135
Bagian VII
Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian perubahan fisiologis selama kehamilan 2. Mendeskripsikan perubahan uterus secara fisiologis selama
kehamilan
3. Mendeskripsikan perubahan cervix uteri secara fisiologis selama kehamilan
4. Mendeskripsikan perubahan Vagina dan vulva secara fisiologis selama kehamilan
5. Mendeskripsikan perubahan Ovarium secara fisiologis selama kehamilan
6. Mendeskripsikan perubahan Mamma (payudara) secara fisiologis selama kehamilan
7. Mendeskripsikan perubahan sirkulasi darah secara fisiologis selama kehamilan
8. Mendeskripsikan perubahan sistem respirasi secara fisiologis selama kehamilan
9. Mendeskripsikan perubahan sistem pencernaan secara fisiologis selama kehamilan
10. Mendeskripsikan perubahan sistem perkemihan secara fisiologis selama kehamilan
11. Mendeskripsikan perubahan sistem integument (kulit) secara fisiologis selama kehamilan
12. Mendeskripsikan metabolisme secara fisiologis selama kehamilan
B. Materi Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan
1. Uterus selama kehamilan
Pada kehamilan, uterus akan membesar dibawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
136
Pembesaran terjadi karena hypertropi otot polos uterus , dan serabut kolagen menjadi hygroskopik.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Berat uterus normal ± 30 gram. Pada kehamilan 8 minggu sebesar telur bebek , dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dari luar fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke simphisis pubis. Padakehamilan 20 minggu , fundus uteri terletak kira- kira dipinggir bawah pusat, sedang pada umur 24 minggu tinggi fundus tepat dipinggir atas pusat. Umur kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri kira-kira 3 jari atas pusat, kehamilan 32 minggu, setengah jarak pusat dan prosessus xyphoideus. Umur kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah prosessus xyphoideus. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus kira-kira 1000 gram, panjangnya kurang lebih 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kahamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali menjadi lonjong seperti telur.
Pada minggu-minggu pertama, ismus uteri mengadakan hypertropi seperti korpus uteri, dimana ismus menjadi panjang dan lebih lunak yang dikenal sebagai tanda Hegar.
2. Cerviks Uteri
Cerviks Uteri mengalamiperubahan karena hormon estrogen. Jika corpus uetri lebih banyak mengandung jaringan otot maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada servik banyak mengandung kolagen. Akibat peningkatan kadar estrogen dan dengan adanya hypervaskularisasi, maka konsistensi cerviks menjadi lunak.
137
Serviks yang terutama terdiri atas jaringanikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot tidak memiliki fungsi sebagai sphinter. Perubaha-perubahan pada servik selama kehamilan perlu diketahui secara dini dan diperiksa dengan hatihati karena dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar- kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak, hal ini banyak dikeluhkan oleh wanita hamil, namun masih fisiologis.
3. Vagina dan Vulva
Dibawah pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva akan mengalami hypervaskularisasi dan tampak lebih merah agak kebiru-biruan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Warna porsio tampak lebih lividae (kebiruan). Oksigenasi dan nutrisi pada daerah genitalia meningkat , pembuluh-pembuluh darah alat genitalia juga membesar.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum sampai terbentuknya plasenta pada kirakira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatum berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron, dan akan diambil alih oleh plasenta. Selain itu, kopus luteum jnuga merupakan tempat sintesis hormon relaxin, suatu immunoreactif inhibin dalam sirkulasi maternal. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
5. Mamma
Mamma akan membesar akibat pengaruh hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron,akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Esterogen menyebabkan hypertropi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus
138
pada mamma. Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan selsel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan laktoglobulin untuk persiapan laktasi. Dibawah pengaruh somatomammotropin dan progesteron, terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok alveolus, sehingga mamma menjadi lebih besar. Papilla mamma akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih gelap seperti seluruh areola mamma karena hyperpigmentasi. Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mamma . Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih yang disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun kolostrum sudah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan karen prolaktin ditekan oleh PIH (prolacting inhibin hormon).
6. Sirkulasi darah
Volume darah ibu dalam kehamilan meningkat yang disebut hydraemia. Volume darah akan bertambah kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Eritropoesis juga meningkat untuk memenuhi keperluan zat asam,namun peningkatan volume plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi rendah. Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000 per ml, dan terjadi peningkatan trombosit.
Jumlah protein, albumin dan gammaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat pada akhir kehamilan. Betaglobulin dan bagia-bagian fibrinogen meningkat. Laju endap darah umumnya meningkat sampai empat kali.
139 7. Sistem respirasi
Keluhan sesak nafas dan pendek nafas terutama dialami pada umur kehamilan 32 minggu ketas oleh karena usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
8. Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan pertama terjadi nausea, akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas menjadi berkurang. Keluhan lain seperti hipersalivasi dan emesis (morning sickness). Kadang-kadang konstipasi.
9. Sistem perkemihan
Pada bulan–bulan pertama, kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga sering kencing. Keluhan ini berkurang dengan bertambahanya usia kehamilan dimana uterus akan keluar dari rongga panggul. Padaakhir kehamilan, keluhan sering kencing akan timbul lagi akibat penekanan kandung kemih oleh bagian terendah janin.
Dalam kehamilan, ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kananlebih besara karena lebih banyak mengalami tekanan, karena uterus lebih sering memutar kekanan,mungkin karena letakkolon dan sigmoid yang berada dibelakang kiri uterus. Selain itu sering terjadi poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah keginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glomerolus juga meningkat sampai 69%. Rebsorbsi di tubulus tidak berubah, sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam urik, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan.
