• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT SEMENTARA RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT SEMENTARA RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG RI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT SEMENTARA RAPAT KERJA

KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG RI

Tahun Sidang : 2019 – 2020 Masa Persidangan : II

Rapat ke : -

Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Jaksa Agung RI Sifat Rapat : Terbuka

Hari, tanggal : Kamis, 16 Januari 2020 Pukul : 10.14 WIB – 12.00 WIB

Tempat : RR Komisi III, Gd. Nusantara 2 lantai 2 Ketua Rapat : Desmond Junaidi Mahesa, S.H., M.H. Sekretaris : Novianti, S.E.

Acara : 1) Rencana kerja Kejaksaan Agung RI Tahun 2020 2) Kasus Jiwasraya

3) Lain-lain

Hadir : A. Anggota DPR RI :

39 dari 53 orang Anggota dengan rincian: PIMPINAN

3 orang Pimpinan dari 5 orang Pimpinan: 1. H.Desmond Junaidi. M., SH.,MH 2. Dr. Ir. H. Adies Kadir, SH., M.Hum 3. H. Ahmad Sahroni, SE

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 9 orang dari 11 orang Anggota:

1. M. Nurdin 2. Bambang DH 3. Trimedya Panjaitan 4. Arteria Dahlan 5. Masinton Pasaribu 6. Ichsan Soelistio 7. Wayan Sudirta 8. Agustiar Sabran 9. Marinus Gea /9. Marinus Gea

(2)

2. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: 3 orang Anggota dari 7 orang Anggota:

1. H. Andi Rio Idris Padjalangi, SH., M.Kn. 2. Hj. Adde Rosi Khoerunnisa, S.Sos., M.Si. 3. Supriansa, S.H., M.H.

3. FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA: 5 orang Anggota dari 7 orang Anggota:

1. HabIburokhman, SH., MH

2. Romo H.R. Muhammad Syafi’i., SH., M.Hum 3. Wihadi Wiyanto, SH., MH.

4. H. Rahmat Muhajirin, SH. 5. M. Husni, SE., MM.

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT: 3 orang Anggota dari 5 orang Anggota: 1. Taufik Basari, SH., M.Hum., LL.M 2. Eva Yuliana, M.Si.

3. Hillary Brigitta Lasut, SH., LLM

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA: 5 orang Anggota dari 5 orang Anggota:

1. Luqman Hakim, S.Ag

2. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, M.A.P 3. H. Jazilul Fawaid, SQ., MA.

4. N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH., M.Kn. 5. H. Moh. Rano Al Fath, SH., MH.

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:

5 orang Anggota dari 5 orang Anggota: 1. Ir. H. Mulyadi

2. H. Santoso, SH

3. Dr. Hinca Ip Pandjaitan XIII, SH., MH., ACCS 4. Didik Mukrianto, SH., MH.

5. Dr. Benny Kabur Harman, SH.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 3 orang Anggota dari 4 orang Anggota:

1. Habib Aboe Bakar Al-Habsy.,SE 2. H.Muhammad Nasir Djamil.,M.Si 3. Drs. H. Adang Daradjatun

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 2 orang Anggota dari 3 orang Anggota:

1. Sarifuddin Sudding, SH., MH. 2. H. Nazaruddin Dek Gam

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN: 1 orang Anggota dari 1 orang Anggota:

(3)

Jalannya rapat:

KETUA RAPAT (DESMOND JUNAIDI MAHESA, S.H., M.H.):

Bismillahirahmanirahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati Bapak Ibu Anggota Komisi III DPR RI, Pak Jaksa Agung dan jajaran Kejaksaan Agung.

Hari ini kita akan rapat dengan kejaksaan Agung dari banyak pertanyaan tentunya ada hal-hal yang harus kita perhatikan. Yang pertama Bapak Ibu sekalian, saya ingin meminta pendapat pada Bapak Ibu anggota, kuorum anggota belum terpenuhi tapi kuorum Fraksi sudah terpenuhi. Kita lanjut atau kita skors?

Mainkan? Pak Ichsan? F – PDIP (ICHSAN SOELISTIO):

Ketua, sesuai dengan tatib mungkin kita skors 5 menit baru kita lanjutkan ketua, kalau enggak kalau kita langsung nanti kita disalahkan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Oke, karena ada aturan kita skors dulu 5 menit menunggu melengkapi kehadiran sesuai kuorum. Saya skors 5 menit ya.

(4)

KETUA RAPAT (DESMOND JUNAIDI MAHESA, S.H., M.H.):

Cukup ya? Bapak Ibu sekalian, rapat saya lanjutkan. Bissmillahirahmanirrahim.

Rapat saya buka dan terbuka untuk umum.

(SKORS RAPAT DICABUT PUKUL 10.18 WIB)

Rapat hari ini kita akan selesaikan sampai jam 12.00 WIB, Pak Jaksa Agung ada rapat dengan Pak Jokowi, kita akan lanjut hari Senin jam 10 .00 WIB sampai selesai.

Bukan begitu, saya minta pendapat nanti Bib. Iya, kenapa? Kalau kita lanjut sore juga tidak selesai karena banyak pertanyaan tentunya dari anggota, karena anggotanya dari kemarin itu kelihatan bersemangat sebenarnya. Jadi dari catatan itu tadi saya berinisiatif ke Sekretariat kalau Bapak Ibu setujui bahwa kita kasih izin, kita setujui Pak Jaksa Agung rapat dengan Pak Presiden akan kita lanjutkan hari Senin jam 10.00 WIB lagi sampai selesai. Ya?

Masalah rencana rapat dengan calon hakim Agung, pembuatan makalah kita pindahkan Komisi VIII, nanti Pak Adies yang mimpin. Rencana rapat dengan yang lain juga tetap berjalan. Untuk itu saya minta persetujuan apakah rapat hari ini dari jam,

F – PDIP (TRIMEDYA PANJAITAN, SH., MH): Ketua, interupsi ketua!

