• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPI RAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR : P.70/ Menhut- I I / 2006

TANGGAL : 6 Nopember 2006

TENTANG : Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 300/ Kpts- I I / 2003 tentang Pendaftaran Ulang I zin Usaha I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/ Menhut-I Menhut-I / 2004 jo. Nomor P.28/ Menhut- Menhut-I Menhut-I / 2005

Form. Surat Keputusan Pembaharuan I UI

KEPUTUSAN * ) MENTERI KEHUTANAN / GUBERNUR / BUPATI / WALI KOTA NOMOR : ………..

TENTANG

PEMBAHARUAN I ZI N USAHA I NDUSTRI PRI MER HASI L HUTAN KAYU ATAS NAMA ………

DI PROVI NSI ………..

* ) MENTERI KEHUTANAN / GUBERNUR / BUPATI / WALI KOTA,

Membaca : Surat ………..………. Nomor ………..….. tanggal …………..….. perihal Pendaftaran Ulang I UI -PHHK

Menimbang : a. bahwa ………..……. telah diberikan izin usaha industri primer hasil hutan kayu sesuai Keputusan ……….………. Nomor ……..…… tanggal ……, dengan jenis industri dan kapasitas sebagai berikut : ………

b. bahwa berdasarkan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 kewenangan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan I PHHK diatur oleh Menteri Kehutanan;

c. bahwa berdasarkan Pasal 3 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 300/ Kpts-I I / 2003 jis. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/ Menhut-I I / 2004 dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.28/ Menhut-I I / 2005 disebutkan bahwa setiap izin usaha industri primer hasil hutan kayu wajib melakukan pendaftaran ulang;

d. bahwa berdasarkan hasil penilaian terhadap data atau dokumen daftar ulang dan kinerja ………..……, yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan pembaharuan izin usaha industri primer hasil hutan kayu;

e. bahwa sehubungan hak tersebut diatas, maka dipandang perlu menerbitkan pembaharuan izin usaha industri primer hasil hutan kayu atas nama ………. dengan Keputusan * ) Menteri Kehutanan / Gubernur / Bupati / Walikota.

(2)

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, jo. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan I ndustri;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang I zin Usaha I ndustri;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;

8. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 16 Tahun 1987 tentang Penyederhanaan Pemberian I zin Usaha I ndustri;

9. Keputusan Presiden Repubik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet I ndonesia Bersatu sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden jo. Nomor 171/ M Tahun 2005;

10. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 Tahun 2005 jo. Nomor 62 Tahun 2005 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik I ndonesia;

11. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 10 Tahun 2005 jis. Nomor 15 Tahun 2005 dan Nomor 63 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik I ndonesia;

12. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 250/ M/ SK/ 10/ 1994 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap Lingkungan Hidup pada Sektor I ndustri;

13. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 148/ M/ SK/ 7/ 1995 tentang Penetapan Jenis dan Komoditi I ndustri yang Proses Produksinya Tidak Merusak ataupun Membahayakan Lingkungan serta Tidak Menggunakan Sumber Daya Alam Secara Berlebihan;

14. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 589/ MPP/ Kep/ 10/ 1999 tentang Penetapan Jenis-Jenis I ndustri Dalam Pembinaan Masing-masing Direktorat Jenderal dan Kewenangan Pemberian I zin Bidang industri dan Perdagangan di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan; 15. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

(3)

Pemberian I zin Usaha I ndustri, I zin Perluasan dan Tanda Daftar I ndustri;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 125/ Kpts-I I / 2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan I zin Usaha I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu;

17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 300/ Kpts-I I / 2003 jis. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/ Menhut-I I / 2004, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.28/ Menhut-I I / 2005 tentang Pendaftaran Ulang I zin Usaha I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu;

18. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.456/ Menhut-I I / 2004 tentang 5 (lima) Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan dalam Program Pembangunan Nasional Kabinet I ndonesia Bersatu; 19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.13/ Menhut-I I / 2005

jis. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.17/ Menhut-I I / 2005 dan Nomor P.35/ Menhut-I I / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan.

M E M U T U S K A N Menetapkan :

PERTAMA : Memberikan Pembaharuan I zin Usaha I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu kepada :

- Nama : ………....

- Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) : ………..…….…. - Alamat Perusahaan : ………..….…….

Telp. ………. - Lokasi Pabrik : Desa ………....…

Kecamatan ……….…

Kabupaten/ Kota ………..

Untuk menjalankan perusahaan industri primer hasil hutan kayu :

- Jenis I ndustri : ……….…

Kapasitas I zin : ……….… m3/ tahun

- Jenis I ndustri : ……….…………

- Kapasitas I zin : ………..….. m3/ tahun

Daftar mesin utama produksi adalah sebagaimana tersebut pada lampiran, yang merupakan satu kesatuan dengan keputusan ini.

