• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGREINI DWI ERZA. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan Jakarta Barat, (+62-21) ,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AGREINI DWI ERZA. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan Jakarta Barat, (+62-21) ,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA

(Studi Kasus Pada Pegawai Direktorat

Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan

Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Pada

Kementerian Sosial RI)

AGREINI DWI ERZA

Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan – Jakarta Barat, (+62-21) 5345830,

agreinidwierza@yahoo.com

Dosen pembimbing: Rosidah, S.Psi. MBA

Abstrak

TUJUAN PENELITIAN, Untuk mengetahui kegiatan employee relations manakah yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

METODE PENELITIAN, penulis menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif yaitu dengan melakukan observasi partisipan serta wawancara mendalam secara langsung dan intensif dengan narasumber yang dapat dipercaya.

HASIL YANG DICAPAI, dengan adanya kegiatan emlpoyee relations yang sudah dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI dapat memberikan kontribusi yang positif pada motivasi kerja pegawai.

SIMPULAN, berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja para pegawai direktorat itu sendiri, hal tersebut terlihat dari cara pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Kata Kunci : Kegiatan Emlpoyee Relations, Motivasi Kerja Pegawai.

Abstract

RESEARCH OBJECTIVES, To observe the activities of employee relations which are able to increase employee motivation DPSKTK-PM Ministry of Social Affairs.

METHODS RESEARCH, this study used a descriptive qualitative approach, namely by doing participant observation and interviews directly and intensively with a reliable informant.

THE RESULTS ACHIEVED, employee relations with the activities already undertaken by DPSKTK-PM Ministry of Social Affairs can contribute positively to employee work motivation.

(2)

CONCLUSION, based research can be concluded that the presence of these activities can increase the motivation of the work of the directorate's own employees, it is evident from the way employees in completing the work.

Keyword : Activity Emlpoyee Relations, Employee Work Motivation.

Pendahuluan

Latar Belakang

Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada organisasi itu sendiri seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan. Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) merupakan sebuah direktorat dibawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia yang khusus menangani korban tindak kekerasan dan perkerja migran.

Dengan demikian yang diperlukan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah pegawai yang bekerja dengan profesional dan loyalitas yang tinggi. Employee relations bertujuan membangun komunikasi dan hubungan yang harmonis antara karyawan dengan manajemen” (Ruslan, 2010:275). Terkait hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Kegiatan Employee Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja. (Studi Kasus Pada Pegawai Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Pada Kementerian Sosial RI).

Ruang Lingkup Penelitian

1. Rumusan Masalah : Bagaimana kegiatan employee relations pada DPSKTK-PM Kementerian

Sosial RI mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai ?

2. Batasan Masalah :

a. Objek pada penelitian ini adalah kegiatan employee relations pada DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

b. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari-Mei 2012.

Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan employee relations manakah yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah:

a. Manfaat teoritis : untuk memberikan sumbangan ilmiah, pemikiran dan bahan pertimbangan serta memperkaya ilmu pengetahuan mengenai cara memotivasi pegawai melalui kegiatan employee

relations dan teori-teori dalam bidang kehumasan.

b. Manfaat praktis : diharapkan menjadi masukan bagi humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI dalam menjalankan kegiatan employee relations sehingga di masa mendatang.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan memahami bahwa penelitian deskriptif akan menghasilkan data deskriptif yang diuraikan dengan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang serta melalui gambaran pelaksanaan suatu kegiatan dan bukan berupa angka.

(3)

Landasan Teori

1. Teori Umum : a. Pengertian Humas b. Tugas dan Fungsi Humas c. Ruang Lingkup Humas d. Tujuan Kegiatan Humas 2. Teori Khusus :

a. Employee Relations Sebagai Kegiatan Humas b. Pengertian Motivasi

1) Teori Motivasi

2) Model Pengukuran Motivasi

Prosedur Yang Berlaku

Berikut prosedur – prosedur yang ada pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI yang dimana penulis melakukan penelitiannya. Prosedur – prosedur DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah sebagai berikut :

1. Case Conference : Case conference ini tidak terlepas dari peranan seorang humas DPSKTK-PM

Kementerian Sosial RI. Karena humas yang membuat jadwal yang bertujuan agar adanya kejelasan dari kegiatan case conference tersebut. Maksud dari diadakannya case conference ini adalah untuk mendapatkan solusi atau pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh klien Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC). Case conference ini diadakan rutin setiap tiga bulan sekali. Khususnya ditujukan kepada pegawai yang tidak dapat menemukan solusi atas kliennya.