KETUA RAPAT:

Silakan ketua.

F – PDIP (TRIMEDYA PANJAITAN, SH., MH): Terima kasih.

Saudara ketua, Bapak Ibu Anggota Komisi III, Saudara Jaksa Agung beserta jajarannya.

Kami ingin minta ketegasannya saja ya Ketua. Kalau kita break sampai pukul 12.00 WIB kita sudah masuk tanya jawab atau sekedar paparan dari Jaksa Agung? Kalau kita sudah masuk tanya jawab hitungannya seperti apa? Atau kita minta batasi Saudara Jaksa Agung setengah jam saja cukup, karena kita sudah terima ini walaupun kita harapkan kedepannya saudara Jaksa Agung kalau bisa H-1 kita sudah terima ini. Seperti misalnya KPK yang cukup tertib melakukan itu sehingga kita sudah bisa pelajari dulu sebelumnya. Jadi itu Saudara Ketua, kami mohon penjelasan lebih lanjut ini sampai jam

(5)

12.00 WIB paparan Jaksa Agung saja atau kita sudah masuk tanya jawab? Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pak Trimed maunya apa?

F – PDIP (TRIMEDYA PANJAITAN, SH., MH):

Kalau boleh kami mengusulkan Pak Desmon, hari ini paparan Jaksa Agung saja supaya kita fokus Senin masuk pertanyaan. Saya kira Pak Desmond sudah banyak pertanyaannya, jadi kita tunda untuk hari Senin saja. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi Pak Jaksa Agung cukup memaparkan selesai rapat lanjut Senin untuk kita bertanya? Setuju ini? Setuju ya?

Kalau begitu saya tanya dulu Pak Jaksa Agung setuju tidak? Kira-kira berapa lama Pak? Setengah jam? Setuju? Habis itu selesai? Setuju ya? F – PAN (SARIFUDDIN SUDDING, SH., MH):

Hanya sekedar paparan Pak Jaksa Agung ini kan acaranya di istana jam 12.00 WIB waktu kita masih ada satu setengah jam. Saya kira enggak apa-apa dijelaskan secara detail karena waktunya cukup hanya sekedar paparan. Senin kita masuk tanya jawab saya kira begitu, jangan dibatasi sampai jam 12.00 WIB saja paparan. Kalau hanya setengah jam ini tidak banyak persoalan biasanya.

KETUA RAPAT:

Pak Sudding saya tidak membatasi tapi saya bertanya dengan Jaksa Agung tadi, beliau jawab setengah jam selesai. Jadi bukan saya yang membatasi.

F – PKS (ABOE BAKAR AL HABSY, SE): Interupsi ketua!

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Habib.

F – PKS (ABOE BAKAR AL HABSY, SE):

Hari ini hari yang ditunggu oleh Republik Indonesia, masyarakat tentang perkembangan terakhir. Hari ini rapat ditunggu sekali apa ada berita kelanjutan dari Kejaksaan dan kami di Komisi III. Jadi waktu satu jam setengah saja rasanya sudah cukup mahal, jadi kalau Pak Jaksa Agung nanti

(6)

setengah jam, satu setengah jam itu sudah bisa 3-4 pertanyaan menurut saya. Itu paling tidak ada update untuk publik, apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan selanjutnya dengan peristiwa terakhir. Usul saya dari Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan bahwa tetap ada paparan dan ada pertanyaan dan semoga masih bisa ada penjelasan dengan waktu yang 2 jam itu.

Wallahualam bissawab, terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih Bib, pada prinsipnya dasarnya saya setuju semua, cuma gini saja beliau membacakan pertanyaan kita ringkas tapi beliau juga akan mengantarkan tentang apa yang terjadi dengan Jiwasraya saja. Habis itu akan lanjut rapat hari Senin. Agar ada penjelasan sampai di mana sih tindakan Jaksa Agung dengan urusan Jiwasraya, pasti itu maksud Habib kan? Setuju enggak Bib? Setuju ya?

Oke Pak Jaksa Agung Bapak paparkan ringkas pertanyaan dari kami tapi sudah itu paparkan yang berkembang yang ditangani Kejaksaan Agung yang berkaitan dengan Jiwasraya, setuju ya Pak ya? Oke setuju.

(RAPAT : SETUJU)

Silakan Pak Jaksa Agung.

JAKSA AGUNG (Drs. SANITIAR BURHANUDDIN, SH., MH):

Bissmillahirahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera buat kita semua.

Yang kami hormati Bapak-Bapak unsur Pimpinan Komisi III, Segenap Anggota Komisi III yang kami hormati,

Segenap hadirin yang menghadiri rapat yang saya hormati pula.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur pada Allah SWT, karena atas izinnya hari ini kita dapat melaksanakan rapat kerja dengan Komisi III. Rapat kerja ini merupakan satu kegiatannya yang konstitusional yang mengidentifikasi permasalahan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Kejaksaan dalam pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaannya.

Sebagaimana dalam komitmen kami yang dalam rapat tanggal 7 November 2019, kami melakukan pengisian jabatan kekosongan untuk struktural eselon I dan eselon II di lingkungan Kejaksaan dan seluruh jabatan telah diisi secara penuh dan tidak lagi yang dinamakan Plt. kami sudah definitif. Kemudian pada hari ini kami bersama-sama dengan Wakil Jaksa Agung, para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Diklat dan Kejati DKI serta para Eselon II di Kejaksaan Agung.

