7
Kajian Pustaka
2.1 State of Art
Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan acuan dari penelitian sebelumnya. Jurnal dari penelitian sebelumnya dapat menjadi bahan acuan untuk membantu memahami fenomena dan menjadi pembanding dengan penelitian yang sedang dilakukan. Jurnal-jurnal yang menjadi bahan acuan adalah jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 2.1 Perbandingan jurnal penelitian sebelumnya Nama
Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian Penelitian
Vinerean, Simona, dkk (2013) The Effects of Social Media Marketing on Online Consumer Behavior. Internet, terutama social media merubah cara orang
berkomunikasi. Bahkan rekan komunikasi melalui media sosial yang merupakan bentuk baru sosialisasi dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen. Media sosial juga
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan pengumpulan data nya menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penelitian berpusat pada kegiatan publikasi sebuah event melalui media online, terutama
memungkinkan prospek untuk berkomunikasi secara langsung. Penelitian ini menunjukkan orang yang berinteraksi secara online adalah orang-orang yang percaya dengan sumber personal, pendengar dan penonton, orang-orang yang percaya dengan sumber ini memiliki dampak positif terhadap iklan secara online.
media social. Media social memungkinkan perusahaan untuk menargetkan audiens yang dituju, dimana event ini ditujukan bagi peserta yang bergerak di bidang teknologi,
sehingga para audiens yang dituju ini pasti akan mengakses media sosial atau media online.
Harbaugh, Erin Ryan (2010) The Effect of Personality Styles (Level of Intriversion – Extroversion) on Social Media Use. Jumlah pengguna media sosial ditentukan berdasarkan motivasi dan perilaku dasar dalam menggunakan situs social media. Penelitian ini
Pengguna media sosial disini didasari motivasi untuk mencari informasi. Penelitian ini melihat bahwa ketika sebuah event yang sudah cukup dikenal oleh audiens nya, maka audiens nya akan
menunjukkan bahwa pengguna facebook yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari merupakan tipe prilaku yang dianggap tidak outgoing dan tidak biasa berinteraksi secara langsung.
dapat secara rutin mengecek apa publikasi yang disampaikan melalui media sosial tersebut. Media sosial yang digunakan
perusahaan salah satunya juga adalah facebook, dengan menggunakan akun resmi dari perusahaan. Susyanti, Dewi Winarni (2010) Peran Media Sebagai Alat Publikasi Event di Bidang MICE (Studi Kasus: Blue Golf Open Tournament, APMCE Event, dan PPI Event)
Keberhasilan event sangat dipengaruhi oleh media promosi yang direncanakan dengan baik dan jauh hari sebelum event tersebut
berlangsung. Media memiliki peran sebagai alat publisitas untuk memberikan pencitraan kepada publiknya. Peran media relations
Untuk mendapatkan audiens dan peserta tentu diperlukan publikasi atau promosi tentang event tersebut. Dan publikasi ini pun membutuhkan perencanaan, dimana dibuat dalam sebuah dokumen yang berisi dengan rencana publikasi di berbagai media sosial dan apa saja yang akan disampaikan sebagai sarana promosi. Publikasi
yang sangat penting dan diterima masyarakat, akan berdampak pada keberhasilan program dari perusahaan di masa mendatang. Media sangat berperan sebagai alat komunikasi di bidang MICE. Dalam penyelenggaraan event-event : Pemilihan Putri Indonesia 2010, event APMCEE (Asian Pasific Mining Conference and Exhibition), dan event BLUE Golf Open Tournament, media promosi digunakan sebagai alat informasi dan promosi untuk menarik dan
yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan dan koridor utama yang ingin dituju dari event ini. Dengan dibuatnya perencanaan yang terstruktur akan memudahkan saat kegiatan promosi atau publikasi itu dilakukan oleh pihak perusahaan. Publikasi yang dilakukan ini adalah untuk menarik peserta untuk mendaftar dalam kompetisi ini dan untuk menarik
pengunjung untuk hadir dan mengikuti sesi networking pada acara puncak dari acara ini yang juga sekaligus babak final dari
mendatangkan pengunjung. Harry Alvans, Putri Herita Sari, Riyana Anis, dan Siska Anggun (2013) Peran Sosial Media dalam Berbagai Aspek Media sosial
merupakan salah satu media online dimana para penggunanya dapat ikut serta dalam mencari informasi, berkomunikasi dan menjaring
pertemananan, dengan segala fasilitas dan aplikasi yang dimilikinya seperti blog, Facebook, dan Twitter. Kehadiran media social telah membawa pengaruh tersendiri terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat ini. Dalam media pemasaran, sebagai situs jejaring, sosial
Bagi mereka yang sudah lama menekuni bidang usaha atau menjadi startup, pasti akan terus mencari informasi, mencari koneksi atau pertemanan melalui banyak slauran. Salah satu yang paling mudah untuk mendapatkan informasi yang cepat adalah melalui media online. Dengan segala kemudahan dan jenis yang ditawarkan dalam media online dapat memberi pengaruh pengambilan keputusan bagi para audiens nya. Dalam penyelenggaraan event tersebut yang memerlukan banyak peserta dan juga
media memiliki peran penting dalam
pemasaran. Hal ini disebabkan, sosial media dapat memainkan peran komunikasi.
pengunjung, media sosial sangatlah membantu dalam penyebaran informasi. Terutama kepada mereka yang mencari informasi tentang perlombaan atau acara serupa lainnya yang berkaitan dengan bidangnya. Media sosial sekarang ini sudah mudah diakses oleh berbagai kalangan. Agus Triyono (2011) Pengaruh Situs Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Alternatif untuk Promosi Dalam melakukan suatu kegiatan diperlukan adanya motivasi atau dorongan baik dari dalam
diri maupun dari luar. Begitu pula saat seseorang
memutuskan untuk melakukan
komunikasi
Publikasi event yang dilakukan juga sangat bergantung pada motivasi dari target audiens. Yang paling penting adalah dorongan dari dalam dan luar diri. Dari dalam diri dapat berupa dorongan untuk mendapatkan
pengetahuan serta pengalaman lebih dari
antar pribadi melalui media internet, khususnya facebook. Jejaring sosial facebook, memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan cara-cara baru dan menarik. Motivasi merupakan sejumlah proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya kegiatan sukarela, dimana diarahkan pada tujuan tertentu, baik yang bersifat internal maupun eksternal bagi individu
sehingga timbul sikap antusiasme dan persistensi atau
event ini. Dan motivasi dari luar bisa bersumber dari kegiatan publikasi yang menarik atau pihak penyelenggara yang sudah memiliki nama besar dalam sebuah bidang kegiatan. GIST Bootcamp sendiri sudah memiliki nama besar dan cukup dikenal dikalangan startup. GIST Bootcamp yang sebelumnya sudah diselenggarakan di beberapa Negara
berkembang ini lah yang membuat namanya semakin dikenal. Untuk mendapatkan respon baik dari hasil publikasi selain dibutuhkan motivasi juga dibutuhkan niat, karena untuk dapat terpilih menjadi peserta ada sebuah formulir
keuletan. Tindakan ini dilakukan untuk memimikirkan keuntungan dan kerugian yang didapat jika ia
menjalankannya. Sebagai salah satu bagian dari media massa, situs jejaring facebook dapat digunakan sebagai sarana melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi secara tidak langsung dimulai tahapan perkenalan melalui kontak awal dengan kenalan barunya. Fase perkenalan biasanya mencakup percakapan singkat dan saling memberisalam. Perkenalan melalui
mengenai startup yang diikut sertakan yang perlu diisi.
facebook ini dengan memanfaatkan petunjuk umum yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan memanfaatkan menu status yang ada pada wall facebook teman-teman mereka. Personal branding adalah proses dimana manusia dan makhluk hidup
dipersepsi dan dinilai sebagi sebuah merk atau brand oleh target market. Dalam istilah jejaring
sosial adalah
komunitas teman yang sudah dikenal dan juga teman baru. Dalam personal branding menjadi salah satu cara untuk
menarik lebih banyak teman dengan jalan aktif
membentuk persepsi publik.
Sumber : Diolah dari penelitian sebelumnya dan penelitian yang sedang dilakukan
2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi
Setiap mahluk hidup pasti akan berkomunikasi baik secara individual atau dengan kelompok lainnya. Komunikasi yang dilakukan merupakan sarana mahluk hidup untuk saling bertukar informasi dan pesan. Communis merupakan bahasa latin yang juga menjadi asal komunikasi, artinya adalah “sama”. Communico, communication atau communicare memiliki arti membuat sama. Bila disederhanakan, komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh karena itu, komunikasi sangat bergantung pada kemampuan kita untuk bisa memahami satu dan lainnya.
Komunikasi adalah suatu proses pengalihan informasi dari satu individu maupun dari sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok lain. (Rohim, 2009 : 19)
Publikasi yang dilakukan merupakan sebuah bentuk pengalihan informasi menggunakan simbol-simbol tertentu yang diberikan oleh perusahaan kepada kelompok lain atau publiknya. Publikasi atas event merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan simbol-simbol seperti gambar, tulisan dan kata-kata.
Gambaran apa yang dimaksud komunikasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Wiryanto, 2008 : 7)
Komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebuah bentuk komunikasi yang sengaja dilakukan untuk mempengaruhi dan bentuk komunikasi nya pun melalui teknologi, yaitu media online.
2.2.2 Public Relations
Public Relations is the management function that establishes and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the publics on whom its success or failure depends. (Broom, 2013 : 26)
Public relations adalah sebuah fungsi manajemen yang mengatur dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publik dan yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalannya. (Broom, 2013 : 26)
Public relations merupakan penghubung sebuah organisasi atau perusahaan kepada publiknya, dan begitu juga sebaliknya. Segala informasi dan pesan yang perusahaan ingin publiknya tahu bahkan merespon akan informasi itu, merupakan salah satu tugas dari public relations.
Public relations dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang dilakukan untuk meraih tujuan sebuah organisasi, serta membantu menjelaskan sejarah organisasi, serta memfasilitasi perubahan yang terjadi didalam organisasi. Seorang public relations melakukan komunikasi dengan semua publik internal dan eksternal yang tepat untuk meningkatkan hubungan positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan publik. PR juga memiliki tugas untuk mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi (Lattimore dkk, 2010:4-9).
Perusahaan melakukan komunikasi untuk menyampaikan tujuannya dengan harapan publiknya dapat merespon dan melakukan sesuai harapan pesrusahaan. Inilah yang menjadi keterkaitannya mengapa digunakan teori public relations dalam penelitian ini, karena perusahaan ingin melakukan
kegiatan publikasi mengenai event yang ingin diselenggarakan oleh perusahaan.
2.2.3 New Media
New Media dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk media yang mengkombinasikan komputerisasi dan informasi teknologi, jaringan komunikasi, dan informasi dalam bentuk digital (Flew, 2005:113).
Seiring waktu berlalu, perkembangan teknologi pun mengalami banyak kemajuan. Perkembangan teknologi ini banyak menjadi bagian dari berbagai aspek saat ini. Media adalah salah satu contoh hal yang mengalami banyak kemajuan berkat perkembangan teknologi yang ada. Media baru merupakan istilah yang dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir yang berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi (Dr. Yosal Iriantara, 2011 : 118).
Media baru yang dikembangkan saat ini adalah produk hasil gabungan media komunikasi lainnya yang awalnya berdiri terpisah satu dengan lainnya. Kita dapat menemukan berbagai macam informasi sesuai yang kita inginkan dengan cepat dan mudah melalui media baru.
New media atau media baru mengubah konsep arah komunikasi yang sebelumnya hanya satu arah, kini menjadi dua arah. Komunikasi dua arah membuat informasi yang disampaikan dapat lebih interaktif, umpan balik yang didapat bisa diterima dan ditanggapi secara langsung.
Media atau informasi digital memiliki beberapa karakteristik yaitu (Flew, 2005 : 3) :
1. Manipulable : informasi digital sangat mudah diubah dan diadaptasi di setiap tahap pembuatan, penyimpanan, penyampaian dan pemakaiannya.
2. Networkable : informasi digital dapat dibagikan dan ditukar kepada sejumlah besar pengguna secara terus menerus dan tidak terbatas oleh jarak.
3. Dense : informasi digital yang sangat besar pun dapat disimpan dalam sebuah benda kecil seperti USB flash disc atau dalam server network.
4. Compressible : kapasitas yang dibutuhkan oleh informasi digital tersebut dapat diperkecil ukurannya dan juga dapat diperbesar. 5. Impartial : informasi digital yang disimpan melalui network
disesusaikan sesuai bentuk yang diharapkan, siapa yang memilikinya, yang membuatnya atau bagaimana itu digunakan. Sesuai karakteristik media digital, dapat dilihat juga bahwa penyampaian informasi melalui new media ini dapat disebarkan terus menerus dan jarak bukan lagi menjadi masalah. Dan ketika perusahaan ingin menyampaikan informasi pun dapat membuatnya sesuai keinginan perusahaan yang juga disesuaikan dengan target sasaran.
2.2.4 Special Event
Special event meliputi semua kegiatan manusia dan merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special event dapat diselenggarakan dalam jenis event perorangan atau individu yang sederhana seperti pesta pernikahan sampai dengan event yang besar. Karena jenis kegiatannya, maka setiap event yang memiliki kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special event. (Shone&Parry, 2012 : 3)
Ada pendapat lain, yaitu Doty mengatakan bahwa special event adalah alat publikasi yang efektif untuk mengingatkan publik pada perusahaan dan produknya. Special event dapat juga digunakan untuk kepentingan khusus, seperti meningkatkan arus perdagangan dan penjualan produk serta memperbaiki citra (Pudjiastuti, 2010: 21).
Event yang diselenggarakan dalam penelitian ini merupakan event yang dilihat cukup bergengsi dikalangan startup karena membawa nama sebuah organisasi besar yang sudah memiliki nama dikalangan entrepreneur global. Special event memiliki arti bahwa event atau kegiatan acara dibuat semaksimal mungkin agar memiliki kesan dan arti yang mendalam pada setiap peserta atau tamu yang hadir. Kegiatan acara merupakan sebuah kegiatan yang besar dan kompleks, atau bisa dikatakan bukan kegiatan acara yang biasa-biasa saja. Event ini dimaksudkan sebagai sebuah acara yang special atau tidak biasa sehingga menarik minat target audiens event itu sendiri.
Menurut Duncan (Pudjiastuti, 2010: 25), tujuan diadakannya special event adalah:
1. Mempengaruhi khalayak sasaran
2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu.
3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, atau perusahaan.
5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak.
Event ini diadakan untuk menjangkau target sasaran yang lebih luas, yaitu dengan jangkauan nasional. Melalui event ini juga GEPI ingin memberikan pengaruh atau pengetahuan mengenai dunia kewirausahaan. Event yang diadakan ini menjadi sebuah acara yang cukup dinantikan karena kesempatan luar biasa yang ditawarkan dari event ini.
2.2.5 Publikasi
Publikasi dan publisitas sering dianggap sama, namun sebenarnya keduanya memiliki arti yang berbeda.
Publicity is information provided by an outside source that is used by media because the information has news value. This is an uncontrolled method of placing messages in the media because the source does not pay media outlets for placement. (Broom, 2013 : 31)
Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi tersebut memiliki nilai berita. Ini adalah metode penempatan berita yang tidak dapat dikontrol karena sumber berita tidak membayar untuk penempatan berita itu. (Broom, 2013 : 31).
Setiap event pasti memiliki target audience nya masing-masing. Publikasi yang dilakukan pun harus sesuai dengan target audience yang dituju. Publikasi merupakan pernyataan ide-ide atau gagasan didepan
umum yang bertujuan untuk diketahui khalayak umum. (Jennings, 2006 : 134). Target audience yang dituju oleh perusahaan diharapkan dapat mengetahui ide-ide atau gagasan yang perusahaan inginkan. Pada penelitian ini, perusahaan bermaksud mempublikasikan kegiatan atau event yang akan diadakannya agar para target audience nya datang dan mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, publisitas bukanlah yang dimaksud oleh perusahaan, karena perusahaan perlu menentukan informasi apa yang akan disampaikan dan dimana penempatan berita atau informasi tersebut. Publikasi yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan awal, publikasi yang dilakukan harus jelas dan menarik agar para target audience memutuskan untuk mendaftar dan hadir pada hari event diselenggarakan. Publisitas kurang dapat diandalkan untuk mempublikasikan atau mempromosikan sebuah event, karena perusahaan tidak dapat mengontrol informasi apa yang akan disampaikan oleh pihak media. Sedangkan dengan publikasi, pihak public relations dari perusahaan itu sendiri lah yang mengatur konten yang akan disampaikan, informasi nya pun akan lebih jelas dan sesuai harapan perusahaan.