2. Capacity Building : Salah satu kegiatan employee relations selanjutnya yang ada di DPSKTK-PM

Kementerian Sosial RI adalah capacity building. Kegiatan ini ditujukan untuk seluruh pegawai dan dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas skill dan keterampilan pekerja sosial dalam menangani kasus yang dihadapi oleh kliennya. Capacity building ini dilaksanakan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial RI.

3. Pemantapan Petugas : Pemantapan petugas ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali. Tujuan diadakannya kegiatan employee relations ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis sebagai tenaga pelaksana perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran, mengembangkan informasi dan kerjasama dalam rangka penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran, serta menyamakan persepsi dan pemahaman yang sama dalam penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran.

4. Special Event (Hari Ulang Tahun Pegawai) : Peringatan hari ulang tahun ini ditujukan untuk

membina keakraban antar pegawai. Acara ini dilakukan pada minggu keempat setiap bulan. Pada hari minggu pegawai yang berulang tahun pada bulan itu berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya. Pada acara ini diberikan juga bingkisan ulang tahun dari perusahaan kepada masing-masing pegawai yang berulang tahun. Kegiatan ini merupakan hiburan untuk pegawai dan salah satu cara untuk meningatkan motivasi pegawai.

5. Senam Pagi : Kegiatan senam pagi ini rutin dilaksanakan setiap satu minggu sekali yaitu pada hari jumat jam 08.00 sampai 08.30. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan penyegaran kepada pegawai dan untuk menjaga kestabilan tubuh sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik.

Metodologi Penelitian

Desain Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan ini adalah metodologi penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan memahami bahwa penelitian deskriptif akan menghasilkan data deskriptif yang diuraikan dengan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang serta melalui gambaran pelaksanaan suatu kegiatan dan bukan berupa angka.

(4)

Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI. Penulis memfokuskan penelitian ini pada kegiatan

employee relations yang dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

Sumber Data

1. Data Primer : Penulis memperoleh data primer langsung dari subjek penelitian meliputi wawancara langsung dengan narasumber serta pengamatan kegiatan.

2. Data Sekunder : Penulis memperoleh data dengan mempelajari data-data yang dipublikasikan seperti buku-buku teks, jurnal ilmiah, dokumen-dokumen ataupun sumber lain yang masih relevan dengan masalah yang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan empat teknik pengumpulan data, antara lain :

1.

Observasi : Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik Participant

Observation atau Pengamatan Partisipasi.

2.

Wawancara : Dalam skripsi ini, teknik yang penulis gunakan adalah wawancara mendalam (intensive/depth interview) dengan melakukan wawancara secara intensif dan berulang-ulang.

3.

Kepustakaan : Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan bahan-bahan referensi dari buku-buku, jurnal, atau sumber-sumber tertulis lainnya di perpustakaan yang masih relevan.

4.

Dalam teknik dokumentasi, penulis mengambil beberapa data-data dan foto yang berkaitan dengan kegiatan, seperti : contoh surat undangan kegiatan dan foto kegiatan internal humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

Penilaian Validitas

Pada penelitian ini penulis menggunakan Analisis Triangulasi, yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Menurut Dwidjowinoto (dalam Kriyantono, 2010:72) ada beberapa macam triangulasi, yaitu Triangulasi Sumber, Triangulasi Waktu, Triangulasi Teori, Triangulasi Periset, dan Triangulasi Metode. Dari beberapa macam analisis triangulasi tersebut, maka penulis menggunakan analisis triangulasi sumber. Menurut Dwidjowinoto (dalam Kriyantono, 2010:72) yaitu “membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda”.

Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan, yaitu :

1. Reduksi. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan.

2. Model data (data display), yaitu model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan/verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pegumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, proposisi-proposisi.

Permasalahan Yang Ada

Kementerian Sosial RI selama ini telah berperan penting dalam upayanya mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan menyandang sebuah lembaga dibawah pemerintahan maka sangat penting

(5)

untuk menciptakan sebuah citra positif serta hubungan baik antar lembaga/perusahaan dengan publiknya. Salah satu fungsi humas adalah menjadi mediator antara direktorat dengan publik internal, yaitu pegawai. Humas juga berperan dalam peningkatan motivasi kerja pegawai sehingga pada akhirnya mereka dapat bekerja secara maksimal dan menghasilkan output bagi direktorat. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada permasalahan yang ada di dalam sub bagian humas Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI untuk penelitian skripsi kali ini. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tidak memperhatikan kegiatan employee relations DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Contohnya: tidak ada kegiatan darmawisata yang khusus ditujukan untuk pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Terkait hal tersebut, peranan humas menjadi dominan di sebuah organisasi, instansi, maupun perusahaan. Melalui program-programnya, peranan humas menjadi sangat penting dalam upayanya menciptakan dan membina hubungan yang baik antara direktorat dengan publik. Terciptanya hubungan yang baik sangat membantu dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai yang pada akhirnya memberikan nilai positif bagi direktorat itu sendiri. Di sini penulis melihat bahwa kurang adanya interaksi antar pegawai, sehingga terjadi kurang adanya koordinasi antar pegawai yang menyebabkan suasana kerja yang kurang kondusif. Selain kurang adanya koordinasi, setidaknya pegawai lebih mengetahui apa manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan oleh sub bagian humas, karena dengan pegawai mengetahui bahwa adanya manfaat dari kegiatan tersebut maka akan berdampak juga kepada peningkatan motivasi kerja pegawai itu sendiri.

b. Permasalahan selanjutnya yang ada pada saat penulis melakukan penelitian yaitu terdapat juga permasalahan motivasi kerja pegawai di dalam direktorat. Permasalahan ini menyangkut kualitas kinerja para pegawai di dalam direktorat. Contohnya: apabila ada kasus tertentu tidak semua pegawai bersedia untuk menyelesaikan kasus yang terjadi. Maka dengan demikian semakin tinggi motivasi kerja maka akan semakin baik kinerja direktorat, dan akan semakin baiknya kualitas sumber daya manusia (SDM) para pegawainya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Humas yang memiliki fungsi manajemen yang berperan sebagai pelaksanaan atau implementasi dari kebijakan manajemen haruslah menyampaikan maksud dan tujuan dari perusahaan tersebut. Dalam kasus ini kegiatan employee relations di perusahaan diharuskan memberi informasi kepada pegawai serta memelihara hubungan baik antara pegawai dan pimpinan maupun antar sesama pegawai. Maka dapat disimpulkan alternatif pemecahan masalah yaitu: humas perlu menambahkan cara lain dalam menginformasikan kegiatan employee relations yang ada di direktorat sehingga kegiatan employee

relations yang ada di direktorat dapat berjalan dengan baik dan dapat diinformasikan dengan baik kepada

seluruh pegawai.Dalam menginformasikan kegiatan employee relations kepada pegawai direktorat, bisa dengan cara komunikasi intrapersonal melalui email yang dikirimkan kepada seluruh pegawai sehingga dengan cara tersebut bisa lebih efisien dari segi waktu dan pegawai akan mengetahui tentang adanya kegiatan employee relations di dalam direktorat sehingga kegiatan employee relations ini dapat berjalan dengan baik. Selain dalam hal menginformasikan kegiatan yang ada, humas juga perlu menambah inovasi-inovasi baru dalam kegiatan employee relations, misalnya mengadakan kegiatan darmawisata yang khusus diadakan untuk para pegawai dengan tujuan agar para pegawai tidak merasa jenuh dengan pekerjaan mereka

.