(7)

Kami mohon izin menyampaikan terlebih dahulu beberapa langkah kebijakan yang telah kami lakukan di kejaksaan. Yang pertama bahwa kami telah menjalankan rapat kerja pada tahun, rapat kerja tahun 2019 dengan menggunakan mekanisme rapat berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, kalau tahun-tahun lalu fokusnya adalah kepada permasalahan bidang, tetapi pada tahun ini kami fokuskan pada Kejaksaan yang dapat mendukung program prioritas Presiden. Itu yang sedikit berbeda dengan rapat kerja tahun-tahun yang lalu. Kemudian ikut mendukung program prioritas Presiden mewujudkan suatu sumber daya manusia unggul dalam penyederhanaan birokrasi.

Kemudian kami juga telah mendirikan Peraturan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Manajemen Karier Kejaksaan Republik Indonesia dan kami telah tata kembali bagaimana pola jenjang karier bagi seorang struktural di Kejaksaan. Kemudian saya juga telah menyelenggarakan manajemen karier bagi Kejaksaan yang baru didasarkan pada semangat bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kemudian kami juga telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 357 Tahun 2019 tentang Seleksi Terbuka Bagi Para Pejabat Kepala Kejaksaan Tinggi, dan khususnya untuk tahun 2020 kami khususkan untuk tipe A dulu, ada tiga, ada tujuh kejaksaan tinggi yang akan kami prioritaskan menggunakan terbuka. Kemudian kami juga telah menyiapkan dan sedang menyiapkan para kader-kader muda Kejaksaan dan kami pantau mulai dari selesai pendidikan, siapa yang terbaik, sepuluh terbaik yang akan kami pantau dan ini dalam rangka regenerasi ke depan.

Kemudian kami juga melakukan, menyiapkan pengisian jabatan administrasi dan jabatan pimpinan tinggi melalui sistem pemantauan, penilaian dan pengembangan kompetensi secara khusus. Kami juga melakukan talent-talentnya di mana, passionnya di mana, kami juga akan menata kembali itu dan ini dalam rangka saya ingin ke depan Kejaksaan apabila membutuhkan suatu personil itu sudah tersedia, ada bank personil untuk itu.

Kemudian Bapak Ibu yang saya hormati pada tahun 2011 Kementerian Menpan dan Birokrasi telah menetapkan 55 satuan kerja di lingkungan Kejaksaan menerima zona integritas menuju wilayah bebas korupsi atau WBK dan wilayah birokrasi bersih melayani dengan rincian 5 satuan kerja menerima predikat WWWM dan 51 satuan kerja menerima predikat WBK. Kami akan terus berkomitmen untuk menciptakan mekanisme pengawasan yang ketat dalam rangka menjaga konsistensi pelaksanaan zona integritas WWK dan WWBM hal ini penting dilakukan agar output yang dihasilkan adalah kesungguhan setiap satuan kerja untuk melakukan pelayanan publik dengan sebaik-baiknya.

Dalam rangka mewujudkan jaksa yang profesional, berintegritas, kami telah mengambil tindakan tegas terhadap indikasi ketidakprofesionalan yang dilakukan oleh aparat kejaksaan seperti dilakukan demosi terhadap 7 (tujuh) orang jaksa di lingkungan kejaksaan tinggi DKI dan ada dua jaksa yang kami

(8)

ditangkap karena melakukan perbuatan tercela. Kemudian tindakan tersebut merupakan keseriusan kami dalam rangka membersihkan penataan aparat kejaksaan yang bersih, melayani dan bebas korupsi, sekaligus pembelajaran, peringatan bagi seluruh aparat kejaksaan untuk bekerja secara profesional. Kami juga telah melakukan yang tadi kami sampaikan penangkapan dua orang jaksa dan satu orang swasta.

Bapak Ibu yang kami hormati,

Kami telah melakukan pembubaran TP4 melalui keputusan kami Nomor 346 Tahun 2019, tanggal 22 November 2019. Jadi TP4 sudah tidak ada lagi, namun kami juga sampaikan bahwa pembubaran TP4 ini tidak berarti Kejaksaan berhenti mendukung pelaksanaan program pembangunan karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 16/2004 Kejaksaan diamanatkan untuk tetap terlibat dalam proses pembangunan untuk turut serta menciptakan kondisi yang mendukung pengamanan pelaksanaan pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Secara institusional kejaksaan telah memiliki Direktorat Pembangunan Strategis pada Jaksa Agung Muda bidang intelijen yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengamanan pembangunan strategis. Direktorat tersebut berbeda dengan TP4, karena itu lebih khusus pada selektif dalam menjalankan tugas dan fungsinya dan tidak terlibat langsung dalam proses yang sifatnya teknis. Hal tersebut dihadapkan agar tidak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh aparat kejaksaan dalam lingkup tugas dan fungsinya.

Bapak Ibu yang kami hormati,

Kejaksaan mendukung program pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan beberapa langkah sebagai berikut. Kami telah memerintahkan Kajati maupun Kajari untuk memonitor peraturan-peraturan daerah yang bersifat menghambat investasi. Kemudian kejaksaan juga telah menindak tegas para pelaku pungutan liar dalam pengurusan perizinan investasi. Kemudian juga kami mengoptimalkan peran bidang perdata dan tata usaha negara melalui fungsinya sebagai jaksa pengacara negara yang memberikan bantuan hukum, pertimbangan hukum dan tindakan hukum lainnya kepada pemerintah atau investasi.

Kejaksaan telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan BKPM tanggal 19 Desember 2019 yang pada pokoknya mengatur dukungan kejaksaan kepada BKPM untuk menciptakan iklim kemudahan investasi di Indonesia. Kemudian Kejaksaan secara khusus membentuk satuan tugas pengamanan investasi dan usaha, satgas akan bekerja mendorong penyelesaian hambatan investasi dengan berkoordinasi dan kerja sama dengan kementerian lembaga pemerintah daerah serta organisasi lain yang berkaitan dengan investasi dan usaha tersebut. Kejaksaan juga telah membuka hotline dan pelayanan terpadu satu pintu setiap kejaksaan tinggi akan menerima laporan hambatan dalam proses investasi.

