• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKJIP 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " LKJIP 2016"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP IKHTISAR EKSEKUTIF

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam melaksanakan fungsinya sebagai

Lembaga Teknis Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam

rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan yang

diamanatkan dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerjanya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018, yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2018. Rencana Strategis

sebagai dasar dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan dibuat dengan tujuan untuk

memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum demi tercapainya

akuntabilitas kinerja.

Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro merupakan penjabaran dari RPJMD

Kabupaten Bojonegoro tahun 2013 – 2018, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Misi ke 1, yaitu ”Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningkatan produksi pangan dan energi” dengan Sasaran Meningkatnya kualitas lingkungan hidup. Selanjutnya

Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro menjadi landasan maupun pedoman bagi

penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Rencana Kinerja Tahunan (Renja) ini kemudian disesuaikan dengan anggaran yang disetujui

dalam Peraturan Daerah APBD Kabupaten Bojonegoro dalam bentuk dokumen Penetapan Kinerja, yang

menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro dalam satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya,

terhitung sejak tahun 2014, sampai dengan tahun 2018.

Untuk dapat mencapai itu semua diperlukan kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak

dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada. Oleh sebab itu disusunlah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2016 sebagai bahan evaluasi terhadap pencapaian target kinerja sasaran yang

ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Informasi yang disajikan dalam LAKIP ini diharapkan

(2)

2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

indikator makro baik keberhasilan – keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada

periode tahun 2016.

Berdasarkan pengukuran pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan yang telah

dilakukan, bahwa Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sudah berupaya dengan optimal dan

telah dapat melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya. Hal ini terlihat dari evaluasi terhadap capaian dalam LAKIP tahun 2016 ini, yang dapat

dikatakan berhasil dan akan ditingkatkan terus untuk tahun – tahun selanjutnya.

Pada akhirnya, semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap

penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya penyelenggaraan urusan

lingkungan hidup. Segala prestasi yang berhasil diraih tidak menyebabkan munculnya rasa bangga yang

berlebihan sehingga melupakan tujuan awal untuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik

kepada masyarakat. Sebaiknya segala kekurangan yang masih dijumpai tidak menyebabkan lemahnya

motivasi tetapi justru harus menjadi cambuk untuk bekerja lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Bojonegoro, 30 Desember 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes. Pembina Utama Muda

NIP. 19670819 199203 2 004

(3)

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil

guna, dan bertanggungjawab dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah serta sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi

pemerintah dan dalam rangka perwujudan good governance.

Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berpedoman pada Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja sehingga dapat menjadi Instansi Pemerintah

yang akuntabel, efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

Adapun yang melatarbelakangi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Badan

Lingkungan Hidup dalam memenuhi kewajibannya untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik, yang terdiri dari berbagai komponen

yang merupakan suatu kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran

kinerja dan pelaporan kinerja.

Pengukuran pencapaian Sasaran Kinerja dilakukan terhadap pencapaian setiap indikator

kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal – hal yang mendukung

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan yang bertujuan agar di ketahui pencapaian

realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam upaya pencapaian misi, agar dapat dinilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Sehingga

Laporan Akuntabilitas Kinerja (Lakip) Badan Lingkungan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 juga

bermanfaat sebagai alat untuk memperbaiki kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

di tahun – tahun selanjutnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Lakip Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016

dimaksudkan sebagai bentuk peran serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro untuk

mewujudkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan visi dan misi yang telah

(4)

4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Bojonegoro di masa yang akan datang dan berperan dalam melaksanakan sebagaian urusan

pemerintahan di bidang lingkungan hidup.

Adapun tujuan penyusunan Lakip Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah :

1. Sebagai alat dalam melaksanakan, memantau dan mengukur kinerja kegiatan Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro;

2. Sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan

sasaran Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro;

3. Sebagai bahan dalam menyusun Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja

untuk tahun yang akan datang, serta;

4. Sebagai bahan untuk perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan, akuntabilitas dan pelayanan

publik.

C. LANDASAN HUKUM

Dalam menyusun Lakip Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro mendasarkan

pada peraturan perundang – undangan yang berlaku antara lain :

1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi;

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang

Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang

Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peranturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Peytunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

D. SISTEMATIKA

Adapun sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup

(5)

5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP IKHTISAR EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Landasan Hukum

D. Sistematika

E. Struktur Organisasi

F. Tugas Pokok dan Fungsi

G. Kondisi Pegawai

H. Sarana dan Prasarana

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA

A. Gambaran Umum Perencanaan Strategis Tahun 2013 – 2018

B. Tujuan dan Sasaran Strategis

C. Kebijakan Strategis

D. Perjanjian Kinerja Kepala SKPD Tahun 2016

E. Alokasi Anggaran

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Keuangan

C. Capaian Indikator Sasaran RPJMD

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

- Penetapan Kinerja Tahun 2016

E. STRUKTUR ORGANISASI

Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga

Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang

Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui

Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

(6)

6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Adapun susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Bojonegoro adalah sebagai berikut :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BLH

F. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

menyelenggarakan fungsi :

- Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;

- Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan Hidup; - Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan hidup;

(7)

7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan

Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro maka Tugas

Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai berikut :

Pasal 134

(1) Kepala Badan lingkungan Hidup bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas memimpin Badan Lingkungan Hidup dalam

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.

