• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI CONTENT MANAGEMENT SYSTEM DAN PEMBANGUNAN MODUL E-LIBRARY. Udin Sidik Sidin Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI CONTENT MANAGEMENT SYSTEM DAN PEMBANGUNAN MODUL E-LIBRARY. Udin Sidik Sidin Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI

CONTENT MANAGEMENT SYSTEM DAN

PEMBANGUNAN MODUL

E-LIBRARY

Udin Sidik Sidin

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian antara fungsi-fungsi modul library yang diimplementasikan dengan hasil analisis kebutuhan fungsional modul

e-library. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis terhadap modul e-library. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan fungsional dari sistem serta mengidentifikasi kelas-kelas dan data yang digunakan dalam pembangunan e-library. Berdasarkan hasil perancangan pengembangan modul e-library sebagai ekstensi CMS Joomla dapat dilakukan dengan lebih cepat karena bisa memanfaatkan file-file library,

template, database, serta fasilitas yang ada pada CMS Joomla.

Kata Kunci: Content Management System, E-Library

Menghadapi era informasi dan era globalisasi pendidikan melalui Internet menjadi salah satu bentuk pendidikan yang sangat dibutuhkan. Mempersiapkan SDM dengan memberdayakan teknologi informasi terutama dalam menghasilkan tenaga akademik dan alumni kompetitif menjadi sesuatu yang mendesak.

Banyak kendala yang dialami oleh beberapa pihak/institusi/perusahaan dalam mengelola situs internet yang dimiliki. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah apabila webmaster berhalangan atau tidak ada di tempat, perusahaan atau organisasi akan kesulitan dalam melakukan update terhadap content dari website. Seiring dengan semakin meluasnya pemanfaatan website, semakin banyaknya informasi yang diproses di dalam website, semakin cepatnya perubahan informasi, semakin banyaknya kontributor konten, kiranya perlu adanya suatu sistem yang dapat mempermudah para pengguna dalam mengelola konten yang ada pada website. Kemudahan yang dimaksud diantaranya kemudahan dalam proses pembuatan website, update konten, edit konten, konsistensi tampilan dan lain-lain.

Kemudahan ini dapat diperoleh dengan pemanfaatan CMS dalam membangun situs.

Pembuatan dan pengelolaan suatu

website akan semakin dimudahkan dengan adanya framework CMS. CMS merupakan suatu sistem yang digunakan untuk membuat dan mengelola konten dari suatu

website (Luthfie A,2005. Fitur dari CMS bermacam-macam, tapi sebagian besar CMS memiliki fasilitas publikasi berbasis web, kontrol revisi, pembuatan indeks, pencarian dan pengarsipan.

Salah satu CMS yang saat ini banyak digunakan adalah Joomla. Joomla merupakan salah satu open source CMS yang memberikan kemudahan dalam membangun dan mengelola website dan aplikasi online yang lain (Joomla Team, 2005).

Untuk menambah fungsionalitas program inti Joomla, diperlukan aplikasi ekstensi dari CMS yang sesuai dengan keperluan. Aplikasi tersebut bisa berupa komponen, modul atau mambots. Modul merupakan program add-on yang biasanya ditulis dalam bahasa pemrograman PHP. Modul-modul yang terdapat pada Joomla saat ini belum tentu sesuai dengan apa yang

(2)

dibutuhkan oleh suatu website. Oleh karena itulah kemampuan dalam membuat dan menambahkan modul pada Joomla sangatlah penting.

Modul merupakan salah satu ekstensi Joomla. Modul merupakan bentuk ekstensi Joomla yang paling sesuai untuk pengembangan aplikasi e-library dimana aplikasi e-library tersebut memiliki beberapa layanan. Pengembangan perangkat lunak sebagai ekstensi Joomla dalam bentuk modul memberikan berbagai keuntungan diantaranya adalah :

1. Menyediakan fungsi-fungsi e-library yang bisa di-download dari internet bagi situs-situs di internet atau pengembang website yang menggunakan Joomla.

2. Memberi kemudahan dan waktu yang lebih singkat dalam pengembangan aplikasi e-library.

3. Memudahkan administrator sistem

e-library dalam melakukan instalasi, konfigurasi maupun pengelolaan sistem.

Dewasa ini semakin banyak dokumen-dokumen atau artikel-artikel elektronik dalam berbagai bidang pengetahuan yang di-upload ke internet. Banyak institusi atau organisaisi atau bahkan pribadi yang memiliki keinginan untuk menyediakan tempat khusus di web untuk menyimpan dan mengelola file-file elektronik atau pustaka eletronik yang sebagian besar diperoleh dari internet. Hal ini merupakan faktor pendorong munculnya kebutuhan akan adanya fasilitas untuk membuat

e-library.

Modul e-library dapat digunakan dalam berbagai situs, dalam suatu situs milik institusi pendidikan atau institusi lain, berbagai macam organisasi atau departemen atau bahkan situs pribadi. Dalam core modul Joomla belum ada modul yang berfungsi sebagai e-library. Atas pertimbangan hal-hal tersebut dalam tesis ini akan dibuat suatu modul e-library sebagai ekstensi dari CMS Joomla.

Topik permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis dari perangkat lunak

Content Management System Joomla. 2. Bagaimana membangun perangkat lunak

modul e-library yang merupakan content

management system Joomla?

