60
BAB 4
HASIL PENELI TIAN
4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara
Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai.
a. Profil informan pihak internal
1. Nama : Bapak AJG
Jabatan : Presiden Direktur PT. Kawan Intim Senada Lama bekerja : Sejak tahun 1994 hingga 2011 (17 tahun)
Alasan pemilihan : Karena sudah menjadi tugas presiden direktur untuk membuat sebuah perencanaan kerja dengan program-program perencanaan jangka waktu yang panjang maupun jangka waktu yang pendek serta mempertanggung jawabkan penggunaan dan jalannya kerja program-program yang dibuat. Sehingga bapak AJG merupakan orang yang tepat untuk menanyakan seputar kajian penelitian yang dilakukan yakni strategi komunikasi pemasaran perusahaan dalam melakukan penetrasi pasar.
2. Nama : Bapak ES
Jabatan : Direktur Operasi PT. Kawan Intim Senada
Lama bekerja : Sejak tahun 2000 hingga 2011 (11 tahun)
Alasan pemilihan : Karena direktur operasi bertanggung jawab
menjalankan program – program komunikasi pemasaran yang telah ditentukan oleh presiden direktur, sehingga tentunya direktur operasi akan lebih memahami hal – hal yang terkait dengan strategi komunikasi pemasaran misalkan saja kendala – kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran. Bapak ES merupakan orang yang tepat untuk dilakukan wawancara seputar kajian penelitian yang dilakukan peneliti.
b. Profil informan pihak eksternal
1. Nama : Ibu AF
Jabatan : Sekretaris PT. Indofood Sukses M akmur
Lama bekerja : Sejak tahun 1991 hingga 2011 ( 20 tahun)
Alasan pemilihan : pemilihan pihak eksternal sebagai perwakilan salah satu konsumen dari PT. Kawan Intim Senada. Dimaksudkan agar dengan melakukan wawancara internal dan eksternal dapat dilakukan cross check terhadap hasil wawancara yang dilakukan dan terhindar dari hasil wawancara yang subyektif. Sehingga data yang diperoleh memiliki nilai validitas serta reliabilitas yang tinggi.
4.1.1.1 Wawancara dengan Pihak Internal
Untuk mengetahui sejauh mana strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan PT. Kawan Intim Senada, maka peneliti dalam mengumpulkan data yang terkait menggunakan metode wawancara atau melalui proses tanya jawab dengan narasumber baik dari internal maupun eksternal. Diharapkan dari pelaksanaan wawancara ini peneliti dapat mengetahui bagaimana pendapat dan sudut pandang pihak internal dari PT. Kawan Intim Senada terkait dengan topik pembahasan yang sedang dibahas oleh peneliti. Narasumber yang dipilih oleh peneliti adalah bapak AJG selaku Presiden Direktur PT. Kawan Intim Senada, bapak ES selaku Direktur Operasi PT. Kawan Intim Senada. Berikut adalah pemaparan dari hasil wawancara yang telah dilakukan, sebagai berikut :
Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dari PT. Kawan Intim Senada sebagai upaya promosi perusahaan, narasumber Bapak AJG mengatakan bahwa
“PT. Kawan Intim Senada dalam berpromosi biasanya diwujudkan dengan mengikuti pameran – pameran, memasang iklan di website, menggunakan media yellow page, membagikan brosur kepada calon pelanggan, demo mesin, dan usaha sales yang dilakukan perusahaan.”
M enurut Bapak ES menyatakan,
“ Mengikuti pameran, bekerja sama dengan yellow page dengan memasang iklan perusahaan baik di bukunya maupun di website, kegiatan telemarketing, melakukan kunjungan ke pabrik – pabrik juga kita lakukan, tidak hanya itu PT. Kawan Intim Senada juga bekerja sama dengan agen lain yang berada di Malang yaitu agen Surya Mitra.”