(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Perumusan Kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan

Hidup

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup

d. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya

Pasal 135

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam hal melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

kepada Kepala Badan.

(2) Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan memberikan pelayanan

administrative.

(3) Sekretaris dalam melaksanakan tugas dimaksud ayat (2) mempunyai fungsi :

a. Penyiapan Bahan Koordinasi dan pengendalian Rencana Program Kerja

b.Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan fungsional

c.Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional

d. Penyusunan, pengiventarisasian dan pengkoordinasian data dalam rangka peñata usahaan

e. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, program dan laporan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 136

(1) Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program dan Laporan.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan

(8)

8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Pasal 140

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam

menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan

kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan standarisasi

pengkajian dampak lingkungan dan pembinaan teknis amdal serta bina lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan dan standarisasi dampak lingkungan dan bina

Lingkungan serta pembinaan teknis amdal

b. Penyusunan dan penerapan standarisasi lingkungan

c. Pengkajian lingkungan dan pengembangan perangkat system managemen lingkungan

d. Pelaksana Kajian Lingkungan Strategis ( KLS)

e. Pembinaan Laboratorium lingkungan

f. Pengembangan kebijakan, penilaian dan evaluasi Amdal

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya

Pasal 141

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

b. Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan.

Pasal 144

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas

merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan,

pengendalian dan pencemaran air, udara, tanah serta kerusakan lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian pencemaran serta

kerusakan Lingkungan

(9)

9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP c. Pembinaan pengawasan terhadap regulasi pengelolaan limbah

d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran dan evaluasi pengelolaan

lingkungan, serta pembinaan dan koordinasi upaya penegakan hukum lingkungan hidup

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan Bidang

tugasnya.

Pasal 145

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan

b. Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pencemaran Lingkungan.

Pasal 148

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas perumusan kebijakan

dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang konservasi keanekaragaman hayati pemulihan

dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Konservasi dan Pengawasan dan Pemlihan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang konservasi keanekaragaman hayati, pemulihan

dan pelestarian fungsi Lingkungan hidup

b. Pelaksanaan Inventarisasi kegiatan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup

c. Pembinaan pelaksanaan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup

d. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi lahan dan konservasi keanekaragaman hayati

e. Pelaksanaan koordinasi pemilihan fungsi lingkungan akibat bencana alam dan kerusakan

sumber daya alam hayati

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang

tugasnya.

Pasal 149

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan terdiri dari :

(10)

10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan.

Pasal 152

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melakukan analisis

hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi laboratorium lingkungan serta penelitian

kualitas lingkungan.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Konservasi dan Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pemeriksaan parameter kualitas Lingkungan

b. Pengujian dan pemeriksaan parameter kualitas lingkungan

c. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan metode pengujian

d. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan dan pengembangan

laboratorium lingkungan di daerah

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang

tugasnya.

Pasal 153

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengujian

b. Sub Bidang Pengendalian Mutu.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan.

Pasal 156

(1) UPT Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan

Lingkungan Hidup sesuai dengan nomenklaturnya serta tugas-tugas lain yang diberikan Kepala

Badan.

(2) UPT Badan Lingkungan Hidup dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan

berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi kreteria dan ketntuan yang telah

(11)

11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Pasal 157

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah

Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga

dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang

keahlihannya, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pda ayat (2) diatur sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. KONDISI PEGAWAI

Sebagai gambaran mengenai keberadaan SDM Aparatur Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro adalah bahwa sebagaian besar aparatur berpendidikan sarjana dan magister.

Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong dan motivasi untuk menciptakan budaya kerja yang

kondusif dalam melaksanakan tugas. Adapun komposisi pegawai Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro keadaan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :

- Komposisi pegawai berdasarkan kelompok jabatan : a.Eselon II : 1 Orang;

b.Eselon III : 5 Orang;

c.Eselon IV : 11 Orang;

d.Staf : 17 Orang.

- Komposisi pegawai berdasarkan kepangkatan/golongan : a. Golongan IV : 9 Orang;

b. Golongan III : 21 Orang;

c. Golongan II : 4 Orang.

- Komposisi pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan : a. S2 (Magister) : 11 Orang;

b. S1 (Sarjana) : 19 Orang;

c. D3 (Diploma 3) : 1 Orang;

d. SLTA : 3 Orang.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro masih belum memiliki pejabat fungsional

Pengawas dan pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, hal ini dikarenakan belum

adanya SDM yang sesuai dengan klasifikasi yang dipersyaratkan untuk kedua jabatan tersebut,

sehingga berdampak pada kurang optimalnya kinerja pengawasan dan pemantauan lingkungan, ke

(12)

12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP H. SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang upaya pengelolaan dan

pelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup

merupakan faktor fisik yang harus terus dijaga, dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan kualitas

fungsinya untuk menopang sistem kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, ketersediaan sarana dan prasarana perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup yang memadai merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pencapaian

program/kegiatan. Dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro telah ditunjang sarana operasional berupa kendaraan roda empat sebanyak 5

(lima) unit dan kendaraan roda dua sebanyak 11 (sebelas) unit.