Hasil Penelitian

Penyajian Data Penelitian

1. Profil Narasumber

A.Narasumber Pertama : Narasumber pertama yang ditentukan adalah Ibu Isni Nur Aini,M.Psi. Di dalam direktorat ini beliau memiliki posisi sebagai kepala bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai key informan dalam penulisan skripsi ini.

(6)

B.Narasumber Kedua : Narasumber kedua yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu Nurul Azni, S.Kom salah satu pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai informan pertama dalam penulisan skripsi ini.

C.Narasumber Ketiga : Narasumber ketiga dalam penelitian ini adalah Rara Saraswati, S.Kom. Beliau merupakan pegawai di Sub Bagian Tata Usaha DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai informan kedua dalam penulisan skripsi ini.

D.Narasumber Keempat : Narasumber keempat ditentukan dalam penelitian ini adalah Priska Suryatin, S.St. Beliau merupakan salah satu pegawai perlindungan sosial Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai informan ketiga dalam penulisan skripsi ini.

2. Observasi Partisipan

Penulis mendapatkan hasil dari pengamatan yang dilakukan dan dirangkum menjadi tahapan dalam observasi partisipan, yaitu sebagai berikut :

A. Pemilihan terhadap fenomena yang akan diteliti. Pemilihan ini berkaitan dengan permasalahan yang akan dipilih dan penulis memilih kegiatan employee relationshumas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sebagai objek penelitian.

B. Membuat disposisi surat yang ditujukan kepada masing-masing kepala sub bagian yang ada dalam direktorat untuk pelaksanaan case conference.

C. Ikut serta dalam kegiatan senam pagi yang rutin dilaksanakan pada hari jumat pukul 08.00 WIB sampai 08.30 WIB. Senam pagi ini diikuti oleh seluruh pegawai Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI.

D. Berpartisipasi dalam

perayaan hari ulang tahun pegawai. Special event ini dilakukan pada minggu keempat setiap bulan. Pada hari minggu pegawai yang berulang tahun pada bulan itu berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya. Kegiatan ini merupakan hiburan untuk pegawai serta salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai.

E. Sebagai pengamat kegiatan

capacity building. Capacity building ini dilaksanakan di Rumah Perlindungan Trauma Center

Kementerian Sosial RI pada tanggal 16 Maret 2012 dan dihadiri oleh seluruh pegawai. Dalam kegiatan ini pegawai diberikan pembekalan ilmu misalnya seperti praktek konseling dan juga ada narasumber yang memberikan materi seputar penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran.

F. Pada kegiatan pemantapan petugas, penulis hanya sebagai pengamat dan tidak mengikuti kegiatan tersebut karena penulis hanya melakukan internship selama beberapa bulan, sedangkan pemantapan petugas ini ditujukan untuk pegawai tetap yang bekerja di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Pemantapan petugas ini biasanya dilaksanakan di luar kota seperti yang telah dilaksanakan pada saat penulis melakukan kerja praktek yaitu pada bulan Februari 2012. Pemantapan petugas ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali.

G. Mengamati media yang digunakan dalam menyampaikan kegiatan internal dalam direktorat. Media tersebut berupa media cetak seperti undangan yang berisikan mengenai pelaksanaan kegiatan, disposisi surat, papan pengumuman, dan telepon.

H. Melakukan pencatatan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Pencatatan yang dilakukan penulis adalah menggunakan alat tulis.

I. Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan buku pelaksanaan kerja praktek. Buku ini berisikan mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh penulis selama penulis melaksanakan kerja praktek.

