KONTRIBUSI KECEPATAN REAKSI DAN KOORDINASI MATATANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DRIVE PADA PERMAINAN TENIS MEJA.

KONTRIBUSI KECEPATAN REAKSI DAN KOORDINASI

MATA-TANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN

FOREHAND DRIVE

PADA PERMAINAN TENIS MEJA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Fakhrur Rozy

NIM 11602241052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

v

MOTTO

Life is not a choice, Life is make your own choice.

Become different is a Choice

Life is not started from a dream, Life begins from you waking up and try to do

something.

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:

1. Ibu Sutiyem dan bapak Suyanto. Orang tua yang sangat luar biasa. Tidak ada

satupun di dunia ini yang sanggup menggantikan kalian.

2. Adikku Taufik Fakhruz Zein. Tetap semangat, perjalanan ini masih sangat

panjang.

3. PKO B 2011, terutama kecabangan tenis meja.

vii

KONTRIBUSI KECEPATAN REAKSI DAN KOORDINASI

MATA-TANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN

FOREHAND DRIVE

PADA PERMAINAN TENIS MEJA

Oleh:

Fakhrur Rozy

NIM 11602241052

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

kecepatan reaksi dan koordinasi mata-tangan terhadap ketepatan pukulan

forehand drive

pada permainan tenis meja.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik

korelasional. Teknik pengambilan data menggunakan tes dan pengukuran.

Populasi pada penelitian ini adalah atlet tenis meja pemula Daerah Istimewa

Yogyakarta kategori putra. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik

purposive sampling

, sehingga didapat 30 atlet pemula

kategori putra yang memenuhi syarat. Teknik analisis data menggunakan uji

korelasi regresi.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada

kontribusi yang signifikan dari kecepatan reaksi terhadap ketepatan pukulan

forehand drive

sebesar 31,25%. (2) Ada kontribusi yang signifikan dari koordinasi

mata-tangan terhadap ketepatan pukulan

forehand drive

sebesar 52,85%. (3) Ada

kontribusi yang signifikan dari kecepatan reaksi dan koordinasi mata-tangan

terhadap ketepatan pukulan

forehand drive

sebesar 84,1%.

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi

dengan judul “Kontribusi Kecepatan Reaksi dan Koordinasi Mata-tangan terhadap

Ketepatan Pukulan

Forehand Drive

pada Permainan Tenis Meja“ dapat

diselesaikan tanpa halangan yang berarti.

Selesainya penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar

di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed., Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Siswantoyo, S.Pd, M.Kes., Ketua Jurusan PKL, Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

.

4. Bapak Prof. Dr. Tomoliyus, M.S., selaku Pembimbing Skripsi yang telah

ikhlas memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk selalu memberikan yang

terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Fauzi, M.Si., selaku pembimbing akademik yang selalu memberi

ilmu dan arahan selama menjalani studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan.

ix

7. Pelatih, pengurus, dan pemain Atlet Tenis Meja Pemula Daerah Istimewa

Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan membantu penelitian.

8. Semua pelatih, pengurus dan atlet PTM TT27 yang mengizinkan gedungnya

dipakai untuk pelaksanaan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, baik dalam hal penyusunan maupun penyajian disebabkan oleh

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh

karena itu, segala bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan baik

itu dari segi metodologi maupun teori yang digunakan untuk perbaikan lebih

lanjut. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

... vii

KATA PENGANTAR

... viii

DAFTAR ISI

... x

DAFTAR TABEL

... xii

DAFTAR GAMBAR

... xiii

DAFTAR LAMPIRAN

... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

1

B. Identifikasi Masalah ...

3

C. Batasan Masalah ...

4

D. Rumusan Masalah ...

5

E. Tujuan Penelitian ...

5

F. Manfaat Penelitian ...

6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ...

8

1. Hakikat Tenis Meja ...

8

2. Hakikat Forehand Drive ...

8

3. Ketepatan Pukulan Forehand Drive ...

11

4. Cara Mengukur Ketepatan Pukulan Forehand Drive ...

13

5. Hakikat Kecepatan Reaksi ...

14

6. Cara mengukur Kecepatan Reaksi ...

16

7. Hakikat Koordinasi Mata-Tangan...

16

8. Cara Mengukur Koordinasi Mata-Tangan ...

19

9. Hubungan Kecepatan Reaksi dengan Ketepatan Forehand Drive ...

19

10. Hubungan Koordinasi Mata-Tangan dengan Ketepatan Forehand Drive..

21

B. Penelitiaan yang Relevan...

22

C. Kerangka Berpikir ...

23

D. Hipotesis ...

25

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...

26

B. Definisi Operasional Variabel Penelitan ...

27

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...

28

D. Teknik dan Instrumen Pengambilan Data ...

29

E. Teknik Analisis Data ...

34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...

39

xi

2. Hasil Uji Prasyarat ...

40

3. Uji Korelasi Regresi ...

42

4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif ...

42

B. Pembahasan ...

43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

47

B. Implikasi Hasil Penelitian ...

47

C. Keterbatasan Penelitian ...

48

D. Saran ...

49

DAFTAR PUSTAKA

...

50

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.

Data Hasil Penelitian...

39

Tabel 2.

Deskriptif Statisik...

40

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas.. ...

41

Tabel 4. Uji Linieritas Hubungan ...

41

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas...

42

Tabel 6.

Uji Korelasi setiap Variabel.. ...

42

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Desain Penelitian ... 27

Gambar 2.

Ruler Drop Test

... 31

Gambar 3. Dinding Tes Koordinasi ... 31

Gambar 4. Instrumen Tes Ketepatan Pukulan

Forehand Drive

... 33

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas...

52

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian...

53

Lampiran 3. Data Penelitian ...

54

Lampiran 4. Deskriptif Statistik ...

57

Lampiran 5. Uji Normalitas...

59

Lampiran 6. Uji Homogenitas ...

60

Lampiran 7. Uji Linearitas ...

61

Lampiran 8. Uji Korelasi...

62

Lampiran 9. Penghitungan SE dan SR ...

62

Lampiran 10. Tabel r ...

65

Lampiran 11. Tabel Distribusi F untuk Alpha 5% ...

66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

!"" # $

$ %

& $ $ $ $

'

$

*+,- ,./-01+1 +2 3-04/05 /* ,+6-* /*-0 4+3 -* -5 - / 1+3-04*-7-0 4+3-* 1 +8+ .-5 ,/0 4* 701+9-4- 7:- ;-9 - 0 5 +3<-=- .3-041 -04>?= - = /-,- 8-,*+8+ .-5-0 @-75/ *+8+ .-5-0 3+-*17 =-0 *+8+ .-5-0 4+3-*> A+8+.-5-0 3+-*17 -=-6-< *+ ,- , . /-0 1+1 +23-04 = -6- , ,+0: - ;-9 1/-5 / 3-041-04 = -6- , ;-*5/ 1 +1 70 4* -5 ,/0 4* 70 BC /* -= 7@-05 2D )EFFG FF HI> A+ 8+ .-5 -0 3 +-*17 1-0 4-5 = 79 /5 /< *-0 /05 /* ,+0 4+ ,9-6 7*-0 926 - = +0 4-0 ,+0+ 3-.*-0 5+*0 7* ./* /6-0 @-04 5 +.-5 = -6 - , .+3 ,-70-0 5+0 71 , +:-> J+3 ,- 70-0 5 +0 71 ,+:- ,+,76 7*7 9-0@-* 5+*0 7* . /* /6-0 @- 04 9+ 39+=- =-6- , .+0 44/0 --00@- > A223= 70 -17 -=-6-< *2 , .20+0 @- 04 = 79 /5/<*-0 /05 /* ,+0=/* /0 4 *+9+ 3<-1 76-0 ,+ 0 44/0-* -0 9+39-4- 7 ,- 8-, 5+*0 7* =-6- , .+3 ,- 70- 0 5+0 71 ,+: -> A -3+0- .-= - =-1-3 0@- *22 3= 70-1 7 -=-6 -< 1-6-< 1-5 / = 7-05 -3 - *2 ,.20+0 9 72 ,25 23 =-1-3 @-0 4 = 79 /5 /<*-0 = -6- , 1 +5 7- . 8-9-04 26-<3- 4-> K+9 7< 1.+17L7*0@- .+ 3 ,- 70-0 5+0 71 ,+:- ,+,9 /5/<*-0 *223=70-1 7,-5- M5 -04-0