Kondisi sarana dan prasarana lain yang ada di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro belum semuanya memenuhi standar kelayakan di antaranya :

 Belum tersedianya laboratorium lingkungan yang terakreditasi;

 Belum tersedianya ruang pertemuan (khususnya untuk pembahasan dokumen Amdal UKL/ UPL

dan SPPL);

 Minimnya peralatan laboratorium (portable) sebagai sarana penunjang kegiatan dan;

 Belum tersedianya mobil laboratorium lingkungan.

Adapun sarana prasarana penunjang kegiatan operasional lainnya seperti Komputer,

Printer, Meja dan Kursi Kerja serta peralatan lainnya sudah cukup memadai dalam menunjang

operasional kegiatan, akan tetapi masih perlu penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan

(13)

13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB II

PERENCANAAN KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA

A. GAMBARAN UMUM PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2013 – 2018

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

merupakan dokumen perencanaan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro untuk periode 5

(lima) tahun (2013 – 2018) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan

Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD

Kabupaten Boojonegoro Tahun 2013 – 2018 dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala

yang ada atau yang mungkin timbul.

Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban atas

keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan

Hidup dan dibuat dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai unsur pendukung pelaksana

tugas Kepala Daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, agar berdaya guna dan

berhasil guna, efisien dan efektif perlu mempunyai suatu visi untuk menjadi acuan pencapaian

kegiatan yang tertuang dalam perancangan Rencana Strategis secara menyeluruh.

1. V I S I

Sebagai gambaran tentang masa depan ideal yang ingin dicapai Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro agar dapat berperan aktif, antisipasif, inovatif dan

produktif sesuai eksistensinya dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan, maka ditetapkan Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2013 - 2018 yaitu :

”Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya

lingkungan hidup yang bersih, sehat dan berkelanjutan.”

- Proaktif, bermakna lebih aktif dan responsif dalam bertindak dan berperan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan di bidang LH

- Lingkungan hidup, bermakna kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk

hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan

(14)

14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

- Bersih dan Sehat, bermaknasuatu kondisi yang dinamis untuk menciptakan lingkungan yang

hijau, nyaman dan aman sebagai tempat tinggal masyarakat;

- Berkelanjutan, bermakna bahwa pelaksanaan pembangunan untuk sebesar–besarnya

kemakmuran masyarakat tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi di masa

depan.

2. M I S I

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro harus mempunyai misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan agar tujuan organisasi terlaksana dengan baik. Pernyataan misi membawa organisasi

kepada satu fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan sebagai langkah

aksi dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang harus diikuti.

Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan misi Badan Lingkungan Hidup sebagai berikut ;

”Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.”

B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan sasaran pelayanan yang

akan dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu 2013 – 2018

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Strategis

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan

1. Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara

1) Peningkatan Indeks Kualitas Air

2) Peningkatan Indeks Kualitas Udara

2. Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen lingkungan

(15)

15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

3. Meningkatnya partisipasi dan peran serta

masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

1) Jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata)

2) Jumlah penerima penghargaan pengabdi lingkungan (Kalpataru)

4. Meningkatnya akses informasi masyarakat thdp SDA dan LH

1) Peningkatan data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kab. Bojonegoro (dokumen)

C. KEBIJAKAN STRATEGIS

Strategi merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dalam

melakukan Identifikasi faktor – faktor lingkungan strategis untuk menentukan strategi, arah kebijkan

dan program, menggunakan analisa SWOT dengan menganalisis faktor internal, mencakup

Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) serta faktor Eksternal yang mencakup Peluang

(Opportunity) dan Kendala (Threat).

Kebijakan merupakan pedoman yang mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih

terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup dari waktu ke waktu selama 5

(lima) tahun ke depan. Arah kebijakan akan mengarahkan pilihan – pilihan strategi yang akan

menjadi fokus penanganan permasalahan yang hendak diselesaikan dalam setiap tahunnya selama

5 (lima) tahun sehingga memiliki kesinambungan untuk setiap periode dalam Tujuan dan Sasaran

sesuai dengan Visi Misi yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan guna mewujudkan Visi dan Misi Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dicapai dengan menggunakan Kebijakan dan Program.