2.2.6 Social Media
Social media is the democratization of information, transforming people from content reader into content publisher. It is the shift from broadcast mechanism to a many-to-many model, rooted in conversations between authors, people, and peers. Social media uses the “wisdom of crowds” to connect information in a collaborative manner. (Dave Evans, 2008 : 33)
Media sosial adalah demokratisasi informasi, merubah orang dari pembaca konten menjadi penerbit konten. Ini adalah pergeseran dari mekanisme penyiaran menjadi model banyak-ke-banyak model, yang berakar dari percakapan antara penulis, orang-orang dan rekan-rekan. Media social
menggunakan “kebijakan orang banyak” untuk menghubungkan informasi secara bersamaan. (Dave Evans, 2008 : 33).
Social media membuat publik semakin aktif dalam mengkonsumsi serta menyebarkan informasi yang dimilikinya. Dengan segala kemudahan teknologi saat ini, perusahaan lebih dimudahkan untuk menyampaikan berbagai informasi dan pesan yang ingin disampaikannya kepada publiknya. Social media membantu orang-orang untuk bisa terhubung satu sama lain untuk memahami suatu masalah bersama-sama.
Social media sendiri memiliki beberapa karakteristik khusus (Purnama, 2011 : 116) :
1. Reach (Jangkauan) : Social media memiliki daya jangkauan mulai dari skala kecil hingga publik secara global.
2. Accesbility (Aksesbilitas) : Publik dapat mengakses social media dengan mudah dan biaya yang cukup terjangkau.
3. Usability (Penggunaan) : Kemudahan yang ditawarkan oleh social media
membuat penggunaannya tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Immediacy (Aktualitas) : Kecepatan informasi dapat membuat publik memberi respon lebih cepat melalui social media.
5. Permanence (Tetap) : Social media memiliki kemampuan untuk
mengganti komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.
Jenis social media saat ini begitu banyak dan beragam. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Social media ini pun pemakaiannya bergantung pada kebutuhan penggunanya. 7 jenis social media menurut (Badri, 2011 : 133), adalah :
1. Social network (Jejaring Sosial) : Orang-orang dapat membuat halaman web pribadi melalui situs yang terhubung langsung dengan teman-temannya untuk berbagi informasi dan pesan.
Contoh : Facebook dan myspace.
2. Microblogging : Situs jejaring sosial yang dikombinasikan dengan blog, dimana sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan melalui jaringan mobile phone.
3. Blog : Berupa jurnal online yang merupakan pemuatan tulisan terbaik dan tulisan terbaru ada di halaman terdepan.
Contoh : Blogspot dan Wordpress.
4. Wikis : Wikis dapat membiarkan siapa saja untuk mengisi atau mengedit
informasi didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal.
Contoh : Wikipedia dan ensiklopedia online website.
5. Podcast : menyediakan file-file audio dan video dengan berlangganan melalui layanan.
Contoh : Itunes dari Apple.
6. Forum : Area untuk diskusi secara online mengenai topik dan minat tertentu. Sebelum berkembangnya media sosial, forum sudah ada dan menjadi komunitas online yang kuat dan cukup populer.
Contoh : Detik forum.
7. Komunitas konten : Situs yang membuat penggunanya dapat berbagi foto dan video. Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu. Contoh : Flickr dan Youtube.
Dari 7 jenis social media yang dikemukakan, dalam penelitian ini publikasi yang dilakukan menggunakan beberapa jenis social media yang ada. Publikasi yang dilakukan menggunakan social network, microblogging, blog dan forum. Tidak semua jenis social media digunakan untuk mempublikasikan acara ini, karena kembali lagi kita harus mengenali target audience event dengan baik. Dimanakah target audience dari event ini sering mengakses social media yang ada, dari sanalah public relations dapat memaksimalkan kegiatan publikasi event tersebut.
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Sumber : Peneliti
Incubator Bisnis Lokal
Event Pelatihan dan Kompetisi
Analisa Target Audiens
Target Pendaftar dan Penonton Acara Final
Strategi Publikasi Event oleh Public Relations
melalui media online Incubator Bisnis
Luar