3. Bagaimana implementasi perangkat lunak modul e-library yang merupakan

content management system Joomla?

Content Management System adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan tools/perangkat untuk pembuatan, penerbitan/publishing maupun pengelolaan website (Robertson James, 2003). Di dalam sebuah website terdapat konten/isi yang berisi informasi atau pengetahuan yang disajikan untuk pengguna. Konten merupakan suatu unit informasi digital yang digunakan untuk mengisi sebuah webpage (Treeworks, 2005). Konten yang dimaksud bisa meliputi file-file elektronik, gambar-gambar, file-file audio, video atau dokumen-dokumen elektronik.

Content Management System banyak digunakan di internet, baik untuk website pribadi maupun umum. Beberapa contoh penggunaan content management system untuk pribadi adalah untuk personal website dan

blog. Contoh lain penggunaan content

management system adalah untuk website perusahaan, organisasi, institusi pendidikan atau komunitas tertentu, portal, galeri foto, dan aplikasi commerce serta aplikasi

e-learning.

Saat ini, terdapat beberapa content

management system yang bisa digunakan. Beberapa diantaranya ada yang bersifat komersial seperti stellent, vignette, documentum dan lainnya. Sebagian pengguna

content management system memanfaatkan

content management system yang bersifat open

source karena keuntungan-keuntungan yang dimiliki oleh perangkat lunak open source.

Beberapa diantara software content

management system tersebut adalah drupal, Joomla, mambo, wordpress, phpnuke, impresscms, typo3, zope, wordpress dan xoops.

Sebelum adanya CMS, sebagian besar perusahaan/organiasi/institusi membuat

(3)

dan hanya menampilkan informasi yang bersifat statis, maksudnya tidak ada elemen dari webpages yang bersifat dinamis atau interaktif dimana pengguna bisa memberikan input atau masukan ke web

server dan web server bisa memberikan

response atau output sesuai dengan masukan dari pengguna. CMS memberikan tools atau fasilitas yang bisa membuat suatu website menjadi bersifat dinamis atau interaktif, misalnya dengan adanya fasilitas polling pada CMS.

Penggunaan CMS bisa memberikan keuntungan secara finansial bagi perusahaan atau institusi atau organisasi karena penggunaan CMS dapat menekan biaya operasional website. Hal ini disebabkan antara lain karena setiap kali ada perubahan informasi yang berkaitan dengan konten

website perusahaan, pihak manajemen perusahaan tidak perlu menghubungi

webmaster karena update terhadap konten

website perusahaan tersebut tidak hanya bisa dilakukan oleh webmaster tetapi juga bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dalam HTML atau pemrograman

web. Selain itu, perkembangan perusahaan terkadang menuntut adanya perkembangan fasilitas pada website yang dimiliki.

Dengan menggunakan CMS terutama CMS yang dapat diperoleh secara gratis, akan dapat meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan modul atau komponen tambahan karena sebagian dari modul atau komponen tersebut bisa diperoleh secara gratis dari internet.

Dengan menggunakan CMS, keterlambatan penyampaian informasi atau

update informasi yang ada dalam suatu

website bisa dihindari. Ketika webmaster sedang ada di luar kota atau sedang tidak bisa dihubungi, bisa berdampak pada keterlambatan penyampaian informasi atau

update konten website. Dengan memanfaatkan CMS, hal tersebut bisa dihindari karena tidak hanya webmaster yang bisa mengganti konten atau melakukan update terhadap konten dari suatu website.

CMS memberikan kemudahan bagi pengguna dalam membangun dan mengelola

website. Hal ini antara lain disebabkan adanya fasilitas administrasi website yang bersifat user friendly (mudah dipahami dan digunakan), adanya fasilitas template yang dapat digunakan untuk mengubah tampilan dari suatu website tanpa harus membongkar kembali kode-kode yang menyusun konten dari website tersebut dan tanpa harus mengubah tampilan halaman web tersebut satu per satu. CMS memisahkan antara isi/konten dengan desain sehingga konsistensi tampilan dapat terjaga dengan baik meskipun template atau penampilan dari

website diubah-ubah.

Selain itu, adanya tool yang menyerupai pengolah kata ms-word sangat memudahkan pengguna dalam pembuatan konten suatu website. CMS memiliki fasilitas untuk pengaturan hak akses secara fleksibel.

Website yang menggunakan CMS tidak hanya bisa dikelola oleh satu orang tetapi bisa dikelola oleh lebih dari satu orang, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website.

Penggunaan sistem hirarki pengguna yang diterapkan CMS dalam hak aksesnya sangat bervariasi sesuai dengan CMS masing-masing. Mulai dari level akses user anggota yang hanya dapat mengirimkan data tertentu berupa komentar, kemudian editor yang dapat mengirimkan suatu artikel/berita hingga level administrator yang memiliki kewenangan terhadap semua fitur yang ada pada CMS.

Beberapa hal lain yang melatar belakangi penggunaan CMS sebagai

framework dalam pembuatan website

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Terlalu banyak informasi yang diproses di dalam website.

2. Informasi berubah dengan cepat sehingga menuntut adanya pemrosesan otomatis yang tidak memakan waktu lama.

3. Adanya lebih dari satu publikasi yang harus dibuat di dalam satu basis data konten.

4. Adanya terlalu banyak kontributor konten.

Fungsionalitas dari CMS dapat dibagi ke dalam empat kategori yaitu sebagai

(4)

berikut :

- Pembuatan / penciptaan konten

Fungsionalitas ini memungkinkan CMS untuk membuat konten sesuai dengan keinginan pengguna dan dengan cara-cara yang tidak menyulitkan end-user, karena adanya lingkungan penciptaan konten yang didesain menyerupai pengolah kata ms-word.

- Manajemen konten

Fungsionalitas ini memungkinkan CMS untuk melakukan pengelolaan terhadap konten yang telah dibuat. Konten akan disimpan ke dalam tempat penyimpanan (repository) yang terpusat. Bagian ini juga meliputi pengawasan terhadap perubahan konten yang dilakukan oleh pengguna, dalam artian setiap perubahan konten harus dapat dirunut waktu dilakukan perubahan tersebut serta siapa yang melakukan perubahan tersebut. Selain itu pengguna hanya dapat mengubah konten yang telah menjadi haknya. CMS juga meyediakan alur kerja/workflow terhadap proses penerbitan konten. Ketika sebuah halaman web dibuat, halaman web tersebut akan dikirim terlebih dahulu ke

manajer untuk memperoleh persetujuan, lalu dikirim ke tim web untuk peninjauan kembali dan bisa menjalani proses edit (editorial review) dan terakhir ke tim legal sebelum diterbitkan (di-publish).

- Penerbitan/ publikasi konten (publishing)

Penerbitan/publishing adalah proses pengiriman konten ke web. Konten yang dikirim diantaranya bisa sebagai dokumen HTML, sebagai e-mail untuk mendapat ijin message (pesan surat elektronik) atau sebagai file PDF. Konten yang sudah memasuki tahap final yang tersimpan dalam tempat penyimpanan dapat diterbitkan ke website. CMS memiliki mesin/engine yang memungkinkan menerapkan page layout atau tampilan webpage secara otomatis sebelum webpage tersebut diterbitkan. CMS memungkinkan untuk menerbitkan konten yang sama dalam beberapa situs.

Kemampuan publishing pada CMS menjamin webpages yang diterbitkan pada keseluruhan website senantiasa konsisten. - Presentasi konten

CMS menyediakan beberapa fitur untuk meningkatkan kualitas dari situs yang berkaitan dengan presentasi/penyajian keseluruhan webpage yang ada dalam situs,misalnya CMS akan membuat suatu navigasi situs secara otomatis. Selain itu CMS juga mendukung multiple browser, maksudnya konten yang sudah diterbitkan dapat diakses di beberapa macam browser.

Besarnya manfaat yang dapat diambil dari CMS mengakibatkan semakin banyaknya pengguna dari CMS di internet. Beberapa manfaat dari CMS diantaranya adalah:

1. CMS mampu menyediakan informasi yang konsisten, up to date dan berkualitas. 2. Adanya kemampuan pemanfaatan kembali konten yang sudah dimiliki (reuse of content).

3. Peningkatan produktivitas karena

webmaster dapat fokus ke fungsionalitas situs serta adanya response yang cepat terhadap konten situs.

4. Pembuatan konten yang terdesentralisasi. 5. Adanya alur kerja (workflow) sehingga

situs dapat lebih berkembang.

Ekstensi merupakan fasilitas yang disediakan oleh perangkat lunak CMS sebagai sarana untuk memberi kemudahan bagi para pengembang CMS dalam menambah fungsionalitas dari CMS. Jika pada CMS tidak terdapat fasilitas ekstensi, akan timbul kesulitan bagi pengguna CMS yang ingin mengembangkan atau menambah fungsionalitas dari CMS tersebut karena pengguna CMS harus memahami serta membongkar pasang core dari CMS tersebut.

Ekstensi merupakan suatu perangkat lunak tambahan pada content management

system yang di-install pada content management system dan berguna untuk menambah fungsionalitas pada content

management system tersebut.

Ekstensi merupakan perangkat lunak yang tidak bisa berdiri sendiri. Ekstensi

(5)

harus di-install pada perangkat lunak yang akan ditambah fungsionalitasnya, dalam hal ini pada aplikasi web yang menggunakan perangkat lunak content management system yang sesuai dengan ekstensi yang akan ditambahkan. Ekstensi akan berintegrasi dengan perangkat lunak content management

system dan memberikan layanan atau fungsi yang bisa dinikmati oleh pengguna atau pengunjung website tempat dimana ekstensi tersebut di-install.

Kebutuhan pengguna terhadap suatu

website cenderung untuk senantiasa berkembang. Ekstensi dapat mengantisipasi adanya perkembangan kebutuhan pengguna tersebut. Pengembangan aplikasi web atau

website dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah dan hemat dengan adanya ekstensi karena di internet terdapat banyak sekali ekstensi baik yang bersifat komersial maupun yang non komersial yang bisa

di-download dan diaplikasikan pada website. Salah satu bentuk ekstensi pada CMS adalah modul. Modul memungkinkan

pengembang CMS menambahkan

fungsionalitas pada CMS dengan cara yang lebih mudah, diantaranya karena sudah adanya file-file library yang biasa digunakan untuk aplikasi web, sudah tersedianya basis data yang bisa dimanfaatkan serta

toolbar-toolbar yang bisa digunakan.