Kebijakan ditetapkan sebagai arah untuk memenuhi tugas pokok dan kewajiban, dengan mengacu

pada sasaran. Untuk melaksanakan Kebijakan telah disusun program/Kegiatan yang diselaraskan

dengan Misi dan Tujuan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Adapun Kebijakan yang ditetapkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro pada

(16)

16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Tabel 4.1 Strategi dan Arah Kebijakan BLH

Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan;

Misi : Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat;

Tujuan : Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

Indikator Tujuan : Peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018

Target 59,84 61,84 64,57 68,00 72,15

NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN FORMULA SATUAN TARGET STRATEGI MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

2014 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara

Peningkatan Indeks Kualitas Air

Pij = √(Ci/Lij)2M + (Ci/Lij)2R

2 - 42,5 47,6 54,74 64,05 75,57 Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan

Persentase ketaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dok. lingkungan

Jml usaha dan/ atau keg. yg mentaati persyaratan administrasi & teknis

--- x 100% Jml usaha dan/ atau keg. yg diawasi Jml pengaduan yang

Diterima

(17)

17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN FORMULA SATUAN TARGET STRATEGI MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

2014 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN PROGRAM

Persentase capaian layanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah

Jml rekom dok. Lingk. yang diterbitkan

--- x 100% Jml permohonan rekom

dok. Lingk. yang diterima

Persen 98 99 100 100 100

Jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata)

Jumlah sekolah Adiwiyata Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Mandiri

(18)

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja yang akan

dicapai antara pimpinan Instansi Pemerintah/ Unit Kerja yang menerima amanah/ tanggungjawab

kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/ tanggungjawab kinerja. Dengan demikian,

penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat

penerima amanah kepada atasan langsungnya. Perjanjian Kinerja ini menggambarkan capaian

kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/ unit kerja dalam suatu tahun tertentu

dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan

pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaan tujuan dan

sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan

sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Adapun format Penetapan/Perjanjian Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

(19)

2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Meningkatnya Indeks Kualitas Air dan Indeks Kualitas Udara

Peningkatan Indeks Kualitas Air 54,74

Peningkatan Indeks Kualitas Udara 86,64

2.

Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan

Persentase ketaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan

dokumen lingkungan (%) 73 Persen

3.

Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

Jumlah sekolah peduli dan berbudaya

lingkungan (Adiwiyata) 43 Sekolah

Jumlah penerima penghargaan

pengabdi lingkungan (Kalpataru) 1 Orang

4.

Meningkatnya akses informasi masyarakat thdp SDA dan LH

Peningkatan data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro 2 Dokumen

Program Anggaran Keterangan

1) Peningkatan Pengendalian Polusi

2) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

3) Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

4) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

5) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda

(20)

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP E. ALOKASI ANGGARAN

Adapun alokasi anggaran program/ kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2016 sebagaimana tabel berikut ini :

No. Program/ Kegiatan Anggaran (Sebelum PAK)

Anggaran (Sesudah PAK)

1 2 3

I. Urusan Wajib

A. Lingkungan Hidup

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 690.390.000,00 752.934.500,00

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2.500.000,00 1.500.000,00

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik 12.000.000,00 18.940.000,00

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional 11.700.000,00 11.700.000,00 4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 253.455.000,00 228.069.000,00

5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan

Kantor 37.275.000,00 37.275.000,00

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12.000.000,00 17.320.000,00 7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 16.000.000,00 10.645.000,00

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor 2.000.000,00 2.000.000,00

9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 62.185.000,00 27.685.000,00

10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-Undangan 8.400.000,00 6.060.000,00

11 Penyediaan Makanan dan Minuman 15.210.000,00 15.000.000,00

12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah 169.245.000,00 242.015.500,00

13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 50.000.000,00 101.305.000,00

14 Penunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Bidang

Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Umum 15.000.000,00 10.000.000,00 15 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 23.420.000,00 23.420.000,00

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 76.360.000,00 52.360.000,00

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/

Operasional 61.360.000,00 44.860.000,00

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 15.000.000,00 7.500.000,00

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 8.500.000,00

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 8.500.000,00

IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 16.000.000,00 0,00

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 16.000.000,00 0,00

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 14.641.500,00 10.000.000,00

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD 14.641.500,00 10.000.000,00

VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan 958.740.000,00 730.492.500,00

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan

(21)

4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/ Kegiatan Anggaran (Sebelum PAK)

Anggaran (Sesudah PAK)

1 2 3

VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan

LH 1.137.260.500,00 926.409.500,00

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 391.620.500,00 283.404.000,00 2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 20.500.000,00 20.500.000,00

3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang

Lingkungan Hidup 301.000.000,00 243.515.500,00 4 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 45.000.000,00 45.000.000,00 5 Koordinasi Penyusunan AMDAL 85.000.000,00 78.385.500,00

6 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam

Pengendalian Lingkungan Hidup 294.140.000,00 255.604.500,00

VII. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 693.484.500,00 474.236.000,00

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian

Kerusakan Sumber-sumber Air 275.616.000,00 173.536.000,00 2 Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 26.850.000,00 16.400.000,00

3 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 391.018.500,00 284.300.000,00

IX. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi

Sumber Daya Alam dan LH 126.456.500,00 113.550.000,00

1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di

Bidang Lingkungan 77.000.000,00 68.750.000,00 2 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 49.456.500,00 44.800.000,00

X. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 840.650.000,00 322.336.000,00

1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat & Limbah Cair 223.000.000,00 185.800.000,00

2 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda

Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi 553.650.000,00 79.536.000,00 3 Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 64.000.000,00 57.000.000,00

(22)

22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja merupakan kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau

untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan perorangan/ badan hukum/ pimpinan kolektif

organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai

penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima

pelaporan.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara

periodik.

Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan

dapat memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian kinerja, sasaran, program dan kegiatan

serta indikator makro baik keberhasilan - keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada

periode tahun tertentu.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran Kinerja merupakan suatu proses sistematis dan berkesinambungan yang

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Pencapaian Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dan realisasi

indikator sasaran. Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan

target dengan realisasi Indikator Kinerja Kegiatan yang terdiri dari Input, Output dan Outcome.

Sedangkan pencapaian Indikator Kinerja Utama dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi

Indikator Kinerja Utama.

Dalam memberikan penilaian tingkat Capaian Kinerja setiap sasaran menggunakan 2 (dua)

jenis skala pengukuran dengan 4 (empat) katagori penilaian. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai

makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

4 Antara 96 sampai 100 Sangat berhasil

3 76 % sampai 95 % Berhasil

2 55 % sampai 75 % Cukup berhasil

(23)

23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan

sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Antara 91 sampai 100 Kurang

2 76 % sampai 90 % Cukup

3 55 % sampai 75 % Berhasil

4 Kurang dari 55 % Sangat Berhasil

Dari hasil pengukuran kinerja dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan

pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian

kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak

tercapainya target kinerja yang diharapkan, berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditentukan

sebelumnya.

Pengukuran Kinerja Kegiatan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dilakukan

dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja sebagaimana Tabel Form Pengukuran

Kinerja Kegiatan (terlampir) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Lakip Tahun 2016 ini.

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 disajikan sebagai berikut :

Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya

lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

 Misi : Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat

 Tujuan : Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

Sasaran 1

Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut :

TABEL 1

Sasaran Indikator/ satuan

Formula/ Penjelasan

Real

2015 % Cap Targt 2016

Real

2016 % Cap Berhasil

Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara

Peningkatan Indeks Kualitas Air

Pij = √(Ci/Lij)2

M + (Ci/Lij)2R

2 53,33 112% 54,74 43,33 79% Berhasil

Peningkatan Indeks

Kualitas Udara IU = 100 – [(50/0,9) X ieu – 0,1)] 81,03 95% 86,64 97,73 113%

(24)

24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 1

 Sasaran Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara diukur melalui indikator :

1) Peningkatan Indeks Kualitas Air

Pemantauan kualitas air dilakukan di 3 lokasi yang status mutu airnya mewakili tingkat

pencemaran air yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Target yang ditetapkan sebesar 54,74

tercapai 43,33. Hal ini dimungkinkan karena :

 Adanya peningkatan jumlah penduduk sehingga air limbah domestik juga semakin

meningkat;

 Adanya peningkatan jumlah industri sehingga air limbah industri juga semakin meningkat;

 Masih banyak jenis usaha/kegiatan yang belum memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air

Limbah);

 Hampir seluruh air limbah (baik air limbah domestik maupun air limbah industri) di buang

ke Sungai; dan

 Masih adanya pembuangan sampah di badan air yang dilakukan oleh masyarakat

bantaran sungai.

Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut berhasil dan bila dibandingkan dengan

capaian tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 33%.

2) Peningkatan Indeks Kualitas Udara

Pemantuan kualitas udara dilakukan menggunakan metode passive sampler yang dilakukan di

3 lokasi yaitu jalan padat kendaraan, terminal, dan permukiman dekat industri. target yang

ditetapkan 86,64 tercapai 97,73. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat

berhasildan dibandingkan capaian tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 18%.

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Peningkatan

Pengendalian Polusi.

Sasaran 2

Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 2 sebagai berikut :

TABEL 2 keg. yg telah mentaati persyaratan administrasi dan teknis

--- x 100% Jml usaha dan/ atau

Kegiatan yg diawasi

(25)

25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Jml rekom dok. Lingk. yang diterbitkan

--- x 100% Jml permohonan rekom dok. Lingk. yang diterima

99 100% 100 100 100% Sangat

berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 2

 Sasaran Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen

lingkungan diukur melalui indikator :

1) Persentase ketaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dok. lingkungan.

Pengawasan terhadap pelaku usaha/kegiatan dalam melaksanakan ketentuan yang ada dalam

dokumen lingkungan sebagai upaya mewujudkan pengelolaan lingkungan secara baik dan

benar di lingkungan Industri, Usaha dan atau/Kegiatan. Target yang ditetapkan 73% tercapai

63%, dari 22 usah/kegiatan yang diawasi di tahun 2016 baru 14 usaha/kegiatan yang secara

teknis administratif sudah melaksanakan apa yang dituangkan dalam dokumen lingkungan yang

sudah dibuat. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut berhasil dan dibandingkan

tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 5%.

2) Persentase penanganan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan LH.

