• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH FILSAFAT MENURUT PEMIKIR ABAD PERTENGAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEJARAH FILSAFAT MENURUT PEMIKIR ABAD PERTENGAHAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH FILSAFAT MENURUT PEMIKIR ABAD PERTENGAHAN

MAKALAH

Disusun untuk melengkapi tugas

Mata kuliah : Filsafat Kesatuan Ilmu

Dosen Pengampu : Komarudin M.Ag

Disusun oleh

1. Ahmad Yugo Prasetyo (1601016135)

2. Dina Vahlewi (1601016136)

3. Dyah Nur Khaeni (1601016137)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

1

I. PENDAHULUAN

Filsafat dalam bahasa Arab dikenal dari kata falsafah dan dalam bahasa Inggris dikenal dari kata philosophy yang berasal dari bahasa Yunani philosophia. Philosophia terdiri dari philos (cinta/ love) dan sophia ( kebijaksanaan/ wisdom). Sehingga filsafat dapat diartikan cinta kebijaksanaan atau love of wisdom. Kata

filsafat digunakan pertama kali oleh Phytagoras ( 582-496 SM).1

II. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu ‗‘Bagaimanakah sejarah filsafat menurut pemikir abad pertengahan?‘‘

III. PEMBAHASAN

Filsafat barat Abad Pertengahan (479-1492 M) juga dapat dikatakan sebagai ―Abad Gelap‖, karena pendapat ini didasarkan pada pendekatan sejarah gereja. Memang saat itu, tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia. Para ahli fikir saat itu tidak lagi memiliki kebebasan untuk berfikir. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja orang yang mengemukakannya akan

mendapatkan hukuman berat. Pihak gereja melarang diadakannya penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu, kajian terhadap agama/teologi yang tidak berdasarkan larangan yang ketat. Yang berhak melaksanakan penyelidikan terhadap agama hanyalah pihak gereja. Walaupun demikian, ada juga yang melanggar larangan tersebut dan mereka dianggap orang murtad dan kemudian diadakan

pengejaran (inkuisisi). Pengejaran terhadap orang-orang murtad ini mencapai

puncaknya pada saat Paus Innocentius III di akhir XII, dan yang paling berhasil dalam pengajaran orang-orang murtad ini di Spanyol.

Masa abad pertengahan in juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiring manusia kedalam kehidupan atau sistem kepercayaan yang fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta. Karena itu

perkembangan ilmu pengatahuan terhambat.

Dalam sejarah filsafat ada saat-saat yang dianggap penting sebagai patokan suatu era (zaman),karena selain memiliki zaman atau khas, yaitu suatu aliran filsafat bisa meninggalkan pengaruh yang sangat bersejarah pada peradaban manusia. Pada awal

1

(3)

2

abad ke-6 filsafat berhenti untuk waktu yang lama. Segala perkembangan ilmu pada waktu itu terhambat. Hal ini disebabkan karena abad ke-6 dan ke-7 adalah abad-abad yang kacau. Karena pada waktu itu adanya perpindahan bangsa-bangsa yang masih belum beradab terhadap kerajaan romawi, sampai kerajaan tersebut runtuh. Bersama kerajaan itu runtuh, runtuh pula lah peradaban romawi, baik itu yang bukan umat kristiani maupun peradaban kristiani yang di bangun pada abad ke-5 terakhir. Pada perkembangan peradaban yang kacau ini, mungkin ada yang berkembang pada peradaban yang baru di bawah pemerintahan Karel Agung (742 — 814), yang

memerintah pada awal abad pertengahan, di Eropa mungkin ada ketenangan di bidang politik. Pada waktu itulah kebudayaan mulai bangkit, dan bangkitlah ilmu

pengetahuan dan kesenian. Juga filsafat mulai di perhatikan.Filsafat abad pertengahan adalah suatu arah pemikiran yang berbeda sekali dengan pemikiran dunia kuno. Filsafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru di tengah-tengah suatu perkumpulan bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa Barat. Filsafat yang baru ini disebut skolastik.Abad pertengahan selalu dibahas sebagai zaman yang khas akan pemikiran eropa yang berkembang pada abad tersebut, dan menjadikan suatu kendala

yang disesuaikan dengan ajaran agama.2

Zaman abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog dilapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah ancilla theologia atau abdi agama. Namun demikian harus diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.

Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang mencolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama Kristen yang diajarkan oleh nabi Isa as. pada permulaan abad Masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan keagamaan.

Agama Kristen menjadi problem kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan yunani kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal.

Mereka belum mengenal adanya wahyu.3

2https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/filsafat-masa-abad-pertengahan-2/ 3

(4)

3

Ciri-ciri pemikiran filsafat barat abad pertengahan antara lain:

• Cara berpikir atau berfilsafatnya ditentukan dan dipimpin oleh negara

• Berdasarkan ajaran Aristoteles

• Hasil pemikirannya banyak dihasilkan oleh Agustinus

• Perkembangan ilmu pengetahuan terhambat, karena dibatasi oleh gereja.4

Menurut Herman (2007-27), pada zaman ini dikenal aliran filsafat patristik dan skolastik berdasarkan Theos. Filsuf terkenal pada masa ini adalah Agustinus (354-43 SM) dan Thomas Aquinas (1225-1275) yang memunculkan ajaran Tomisme. Selain itu, dikenal juga filsuf-filsuf muslim pada zaman keemasan abad pertengahan, yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusjd, dan Al-Ghazali yang menunjukkan hubungan mata rantai dengan sejarah filsafat Yunani (adanya semboyan mitos-logos-theos). Thomas Aquinas (1225-1227) merupakan murid dari Albertus Agung yang mengembangkan pemikiran Aristoteles. Filsafatnya adlah theologis yang memadukan pemikiran Agustinus dan Neo Platomisme dengan mempergunakan pemikiran

Arilstoteles.

Sejarah filsafat abad pertengahan dibagi menjadi dua zaman atau periode, yakni periode pratistik dan periode skolastik.

1. Patristik (100-700)

Patristik berasal dari kata latin patres yang berarti bapa-bapa gereja, ialah

ahli-ahli agama Kristen pada abad permulaan agam Kristen.5

Didunia barat agama katolik mulai tersebar dengan ajaranya tentang Tuhan, manusia dan etikanya. Untuk mempertahankan dan menyebarkanya maka mereka menggunakan filsafat yunani dan memperkembangkanya lebih lanjut, khususnya menganai soal soal tentang kebebasan manusia, kepribadian, kesusilaan, sifat tuhan. Yang terkenal Tertulianus (160-222), Origenes (185-254), Agustinus (354-430), yang sangat besar pengaruhnya. Zaman ini muncul pada abad ke-2 sampai abad ke-7, dicirikan dengan usaha keras para Bapa Gereja untuk mengartikulasikan, menata, dan memperkuat isi ajaran

4http://www.ilmupsikologi.com/2015/11/sejarah.filsafat.barat.masa.yunani.dan.abad.pertengahan.html?m=1 5

(5)

4

Kristen serta membelanya dari serangan kaum kafir dan bid‘ah kaum Gnosis.6

Periode ini mengalami dua tahap, yaitu:

a. Permulaan agama Kristen. Setelah mengalami berbagai kesukaran terutama mengenai filsafat yunani, maka agama Kristen memantapkan diri. Keluar memperkuat gereja dan ke dalam menetapkan dogma-dogma.

b. Filsafat Agustinus yang merupakan seorang ahli filsafat yang terkenal pada masa patristik. Agustinus melihat dogma-dogma sebagai suatu

keseluruhan.7

Tokoh-tokoh filsafat di masa ini antara lain:

• Justinus Martir • Irenaeus • Klemens • Origenes • Gregorius • Nissa • Tertullianus • Diosios Arepagos • Au-relius Augustinus8 2. Skolastik (800-1500)

Zaman Skolastik dimulai sejak abad ke-9. Kalau tokoh masa Patristik adalah pribadi-pribadi yang lewat tulisannya memberikan bentuk pada pemikiran filsafat dan teologi pada zamannya, para tokoh zaman Skolastik adalah para pelajar dari lingkungan sekolah-kerajaan dan sekolah-katedral yang didirikan

6https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/filsafat-masa-abad-pertengahan-2/

7 Drs. Surajiyo,filsafat ilmu & perkembangannya diindonesia,cet. 5,Jakarta: PT. Bumi Aksara,2010,hal.85. 8

(6)

5

oleh Raja Karel Agung (742-814) dan kelak juga dari lingkungan universitas dan ordo-ordo biarawan. Dengan demikian, kata ―skolastik‖ menunjuk kepada suatu periode di Abad Pertengahan ketika banyak sekolah didirikan dan banyak pengajar ulung bermunculan. Namun, dalam arti yang lebih khusus, kata ―skolastik‖ menunjuk kepada suatu metode tertentu, yakni ―metode skolastik‖. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan filsafat skolastik antara lain yaitu faktor religious dan faktor ilmu pengetahuan.

Zaman Skolastik memiliki tiga periode, yaitu : a) Periode skolastik awal (abad ke-9-12)

Ditandai oleh pembentukan metode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama dan filsafat. Yang tampak pada permulaan ialah persoalan tentang universalia.

b) Periode puncak perkembangan skolastik (abad ke-13)

Ditandai oleh keadaan yang dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli filsafat Arab dan Yahudi. Puncak perkembangannya pada Thomas Aquinas.

c) Periode skolastik akhir (abad ke-14-15)

Ditandai dengan pemikiran kefilsafatan yang berkembang ke arah nominalisme, ialah aliran yang berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk tentang aspek yang sama dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal. Pengertian umum hanya momen yang tidak

mempunyai nilai-nilai kebeneran yang objektif.9

Tokoh/filosof Yang Hidup Pada Masa Abad Pertengahan

1. PLOTINUS ( 204-270 )

Plotinus adalah filosof pertama yang mengajukan teori penciptaan alam semesta. Ia mengajukan teori emanasi yang terkenal. Teori ini diikuti oleh banyak filosof Islam. Teori itu merupakan jawaban terhadap pertanyaan Thales kira-kira delapan abad sebelumnya, apa bahan alam semesta ini. Plotinus menjawab, bahannya Tuhan. Filsafat Plotinus kebanyakan bernapas mistik, bahkan tujuan filsafat menurut pendapatnya adalah mencapai pemahaman mistik. Permulaan abad pertengahan barangkali dapat dikatakan dimulai sejak Plotinus. Karena pengaruh agama Kristen

9

(7)

6

kelihatannya sangat besar filsafatnya berwatak spiritual. Secara umum ajaran plotinus di sebut Plotinisme atau neoplatonisme. Jadi, ajaran plotinus tentulah berkaitan erat dengan ajaran PLATO. Pengaruhya jelas sangat besar, pengaruh itu ada pada teologi kristen, juga pada renaissance. Kosmologi Plotinus cukup tinggi, terutama dalam kedalaman spekulasinya dan daya imajinasinya.

2. AUGUSTINUS ( 354 – 430 )

Augustinus lahir pada tanggal 13 november 354 di Tagaska, Numidia (sekarang Algeria). Ayahnya Patricius adalah seorang pejabat pada kekaisaran Romawi, yang tetap kafir sampai kematiannya pada tahun 370. Ibunya Monica (Monnica), adalah penganut Kristen yang amat taat.

3. BOETHIUS

Boethius adalah philosof yang semasa dengan Augustinus dan memiliki gaya yang hampir serupa. Bukunya yang berjudul The Consolation of Philosophy, merupakan buku filsafat yang klasik. Selain buku itu ia juga menulis karya-karya yang

berpengaruh pada abad pertengahan. Ia dikatakan sebagai penemu quadrium yang merupakan bidang studi poko pada abad pertangahan. Ia dianggap sebagai filosof skolastik yang pertama, karena ia berpandapat bahwa filsafat merupakan pendahulu kepada agama.

4. ANSELMUS ( 1033-1109 )

Merupakan salah satu tokoh filsafat di abad pertengahan. Anselmus lahir di Aosta, Burgundi, yang sekarang ini dikenal dengan nama daerah Italia Utara. Nama aslinya adalah Anselmo d‘Aosta. Ayahnya bernama Gundulf de Candia, sedangkan ibunya bernama Ermenbega of Geneva.

Anselmus dikenal sebagai Bapak Tradisi Skolastik dan uskup besar (Archbishop) di Canterbury dari tahun 1093 hingga meninggal. Ketertarikannya pada bidang filsafat adalah argumentasi logis yang menyangkut Monologion dan Proslogion. Monologion merupakan solilokui atau berbicara pada diri sendiri, sedangkan proslogion adalah discourse atau berwacana. Keduanya memberikan argumentasi yang bertujuan untuk membuktikan keberadaan Tuhan.

(8)

7

5. THOMAS AQUINAS (1225-1274)

Hanya ada dua kekuatan yang menggerakkan gemuruhnya dunia, agama dan filsafat. Aquinas membicarakan kedua-duanya, hakikat masing-masing, serta hubungan kedua-duanya. Ketertarikan pemikirannya dengan Agustinus yang hidup hampir seribu tahun sebelumnya cukup jelas, Agustinus juga membicarakan agama dan filsafat, hakikat serta hubungan kedua-duanya.

IV. KESIMPULAN

Filsaafat adaalah cinta kebijaksanaan atau love of wisdom. Padaa abad pertengahan perkembangan filsafaat dibagai menjadi dua periode yaaitu patristik dan skolastik, yanag mana setiap zamannya amemiliki masaa, masaalah dan tokoh pembesarnyaa masiang-masing.

1. Periode Paatristik

Masa berlanagsuung : 1- 700 M

Maasalah yang dihadapi : munculnyaa agama kristen

Tokoh : a. Justinus Martir b. Irenaeus c. Klemens d. Origenes e. Gregorius f. Nissa g. Tertullianus h. Diosios Arepagos

(9)

8

i. Au-relius Augustinus

2. Zamaan Skolastik

Masaa berlangsung : 800- 1500 M

Masalah yang timbul : universalisme

Tokoh : a. Plotinus b. Augstinus c. Boethius d. Anselmus e. Thomas Aquinas V. DAFTAR PUSTAKA

Surajiyo, 2012, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Surajiyo, 2010, filsafat ilmu & perkembangannya di indonesia,Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Bertens, 1998, Ringkasan Sejarah filsafat, Yogyakarta : Penerbit Kanisius

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/filsafat-masa-abad-pertengahan-2/ di akses pada 11.10 tanggal 09/10/2016

 http://www.ilmupsikologi.com/2015/11/sejarah.filsafat.barat.masa.yunani.dan. abad.pertengahan.html?m=1 di akses pada 11.30 tanggal 09/10/2016

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang dilakukan dengan mencari bahan – bahan pustaka baik yang berasal dari buku, jurnal, e-book , brosur,

Analisis untuk negara code law menunjukkan perubahan pada nilai aset tetap yang dilaporkan tidak memiliki korelasi dengan nilai perusahaan, sesuai hipotesis bahwa

[r]

Termasuk strategi untuk mensosialisasikan partai di antaranya adalah melalui pengiriman relawan ketika terjadi bencana alam yang mana sering dibutuhkan,

Sedangkan untuk ukuran perusahaan koefisien hasil penelitian menunjukkan nilai negatif, hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa tindakan manajemen laba lebih

Berdasarkan rata-rata distribusi fraksi sedimen dasar di muara Sungai Upang (Gambar 4), fraksi sedimen dalam bentuk pasir sangat halus dominan padas tasiun yang

Fakultas Kesehatan Masyarakat pada umumnya merupakan Fakultas yang mempelajari ilmu kesehatan masyarakat dalam hal preventif atau pencegahan suatu penyakit baik menular maupun