Untuk seberapa sering frekuensi yang dilakukan PT. Kawan Intim Senada terkait usahanya dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran Bapak AJG menjawab,
“ Untuk pameran kita biasanya mengikuti undangan sekitar tiga hingga lima kali dalam setahun, sedangkan untuk pemasangan iklan di yellow page itu setahun sekali dan hal tersebut sudah kita lakukan sejak lama, untuk demo mesin kita lakukan sesuai dengan permintaan dari pembeli biasanya seminggu berkisar antara dua hingga tiga kali.”
Pernyataan ini didukung pula oleh Bapak ES,
“ Pameran kita lakukan dua hingga empat kali dalam setahun, iklan di yellow page setahun sekali, sedangkan untuk kunjungan ke pabrik bisa dua hingga tiga kali dalam sehari.”
Untuk sudah cukup tidaknya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan Bapak AJG menjawab,
“ Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh PT. Kawan Intim Senada masih dirasa kurang, hal ini dikarenakan perusahaan dapat lebih memperluas penerapan komunikasi pemasaran lainya yang belum kita terapkan. Misalkan saja perusahaan melakukan seminar dan mengundang industri – industri makanan, dengan cara ini saya rasa dapat lebih efektif dalam meningkatkan penjualan produk kami.”
Hal inipun dirasakan oleh Bapak ES, menurut beliau
“ Belum dirasa cukup, karena penggunaan website masih belum digunakan secara maksimal sehingga jangkauan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan terasa belum menjangkau secara keseluruhan dari pangsa pasar yang ada.”
Sedangkan mengenai hambatan yang dihadapi oleh PT. Kawan Intim Senada selama ini, Bapak AJG menuturkan
“ Terbatasnya strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan disebabkan oleh beberapa kendala – kendala seperti : kurangnya personil, pertimbangan budget, waktu yang terbatas, adanya kelompok pembeli peragu, tingkat persaingan yang tinggi.”
Dan menurut Bapak ES,
“ Kendala yang kita hadapi adalah kurangnya waktu yang mengakibatkan jumlah kunjungan yang dapat dilakukan perusahaan menjadi terbatas, personil perusahaan yang jumlahnya kurang serta pada biaya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa faktor biaya selalu ada pada setiap perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat menyiasatinya dengan cara mengalokasikan dana ke bagian yang dirasa lebih penting.”
M enurut Bapak AJG berpendapat bahwa
“PT. Kawan Intim Senada memiliki kemungkinan dalam memperluas strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Sebab dengan melakukan hal tersebut maka kita dapat mewujudkan tujuan perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar dengan cakupan yang lebih luas. Namun perlu dipertimbangkan yang matang , karena diperlukan faktor – faktor pendukung lainnya seperti peningkatan pengeluaran, peningkatan penggunaan tenaga kerja yang lebih, dan seterusnya.”
Bapak ES pun turut menyampaikan bahwa
“Perluasan pengaplikasian strategi komunikasi pemasaran perusahaan dapat dilakukan dengan membentuk divisi khusus yang menangani secara spesifik bagian strategi komunikasi pemasaran. Karena untuk saat ini tugas tersebut masih dirangkap dengan bagian marketing perusahaan.”
Dalam membahas mengenai SWOT perusahaan terkait dengan strategi komunikasi pemasaran, Bapak AJG berpendapat bahwa
“Strenght perusahaan seperti PT. Kawan Intim Senada merupakan agen resmi distributor dari produk packaging machine Brothers di Jakarta, PT. Kawan Intim Senada telah memusatkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada hal yang pokok, misalkan brosur, yellow page, website, kunjungan mesin, dan mengikuti pameran. Weakness perusahaan seperti strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan tidak semuanya, maka cakupan pangsa pasarnya juga tidak mencakup semuanya, terbatasnya budget, jumlah personil, waktu juga menjadi kendala perusahaan dalam melakukan strategi komunikasi pemasarannya. Opportunity perusahaan seperti perluasan dalam penerapan strategi komunikasi pemasaran perusahaan, luasnya jaringan yang dimiliki PT. Kawan Intim Senada terhadap para pengusaha dan pabrik yang ada di Indonesia. Threat perusahaan seperti munculnya kompetitor – kompetitor baru yang memiliki sumber daya lebih baik serta menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang lebih bervariasi, perusahaan – perusahaan di Indonesia, cenderung bertahan sehingga mengurangi investasi baru di bidang packaging.”