J. Subjek pada penelitian ini adalah humas dan pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

(7)

3. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan Narasumber pertama yang penulis pilih adalah Ibu Isni Nur Aini,M.Psi selaku kepala bagian humas dan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai key

informan, karena beliau yang mengeluarkan ide-ide agar terlaksananya kegiatan employee relations

dalam direktorat serta sebagai tempat proses untuk pengambilan keputusan. Dari pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada Ibu Isni adalah penulis mendapatkan penjelasan mengenai peranan humas dalam direktorat, mengenai kegiatan employee relations yang sudah dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta mengenai bagaimana cara humas dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan penulis juga menanyakan pengaruh dari kegiatan employee relations yang sudah dilaksanakan terhadap motivasi kerja pegawai. Selain itu penulis juga menanyakan dari beberapa kegiatan tersebut mana yang lebih efektif dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

Wawancara selanjutnya yaitu dengan beberapa pegawai yang bekerja dalam direktorat dan dalam penulisan skripsi ini sebagai informan. Wawancara ini dilakukan oleh penulis agar penulis mendapatkan kesamaan jawaban dari beberapa narasumber tersebut. Narasumber yang sebagai informan dalam penulisan skripsi ini adalah Nurul Azni, S.Kom selaku pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, Rara Saraswati, S.Kom yang merupakan salah satu pegawai di Sub Bagian Tata Usaha DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, dan Priska Suryatin, S.St selaku pegawai perlindungan sosial Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Penulis mengajukan pertanyaan yang secara garis besar sama dengan apa yang ditanyakan kepada kepala bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yaitu Ibu Isni yang dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

key informan. Hal ini dilakukan untuk mengambil satu kesimpulan tentang apa yang ingin diteliti

oleh penulis dalam hal peranan humas melalui kegiatan employee relations dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Daftar pertanyaan yang diajukan kepada informan dalam penulisan skripsi ini adalah mengenai peranan humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, mengenai kegiatan employee relations yang dilaksanakan oleh direktorat serta menanyakan cara humas dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menanyakan pengaruh dari kegiatan yang sudah dilaksanakan terhadap motivasi kerja mereka.

Setelah penulis melakukan wawancara kepada narasumber dan penulis cross-check dengan data observasi dalam rangka menganalisa validitas keabsahan data. Selanjutnya yang penulis lakukan adalah menyatukan antara data yang diperoleh oleh penulis dari hasil wawancara dan observasi dengan mengkaitkannyaberdasarkan teori yang penulis dapatkan selama belajar dan akan digabungkan kembali dalam sebuah pengolahan data berupa beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pegawai direktorat sebagai salah satu cara humas untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai.

4. Dokumen

Pengumpulan data yang penulis gunakan selanjutnya adalah dokumen sebagai salah satu instrumen yang mendukung dalam permasalahan ini serta sebagai alat bukti bahwa penulis pernah melakukan sebuah penelitian terhadap direktorat ini. Dokumen tersebut merupakan bentuk media komunikasi tertulis yang diberlakukan secara umum dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Dalam hal ini penulis akan menyajikan sebuah undangan dan disposisi surat yang diberikan kepada seluruh pegawai untuk memberitahukan bahwa akan dilaksanakan kegiatan seperti pemantapan petugas. Pemantapan petugas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis sebagai tenaga pelaksana perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran, mengembangkan informasi dan kerjasama dalam rangka penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran, serta menyamakan persepsi dan pemahaman yang sama dalam penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran.

(8)

Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul

Hasil daripada metode pengumpulan data yaitu dokumen, terlihat dengan jelas bagaimana cara humas dalam menginformasikan kegiatan employee relations yang akan dilaksanakan kepada seluruh pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Sedangkan wawancara yang telah dilakukan terhadap kepala humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI dan pegawai yang bekerja di sub bagian lain yang terdapat dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI ini, menunjukkan bahwa kegiatan employee relations sudah cukup memberikan kontribusi terhadap motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI (hasil wawancara tersebut terlampir). Semua hal tersebut akan diolah dengan cara mengaitkannya berdasarkan teori yang ada pada bab sebelumnya yaitu kegiatan employee relations dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai. Kegiatan employee relations yang sudah dilaksanakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah case conference, capacity building, pemantapan petugas, special event (hari ulang tahun pegawai), dan senam pagi.

Berdasarkan uraian diatas, kegiatan employee relations yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, maka selanjutnya yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah menguraikan mengenai karakteristik orang yang memiliki motivasi. Data mengenai motivasi kerja pada pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI akan di uariakan berdasarkan teori McClelland adalah sebagai berikut:

1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.

Dalam hal ini pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah mempunyai tanggung jawab pribadi yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Selain penulis melihat sendiri dengan melalui observasi, penulis juga menanyakan hal tersebut kepada salah satu pegawai yang bekerja dalam direktorat ini agar penulis mendapatkan keabsahan data dari penelitian ini. Adapun pertanyaan yang penulis tanyakan kepada narasumber adalah “Jika atasan anda memberi pekerjaan yang sulit bagi anda, apa yang akan anda

lakukan? (misal dinas keluar kota). Mengapa anda mau melaksanakannya?”dan jawaban dari

pertanyaan yang penulis berikan kepada Ibu Nurul selaku pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah “Kalau memang itu suatu kewajiban, maka saya akan tetap

menjalankan tugas tersebut, kecuali ada halangan yang tidak dapat ditinggalkan, misalnya ada keluarga yang sakit. Tetapi sebisa mungkin saya akan melaksanakan tugas yang telah diberikan. Saya melaksanakannya sebagai bukti tanggung jawab saya kepada institusi”.

2. Berani mengambil dan memikul resiko.

Dalam hal ini pegawai juga sudah cukup berani untuk mengambil resiko terhadap pekerjaan mereka masing-masing. Hal tersebut terlihat dari pegawai mengambil keputusan sendiri terhadap pekerjaan yang akan mereka kerjakan, dan apabila pegawai diberikan saran oleh atasan maka pegawai menerapkan saran tersebut terhadap pekerjaannya. Pertanyaan yang penulis tanyakan kepada narasumber mengenai hal tersebut adalah “Apakah anda pernah menerima saran dari atasan?

Bagaimana anda menyikapi saran yang diberikan oleh atasan?”. Lalu jawaban yang diberikan

olehRara selaku pegawai bagian tata usaha DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah, “Ya tentunya

saya pernah menerima saran dari atasan. Saya menyikapi saran tersebut secara positif dan apabila saran tersebut baik untuk pekerjaan maka saya akan mengaplikasikannya dalam pekerjaan yang saya kerjakan”, ujar Beliau. Penulis menanyakan hal tersebut karena menurut penulis apabila pegawai telah

memutuskan untuk mengaplikasikan saran yang diberikan oleh atasan, maka pegawai juga sudah siap dengan segala resiko yang akan terjadi. Apabila kedepannya terjadi suatu kesalahan atau apapun, maka semua itu sudah menjadi tanggung jawab pegawai karena yang mengambil semua keputusan terhadap pekerjaannya masing-masing adalah pegawai itu sendiri.

3. Memiliki tujuan realistik.

Setiap manusia pastinya mempunyai tujuan dalam kehidupannya dan salah satunya tujuan untuk mendapatkan karir/pekerjaan yang lebih baik, termasuk pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yang tentunya masing-masing pegawai memiliki tujuan untuk karirnya kedepan. Hal ini ditanyakan oleh penulis kepada beberapa pegawai yang bekerja dalam direktorat ini salah satunya yaitu Ibu Nurul sebagai informan dari penulisan skripsi ini, “Tentunya setiap pegawai pasti mempunyai tujuan

terhadap karirnya sendiri termasuk saya. Kalau tujuan karir saya pribadi itu saya ingin lebih baik lagi dari sekarang, baik dari segi pendapatan maupun jabatan”, tutur Beliau.

(9)

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan.

Pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah memiliki rencana kerja terhadap pekerjaan mereka. Hal ini terlihat dari pegawai membuat suatu program kerja terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Untuk memastikan kebenaran dari hal tersebut, penulis mananyakan hal ini kepada beberapa pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, dan penulis mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang penulis tanyakan yaitu “Saya pribadi sebagai pegawai bagian humas menginginkan agar humas

lebih memperhatikan pegawainya, mensosialisasikan informasi atau hal lain yang berhubungan dengan pegawai secara jelas. Dan terus melakukan inovasi-inovasi lainnya agar pegawai lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi”, tutur Ibu Nurul selaku pegawai bagian

humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan.

Dalam hal ini pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah memberikan respon yang baik terhadap kegiatan yang diadakan oleh humas. Hal tersebut terlihat dari pegawai mengetahui tentang adanya kegiatan employee relations yang akan dilaksanakan. Penulis mengajukan pertanyaan kepada beberapa pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yang merupakan narasumber dalam penelitian ini. Pertanyaan yang penulis tanyakan tentunya berkaitan dengan hal ini yaitu sebelumnya penulis menanyakan menganai cara humas dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan lalu penulis menanyakan “apakah dengan cara tersebut pegawai mengetahui bahwa adanya kegiatan

employee relations dalam direktorat?”. Penulis mendapatkan jawaban dari Priska selaku pegawai

perlindungan sosial DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yaitu “Pegawai pasti mengetahui akan

adanya kegiatan, karena pegawai menerima undangan langsung dari direktorat dan pegawai membaca jadwal rutin kegiatan informal di papan pengumuman”. Penulis menanyakan hal tersebut

karena menurut penulis dengan pegawai mengetahui bahwa adanya kegiatan dalam direktorat, itu merupakan umpan balik yang diberikan oleh pegawai terhadap kegiatan employee relations yang dilaksanakan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Kegiatan employee relations yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

Penulis melihat dari hasil yang telah didapat melalui data-data dan melalui observasi, pelaksanaan kegiatan employee relations dalam direktorat ini tidak terlepas dari peran seorang praktisi humas. Kegiatan employee relations ini merupakan salah satu strategi manajemen lembaga pemerintahan dalam membina hubungan baik dengan pegawai untuk mencapai tujuan lembaga pemerintahan itu sendiri. Kegiatan employee relations di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI juga ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku sehingga timbul adanya motivasi kerja pegawai agar dapat bekerjasama mencapai tujuan perusahaan. Terfokus dalam penelitian ini adalah kegiatan yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai. Hasil yang didapat dari metode wawancara (in-depth interview) dari kelima kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh direktorat, kegiatan yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai yaitu pemantapan petugas. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan yang diberikan oleh key informan,“Yang

saya lihat untuk peningkatan motivasi itu adalah pemantapan petugas. Karena pemantapan petugas ini dilaksanakan di luar kota dan dalam kegiatan pematapan petugas ini pegawai juga diberikan satu hari untuk kegiatan yang lain seperti outbond dan jalan-jalan untuk mencari oleh-oleh. Jadi selain pegawai diberikan ilmu-ilmu berupa materi mengenai pekerjaan mereka, pegawai juga diberikan kesempatan untuk refreshing”, tutur Ibu Isni selaku kepala humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Hal tersebut

dipertegas juga oleh Priska selaku pegawai perlindungan Sosial DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI,

“Yang lebih dominan untuk meningkatkan motivasi itu menurut saya adalah pemantapan petugas. Soalnya pemantapan petugas ini diadakan diluar kota selama beberapa hari, dan pegawai diberi kesempatan untuk jalan-jalan didaerah yang dikunjungi untuk melaksanakan pemantapan petugas ini. Jadi selain pegawai diberikan bekal ilmu, pegawai juga diberi kesempatan untuk melepas beban pekerjaan sejenak”, tutur beliau yang dalam penulisan skripsi ini sebagai informan. Sesuai dengan

pernyataan yang diberikan oleh kedua narasumber, dalam kegiatan pemantapan petugas ini pegawai diberikan pengarahan dan pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Selain pegawai diberikan ilmu, dalam pemantapan petugas ini pegawai juga diberi kesempatan untuk menghilangkan penat dari pekerjaan yang selama ini telah mereka kerjakan. Selain itu, dalam pemantapan petugas ini juga diadakannya kegiatan seperti outbond, yang dimana outbond ini bertujuan untuk menjalin keakraban antar

(10)

sesama pegawai maupun antara pegawai dengan atasannya, karena dalam outbond ini tidak ada perbedaan jabatan atau apapun. Dari informasi dan data yang telah didapa, kegiatan employee relations yang diadakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah cukup baik dan mampu meningkatkan motivasi kerja para pegawai.

Berdasarkan tujuan tersebut, penulis berasumsi bahwa hasil dari kegiatan employee relations yang sudah diadakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah memberikan kontribusi yang baik terhadap motivasi kerja pegawai, hal tersebut terlihat dari pekerjaan yang diselesaikan oleh pegawai sudah sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh atasnnya dan pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

deadline yang diberikan, pegawai juga datang ke kantor tepat waktu.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan, didapatkan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan employee relations yang diadakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI memiliki lima kegiatan yang secara teori hanya masuk pada tiga jenis dari lima jenis kegiatan yang seharusnya ada di kegiatan employee relations. Dua kegiatan yang tidak terdapat pada kegiatan

employee relations yang seharusnya menjadi tolak ukur humas dalam meningkatkan motivasi kerja

pegawai.

2. Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah menunjukan adanya kontribusi terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai.

Saran

1. Saran Praktis : Berdasarkan hasil penelitian dan pengambilan beberapa kesimpulan diatas, maka diajukan saran yaitu dilihat dari segi kegiatan employee relations yang dilaksanakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, maka perlu diadakannya beberapa kegiatan diluar kantor misalnya mengadakan darmawisata yang khusus ditujukan kepada seluruh pegawai dan keluarga pegawai, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan motivasi kerja pegawai dan agar kegiatan tersebut tidak terlihat monoton.

2. Saran Akademis : Penulis berharap skripsi yang telah disusun ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi penulis lain dalam menyusun skripsi dengan melihat peran humas dari sisi lain selain dalam hal meningkatkan motivasi kerja pegawai.

REFERENSI

Abdurrachman, Oemi. (2001). Dasar-dasar Public Relations. Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti. Ardianto, Elvinaro. (2009). Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran.

Ardianto, Elvinaro. (2010). Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosis Rekatama Media.

A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Cutlip, Scott M, Allen H Center dan Glen M Broom. (2006). Efektif Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

RIWAYAT PENULIS

Agreini Dwi Erza lahir di kota Jakarta pada tanggal 13 Agustus 1990. Penulis menamatkan pendidikan

S1 di Binus University dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada tahun 2012. Setelah sebelumnya penulis pernah mengikuti UKM BNEC (Bina Nusantara Englis Club). Penulis juga pernah melakukan

(11)

kerja praktek di Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI selama 3bulan.

Referensi

Dokumen terkait

Iklan yang akan digunakan sebagai bahan analisis utama dalam tulisan ini adalah iklan politik di media sosial melalui platform Youtube yaitu Sarjana Kerja Kerja Kerja 5 yang

pengaturan lainnya yang terkait dengan sinkronisasi transmisi data pada komunikasi nirkabel moda TDD; (3) Dalam hal terdapat kondisi penggunaan Kanal Frekuensi Radio yang sama

Pemberian Scaffolding dalam Pemecahan Masalah Soal Cerita pada Pokok Bahasan Persamaan Linear Satu Variabel (Plsv) Di Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Program

Indeks Jaccard pada assosiasi Daun Sang dengan semai vegetasi

Empat klon dari sembilan klon yang diuji merupakan klon hasil persilangan terbuka (BIS OP-61, BIS OP- 4, 73 OP-8 dan 73 OP-5), tiga klon diantaranya memperlihatkan keragaan yang

Menyatakan bahwa Penelitian yang berjudul “ANALISIS KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONOROGO SELATAN KABUPATEN PONOROGO“ adalah

Siswa yang melakukan prokrastinasi dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain

Pada bab ini akan diuraikan tentang definisi dasar dalam graf, lingkaran, graf bintang, graf roda, graf reguler, graf ladder, definisi bilangan Ramsey, teorema Bondy dan