(9)

Bapak Ibu yang kami hormati,

Kejaksaan telah melaksanakan putusan pengadilan terkait Yayasan Supersemar yang mana kasus tersebut berawal dari dapat dilanjutkannya penanganan perkara tindak pidana korupsi terhadap mantan presiden Soeharto yang disebabkan karena bersangkutan tidak layak untuk disidangkan. Berdasarkan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung atas gugatan perdata yang diajukan pada tanggal 28 November 2019, Kejaksaan telah berhasil memulihkan keuangan negara sebesar 242 miliar dengan total nilai kerugian dari total nilai kerugian 315 juta dolar Amerika dan 139 miliar rupiah. Jumlah uang yang telah berhasil di eksekusi tersebut belum mencukupi untuk membayar seluruh kewajiban Yayasan Supersemar kepada negara. Karena itu kejaksaan akan terus mengupayakan agar seluruh nilai total putusan tersebut dapat dilaksanakan.

Penanganan kasus Supersemar ini menunjukan bahwa kejaksaan tidak hanya menggunakan instrumen pidana dalam melakukan penegakan hukum namun sepanjang ada kerugian negara yang ditimbulkan, Kejaksaan dapat menggunakan instrumen lain termasuk menggunakan instrumen perdata dan mengoptimalkan dengan peran jaksa pengacara negara. Pada tanggal 15 November 2019 Kejaksaan telah berhasil melakukan eksekusi terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 3318K/Pid/Sus/2009 tanggal 17 Oktober atas nama terdakwa Kokos Jiang dan berhasil mengembalikan uang korupsi Kokos Jiang ke kas negara sebanyak 477 miliar rupiah.

Kemudian ada beberapa pertanyaan disampaikan oleh Komisi III kepada kami, pertanyaan pertama adalah terkait evaluasi kinerja Kejaksaan selama tahun 2019 dan capaian yang dilakukan serta kendala yang dihadapi dalam menjalankan tugas pokok fungsi Kejaksaan kami sampaikan sebagai berikut. Pertama kami resmikan gedung arsip Adhiyaksa record center yang sesuai dengan standar arsip Nasional Republik Indonesia dan menerapkan aplikasi ... (suara tidak jelas). Kemudian kami menyusun alat pendukung manajemen SDM modern yakni kamus kontensi teknis, standar kompetensi jabatan.

Adapun terkait dengan penerimaan CPNS tahun 2019 yang dapat kami laporkan adalah sebagai berikut, formasi CPNS Kejaksaan sebanyak 5203 orang, pendaftaran sebanyak, pendaftar sebanyak 92.909 orang, kemudian sebanyak 78.332 orang telah melakukan submit dokumen sebanyak 31.597 telah melakukan verifikasi dengan rincian sebanyak 29.144 dinyatakan memenuhi syarat dan 245 dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Keempat, perolehan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tahun 2018 berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Kemudian bidang intelijen satu; telah membentuk posko perwakilan Kejaksaan RI sebanyak 62 pos di bandara, pelabuhan dan kantor pos. Dua; melakukan penangkapan buron sebanyak di tahun 2019 sebanyak 166 buron, selain itu membantu penangkapan buron pajak sebanyak 3 orang. Kegiatan PAM SDO sebanyak 17 operasi intelijen dan penyelidikan kasus dugaan tipikor sebanyak 613 kasus. Kemudian

(10)

Adhiyaksa common center menerima 5124 laporan masyarakat. Enam; program jaksa menyapa melalui radio dan televisi sebanyak 850 kegiatan, program jaksa masuk sekolah sebanyak 649 kegiatan dengan jumlah peserta 44.064 orang. Sembilan; Program Jaksa garda desa bekerja sama dengan Kementerian desa telah melaunching aplikasi jaga desa. Sepuluh; Program jaga negeri mengawal pelaksanaan penyelenggaraan pemilu 2019 dan menurunkan lebih dari 4000 personil jaksa. Cegah tangkal dengan surat baru sebanyak 142 surat dan perpanjangan sebanyak 38 surat serta pencabutan sebanyak 4 surat.

Bidang tindak pidana umum, pengenaan perkara seluruh Indonesia dan jumlah SPDP sebanyak 150.582 perkara, pra-penuntutan sebanyak 134.882 perkara, penuntutan sebanyak 125.084 perkara dan upaya hukum berupa banding 5.564 perkara, kasasi 3.814 perkara, serta grasi sebanyak 102 perkara. Adapun jenis tindak pidana paling banyak yaitu perkara narkotika sebanyak 35.847 perkara. Ketiga, berhasil melaksanakan penyidikan lanjutan untuk melengkapi hasil penyidikan tindak pidana perusakan hutan. Keempat, menangani kebakaran hutan lahan sebanyak 331 perkara dengan 17 tersangka korporasi dan 314 tersangka perorangan.

Sidang tindak pidana khusus, penanganan laporan pengaduan masyarakat sebanyak 2.289 laporan, penyelidikan tindak pidana korupsi sebanyak 1.089 perkara, penyidikan tindak pidana korupsi sebanyak 570 perkara, pra-penuntutan terhadap tindak pidana korupsi sebanyak 921 perkara, sedangkan tindak pidana khusus lainnya sebanyak 142 perkara. Kelima, telah melaksanakan eksekusi terhadap 1.130 perkara. Keenam telah melakukan eksaminasi terhadap 136 perkara. Penerimaan negara bukan pajak bidang pidsus senilai Rp. 736.397.668.812.