(hand-eye coordination

I>

P QR ST U QV Q WXTYQZQQT TYQ [ QZ\] QT STZSW R X T \T^WQZWQT WX_XUQZQT `X QWa\ V QT Wbb` V\TQa\ R QZQ cZQT ^QT dX[SR dX ^\ZS dX` WXR dQT ^ U QV Q _Q dQT^ b[ Q]` Q^Q ZX T\a RX eQ f gXdQT YQ WQT RQa \] RX T ^^S TQWQT [QZ\] QT YQT ^ Rb Tb Zb T STZSW R X[QZ\] WX VSQ WbRUbTXT d\b Rb Zb ` ZX`aXdSZf hQZ\] QT ijk l lk mn ZXW T\W R Qa\] R X TeQV\ [QZ\] QT YQT^ V\QT ^^QU UQ[\T^ X oXWZ\of pX VQT^W QT [ QZ\] QT o\a \W ] QT YQ aXdQZQa S TZSW RX TeQ ^Q W XdS^Q`QT QZ[X Z dSWQT STZ SW RX T\T^W QZWQ T WbRUb TX Td\bR b Zb`YQT ^R X TVSWST ^ VQ[QRUX` R Q\T QTZX T\aRX eQfpX VQT^WQT [ QZ\] QT o\a \ W a XUX` Z\ [ QZ\] QT dXd QT a X dX TQ`TYQ V\U X`[SWQT VQ[QR a X Z\QU _Q dQT^ b[ Q]` Q^Q Z X`RQaSW ZXT\a RX e Qf g Q` X TQ WS` QT ^TYQ R b VX[ [QZ \] QT dX dQT S TZ SW RX T\T^WQZWQT WX _XUQZ QT `X QWa\ VQT Wbb ` V\TQa\ RQZ QcZ QT ^QT STZ SW U X`RQ\ TQT ZX T\aRX e Qa X] \T^^QWX VS QWbRUb TX Td\bR b Zb`\T\Z\ VQWdX^\ ZSV\U X`]QZ\ WQTf

pX dSQ] UX TX[ \ Z\ QT VQU QZ R XTe QV\ dS WZ\ YQT ^ TYQ ZQ STZ SW RX` SdQ] UX`a XUa \ ZX`a XdSZf gX_XU QZQT `XQWa\ VQT Wbb` V\T Qa\ R QZ QcZ QT ^QT Q VQ[ Q] WbRUb TX Td\bRb Zb` YQ T ^V\dSZ S] WQT VQ[ QR U X` R Q\TQTZXT\aR X eQfpX V Q T^W QT WXZXU QZ QT U SW S[ QT QV Q[Q] WXRQR U SQT q rsk l lt YQ T ^ ]Q` Sa V\WSQaQ\ VQ[ QR UX`RQ\ TQTZ X T\aR X eQfuX[SRV\WQe \aX _Q`Q \[ R \Q] QU QWQ] WX_XU QZ QT`XQWa \ VQT Wbb`V \TQa \RQZ QcZQT ^QT YQ T ^ dQ\ W RXR dX` \WQT aSRdQT^QT ZX`] QVQU WXZX U QZ QT U SWS[ QT VQ[ QR UX`R Q\TQ T ZXT\a R X eQf vQ[ \ ZS YQ T^ RX[ QZQ` dX[ QW QT ^\ UX TX[ \Z \ RX T^QR d\[ eSVS[ w gb TZ` \dSa\ gX_XU QZQT x X QWa\ VQT gbb` V\TQa \ y QZ Q cZ QT^QT ZX`] QVQUg XZXU QZQTz SWS[QT

F

{j|}~m i

D

jk |UQVQz X`R Q\TQT€X T\ayX eQf

B. Identifikasi Masalah

…† ‡ˆ‰ Š‹ ˆŒ  Œ‰ Ž ŒŠ Œ ‘Žˆ‰ ŽˆŒ Ž’ “ ˆ‰ ˆŒ ” ˆŽ• Š – ˆ Œ Ž— —”– Š Œˆ•Š  ˆ‰ ˆ˜‰ ˆŒ ‘ˆ Œ  ˆ• Š‹ —Œ—‰—Œ –Œ ‘ˆŒ ™ ˆ‰Š‹ ˆŒ š›œ  ž Ÿ ™   Œ‘‘ Œ ˆŽˆŒ ™ˆ‰ Š‹ ˆŒ ŸŸ ˆŒ  Œ‰  Ž  ŸˆŒ‘ ŒŽ —“ —Œ ŒŸŠ ——‰—”– ˆ• ˆ”†

 † ¡ —“—Œ Œ ŸŠ— —‰ —” Ÿ”“”ˆŒ “ Œ‰ŠŒ‘ – ˆ™ˆ •‰ Šˆ“ ’ ˆŸˆŒ ‘ —™ˆ‹” ˆ ‘ˆ† ¡’ “ ˆ‰ ˆŒ ”ˆŽ•Š – ˆŒ Ž ——”– ŠŒˆ• Š ˆ‰ ˆ˜‰ˆŒ ‘ˆŒ ˆ– ˆ™ˆ‹ Ž— “—Œ Œ ŸŠ ——‰—” ¢ˆ Œ ‘Ÿ”“ ” ˆŒ“ Œ‰ Š Œ‘–ˆ™ ˆ“” ˆŠŒˆŒ‰ ŒŠ •£ˆ†

¤† ¥ ™  – Š Ž‰ ˆ‹ Š Ž—Œ‰” ŠŸ • Š Ž’ “ˆ‰ ˆŒ ”  ˆŽ• Š – ˆ Œ Ž——”– ŠŒˆ• Š  ˆ‰ˆ˜‰ ˆŒ ‘ˆ Œ ‰ ”‹ ˆ– ˆ“Ž‰ “ˆ‰ ˆŒ“ Ž ™ˆŒ¦§› ¨©ª «šš›œ ¬¨“ˆ–ˆ“” ˆŠŒˆŒ‰ ŒŠ •£ ˆ†

C. Batasan Masalah

¥ˆ‰ ˆ•ˆŒ ˆ• ˆ™ˆ‹ – Š “” ™ŽˆŒ ˆ‘ˆ” “ Œ™ Š‰ŠˆŒ Š ŒŠ ™ŸŠ‹ ­Ž‰Š­ž ­ Š• Š Œž ‰ ˆ” ˆ‹ž – ˆŒ – ˆ“ˆ‰ – ŠŽˆ£ Š ™ŸŠ‹  Œ– ˆ™ˆ† ® ˆ™ ˆ “ Œ ™Š‰ ŠˆŒ Š ŒŠž “ Œ ™ Š‰ Š  Ÿˆ‰ ˆ• Š ” ˆŒ‘ ™ŠŒ‘Ž“ “Œ™ Š‰ Š ˆŒ ˆ‘ˆ” ‰ Š– ˆŽ ‰ ” ™ˆ™ ™ ˆ• – ˆŒ ™ŸŠ‹ ˆŽ”ˆ‰ – ˆ™ ˆ “™ ˆŽ•ˆŒ ˆˆŒŒ¢ˆ† ¯  Ÿˆ‰ˆ• ˆŒ ˆ• ˆ™ ˆ‹ – ˆ™ˆ “ Œ ™Š‰ ŠˆŒ ŠŒŠ ˆ– ˆ™ˆ‹  Œ‘ ŒˆŠ Ž—Œ‰ ”Š Ÿ • Š Ž ’“ˆ‰ˆŒ ”ˆŽ•Š – ˆŒ Ž——” – ŠŒˆ• Š  ˆ‰ˆ˜‰ ˆŒ ‘ˆŒ ‰ ”‹ˆ– ˆ“ Ž‰  “ˆ‰ˆŒ “ Ž ™ˆŒ ¦ §› ¨© ª«š š›œ ¬¨ “ˆ– ˆ “” ˆŠ ŒˆŒ ‰  ŒŠ• £ ˆ† ° ’ ˆ” ˆ ”ŠŒ’ Š ˆ– ˆ™ ˆ‹• Ÿ ˆ ‘ˆŠŸ ”Š Ž‰ ±

…† ¡’ “ ˆ‰ ˆŒ ”ˆŽ•Š ¢ˆŒ ‘ – Š‰ ™Š‰ Š ‹ ˆŒ ¢ˆ ” “ˆŽˆ Œ Ž’ “ˆ‰ ˆŒ ”  ˆŽ•Š ‰Œ‘‘ˆ™ Žˆ”Œˆˆ”ˆ‹– ˆ‰ˆŒ ‘Œ¢ˆŸ—™ˆ– ˆŒ•ˆ• ˆ” ˆŒ•– ˆ‹– Š‰ Œ‰ ŽˆŒ†