Sedangkan menurut Bapak ES bahwa
“Strenght perusahaan seperti PT. Kawan Intim Senada memiliki hubungan yang erat dengan pelanggan, adanya jadwal kunjungan rutin yang dilakukan perusahaan ke customer agar memperoleh feedback dan masukan sebagai evaluasi ke depan, event yang diikuti oleh perusahaan seperti InterFOOD INDONESIA, merupakan event besar yang mengumpulkan industri – industri makanan se-Indonesia, sehingga strategi komunikasi pemasaran ini memberikan dampak positif yang besar. Weakness perusahaan seperti kurang beragamnya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan, segi budget dan personil yang dimiliki perusahaan, belum optimalnya
strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan saat ini, misalkan saja dari segi penggunaan website sebagai komunikasi pemasaran perusahaan. Opportunity perusahaan seperti penggunaan jaringan situs sosial seperti facebook, twitter, blog, dan lain – lain sebagai sarana perusahaan dalam melakukan strategi komunikasi pemasarannya, adanya kerja sama dengan agen distributor lainnya, contohnya agen di Malang yaitu Surya Mitra. Threat perusahaan seperti perusahaan kompetitor lain yang menerapkan strategi komunikasi pemasarannya lebih beragam dibandingkan PT. Kawan Intim Senada.”
4.1.1.2 Wawancara dengan Pihak Eksternal
Sedangkan untuk narasumber yang dipilih dari pihak eksternal adalah ibu AF sebagai sekretaris dari PT. Indofood Sukses M akmur. Ibu AF merupakan salah satu konsumen dari produk yang dijual oleh PT. Kawan Intim Senada, hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh data baik dari pihak internal dan pihak eksternal agar didapat data yang absah. Berikut adalah pemaparan dari hasil wawancara yang telah dilakukan, sebagai berikut :
Ketika ditanya oleh peneliti kepada narasumber tentang darimana narasumber mengetahui mengenai PT. Kawan Intim Senada, Ibu AF menyatakan bahwa
“ Saya mengetahui mengenai perusahaan ini melalui iklan yang ada pada buku yellow page.”
Dalam hal sudah tercukupinya informasi yang tersedia atau belum, Ibu AF menjelaskan bahwa
“ Sudah terpenuhi, terbatas pada informasi mengenai alamat, nomor telepon perusahaan, dan sedikit keterangan produk yang dijual.”
Dari kedua jawaban tersebut peneliti dapat menangkap bahwa untuk saat ini strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan belum dirasa maksimal. Ibu
AF pun turut memberikan masukan – masukan mengenai perluasan strategi komunikasi pemasaran yang lebih efektif dan efisien sebagai upaya melakukan penetrasi pasar.
“ Mungkin perusahaan PT. Kawan Intim Senada dapat memasang iklannya melalui media massa seperti (koran, tabloid, atau iklan di televisi), sering mengikuti ajang – ajang pameran, melalui poster – poster yang disebarkan sehingga orang akan tahu lebih detail.”
4.1.2 Hasil Observasi
Dalam usahanya dalam melakukan penetrasi pasar, PT. Kawan Intim Senada menerapkan beberapa strategi komunikasi pemasaran. Berikut ini adalah data sekunder yang diperoleh peneliti dari hasil observasi mengenai strategi komunikasi pemasaran perusahaan dalam menjual mesin-mesin packaging dilakukan dengan berbagai macam, antara lain sebagai berikut :
1. Perusahaan mengikuti acara seperti pameran-pameran (exhibition).
Exhibition yang sering diikuti secara rutin oleh PT. Kawan Intim Senada
adalah exhibition yang dilaksanakan oleh InterFOOD INDONESIA. Frekuensi pameran yang diikuti untuk setiap tahunnya antara 3 hingga 5 kali. 2. Adanya kunjungan yang dilakukan tiap bulannya oleh perusahaan ke
pabrik-pabrik untuk melakukan demo mesin.