Bidang perdata dan tata usaha negara. Capaian kinerja bidang perdata dan tata usaha negara di seluruh Indonesia pada periode Januari sampai Desember 2019 adalah sebagai berikut; ranah penanganan perkara penegakan hukum sebanyak 36 perkara. Kemudian bantuan hukum melalui jalur litigasi dan nonlitigasi sebanyak 19.421 perkara. Pertimbangan hukum yang terdiri dari pendapat hukum dan pendampingan hukum sebanyak 1.428 kegiatan. Tindakan hukum lainnya 35 perkara, serta pelayanan hukum sebanyak 4.310 perkara. Penyelamatan dan pemulihan keuangan negara dari bidang Datun berhasil menyelamatkan keuangan negara sebanyak 101,9 triliun dan 34.814 dolar Amerika. Berhasil melakukan pemulihan keuangan negara sebanyak 15,5 triliun dan satu ribu tiga ratus enam puluh lima dua ratus delapan dolar Amerika.

Bidang pengawasan berhasil menyelesaikan 760 laporan pengaduan masyarakat dan dua penjatuhan hukuman disiplin terhadap pegawai sebanyak 174 dari hukuman disiplin ringan, sedang dan berat. Badan Diklat Kejaksaan Agung Republik Indonesia pertama melakukan diklat hasil pemilihan umum, diklat terpadu mineral dan batu bara, diklat terpadu illegal fishing, diklat terpadu SPPA, diklat terpadu kebakaran hutan, diklat auditor, diklat pengadaan barang dan jasa, diklat terpadu antar negara dan diklat wira intelijen, diklat cyber crime dan diklat revolusi mental. Selain itu Badan Diklat

(11)

Kejaksaan telah melaksanakan pendidikan dan pelatihan TOT dalam penanganan tindak pidana terkait satwa liar yang dilindungi. Bekerja sama dengan Wildlife Conservation Society Indonesia, bekerja sama dengan United State Agency for International Development (USAID) dan bekerja sama dengan OPDAT (Office of Overseas Prosecutorial Development, Assistance and Training).

Dalam pelaksanaan tugas-tugas pokok dan fungsinya kejaksaan menghadapi berbagai kendala dan tantangan namun tidak menyurutkan tekad dan semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Kejaksaan telah memiliki peranan sentral dalam integritas, criminal justice and system, akan tetapi eksistensinya belum diakomodir sebagai salah satu lembaga penegak hukum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam penyidikan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang terdapat keterbatasan wewenang dalam penyadapan. Ketiga masih belum optimalnya asset recovery dalam obyek perkara maupun hasil tindak pidana milik tersangka, pihak yang terafiliasi dengan tersangka berada di luar negeri. Keempat, minimnya anggaran dalam pelaksanaan program penyuluhan hukum, penegakan hukum, daerah luar Jawa dan wilayah kepulauan serta sulitnya akses transportasi untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh terpencil.

Pertanyaan kedua terkait dengan penanganan kasus yang menarik perhatian publik, kami sampaikan adalah sebagai berikut:

1) Terkait perkara penyerangan Novel Baswedan, kami sudah menerima SPDP atas nama tersangka Rahmad Kadir dan Roni Bugis.

2) Kedua, perkara Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen saat ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

3) Perkara Dhani Ahmad Prasetyo, saat ini telah diputus oleh pengadilan Surabaya dengan pidana penjara 3 bulan dengan masa percobaan 6 bulan.

4) Perkara Ratna Sarumpaet, saat ini telah diputus pengadilan dengan pidana penjara selama 2 tahun.

5) Kasus kerusuhan Papua sampai saat ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jayapura dan di Pengadilan Negeri Balikpapan.

6) Perkara OPM yang sampai saat ini masih tahap persidangan di Pengadilan Jakarta Pusat.

7) Perkara Abdul Gani Ngabalin alias Cobra Hercules telah diputus oleh PN Jakarta Selatan dengan pidana penjara 6 bulan.

Bidang pidana khusus:

1) Perkara pemberian fasilitas pembiayaan PT. Danareksa Sekuritas kepada debitur PT. Evio Sekuritas saat ini dalam tahap penyidikan. 2) Dua, perkara pemberian fasilitas pembiayaan PT. Danareksa Sekuritas

kepada PT. Aditya saat ini masih dalam tahap penyidikan.

3) Perkara pengelolaan keuangan dana investasi Jiwasraya saat ini proses penyidikan.

(12)

4) Empat, perkara pemberian penggunaan fasilitas kredit PT. Bank Mandiri kepada PT. Central Steel Indonesia saat ini dalam tahap penyidikan. 5) Lima, perkara pembelian lahan batu bara sebanyak 400 hektar oleh PT.

Indonesian Coal Resources, anak perusahaan PT. Antam saat ini dalam proses penyidikan.

6) Enam, perkara penyalahgunaan wewenang oleh oknum Jaksa pada Kejaksaan Tinggi Jakarta saat ini dalam proses penyidikan.

7) Tujuh, perkara pengadaan obat vaksin, perbekalan kesehatan AID dan PMS oleh PT. Kimia Farma pada Kementerian Kesehatan saat ini sedang dilakukan penyidikan.

8) Delapan, perkara pengadaan obat vaksin dan perbekalan kesehatan AID PMSO oleh PT. Indofarma Global Medika pada Kementerian Kesehatan saat ini sedang dilakukan penyidikan.

9) Sembilan, perkara PT. BIM mengajukan kredit kepada Bank BTN sebanyak 100 miliar oleh proyek Fantasy Island saat ini juga dilakukan penyidikan.

10) Sepuluh, perkara penjualan tanah negara eks HGU PTPN II saat ini sudah diputus kasasi dengan pidana penjara 5 tahun dengan denda 500 juta dan uang pengganti 132,4 miliar.

11) Perkara Kondensat, saat ini sudah P21 selanjutnya akan dilakukan tahap dua.