Joomla merupakan software untuk membangun website secara dinamik. Sebagai aplikasi Content Management System (CMS) yang powerfull dan bersifat open source. Sejarah Joomla tidak dapat dilepaskan dari Mambo. Mambo merupakan software CMS yang dikembangkan oleh Miro (http://www.miro.com.au) sejak tahun 2001. Joomla sendiri lahir dari konflik internal yang terjadi antara pendiri Mambo dan pihak pengembang (developer) lainnya. Muncul kekhawatiran dari pihak pengembang bahwa Mambo akan dikomersialkan. Konflik ini menyebabkan sebagian pengembang hengkang dari Mambo.

Pada bulan Agustus 2005, para pengembang mulai begabung sendiri membentuk kepengurusan yang baru. Dari

sinilah muncul projek bernama Joomla yang diambil dari bahasa Arab “jumla” artinya bersama-sama atau keseluruhan.

Nama Joomla resmi diluncurkan pada tanggal 1 September 2005. Rilis Joomla (Joomla 1.0.0) pertama kali dilakukan pada tanggal 16 September 2005. Sebenarnya, Joomla 1.0.0 hanya merupakan Mambo 4.5.2.3, namun dengan perbaikan pada bug dan celah keamanan. Joomla terus dikembangkan, pada tanggal 22 Januari 2008 Joomla 1,5 resmi dirilis.

Ada banyak sekali software CMS yang ada dan digunakan di Internet. Sebagian bersifat general (umum) yang lain khusus untuk keperluan tertentu, seperti membuat toko online, blog, dan lain-lain. Joomla merupakan CMS yang bersifat umum dan dapat diarahkan untuk berbagai penggunaan, termasuk membuat toko online dan blog. Selain Joomla, terdapat banyak aplikasi CMS lain yang bersifat open source. Sebagai contoh, Drupal, Mambo, PHP-Fusion, PHP-Nuke dan masih banyak lagi.

Keunggulan yang dimiliki Joomla, antara lain:

 Joomla merupakan CMS yang popular dengan dukungan komunitas yang luas. Dengan adanya komunitas ini pengguna awam akan lebih cepat belajar dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

 Joomla didukung oleh pengembang yang kompoten dengan dukungan luas. Artinya kemampuan software Joomla sendiri semakin berkembang dengan munculnya versi-versi terbaru. Beberapa diantaranya gratis, sedangkan sebagian yang lain berbayar.

Ekstensi (extensions) yang merupakan aplikasi tambahan pada Joomla juga semakin banyak dan bervariasi. Menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Extensions merupakan aplikasi tambahan yang diinstall pada Joomla, misalnya kalender, forum, image galleries dan lain-lain.

 Joomla merupakan aplikasi yang sangat mudah digunakan dengan antarmuka (interface) yang inuitif. Meskipun

(6)

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL tidaklah harus untuk mmemahami keduanya. Dari mulai instalasi, mengelola isi situs, tampilan situs dan fitur situs, semuanya dapat dilakukan dengan mudah.

 Desian situs Joomla dapat diubah secara mudah. Template Joomla dapat di-download secara gratis maupun berbayar, serta dikembangkan oleh berbagai pihak.

CMS Joomla memiliki lingkungan yang bisa dikategorikan ke dalam beberapa bagian dimana semua bagian tersebut secara bersama-sama membentuk suatu struktur dari sebuah CMS. Bagian-bagian tersebut adalah :

- Antar Muka Depan dan Antar Muka Belakang (Front-End & Back-End)

CMS terdiri dari front-end dan back-end.

Front-end adalah bagian dari website dimana user dapat mengakses dan melihat tampilannya pada halaman web tanpa melakukan login seperti halaman artikel depan. Sedangkan

back-end merupakan bagian yang berfungsi sebagai administration layer dari website, yang dapat dimanfaatkan oleh administrator untuk melakukan konfigurasi, maintenance,

cleaning, pembuatan konten dan lain-lain atau bisa juga merupakan halaman yang hanya dapat dikunjungi oleh administrator atau siapa saja yang telah diberi hak. Halaman ini hanya bisa dibuka dengan menggunakan password, berfungsi untuk mengedit atau meng-update konten atau konfigurasi dari web. Halaman ini biasa disebut halaman administrasi. Back-end

memiliki URL yang berbeda dengan URL

website.

E-library atau Electronic Library, sering dikenal dengan istilah digital library. Definisi

E-library atau digital library menurut William

Arms dari Digital Libraries adalah kumpulan informasi yang disimpan dan dikelola dengan baik, termasuk di dalamnya layanan-layanan yang disediakan bagi pengguna perpustakaan. Kumpulan informasi dan layanan-layanan tersebut harus dapat diakses melalui suatu jaringan komputer (Arms William, 1999).

Menurut Digital Library Production

Guide Team of Kentucky Digital Library,

E-library merupakan koleksi sumber-sumber digital yang sudah diseleksi dan terorganisasi, yang dibuat untuk memberikan dukungan pada penelitian dan pendidikan, beasiswa dan lain-lain, dengan memanfaatkan standar teknologi yang dapat menjamin fasilitas akses terhadap perpustakaan tetap dapat digunakan (Digital

Library Production Guide Team 1998). Digital

library menurut project digital library site adalah merupakan koleksi dari layanan-layanan dan koleksi dari objek-objek informasi yang ditujukan untuk pengguna dimana informasi tersebut diorganisasi dan dipresentasikan melalui peralatan elektronik atau digital (Barry M. Leiner, 1998).