3. Pemasangan iklan (advertising) perusahaan secara rutin tiap tahunnya di buku yellow page, brosur, katalog dan website. Berikut adalah contoh alamat
website :
• http://www.yellowpages.co.id/kawan‐intim‐senada‐pt/kemasan‐ pelayanan/853386
• http://www.manufacturer.com/company/i4278223‐ Pt.Kawan+Intim+Senada.html
• http://daftarperusahaanindonesia.com/2009/02/kawan‐intim‐senada‐pt/
• Dan lain‐lain
4. Adanya website yang dimiliki PT. Kawan Intim Senada, hanya saja untuk saat ini belum terlalu dimaksimalkan dalam penggunaannya.
5. Adanya agen yang bekerja sama dengan PT. Kawan Intim Senada di Malang yaitu Surya Mitra.
6. Kegiatan sales promotion, direct marketing, dan personal selling perusahaan sebagai upaya lebih lanjut dari komunikasi pemasaran di atas.
4.2 Pengolahan Data yang Terkumpul 4.2.1 Analisis Data Secara Umum
Setelah data diperoleh baik melalui wawancara dan observasi maka selanjutnya akan dilakukan proses penganalisaan terhadap data tersebut. Penganalisaan di sini dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh data yang lebih sederhana sehingga mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan.
PT. Kawan Intim Senada mengikuti pameran – pameran, penggunaan media
website, pemasangan iklan di yellow page, brosur, demo mesin, sales (direct selling),
melakukan kunjungan ke pabrik – pabrik, kerja sama dengan agen distributor sebagai upaya penerapan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Frekuensi pelaksanaan dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan-pun masih dirasakan kurang bagi pihak perusahaan.
Dalam menjalani strategi komunikasi pemasarannya, perusahaan menghadapi berbagai macam kendala – kendala. Kendala kendala tersebut meliputi terbatasnya jumlah personil, terbatasnya jumlah modal yang dimiliki, terbatasnya waktu mengakibatkan jumlah kunjungan yang dilakukan perusahaan menjadi sedikit, tingginya tingkat persaingan, adanya kelompok pembeli peragu.
Berdasarkan hasil penjabaran di atas, maka dapat ditarik kesimpulan oleh peneliti bahwa penerapan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. Kawan Intim Senada masih belum maksimal. Hal ini dikuatkan dengan adanya argumen dari narasumber yang diwawancara baik internal maupun eksternal dan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.
M enurut narasumber, penerapan strategi komunikasi pemasaran PT. Kawan Intim Senada masih dapat diperluas lagi. Perluasan strategi komunikasi pemasaran dapat dilakukan dengan sering mengikuti ajang kegiatan seperti seminar dan pameran, pemangfaatan potensi website sebagai sarana publikasi secara maksimal karena sebelumnya penggunaan website di perusahaan ini masih belum digunakan secara maksimal, pemasangan iklan di media massa seperti (majalah, koran, tabloid, dan bahkan televisi), dan membangun divisi khusus yang secara spesifik mengurus bagian strategi komunikasi pemasaran. Semua hal tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat lebih terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Dengan begitu maka cakupan pangsa pasar menjadi lebih luas, komunikasi pemasaran yang dilakukan lebih memenuhi pelanggan akan kebutuhan informasi yang terkait dengan produk yang dijual sehingga dapat meningkatkan penjualan produk itu
sendiri, meningkatkan awareness dari khalayak terhadap perusahaan, dan masih banyak lainnya.
