• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Audit Organisasi Nirlaba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3. Audit Organisasi Nirlaba"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Organisasi nirlaba saat ini dituntut untuk lebih transparan dalam melaporkan aktivitas dan hasil-hasil yang telah dicapai.

 

Selain laporan pencapaian proyek/program, laporan keuangan (yang diaudit) merupakan salah satu bentuk akuntabilitas yang dituntut oleh para stakeholders

(3)

“Auditing is the

process

by which

a

competent, independent person

accumulates and evaluates evidence

about

quantifiable information

related to specific

economic entity

for the purpose of

determining and reporting

on the degree of

correspondence between the quantifiable

information and the

established criteria

 

(4)

Competent, independent Person = Auditor Independen Accumulates and evaluates evidence = Audit Prosedur

Quantifiable information = Laporan keuangan Economic entity = Perusahaan, Yayasan, dsbnya Determining and reporting = Laporan Auditor

(5)

“Laporan Keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”

 Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dituangkan dalam bentuk PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia

Untuk lingkup NGO atau Yayasan, standar akuntansinya mengacu pada PSAK No. 45 tentang PELAPORAN

(6)

KARAKTERISTIK:

Sumber Daya Entitas berasal dari

Penyumbang/Donatur/Donor

Tidak bertujuan mencari keuntungan/laba (

not-for-profit

)

(7)

Laporan keuangan Organisasi Nirlaba berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK No. 45), terdiri dari

 

Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas

Laporan arus kas

Laporan perubahan aktiva bersih Catatan atas Laporan keuangan  

(8)

“Laporan audit harus menyatakan apakah laporan

keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”

 

“Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan

(9)

Tipe Pendapat Auditor

 Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Laporan auditor bentuk

baku)

 Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam Laporan Auditor Bentuk

Baku

 Pendapat Wajar Dengan Pengecualian

 Pendapat Tidak Wajar

(10)

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip

(11)

Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam

Laporan Auditor Bentuk Baku

Keadaaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraph penjelasan (atau

bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.   Pertimbangan yang mendasari:

 Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain

 Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan secara

formal oleh badan yang berwenang

 Ketidakkonsistenan

(12)

Pendapat wajar dengan pengecualian

Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material , posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

 

Pertimbangan yang mendasari:   -  Pembatasan lingkup audit

-  Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum

(13)

Pendapat tidak wajar

Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan

keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

 

Pertimbangan yang mendasari: -  Pembatasan lingkup audit

-  Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di

(14)

Pernyataan tidak memberikan pendapat

Pernyataan tidak memberikan pendapat

menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

 

(15)

 

Audit atas laporan keuangan entitas (lembaga) secara keseluruhan, meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas (dan laporan perubahan

aktiva bersih) dan catatan atas laporan keuangan.  

(16)

Dasar Hukum :

Yayasan Wajib Audit  

Pasal 52 (2) UU No. 28 Th 2004  

Yayasan yang memperoleh bantuan negara, bantuan luar negeri dan bantuan lain sebesar Rp. 500 Juta, atau lebih dalam satu tahun buku.

 

(17)

Dasar Hukum :

Pasal 48 UU No. 28 th 2004

Laporan keuangan Yayasan disusun berdasarkan

pembukuan, catatan, tulisan, dokumen keuangan/bukti pembukuan dan data pendukung administrasi

keuangan  

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku (PSAK)

(18)

Bentuk Laporan Keuangan

 

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK), terdiri dari  

Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas

Laporan arus kas

Laporan perubahan aktiva bersih Catatan atas Laporan keuangan  

<Contoh laporan keuangan sesuai PSAK 45>

(19)

Audit atas laporan pertanggungjawaban

penggunaan dana untuk proyek/program tertentu

untuk suatu periode pelaporan tertentu.

(20)

Sesuai dengan kebutuhan/permintaan pemberi dana, audit grant biasanya mencakup:

 

Audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran

dana

Review atas kepatuhan terhadap perjanjian

dengan pemberi dana

Review atas sistem pengendalian internReview atas dana pendamping (cost

sharing/matching fund/counterpart

(21)
(22)

Dasar hukum:

 

(23)

Bentuk Laporan Keuangan

- Bentuk dan isi laporan keuangan ditentukan oleh pemberi

dana.