 † ¡ ——”– Š Œˆ•Š¢ˆŒ ‘– Š‰ ™Š‰ Š‹ ˆŒ¢ˆ• Ÿˆ‰ˆ•Ž ——”– Š Œˆ•Šˆ‰ˆ˜‰ ˆŒ ‘ˆŒ†

¤† ¡‰  “ˆ‰ˆŒ Ÿ” “ˆ Ž‰  “ ˆ‰ ˆŒ Œ  “ˆ‰ŽˆŒ Ÿ—™ ˆ Žˆ” ˆ‹ • ˆ• ˆ” ˆŒ ¢ˆŒ ‘ •– ˆ‹ – Š‰ Œ‰ ŽˆŒ†

D. Rumusan Masalah

´µ¶· ¸¹¸¶º¸ » ¼¸½ ¸¶ ¾µ ¼¸º¸»¿ À ¸¹¸ ¼¸ Á ·¸ » ·µ»½ Âú¸ ¹  À¸ ¹¸ ¼¸ Á ½µ¶ ·¸Ä¸½ ºµÀÅ »¿ºÂ»¸ » ¸ ·¸ »Æ¸ ºµ ¾Å ½Å Á¸ » ¸ º¸» ºµÇµÄ¸ ½¸ » ¶µ¸ º¹  ·¸ » ºÈȶ ·Â»¸¹  À¸ ½¸ É ½¸ »¿¸ » ·¸ ¼¸ À ʸ º½Å Ƹ»¿ ¾µ¶ ¹¸ À¸¸ » ĸ· ¸ ĵ¶À¸Â »¸ » ½µ »Â¹ ÀµË¸Ì ͵ Á »¿¿¸ ·¸Ä¸ ½·Â½¸¶ º¶Å ÀÅ ¹¸ »À¸ ¹¸ ¼¸ Á¹µ ¾¸¿¸ ¾µ¶Â ºÅ ½Î

ÏÌ Íµ ¾µ¶¸Ä¸ ¾µ ¹¸¶ ¹Å À¾¸ » ¿¸ » ºµ ǵĸ ½¸» ¶ µ¸º ¹Â ½µ ¶Á¸ ·¸Ä ºµ ½ µÄ¸ ½¸» ÄÅ ºÅ¼¸ » ÐÑÒ ÓÔÕÖ××ÒØÙÓĸ ·¸Ä µ¶À¸ »¸ »½µ»Â ¹ÀµË¸Ú

ÛÌ Íµ ¾µ¶¸Ä¸ ¾µ ¹¸¶ ¹Å À ¾¸»¿¸» º Èȶ ·Â»¸ ¹  À¸½¸ ɽ¸ »¿¸ » ½µ ¶Á¸·¸Ä ºµ ½ µÄ ¸½¸ » ÄÅ ºÅ ¼¸ »ÐÑÒÓÔÕÖ××ÒØÙ ÓÄ ¸ ·¸Äµ¶ À ¸Â »¸ »½µ »Â¹ÀµË ¸ Ú

ÜÌ Íµ ¾µ¶¸Ä¸ ¾µ ¹¸¶ ¹Å À ¾¸»¿¸ » ºµ ǵĸ ½¸ » ¶µ¸ º¹  ·¸» ºÈȶ ·Â»¸ ¹  À¸ ½¸É ½¸ » ¿¸» ½µ¶ Á¸ ·¸Äºµ ½µÄ¸ ½¸ »ÄÅ ºÅ ¼ ¸»ÐÑÒÓÔÕÖ××ÒØÙ Óĸ ·¸Ä µ¶À¸ »¸ »½µ »Â ¹ÀµË¸ Ú

E. Tujuan Penelitian

´µ¶· ¸¹¸¶º¸ » ¼¸ ½¸¶ ¾µ ¼¸ º¸»¿ ·¸ » ¶Å ÀÅ ¹¸ » À¸ ¹¸¼¸Á ·Â¸ ½¸ ¹Ý À¸º¸ ½ÅË Å¸ » ĵ»µ ¼ ½¸ »Â»Â¸·¸ ¼¸ Á¹µ ¾¸¿¸Â¾µ¶Â ºÅ ½Î

ÏÌ Þ »½Å º Àµ »¿µ ½ ¸ ÁÅ Â ¹µ¾µ ¶¸Ä¸ ¾µ¹ ¸¶ ¹ÅÀ¾¸ » ¿¸ » ºµ ÇµÄ ¸ ½¸» ¶µ ¸ º¹  ½µ¶Á¸ ·¸Ä ºµ ½µÄ¸ ½¸ »ÄÅ ºÅ ¼¸ »ÐÑÒÓÔÕ Ö××ÒØÙÓĸ ·¸Ä µ¶ À¸ »¸ »½µ»Â ¹ÀµË¸ Ì

ÛÌ Þ »½Å º Àµ»¿µ ½¸ÁÅ Â ¹µ ¾µ¶¸Ä ¸ ¾µ ¹¸ ¶ ¹Å À ¾¸»¿¸ » º Èȶ ·Â»¸ ¹  À¸ ½¸É ½¸ » ¿¸ » ½µ¶ Á¸ ·¸Äºµ ½µÄ¸ ½¸ »ÄÅ ºÅ ¼ ¸»ÐÑÒÓÔÕÖ××ÒØÙ Óĸ ·¸Ä µ¶À¸ »¸ »½µ »Â ¹ÀµË¸Ì ÜÌ Þ »½Å º Àµ»¿µ½¸ÁÅ ¹µ¾µ ¶ ¸Ä¸ ¾µ¹ ¸¶ ºµ ÇµÄ ¸ ½¸ » ¶ µ¸º¹  ·¸ » ºÈÈ ¶ ·Â»¸¹  À¸ ½¸É

F. Manfaat Penelitian

àá â ãäåæåçãèæ éçéê

åá ëå ìåç í éîå íéïåð êãñå òåé é ðóèæ ôåê é éõ ô éåö ê ãæçå ôå ê÷ïå ð ñåòé êãò ãðå ì éðêå ð èõåöæå òå ç ãæ÷ç å ôå ñå òé ìåæ å ìãõ åç éö ôå÷ì÷ð ì ãô ñéðå íå ð ìéö åï øå ð ò

ñ ãæï èô ìãç ãð çãæöåíå ì ìãôñé ðåå ð åç õ ãçïö ÷ ê÷ê ð øå ì ãôñé ðåå ðåçõãç ç ãðé êô ãîåá

ñá ù ãðãõ éçéå ðé ðéíå ìåçíéîå íéïåðêãñå òå éñåö å ðï åî éåðñå òéìåæåìåïå æíåõå ô ñéíåðò èõåöæå òåç ãðé ê ôãîåíåõå ôì ãðòãô ñå ðòå ð ìãæ ôå éðå ðñ ãæ íå ê åæïå ð ï ãäãìåç åðæãåï ê é íå ðï èè æ íéðå ê éôåçå úçå ðòå ðç ãæö åíåìï ãç ãìåçå ð ì÷ï ÷õå ð ûüý þÿ ý þìå íåì ãæ ôå éðå ðç ãðé êô ãîåá

äá ù ãðãõ éçéå ð éðé íå ìåç í éî åíéïå ð æ ãó ãæ ãðêé ÷ðç÷ï õåç éöåð øå ðò åïå ð íéõ åï êå ðåïå ð íåð ê ãñå òåé êåõåö ê åç ÷ ñåöå ð ìãæçéôñå ðòå ð íåõå ô ìãð ø÷ê÷ð åðìæèòæ å ôõ åçéöå ðç ãðé êô ãîåá

íá ù ãðãõ éç éåð éð é íåìåç í éò÷ðåïåð ê ãñ åòå é ñåöåð ìãæç é ôñå ðòå ð íå ð ôå ê÷ïå ð ÷ðç÷ï ô ãðòö å êéõïå ð ìæ èòæå ô õåç éöåð ï ö ÷ê ÷ê ÷ðç÷ï ï ãäãìåçå ð æ ãåï êéíå ðï èèæ íéðå ê éôå ç åúçå ðòå ð÷ðç÷ïäå ñå ðòèõ åöæå òåçãðé êôãîå á ãá ù ãðãõ éçéå ðé ðéíå ìåçíéîå íéïå ðæ ãóãæ ãðê éì ãð ãõéç éå ðêãõå ðî÷ç ð øåá

á â ãäåæåìæåïç éê

åá ù ãðãõ éçéå ð é ðé íåìåç íéò÷ðåï å ð ê ãñå òåé å ä÷åð ìåæå ìéöåï øå ðò ñãæïãìãðç é ðòå ðïö ÷ê ÷êðøåìãõ åçéö÷ðç÷ïôãõ åï êå ðåïå ðç ÷òå ê ðøåá

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Tenis Meja

!"#$ % !&' % !% #( #) # *!+ *' ,' # - !) "#) ./)/ (' " 0' ", ) 1 %. (!) 2' " - !+ (#3' - $ /$'3 / "-/) 2 #,/ "') ' "4 5' %/ "6 #"- # . !+ %' #"' " -!"#$ % !&' % !+/.')' ". !+ %' #"'"0'",$!2 !+3 ' "' 47)$ #0' " ,2 #(')/)' "2'('%1 ('3+',' # "# '2' ('3 ) 1"$ #$-!" % !%/)/ (6 %!",'+'3)' " 2'" %!"!%.' -)' " *1(' ) ! % !&' ('8' " $!3 # " ,,' $' %.' # .'2' $ /' -/ $ ' ' - *1(' # -/ - #2') 2'.'-2 #) !% *' (#)'" (',# 1(!3 ('8' " 9: '( #%6 ;<<= >?@ 4 A !+ %' #"' " -!"#$ % ! &' % !+/.')' " B' *'", 1('3+ ' ,' 0' " , -!+ B!.' - 2' (' % %!%' #")'" *1('4 C' ( #"# 2 #)'+ !"') ' " 2'0' .' "-/( *1 (' 0' " , +!(' -#D -#", ,# 2 !" ,' " %!&' %'/./" 2 !",' " *!- 0' " , 2 # ('. #$# )'+ !-6 2 # %' #")'" 2'('% % !&' 0'" , +!(' -#D ) ! B# ( 9E # "'$ A !"2 #2 #)' " 2' " F !*/2'0' ' "6 ;<> G= ;@ 4A !+ %' # "'" -!"#$ %!&''2' ( '3 $ /' -/ . !+ %' #" '" 2!" ,' " % !" ,,/ "')'" D'$#( #-'$ %!&' 2 '" . !+ (!",)'.' "" 0' $!+-'+')!-2' "*1('$!*',' #' (' -"0'9 H' ++0C 12,!$ 6;<<I=;J@ 4

K!+2 '$'+) ' " *!* !+'.' . !"2'.' - 2 #' -'$ %')' 2'.'- 2 #$ #%./ ()' " *'38' .!+%'# "' " - !" #$ % !&' '2' ('3 . !+%'# "' " 0'" , %!" ,,/ "') ' " *!- 2' " *1('2 #' -'$$!*/ '3 %!&'*!$!+-'"!-2 !" ,' ".!+'- /+' "$ '",' -$ !2 !+3' "'0'#-/ % !", !% *' (#)' " *1(' 2! ",' " %!( !8 '- # ' -'/ % ! ",#-'+ # " !- 2'" %'$ /) ) ! % !&'('8' "2!",'"% !" ,,/ "')'". /)/ (' "LMN OPQ R S' -'/

backhand

4

2. Hakikat

Forehand Drive

UV WX YZ Y[ [\]^Y _` aY] bcZ Y d Y] [\] e\[ bY` aY] bcZ Y dYf Yg d` ZYahaY ] d\ ]e Y] i Yj Y f ha hZY] k lm nopqr d Y]

backhand

s t \ iYjY h[ h[ f hah ZY ]

forehand

d Y]

backhand

d YZ Y[ g \]` u [\_ Y Yd Y Z`[Y [ YiY[v ^Y`ghw x UV

f hahZ Y]

drive,

xyV f hahZY]

push

v xz V f hahZ Y]

block

v x{V f hahZY]

chop,

x| V f hahZ Y]

service”

s } YZ ` ]` u \u hY` d\ ]eY] f \ ]d Yf Yg ~ i [ Yd XY[`j` d Y ] € hjZ Y] hu] Y\d` xUTTUw |T‚UƒTV bY „ Y dYZY[ b\ j [Y` ] g\ ]`u [\ _Y g\jdYfYg b\ b\jYfY g\ a]`a f hahZY ]v Y]g Yj Y ZY` ]w xU V

push,

xyV

block,

xz V

chop,

x {V

service,

x|V

flat hit,

x…V

counter hitting,

x† V

topspin

vx‡ V

dropshot

vxTV

choped

smash

vxUƒV

drive

vxUU V

flick

s

ˆ\b`  Z Y]_hg ‰ c[c Z`^hu xyƒUyw yV [ \ ]_\Z Yu aY]

Drive

Yd YZY g\ a]` a f hahZ Y] x

stroke

V d` [ hZY` u`a Yf b\g g \jghg hfd Y] e\j YaY] b\g d Yj` bY„Y u\j c]e a\ Yg Yu d`Ya`j` d` d\f Y] d Y`s

Drive

d` eh]YaY] u \ bYe Y` f hahZY]u \jY]e Y] Yg YhdYf Yg _he Y a` g Yac]gj cZu \u hY` d\]e Y]a\`]e` ]Y]s

Push

Yd YZY g\ a]`a f hahZ Y] d` [ hZY` d Yj` u`aYf b\g u \d`a`g g\j bhaY d\ ]e Y] e\ jYa Y] [\ ]d cjc ]es

Push

b` YuY]^Y d`eh] YaY] h]gha [\ ]e\ [bYZ` aY] f hahZ Y]

push

d Y] f h ahZY]

chop

Z Y„Y]s

Block

Yd YZY g\ a]` a

blocking

d\ ]eY] u ` aYf bYg g \jg hghf h]gha [\ ]e\ ]g` a Y] YgYh [\ [b\]d h]es

Block

b` YuY]^Y d`eh] Ya Y] h]gha [\ ]e\ [bYZ`aY] b cZY

drive

Yg Yh bcZY [\ ZY[ b h]e d \ ]eY] f hgYjY] YgYus

Chop

Yd YZ Y g \ a]`a f hahZY] d`[hZ Y` d Yj` fcu` u` bYg g\jbh aY a\ [ hd` Y] d`e\ j YaY] u \f\jg ` [\ ]\ bY]e f cc] d \] eY] aYf Ya YgYh d` u\ bhg _h e Y e\jYaY] [\ [b Yicas t \jŠ` u Yd YZ Y g\ a]`a f hahZ Y] h]g ha [\ ]^Y_` aY] bcZY f\jg Y[Y d\ ]eY] g\j Z\ b`  d YhZ h [\ [Y]g hZ aY] bcZY g\ju\ bhg a\ [\ _Y f\ ] ^Y_`v d Y] bcZY Yjhu[\ Z\„Yg`YgYu]\gdY][ Yuhaa\uYuYj Y][\ _YZ Y„Y]s

‹\]hj hg ˆYj j ^ }cd e\u xyƒƒ†w z{V iYj Y [\ZY ahaY] f hahZ Y] Œcj\ Y]d d` [ hZY` d\ ]e Y ] b\jd` j` [\ ]eYd Yf [\_ Yv aYa` aY]Y] u \d ` a`g d`gYj` a a\ b\ ZYa Y]es hgYj g hbh a\YjY aY] Y] d \ ]e Y] b \jg h[f h f YdY f` ]eeY]e d\ ]e Y]gY]eY] ^Y] e d` Y ^h]a Y] a\ YjY Z hYjs` ]d YaY] b\j Yg bYd Y] a\ aYa` aY]Y]s tYYg [\ ]eY ^h]a Y] gY]e Y] a\ Yj Y b\Z Ya Y] e x

backswing

V_ Ye YYeYjb\ gg\g Yfg \e YaZ hjhud \]eY ]Z Y]gY`sŽ_ h]eb\gdY] g Y]e Y] Yjhu u\d`a`g [\]eYj Y a \ b Y„Y d\ ]eY ] u `ah a`j Y‚a` j Y Uyƒ d\jY_Yg s

ˆYa ha Y] Y ^h ] Y] a\ YjY d\fY] x

Foward Swing

V d\ ]e Y] [\ [hg Yj b\jYg bd Y] Y]dY a\ d\fY] a\ aYa` a` j` s

Yd Y

‘ ’“”• –—˜™– ”š › œ ™“ ™‘ ’ • ™ š” ˜™ “ ’•™˜”ž Ÿ’ —ž ¡ ” “ ’ •’ ˜” ¢•’ ˜” £“ — ˜” ¡ ”‘›

Backswing

“”ž

foward

¤’žŸ“’¥” •™•”ž“ ”¥”  ” ‘ ™Ÿ— ˜”•”ž ›

¦™•™¥”ž

drive

”“”¥”š §™•™¥”ž “” ”˜

¨”ž Ÿ §—˜‘”  ” “ ’§—¥”¡”˜’  ” ”‘ ¥”‘’š”ž ‘—ž ’  — ¡” › ©—– ”ž¨”•”ž ª˜”ž Ÿ  —ž Ÿ”ž ŸŸ”§ §™•™¥”ž

drive

‘’“ ” •  —žŸš ”’¥•”ž§™‘” ˜”ž«

spin

¬›­”   ™ž§”“”•—ž¨”‘””žž¨”§™•™¥”ž

drive

‘ —‘ ”§  —žŸš ”’¥•”ž §™˜”‘”ž •—“—§”ž «

topspin

¬  —•’§™ž ‘ ’“” • –— Ÿ’‘™ ‘— ˜¥’š” ‘ › ¦™•™¥”ž

drive

”“”¥”š ”¥”š ”‘™ §™•™¥”ž “”” ˜ ¨” ž Ÿ “ ”§”‘ “ ’•—  –”ž Ÿ•”ž  —ž ¡”“ ’ §™•™¥”ž  —˜”žŸ” ž› ®”¥ ’ž ’  ”  ” “—ž Ÿ”ž ¨”žŸ“ ’ ¡—¥” •”ž ª¥—š ¯¥—° ©—˜‘”  ”ž ”š «± ²³ ±´ ¬ µ

drive

”“”¥”š §™ •™¥”ž ¨”ž Ÿ §”¥’žŸ •—¶’¥ ‘ —ž” Ÿ” Ÿ——•”žž¨” › ¦™•™¥”ž

drive

· ¨” ž Ÿ  —˜’žŸ “ ’ —– ™‘ ¡™Ÿ”

lift

·  — ˜™§” •”ž “” ” ˜ “” ˜’–— ˜– ” Ÿ”’¡—ž ’§™•™¥”ž— ˜”ž Ÿ”ž ›¸¥—š•” ˜—ž”’‘ ™·§™•™¥”ž

drive

“ ’ —–™‘ §™¥” ’ž“ ™• ‘ — •ž ’• “ ” ˜’ §™•™¥”ž  —˜”ž Ÿ”ž ›¹ ¦™•™¥”ž ’ž ’ – ’” ” “ ’¡”“’•”ž §—  ”ž” ”žª¥—š§—  ” ’ž ‘—ž ’ — ¡”  —–—¥™  –—˜  ”’ž  ”™§™ž –—˜‘”ž“ ’ž Ÿ›

Drive

”“”¥”š‘ — •ž ’•§™•™¥”ž¨” ž Ÿ“ ’¥” •™•”ž“—ž Ÿ”žŸ —˜” •”ž–—‘“”˜’

–”¤”š  — ˜ªž Ÿ •— ”‘ ” “”ž  ’ •”§ –—‘ ‘— ˜‘ ™‘™§› º— ” ˜ž¨”  ™“ ™‘ ¨”žŸ “ ’”•’–”‘ •”ž ª¥—š Ÿ— ˜”•” ž •—   ’˜’žŸ”ž – —‘ –— ˜»”˜’”’  — ™” ’ “—ž Ÿ”ž ”˜” š ¡”‘™šž¨” –ª¥”· •—¶—§”‘”ž –ª¥”· §™‘ ”˜”ž –ª¥” ¨” ž Ÿ “”‘ ”ž Ÿ “” ˜’ ¥”¤”ž «¯¶š  ”“ ¼”   ’˜’ “”ž ­™˜¥”ž ©™ ž” —“ ’· ££ ³ ½£¬›

‘— •ž ’•

forehand drive

“ ’¥” •™•”ž “—ž Ÿ”ž  —ž Ÿ”¨™ž •”ž –”‘ •— “—§”ž “”ž ”‘” —¶” ˜” –—˜ ”  ” ” ž “—žŸ”ž —   ™‘” ˜‘™– ™š•—”‘ ”“”ž ‘ ’“” • —ž ŸŸ™ž ” •”ž Ÿ— ˜” •”ž §— ˜Ÿ—¥”ž Ÿ” ž ‘ ”žŸ”ž“”ž’•™•—‘’•”  —ž¨— ž‘ ™š–ª¥”«¯Ÿ™œ”¥’ ·± ¾³¿´ ¬›

¼” ˜’–—–—˜”§”§—ž“”§”‘“ ’”‘” ” •”“ ”§”‘“ ’‘ ” ˜’••— ’  §™¥”ž–”š¤”

drive adalah

‘ — •ž ’•

§™•™¥”ž«

stroke

¬“ ’ ™¥” ’’•”§ –—‘

‘— ˜‘™‘ ™§

ÁÂÃÄÂÅÃÆ ÄÃÇ ÈÉ ÊË ÌÊÍÃÄÃ Ç ÄÊÎ ÂÍ ÂÇ ÌÃÇ ÅÊÆ Å ÊÍÏÃ Í Âà Р РÊÐÑà  Á ÊÇÌÃÇ Ã ÍÃ Ë ÒÃÆÑËÇÓà ÅÈÉ Ã Ô ÄÊ ÕÊÖÃÆ Ã Ç ÅÈÉÃ Ô Ö ÑÆ Ã ÍÃÇ ÅÈÉ Ã ÓÃ Ç Ì ÁÃÆÃÇÌ ÁÃÍ Â ÉÃ×ÃÇ ÁÃÇ Î ÊÍ ÑÖà ÄÃÇÁà ÐÃÍÁÃÍ ÂÅ ÊÍ ÅÃÌà ÂÖ ÑÄÑÉÃÇÐ ÊÍÃÇÌÃ Ç ØÙ ÊÁÃÇ ÌÄ ÃÇÚÛ ÜÝÞßàáá Üâ

v

Ý Ã ÁÃÉÃ ËÖ ÑÄÑÉ ÃÇá Üâ

v

Ý ÓÃÇÌÁÂÉ ÃÄÑÄÃÇÁÃÉ ÃÎÖÈ Ð ÂÐ ÂÚ Û ÜÝÞßàá Ø

ÙÊÆÂÃÖ Æ ÊÄÇ ÂÄ Ö ÑÄÑÉ ÃÇ ÎÊÎ ÂÉÂÄ ÄÊÉ ÊÅ Â ËÃÇ ÁÃÇ ÄÊÄ ÑÍÃÇÌÃÇ Îà ÐÂÇÌ ã ÎÃÐ ÂÇ ÌØ äÊÄÇ ÂÄ Ö ÑÄÑÉÃ Ç á Üâ

v

Ý Î ÊÎÂÉÂÄÂ ÄÊÉÊÅ Â ËÃÇ ÁÃÇ ÄÊÄÑÍÃÇÌÃÇÇÓÃ Ð ÊÇ ÁÂÍ ÂØ Ù ÊÖ ÊÍÆÂ Ç Ã ÎÃÇÓÃ á Üâ

v

Ý ÓÃÇÌ Å ÊÍÃÍÆ Â ÎÊÇÓÊÆÂÍ Ô Î ÊÇÌÊÎÑÁÂÔ Î ÊÇ ÌÃÍÃ ËÄÃÇ Ô Ö ÑÄÑÉ ÃÇ á Üâ

v

Ý Î ÊÎÂÉÂÄÂ ÄÊÉ ÊÅ ÂËÃÇ ÁÃÉ Ã Î Î ÊÇ ÌÈÇÆÍÈÉ ÅÈÉÃ Ô Î ÊÎÇ ÊÎÖÃÆ ÄÃÇÇÓÃ ÄÊÅÊÍÅÃ ÌÃ Â ÃÍ Ã Ë ÐÃÐÃÍÃÇ Ø Ù ÊÉÃ ÂÇ Ö ÑÄ ÑÉÃÇ á Üâ