Jadi PT. Kawan Intim Senada harus dapat menerapkan promotion mix seperti mengikuti pameran – pameran, memasang iklan baik di website dan di yellow page, sales promotion, direct selling, kunjungan serta demo mesin sebagai upaya perusahaan dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran tersebut kemudian diterapkan atau diimplementasikan dalam melakukan penetrasi pasar. Proses dari penerapan strategi komunikasi pemasaran ke implementasi berlanjut ke penetrasi pasar, dapat disimpulkan sebagai upaya perusahaan dalam membangun AIDA (awareness, interest, desire, action) khalayak kepada perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, narasumber dari pihak internal PT. Kawan Intim Senada memberikan respon yang positif dan menerima terhadap alternatif permasalahan yang diajukan tersebut. Karena selama ini pihak perusahaan sendiri juga merasakan adanya kekurangan dalam strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Hal ini makin dirasakan dengan cakupan pangsa pasar yang terbatas sehingga tidak mencapai tingkat penjualan yang ditargetkan. Pemaksimalan penerapan strategi komunikasi pemasaran dapat dilakukan dengan meningkatkan frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran itu sendiri serta memperluas penggunaan media yang lebih beragam. Oleh karena itu peneliti menyarankan untuk memaksimalkan penggunaan media website dan membentuk divisi PR, mengingat fungsi dan peranannya yang penting bagi kegiatan perusahaan sehingga dapat menjangkau pangsa pasar secara lebih luas.
4.2.2 Analisis S WOT
Dalam melakukan analisis SWOT perusahaan, tidak terlepas kaitannya dengan membahas faktor internal dan faktor eksternal tersebut. Analisis ini membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Berikut ini adalah pemaparan mengenai faktor strategi internal dan eksternal melalui tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan EFAS (External
Tabel 4.1 Tabel IFAS
Sumber : Kompilasi pemikiran penulis dengan data observasi perusahaan Kekuatan :
Hubungan yang erat dengan pelanggan.
Kunjungan rutin yang dilakukan dalam me mperoleh feedback. Mengikuti event – event besar
seperti InterFOOD Indonesia. Agen resmi distributor produk
packaging machine Brothers di Jakarta.
P emusatan strategi komunikasi pemasaran pada hal yang pokok.
Kelemahan :
Cakupan pangsa pasar yang terbatas.
Terbatasnya waktu, personil, dan budget.
Belum optimalnya penerapan strategi komunikasi pemasaran untuk saat ini, sebagai contoh website. TOTAL 0.10 0.10 0.20 0.05 0.05 0.20 0.15 0.15 1.00
Menghasilkan loyalitas tinggi
Mengenalkan produk baru dan pelanggan
Upaya komunikasi pemasaran perusahaan Mengenal produk lebih baik & menciptakan brand names
P enggunaan resources dengan semaksimal mungkin
P enjualan terbatas
P enyebab terbatasnya strategi komunikasi pemasaran perusahaan
Mengurangi market share karena website merupakan sarana yang sangat berguna dalam komunikasi pemasaran 3 2 3 2 2 3 2 2 0.30 0.20 0.60 0.10 0.10 0.60 0.30 0.30 2.50 FAKTOR STRATEGIK INTERNAL BOBOT RATING
SKOR
Tabel 4.2 Tabel EFAS
Sumber : Kompilasi pemikiran penulis dengan data observasi perusahaan
Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai total skor IFAS = 2.50 dan EFAS = 2.40 tampak bahwa strategi yang sesuai bagi PT. Kawan Intim Senada adalah pertumbuhan
P eluang :
Memperluas pengaplikasian strategi komunikasi pemasaran. Brand image produk ini sangat
baik dalam pandangan masyarakat. P erusahaan memiliki hubungan
networking atau jaringan yang luas.
Adanya kerja sama dengan agen distributor di Malang, yaitu agen Surya Mitra.
P enggunaan jaringan situs sosial, seperti facebook, twitter, blog dan lain – lain.
Ancaman :
Kompetitor baru yang menerapkan strategi komunikasi pemasaran lebih bervariasi serta memiliki sumber daya yang lebih besar. P engusaha – pengusaha Indonesia
masih kurang menyadari pentingnya investasi di bidang packaging.
Adanya peraturan pemerintah yang baru. TOTAL 0.15 0.10 0.15 0.05 0.05 0.15 0.20 0.15 1.00
P eningkatan cakupan pangsa pasar
Mempertahankan citra merek kepada masyarakat
P ertahankan relasi
Meningkatkan distribusi pemasaran
Upaya strategi komunikasi pemasaran perusahaan kepada masyarakat Tingkatkan strategi komunikasi pemasaran pensosialisasian mengenai pentingnya packaging
Ikuti peraturan pemerintah 3 2 4 1 1 2 3 1 0.45 0.20 0.60 0.05 0.05 0.30 0.60 0.15 2.40 FAKTOR STRATEGIK EKSTERNAL BOBOT RATING
SKOR
dan stabilitas. Artinya perusahaan dalam kondisi berkembang dan stabil terhadap tingkat penjualan. Pertumbuhan dapat dipacu dengan memperluas penerapan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Dapat pula dilakukan konsentrasi melalui integrasi horizontal, integrasi horizontal adalah strategi pertumbuhan dengan cara memperluas kegiatan lini produk atau membangun di lokasi lain yang tujuannya adalah untuk meningkatkan jenis produk. Dengan menerapkan strategi ini perusahaan dapat memperluas pasar, fasilitas produksi maupun teknologi, melalui pengembangan internal maupun eksternal dengan cara akuisisi, joint venture dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Tabel 4.3 Matriks S WOT
IFAS
EFAS
STRENGHTS (S)
Hubungan yang erat dengan pelanggan. Kunjungan rutin yang
dilakukan dalam memperoleh feedback. Mengikuti event – event
besar seperti InterFOOD Indonesia.
Agen resmi distributor produk packaging
machine Brothers di
Jakarta.
Pemusatan strategi komunikasi pemasaran pada hal yang pokok.
WEAKNESS (W )
Cakupan pangsa pasar yang terbatas.
T erbatasnya waktu, personil, dan budget. Belum optimalnya
penerapan strategi komunikasi pemasaran untuk saat ini, sebagai contoh website
OPPORTUNITIES (O )
Memperluas
pengaplikasian strategi komunikasi pemasaran. Brand image produk ini
sangat baik dalam pandangan masyarakat. Perusahaan memiliki
hubungan networking atau jaringan yang luas. Adanya kerja sama
dengan agen distributor
ST RAT EGI SO Optimalisasi dalam
strategi komunikasi pemasaran, agar dicapai peningkatan sales. Memperbesar market share. ST RAT EGI WO Perluasan strategi komunikasi pemasaran dengan cara m inim ize
cost distribusi atau
manufaktur.
Meningkatkan efisiensi dan pemangfaatan teknologi untuk
di Malang, yaitu agen Surya Mitra.
Penggunaan jaringan situs sosial, seperti facebook, twitter, blog dan lain – lain.
promosi.
THREATS (T)
Kompetitor baru yang menerapkan strategi komunikasi pemasaran lebih bervariasi serta memiliki sumber daya yang lebih besar. Pengusaha – pengusaha
Indonesia masih kurang menyadari pentingnya investasi di bidang
packaging.
Adanya peraturan pemerintah yang baru.
ST RAT EGI ST Meningkatkan market
share.
Melakukan merger dengan perusahaan lain. Menjaga serta meningkatkan potensi kualitas produk. Efisiensi produk ST RAT EGI WT Melakukan cost reduction. Penjualan sebagian saham. Melakukan pengoptimalan terhadap divisi yang ada.
Sumber : Kompilasi pemikiran penulis dengan data observasi perusahaan
Dari penjelasan tabel matrik SWOT di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa :
1. Strategi SO yang ditempuh perusahaan adalah optimalisasi dalam strategi komunikasi pemasaran, agar dicapai peningkatan sales serta memperbesar
market share. Hal ini dimaksudkan oleh peneliti, karena peneliti memandang
SO di sini dapat disimpulkan sebagai pemanfaatan kekuatan internal perusahaan untuk mendukung pencapaian peluang eksternal yang ada.
2. Di dalam setiap perusahaan tidak terlepas dari kelemahan – kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu dari hasil tabel matrik SWOT diperoleh alternatif pemecahan kelemahan tersebut dengan cara menerapkan strategi WO, yaitu perluasan strategi komunikasi pemasaran dengan cara
minimize cost distribusi atau manufaktur, meningkatkan efisiensi dan
pemanfaatan teknologi untuk promosi. Kedua hal tersebut merupakan solusi yang diajukan oleh peneliti dalam mengatasi permasalahan dalam soal budget, jumlah personil, cakupan pasar yang terbatas dan pengoptimalan strategi komunikasi pemasaran perusahaan.
3. Selain perusahaan memiliki kelemahan – kelemahan, perusahaan juga tidak terlepas dari adanya ancaman dari luar perusahaan. Ancaman – ancaman ini dapat saja berupa munculnya kompetitor baru, regulasi dari pemerintah, dan lain – lain. Ancaman – ancaman ini apabila tidak diatasi dengan segera, akan membawa dampak negatif terhadap perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus dapat segera mengatasi ancaman yang ada tersebut sebelum menjadi lebih buruk. Berawal dari permasalahan inilah strategi ST perlu kita terapkan. Strategi ST adalah sebuah pemanfaatan kekuatan internal yang dimiliki perusahaan dalam rangka menghindari atau mengurangi dampak yang diakibatkan oleh ancaman kepada perusahaan. Dalam matrik SWOT di atas, peneliti menafsirkan empat hal dalam strategi ST antara lain : peningkatan market share, pengusahaan dalam
melakukan merger dengan perusahaan lain, efisiensi produk, dan menjaga serta meningkatkan potensi kualitas produk.
4. Dan terakhir adalah strategi WT, strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Dari matrik SWOT dapat disimpulkan bahwa weakness dan threats yang dimiliki oleh PT. Kawan Intim Senada adalah :
• Cakupan pangsa pasar yang terbatas,
• Terbatasnya sumber daya baik, sumber daya modal maupun sumber daya manusia.
• Pengaplikasian strategi komunikasi pemasaran yang belum maksimal. • Munculnya kompetitor – kompetitor baru yang lebih baik dari segi
strategi komunikasi pemasaran dan segi modal.
• Kurangnya kesadaran pengusaha – pengusaha Indonesia dalam berinvestasi terhadap packaging.
• Peningkatan peraturan pemerintah.
M elalui kelemahan dan ancaman yang telah disebutkan di atas, peneliti mengusulkan strategi WT dengan melakukan berbagai hal seperti : melakukan
cost reduction, penjualan sebagian saham, melakukan pengoptimalan terhadap
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil wawancara dengan berbagai narasumber dan hasil observasi yang diperoleh selama penelitian, maka peneliti mencoba untuk mengaitkan antara teori yang digunakan dengan hasil observasi dan wawancara guna meneliti hasil dari tujuan diadakannya penelitian ini.
Komunikasi merupakan aspek yang paling penting dalam strategi komunikasi pemasaran. Oleh karena itu perusahaan harus dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan memperhatikan komponen – komponen dasar yang mendasari. Komponen – komponen tersebut antara lain adalah komunikator, pesan, saluran, komunikan,
feedback, serta noise. Dengan begitu strategi komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran perusahaan dilakukan baik secara komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Peran PR dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. Kawan Intim Senada terhadap kegiatan penetrasi pasar sangatlah penting. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana PR dapat mendukung kegiatan komunikasi perusahaan kepada khalayak untuk mencapai tujuan komunikasi. Tujuan komunikasi fungsional mewakilkan tujuan – tujuan yang ingin diperoleh dari perusahaan, sebagai contoh peningkatan pangsa pasar, peningkatan penjualan, serta peningkatan awareness khalayak seperti yang dijelaskan pada hal 19.