Terdapat 18 pengaduan masyarakat terkait dugaan pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan hidup di tahun 2016 dan semuanya sudah ditindaklanjuti. Target yang ditetapkan

100% tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat berhasil,

sama dengan capaian di tahun 2015.

3) Persentase capaian layanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi

kewenangan daerah.

Ijin rekomendasi dokumen lingkungan yang diterbitkan di tahun 2016 sebanyak 53 dokumen

(26)

26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Target yang ditetapkan 100% tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran

tersebut sangat berhasildan dibandingkan capaian tahun 2015 Naik 6,2%.

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan dan Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.

Sasaran 3

Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi sumber daya

alam.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut :

TABEL 3

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3

 Sasaran Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi

SDA diukur melalui indikator :

1) Jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata).

Jumlah sekolah Adiwiyata di tahun 2016 ditargetkan sebanyak 23 sekolah yang terdiri dari

sekolah Adiwiyata Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Mandiri. Target yang ditetapkan sebanyak

43 sekolah tercapai 42 sekolah. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat

berhasildan dibandingkan capaian tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2%.

2) Jumlah penerima penghargaan pengabdi lingkungan (Kalpataru).

Di tahun 2016 sudah diusulkan 1 orang penerima penghargaan Kalpataru akan tetapi belum

berhasil meraih penghargaan Kalpatru sehingga target yang ditetapkan tidak tercapai. Jadi

dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tidak berhasil dan dibandingkan capaian tahun

2014 turun 100%.

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Perlindungan

(27)

27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP Sasaran 4

Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut :

TABEL 4

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3

 Sasaran Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH diukur melalui indikator :

1) Tersedianya akses data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015 disusun selain

untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu “Penyediaan Informasi Lingkungan Hidup untuk Masyarakat”, juga merupakan salah satu upaya untuk menerapkan Good Environmental

Governance (GEG), terutama berkaitan dengan penerapan prinsip transparansi dan

akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan hidup. Target yang ditetapkan 2 dokumen tercapai

100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat berhasil, sama dengan

capaian di tahun 2015.

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Peningkatan

Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

B. REALISASI KEUANGAN

Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dapat dijelaskan

melalui tiga (3) hal pokok yaitu :

- Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan;

- Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja serta;

- Akuntabilitas Keuangan.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro memperoleh dukungan dana dari APBD Perubahan

(28)

28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP  Belanja Langsung : Rp. 3.390.818.500,00

 Belanja Tidak Langsung : Rp. 2.608.328.418,00

Realisasi Anggaran (Belanja Langsung) sampai dengan bulan Desember 2016 mencapai

84,91% (Rp. 2.879.047.376,00) dan realisasi fisik mencapai 89,91%. Alokasi dan realisasi anggaran

yang memadai pada suatu organisasi akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan

organisasi. Perbandingan realisasi anggaran tahun 2015 (79,59%) dengan tahun 2016 (84,91%)

mengalami kenaikan sebesar 9,32%.

Berikut ini disajikan laporan Akuntabilitas Keuangan pelaksanaan kegiatan pada Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu tahun 2016, sebagaimana form

(29)

29 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Realisasi Keuangan (%)

Realisasi Kegiatan (%)

1 2 3 4 5 6

Urusan Wajib A. Lingkungan Hidup

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 752.934.500,00 84,90 89,66

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.500.000,00 99,99 100

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 18.940.000,00 42,18 80 Adanya efisiensi anggaran

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional 11.700.000,00 33,72 75 Adanya efisiensi anggaran

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 228.069.000,00 93,35 100

5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan Kantor 37.275.000,00 87,10 100

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 17.320.000,00 45,84 85 Adanya efisiensi anggaran

7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 10.645.000,00 68,43 95

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan

Kantor 2.000.000,00 20,43 70 Adanya efisiensi anggaran

9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 27.685.000,00 65,80 85 Adanya efisiensi anggaran

10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 6.060.000,00 83,33 90

11 Penyediaan Makanan dan Minuman 15.000.000,00 67,31 87 Adanya efisiensi anggaran

12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 242.015.500,00 90,76 92

13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 101.305.000,00 77,90 86

14 Penunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Bidang Pemerintahan,

Pembangunan dan Pelayanan Umum 10.000.000,00 94,52 100

15 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 23.420.000,00 99,91 100

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 52.360.000,00 59,80 87,00

(30)

30 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Realisasi Keuangan (%)

Realisasi Kegiatan (%)

1 2 3 4 5 6

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 7.500.000,00 61,73 89 Adanya efisiensi anggaran

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 91,76 100

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 91,76 100

IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 0,00 0,00 0,00

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 0,00 0,00 0,00 Pelaksanaan diklat

diakomodir oleh BKD

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan 10.000.000,00 99,76 100

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD 10.000.000,00 99,76 100

VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 730.492.500,00 88,34 94

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan 730.492.500,00 88,34 94

VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH 926.409.500,00 85,79 97,33

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 283.404.000,00 82,58 100

2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 20.500.000,00 95,66 100

3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 243.515.500,00 81,91 84 Adanya efisiensi anggaran