E-library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data, baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. E-library merupakan suatu kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on line atau download. (Abdul Muis M, 2009).

Tujuan dari e-library adalah menyediakan sarana bagi pengguna untuk mengakses pengetahuan atau informasi pada setiap saat, di setiap tempat, dengan tanpa kesulitan, efisien, efektif, mampu mengatasi kendala jarak, bahasa dan budaya dengan menggunakan koneksi internet (Banciu,

Doina, 2001). Dengan adanya E-library diharapkan akses pengetahuan atau informasi akan menjadi semakin mudah.

Perpustakaan elektronik (E-library) merupakan suatu sistem yang memiliki layanan-layanan diantaranya sebagai berikut (Fox Edward A, 2001):

1. Memenuhi kebutuhan pengguna akan berbagai macam informasi.

2. Menyediakan layanan-layanan informasi seperti pengaksesan, upload, download dan pencarian informasi.

3. Menyimpan dan menyajikan informasi dalam bentuk yang mudah digunakan. 4. Mengorganisasi informasi ke dalam

(7)

5. Menyediakan antarmuka yang mudah dimengerti dan tidak sulit digunakan antara pengguna dan komputer.

Kemudahan akses informasi yang diberikan oleh internet untuk pengguna internet serta semakin tingginya pemakaian internet sebagai sarana pencarian informasi menyebabkan besarnya informasi yang diperoleh dari internet. Hal ini seringkali mengakibatkan pengguna internet tersebut memiliki kumpulan informasi dalam berbagai bidang atau berbagai topik dalam jumlah yang besar sehingga mengakibatkan pengguna mengalami kesulitan pengelolaan, mencari, mengakses atau menemukan kembali informasi yang diinginkan dalam waktu yang singkat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, kiranya perlu adanya suatu sistem e-library dimana sistem tersebut memiliki fitur, fungsi atau layanan-layanan seperti yang dimiliki oleh perpustakaan.

Beberapa fitur atau fungsi dasar dalam manajemen e-library (perpustakaan elektronik) yang bisa mengatasi permasalahan diatas diantaranya adalah sebagai berikut :

 Klasifikasi

Klasifikasi merupakan sistem untuk pengkodean dan untuk mengorganisir keseluruhan koleksi dari perpustakaan sesuai dengan kriteria tertentu misalnya topiknya. Dengan adanya klasifikasi semua materi yang ada dalam perpustakaan akan diorganisir dan diberi kode sesuai dengan topiknya. Termasuk dalam klasifikasi disini adalah pemberian alamat terhadap masing-masing materi yang ada di perpustakaan. Klasifikasi berperan dalam menangani akses data berdasarkan topik terhadap semua materi yang ada dalam perpustakaan. Selain itu dengan adanya klasifikasi lokasi atau alamat tempat penyimpanan materi perpustakaan dapat diketahui. Dalam pengembangan komponen

e-library akan ada fungsi pengarsipan file-file e-library ke dalam beberapa kategori dan masing-masing kategori tersebut

terbagi-bagi lagi kedalam satu atau beberapa sub kategori sehingga fungsi pengklasifikasian perpustakaan dapat diimplementasikan.

Pemberian Indeks (Indexing)

Index dalam suatu basis data adalah merupakan suatu struktur data yang mampu meningkatkan kecepatan operasi-operasi yang mungkin terjadi dalam tabel. Indexing berperan dalam operasi penambahan data, penghapusan, pengurutan data atau pencarian data dimana operasi-operasi tersebut dapat berjalan dengan lebih cepat. Dalam pengembangan komponen e-library, pemberian indeks ini dimanfaatkan

dalam proses penambahan,

penghapusan atau update data e-library maupun pencarian data. Dalam komponen e-library, indexing akan dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dalam perangkat lunak basis data yang digunakan.

Penyimpanan (Archiving)

Yang dimaksud dengan archiving adalah proses penyimpanan materi perpustakaan tersebut ke dalam suatu lokasi penyimpanan yang mampu menjaga materi perpustakaan agar terhindar dari kerusakan dan mampu mempermudah akses terhadap materi perpustakaan tersebut. Dalam pengembangan komponen e-library,

archiving memegang peranan dalam proses pengarsipan dan pengaksesan kembali file-file e-library. Archiving akan diterapkan dengan menggunakan fasilitas basis data yang digunakan, dimana semua materi perpustakaan akan tersimpan dalam tabel-tabel yang terstruktur dan mempunyai skema tertentu. Dalam e-library data yang disimpan bisa terdiri dari beberapa format, bahkan meliputi format data suara dan video.

 Pengaksesan dan Pencarian Informasi (Information Retrieval)

Information retrieval merupakan teknik untuk mengakses dan menemukan data

(8)

atau informasi yang ada dalam materi perpustakaan. Dalam pengembangan komponen e-library, perlu adanya suatu

teknik dalam mempermudah

pengaksesan atau pencarian informasi. Sistem pencarian yang digunakan adalah teknik pencarian terhadap konten dari materi perpustakaan, pencarian dengan berdasar judul/topik serta berdasar penulis artikel.

