Lampiran 1. Contoh perhitungan 1. Perhitungan Morfometri Danau a. Luas Situ Burung
106.732 106.7325 106.733 106.7335 106.734 -6.549 -6.5485 -6.548 -6.5475 -6.547 -6.5465 -6.546 -6.5455 0 m 55.64 m 111.28 m 166.92 m 222.56 m
Missal 1 kotak kecil= 0.5 cm x 0.5cm = 0,25 cm2.
Luas persegi besar = 13,5 cm x 21cm = 287,7 cm2.
Jumlah kotak yang diluar garis keliling pantai Situ = 195,9 cm2. Luas Situ Burug di Peta = 91,8 cm2.
Misalkan panjang garis koordinat ab (106,732oBT – 106,7325oBT) = 2,65 cm. Misalkan luas persegi abcd di dalam peta:
= (2,65 cm)2 = 7,0225 cm2.
Misalkan 1o sebenarnya = 11,32 km.
Maka panjang garis koordinat ab yang sebenarnya = (106,7325o – 106,732o) x 11,32 km.
= 5.566,1 cm.
Sehingga luas persegi abcd yang sebenarnya= (5.566,1 cm)2 = 30.981.469,21 cm2. Jadi skala perbandingan untuk peta Situ Burung = 1 : 4.411.743,569.
Jadi Luas Situ Burung yang sebenarnya = 91,8 cm2 x 4.411.743,569. = 404.998.059,6 cm2. = 4,05 ha. = ± 4,05 ha. Kotak kecil
b. Volume Danau
Keterangan:
V1, V2 : Volume total air pada strata 1, 2, …dst (m3). h1 : Kedalaman atau interval atau kontur (m). A1, A2 : Luas kumulatif strata 1, 2, … dst (m).
n : Jumlah kontur. Strata Kedalaman (m) Luas tiap Strata
Kedalaman Ai-1+Ai Ai-1xAi (Ai-1xAi)^0.5 Vn
(0) 40.499,81 (Ao) 62.728,38 900.252.771 30.004,21 15.455,43 1(0.5) 22.228,57 37.232,91 333.525.019 18.262,67 27.747,79 2(1.5) 15.004,34 22.676,36 115.113.627 10.729,10 27.837,89 3(2.5) 7.672.02 10.519,80 21.848.234,60 4.674,21 17.726,35 4(3.5) 2.847,78 3.622,04 2.204.925,35 1.484,89 7.660,41 5(4.5) 774,26 Jumlah 96.427,86 2. Perhitungan Biomassa
Perhitungan Kadar Air dan Berat Karbon Misalkan diketahui: Bb = 16 gr. Bk = 2,8 gr. % C-organik = 36,49. Kadar air ? BK ? Jawab: KA= (16 - 2,8)/16* 100 % = 82,50 %. BK = 2,8 gr * 36,49 % = 1,02 grC.
Keterangan : BK (Berat Karbon); Bk (Berat kering); Bb (Berat basah); KA (Kadar Air).
3. Estimasi Nilai Simpanan/ Stok Karbon
Misalkan jumlah tanaman Seroja di dalam Situ Burung = 3006 Ind.
Misalkan berat Karbon rata-rata = 7,96 grC/ind dari Berat Kering rata-rata (8,83 gr/ind) dengan %C-organik rata-rata = 45,06 %.
Misalkan Luas persentase penutupan tanaman Seroja di Situ Burung = 0,46 ha. Maka Estimasi Nilai Simpanan/ Stok Karbon
= 3006 Ind*7,96 grC/ind* 44 grCO2eq÷ 12 grC.
= 87.735,12 grCO2eq atau 87,73 kgCO2eq.
Sehingga Estimasi Nilai Simpanan/ Stok Karbon per ha adalah = 87,73 kgCO2eq ÷ 0,46 * 1 ha.
= 190,72 kgCO2eq/ha.
Menurut La-ongsri (2009) Doubling Time untuk tanaman Seroja adalah 2 bulan Sehingga Estimasi Nilai Simpanan/ Stok Karbon dalam satu tahun adalah = 190,72 kgCOeq/ha* 6 kali pemanenan selama satu tahun.
Lampiran 2. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
PARAMETER SATUAN KELAS KETERANGAN
I II III IV
FISIKA
Temperatur °C
Dev
3 dev 3 dev 3 dev 3 Deviasi temperatur dari kondisi alamiahnya Residu terlarut mg/L 1000 1000 1000 1000
Residu
tersusupensi mg/L 50 50 400 400
Bagi pengolahan air minum secara konvensional, residu tersuspensi ≤5000 mg/L
KIMIA ANORGANIK
Ph mg/L 6-9 6-9 6-9 5-9
Apabila secara alamiah dan rentang waktu tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum
Total fosfat
sebagai P mg/L 0,2 0,2 1 5
NO3 sebagai N mg/L 10 10 20 20
NH3 mg/L 0,5 (-) (-) (-)
Bagi perikanan, kandungan amonia bebas untuk ikan peka ≤ 0,02 mg/L
Arsen mg/L 0,05 1 1 1 Kobalt mg/L 0,2 0,2 0,2 0,2 Barium mg/L 1 (-) (-) (-) Boron mg/L 1 1 1 1 Selenium mg/L 0,01 0,05 0,05 0,05 Kadmium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01 Khrom (VI) mg/L 0,05 0,05 0,05 0,01 Tembaga mg/L 0,02 0,02 0,02 0,02
Bagi pengolahan air minum konvensional, Cu ≤ 1 mg/L
Besi mg/L 0,3 (-) (-) (-)
Bagi pengolahan air minum konvensional, Fe ≤ 5 mg/L
Timbal mg/L 0,03 0,03 0,03 (-)
Bagi pengolahan air minum konvensional, Pb ≤ 0,1 mg/L
Mangan mg/L 0,1 (-) (-) (-)
Air raksa mg/L 0,001 0,002 0,002 0,005
Seng mg/L 0,05 0,05 0,05 2
Bagi pengolahan air minum konvensional, Zn≤5 mg/L Khlorida mg/L 600 (-) (-) (-) Sianida mg/L 0,02 0,02 0,02 (-) Fluorida mg/L 0,5 1,5 1,5 (-) Nitrit sebagai N mg/L 0,06 0,06 0,06 (-)
Bagi pengolahan air minum secara konvensional, NO2N≤1 mg/L
Sulfat mg/L 400 (-) (-) (-)
Khlorin bebas mg/L 0,03 0,03 0,03 (-) Bagi ABAM tidak dipersyaratkan Belerang
sebagai H2S mg/L 0,002 0,002 0,002 (-)
Bagi pengolahan air minum secara konvensional, S sebagai H2S <0,1 mg/L Keterangan: Mg : milligram µg/L : microgram mL : milliliter L : liter Bq : bequerel
ABAM : Air Baku Untuk Air Minum
Logam berat merupakan logam terlarut, kecuali untuk pH dan DO
Bagi pH merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari nilai yang tercantum Nilai DO merupakan batas minimum
Arti (-) di atas menyatakan bahwa untuk kelas termasuk, parameter tersebut tidak dipersyaratkan Tanda ≤ adalah lebih kecil atau sama dengan
Tanda < adalah lebih kecil
Presiden Republik Indonesia Ttd
Megawati Soekarno Putri
Kelas I :air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kelas II :air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kelas III :air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas IV :air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Lampiran 3. Hasil Analisis Kandungan C-organik didalam contoh daun dan batang Seroja. Sampel Seroja Batang (%) Daun (%) C Organik (%) 1 36,49 40,50 38,49 2 36,71 36,35 36,53 3 48,37 50,05 49,21 4 41,64 50,42 46,03 5 44,42 52,40 48,41 6 50,26 49,99 50,12 7 44,43 45,00 44,71 8 40,30 40,49 40,39 9 46,32 53,78 50,05 10 51,45 44,53 47,99 11 40,44 47,23 43,83 12 44,63 45,25 44,94 Rata-rata 45,06
Lampiran 4. Data Biomassa Seroja (Nelumbo nucifera) sumber: data primer Sampel Batang Daun Panjang batang (cm) Diameter daun (cm) Berat basah total (gr) Berat kering total (gr) Kadar air total (%) Seroja Berat basah (gr) Berat kering (gr) % Corganik Kadar air (%) Berat karbon (grC) Berat basah (gr) Berat kering (gr) % C organik Kadar air (gr) Berat karbon (grC) 1 16 2,80 36,49 82,50 1,02 12 3,50 40,50 70,83 1,42 76,70 31,90 31 6,30 79,68 2 36 7,40 36,71 79,44 2,72 14 4,80 36,35 65,71 1,74 125,50 35,60 56 12,20 78,21 3 19 3,40 48,37 82,11 1,64 18 4,90 50,05 72,78 2,45 82,30 36,80 41 8,30 79,76 4 29 4,90 41,64 83,10 2,04 20 6,70 50,42 66,50 3,38 93,30 40,80 51 11,60 77,25 5 47 5,20 44,42 88,94 2,31 19 5,00 52,40 73,68 2,62 155 39,10 67 10,20 84,78 6 14 2,70 50,26 80,71 1,36 10 3,30 49,99 67,00 1,65 76,50 32,90 31 6,00 80,65 7 56 9,50 44,43 83,04 4,22 30 9,60 45,00 68,00 4,32 134,50 46,20 91 19,10 79,01 8 170 15,00 40,30 91,18 6,05 76 16,20 40,49 78,68 6,56 334 60,00 249 31,20 87,47 9 94 9,20 46,32 90,21 4,26 73 10,90 53,78 85,07 5,86 321 54,30 171 20,10 88,25 10 75 9,20 51,45 87,73 4,73 85 16,90 44,53 80,12 7,53 274 65,50 187 26,10 86,04 11 203 18,80 40,44 90,74 7,60 109 23,00 47,23 78,90 10,86 373 71,50 316 41,80 86,77 12 68 8,00 44,63 88,24 3,57 53 12,3 45,25 76,79 5,57 362 58,50 126 20,30 83,89 Jumlah 827 96,10 41,52 519 117,1 53,96
Lampiran 5. Keadaan lokasi dan alat yang digunakan selama penelitan
Gambar 15. Lokasi Situ Burung. Gambar 16. Saluran
pembuangan air Situ Burung.
Gambar 17. Saluran pembuangan air Gambar 18. Bagian tengah
Situ Burung. Situ Burung.
Gambar 19. Vegetasi Seroja di Situ Burung. Gambar 20. Seroja di Situ Burung.
Gambar 21. Pengambilan sampel Kualitas Air. Gambar 22. Pengukuran diameter daun dan
pengambilan Sampel Seroja.
Gambar 23. Penimbangan Sampel Seroja. Gambar 24. Sampel Seroja.
Gambar 25. Pengambilan data Morfometri. Gambar 26. Alat dan bahan pada pengamatan data morfometri.
Gambar 27. Sampel Seroja dalam amplop Gambar 28. Sampel Seroja
Lampiran 6. Pemanfaatan Seroja
No Nama Tumbuhan Herbal Berat (mg)
1 Daun Seroja (Nelumbo Nucifera) 525
2 Biji Casia (Casia obSitufolia) 300
3 Teh Oolong (Camelia sinesis) 255
4 Batang Alisma (Alisma orientalis) 180
5 Chinese Holy (Ilex cornuta) 105
6 Rhubarb (Rheum parmatrum) 90
7 Tangerine (Citrus reticulate) 45
Catatan: satu box teh mempunyai berat sebesar 60 gr dimana didalamnya berisi 40 kantong teh yang mempunyai berat sebesar 1,5 gr per kantong teh (gambar 23).
(www.scribd.com/nelumbo-nucifera).
Gambar 28. Teh Seroja. Gambar 29. Garnish Seroja.
Gambar 30. Hiasan Seroja. Gambar 31. Daun Bunga
DAFTAR ISTILAH
Above Ground Biomass :Bagian dari biomassa tanaman yang berada diatas
permukaan tanah.
Aerenchyma :Bagian rongga udara yang terdapat pada bagian petiole
(batang) dan akar di dalam tanaman Seroja.
Allometri :Suatu fungsi atau persamaan matematika yang
menunjukkan hubungan antara bagian tertentu dari makhluk hidup dengan bagian lain atau fungsi tertentu dari makhluk hidup tersebut. Persamaan tersebut digunakan untuk menduga parameter tertentu dengan menggunakan parameter lainnya yang lebih mudah diukur.
Autotroph :Organisme yang memiliki klorofil dapat berfotosintesis
dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Biomassa :Total berat / massa atau volume organisme dalam area
atau volume tertentu. (IPCC glossary)
Below Ground Biomass :Bagian dari biomassa tanaman yang berada dibawah
permukaan tanah.
BOD :(Biochemical Oxygen Demand) Jumlah oksigen yang
dipakai/dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mendekomposisi bahan organik yang bersifat
biodegradable.
C :Inisial dari unsur Karbon di dalam sistem periodik
unsur kimia
Carbon Sink :Bahan/materi yang dapat menyerap karbon.
Carbon Source :Bahan/materi yang dapat menghasilkan karbon.
Chlorenchyma :Suatu rongga yang terdapat pada daun seroja yang
didalamnya terdapat pigmen zat hijau daun/chlorophyll.
CO2 :Suatu senyawa kimia yang dihasilkan melalui proses
respirasi, vulkanik, pembakaran dll.
COD :(Chemical Oxygen Demand) Jumlah oksigen yang
dipakai/dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik yang bersifat biodegradable ataupun nonbiodegradable menjadi CO2 dan H2O.
Dekomposer :Organisme yang dapat menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik melalui proses fisika, kimia atau biologi.
Dekomposisi :Penguraian. Dalam hal ini penguraian bahan organik menjadi bahan anorganik melalui proses fisika, kimia atau biologi. Pembusukan bahan organic diamati.
DHL :(Daya Hantar Listrik) Gambaran numerik dari
kemampuan air untuk meneruskan aliran listrik, dilihat dari banyaknya garam-garam terlarut yang dapat terionisasi.
Dimensi Permukaan :Bagian fisik dari morfometri danau yang bersifat dua dimensi.
Dimensi Bawah Permukaan :Bagian fisik dari morfometri danau yang bersifat tiga dimensi.
DO :(Dissolved Oxygen) Jumlah oksigen terlarut yang
terkandung didalam perairan.
Eceng Gondok :Suatu jenis tanaman air yang siklus hidupnya
mengapung diatas permukaan perairan.
Evapotranspirasi :Penguapan air melalui evaporasi langsung dan
transpirasi melalui daun tumbuh-tumbuhan secara bersama.
Fotosintesa :Suatu proses biokimia yang dilakukan organisme
Autotroph dalam hal memproduksi makanan yang berasal dari karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari dengan menggunakan zat hijau daun (Chlorophyl).
Global Warming :Meningkatnya suhu bumi akibat adanya GRK (Gas
Rumah Kaca).
GPS :Suatu alat yang digunakan dalam menentukkan
koordinat di suatu wilayah yang ada di bumi melalui model lintang-bujur.
Heterotroph :Organisme yang tidak mengahsilkan makanannya
sendiri.
Kayu Apu :Suatu jenis tanaman air yang hidupnya mengapung
diatas permukaan perairan.
Limbah Industri :Limbah yang berasal dari Industri.
Mitigasi :Upaya untuk penanggulangan/meredam kerusakan
lingkungan.
Morfometri Danau :Suatu metode pengukuran dan analisa secara kuantitatif dimensi-dimensi fisik suatu badan perairan.
pH :Derajat keasaman. Gambaran konsentrasi ion hidrogen
suatu perairan.
Pong bua :Nama lokal untuk masakan yang bahan utamanya
berasal tanaman Seroja di Negara Thailand.
Sedimentasi :Proses pendangkalan suatu perairan yang biasanya
disebabkan oleh erosi tanah yang ada di bagian tepi perairan.
Seroja :Suatu jenis tanaman air yang siklus hidupnya mencuat
ke atas permukaan perairan.
Siklus Karbon :Siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi.
Tanaman Air :Tumbuhan yang beradaptasi terhadap keberadaan air
secara kontinyu atau toleran terhadap kondisi tanah berair untuk selama periode waktu hidupnya.
TDS :(Total Dissolved Solid) Jumlah partikel terlarut
berukuran lebih dari 1 m yang lolos pada kertas saring dengan diameter pori 0,45 µm.
TSS :(Total Suspended Solid) Jumlah partikel tersuspensi
berukuran lebih dari 1 m yang tertahan pada kertas saring dengan diameter pori 0,45 µm.
Transesterification :Proses perubahan senyawa trigliserida untuk
menghasilkan senyawa gliserol dan metil ester.
Transpirasi :Proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata.