• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK ASURANSI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK ASURANSI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK

ASURANSI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

Nova Ananda Nasa Putri1, Ekojono2, Nurudin Santoso3 1,2,3

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

1

[email protected], 2 [email protected], 3 [email protected]

Abstract

Insurance is a term used to refer to the action, system, or business where financial protection (compensation) for life, property, health, and others. However, In fact, the right selection of insurance products becomes a problem for future customers in AJB Bumiputera 1912 Malang.

This research was made the decision support system selection of individual life insurance products for future customer by using profile matching method. Profile matching method is a comparing process between the insurance products competition and costumers candidate competence so it can be the difference competence (also called GAP). the smaller a gap generated, then the value is large which means it has a better chance to select the product.

The result of test performed by comparing the system result and manual result is 100% .

Keywords : Decision Support System, Individual Life Insurance, Profile Matching Method.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Asuransi merupakan suatu kemauan untuk menetapkan kerugian - kerugian kecil yang sudah

pasti sebagai pengganti atau substitusi kerugian –

kerugian besar yang belum terjadi. Dari pengertian asuransi ini dapat disimpulkan bahwa asurani adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, system, atau bisnis dimana perlindungan finansial (ganti rugi) untuk jiwa, property, kesehatan, dan lain sebagainya.

Pada saat ini pertumbuhan usaha asuransi begitu pesat berkembang. Dengan begitu banyaknya program yang ditawarkan tentungan menjadi daya tarik bagi calon nasabah yang ingin menggunakan jasa asuransi. Untuk setiap calon nasabah pasti

membutuhkan program asuransi yang berbeda –

beda. Namun kebanyakan orang akhirnya menyesal setelah masuk asuransi dikarenakan mereka kurang memahami akan kebutuhan mereka di dalam berasuransi dan kemampuan finansial dalam

berasuransi, sehingga yang terjadi mereka

menganggap asuransi itu tidak bermanfaat. Asuransi selain digunakan untuk perlindungan diri juga bertujuan untuk investasi keuangan untuk masa depan seperti meminimalkan resiko keuangan seandainya terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

AJB Bumiputera 1912 adalah salah satu

perusahaan asuransi nasional terbesar yang

menyediakan beberapa produk asuransi yang menawarkan berbagai macam perindungan. Memilih dari salah satu beberapa produk adalah masalah yang sering dialami oleh calon nasabah untuk menentukan

keputusan produk mana yang akan dipilih sebagai

perlindungan terutama jenis Asuransi Jiwa

Perorangan.

Berawal dari permasalahan tersebut,

penelitian ini akan dibuat sebuah sistem pendukung

keputusan pemilihan produk asuransi jiwa

perorangan di AJB Bumiputera 1912 Malang dengan menggunakan metode Profile Matching. Metode ini digunakan untuk menghitung kriteria produk asuransi mana yang sesuai untuk nasabah dan dapat membantu calon nasabah melakukan keputusan yang tepat untuk memilih produk asuransi. Kelebihan dari metode ini adalah metode ini merupakan sebuah metode yang paling tepat digunakan dalam proses membandingkan antar kompetensi individu ke dalam kompetensi suatu produk asuransi sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya.

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang dirancang sedemikian rupa untuk membantu pengguna dalam memilih salah satu dari banyak solusi alternatif dari suatu masalah. Hal ini dimungkinkan untuk mengotomatisasi beberapa proses pengambilan keputusan, Sistem pengambilan keputusan berbasis komputer menganalisis informasi berjumlah besar dengan cepat. Ini membantu perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar, mengurangi biaya, meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan kualitas. SPK adalah sistem informasi berbasis

(2)

komputer interaktif dengan koleksi terorganisir dari

model, orang, prosedur, software, database,

telekomunikasi, dan perangkat, yang membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan terstruktur atau semi-terstruktur masalah bisnis (Tripathi, 2011).

2.2 Profile Matching

Profile Matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi produk asuransi kedalam kompetensi calon nasabah sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk memilih produk tersebut (Turban, 2005). 2.2.1 Pemetaan GAP Kompetensi

GAP adalah perbedaan atau selisih value

masing – masing aspek atau atribut dengan value

target. Pemetaan GAP penelitian ini dapat ditunjukkan pada rumus 2.1.

�� = � � � � ℎ − � � � (2.1)

2.2.2 Pembobotan GAP

Pembobotan GAP adalah proses pemberian bobot nilai pada selisih GAP. Semakin kecil selisih GAP maka semakin besar bobot nilai yang didapatkan. Pembobotan GAP dapat ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Pembobotan GAP Pembobotan GAP Selisih GAP Bobot Nilai Keterangan 0 5

Tidak Ada Gap (kompetensi sesuai)

1 4.5

kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level

-1 4

kompetensi individu kurang 1 tingkat/level

2 3.5

kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level

-2 3

kompetensi individu kurang 2 tingkat/level

3 2.5

kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level

-3 2

kompetensi individu kurang 3 tingkat/level

4 1.5

kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level Selisih GAP Bobot Nilai Keterangan -4 1

kompetensi individu kurang 4 tingkat/level

2.2.3 Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor

Core Factor merupakan aspek yang paling menonjol atau yang paling dibutuhkan oleh suatu posisi yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Rumus perhitungan Core Factor yaitu:

�� =Σ ��Σ ��

(2.2) Keterangan :

NCT :Nilai rata – rata Core Factor teknikal NC : Jumlah total nilai Core Factor IC : Jumlah item Core Factor

Sedangkan secondary factor merupakan

item–item selain yang ada pada factor utama (core

factor). Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus dibawah ini :

� = �����

(2.3) Keterangan :

NST : Nilai rata – rata secondary factor teknikal NS : Jumlah total nilai Secondary Factor IS : Jumlah item Secondary Factor 2.2.4 Perhitungan Nilai Total Aspek

Nilai total berdasar nilai dari core dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh

terhadap kinerja tiap – tiap profil. Contoh

perhitungan dapat dilihat pada rumus berikut :

� %�� + � %� = � (2.4)

Keterangan :

NCT : Nilai rata – rata core factor teknikal NST : Nilai rata – rata secondary factor NT : Nilai Teknikal (aspek teknikal) (x)% : Nilai persen yang diinputkan 3. Perancangan dan Implementasi

3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem terdiri dari Diagram

Konteks, ERD, data produk asuransi jiwa

perorangan, data kriteria, dan data subkriteria 3.1.1 Diagram Konteks

(3)

Diagram Konteks merupakan DFD Level 0 yang berisi gambaran alur sistem secara umum, yaitu dari entitas luar, data masukan, dan keluaran sistem. Sistem ini melibatkan Administrator, Kepala Cabang, dan Calon Nasabah.

a. Administrator

adalah user dari Staff AJB Bumiputera 1912 malang yang mempunyai hak mengelola data pengguna, data produk asuransi, data nilai, data laporan, mengolah data kriteria dan subkriteria.

b. Kepala Cabang

adalah user yang mempunyai hak akses untuk menerima laporan dari hasil akhir dan data nasabah.

c. Calon Nasabah

adalah user yang mempunyai hak akses untuk melakukan registrasi, perhitungan dan menentukan hasil akhir pemilihan produk asuransi jiwa perorangan.

Diagram konteks Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Jiwa

Perorangan ditunjukkan pada Gambar 3.1. setiap entitas memberikan masukan berupa data yang diperlukan dalam sistem. Entitas Administrator memasukkan data produk asuransi, dan data penilaian produk. Entitas Kepala Cabang hanya menerima laporan hasil akhir data data calon nasabah. Entitas Calon Nasabah memasukkan data diri dan bobot dari calon nasabah. Selanjutnya SPK Pemilihan Produk Asuransi Jiwa Perorangan akan memproses serta memberikan output berupa hasil perhitungan menggunakan Profile Matching. Setelah mendapatkan output hasil perhitungan calon nasabah akan menentukan hasil akhir pilihan produk asuransi jiwa perorangan yang akan digunakan.

Gambar 3.1 Diagram Konteks SPK Pemilihan Produk Asuransi Jiwa Perorangan

3.1.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Di dalam ERD Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Jiwa

Perorangan terdapat tujuh entitas yang saling berelasi yaitu Tabel Produk, Tabel Calon Nasabah,

Tabel Bobot Nasabah, Tabel Kriteria, Tabel Subkriteria, Tabel Faktor dan Tabel Hasil Akhir.

Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram (ERD) 3.1.3 Data Produk Asuransi Jiwa Perorangan

Data produk asuransi jiwa perorangan dapat ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data Produk Asuransi Jiwa Perorangan No Nama Produk No Nama Produk

1 Mitra Prima 8 Mitra Abadi

2 Ekawaktu Ideal 9 Mitra Poesaka

3 Mitra Beasiswa 10 Mitra Guru

4 Mitra Permata 11 Mitra BP-Link

5 Mitra Melati 12 Mitra Warisan

Plus

6 Mitra Cerdas 13 Mitra Proteksi

Mandiri

7 Mitra Sehat 14 Mitra Asri

3.1.4 Data Kriteria dan Subkriteria

a. Usia

Kriteria ini memberikan nilai usia

tertanggung yang ideal untuk setiap produk asuransi. Kriteria usia memiliki beberapa subkriteria antara lain :

1) Usia 0 – 18 Tahun 2) Usia 19 – 60 Tahun 3) Usia > 60 Tahun

b. Premi

Kriteria ini memberikan nilai premi yang ideal untuk setiap produk asuransi jiwa perorangan. Kriteria premi memiliki beberapa subkriteria antara lain :

1) Premi < Rp. 500.000,00 2) Premi Rp. 500.000,00 – Rp 3.000.000,00 3) Premi Rp 3.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00 4) Premi < Rp. 10.000.000,00 c. Pekerjaan

Kriteria ini mendeskripsikan tentang

bagaimana keadaan tempat kerja calon

nasabah. kriteria ini memiliki beberapa subkriteria antara lain :

⦁ Data User ⦁ Data Produk ⦁ Data Nilai ⦁ Data laporan ⦁ Data User ⦁ Data Produk ⦁ Data Nilai ⦁ Data Laporan Data laporan Data Laporan

⦁ Data nasabah dan bobot ⦁ Data hasil akhir ⦁ hasil perhitungan

⦁ detail produk

1 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Jiwa

Perorangan

Administrator Kepala Cabang

(4)

1) Keamanan Lingkungan Kerja

Subkriteria ini untuk menilai keamanan pada lingkungan kerja calon nasabah Jika keamanan lingkungan kerja semakin baik maka semakin tinggi nilainya.

2) Penggajian

Subkriteria ini untuk menilai sistem penggajian di tempat kerja calon nasabah. Jika sistem penggajian semakin baik maka semakin tinggi nilainya.

3) Kondisi Perusahaan / Instansi

Subkriteria ini untuk menilai bagaimana tentang kondisi perusahaan / instansi calon nasabah karena kondisi perusahaan / instansi juga akan mempengaruhi sistem penggajian dan lain lain. Jika kondisi perusahan baik maka nilainya tinggi.

d. Manfaat

Kriteria ini mendeskripsikan tentang

manfaat untuk resiko apa saja yang dimiliki oleh setiap produk asuransi jiwa perorangan kriteria ini memiliki beberapa subkriteria antara lain :

1) Penyakit Kritis

Subkriteria ini menilai bagaimana

manfaat dari produk asuransi untuk pemegang polis jika mengalami penyakit kritis.

2) Kecelakaan

Subkriteria ini menilai bagaimana

manfaat dari produk asuransi untuk

pemegang polis jika mengalami

Kecelakaan.

3) Cacat Total

Subkriteria ini menilai bagaimana

manfaat dari produk asuransi untuk pemegang polis jika mengalami Cacat Total

4) Meninggal

Subkriteria ini menilai bagaimana

manfaat dari produk asuransi untuk

pemegang polis jika mengalami

Meninggal.

e. Kegunaan

Kriteria ini mendeskripsikan tentang

kegunaan untuk setiap produk asuransi jiwa perorangan. Kriteria ini memiliki beberapa subkriteria antara lain :

1) Perlindungan

Subkriteria ini menilai apakah produk tersebut mempunyai kegunaan sebagai Perlindungan.

2) Tabungan

Subkriteria ini menilai apakah produk tersebut mempunyai kegunaan sebagai Tabungan.

3) Investasi

Subkriteria ini menilai apakah produk tersebut mempunyai kegunaan sebagai Investasi.

3.2. Implementasi

3.2.1 Implementasi Basis Data

Berdasarkan perancangan basis data yang telah dilakukan oleh penulis, maka dibuatlah basis data dengan nama ‘asuransi’ seperti pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 Implementasi Basis Data

3.2.2. Implementasi Program

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Jiwa Perorangan ini diterapkan menggunakan Bahasa pemrograman PHP.

1) Halaman Pengisian Bobot Calon Nasabah

Merupakan halaman untuk pengisian bobot

dari calon nasabah sebelum dilakukan

(5)

Gambar 3.4 Halaman Pengisian Bobot Nasabah

2) Halaman Hasil akhir Perhitugan Profile

Matching

Merupakan halaman hasil akhir perhitungan profile matching bobot calon nasabah dengan profil produk asuransi.

Gambar 3.5 Halaman Perhitungan Hasil Akhir Profile Matching

4. Pengujian dan Pembahasan

4.1 Pengujian

4.1.1 Pengujian Fungsional

Pengujian fungisonal dilakukan dengan cara menjalankan setiap fitur di dalam aplikasi dan membuktikan apakan hasil kinerja sistem sama dengan apa yang telah dirancang.

4.1.2 Pengujian Hasil

Uji coba hasil membandingkan hasil

perhitungan manual dan hasil perhitungan

menggunakan SPK ditunjukkan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Uji Coba

No Nama Produk Perhitungan Manual Sistem 1 Mitra Prima 4,45 4,45 2 Ekawaktu Ideal 4,56 4,56 3 Mitra Beasiswa 4,45 4,45 4 Mitra Permata 4,63 4,63 5 Mitra Melati 4,62 4,62 6 Mitra Cerdas 4,47 4,47 7 Mitra Sehat 4,46 4,46 8 Mitra Abadi 4,62 4,62 9 Mitra Poesaka 4,53 4,53 10 Mitra Guru 4,49 4,49 11 Mitra BP-Link 3,93 3,93

12 Mitra Warisan Plus 4,18 4,18

13 Mitra Proteksi Mandiri 4,18 4,18

4.2. Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Fungsional

Pembahasan terhadap uji coba fungsional yang telah dilakukan dengan membandingkan hasil kinerja sistema dengan daftar uji coba Tabel 6.1 adalah 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi dan fungsionalitas SPK untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Jiwa Perorangan dapat berjalan sesuai dengan penjelasan yang dijabarkan.

4.2.2. Pembahasan Hasil

Berdasarkan tabel perbandingan hasil uji coba yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sistem ini telah berjalan sesuai dengan perancangan. Berdasarkan perhitungan manual yang menggunakan Microsoft Excel dapat diketahui bahwa SPK pada penelitian ini menghasilkan perhitungan hasil yang sama dengan perhitungan menggunakan sistem.

Dengan demikian didapatkan akurasi hasil

perhitungan SPK adalah sebesar 100%. Pada grafik

Gambar 6.9 akan ditunjukkan gambaran

perbandingan analisa Profile Matching

(6)

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Uji Coba 5. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis pada sistem pendukung keputusan pemilihan produk asuransi jiwa perorangan bagi

calon nasabah menggunakan metode profile

matching, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Sistem ini telah berhasil menerapkan metode

Profile Matching untuk pengambilan keputusan pemilihan produk asuransi jiwa perorangan bagi calon nasabah dengan studi kasus AJB Bumiputera 1912 Malang.

b. Dengan mencocokkan kompetensi produk

asuransi jiwa perorangan dengan kompetensi calon nasabah menggunakan metode Profile Matching, maka didapatkan urutan alternatif produk asuransi yang terbaik yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan calon nasabah.

c. Hasil pengujian dari kuisioner menunjukkan

bahwa SPK pemilihan produk asuransi jiwa perorangan ini dapat membantu memudahkan calon nasabah mendapatkan rekomendasi pemilihan produk asuransi jiwa perorangan dan hasil pengujian perbandingan antara analisa Profile Matching manual menggunakan Excel edngan Sistem ini hasilnya akurat dengan tingkat kecocokan 100%.