4 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 45.000.000,00 90,65 100

5 Koordinasi Penyusunan AMDAL 78.385.500,00 92,22 100

6 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Pengendalian

Lingkungan Hidup 255.604.500,00 89,42 100

VIII. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 474.236.000,00 93,29 100

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan

Sumber-sumber Air 173.536.000,00 99,48 100

(31)

31 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Realisasi Keuangan (%)

Realisasi Kegiatan (%)

1 2 3 4 5 6

3 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam 284.300.000,00 89,53 100

IX. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan LH 113.550.000,00 91,46 100

1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang

Lingkungan 68.750.000,00 93,39 100

2 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 44.800.000,00 88,50 100

X. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 322.336.000,00 63,42 83,33

1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat & Limbah Cair 185.800.000,00 63,73 85 Adanya efisiensi anggaran

2 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang

Menimbulkan Polusi 79.536.000,00 43,69 65 Adanya efisiensi anggaran

3 Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 57.000.000,00 89,91 100

JUMLAH 3.390.818.500,00 84,91 89,91

Mengetahui,

KEPALA BADAN LIGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes. Pembina Utama Muda

(32)

37 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP C. CAPAIAN INDIKATOR SASARAN RPJMD

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

mendukung pelaksanaan misi ke-1 dari RPJMD Kabupaten Bojonegoro yaitu “Meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningktan

produksi pangan dan energi” bermakna ekonomi rakyat yang secara konsisten meningkat dengan

memberdayakan potensi dan SDM yang ada secara adil merata.

Adapun Tujuan dari Misi ke -1 yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan adalah “Meningkatnya daya saing daerah”, dengan Sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan

Hidup.” Tingkat keberhasilan misi ini pada setiap tahunnya diukur dengan tercapainya indikator peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

Adapun Capaian Target Kinerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 untuk urusan wajib

bidang lingkungan hidup sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2018 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

PENCAPAIAN TARGET KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

No

Indikator Kinerja Pembangunan

Daerah

Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

% Pencapaian Target Target Eksisting Target Realisasi

1

Persentase

peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

% 3,34 3,66 4,42 3,57 80,77

Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan penjabaran dari indikator

kinerja Uji Kualitas Lingkungan, dimana nilai IKLH didapat dari perhitungan indeks pencemaran air,

indeks pencemaran udara dan indeks tutupan hutan dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

IKLH = 30%(IPA) + 30%(IPU) + 40%(ITL)

IPA : Indeks Pencemaran Air

IPU : Indeks Pencemaran Udara

ITL : Indeks Tutupan Lahan

Persentase peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) diperoleh dengan

Rumus sebagai berikut :

(33)

38 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi

gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan

secara sistematik dan melembaga. LAKIP berisi tentang kinerja instansi dan akuntabilitasnya, yaitu

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran organisasi dan merupakan media akuntabilitas setiap instansi.

LAKIP berfungsi sebagai raport dari pimpinan unit organisasi, juga sebagai media informasi

tentang sejauh mana penentuan prinsip-prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi

manajemen secara benar di instansi yang bersangkutan. Dengan LAKIP dapat diketahui dan dinilai

tingkat keberhasilan dan kegagalan, hambatan dan kendala yang dihadapi instansi dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab instansi.

Dengan adanya LAKIP mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat, juga sebagai masukan dan pijakan untuk mengembangkan kebijakan, langkah-langkah

program dan kegiatan ke masa depan guna mencapai keberhasilan organisasi.

Berdasarkan pengukuran pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan yang telah

dilakukan, bahwa Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sudah berupaya dengan optimal

dan telah dapat melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya. Hal ini terlihat dari prosentase tingkat pencapaian target sasaran dari 8 indikator yang

ditetapkan, 5 indikator tercapai dengan kategori sangat berhasil, 2 indikator tercapai dengan kategori

berhasil, dan hanya 1 indikator tidak tercapai (tidak berhasil).

Sedangkan prestasi yang berhasil diraih Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

selama kurun waktu tahun 2016 sebagai berikut :

1) Diraihnya penghargaan Adipura Kirana kategori kota kecil periode tahun 2015, yang diberikan

pada tanggal 22 Juli 2016 di Istana Siak, Riau Pekan Baru;

2) Diraihnya penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2016 yang diberikan kepada SMPN 4

Bojonegoro sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan;

3) Diraihnya penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2016 yang diberikan kepada SMAN 1

Baureno, SMAN 3 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro dan SDN Dander 4 sebagai sekolah peduli

(34)

39 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

4) Diraihnya penghargaan Adiwiyata Provinsi Tahun 2016 yang diberikan kepada SMAN 1

Bojonegoro, SMPN 5 Bojonegoro, SMPN 2 Balen sebagai sekolah peduli dan berbudaya

lingkungan;

5) Diraihnya penghargaan Desa Berseri Tingkat Pratama yang diberikan kepada Desa Mojodeso

Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro;

6) Sebagai Juara III Lomba Panca Tertib lingkup Dinas, Badan dan Kantor tahun 2016.