v

Ý Ã ÁÃÉÃË Ö ÑÄÑÉ ÃÇ ÓÃÇÌ ÓÃÇÌ Æ ÂÁÃ Ä ÎÊÎÅ ÑÆ ÑËÄÃÇ Æ ÊÇÃ ÌÃ ÓÃÇÌ ÅÊÐÃÍ Á ÃÉ Ã Î Ö ÊÇ ÌÌÑÇ ÃÃÇÇÓÃÐÊÖ ÊÍÆ Â

s

åß æÞ çæèâà çÃÆ ÃÑéÛÛè Ø

ê ÊÄÑÍÃÇÌÃÇ Ö ÑÄÑÉ ÃÇ á Üâ

v

Ý ÓÃÇÌÖÃÉÂÇÌÎÊÇ Áà ÐÃÍ Ã ÁÃÉà ËÖ ÑÄÑÉ ÃÇÂÇ Â Î ÑÁÃ Ë ÁÂÄ ÊÎÅÃÉ ÂÄÃÇ Å ÃË ÄÃÇ ÁÂÐ ÊÍÃÇÌØ êÃÍÊÇ Ã Ö ÑÄÑÉ ÃÇ á Üâ

v

Ý Å Ñ ÄÃÇ Î ÊÍ ÑÖà ÄÃÇ Ö ÑÄÑÉÃÇ Ð ÊÍ ÃÇ ÌÃÇ ÓÃÇÌ Î ÊÉ ÃÒ Ñ ÐÃ Ç ÌÃÆ ÄÊÇÕÃÇÌ ÁÃÇ ËÃÇÓà ΠÊÎ ÂÉÂÄÂ Ö ÑÆ ÃÍÃÇ ÃÆ ÃÑ ÌÊÐ ÊÄÃÇ ÓÃÇÌ ÄÊÕÂÉ Ø Ù ÊÉÃÂÇ ÂÆ Ñ Ö ÑÄÑÉÃÇ ÂÇ Â ËÃÇÓà ÁÃÖÃÆÁÂÌÑÇà ÄÃÇ ÑÇ Æ ÑÄÎ ÊÇ Ì ÊÎÅÃÉ ÂÄÃÇÅÈÉ Ã Óà ÇÌÅÊÍ ÐÂëÃÆ

t

Ûè æèâà ÃÆà ÑÅ ÈÉà Óà ÇÌ Î ÊÎ ÂÉ É ÂÄ Â Ö ÑÆÃÍÃÇ ÄÊÁ ÊÖÃÇ Ø ìÂÄà ÁÂÖÃÄ Ðà ÁÂÌÑÇ Ã ÄÃÇ ÑÇÆÑÄ Î ÊÇ Ì ÊÎÅÃÉ ÂÄÃÇ ÅÈÉà ÓÃÇÌ ÎÊÇÌÌÑÇ Ã ÄÃÇ ÅÈÉà ÓÃÇ ÌÅÊÍÐ ÂëÃÆ

backspin

ÎÃÄÃ ËÃ Ð ÂÉ ÇÓÃÅÈ ÉÃÃ ÄÃÇÆÑÍ ÑÇÁÃÇÎ ÊÎÅ ÊÇÆ ÑÍÇ ÊÆ Ø

3. Ketepatan Pukulan

Forehand Drive

Ã Ø í ÊÇ ÌÊÍÆÂÃÇêÊÆ ÊÖ ÃÆÃÇ

ðñò ñó ôò ôõ ö ôó ôò ö÷ ôøò÷ ðôõ ðñù ôù óú ôõ ùñõûôøôüðôõ ûñøôðôõ ôòôú ýú ôòú þñõö ôðñý ôýôøôõÿôõ ûö÷÷õû÷õ ð ôõ

ñõúøúò úü ôøõ îî ï ù ñõÿôò ôð ôõ ð ñò ñó ôò ôõ ôöô ôü ðñù ôùó ú ôõ ýñý ñøôõ û ú õ òú ð ù ñõûôø ôü ðôõ ý ú ôò ú ûñøôð ð ñ ý ú ôòú ý ôý ôøôõ ýñý ú ô÷ ö ñõ ûôõ òú úôõõÿô ñöôõ ûðôõ ùñõ ú øú ò ôò î ðñò ñó ôò ôõ ôö ôôü ðñù ôù óú ôõ ö ô ôù ù ñõ û ñõö ô÷ðôõ û ñø ôðûñø ôð þñþôý ò ñøü ôö ôó ý úôò ú ýôý ôøôõ ñøöôý ôø ð ôõ þñþ ñøôóô óñøõÿôò ô ôõ ö÷ôòôý öôóôò ö÷òôø÷ððñý÷ ùóúôõ þôü ô ðñò ñó ôò ôõ ôöôôü ðñù ôùóú ôõ ý ñý ñø ôõ ûúõòúð ù ñõû ôø ôüð ôõûñøôðôòôúþñõö ôðñôø ôüýôýôøôõÿôõûö÷ ÷õ û÷õ ðôõ

þ ñõûñøò ÷ ôõ ñò ñóôò ôõ úðú ôõ

v

v

ôöô ôüýô ôüýôòúò ñðõ÷ ðóú ðú ôõÿôõ ûó ôý ò÷ ö÷ðú ôý ô÷ý ñò ÷ ôó ó ñù ô÷ õòñõ÷ ýùñ ô ú ðúôõ

v

þ÷ôýôõÿôö÷ô ôøð ôõö÷ ô ô ôò ÷ü ôõ ôò ñò ðôø ñõ ô ù ñøú ó ôð ôõ óú ðúôõ ö ôýôø ôöô öôý ôøõÿô ýñò ÷ ôó òñðõ÷ ð ó ú ðú ôõ ö ô ôùò ñõ÷ýù ñ ôö ôó ôòö÷ ôðú ðôõöôôùóý ÷ý ÷ ö ôõ

backhand

ñòñó ôò ôõ ÿôõ û ö÷ ù ôðýúö ö ôôù ó ñõñ ÷ò ôõ ÷õ÷ ôö ô ôü ð ñò ñó ôòôõ ù ñõ ñùóôòðôõ þô ðñ ôøôü ýôýôø ôõ ÿôõ û ýúö ôü ö ÷ò ñõò ú ðôõ ñþ÷ü ý ó ñý÷ ÷ðõÿôù ñõ ûñõô÷ðñòñó ôò ôõóú ðúôõ

forehand drive

ðñôø ôü

forehand

ô ôõ ñðõ÷ðóú ðúôõ ô÷õýñó ñøò ÷

smash

chop

ö ôõô÷ õý ñþ ôû ô÷õÿôò ÷ö ôð ö÷òñ÷ò ÷ö ô ôùó ñõñ ÷ò ôõ÷ õ÷

%&'&() * +,- . / *0- .1,'1 ,- 2 03,(-4 5#67#8 $9 : ; ,3< , = ,1)4 (> =,1) 4 ( '& -& -) 0; ,*1)*/ ,1- +,1& )& ',) ,-*,? ,38

,@ A44(/ * -,% *) *-. .*;& (,() *1&) & ',),-) *-.*B14 (&? ,%* -+,%,- .,)'4 % *)*=@ ;@ C& % ,(/ ,-1& D *?- +,5 ?0,%%&E '*)-+,:%,%,(,-@

D@ A&),F ,E ,-*-/ ( ,/ ,-'&-.,)0(,-%+,(,=@ /@ G,03/ ,-/& 1,)-+,; */ ,- .%,%,(,-@

&@ H& -.0,%,,- ) & 1-*1 +, - . ;& - ,( ,1 ,- E& E'0 -+,* % 0E; ,- .,- ; ,*1 )& (3,/ ,'1 &) & ',),-E& - .,(,31,-.& ( ,1,-@

=@ I& ',)? ,E; ,) -+,.& (,1,-+,- ./ * ?,101 ,-@ .@ J&& ?*- ./ , (*,-,1?,)*3%&(),1&)& ?*) * ,-@ 3@ A0,)?& E,3- +,% 0,)0.& (,1,-@

4. Cara Mengukur Ketepatan Pukulan

Forehand Drive

A&) &' ,),-'0 10?,- KLM NO PQRRM S

v

N 3,(0% / ,',)/ *010( , .,( / * 1&) ,30* '010? ,- *) 0 % 0/ ,3 ; ,*1 ,) ,0 ;& ?0E@ 2&; 0,3 * -%)(0 E& - / *'& (?01,- 0-) 0 1 E&-.010(1&) &' ,),-'010?,-KLM NO PQRRMS

v

N @T ,? ,E'& -&? *)*,-*-**%) (0E& -+, - ./ * .0-,1 ,-,/ ,?,3*-%) (0E& -1& E,E '0, -1& )& ',) ,-KLM N OPQRRM S

v

N / ,(* U4 E4 ?* +0%59 V#9:@

5. Hakikat Kecepatan Reaksi

]^_^` abac d^ef`agac haiaj hab f gkd ` kc^c lm kd kbke na h ae h^ iam c g^ gfabac o g^ i^cbfgaco g kke nmca hm nac napa baj a cq rad`m e h^bm a` _a lac s kiajea sa d^dlfb fj gac gkd` kc^c lm kdkb ke g^ _^`ab acq t^ smb f u fsa na ia d `^edamc ac b ^cm h d^u a pac s nm damc gac na iad b^d` k pac s _^` ab q v fga nmpacbk wxy[[z [[{ | d^cu^ ia h gac g^ _^` aba c a na iaj g^dad ` fac kb kb aba f h^ g^i kd` k g kb kb fcb fg d ^cu a}a l eac sha cs na iad } agb f h^_^` ab w h^hmc sg ab | d fcsgm cq ] kc h^` nahae g^ _^`ab ac a na iaj uaea g nac } agbfq v^ l^ea`a ua fj uae a g pac s dad ` f h^ h ^ keac s b ^d` fj na iad h ^ l^ea`a iad a }agbfpacsnm lfb fj gacfcb fgd ^c^d ` fjuaea gb^ eh^ lfb q

]^_^` abac nmla sm d ^ua nm nfa pamb f g^ _^` abac s^ ea g nac g^ _^` abac e^aghm q]^_^`abace^ a ghm l^e l^nan^c sacg^_^` aba cs^e a gq]^ _^`abacna iad d ^c ^d ` fj u aea g lma h a cpa nm h ^ lfb g^ _^`abac s^ eagq ]^ _^`ab ac s^ea g l^e gam bac n^csac habfac u aea g ` ^e }a gb f h^d m h a i d^b^e `^e h^ gkc ab a f gmikd ^b ^e ` ^e u ad q v^ iam c m b f a na d a_ad g^_^`abac iamc pac s nm h^ l fb g^ _^`ab ac e^a ghm pacs l^egam bac n^c sac }agb f e^a ghm h^ h^ keac s na ia d d ^cu a }a l e acshac sq ]^_^`ab ac e^a ghm b m na g l^e j flfcsac n^c sac h ^l^e a `a u aea g pacs b ^d ` fj ba`m l^ej fl fc sac n^c sac h ^l^ea`a _^` ab e^ a ghm fcbfg d ^cu a }a le ac shac s

.

ˆ‰Š‹‰ Œ Ž ‰ ‰‘ ’‰Œ“ ” “‰‘ •‰ ˆ“‰’ Š– ˆ–‘ •‰‘ ‘ —‰ ˜‘ • ‰‘ ™š ‰Š’‰•‰ —‰‘• ››’š –Œ ‰‘ ŒŽ‰‰‘œ ›”“‰š‘ —‰ ˜‰š ‰› ™š‰’‰•‰  ”‘ –œ Œ ‰’ ‰ œ “ Œ” ‰”’œ š‰’” Ž ‰ ˜ ‰‘ š ˆ”Š ‘ ”‘• š ‰•”  ‰˜ ‰ Ž ‰ˆ‰‘ • ™š ‰Š’ ‰•‰ —‰‘ • › ›ˆ–– ŠŒ ‰‘ Œ’ ‰›”š‰‘’ ˆ–Œ‰œ ›” “‰š‘ —‰ ˜‰š ‰› Ž ‰ˆ‰‘ • • ’ ‰Œ ‰‘ž• ’ ‰Œ‰‘ ˆ™š‰ˆ‰“Œ  œ “  ‰Œ ˆ™š ‰œ “™ Ÿ ˆ ‰š šœ ‘” “ › ‰œ ‘”“ ˆ–š –  ‰‘•Œ”“   ¡ˆ”Š š ‰‘ – ›‘•‘ ‰” Œ Ž‰‰‘ ’‰Œ“ ” ¢ –Œ ‰˜”—‰‘™ £¤¥††¦ ††§¨ ›‘ š ‰“ Œ ‰‘ ŒŽ ‰‰‘ ’ ‰Œ“ ” ‰˜ ‰š ‰Š Œ › ‰›– ‰‘“ “ ™’‰‘ • ›‘ ‰‹‰ˆ “–‰ – ’‰‘•“‰‘ • ˜ ‰š‰› ‹‰Œ – —‰ ‘• “ “” ‘•Œ ‰ ›–‘ •Œ”‘   ©Ž ‰ ‰‘ ’‰Œ“” – •‰ ˜ ” ˆ‰•” ›‘ ‰˜” ˜– ‰ —‰”– ’ ‰Œ “ ”  –‘••‰š ˜‰‘ ’ ‰Œ“ ” › ‰›–Œ  ª’ ˆ˜‰‰‘ Œ Ž‰ ‰‘ ’ ‰Œ“ ” –‘ ••‰š ˜ ‰‘ › ‰ ›–Œ ‰˜ ‰š‰Š ›‘• ‘ ‰” ‰’ ‰Š ˜ ‰‘ “‰“‰’‰‘‘—‰  © Ž ‰‰‘ ’  ‰Œ“”  –‘•• ‰š “ –˜ ‰Š ˜”Œ ‰Š–” ‰’ ‰Š ˜ ‰‘ “ ‰“‰’‰‘‘—‰ “˜‰‘ •Œ ‰‘ Œ Ž‰‰‘ ’‰Œ“” ›‰ ›–Œ ˆš– › ˜”Œ ‰Š–” ‰’ ‰Š ˜ ‰‘ “ ‰“‰’ ‰‘‘—‰  « ŽŠ ›‰˜ ¬ ‰›” ’” ˜ ‰‘ ­– ’š ‰‘ ©–“ › ‰˜” £†®®†¦ †®§ ž†® ¯¨ ›‘ š‰“Œ ‰‘ Š– ˆ–‘ • ‰‘ ‰‘ ‰’ ‰ Œ  Ž‰‰‘ ’ ‰Œ “ ” ˜ ‰‘ Œ › ‰›– ‰‘ ˆ’ ›‰”‘ ‘”“ › ‰ ˜””‘  ‰– ˜ ‰’” ‰“ Œ Ÿ” “ ”Œ ‰˜ ‰š ‰Š ‘”‘ •Œ‰‰‘Œ ›‰›– ‰‘Œ Ž ‰ ‰‘‰Œ ‰‘ˆ’‘ •‰’– Š ’ Š‰˜‰ Œ ›‰› – ‰‘ ˆ’ ›‰”‘  ‘”“ ›  ‰œ ” ‘” ˜ ”“ ˆ‰ˆŒ ‰‘ ‰š “ š ‰š– ˆ’” ‘˜ ‰Š  › ‰ ˜‘ • ‰‘ ˆ’ •’‰ŒŽ‰˜ ‰š‰››‘•‰‘ ”“ ” ‰“ ”ˆ™š‰—‰‘ •˜‰ ‰‘• 

