• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Company Profile

Menurut Sweetow (2011), company profile adalah jenis yang berbeda dari film yang biasanya dianggap industri dan agak membosankan bagi para sineas dan filmmaker. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa company profile adalah salah satu industri yang dicari-cari oleh perusahaan-perusahaan terkemuka untuk membantu menjual produk maupun brand mereka. Perkembangan digital yang semakin pesat di era yang sudah semakin maju ini banyak perusahaan yang memanfaatkan video company profile ini untuk disalurkan ke internet dan bisa juga secara livestream agar mereka dapat mempromosikan perusahaan mereka lebih efisien. (hlm. xvii)

2.2. Creative Director

Dalam pembuatan company profile, creative director memiliki peran yang sangat penting karena merupakan inti dari tim kreatif, yang tentunya bertugas untuk mengatur alur dan konsep dari sebuah video, dan vital untuk kesuksesan dari

video company profile tersebut.

2.2.1. Peran Creative Director

Seorang creative director mempunyai peran penting dalam pembuatan company

profile. Sweetow (2011) juga menyebutkan bahwa dalam perancangan sebuah company profile, creative director juga mengarahkan aktor dan jika dibutuhkan,

(2)

pemilik perusahaan atau staff pekerja dari perusahaan yang akan masuk dalam

video tersebut juga diarahkan oleh creative director. Saat memilih talent untuk

menjadi berperan dalam video company profile tersebut, ada yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu apakah aktor atau talent tersebut sesuai dengan imej yang ingin disampaikan kepada audiens. Gerak-gerik aktor tentunya harus diperhatikan juga, jangan dibuat terlalu dramatis dan harus terkesan lebih alami (hlm.75).

Menurut Altstiel (2010), pekerjaan seorang creative director dalam tim adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data atau referensi mengenai perusahaan yang mau dibuatkan company profile nya.

2. Melakukan brainstorming; mencari tahu apa saja yang kira-kira akan membuat konsumen tertarik dan apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen. Dengan begitu bisa dicari tahu bagaimana produk dari perusahaan klien dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Membuat tulisan-tulisan atau ide-ide yang terpikirkan; untuk mendapatkan atau merancang konsep kreatif yang bisa dipakai untuk pembuatan video.

4. Mencari referensi yang berhubungan dengan konsep yang sudah dibuat.

5. Dapat bekerja sama dalam sebuah tim.

6. Creative director harus dapat membangun hubungan yang baik dengan klien untuk dapat bisa mempermudah atau melancarkan usaha untuk

(3)

mendapat ide-ide mengenai konsep yang tepat yang tentunya juga harus sesuai dengan perusahaan klien, agar nantinya bisa mendapat hasil yang memuaskan.

7. Memiliki kinerja yang baik dan mental yang kuat, tidak mudah menyerah, dapat memberi insight dengan jeli untuk menemukan kesalahan.

8. Creative director bertanggung jawab untuk mewujudkan ide konsep yang telah disetujui oleh klien.

9. Menjadi seorang leader yang dapat mempertahankan kinerja tim dan kerja sama yang baik.

10. Memiliki kemampuan untuk terus belajar; jika iklan yang dibuat ternyata kurang sukses atau ternyata tidak dapat menarik cukup konsumen, maka seharusnya mencari tahu apa yang menyebabkan hal tersebut dan belajar dari kesalahan agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

2.2.2. Target Audience

Menurut Gunarsa (2004), saat seorang remaja mulai beranjak dewasa, mereka sudah mulai meninggalkan keluarga dan mulai masuk ke dunia sosial mereka masing-masing. Pengaruh paling besar pada perkembangan remaja adalah media, terutama media elektronik seperti film, majalah dan internet (hlm. 113).

Mooney (2016) berpendapat bahwa remaja tertarik pada hal yang informatif dan menginspirasi, mereka tertarik pada kebebasan untuk membentuk

(4)

masa depan mereka. Sebuah iklan harus memiliki kualitas yang menopang kebutuhan mereka yang mampu memberi inspirasi untuk berimajinasi dan lebih berpikir kreatif.