140 10. Sistem integument (kulit)
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH), merupakan salah satu hormon yang dikeluarkanoleh lobus anterior hypofisis. Kadang-kadan terdapat deposit pigmen pada pipi, dahi dan hidung yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Didaerah leher juga terdapat hyperpigmentasi yang sama, juga diareola mammae. Linea alba pada kehamilan lebih hitam (linea nigra). Tidak jarang ditemukan kulit perut seolah retak-retak, berwarna hyperemin dan kebiru-biruan disebut striae lividae.
11. Metabolisme dalam kehamilan
Pada kehamilan, Basal metabolic rate (BMR) meningkat hingga 15-20% umumnya pada trimester terakhir, sistem endokrin juga meningkat dan kelenjar gondok tampak lebih jelas (glandula tyroidea). Kalorri yang dibutuhkan diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya setelah kehamilan 20 minggu. Keseimbangan asam alkali mengalami perubahan. Padawanita tidak hamil kadar sebesar 155mEq perliter menurun sampai 145-147 mEq per liter. Sehubungan dengan ini, serum Na turun dari 142 mEq perliter sampai 135-137 mEq per liter dan disertai oleh turunnya plasma bikarbonat dari 25 ke 22mEq per liter.
Protein sangat penting dalam kehamilan. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan dalam fraksi albumin dan juga sedikit penurunan pada gamma globulin. Globulin α1, α2, dan β dan fibrinogen menigkat.
Hidrat arang; seorang wanita hamil sering haus, nafsu makan besar, sering kencing dan glukosuria sehingga menyerupai diabetes mellitus. Semua ini dipengaruhioleh somatomammotropin, peningkatan plasma insulin dan
hormon-141
hormon adrenal. Somatomammotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak dan mamma;lemak terhimpun pula pada badan dan paha juga lengan. Kadar kolesterol dapat meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 ml.
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulang pada trimester akhir. Makanan tiap hari diperkirakan mengandung 1,5 – 2,5 gram kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gram kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil yang cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu.
Fosfor,magnesium dan tembaga lebih banyak tertahan dalam masa hamildaripada tidak hamil. Kadar tembaga dalam plasma meningkat dari 109 sampai 222 mcgper 100 ml, akan tetapi dalam eritrosit kadarnya tetap.
Wanita hamil memerlukan tambahan besi sekitar 800 mg.Sebaiknya diet wanita hamil ditambah 30 50mgbesi sehari. Selama kehamilan dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan akan terjadi keaktifan enzim yamg luar biasa. Plasenta mempunyai enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi dan hydrolisa. Yang banyak ditemukan adalah mono-amino-oksidase dan diamino-oksidase yang membuat triamine dan histaminmenjadi tidak aktif lagi. Enzi-enzim yamg banyak dipelajariselama hamil adalah diamino-oksidase (histaminase),pitosinase, glukoronidase, angiotonase, dan alkalin fosfatase. Semua enzim ditemukan dalam serum ibu dalam kadar lebih tinggi.
Segera setelah haid terlambat, kadar diamino-oksidase meningkat dari 3-6 satuandalam masa tidak hamil ke 200 satua dalam masa hamil 6minggu. Kadar ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu, dan seterusnya menetap sampai akhir kehamilan. Kemudian kadar ini turun sampai 50
142
satuan dalam 2 - 3 hari post partum dan normal kembali dalam 10 – 14 hari kemudian.
Kadar alkalin-fosfatase meningkat empat kali lipat, dimulai pada kehamilan 4 bulan. Penilaian kadar alkalin-fosfatase dipakai untuk menilai fungsi plasenta.
Pitosinase adalah adalah enzim yang membuat oksitosin tidak aktif. Kadarnya banyak ditemukan dalam darah ibu pada kehamilan 14 p 38 minggu.
Berat badan wanita hamil meningkat antara 6,5 – 16,5 kg ratarata 12,5 kg. Kenaikan BB terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.
Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh: a. Hasil konsepsi; fetus, plasenta dan likuor amnii
b. Dari ibu ; Uterus dan mamma yang membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein yang banyak, dan retensi air.
Tugas 1 : mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok untuk mendiskusikan materi tersebut berdasarkan sistem, kemudian dilakukan presentasi dalam bentuk display.
Tugas 2: Bandingkan gambar uterus, saat masa anak, dewasa/belum pernah hamil, masa hamil, masa nifas dan menopause. Buat laporan hasil pengamatan
Tugas 3: Diskusikan keseimbangan cairan serta pengaturan suhu tubuh selama ibu hamil
C. Ringkasan
Materi tersebut di atas sudah sangat ringkas, sehingga dibutuhkan waktu belajar untuk mengembangkannya, tidak ada yang boleh dilewatkan, bahkan penambahan hal-hal yang belum dituliskan pada bagian VII.
143 D. Umpan balik
1. Jelaskan pengertian perubahan fisiologis selama kehamilan
2. Deskripsikan perubahan uterus secara fisiologis selama kehamilan
3. Deskripsikan perubahan cervix uteri secara fisiologis selama kehamilan
4. Deskripsikan perubahan Vagina dan vulva secara fisiologis selama kehamilan
5. Deskripsikan perubahan Ovarium secara fisiologis selama kehamilan
6. Deskripsikan perubahan Mamma (payudara) secara fisiologis selama kehamilan
7. Deskripsikan perubahan sirkulasi darah secara fisiologis selama kehamilan
8. Deskripsikan perubahan sistem respirasi secara fisiologis selama kehamilan
9. Deskripsikan perubahan sistem pencernaan secara fisiologis selama kehamilan
10. Deskripsikan perubahan sistem perkemihan secara fisiologis selama kehamilan
11. Deskripsikan perubahan sistem integument (kulit) secara fisiologis selama kehamilan
12. Deskripsikan metabolisme secara fisiologis selama kehamilan 13. Uraikan dengan singkat keseimbangan cairan dan pengaturan