Data Capturing

Data Capturing merupakan proses untuk mendapatkan data untuk dimasukkan sebagai bagian dari koleksi perpustakaan. Dalam perpustakaan, keanekaragaman data atau informasi dan semakin besarnya koleksi data atau informasi yang dimiliki akan memberi nilai tambah bagi perpustakaan. Dalam

e-library, data capturing bisa dilakukan dengan melalui fasilitas upload ataupun

download terhadap materi perpustakaan, serta fasiltas untuk penulisan artikel. Fasilitas ini bisa diberikan kepada semua anggota perpustakaan sehingga koleksi data atau informasi dalam perpustakaan dapat semakin bertambah banyak. Besarnya komunitas di internet dan semakin populernya semangat open

source mengakibatkan semakin banyak pengguna internet yang ingin melakukan sharing informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, kiranya diperlukan suatu sistem e-library yang memiliki fasilitas untuk pengiriman dokumen atau materi perpustakaan (upload) serta fasilitas untuk melakukan

download file-file yang ada di dalam

e-library.

Antarmuka Pengguna (User Interface) Antarmuka pengguna merupakan sarana komunikasi antara sistem perpustakaan dengan pengguna perpustakaan. Dalam pengembangan komponen e-library perlu adanya suatu antarmuka pengguna yang mudah dipahami dan digunakan sehingga tidak menimbulkan kesulitan bagi pengguna dalam mengakses materi atau layanan perpustakaan. File-file elektronik yang

tersimpan di e-library harus dapat ditampilkan dalam suatu tampilan yang tidak mengurangi kandungan data atau informasi dalam file tersebut.

Dibandingkan dengan perpustakaan tradisional yang belum online, e-library memiliki beberapa keuntungan diantaranya sebagai berikut :

1. Memiliki lebih banyak ruang penyimpanan atau bisa lebih menghemat ruang penyimpanan untuk koleksi perpustakaan.

2. Biaya pemeliharaan untuk perawatan atau perbaikan sistem perpustakaan maupun koleksi perpustakaan lebih sedikit.

3. Isi dari e-library dapat diakses kapan saja selama 24 jam karena tersimpan dalam

server komputer.

4. Tidak memerlukan lokasi di suatu tempat atau gedung tertentu tetapi hanya memerlukan media penyimpanan komputer.

5. Kemudahan dalam pencarian atau pengaksesan informasi dengan adanya fasilitas pencarian menggunakan kata kunci/keyword.

6. Keluasan jaringan, dimana suatu e-library dapat menyediakan link ke sumber-sumber lain yang memiliki e-book/artikel elektronik atau file-file lain.

Selain memiliki beberapa keuntungan, perpustakaan digital atau

e-library juga memiliki beberapa permasalahan, diantaranya sebagai berikut :

1. Akses terhadap konten dari e-library tergantung terhadap kestabilan infrastruktur teknologi informasi yang digunakan.

2. Permasalahan yang terkait dengan hak cipta suatu pustaka.

METODOLOGI

1. Perangkat Penelitian

Adapun perangkat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. 1 unit computer PC/Laptop

b. Software Aplikasi

- Sistem operasi Windows XP SP 2 - Web Server Apache versi 1.6.2

(9)

- Database Server MySQL versi 5.0.41 - CMS Joomla versi 1.5

- Internet Browser Mozilla Firefox versi 3.5

- PHP & HTML Editor: Macromedia Dreamweaver versi 8

Gambar 1. Kerangka Konseptual 2. Desain Penelitian

Penelitian ilmiah dilakukan dengan melalui berbagai tahapan yang harus ditempuh sehingga tercapai hasil penelitian yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah dan setiap tahap perlu dilaksanakan secara cermat dan sistematis.

Penelitian ini dimulai dengan studi

kepustakaan/literatur dengan

mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan dengan CMS Joomla yang sangat penting untuk mendalami masalah yang akan diteliti sehingga dapat melakukan analisis tentang sistem yang akan dibangun dengan menentukan batasan dan spesifikasi sistem.

Tahapan selanjutnya melakukan desain dan implementasi pembuatan program

kemudian mengintegrasikannya ke dalam CMS Joomla dan pada tahap berikutnya adalah pengujian sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Pengguna

Karakteristik pengguna ini menggambarkan siapa saja yang menjadi pengguna dari perangkat lunak modul

e-library.

Perangkat lunak modul e-library yang dibangun memiliki batasan yang nantinya akan membatasi lingkup pengembangan perangkat lunak. Batasan tersebut adalah aplikasi modul e-library ini bukan sebuah perpustakaan konvensional yang di-online-kan melaindi-online-kan lebih menyerupai sebuah arsip digital dimana salah satu tujuan utamanya adalah memudahkan pengelolaan dan pengaksesan file-file elektronik yang sebagian besar diperoleh dari internet. Sehubungan dengan pembangunan dan implementasi perangkat lunak aplikasi modul e-library, ada beberapa asumsi yang digunakan yaitu sebagai berikut:

a. Sistem operasi yang akan digunakan sudah tersedia dan dapat berjalan dengan baik. Perangkat lunak CMS joomla dan web server yang akan digunakan sudah tersedia dan dapat beroperasi tanpa masalah.

b. Perangkat lunak CMS Joomla dan web

server yang akan digunakan sudah tersedia dan dapat beroperasi tanpa masalah.

c. File-file, artikel atau pustaka elektronik yang digunakan dalam e-library bersifat

free atau dapat di-download secara gratis dari internet dan tidak ada permasalahan mengenai hak cipta.

2. Integrasi Modul E-Library dengan CMS

Joomla

Dalam tahap implementasi pembangunan perangkat lunak e-library, proses-proses yang dilakukan meliputi beberapa proses yang berkaitan dengan integrasi modul e-library dengan CMS joomla dimana proses-proses tersebut harus Analisis perangkat lunak CMS Joomla

berkaitan dengan pengembangan modul e-library

Merancang modul e-library sebagai ekstensi pada CMS Joomla

Melakukan pembuatan modul e-library sebagai ekstensi CMS Joomla

Mengimplementasikan modul e-library pada CMS Joomla

(10)

dilakukan agar dapat diperoleh suatu perangkat lunak yang merupakan ekstensi CMS joomla dan terintegrasi dengan CMS joomla. Beberapa proses tersebut adalah : - Pada tahap awal pembangunan modul,

dilakukan proses pembuatan direktori-direktori yang akan digunakan untuk menyimpan file-file modul e-library. Direktori baru yang dibuat tersebut harus diletakkan didalam direktori CMS joomla sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada CMS joomla.

- Pemberian nama modul dan nama direktori tempat file modul disimpan harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pada CMS joomla.

3. Implementasi Perangkat Lunak

Tahap implementasi bertujuan agar dapat diperoleh suatu perangkat lunak komponen e-library yang siap untuk digunakan dengan fitur-fitur atau fasilitas seperti yang telah didefinisikan. Implementasi tersebut adalah:

a. Implementasi fungsi akses data hanya meliputi akses terhadap format-format file yang biasa dipergunakan dalam aplikasi web, yaitu html, pdf, word, xls, ppt, beberapa file gambar yaitu jpeg, gif, png serta beberapa file audio video yaitu wav, mp3, avi dan mov.

b. Pengisian nama dan password oleh pengguna dalam fungsi login bersifat case

sensitive (sistem membedakan huruf besar dan huruf kecil) sesuai dengan dukungan dari CMS joomla.

Adapun implementasi disini adalah implementasi antar muka antara lain implementasi homepage, daftar katalog dan pencarian artikel. Antarmuka perangkat

lunak modul e-library ini

diimplementasikan dalam bentuk tampilan halaman-halaman web yang menggunakan format HTML.

4. Instalasi Perangkat Lunak Modul E-library

Perangkat lunak e-library dijalankan sebagai program aplikasi yang berdiri

sendiri, melainkan harus di-install pada aplikasi web (website) yang menggunakan CMS Joomla. Setelah dilakukan proses instalasi, modul e-library ini dapat diakses dan dijalankan dengan cara mengaktifkannya pada menu module manager.

Langkah-langkah instalasi perangkat lunak modul e-library pada aplikasi web (website) berbasis joomla adalah sebagai berikut:

a. Login sebagai administrator joomla untuk masuk ke halaman utama back-end CMS Joomla.

b. Pilih menu extension, kemudian

install/uninstall.

c. Melakukan proses upload package file dengan cara mengisikan nama paket modul yang akan di-install atau dengan cara klik pada tombol browse lalu pilih paket yang akan di-install.

d. Modul akan muncul pada module manager kemudian pilih modul yang telah

di-install tadi dan klik tombol enable untuk mengaktifkannya.

1. Pengujian Sistem

a. Pengujian perangkat lunak

Pengujian perangkat lunak modul

e-library dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara fungsi-fungsi atau layanan-layanan e-library yang diimplementasikan dengan hasil analisis kebutuhan yang sudah ditentukan pada tahap analisis kebutuhan perangkat lunak. Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak modul

e-library tersebut dapat diakses menggunakan beberapa software internet

browser. Selain itu dengan dilakukannya pengujian akan dapat diketahui adanya kesalahan-kesalahan dalam proses coding maupun dalam menghasilkan output program sehingga kesalahan-kesalahan tersebut dapat diperbaiki.

Metode pengujian yang dilakukan adalah white box dan black box. Pengujian

white box adalah pengujian yang dilakukan pada internal sistem dan difokuskan pada penemuan kesalahan struktur kode-kode

(11)

program atau logika pemrograman selama perangkat lunak dibangun. Pengujian

whitebox tidak akan dijelaskan pada dokumen karena pengujian tersebut telah dilakukan bersamaan dengan proses pembangunan perangkat lunak.

Pengujian black box adalah pengujian yang difokuskan pada persyaratan fungsional atau kebenaran input dan output yang dihasilkan dari perangkat lunak yang dibangun. Pengujian black box ini akan dilakukan dengan cara memberi input dari pengguna kepada sistem yang sudah berjalan dan mengamati hasil output dari sistem. Pengujian tersebut akan dilakukan pada setiap use case untuk mengetahui kesesuaian fungsi dari perangkat lunak. b. Lingkungan pengujian

Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan komputer yang telah terinstalasi perangkat lunak CMS Joomla, XAMPP, sistem basis data MySql, serta aplikasi perangkat lunak modul e-library. Spesifikasi perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengujian modul e-library ini adalah sebagai berikut:

- Processor AMD TurionTM 64 x 2 Mobile

Techonology 2.0 GHz - RAM 1 GB

- Harddisk 80 GB

- Monitor Resolusi 1024 x 768 dpi c. Prosedur pengujian

Prosedur pengujian yang dilakukan pada proses pengujian terhadap perangkat lunak modul e-library pada CMS joomla adalah seperti terlihat pada bagian di bawah ini:

- Menentukan data-data yang akan digunakan untuk keperluan pengujian perangkat lunak.