Fungsi dan peran PR di sini menunjang proses pemasaran yang dilakukan perusahaan melalui perencanaan strategis, dengan kata lain antara PR dengan Marketing saling terkait satu sama lain. Dapat disimpulkan bahwa PR dan Marketing posisinya sama dan saling mendukung. Jadi tidak mengherankan bahwa suatu perusahaan yang
tidak memiliki divisi PR, namun menggunakan divisi marketing dalam menjalankan beberapa kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan.
Kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan dimulai dari proses memahami pasar serta kebutuhan dan keinginan pelanggan, dilanjutkan dengan perancangan strategi komunikasi pemasaran perusahaan di sini dilakukan pula kegiatan segmentasi pasar, penetapan target pasar, positioning dan diferensiasi. Hal tersebut dimaksudkan agar tercapai competitive advantage perusahaan yang tinggi. Berikutnya dibangunlah program pemasaran yang terintegrasi (marketing mix), di sini peneliti memfokuskan kajiannya pada bagian promosi sebagai kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan sesuai dengan judul skripsi yang diteliti. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan mengenai proses pemasaran di gambar 2.5 pada halaman 24.
Terkait dengan promotion mix dari PT. Kawan Intim Senada, perusahaan telah menerapkan promosinya dalam beberapa hal seperti mengikuti pameran – pameran, memasang iklan baik di website dan di yellow page, sales promotion, direct selling, kunjungan serta demo mesin sebagai upaya perusahaan dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran untuk mempenetrasi pasar.
Hal di atas ini sesuai dengan penjelasan mengenai peran PR pada bab II halaman 32, yang menyatakan bahwa peran PR salah satunya adalah mendukung proses komunikasi pemasaran kepada khalayak melalui kegiatan – kegiatan yang dilakukan perusahaan melalui pencapaian tujuan AIDA (awareness, interest, desire, action). Dimulai dari usaha perusahaan menarik perhatian dari pelanggan, meningkatkan ketertarikan pelanggan dengan memfokuskan dan mendemonstrasikan keuntungan dan manfaat produk, meyakinkan pelanggan bahwa mereka menginginkan dan kebutuhan
mereka akan terpenuhi dengan menggunakan produk, dan yang terakhir mengarahkan pelanggan untuk mengambil langkah lebih lanjut (melakukan pembelian).
PT. Kawan Intim Senada dalam melakukan penetrasi pasar menerapkan market
penetration pricing , yaitu dengan cara memasang harga yang cukup rendah
dibandingkan dengan produk sejenis lainnya untuk produknya, dengan harapan mendapatkan jumlah pembeli dan cakupan pasar yang besar. Dengan begini maka akan dicapai pangsa pasar yang lebih luas (market share) diikuti dengan peningkatan penjualan (sales). Oleh karena itu untuk merealisirkan itu semua PT. Kawan Intim Senada harus dapat mengoptimalkan strategi komunikasi pemasaran melalui perluasan. Sebab strategi komunikasi pemasaran yang telah diterapkan untuk saat ini masih dirasa kurang maksimal.
Peran PR juga tidak terlepas dari melakukan evaluasi terkait faktor internal dan faktor eksternal strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Evaluasi tersebut diaplikasikan pada penggunaan tabel IFAS dan tabel EFAS. Sebab dengan melakukan pengevaluasian maka PR dapat memperoleh detail atau keterangan di komunikasi pemasaran mana yang sudah cukup, mana yang perlu ditingkatkan, dan lain – lain. Sehingga PR dapat mengkaji penerapan strategi komunikasi pemasaran perusahaan ke-a rah yang lebih baik dari sebelumnya. Pengevaluasian dapat diterapkan melalui analisis SWOT, melalui analisis SWOT inilah informasi – informasi atau keterangan – keterangan dapat diperoleh (strategi SO, WO, ST, dan WT).
Berdasarkan hasil pengolahan dan pembahasan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap PT. Kawan Intim Senada terkait atas strategi komunikasi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar, maka peneliti menyimpulkan
bahwa strategi komunikasi pemasaran perusahaan masih belum optimal. Dan oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat memperluas serta mengoptimalkan penerapan strategi komunikasi pemasaran ke depannya.