5.2 Saran

Saran yang diberikan penulis untuk

pengembangan penelitian selanjutnya adalah

aplikasi SPK ini meruapakan aplikasi berbasis website, dapat dikembangkan menjadi aplikasi SPK berbasis mobile agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah dan luas.

Daftar Pustaka:

Eko Cahyo Pramulanto, Mahmud Imrona,Drs.,MT,

Eko Darwiyanto, ST.,MT.2014.“Sistem

Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Produk Asuransi dengan Metode Entropy dan Vikor pada AJB Bumiputera 1912 Jepara”. Jurnal Mahasiswa Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung. Fitria Rahma Sari, Dana Indra Sensuse._____.

“Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process Dalam Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemihan Asuransi”. Jurnal

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer,

Universitas Indonesia, Depok, Indonesia. Antoni Aruas.2014.”Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Asuransi Jiwa Menggunakan Metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making”. Jurnal Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma. Medan.

Okfalisa, Ade Gunawan.2014.”Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Produk Asuransi Jiwa Bagi Nasabah Menggunakan Metode SMARTER”. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, UIN SUSKA, Riau.

Bania Aldilas Noviana._____. “Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Program Studi Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Profile Matching pada SMA Negeri 9 Semarang”. Jurnal Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universtas Dian Nuswantoro, Semarang.

Ahmad Syarifudin.2015.”Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Menggunakan Metode Profile Matching (Studi Kasus PT.Bank Jatim Cabang Malang)”.Skripsi Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang, Malang.

Tripathi, K., Decision Support System is a Tool For Making Better Decisions in The Organization. Kolhapur, India. 112-113 Turban, Efraim, et al. 2005. Decision Support

System And Intelligent Systems 7th Ed. New

Jersey : Pearson Education.

____.____Produk Asuransi Bumiputera [Online]

Tersedia: http://www.bumiputera.com/ [ 7 Desember 2015. 3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 Mi tr a P ri ma E kaw aktu Id e al Mi tr a B e as is w a Mi tr a P e rmata Mi tr a Me lati Mi tr a Cer d as Mi tr a S e h at Mi tr a A b ad i Mi tr a P o e s aka M itr a G u ru M itr a B P-L in k M itr a W ar isan … Mi tr a P ro te ks i… Mi tr a A s ri

PERBANDINGAN HASIL

UJI COBA

Gambar

Tabel 2.1 Pembobotan GAP  Pembobotan GAP  Selisih  GAP  Bobot  Nilai  Keterangan  0  5
Diagram  konteks  Sistem  Pendukung  Keputusan  Pemilihan  Produk  Asuransi  Jiwa  Perorangan    ditunjukkan  pada  Gambar  3.1
Gambar 3.3 Implementasi Basis Data
Gambar 3.4 Halaman Pengisian Bobot Nasabah  2)  Halaman  Hasil  akhir  Perhitugan  Profile
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sumber daya yang paling istimewa adalah manusia, yang memiliki kepribadian, perasaan. Setiap individu memiliki ciri kepribadian tersendiri, sehingga terbentuk suatu

dilapisi dengan mold release agent ; (2) lapisan tipis gel coat (resin, kemungkinan berpigmen untuk memberi warna) diaplikasikan, yang akan menjadi permukaan luar produk;

Identifikasi senyawa hasil katalisis menggunakan instrumen GC-MS bertujuan untuk mengetahui senyawa produk hasil trans- esterifikasi berdasarkan fragmen-fragmen senyawa

Grafik perbandingan persentase dan jumlah hasil antara siklus I, siklus II dan siklus III Grafik di atas adalah perbandingan hasil belajar seni budaya dan

(2) Untuk mendapatkan Izin sebagaimana dimaksud ayat (1) harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Badan Pengendalian Dampak

Pada analisis kualitatif, dapat dikata- kan bahwa kemampuan literasi awal dapat ditingkatkan dengan memberikan stimulasi berupa media literasi yang menarik bagi

Erosi dan akresi ini menyebabkan mundur dan majunya garis pantai di wilayah tersebut.Berdasarkan perubahan garis pantai yang terjadi ini, maka perlu dilakukan

Demikian laporan pertanggung jawaban pengurus KPRI Bina Citra Husada periode tutup buku 2018, semoga laporan kami dapat membuka wawasan dan pandangan anggota