- Menentukan metode pengujian dan kriteria evaluasi hasil pengujian untuk masing-masing use case yang ada di dalam sistem.

SIMPULAN DAN SARAN

Beberapa simpulan yang dapat

diambil dari perancangan CMS ini, yaitu: 1. Modul merupakan pilihan ekstensi CMS

Joomla yang paling tepat apabila fungsionalitas CMS Joomla yang akan dikembangkan merupakan suatu program aplikasi yang cukup kompleks. 2. Proses pembangunan perangkat lunak

modul e-library pada CMS Joomla dapat berlangsung lebih cepat karena adanya

file-file library, template, toolbar dan file-file basis data yang sudah disediakan oleh CMS Joomla dan bisa dimanfaatkan. 3. Implementasi hanya meliputi akses

terhadap format-format file yang biasa dipergunakan dalam aplikasi web, yaitu html, pdf, word, xls, ppt, beberapa file gambar yaitu jpeg, gif, png serta beberapa file audio dan video yaitu wav, mp3, avi dan mov.

Dalam rangka pengembangan dan pembangunan perangkat lunak modul maka dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh mengenai CMS Joomla dan pemrograman PHP dalam mengembangkan ekstensi CMS Joomla, perangkat lunak modul e-library akan dapat lebih bermanfaat jika dapat melibatkan mesin pencarian yang biasa digunakan dalam pencarian file di internet.

DAFTAR PUSTAKA

Adhicipta Wirawan, 2008, Redesigning Joomla!

Template, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Arms William, 1999. Definitions of Digital

Library, The Berkeley Digital Library SunSITE,http://lhome.wlu.edu/~wh aleyt/ Classes/DigiLib/ Whaley/Definition.html diakses pada 22 September 2008.

Banciu, Doina, 2001, Digital Libraries from

Concept to Practice, Diginfo Center, University of Bucharest.

Browning Paul & Lowndes Mike, Content

Management System, JISC Tech Watch Report, September 2001, http://www.jisc.ac.uk/

(12)

diakses pada 26 Agustus 2008.

Buytaert Dries Team, Drupal vs Joomla: Popularity, Dries Buytaert, 2006,

http://buytaert.net/drupal-vs-joomla-popularity, diakses pada 23 Nopember 2008.

CMS Matrix Team, Joomla!, Open Source

Matter, http://www.

cmsmatrix.org/matrix/cmsmatrix?fu nc=click;listingId=VRQptHQyGsFCFf 8IsmDB3g, diakses pada 2 Desember 2008

Compass Design Team, 2005, Content

Management Systems and Joomla,

Compass Design,

http://www.compassdesigns.net/joo

mla-blog/What-is-a-Content-Management-System-CMS-.html, diakses pada 5 Juli 2008

Desain Team, 1998, Programming Skills &

Internet, Aptech Worldwide, Princeton Corporate Center, New Jersey, USA.

Digital Library Production Guide Team,

Digital Library Production Guide, Kentuckiana Digital Library, 1998, http://www.kyvl.org/kentuckiana/b pguide/ diakses pada 22 Agustus 2008.

Gregorius Agung, 2008, 68 Trik Rahasia

Joomla, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

JoomlaTeam, 2005, What is Joomla, Joomla,

Joomla Official Site, http://www.joomla.org/content/vie w/12/26/ diakses pada 10 September 2008.

Kurnia Donny, 2006, Pembangunan Content

Management System, Teknik Informatika ITB.

Luthfie, A., 2005, Mudah Membuat Website

dengan Aura CMS, Andi, Yogyakarta. Mehr, Rastin, Web Application Architecture,

Rastin Mehr Design Studio Inc, http://www.rmdstudio.com, diakses pada 25 Agustus 2008.

Rachdian,A., Sikumbang,A., 2006, Mastering

CMS dengan Mambo/Joomla, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rachmat, Hakim. 2009. Profesional Website dengan Joomla! 1.5. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

TreeWorks, 2005, Content Management System,

Bucuresti, Romania, http://www.scribd.com/doc/17748/ Content-Management Systems-TreeWorks-White-Paper, diakses pada 22 November 2007.

Wiwit Siswoutomo, 2008, Step by Step Joomla

Programming, PT. Elex Media

(13)

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas X1 (Komunikasi) dan variabel bebas X2 (Sumber Daya Manusia) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (Kinerja Implementasi

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa saat ini adalah era informasi global, dimana era ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Informasi

[r]

bahwa kekayaan Negara yang t ert anam pada Proyek MLP-ATA/ 84 di Madiun, Pusdik Madiun, Proyek Worl d Food Program (WFP) di Jawa Tengah, Proyek Perl ebahan bant uan FAO di

Dari hasil citra struktur internal Gunungapi Semeru tersebut tampak bahwa semakin mendekati kawah Jonggring Seloka maka warna konturnya adalah biru, yang berarti

Organisasi global dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang baik dengan menawarkan peluang kerja lebih banyak4. MENGEMBANGKAN MISI

Kekeliruan-kekeliruan pada konsep dasar matematika akan menyebabkan anak kesulitan dalam mempelajari konsep berikutnya, sehingga akan sulit pula dalam mempelajari

Ù Tulisan2nya menunjukkan usaha2 yang tak henti2nya untuk memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari tingkah laku manusia individual.. Ù Walaupun