(24)

Perencanaan (

Planning

)

 

Pelaksanaan (

Performing

)

 

(25)

 Pemahaman atas bisnis/aktivitas   

 Pemahaman atas ‘control environment’   

 Pemahaman atas proses akuntansi   

 Analisa awal atas laporan keuangan   

 Penentuan materialitas   

 Penentuan risiko   

 Perencanaan test atas sistem pengendalian intern   

 Perencanaan test substantive   

(26)

Pelaksanaan test atas sistem pengendalian intern dan evaluasi atas hasil test

 

(27)
(28)

Untuk mengidentifikasi dan memahami kejadian, transaksi dan praktek yang mempunyai pengaruh material atas laporan keuangan

 

- Latar belakang - Organisasi

- Operasi - Keuangan

- Lainnya (contohnya : peraturan terkait)  

(29)

Sumber informasi yang dipakai:  - Audit sebelumnya

- Kunjungan ke klien

- Diskusi dengan staff klien (direktur, manajer keuangan, manajer akuntansi, internal auditor, direktur operasi, staff IT, dll)

- Diskusi dengan auditor sebelumnya, konsultan hukum klien, konsultan lainnya

- Disukusi dengan pihaik lain diluar klien (ahli ekonomi, ahli hukum dan lain-lain)

- Publikasi yang berhubungan dengan business/aktivitas klien - Undang-undang dan peraturan lainnya yang relevan

(30)

‘The control environment sets the tone of an

organization, influencing the control consciousness

of its people. It is the foundation for effective

(31)

- Komunikasi dan penegakan integritas dan nilai-nilai etis - Komitment pada kompetensi

- Partisipasi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pengawasan (Komisaris Independen, Audit Komite, Dewan Pengawas)

- ‘Management philosophy’ dan ‘operating style’ - Struktur organisasi

- Pemisahan tugas dan tanggung jawab

(32)

Memahami ‘transfer of information’ dari pemrosesan transaksi ke buku besar dan

laporan keuangan.  

- Jenis-jenis transaksi utama

- Prosedur dan sistem yang ada, baik secara ‘computerized’ maupun ‘manual’

- Data-data keuangan terkait (‘computerized’ or ‘manual’), data pendukung atas

akun-akun utama laporan keuangan dengan penekanan pada asal transaksi,

pencatatan, dan pelaporan.

- Bagaimana sistem akuntansi yang ada mengakomodasi pencatatan atas - transaksi lain di luar transaksi yang signifikan

- Pembuatan laporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi yang signifikan

(33)

Catatan : Identifikasi atas sistem pengendalian

yang ada (

preventive control

,

detection

(34)

Identifikasi atas area-area yang membutuhkan audit

prosedur

yang

lebih

mendetail

karena

ketidaksesuaian

dengan ekspektasi.

 

- Analisa ratio

(35)

“Materialitas adalah besarnya informasi

akuntansi yang apabila terjadi penghilangan

atau salah saji, dilihat dari keadaan yang

melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau

mempengaruhi pertimbangan orang yang

meletakkan kepercayaan atas informasi

tersebut”

 

(36)

Mengidentifikasi risiko salah saji dalam laporan keuangan berdasarkan pemahaman atas klien.

 

Risk factors:

(37)

Identifikasi risiko dilakukan dalam dua tingkatan:

 

- Risiko salah saji dalam laporan keuangan

secara

keseluruhan

(38)

Tanggapan terhadap resiko salah saji dalam laporan keuangan secara keseluruhan:

 

- Meningkatkan ‘professional skepticism’

- Menugaskan staff yang lebih berpengalaman

- Mempertimbangkan kebijakan-kebijakan akuntansi - Menggunakan test audit yang tidak terduga

- Mengubah jenis, waktu dan luas audit prosedur yang dilakukan

- Menekankan ‘reliance on control’ - Menurunkan tingkat materialitas

- Review yang lebih mendalam dari Partner atau Manager Audit

(39)

Tanggapan terhadap risiko salah saji dalam

specific audit assertion

’ (akun)

 

- Memilih prosedur audit yang lebih efektif

- Melaksanakan prosedur audit lebih dekat ke

tanggal neraca

(40)

Test atas pengendalian intern dilakukan untuk

mendapatkan bukti yang cukup bahwa sistem

pengendalian yang ada bekerja secara efektif

dalam mencegah dan/atau mendeteksi

(41)

Pertimbangan dalam meyusun prosedur test

atas pengendalian intern:

 

- Sifat dan desain dari sistem yang ada

-

Intention to rely on system

-

Period of reliance

(42)
(43)

Pertimbangan-pertimbangan dalam menyusun

prosedur test substantive:

 

- Faktor risiko yang signifikan

- Kemungkinan salah saji akan terjadi

- Karakteristik transaksi, saldo akun dan

‘disclosure’ yang diharapkan

(44)

Pelaksanaan test atas sistem pengendalian

intern dan evaluasi atas hasil test

 

(45)

- Result and conclusion

- Significant issues

- Point outstanding

- Unadjusted misstatements

(46)

Evaluasi atas biaya yang terjadi (dan dilaporkan ke pemberi dana) dapat dibebankan ke proyek/program yang didanai dan didukung oleh bukti-bukti yang memadai

 

Review atas perjanjian dengan pemberi dana

Review atas laporan penggunaan dana, anggaran dan laporan kemajuan

proyek/program

Review atas perjanjian dengan pihak ketiga

 

Review atas sistem akuntansi

 

Review atas kebijakan procurement

 

Review atas penerimaan

 

Review atas biaya-biaya yang dilaporkan

 

Review atas uang muka program

 

(47)

Melakukan identifikasi atas bagian-bagian perjanjian dengan pemberi dana yang mana jika tidak dipatuhi akan mempunyai pengaruh yang material terhadap laporan penerimaan dan penggunaan dana

 

Melakukan assesment atas kemungkinan terjadinya ketidakpatuhan yang telah diidentifikasi

 

Melakukan testing untuk menentukan

 Pembayaran telah dilakukan sesuai dengan perjanjian

 Dana telah digunakan sesuai dengan tujuan proyek/program  Biaya yang terjadi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

 Kepatuhan lainnya (jumlah/komposisi/ porsi dana pendamping,

(48)

Melakukan review untuk mendapatkan pemahaman atas sistem pengendalian intern

 

Melakukan penentuan risiko (inherent risk, control risk dan detection risk)  

Melakukan evaluasi atas ‘control environment’, keandalan sistem akuntansi dan prosedur yang ada.

 

Melakukan testing atas sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan:

Pembebanan biaya telah sesuai dan didukung dengan bukti yang memadai  Manajemen kas dan bank

 Procurement

 Manajemen personil  Manajemen aktiva tetap

(49)

 

Review atas perjanjian dengan pemberi dana untuk menentukan bahwa dana pendamping yang dilaporkan ke pemberi dana dapat dibebankan ke proyek/program

 

Review atas bukti-bukti yang mendukung pembebanan dana pendamping

 

(50)

 Legalitas

 Sistem dan prosedur keuangan  Kebijakan intern

 Perjanjian-perjanjian utama  Laporan keuangan

 Anggaran

 Laporan manajemen  Buku besar

 Buku pendukung

(51)

Gaji dan kompensasi lainnya

 

(52)

Biaya perjalanan

 

(53)

Training/seminar/workshop/meeting

(54)

Sewa

 

(55)

Grant making

 

Perjanjian dengan sub-grants, bukti transfer, laporan pertanggung jawaban sub grants, bukti-bukti

pengeluaran sub grant (jika disyaratkan), laporan hasil monitoring atas sub-grant, laporan kemajuan

(56)

Aktiva tetap

 

Daftar Aktiva (Tanggal pembelian, Sumber Dana, Harga Perolehan, Lokasi, Pemakai, Kondisi, Perhitungan

(57)

Procurement

 

(58)

Perpajakan

Referensi

Dokumen terkait

pemeriksa yang menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tersebut

menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tersebut

menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tersebut

menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara wajar: dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas

menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas

menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara wajar: dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas

Opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai