1
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dipadu Inkuiri Terbimbing Terhadap Kepedulian Lingkungan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
Negeri 27 Malang Pada Materi Pencemaran Lingkungan
Daysi Wulandari1, Mimien Henie Irawat2, I Wayan Sumberartha3
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Email: 1[email protected]
ABSTRAK: Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang
berorientasi pada kerja proyek yang dilakukan para siswa dengan mengumpulkan data pada kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar siswa. Inkuiri Terbimbing merupakan strategi dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan karakter siswa dengan cara menyelidiki sesuatu yang diamati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adapnya pengaruh pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing terhadap kepedulian lingkungan dan hasil belajar siswa Kelas VII SMP Negeri 27 Malang. Metode peneltian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan rancangan randomized control group pretes-postes design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII 2 (kelas eksperimen) dan VII 4 (kelas kontrol) dan sampel berjumlah 70 orang siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (pretest dan postest) serta menggunakan angket sebelum pembelajaran serta sesudah mempelajaran selesai. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, diketahui bahwa adanya pengaruh pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing terhadap kepedulian lingkungan dan hasil belajar siswa. Kepedulian lingkungan dan hasil belajar siswa meningkat dikarenakan siswa beriteraksi langsung dengan yang diamati.
Kata Kunci : Pembelajaran berbasis proyek, inkuiri terbimbing, kepedulian
lingkungan, hasil belajar
ABSTRACT : Project-based learning is a learning-oriented project work done by
students through collecting data on daily life as well as can increase the ability and skill of student learning. Guided Inquiry learning is a strategy to improve the knowledge, skills and students’ character by investigating the observed thing. The purpose of this study was to determine the impact of the combined effects of project-based learning guided inquiry to environmental awareness and student learning outcomes class VII SMP Negeri 27 Malang. Method used in this research was a quasi experimental design with randomized control group pretest-posttest design. This research took population from students of class VII 2 (as experimental group) and VII 4 (as control group) and a sample of 70 students. This research was conducted in four meetings. The instrument used in this research was a test (pretest and posttest) and questionnaire before and after the research completed. Based on the results of data management, the combined effects it is known that project-based learning combined with guided inquiry to environmental concerns and student learning outcomes . Environmental concerns and increased student learning outcomes because students interact directly with the observed.
Keywords: Project-based learning, guided inquiry, environmental awareness, learning outcomes.
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Masalah lingkungan bergantung pada aktivitas manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam perlu dijaga, semakin hari aktivitas manusia semakin banyak dan semakin beragam. Aktivitas manusia dalam
2
memenuhi kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampak lingkungan bisa berpengaruh negatif dan dapat juga berpengaruh positif, namun dampak yang semakin banyak yakni dampak negatif. Dampak negatif antara lain manusia cenderung mengeksplorasi atau mengambil hasil alam dari lingkungan secara berlebihan dan tidak memperhatikan dampaknya. Akibat dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami kerusakan. Kerusakan lingkungan akan semakin parah seiring berkembangnya teknologi.
Kerusakan lingkungan yang menjadi isu global berupa kerusakan hutan, kerusakan tanah, pencemaran air baik di darat dan di laut, pencemaran udara , penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca disebabkan oleh pencemaran lingkungan. Lingkungan hidup yang terganggu dan membuat tidak stabilnya ekosistem. Lingkungan hidup sendiri merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempenga-ruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Undang-Undang No. 32 Tahun 2009).
Pencemaran lingkungan dan kerusakan disebabkan oleh dua penyebab, yakni ulah manusia dan faktor alam. Pertama, ulah manusia yang contohnya membuang sampah disembarang tempat, penggalian tanah atau pasir, pembakaran hutan tanpa penanam kembali. Kedua, yang disebab-kan oleh faktor alam seperti adanya petir, hujan lebat, badai, dan musim kering (Dwidjoseputro, 1987). Penyebab kerusakan dan pencemaran lingkungan juga disebabkan oleh teknologi yang tidak ramah lingkungan, contohnya pencemaran air dan udara yang disebabkan oleh limbah pabrik, asap kendaraan dan pembaka-ran sampah. Keadaan tersebut akan berakibat buruk pada ekosistem lingkungan, jika tidak ditindak lanjuti dapat merusak lingkungan.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mena-namkan sikap peduli lingkungan kepada anak sejak dini. Sikap peduli lingkungan dapat diartikan sebagai upaya-upaya untuk melestarikan, mencegah dan memper-baiki lingkungan alam. Sikap masyarakat dapat diubah melalui pendidikan (Handayani, 2013). Siswa merupakan bagian dari masyarakat yang harus mendapat pendidikan mengenai lingkungan. Generasi muda ini yang akan memegang peran penting dalam merubah perilaku dan sikap. Ditangan siswa juga tersimpan ide-ide kreatif, inovatif serat aksi perubahan dapat didorong melalui proses pendidikan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Menurut peneliti, ini alasan mengapa siswa perlu memahami materi pencemaran lingkungan. Siswa diharapkan memiliki pemahaman konsep yang baik mengenai pencemaran lingkungan yang diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan observasi dan wawancara pada bulan Januari 2016, hasil belajar pada pembelajaran sebelumnya siswa SMP Negeri 27 Malang masih kurang maksimal selain itu sikap kepedulian lingkungan juga masih kurang. Sikap kepedulian dapat dilihat dari sikap siswa yang masih sering membuang sampah di sembarang tempat, di toilet, serta di halaman sekolah, kebersihan kelas pun masih kurang sebab masih banyak kertas serta plastik yang belum dibersihkan.
Pemilihan model pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal (Sumarno, 2014). Tujuan tersebut berkaitan dengan ketercapaian standar ketuntasan belajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dari kemahirannya dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran mampu meningkatkan aktivitas siswa. Pembelajaran berbasis proyek adalah metode
3
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran ini menggunakan sintank membuka pelajaran denga pertanyaan yang menantang, siswa merancang proyek, menyusun jadwal, guru mengawasi jalannya proyek, penilaian pada produk yang dihasilkan dan sintak terakhir yaitu evaluasi.
Pembelajaran berbasis proyek dapat dipadukan dengan metode pembalajaran, seperti metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Menurut Rizal (2014), salah satu model pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Penggunaan inkuiri terbimbing disebabkan karena perkembangan intelektual siswa pada usia SMP menurut Piaget (dalam Rizal, 2014) berada pada tingkatan operasional formal.
Pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa selama ini masih kurang dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada materi sebelumnya. Nilai hasil belajar dari dua kelas memiliki hasil yang hampir sama. Hasil belajar sendiri merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, baik hasil yang dapat diukur secara langsung dengan angka maupun hasil belajar yang dapat dilihat pada penerapannya. Rendahnya hasil belajar siswa merupakan salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah.
SMP Negeri 27 Malang merupakan sekolah formal yang letaknya di daerah Lesan-puro Kota Malang. Sekolah tersebut masih tergolong baru, lokasinya dekat dengan alam yang masih terbuka. Materi pencemaran dengan pembelajaran berbasis proyek dipandu inkuiri terbimbing dilakukan di SMP tersebut cocok, sebab di dekat sekolah terdapat sungai, penambangan pasir, serta pabrik rokok.
Berdasarkan beberapa alasan diatas penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 27 Malang Malang dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dipadu Inkuiri Terbimbing Terhadap Kepedulian Lingkungan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 27 Malang Pada Materi Pencemaran Lingkungan” METODE
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian randomized control group pretes-postes design.
Tabel 1. Rancangan Penelitian randomized control group pretes-postes design Kelompok Siswa Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y3 Y4
(Sumber: Sanjaya: 2013:105) Keterangan:
X=perlakuan; Y1= skor pretest kelas eksperimen; Y2= skor postest kelas eksperimen; Y3= skor pretest kelas kontrol; Y4= skor postest kelas
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Malang tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII 2 dan VII 4. Pemilihan kelas dilihat pada hasil belajar siswa yang memiliki rerata hampir sama. Berdasarkan kesamaan rerata hasil belajar digunakan sebagai pemilihan kelas yang setara. Kelas VII 4 sebagai kelas kontrol dan kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen. Jumlah siswa kelas VII 2 adalah 35 siswa dan kelas VII 4 terdiri dari 35 siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Instrumen perlakuan meliputi silabus,
4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, dan perangkat tes. Instrumen pengukuran meliputi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen kepedulian lingkungan, dan instrumen hasil belajar. Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan nilai yang diperoleh siswa setelah menjawab angket dan mengerjakan soal.
Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kovarian (ANAKOVA) dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for
Windows pada taraf signifikansi 5%. Data yang diperoleh berupa data kepedulian
lingkungan dan hasil belajar siswa. Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji prasyarat untuk mengetahui normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorof-Smirnov dan uji homogenitas data dengan menggunakan Levene test. Uji hipotesis
data diperoleh berdasarkan nilai Fhitung yang diperoleh dengan ketentuan sabagai
berikut: (a) Jika Fhitung > 0,05, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis
alternatif (Ha) ditolak, (b) Jika Fhitung < 0,05, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternatif diterima. HASIL DAN ANALISIS
Data keterlaksanaan model pembelajaran pada kelas eksperimen baik pada aspek guru dan siswa dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Persentase Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Aktivitas Guru Selama Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek Dipadu Inkuiri Terbimbing
Peretmuan Ke- Guru (%) Siswa (%)
1 76,2 90,5 2 90,5 81,0 3 81,0 85,7 4 85,7 90,5 Jumlah rata-rata 166,7 173,8 Rata-rata total 83,3 86.9
Sedangkan keterlaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol adalah dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi dan presentasi. Hasil observasis baik dari aspek guru maupun siswa pada kelas kontrol dipaparkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Persentase Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Aktivitas Guru Selama Kegiatan Diskusi dan Presentasi
Peretmuan Ke- Guru (%) Siswa (%)
1 92,9 90,9 2 85,7 90,9 3 92,9 72,7 4 92,9 90,9 Jumlah rata-rata 182,1 172,7 Rata-rata total 91,1 86,4
A. Deskripsi Umum Hasil Kepedulian Lingkungan
Deskripsi umum tentang hasil kepedulian lingungan awal (skor pretest) dan kepedulian lingungan akhir (skor posttets) dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda pada kedua kelas yakni model pembelajaran diskusi dan presentasi pada kelas kontrol yaitu kelas VII 4 dan model pembelajaran perbasis proyek dipadu inkuiri pada kelas perlakuan (eksperimen) yaitu kelas VII 2 yang disajikan pada Tabel 4. Indikator pada kepedulian meliputi penerimaan,
5
reaksi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi. Presentase hasil ketercapaian indikator kepedulian lingkungan dengan menggunakan pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Skor Hasil Kepedulian Lingkungsn Pretest dan Posttest Siswa Kemampuan Kepedulian
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Jumlah 2236 3026 2115 2333
Rata-rata 63,9 86,5 60,4 66,7
Tabel 6. Capaian Per Indikator Kepedulian Lingkungan
No Indikator Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Penerimaan 49 71 51 54
2 Reaksi 54 70 47 53
3 Penilaian 53 65 46 50
4 Organisasi 49 62 45 51
5 Karakterisasi 35 62 42 46
Secara umum capaian per indikator kepedulian lingkungan siswa kelas eksperimen memiliki skor posttest yang lebih bervarisi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada data terlihat siswa memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisis baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.
B. Deskrispsi Umum Hasil Belajar
Deskripsi umum tentang hasil belajar awal (skor pretest) dan hasil belajar kogntif akhir (skor posttest) dengan mengguanakan pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing dan diskusi dan presentasi pada kedua kelas yakni VII 2 dan VII 4 disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Rerata Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajar Berbasis Proyek dipadu Inkuiri Terbimbing dengan Pembelajaran Diskusi dan Presentasi
Hasil Belajar Siswa
Kelas eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttets Pretest Posttest
Sikap 48,6 64,3 50,3 59,9
Keterampilan 56,9 71,0 56,3 70,6
Pengetahuan 58,5 85,7 43,42 71
Rata-rata 54,7 73,6 50,0 60,3
Berdasarkan Tabel 4.7 pada kedua perlakuan pembelajaran diperoleh rerata skor pada pretest dan posttest hasil belajar siswa berbada. Secara umum terlihat bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Asumsi normalitas dikatakan terpenuhi jika dari pengujian diperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansi hasil pengujian kurang dari 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Hasil analisis normalitas data melalui Uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS 16.0 disajikan pada Tabel 8.
6
Tabel 8/ Uji Normalitas Data Kepedulian Lingkungan dan Hasil Belajar Siswa
Data Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig (2-tailed) Keterangan Kepedulian Lingkungan 35 0,920 0,365 Normal
Hasil Belajar 35 0,900 0,393 Normal
Pada Tabel 4.8 uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa semua data yang diperoleh terdistribusi normal dengan signifikansi 0,365 dan 0,393, nilai p > 0,05 sehingga analisis data dapat dilanjutkan.
Uji homogenitas dikatakan terpenuhi jika dari pengujian didapatkan nilai signifikansi lebih dari α = 0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansi hasil pengujian kurang dari 0,05 maka asumsi homogenitas tidak terpenuhi. Hasil pengujian homogenitas data dengan menggunakan program SPSS 16.0 disajikan pada Tabel 9
Tabel 9 Hasil Uji Homogenitas Data
df1 df2 Sig. Keterangan
Kepedulian 1 67 0,197 Homogenitas
Hasil belajar 1 67 0,254 Homogenitas
Hasil uji homogenitas data pada Tabel 4.9 kepedulian lingkungan dan hasil belajar siswa secara berturut-turut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,197 dan 0,254. Data tersebut menunjukkan bahwa data homogen sehingga analisis dapat dilanjutkan.
C. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dipadu Inkuiri Terbimbing Terhadap Kepedulian Lingkungan Siswa
Hasil uji anakova dengan menggunakan bantuan software SPSS for 16.0
Windows untuk mengetahui perbedan pencapaian kepedulian lingkungan siswa
antara kedua kelas yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 10. Berdasarkan hasil uji anakova tersebut, dapat diketahui bahwa F hitung yang dihasilkan adalah sebesar 11,429 dengan signifikansi 0,001. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Artinya hipotesis penelitian yang berbunyi “Ada pengaruh pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing terhadap kepedulian lingkungan siswa” diterima.
Tabel 10 Hasil Uji Anakova Perbedaan Pencapaian Kepedulian
a. R Squared = ,157 (Adjusted R Squared = ,132)
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 3831.035a 2 1949.551 6.325 .002 Intercept 12373.576 1 12253.463 41.112 .000 z kepedulian 143.367 1 136.378 .450 .515 X 3826.721 1 3934.603 11.429 .001 Error 23171.151 67 324.260 Total 254961.000 70 Corrected Model 3831.035a 2 1949.551 6.325 .002
7
Tabel 11 Rerata Nilai Kepedulian lingkunganTerkoreksi Strategi Kepedulian
lingkunganAwal
Kepedulian lingkunganAkhir
Selisih Koreksi Notasi bnt 1= Pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing 59,361 70,121 10,76 63,4251 a 2= diskusi dan presentasi 53,425 64 10,807 56,6221 b
D. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dipadu Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa
Rangkuman hasil uji anakova untuk mengetahui perbedan pencapaian hasil belajar siswa antara kedua kelas yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 12.
Berdasarkan hasil uji anakova tersebut, dapat diketahui bahwa F hitung yang dihasilkan adalah sebesar 14,117 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang berbunyi “Ada pengaruh pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa” diterima.
Tabel 12 Rangkuman Hasil Uji Anakova Perbedaan Pencapaian Hasil belajar
Source
Type III Sum
of Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 1704,782a 2 852,391 8,519 ,001 Intercept 13992,116 1 13992,116 139,847 ,000 PreHasil belajar 98,337 1 98,337 ,983 ,325 Kelas 1412,422 1 1412,422 14,117 ,000 Error 6603,508 66 100,053 Total 397484,000 69 Corrected Total 8308,290 68
a. R Squared = ,205 (Adjusted R Squared = ,181)
Table 13 Rerata Nilai Hasil Belajar Terkoreksi Strategi Hasil Belajar
Awal
Hasil Belajar Akhir
Selisih Koreksi Notasi bnt
1= pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing 76,233 83,042 6,809 79,638 a 2= diskusi dan presentasi 66,977 73,887 6,91 70,432 b PEMBAHASAN
a. Pengaruh Pembelajaran Berbasisi Proyek dipadu Inkuiri Terbimbing Terhadap Kepedulian Lingkungan
Hasil uji hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran berbasisi proyek dipadu inkuiri terbimbing terhadap kepedulian siswa. Hal ini ditunjukkan dengan uji anakova yang menghasilkan F hitung sebsar 11,429 dengan taraf signfikansi 0,001. Nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05 sehingga hipotesis penelitian diterima. Pencapaian indikator tertinggi terdapat
8
pada indikator penerimaan. Indikator penerimaan, siswa harus memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena atau siswa memiliki sikap menyadari dan menerima ataupun memperhatikan lingkungan sekitar.
Pada pembelajaran berbasis proyek terdapat sintaks melakukan pengamatan proyek yang telah direncanakan untuk mengumpulkan data. Pada tahap tersebut, setiap kelompok dituntut untuk melakukan sebuah proyek yang akan mengumpulkan data dengan cara wawancara pada masyarakat yang ada pada lingkungan sekitar sebagai hasil dari pengumpulan data informasi. Pada penelitian ini pembentukan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas eksperimen sesuai teori Skiner menurut para ahli psikologi sosial Sarlito (2002) menyatakan bahwa untuk mengubah suatu aspek sikap tidak dikehendaki menjadi suatu sikap yang dinginkan, dapat dilakukan melalui pemberian rangsangan yang diatur secara tertentu. Rangsangan-rangsangan tersebut dapat diperoleh dari aktivitas siswa dalam pembelajaran. Proses pembelajaran mempengaruhi aktivitas siswa contohnya pada pembelajaran berbasis proyek.
Penelitian serupa yang menunjukkan bahwa PjBL mampu meningkatkan sikap siswa terhadap ekosistem sungai antara lain: Wibowo dalam Mahanal (2009) yang menyatakan bahwa strategi PjBL mempengaruhi sikap siswa terhadap ekosistem sungai, serta Mahanal dkk (2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran lingkungan hidup berbasis proyek berpengaruh terhadap perkembangan sikap siswa. Berpangkal dari berbagai fakta tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PjBL dapat meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan hidup atau sikap peduli lingkungan.
Wahyoedi dalam Mahanal (2009) yang menyatakan bahwa sikap dan perilaku berwawasan lingkungan dapat diupayakan melalui jalur pendidikan. Sikap siswa ditentukan oleh pengetahuan yang ia miliki, oleh sebab itu penguasaan pengetahuan lingkungan mengenai pencemaran lingkungan sangat diperlukan agar mendapat sikap peduli lingkungan. Sekolah sebagai lingkungan belajar pemberdayaan sikap, karena dalam proses pembelajaran terjadi proses komunikasi dan transfer pengetahuan dan nilai. Dengan demikian kunci utama sikap terletak pada proses kognisi dalam belajar siswa.
Berdasarkan referensi yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan karakteristik seperti sikap peduli lingkungan dengan memberian rangsangan seperti tahapan proses pembelajaran berbasis proyek. Selain itu metode inkuiri sangat banyak nilai/karakter siswa yang dapat dikembangkan salah satunya adalah karakter peduli lingkungan. Model pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing memberikan pengaruh terhadap sikap kepedulian lingkungan siswa. Siswa mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri lebih mampu menerapkan sikap peduli lingkungan pada lingkungan sekitarnya.
Pada pembelajaran berbasisi proyek dipadu inkuiri terbimbing sangat berpengaruh pada sikap kepedulian lingkungan siswa. Pada kelas eksperimen setiap
9
sebelum memulai pembelajaran, siswa selalu membersihkan sampah yang ada di sekitar meraka, seperti sampah kertas ataupun sampah sisa makanan. Kondisi kelas lebih bersih dan lebih nyaman untuk digunakan pada proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajarann dapat terlaksanan dengan baik. Berbeda dengan kelas kontrol, kondisi kelas masih terlihat kotor di saat pembelajaran biologi ataupun pembelajaran yang lain. Berdasakan pengamatan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa perbedaan pembelajaran dapat mempengeruhi sikap kepedulian lingkungan siswa.
b. Pengaruh Pembelajaran Berbasisi Proyek dipadu Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar
Hasil analisis uji Anakova yang telah dilakukan terhadap data hasil belajar siswa menujukkan hasil bahwa hasil belajar siswa memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis penelitian diterima. Apabila hipotesis penelitian diterima, hal ini berarti ada pengaruh pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa. Perbedaan rerata pada nilai terkoreksi hasil belajar dengan kelas perlakuaan pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuri lebih tinggi daripada siswa yang diberi perlakuan diskusi dan presentasi. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diberikan perlakuaan pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberikan perlakuan diskusi dan presentasi. Indikator tertinggi dari tiga indikator yaitu hasil belajar pengetahuan.
Sintaks pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing salah satunya pengamatan proyek yang telah direncanakan untuk mengumpulkan data. Siswa diminta terjun secara langsung sehingga membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Yalcin, S. A, dkk (2009) menyatakan bahwa seseorang dapat belajar jauh lebih baik melalui keterlibatannya secara aktif dalam proses kegiatan belajar, yakni berpikir tentang apa yang dipelajari dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata. Pada pembelajaran berbasis proyek lebih fokus pada pengkonstruksi pengetahuan siswa, di mana siswa diharpkan dapat menemukan informasi penting dalam mengkostruksi pengetahuan sendiri. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat dipadukan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model tersebut dapat membantu dalam mencari informasi, sebab model inkuiri dapat diartikan sebagai penyelidikan. Para siswa dapat melakukan pembelajaran berbasis proyek yang dipadu inkuiri terbimbing sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa membangun pengetahua, sikap dan keterampilan secara personal.
Hasil penelitian yang dilakukan Novita (2015) yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan ketrampilan proses dan hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA dilakukan melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek yang diupayakan dapat meingkatkan keterampilan proses dan hasil
10
belajar IPA. Selain itu, hasil penelitian Nupitasari (2015) menunjukan bahwa pembalajar berbasis proyek dapat meingkatkan hasil belajar pada materi interaksi lingkungan hidup.
Pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa lebih berinteraksi secara langsung dengan yang diamati. Pembelajaran tersebut mampu meyerap informasi lebih banyak karena siswa mendapatkan lebih banyak kesempatan belajar. Siswa mencari informasi yang ia butuhnya sesaui dengan topik yang dibahas.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing berbengaruh signifikan terhadap kepedulian lingkungan siswa kelas VII SMP Negeri 27 Malang pada materi pencemaran lingkungan. Peningkatan sikap kepedulian lingkungan pada kelas kontrol 6,88% lebih tinggi dibandingkan siswa kelas eksperimen. Pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing berbengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 27 Malang pada materi pencemaran lingkungan. Peningkatan sikap kepedulian lingkungan pada kelas kontrol 9,20% lebih tinggi dibandingkan siswa kelas eksperimen.
Saran
Peneliti menyarankan agar guru SMP mengimplementasikan pembelajarn berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan sikap kepedulian lingkungan dan hasil belajar siswa. Selain itu, guru harus mempertimbangkan kesiapan siswa, kesiapan guru, dan ketersediaan sumber belajar serta fasilitas yang akan digunakan dalam mengimplementasikan model pembelajaran berbasis proyek dipadu inkuiri terbimbing. 4. Bagi peneliti yang ingin melakukan kajian penelitian yang sama hendaknya memperhatikan temuan ini sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan kepedulian lingkungan dan hasil belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Dwidjoseputro. (1987). Manusia dengan Lingkungan. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Pengajaran
Handayani. 2013. Peningkatan Sikap Kepedulian Lingkungan Melalui
Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran IPA SD Keputraan
11
Mahanal, S; Darmawan, E; Corebima, A.D; Zubidah, S. 2009. Pengaruh
Pembelajaran Poject Based Learning (Pjbl) Pada Materi Ekosistem Terhadap Sikap Dan Hasil Belajar Siswa Sman 2 Malang. Jurnal
Pendidikan Fkip Universitas Muhammadiyah Metro, ISSN 2086-4701, 1 (1), 1-11
Nupitasari, A. 2015. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VII di SMP 15 Malang Materi Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Skripsi tidal diterbitkan. Malang. FMIPA UM
Rizal, M. 2014. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi
Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA Siswa SMP. Jurnal Pendidikan, (Online), 2 (3), :159-165 (http:// journal.um.ac.id) diakses pada 25 Oktober 2015
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sarlito, WS. 2002. Perkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang
Sumarno, Wustqa & Dhariva, Urwatul. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran pada Materi Pokok Kalkulus SMA Kelas XI Semester 2. Jurnal Riset Pendidikan Matematika. 1(2): 257-267
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlingdungan dan
Pengelolaan Lingkungan. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (Online), (http://www.jdih.bpk.go.id), diakses pada 25 November 2015 Yalcin, S.A; Turgut, U; Buyukkasap, T. 2009. The Effect Of Project Based
Learning On Science Undergraduates Learning Of Electricity, Attitude Towards Physisc And Scientific Process Skills. International Onlie Jurnal