12) Perkara Honggo Wendratno, saat ini sudah P21 selanjutnya akan dilakukan tahap dua.

13) Perkara saham SUGI atas nama terdakwa Helmi Kamal saat ini sudah inkrah dengan pidana penjara 7 tahun, sedangkan atas nama terdakwa Ikbar Seki diputus dengan pidana penjara 15 tahun.

14) Perkara Karen Agustiawan saat ini masih dalam proses kasasi. 15) Perkara Cuk Suryo Sumpeno saat ini juga dalam proses kasasi. 16) Perkara Beti dalam saham PT. Sugi saat ini dalam tahap banding.

17) Perkara HSD pada PT. PLN dengan terdakwa Nur Pamuji saat ini masih dalam proses sidang pemeriksaan di tempat dan pemeriksaan saksi. 18) Perkara dana pensiun Pertamina saat ini masih dalam proses

persidangan dengan agenda pembacaan tuntutan. Bapak Ibu yang saya hormati,

Terkait dengan penanganan perkara Jiwasraya dapat kami sampaikan sebagai berikut.

1) Tim penyidik telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi baik dari internal dan eksternal PT. Asuransi Jiwasraya dan telah memeriksa sebanyak 130 orang saksi dan dua orang ahli.

2) Tim penyidik juga telah mengajukan permohonan perhitungan kerugian negara kepada BPK RI dan pada kesempatan yang lalu kami bersama-sama dengan tim penyidik serta BPK RI telah melaksanakan ekspos dengan kesimpulan ekspos sebagai berikut. Satu, telah terjadi penyimpangan dalam penjualan produk JS Saving Plan dan investasi saham dan reksadana yang mengakibatkan kerugian negara pada PT. Asuransi Jiwasraya. Dua, perhitungan kerugian negara akan dilakukan secara simultan dengan pemeriksaan investigasi.

(13)

3) Penyidik Kejaksaan Agung dan tim pemeriksa BPK sepakat untuk berkoordinasi untuk penyediaan bukti-bukti yang diperlukan dalam rangka perhitungan kerugian negara.

4) Tim penyidik telah melakukan penggeledahan beberapa tempat antara lain adalah PT. Trada Alam Minera, kemudian PT. Pool Advista Asset Management, PT. Millenium Capital Management, Finansial Aset Management, ini sebanyak sekitar 15 tempat kami lakukan penggeledahan dan menyita aset serta kami juga mengkloning apa yang kami dapat dalam IT. Kemudian kami telah mengajukan surat permohonan kepada BPATK untuk dilakukan penelusuran transaksi yang mencurigakan terhadap pihak-pihak terkait. Baik itu internal maupun eksternal PT. Asuransi Jiwasraya.

5) Kami telah mengajukan surat permohonan kepada OJK untuk dilakukan pemeriksaan audit forensik dalam penyelidikan perkara aquo.

6) Kami telah melakukan pemeriksaan ahli dan ahli perasuransian dari OJK. 7) Melakukan koordinasi, komunikasi secara intensif dengan pihak

management PT. Asuransi Jiwasraya.

8) Tim penyidik telah menginventarisasi dan menganalisa surat-surat dokumen yang diperoleh dalam penggeledahan.

9) Kami telah mengeluarkan surat pencekalan terhadap 13 (tiga belas) orang terkait dengan perkara asuransi Jiwasraya.

10) Penyidik telah menetapkan 5 (lima) orang tersangka dan telah mengeluarkan perintah penahanan atas 5 (lima) orang tersangka tersebut. Yang pertama Hendrisman Rahim, mantan direktur utama PT. Asuransi Jiwa dua periode tahun 2008 sampai 2018. Kedua, Hary Prasetyo, mantan direktur keuangan PT. Asursansi Jiwasraya tahun 2008-2018. Ketiga, Syahmirwan, mantan kepala devisi keuangan dan investasi PT. Asuransi Jiwasraya periode 1 Juli 2008 sampai Desember 2014. Keempat, Heru Hidayat, komisaris utama PT. Trada Alam Minera Tbk. kelima, Benny Tjokrosputro, komisaris PT. Hanson Internasional.

Bapak Ibu yang saya hormati,

Terkait penanganan, terkait penangguhan penahanan perkara korupsi, dalam hal penangguhan penanganan terhadap seseorang yang telah di tetapkan sebagai tersangka atau terdakwa tentunya Kejaksaan telah melakukannya secara objektif, profesional, proporsional serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terkait dengan penangguhan penahanan dapat kita lihat ketentuannya yang mengatur dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang berbunyi, atas permintaan tersangka atau terdakwa penyidik atau penuntut umum atau hakim sesuai dengan kewenangannya masing-masing dapat mengadakan penangguhan penanganan dengan atau tanpa uang jaminan berdasarkan syarat yang ditentukan.

Bapak Ibu yang kami hormati,

Terkait tindak lanjut penanganan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

(14)

1) Bahwa terdapat 8 berkas pelanggaran HAM berat masa lalu dan dua berkas HAM masa kini sudah di kembalikan kepada penyidik.

2) Perkara pelanggaran HAM berat Jambo Keupok tahun 2013 belum dikembalikan oleh penyelidik kepada penyidik.

3) Perkara Tania tahun 2014 masih berupa SPDP.

4) Perkembangan HAM berat lainnya. Satu, peristiwa Semanggi I, Semanggi II telah ada hasil rapat paripurna DPR RI yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut bukan merupakan pelanggaran HAM berat. Dua, peristiwa dukun santet, ninja dan orang gila di Banyuwangi tahun 1998 – 1999, peristiwa Talangsari Lampung tahun 1989, dan peristiwa Wasior tahun 2001 dan Wamena tahun 2003. Para pelaku telah disidangkan di peradilan umum dan telah berkekuatan hukum tetap namun untuk kasus HAM berat, penyelidik belum memeriksa dugaan pelakunya. Peristiwa Talangsari Lampung tahun 1989 alat bukti, barang-barang bukti dugaan pelaku belum terungkap.

b. Hambatan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat antara lain sebagai berikut.