Feinstein (2009) mengatakan bahwa anak remaja, dalam skala 1-10, teman berada di posisi 10. Bagi mereka tak ada yang lebih menyenangkan dari menghabiskan waktu luang dan berbincang bersama teman-teman. Menurut Feinstein, pada masa ini anak cenderung senang berkumpul dengan teman-teman sebayanya, memiliki kesenangan dan kegiatan yang sama saling membentuk kepercayaan antar teman dekat. Apa yang disukai dan apa yang tidak disukai dalam lingkup pertemanannya juga mempengaruhi dalam menentukan apa yang mereka suka (hlm. 41).

Feinstein (2009) juga mengatakan bahwa remana menghabiskan sekitar rata-rata 6.5 jam sehari untuk mengakses internet dan teknologi lainnya, juga berbagai macam sosial media dan sejenisnya seperti YouTube, Facebook, dan

Twitter.

2.3. Client Brief

Menurut Hackley (2005), client brief adalah dokumen hasil permintaan klien yang sudah didiskusikan bersama dengan account executive dan creative director. Dokumen ini akan digunakan sebagai salah satu acuan dalam pembuatan proyek dari segi produksi dan dari segi klien. Prosedur ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan miskomunikasi antara kedua belah pihak, dan juga dapat digunakan

(5)

sebagai batasan agar konsep tidak melenceng dari konsep yang awal telah dibuat dan disepakati.

Menurut Newth (2013) client brief adalah acuan ide dari pembuatan naskah, dimana seorang creative director harus membuat dan mengembangkan konsep yang didasari dari brief yang disampaikan oleh klien. Creative director harus ikut serta dalam rapat dengan klien agar dapat lebih memahami keinginan klien mulai dari pesan yang ingin disampaikan, target audience yang ingin dituju, hingga maksud dan tujuan dari pembuatannya. Dengan begitu pada saat proses pra-produksi creative director dapat membuat konsep dari client brief dengan baik.

Klien mempekerjakan sebuah agensi kreatif untuk bekerjasama, dipercaya untuk mempromosikan produk, perusahaan, atau brand mereka kepada target pasar yang dituju. Maka dari itu klien masih mempunyai kuasa dalam mengambil keputusan, walaupun hanya menjadi pengambil keputusan terakhir saja. Hal ini disebabkan bila client brief sudah diterima oleh agensi kreatif, maka agensi kreatif bertanggung jawab untuk mengambil alih pembuatan konsep secara keseluruhan dan harus merealisasikan isi dari client brief mulai dari proses produksi hingga akhir.

2.4. Creative Brief

Menurut Morrison, Haley, Seehan, dan Taylor (2002) creative brief dibuat sebelum dipresentasikan pada tim kreatif dan harus cocok dengan informasi yang telah didapatkan sebelumnya atau client brief. Konten dari creative brief tidak

(6)

hanya harus masuk akal dan berpengetahuan luas tetapi juga harus dapat dipercaya.

Byrne dan Braha (2011) mengatakan bahwa creative brief adalah dokumen penting yang dibuat usai rapat dengan klien. Dokumen ini diharapkan dapat menjaga fokus dalam produksi dan dapat mengidentifikasi kemungkinan- kemungkinan solusi kreatif apa saja yang tersedia dan bisa diberikan pada klien dan proyek. Creative brief sering digunakan sebagai alat untuk mengerucutkan pilihan dari sekian banyak data dan informasi yang didapat, dan menjaga proyek agar tetap sesuai target.

2.5. Promosi

Menurut Ray seperti yang dikutip oleh Morrisan (2010) menyatakan bahwa promosi adalah upaya dari pihak penjual untuk membangun jaringan informasi atau persuasi untuk menjual jasa dan barang (hlm. 16). Ardhi (2013) menyatakan bahwa promosi merupakan salah satu cara untuk menginformasikan produk, barang, ataupun jasa yang diharapkan bisa menambah profit atau keuntungan dari produk atau jasa tersebut (hlm. 3).

Kesimpulannya adalah, pengertian promosi adalah usaha awal yang dilakukan oleh penjual untuk menyebarkan informasi mengenai suatu barang atau jasa, serta membujuk konsumen untuk menerima dan membeli produk maupun jasa yang ditawarkan oleh penjual.

(7)

2.5.1. Tujuan Promosi

Menurut Ardhi (2013) tujuan promosi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Menginformasikan

Promosi digunakan untuk menginformasikan suatu barang atau jasa. Promosi bisa sangat membantu dalam menginformasikan sesuatu yang berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan, yang perlu diketahui oleh konsumen, terutama manfaat dan kegunaan dari produk atau jasa tersebut.

2. Membujuk

Promosi juga dapat digunakan sebagai cara untuk membujuk konsumen untuk menggunakan atau membeli suatu produk atau jasa, bisa dengan menggunakan tampilan visual, suara, atau kata-kata. Cara tersebut diharapkan dapat mengubah persepsi dari konsumen untuk menggunakan suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Mengingatkan

Tujuan dari promosi dalam jangka panjang adalah untuk mengingatkan konsumen terhadap barang atau jasa yang dipromosikan, selain itu bisa juga digunakan sebagai senjata untuk bersaing dengan kompetitor- kompetitor lain.

2.5.2. Jenis Promosi

Menurut Safanayong (2006) ada beberapa jenis-jenis promosi, antara lain sebagai berikut :

(8)

1. Periklanan 2. Pameran 3. Tatap Muka

4. Identitas Perusahaan

5. Public Relation and Publicity

6. Desain Kemasan 7. Desain Produk 8. Seminar

9. Telepon dan Surat 10. Pos

11. Promosi Penjualan 12. Sponsor

13. Point of Side

Media dari teknik-teknik diatas ada bermacam-macam, diantaranya adalah : 1. Iklan TV

2. Iklan surat kabar 3. Iklan majalah 4. Iklan bioskop 5. Iklan radio

6. Poster, katalog, brosur

7. Direct mail 8. Company profile

(9)

9. Sales kit 10. Manual report 11. News letter 12. Signage

13. Stationary and business form

14. Kalender, buklet, kartu pos, tas belanja 15. Book cover/book jacket, majalah

16. Interactive commercial media

17. Telemedia, phonecard, packaging, stiker, dan lain-lain.

2.6. Testimoni

Menurut Griffith (2011) testimonial adalah cara untuk membangun kredibilitas, informasi yang disebarkan ke media harus memihak orang-orang banyak dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, disebut testimonium, pada dasarnya adalah pengakuan atau dukungan terhadap suatu bisnis dari konsumen yang merasa puas. Testimonial ditujukan untuk membantu konsumen dalam membuat keputusan dalam memilih untuk menggunakan produk/jasa, dikarenakan mendapat rekomendasi dari pihak ketiga akan dapat lebih meyakinkan, misalkan dari seorang pelanggan yang sudah pernah memakai jasa atau produk tersebut dan berbagi tentang pengalamannya.

Suatu bisnis normalnya memiliki sejumlah pelanggan dan biasanya bersedia untuk memberikan komentar tentang produk atau jasa yang sudah

(10)

ditawarkan. Jenis konsumen yang dibutuhkan biasanya adalah mereka yang kira- kira akan menyatakan kepuasan mereka akan produk atau jasa yang mereka sudah gunakan. Pada dasarnya testimonial adalah suatu rekomendasi, yang dimana akan lebih efektif jika konsumen menjabarkan seberapa lama mereka sudah menggunakan produk/jasa tersebut, apa alasan mereka menggunakannya, dan tentunya fakta kalau mereka berniat untuk menggunakannya lagi.

Testimoni adalah suatu kesaksian seorang konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk atau jasa yang telah mereka beli. Singkat cerita, testimoni adalah pernyataan atau pesan dari konsumen mengenai pengalamannya selama bertransaksi dengan penjual, baik cara pelayanannya maupun kualitas barang atau jasa yang dibeli dan digunakan. Umumnya orang-orang akan bersikap skeptis atau ragu terhadap produk yang belum pernah digunakannya. Terutama produk-produk yang dapat mempengaruhi hidup seseorang, misalnya produk kecantikan, produk kesehatan, dan lain-lain. (Marikxon (2014). Apa Itu Testimoni? Memahami Arti Testimoni dan Manfaatnya Bagi Bisnis [Halaman Web]. Diakses dari www.maxmanroe.com/arti-testimoni.html)

Menurut O’Guinn (2015), testimonial adalah suatu bentuk promosi yang mengajak konsumen untuk membeli. Ada 3 macam testimoni dasar yaitu :

1. Celebrity testimonial. Biasanya yang digunakan adalah para selebriti

public figure, atlit olahraga, influencer hingga supermodel. Dipercaya

bahwa dengan menggunakan selebriti sebagai alat promosi bisa dengan cepat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan popularitas

(11)

produk atau jasa yang dipromosikan, mengikuti kepopuleran dari selebriti itu sendiri.

2. Expert spokespeople. Seorang yang ahli di bidang produk atau jasa yang sedang dipromosikan saat menjadi juru bicara untuk mempromosikan produk terkait dapat menjamin kredibilitas produk tersebut, karena yang mempromosikannya adalah seorang ahli yang memang mengerti tentang produk atau jasa tersebut.

3. Average-user testimonial. Pengguna biasa dari produk atau jasa terkait juga dapat memberi testimoni secara normal. Tujuannya adalah agar konsumen dapat relate dengan para pengguna tersebut, dengan begini para konsumen bisa mengambil referensi dari para pengguna tersebut yang mungkin juga mirip dengan mereka. Logikanya adalah “orang itu sepertinya mirip dengan saya dan menyukai brand ini, kalau begitu mungkin saya juga akan suka dengan brand tersebut.”.

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari teknik testimonial ini :

1. Orang yang sangat populer dapat meningkatkan popularitas dari brand

itu pula.

2. Orang yang relateable dengan kondisi konsumen atau para ahli dapat

menjadi penyokong bagi brand tersebut.

3. Popularitas yang meningkat terkadang lebih condong ke popularitas si

(12)

4. Tidak mudah mengatur orang-orang untuk memberi testimoni daripada

mengatur sebuah karakter kartun atau maskot untuk mempromosikan

brand.

Dari Awallia (2018) Tolak ukur testimoni adalah sebagai berikut :

1. Daya Tarik

Daya Tarik yang dimaksud adalah memberikan kebanggaan apabila menggunakan produk tatau jasa yang bersangkutan.

a. Nilai Psikologis Cerita

Cerita memiliki nilai psikologis. Cerita membuat orang lebih mudah mengingat dan lebih mudah ‘dipengaruhi’. Itu karena cerita bisa langsung diasosiasikan dengan kehidupan sehari-hari. Manusia cenderung mencari kesamaan, mencari pendukung, mencari yang sejalan, sehati, dan sepemikiran untuk dapat mengambil keputusan.

b. Kesukaan

Kesukaan penonton terhadap narasumber karena penampilan fisik, perilaku, dan karakter yang baik dan menarik, Bahkan jika narasumber bukan merupakan bintang film, atlit, ataupun

influencer.

(13)

Perluasan dimana calon konsumen memandang sumber yang berpengetahuan, punya keterampilan khusus atau berpengalaman dan tidak berat sebelah.

a. Keahlian

Keahlian disini mengacu pada pengalaman, pengetahuan, ataupun keterampilan yang dimiliki seorang narasumber dan berhubungan dengan topik iklannya.

b. Layak Dipercaya

Mengacu pada nilai kejujuran, integritas dan kepercayaan dari seorang narasumber. Objektifitas dari seorang narasumber dapat menjadi parameter bagi audience untuk menilai apakah sumber informasi tersebut layak dipercaya atau tidak.

3. Spontanitas

Dalam membuat iklan testimoni yang benar, seharusnya tidak memerlukan skrip, melainkan membiarkan narasumber secara spontan memberikan testimoni, karena Ketika testimoni tersebut berupa skrip yang dihafal, maka menjadi tidak spontan lagi (hlm. 30).

Menurut Warner (2009), pembicara yang paling tepat atau yang paling ampuh dalam mempromosikan sekolah adalah staff sekolah atau anak-anak dari sekolah itu sendiri. Penting untuk bisa memahami tentang persepsi suatu pihak atau komunitas akan institusi tersebut. Kenyataannya bahwa publik tidak selalu

(14)

mementingkan fakta tetapi lebih cenderung merespon pada persepsi ilusi menjadi sangat penting untuk membuat kesan pada proses promosi dari institusi terkait (hlm. 6).

2.7. Konsep

Menurut Bahri (2008), konsep adalah sesuatu yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Seseorang yang memiliki konsep mampu mengelompokkan objek-objek tersebut kedalam golongan-golongan tertentu. Konsep juga dapat digambarkan dalam bentuk kata-kata (hlm. 30).

Menurut Alstiel & Grow (2017), dengan strategi dan penelitian yang baik, ide-ide yang kreatif akan dapat terpikirkan dan akan bisa mengarah ke sebuah konsep yang tentunya kreatif pula. Sebelum menulis sebuah konsep, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Permasalahan apakah yang dimiliki oleh klien

2. Pahami target audience

3. Ketahui fitur dan manfaat dari produk

4. Cari keunggulan apa saja yang dimiliki oleh produk

5. Cari tahu dimana posisi produk berada, apakah sedang berada di puncak atau di bawah ?

(15)

7. Cari tahu bagaimana gaya konsep yang akan dibuat

Selain itu Alstiel & Grow (2017) juga memberikan 5 tips untuk membuat konsep yang lebih baik yaitu :

1. Langsung lakukan; jangan ragu untuk membuat konsep, coba dulu dan kerjakan tanpa ragu dengan membuat suatu sketsa terlebih dahulu atau beberapa catatan kasar agar mendapat gambaran kata kunci atau visual yang dapat membuat konsep menjadi lebih baik.

2. Jangan berhenti di tengah jalan; jika sedang berpikir kreatif, carilah ide sampai dapat, dan bekerjasamalah dengan anggota tim mu.

3. Perlihatkan dan jangan katakan; cari gambar-gambar yang dapar menarik perhatian pembaca, lalu buat tagline yang berguna untuk menghubungkan gambar.

4. Setiap anggota tim pasti memiliki ide masing-masing, tetapi jika ide mereka tidak sesuai dengan konsep, maka lupakanlah.

5. Buat menjadi sederhana; fokus dengan tujuan utama, ide yang disederhanakan dapat lebih mudah diingat oleh pembaca.

(16)

2.8. COVID-19

Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menetapkan penyebaran Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional. Coronavirus sudah

menjangkit di seluruh negara. Mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020, Presiden Republik Indonesia menyatakan:

1. COVID-19 adalah bencana nasional.

2. Pengendalian bencana nasional yang disebabkan oleh penyebaran menetapkan COVID-19 diatur oleh gugus tugas percepatan penanganan COVID-19.

3. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 adalah gubernur, bupati, dan walikota daerah masing-masing. Pengambilan kebijakan harus mengikuti kebijakan pemerintahan masing-masing.

Menurut Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 untuk dapat ditetapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), wilayah tersebut harus memiliki jumlah kasus akibat penyebaran yang signifikan. Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 meliputi:

1. Peliburan sekolah dan tempat kerja. 2. Pembatasan kegiatan keagamaan. 3. Pembatasan kegiatan di tempat umum. 4. Pembatasan kegiatan sosial dan budaya. 5. Pembatasan moda transportasi.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tahapan perencanaan perkerasan kaku menurut metode bina marga 2003 adalah sebagai berikut: 2.7.1 Lalu Lintas Menurut Bina Marga 2003, untuk menentukan beban pada lalu lintas

416/MENKES/PER.IX.1990 Air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi standar kesehatan dan dimasak untuk dikonsumsi Suyanta 2011 Secara kimiawi

Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan melayani keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara

Terdapat dua cara pencampuran bahan yang bersifat alkalin untuk mencegah pembentukan air asam tambang, yaitu dengan cara mencampur bahan alkalin dan penghasil asam bersama-sama dengan

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan angkutan umum adalah pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

Menurut Kotler dan Amstrong 2012:29 “Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari

internet.”“Pemasaran online interaktif adalah usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan pelanggan melalui internet.” Menurut Joel Reedy, Shauna

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiyaan, seperti bank syariah kepada nasabahnya.21 Menurut undang-undang perbankan