KEDUA : Kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Pemegang I zin Usaha I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu ………. Sebagai berikut :

1. Dilarang melakukan perluasan industri dan melakukan pemindahan lokasi usaha industri tanpa izin.

(4)

melaksanakan upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan sesuai rekomendasi instansi yang berwenang.

3. Dilarang menadah, menampung atau mengolah bahan baku hasil hutan yang berasal dari sumber bahan baku yang ijin pemanfaatannya tidak sah dan tidak didukung dokumen yang sah. 4. Dilarang melakukan kegiatan usaha industri primer hasil hutan

kayu yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam izin ini.

5. Wajib menyampaikan laporan bulanan, semesteran dan tahunan kegiatan industri sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Wajib membuat dan menyampaikan Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) sesuai ketentuan.

7. Wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Pemenuhan bahan Baku I ndustri (RPBBI ) sesuai ketentuan.

8. Wajib memiliki tenaga pengukur dan penguji hasil hutan.

9. Wajib mendapatkan persetujuan terlebih dahulu apabila melakukan penggantian dan atau penembahan mesin utama produksi.

10. Menyampaikan pemberitahuan tertulis apabila mengadakan perubahan terhadap nama, alamat dan atau penanggung jawab perusahaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah perubahan dilakukan.

11. Melaksanakan upaya keseimbangan supply-demand dan kelestarian sumber bahan baku, antara lain melalui upaya meningkatkan penggunaan bahan baku kayu dari non hutan alam (kayu dari hutan tanaman, hutan tanaman rakyat, dan peremajaan perkebunan), serta menjalin kerja sama atau kemitraan dengan masyarakat (Community Development) dalam pengadaan bahan baku dari hasil pembangunan hutan tanaman.

12. Wajib mematuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang industri, terutama yang terkait dengan industri primer hasil hutan kayu, termasuk dalam hal ini industri perkayuan yang bersifat integrated.

KETI GA : Pemegang izin usaha industri primer hasil hutan kayu yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT : Pembaharuan I zin Usaha I ndustri ini berlaku selama perusahaan industri ini beroperasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5)

KEENAM : Pembaharuan I zin Usaha I ndustri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ……….. pada tanggal : ……….. * ) Menteri Kehutanan /

Gubernur / Bupati / Walikota

ttd.

………. Salinan Keputusan ini, disampaikan Kepada Yth. :

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Perindustrian;

3. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Gubernur ………..;

5. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan; 6. Bupati/ Walikota ………….…..;

7. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional; 8. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi ……….…….;

9. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Perindustrian di Provinsi …………..;

10. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan di wilayah Kabupaten/ Kota ………....;

11. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Perindustrian di wilayah Kabupaten/ Kota ………;

(6)

Form Daftar I sian

DAFTAR I SI AN PENDAFTARAN ULANG I NDUSTRI PRI MER HASI L HUTAN KAYU ( I PHHK)

A. DATA UMUM

1. Nama Perusahaan :

2. Alamat Kantor :

a. Pusat : Jl.

Telp.

b. Perwakilan : Jl.

Telp.

c. Cabang : Jl.

Telp.

3. Akte Pendirian Perusahaan :

a. Notaris :

b. SI UP :

c. NPWP :

Catatan : copy akte pendirian perusahaan dan perubahannya dilampirkan

4. I zin Usaha I ndustri : No. Tanggal Pemberi I jin a. SPT/ I zin Usaha I ndustri :

b. I zin I ndustri Perubahan : c. I zin I ndustri Terakhir :

Catatan : copy izin usaha industri / izin usaha tetap dilampirkan

5. Group Perusahaan :

a. PT.

b. PT.

Dst (apabila ada)

6. Pemegang Saham :

a. PT……… Jumlah saham : ………. Lembar ………….. % a. PT……… Jumlah saham : ………. Lembar ………….. % Dst

Catatan : copy akte notaris dan perubahannya dilampirkan

7. Direksi :

a. Direktur Utama :

b. Direktur :

c. Direktur :

Catatan : copy akte notaris dan perubahannya dilampirkan

8. Dew an Komisaris :

a. Komisaris Utama :

b. Komisaris I :

c. Komisaris I I :

Catatan : copy akte notaris dan perubahannya dilampirkan

9. Kuasa Direksi :

(7)

10. Kerjasama/ Mitra

a. Koperasi :

b. ….

Dst

11. Tenaga Kerja :

a. Tenaga Kerja Jumlah Asal Negara Keterangan 1) Tenaga Asing ……… Orang ………. ………... 2) Tenaga I ndonesia ……… Orang ………. ………... b. Buruh Pabrik Jumlah Keterangan

1) Tetap : ……… Orang ………. ………...

2) Tidak tetap : ……… Orang ………. ………...

c. Teknis Kehutanan : Jumlah Pendidikan Keterangan 1) Pengukur Penguji Kayu

Bulat

: ……… Orang ………. ………...

2) Pengukur Penguji Kayu Olahan

: ……… Orang ………. ………...

3) Dst. ….

12. Jumlah Hutang ( Khusus industri di baw ah penanganan BPPN)

Catatan : copy bukti pelunasan dan/ atau MoU restrukturisasi hutang dilampirkan

13. Dampak Lingkungan

a. Pengolah Limbah

Fasilitas I PAL (I nstalasi Pengolahan Limbah) : -

-

b. AMDAL atau UKL/ UPL :

(8)

B. DATA TEKNI S

1. Lokasi Pabrik :

a. Desa :

b. Kabupaten :

c. Propinsi :

2. Luas Tanah

a. Luas Bangunan

1) Kantor : ……… m2

2) Pabrik : ……… m2

3) Gudang : ……… m2

4) Bengkel : ……… m2

b. Luas Logyard/ Logpond : ……… m2 atau hektar

3. Komoditi yang dihasilkan : a.

b. c. Dst

4. Kapasitas : I zin Produksi Terpasang

a. Plywood : ……… m3 ……… m3

b. Sawn Timber : ……… m3 ……… m3

c. Chips : ……… m3 ……… m3

d. MDF : ……… m3 ……… m3

e. Particle Board : ……… m3 ……… m3

f. Lain-lain : ……… m3 ……… m3

5. Daftar Mesin :

1. Mesin Utama Spesifikasi/ Merk/ Negara/ Tahun Jumlah Kapasitas a. ………..… ………. ………. Unit …. m3/ tahun b. ………..… ………. ………. Unit …. m3/ tahun c. ………..… ………. ………. Unit …. m3/ tahun Dst

2. Mesin Penunjang Spesifikasi/ Merk/ Negara/ Tahun Jumlah Kapasitas a. ………..… ………. ………. Unit …. m3/ tahun b. ………..… ………. ………. Unit …. m3/ tahun c. ………..… ………. ………. Unit …. m3/ tahun Dst

(9)

6. Realisasi Produksi ( selama 3 tahun terakhir)

1. Th. 2003 Rencana (m3) Realisasi (m3) Prosentase (% )

a. b. c.

2. Th. 2004 Rencana (m3) Realisasi (m3) Prosentase (% )

a. b. c.

3. Th. 2005 Rencana (m3) Realisasi (m3) Prosentase (% )

a. b. c.

7. Pemasaran

1. Th. 2003 Dalam Negeri

(m3)

Volume Ekspor (m3) & Negara Tujuan

Group Pemasaran a.

b. c.

2. Th. 2004 Dalam Negeri

(m3)

Volume Ekspor (m3) & Negara Tujuan

Group Pemasaran a.

b. c.

3. Th. 2005 Dalam Negeri

(m3)

Volume Ekspor (m3) & Negara Tujuan

Group Pemasaran a.

b. c.

Rencana dan Realisasi Pemenuhan bahan Baku

Rencana Realisasi

Asal bahan Baku Asal BahanBaku

Tahun

Nama Provinsi Vol (m

3

)

Nama Provinsi Vol (m

3

)

2003

2004

2005

8.

9. Masuk dalam Asosiasi :

Referensi

Dokumen terkait

yang memenuhi persyarat an di bidang Perencanaan Hut an, Silvikult ur dan Pengelolaan Hut an sesuai Perat uran Perundang-undangan yang berlaku. PERUSAHAAN diwaj

t enaga-t enaga ahli kehut anan yang memenuhi persyarat an di bidang Perencanaan Hut an, Silvikult ur dan Pengelolaan sesuai Perat uran Perundang-undangan yang berlaku. PERUSAHAAN

t enaga-t enaga ahli kehut anan yang memenuhi persyarat an di bidang Perencanaan Hut an, Silvikult ur dan Pengelolaan sesuai Perat uran Perundang-undangan yang berlaku. PERUSAHAAN

bahwa dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan alam (I UPHHK-HA), restorasi ekosistem (I UPHHK-RE) dan pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (I UPHHK-HT)

Dinas Kehutanan Provinsi perlu melakukan pemantauan secara langsung ke Kabupaten/ Kota, dalam hal pengendalian industri primer kayu rakyat serta perlu adanya dukungan dana dari

Apabila ternyata data tersebut palsu atau bohong maka Penyedia Bibit sanggup dikenakan sangsi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain

FORMAT BUKTI PENYAMPAIAN RPBBI ATAU PERUBAHAN RPBBI PRIMER HASIL HUTAN KAYU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI DI ATAS 6.000 (ENAM RIBU) METER KUBIK PER TAHUN.b. LAMPIRAN VIII

Rencana Pemenuhan Bahan Baku I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu yang selanjutnya disingkat RPBBI adalah rencana yang memuat kebutuhan bahan baku dan pasokan bahan baku yang