1) Untuk peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu sampai saat ini belum ada pengadilan HAM ad hoc, sedangkan mekanisme dibentuknya atas usul DPR RI berdasarkan peristiwa tertentu dengan keputusan Presiden.

2) Penanganan dan penyelesaian berkas hasil penyidikan peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu menghadapi kendala terkait kecukupan alat bukti.

3) Berkas hasil penyidikan Komnasham belum dapat menggambarkan atau menjanjikan minimal dua alat bukti yang kami butuh kan. c. Penyebab bolak baliknya penanganan perkara HAM berat secara

umum penyebab bolak baliknya HAM berat adalah tidak lengkapnya berkas yang disusun oleh penyidik Komnas HAM. Adapun penyebabnya, tidak lengkapnya berkas tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu penyelidikan hanya memenuhi sebagian petunjuk hasil penyelidikan tidak cukup bukti hasil penyelidikan tidak dapat mengidentifikasi secara jelas terduga pelaku pelanggaran. Sulitnya memperoleh alat bukti dan belum adanya mekanisme penghentian penyidikan dalam Undang-Undang Nomor 26/2000 sebagai upaya penyelesaian dugaan peristiwa pelanggaran HAM berat secara yuridis dalam hal ini penyelidikan disimpulkan tidak cukup bukti. Opsi penanganan HAM berat di Indonesia, penyelesaian HAM berat dapat dilakukan melalui dua opsi yaitu penyelesaian yudisial melalui pengadilan HAM ad hoc dan penyelesaian non yudisial melalui reparasi korban, kompensasi dan rehabilitasi.

Hadirin sekalian,

Terkait dengan penanganan perkara di daerah yang masih menumpuk permasalahan tindak lanjut secara solusi penyelesaian kasusnya. Pertama dapat kami sampaikan bahwa dalam pelaksanaan tugas fungsi Kejaksaan di seluruh Indonesia acap kali menghadapi berbagai tantangan permasalahan yang berdampak pada terjadinya tunggakan perkara yang mana antara lain disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.

(15)

1) Petikan putusan, salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan terlambat kami terima.

2) Tersangka, terdakwa dan terpidana tidak diketahui keberadaannya dan dinyatakan dalam daftar pencarian orang atau DPO.

3) Masih minimnya harta terpidana yang dapat disita, dieksekusi dalam rangka pemenuhan pembayaran uang pengganti.

4) Terdapat kebijakan dari berbagai beberapa Pengadilan Negeri tentang batas waktu pelimpahan berkas perkara oleh Kejaksaan kepada pengadilan negeri. Khusus tindak pidana umum telah menindaklanjuti melalui penetapan standar operasi Prosedur SOP, penanganan perkara tindak pidana umum yang terdiri dari 150 SOP sebagai di atur dalam putusan Jaksa Agung Nomor Kep-24/E/EEJP/12/2019 tanggal 2 Desember 2019.

Untuk menjamin keseragaman, transparansi dan akuntabel, efektivitas serta tertib dalam proses pembuatan surat Jaksa Agung Muda tindak pidana khusus nomor 845/B/BJPS05 2018 tanggal 4 Mei 2018 tentang petunjuk teknis pola penanganan perkara tindak pidana khusus yang berkualitas.

Pertanyaan ketiga, sinergitas pencegahan, pemberantasan tindak pidana korupsi sama-sama dengan Polri, KPK dan pihak terkait lainnya serta tindakan strategis dalam meningkatkan fungsi koordinasi, supervisi, maupun harmonisasi kerjasama antara penegak hukum. Bahwa koordinasi antara Kejaksaan, KPK, kepolisian telah terjalin lama dan berjalan dengan cukup baik karena kami menyadari bahwa pemberantasan korupsi tidak dapat diselesaikan secara parsial melainkan harus bersinergi antara aparat penegak hukum.

Pada tahun 2017 Kejaksaan bersama-sama dengan KPK, kepolisian telah menandatangani nota kesepahaman dan disepakati beberapa langkah strategis untuk memaksimalkan pelaksanaan koordinasi, supermasi, pencegahan, supervisi pencegahan, penindakan dan laporan tindak pidana korupsi. Tiga, dalam hasil MoU tersebut salah satunya telah dikembangkan sistem pelaporan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan secara elektronik atau SPDP online untuk menghindari tumpang tindih penanganan perkara dan satuan data penanganan perkara korupsi yang berintegrasi. Sampai dengan saat ini jumlah yang masuk di aplikasi SPDP online khusus satker Kejaksaan Agung Muda Tindak Pidana khusus sebanyak 50 SPDP.

Selanjutnya Kejaksaan juga telah menandatangani kerjasama pencegahan dan pemberantasan korupsi diperluas tidak hanya dengan KPK, kepolisian tetapi juga dengan PPATK, kantor Pajak, BPKP, inspektorat, antara lain melalui kerja sama dengan proses penanganan perkara tahap penyidikan saat menerima LH, PPATK, BPK atau BPKP dan pelaksanaan FGD guna menyamakan persepsi dalam penanganan suatu perkara tindak pidana korupsi.

Pertanyaan nomor empat tentang tindak lanjut atas kesimpulan rapat kerja tanggal 16 Januari 2020. Berkenaan dengan langkah-langkah meningkatkan kinerja pada periode 2019-2024 terutama dalam hal

(16)

pengawasan internal dan sistem pembinaan karier serta mewujudkan reformasi birokrasi Kejaksaan secara terencana, transparan dan akuntabel, maka Kejaksaan telah memiliki rencanakan strategis,

1) peningkatan kualitas aparatur Kejaksaan dalam penanganan perkara melalui pendidikan, pelatihan diklas teknis penanganan perkara.