Sebagai penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016, dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu tahun

2016 tingkat capaian Kinerja Sasaran dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Badan

lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dapat disimpulkan berhasil.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2016 ini dibuat untuk dijadikan acuan/ pedoman didalam mewujudkan kinerja

yang lebih baik di masa yang akan datang. Segala kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan

laporan ini semoga tidak mengurangi makna dari penyusunan lakip ini, dan bisa lebih meningkatkan

kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam pengelolaan dan pengendalian

dampak lingkungan secara optimal dan terpadu dalam rangka menjaga serta melestarikan fungsi

lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini.

Bojonegoro, 30 Desember 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes. Pembina Utama Muda

(35)
(36)

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

PENGUKURAN KINERJA DAN ANALISIS ATAS CAPAIAN KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN 2015

No. Program/ Kegiatan Indikator Formula Indikator Satuan Realisasi

2014

I Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana

- Bak pemilah sampah (sepasang)

- Drum Komposter

- Multi Drum Komposter

- Alat Pencacah Sampah

- Papan Himbauan 2 Bimbingan Teknis

Persampahan

Meningkatnya kefahaman masyarakat yang mengikuti bintek persampahan (1 kali @ 100 org)

Jumlah masyarakat yang meningkat kefahamannya ttg pengelolaan sampah

Orang - - - - -

II Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/ Adipura

Meningkatnya pengelolaan lingkungan perkotaan menuju kota bersih dan teduh melalui Koordinasi penilaian Kota Sehat/ Adipura (P1 dan P2)

- Jumlah titik pantau yang dinilai (P1 dan P2)

- Buku Non Fisik Adipura (3 jenis) yg disusun

- Jumlah pembinaan dan pendampingan di titik pantau Adipura 2 Pemantauan Kualitas

Lingkungan

Meningkatnya pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan melalui pemantauan kualitas lingkungan

Jumlah Usaha/ Kegiatan yang dipantau kualitas lingkungannya :

- Kegiatan Rumah Sakit

(37)

2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/ Kegiatan Indikator Formula Indikator Satuan Realisasi

2014

- Tercapainya target pengawasan di lingkungan industri, usaha/ kegiatan baik yg sifatnya rutin maupun insidentil terkait tindak lanjut pengaduan masyarakat

- Meningkatnya kinerja tindaklanjut pengaduan masyarakat

- Jumlah Usaha/ Kegiatan yang diawasi secara rutin

- Presentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya

Meningkatnya jumlah industri yang memiliki ijin pengelolaan limbah B3, sesuai dg pengajuan yang

memenuhi persyaratan dalam 1 tahun

Persentase ijin pengelolaan limbah B3 yang diterbitkan sesuai dg pengajuan yg memenuhi persyaratan dalam 1 tahun

Persen - 99 99 100 - Baru 5 Penyusunan Kebijakan

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

Meningkatnya kesadaran dan kefahaman semua fihak ttg perlindungan dan pengelolaan LH melalui penyusunan Kajian di bidang LH

Jumlah kajian lingkungan hidup yang disusun

Dok 100 - - - - 6 Koordinasi

Penyusunan Amdal

Meningkatnya jumlah industri yang memiliki dokumen Amdal, UKL-UPL dan SPPL sesuai dg pengajuan yg memenuhi persyaratan dlm 1 tahun

Persentase jumlah rekomendasi Amdal, UKL-UPL dan SPPL yang diterbitkan sesuai jml pengajuan yg memenuhi persyaratan dlm 1 tahun

Persen 100 99 99 100 Sangat Berhasil 7 Peningkatan Peran

serta Masyarakat dalam Pengendalian LH

Meningkatnya pengelolaan lingkungan kota dan desa se Kab. Bojonegoro melalui lomba Gerbang Bojonegoro Bersinar dan

Koordinasi penilaian Desa Berseri

Jumlah Kel./ Desa yang dinilai :

- Kategori I (Kel./ds. Se Kec. Bjn)

- Kategori II (27 ds Ibu Kota Kec.)

- Kategori III (27 ds terpilih di 27 Kec.) dan

Gambar

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Strategis
Tabel 4.1 Strategi  dan Arah Kebijakan BLH
TABEL 4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Dan Pembangunan Infrastruktur, arah kebijakannya adalah sebagai berikut :.. Peningkatan Investasi,

Dalam upaya mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan penelitian berkualitas dan diseminasi pengetahuan bidang manajemen

Pada Rasio Ketergantungan Daerah (RKTGD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2009–2018 terhadap Pertumbuhan Ekonomi menghasilkan nilai - 0,131 yang berarti memiliki hubungan yang

tahun mendatang, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan, untuk dapat mewujudkan secara nyata kemajuan daerah

RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 memuat indikasi program prioritas yang mendukung langsung pencapaian visi dan misi Gubernur Sumatera Selatan

Kebijakan 1: Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tahun 2013-2018, misi pertama yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya

Green City Kota hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial