• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B P E N D A H U L U A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B A B P E N D A H U L U A N"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP). Juncto Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah , adapun pelaksanaan lebih lanjut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar di wajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dimana Laporan ini adalah merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Kepala Dinas Kesehatan selama Tahun 2014 kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Adapun secara teknis penyusunannya berpedoman pada Peraturan Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tersebut diatas.

B. Maksud Dan Tujuan

Penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ini dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. Adapun tujuannya adalah:

a. Memberikan informasi mengenai kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar selama tahun anggara 2014

(2)

b. Sebagai bahan evaluasi kinerja serta masukan dalam perencanaan program di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang lebih baik di masa mendatang

c. Menjadikan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang akuntabel sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif dan representative, serta dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dan lingkungan.

C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dalam Peraturan Daerah No. 19 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas - Dinas Daerah Kabupaten Blitar, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Blitar No. 51 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan kabupaten Blitar dipimpin oleh Kepala Dinas yang di bantu oleh Sekretaris dan 4 (empat) Kepala Bidang yaitu:

1. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari:  Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang  Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus  Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga

2. Bidang Pengendalian penyakit dan Masalah Kesehatan, terdiri dari:

 Seksi Pencegahan, Pengamatan Penyakit, Penanggulangan Masalah Kesehatan  Seksi Pemberantasan Penyakit

 Seksi Penyehatan Lingkungan

3. Bidang Pengembangan Sumberdaya Kesehatan, terdiri dari:  Seksi Perencanaan, Pendayagunaan dan Pengembangan SDM  Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan

 Seksi Pembiayaan Kesehatan

4. Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, terdiri dari:  Seksi Promosi Kesehatan

(3)

 Seksi Gizi

 Seksi Infolitbangkes

Setiap Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai bidangnya, sedangkan Sekretaris dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu Sub Bagian Penyusunan Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata Usaha.

Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati melaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang kesehatan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;

d. Pembinaan Unit Pelayanan Teknis Dinas; e. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari:

 Kepala Dinas  Sekretaris

 Bidang Pelayanan Kesehatan

 Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan  Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

 Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat  Kelompok Jabatan Fungsional

(4)

D. Rencana Strategis Tahun 2011 – 2015

Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari Tahun 2011 – 2015.

Unsur – unsur dalam Renstra yang diuraikan dalam LAKIP Dinas Kesehatan Tahun 2014 adalah meliputi:

1. V i s i

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: “Terwujudnya masyarakat sehat mandiri dan berkeadilan menuju Kabupaten Blitar yang sejahtera”

2. M i s i

Sedangkan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut diatas dilaksanakan misi sebagai berikut:

a. Tertib program dan administrasi dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

b. Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan Kabupaten Blitar.

c. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan dengan mewujudkan mutu lingkungan yang sehat.

d. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta pada pembangunan bidang kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.

e. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

(5)

3. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis.

a. Untuk mewujudkan misi “Tertib program dan administrasi dalam upaya

meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau”,

maka ditetapkan tujuan: Terwujudnya tertib administrasi dan pelaksanaan program-program Dinas Kesehatan.

b. Untuk mewujudkan misi "Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan

Kabupaten Blitar”, maka ditetapkan tujuan: Terwujudnya sumberdaya

kesehatan dan akses pelayanan kesehatan yang bermutu.

c. Untuk mewujudkan misi “Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan

penanggulangan masalah kesehatan dengan mewujudkan mutu lingkungan yang sehat”, maka ditetapkan tujuan: Mewujudkan mutu lingkungan yang sehat.

d. Untuk mewujudkan misi “Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta

pada pembangunan bidang kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan tujuan: Meningkatnya

peran serta masyarakat pada pembangunan bidang kesehatan.

e. Untuk mewujudkan misi “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau”, maka ditetapkan

tujuan: Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas dan jaringannya.

4. Sasaran

Untuk mewujudkan tujuan organisasi, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menetapkan sasaran sebagai berikut:

a. Tercapainya standarisasi pelayanan kesehatan

(6)

c. Seluruh Puskesmas, Pustu, Poskesdes terlayani dalam administrasi kepegawaian, tata usaha dan pengelolaan barang

d. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia serta kesehatan reproduksi

e. Meningkatnya koneksi jaringan pelayanan kesehatan f. Meningkatnya operasi SIK di Puskesmas

g. Meningkatnya penyampaian informasi kesehatan melalui media cetak dan elektronik

h. Menurunnya jumlah balita gizi buruk

i. Meningkatnya layanan kelembagaan penanganan gizi

j. Meningkatanya pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian masyarakat dalam mewujudkan desa siaga aktif

k. Menurunnya angka kesakitan dan kematian, ancaman epidemik serta bencana dan mewujudkan mutu lingkungan sehat

l. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan obat dan pendekatan akses pada seluruh Puskesmas, Pustu dan Poskesdes

m. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin n. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia kesehatan

o. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan penunjang

E. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran dengan arahan strategi organisasi, adalah sebagai berikut:

(7)

a. Peningkatan akses dan pelayanan kesehatan dengan pendekatan akses dan pelayanan kesehatan

b. Meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui kenaikan gaji secara bertahap c. Pendekatan akses dan pelayanan administrasi aparatur Dinas Kesehatan d. Prioritas program dalam upaya percepatan pencapaian MDGs 2015

e. Dukungan alokasi anggaran untuk pembangunan koneksi jaringan pelayanan kesehatan di puskesmas

f. Penunjukan SK petugas pengelola SPM, profil dan web Dinas Kesehatan

g. Tersedianya alokasi anggaran untuk pengadaan dan penyebarluasan media promosi kesehatan

h. Penyediaan anggaran pelaksanaan PMT pemulihan bagi balita bagi buruk i. Kegiatan PMT penyuluhan dengan melibatkan kader

j. Tersedianya alokasi anggaran untuk pelatihan kader desa siaga

k. Peningkatan pencegahan, surveilans, deteksi dini penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit potensi KLB, dan ancaman epidemi, yang diikuti dengan pengobatan sesuai standar serta penanggulangan masalah kesehatan dan bencana serta mewujudkan mutu lingkungan yang sehat

l. Pengadaan obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan secara bertahap, bermutu dan terjangkau

m. Penerbitan Jamkesda SPM (data sesuai perbup) n. Penyelenggaraan pelatihan SDM Nakes

(8)

F. Isu Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

Dalam tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mempunyai 5 (lima) Isu Strategis, yaitu:

1. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 2. Peningkatan Perbaikan Gizi

3. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular 4. Penyiapan pelaksanaan sistem Jaminan Kesehatan

5. Peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan dalam rangka peningkatan keamanan, mutu dan manfaat/khasiat obat dan makanan

G. Dasar Hukum

Sebagai Dasar Hukum penyusunan LAKIP adalah: a. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme

d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Lembaga Administrasi Negara

e. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Lembaga Administrasi Negara

f. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara

g. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

h. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

(9)

j. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014

H. Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Juncto Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, adapun pelaksanaan lebih lanjut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan susunan sebagai berikut:

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum

D. Rencana Strategis : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program E. Isu Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

F. Dasar Hukum G. Sistematika

BAB. II PERENCANAAN KINERJA BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran / Evaluasi Capaian Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan

BAB. IV PENUTUP LAMPIRAN – LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Maulana (2011) setelah bibit dipisahkan dari tanaman induknya, daun pertama mendapatkan energi untuk pertumbuhannya berasal dari cadangan makanan pada banir

Aktivitas Dosen(D) : - Memberikan praktek untuk penginstalan Windows XP dengan menggunakan USB (flashdisk) Aktivitas Mahasiswa (M) : - Mendengarkan, menyimak

Perkembangan pasca kemerdekaan mungkin dapat dimulai dari tahun 1950an yang ditandai dengan berdirinya perpustakaan baru. Pada tanggal 25 Agustus 1950 berdiri perpustakaan

Kepala daerah dalam menyelenggarakan fungsi sebagai pemimpin daerah terhadap pemerintah daerah memiliki tugas dan wewenang sesuai dengan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Analisis data juga dilakukan terhadap hasil pengukuran konsentrasi besi, mangan, dan sulfat pada air untuk mengetahui persentase pengurangan atau efisiensi reduksi (R) dari

142 D.3 Hasil Perhitungan Dampak Pengganda Total Pendapatan Tabel Input Output Kabupaten Jember Tahun 2010 Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen Updatting Tahun

Hasil dari penelitian ini diharapkan memeberikan manfaat kepada pembaca mengenai problematika kehidupan yang dialami masyarakat Timur Tengah dengan melihat pandangan