2) peningkatan pemahaman pimpinan satuan kerja tentang tata cara perencanaan pelaksanaan pertanggungan jawab divisi anggaran melalui bimbingan teknis.

3) peningkatan transparansi, akuntabel kinerja Kejaksaan yang berkualitas. 4) meningkatkan peran pengawasan baik pengawasan yang melekat

maupun pengawasan fungsional terhadap kinerja aparatur Kejaksaan. 5) meningkatkan partisipasi publik maupun peran aktif masyarakat dalam

pengawasan terhadap kinerja aparatur Kejaksaan. 6) peningkatan pelaksanaan reformasi birokrasi.

Poin dua, terkait dengan peningkatan kualitas penanganan perkara melalui perbaikan sistem perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, maka berdasarkan prinsip-prinsip, Jaksa Agung telah mengintruksikan kepada Jambin untuk disampaikan sebagai arahan dalam rapat kerja tahun 2019 yang pada pokoknya menekankan terjalinnya koordinasi intensif antara biro perencanaan dengan masing-masing satker dalam rangka menyusun anggaran berpatokan pada kebutuhan riil sehingga pengelolaan anggaran berbasis kinerja benar-benar dapat kita wujudkan.

Tiga, sehubungan dengan evaluasi terhadap fungsi TP4 baik pusat maupun daerah maka telah dikeluarkan surat keputusan Jaksa Agung Nomor 345 tahun 2019 tentang pencabutan Keputusan Jaksa Agung Nomor 152/A/J/10/2015 tentang pembentukan TP4 untuk menghilangkan… (suara tidak jelas) di pelaksanaan TP4 pembubaran TP4 tidak berarti berhenti mendukung pelaksanaan pembangunan karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Kejaksaan diamanatkan ikut dalam proses pembangunan yang telah kami lakukan.

Pimpinan serta anggota Komisi III DPR yang kami hormati,

Demikian penjelasan tertulis yang kami dapat sampaikan pada Pimpinan dan para anggota Komisi III. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir batin pada kita semua dalam upaya pengabdian kita kepada bangsa dan negara demikian.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Jaksa Agung, Bapak Ibu Anggota. Sekarang pukul 11 lewat 10 masih ada 50 menit ya. Lima puluh menit ini digunakan untuk bertanya atau kita cukup? Kenapa, kalau kita bertanya enggak dijawab juga nanggung sebenarnya. Nanggung kan? Senin saja? Jadi selesai? Pak Jaksa Agung? Ketua? Pak Roni?

(17)

Oke kalau demikian Pak Arteria kan ini sudah kebanyakan begitu enggak hal yang di omongkan nanti Senin. Ya? Kalau demikian berarti rapat hari ini saya tutup akan kita lanjutkan jam 10.00 WIB hari Senin tanggal 20. Ditunda ya? Tutup sebenarnya ya? Ada yang lain?

F-P.NASDEM (TAUFIK BASARI, SH., MH., LL.M):

Pimpinan untuk rapat hari Senin saya usulkan karena tadi yang disampaikan oleh Jaksa Agung mengenai kasus Jiwasraya masih sangat minim maka kami berharap bahan-bahan untuk kasus Jiwasraya dapat dilengkapi lagi sehingga bisa menjadi bahan kita untuk diskusi di hari Senin. Itu pimpinan terima kasih.

F – PDIP (ARTERIA DAHLAN, ST., SH):

Tambahan sedikit ketua, sedikit ketua. Sedikit saja ketua. Pertanyaan Pak Tobas tadi sebagai informasi Pak Jaksa Agung. Paparan yang Bapak bicarakan tadi ini tidak sama dengan paparan pada halaman 46 Pak, jadi mungkin lebih disempurnakan lagi.

KETUA RAPAT:

Saya pikir tidak perlu lagi yang penting ada catatan dari Pak Taufik Basari Pak Jaksa Agung ya, kalau kita mau memperdalam kasus Jiwasraya yang ditangani sama Kejaksaan Agung tolong data lebih dilengkapi lagi agar nanti kita juga lebih bisa nyambung. Setuju ini ya? Oke.

Dengan demikian rapat hari ini saya tutup, akan kita undang Senin jam 10.00 WIB, tanggal 20 tahun 2020 ya? Dengan demikian saya tutup rapat kita hari ini.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 11.11 WIB)

Jakarta, 16 Januari 2020 a.n Ketua Rapat

SEKRETARIS RAPAT, .

NOVIANTI, S.E.

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai hal yang diinginkan istri selama memberikan ASI. Jenguk anak atau istri ke sini tuh udah senang. Juga perhatian sama moral juga ya tapi itu ngga di

Skripsi berjudul Etos Kerja Penambang Belerang Tradisional di Kawah Ijen (Studi Deskriptif di desa Taman Sari , Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi) oleh Maria

Untuk mengetahui perubahan index el nino saat terjadi hujan, dalam penelitian ini dilakukan metode koefisien korelasi silang dengan time lag terhadap kejadian hujan

RAWATAN KANSER PESAKIT LUAR TAHUNAN Jika Orang Yang Diinsuranskan didiagnosis menghidap kanser seperti yang tertakluk di dalam Definasi Penyakit Kritikal, Syarikat akan

Keberhasilan stimulasi pengasaman matriks pada sumur #H zona A dan zona D dapat dievaluasi berdasarkan dari kenaikan laju produksi dan hasil grafik kurva

Pemilihan jenis ikan merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya perikanan.Proses penentuan jenis ikan ini dapat dilakukan

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca adalah untuk meningkatkan pengetahuan, serta mempersiapkan kemampuan anak dalam

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena dibatasi oleh hak