6. Cara Mengukur Kecepatan Reaksi

¼½¾ ¿À¿ÀÁ ¾Â¾ ÃÄÅ ÆÁÇÈ ÀÄ É¾ÄÊ ½¾ ¾ Æ ½ ÃÊÇÄ¾Ë ¾ Ä ÇÄ ÆÇË È ÀÄÊÇË ÇÁ Ë ÀÌÀ ¾Æ¾ÄÁ À¾ËÅÃÅÀÅÀÍ Á¾ ÄÊÎ¼Ä Æ¾ Á¾Ï¾ Ãľ½¾Ï ¾Ð

whole body reaction test

½¾Ä

ruler drop test

Ñ ÆÐ À Ä ÀÏ ÅÍÄ ÒÅ

reaction test

Ó Î Ô ÀÄ ÀÏ ÃÆ Ã¾Ä ÃÄÃ È ÀÄÊÊÇÄ ¾Ë¾ Ä

ruler drop test

½ ÃË ¾Á ÀÄ ¾ Ë¾Ä Í ¿Õ ÀË É¾Ä Ê ½ ÃÆ ÀÏÃÆà ¿ÀÁ˾ ÃÆ¾Ä ½ÀÄÊ¾Ä Æ¾Ä Ê¾ÄÎ

Ö ÀϾ ÃÄÃÆ Ç

ruler drop test

ÈÀÈ ÃÏ ÃË Ã×¾Ïý à ƾŽ¾ÄÁ ÀÏ Ã¾ ¿ÃÏ ÃƾÅÉ¾Ä Ê ÌÇËÇÂÆÃÄÊ Ã É¾ÃÆÇØÙÚÛ Î

Ö ÀϾ ÃÄ Ã ÆÇ Õ Çʾ ÇÄ ÆÇË È ÀÈ ÃÄ Ã È¾Ï ÃÅÃÁ Ü¾Ë Æ Ç ½¾Ä ݾŠÃÏ Ã Æ¾ÅÙ Å ÀÐ ÃÄÊʾ ÃÄÅ ÆÁÇ ÈÀÄ

ruler drop test

½ ÃÁ¾Å¾É¾ Ä Ê¾ÏÃÄ ÊÆÀ¾ ÆÇÄ ÆÇ˽ÃÊÇÄ¾Ë ¾ÄÈÀÄÕ ¾½Ã È ÀÄÕ ¾½ þϾ ÆÇËÇÁÇÄ Æ ÇËÈ ÀÄÊÇË ÇÁË ÀÌ À¾ƾÄÁÀ¾ ËÅý¾Ï¾ ÈÂÀÄ ÀÏÃÆþÄÃÄ ÃÎ

7. Hakikat Koordinasi Mata-Tangan

¾ Î Ô ÀÄÊÀÁÆ Ã¾ÄÞÍÍÁ½ ÃľÅÃ

Ö ÀÂÀÁÆ Ã Ë ÀÌÀ¾ƾÄÙ ËÍ ÍÁ½ ÃľÅÃ Æ ÀÁ ȾÅÇË ½¾Ï ¾ È Å¾Ï ¾Ð Å ¾ ÆÇ ËÍ È ÂÍÄ ÀÄ ¿ÃÍ ÈÍ ÆÍÁ ½¾Å ¾Á Î Þ ÍÍ Á½ ÃľÅà ¾½¾Ï¾ Ð ÅÀ¿Ç¾Ð Ë ÀȾ ÈÂÇ¾Ä ÈÀÄÊÍÄ ÆÁÍÏ ½ ¾Ä È ÀÄÉÀϾÁ¾Å Ë¾Ä ¿¾ ÊÃ¾Ä ÆÇ¿ ÇÐ Ç Ä ÆÇË ÈÀÏ¾Ë ÇË¾Ä Å À¿Ç ¾Ð ÊÀÁ¾Ë¾Ä ÅÀ ̾Á ¾ ÅÃÈ ÇÏ Æ¾Ä Î Þ ÍÍÁ½ ÃÄ¾Å Ã È ÀÁ ÇÂ¾Ë¾Ä ËÍ È ÂÍÄ ÀÄ ¿ÃÍ ÈÍ ÆÍÁ ½¾Å ¾Á É¾Ä ÊÅ ¾Ä Ê¾Æ ËÍ È ÂÏ ÀË˾Á ÀÄ ¾ ÈÀÏ Ã ¿¾ Æ˾ĿÀ ¿ÀÁ¾ ¾ ÇÄÅ ÇÁÝÃÅ ÃË É¾ Ä Ê Ð¾ÁÇŠȾ ÈÂÇ ¿ ÀÁ ÃÄ Æ ÀÁ ¾Ë Åà ÅÀ̾Á ¾  ÀÄ ÇÐ ½ ÀÄ Ê¾Ä É¾ Ä Ê Ï¾ ÃÄÄɾ Î ß¾Ï ÃÄà Š¾È¾ ÅÀÂÀÁÆ Ã É¾ Ä Ê ½ ÃÄ É¾Æ¾Ë¾Ä ÍÏÀÐ àÍȾ ÑáØØ Ø Ó ½¾Ï¾ È âÅ Ü ¾Á¾ ÑáØØÛã ºáÓ

ä

Coordination is a complex motor skill necessary for high

performance

åÎ æ ¾Ï¾ È ¿¾Ð¾Å¾ ÃĽ ÍÄ ÀÅþ ¿ÀÁ¾Á Æà ËÍÍÁ½ ÃľŠà ÈÀÁ Ǿ˾Ä

êëëì íî ïðñîë ïòó

v

ó ò ô

t

õóó ðö îó

r

î

t

î

s t

ëòó ðìïïó

w and complicated technical

and tactical skill

÷øùúûúüýú þúÿ ú ÿúýú ÿ üú ú

úÿ úú ü ü ú þú úûúü ü ý û úú ú úüûú ú ú ú ýú ú üø

û è üûúÿ ú úÿ ü úú

üúü ú ýÿúüúú üûú ú ýýúú úÿ ú ÿúú

ü û ÿ ú ú ú ø ú ú

èè èè

ü ûúÿ ú úÿ

ü úú þúÿ û ú ú ú ú ú ûúÿ ûú ú

ÿú ú ûúü ü þúÿûú ÿú ú ú ú ÿø

ú ú ü ù ú é úÿ ú ú ûú þ

üúü ú ü ûú ú ú ú ú ý ýúú ú ÿ úú ú

úú ú ÿú úÿø

ùú ú úú ú ú ú þû úúÿ ú ú ÿü ûú ýú þú úÿ ú ú ûúþÿ ý ú þ ü úü ú ü ûú ú ÿ ú úú ü û ýú ú ú ûú ú ÿ ú ÿ úú ý ÿ úüú ú

ÿ þ úúú ÿý ü ú úÿø

ýø ú úÿ ú ú !ú ú

úÿ ýú ü ú ú ú ú ÿ ü ü ú

úÿ þ ÿ ÿø úÿ ü ü ü ú ü úü ú ÿû þ ý þ ú ûúü ü ûú ú ÿ ý ú þ úú ø ú ú úÿ þ ÿ ÿ

þú ú üú úÿ ýý úú ú ú ý þ ÿüÿ ú û

$%&'&' ()*+ %)*() , -./0 )1 $)* ,)1) ' -0 ) +)/ /*23 ) )1)& 4 -* -3 /,) 3 )*+')*+ 2)* 1 )*+)* '-0)+)/ ).)1 +-3)$5 67732 /*)'/ , )1 )81)*+)* )2).)% 6 7732 /* )'/ , )1 )81)*+)* , -3&4 )$)* $-,),4& )* , )1) &*1 & $ ,-*().& 3$)* 3 )*+')*+)* ()*+ 2 /1-3 /,) $-4 )2) 1 )* +)* ()*+ 0 -39&*+' / &* 1& $,-. )$' )* )$)*+-3 ) $)* ()*+%)3&'2 /.)$& $)* 5:)./* /' ),)2 -*+)* ()*+ 2 /&*+$)4 $)* ; )<71 7 =">##? @AB $77 32/* )' / +-3)$ ,)1) 2)* 1 )*+)* ,-3&4 )$)* +-3 )$ ()*+ 1-3< )2 / 2 )3/ /*97 3,)'/ ()*+ 2 /*1 -+3)' /$)* $-2 ).),). )1+-3)$)*++71)0 )2 )* 5

C7,4 ) =DEEE ? F#B 2 ).), :)31 )2 / =DEEG ? ">8DE B , -*()1)$)* 2 ). ), $77 32 /* )'/ ,)1)81)* +)* )$ )* ,-*+% )'/. $)*

t

HIH JK 2 )* )$&3 )' /5 L HIH JK 0 -373 /-*1 )'/ 4)2 ) $-1-4 )1 )* M )$1 & '-2 )*+$) * )$&3)' / 0 -373 /-*1 )'/ 4 )2) $-1 -4 )1 )* ')')3)* 5 N/, /* + )$)* , -, 4 -*+ )3& %/ 4 -3 $-* ) )* 07 . ) 2-* +)* 0 -1 '-%/* ++) )$)* ,-*+%)'/ .$)* +-3)$)* ()*+ -9 -$1 /9 2 )* -9 /'/-* 5;-2 )* +$)* )$&3)'/ )$)* , -*-*1& $ )* $-1 -4 )1)* 07 .) $-)3 )%)1)&' )')3)*()*+2 /1&<&5

Z[\] ^]_` ab c ]\]d e fZ` ] a g fhd]i j] j ef[h] jk g fd]i j a]h`e d ]dg` dfh] jkl]iefZ` ] a _ flji l mfjk] j g [e ie idfd` l`\ mi _]d Z] a dfjfj_ ` l] j ]h] a Z[\] mi^]_` al] j l fg] m] Zim]j k g fhd ]ij] j \] n]j o] j k d fd Z`]_ Z[\]_ fhe fZ`_e `e] ami lfdZ]\i l] jbp j_` ld f\] l`l] ja]\_fhe fZ`_gfd]i j mi _` j_ `_` j_ ` ld fd i\ilil[[h mi j]e id]_] q_ ]jk] jo]jkZ ]ilb

8. Cara Mengukur Koordinasi Mata-tangan

rje_ h` d f j `j_` l d fjk` l`h l [[hmij]ei d ]_ ]q_] jk] j lfZ]jo]l] j Zfh`g] \ fdg ]h _ ]j kl]g Z [\]b s fg fh_i i je _h`d fj l[ [hmij]ei d]_ ]q_] jk]j m]hi red ] ho]_ i t u]he[j m] j \ ]ij \]ijb rje _h`d fj l[[hmij]ei d]_ ] q_] jk] j lfZ] j o] l]j di hi g o]i_ ` \ fd g]_ _] jkl]g Z[\] o]jk miZfhi _]h kf_ m] j ^]h ]l o]jkmi_fj_ ` l] jefZ] k]i^]h] ldf\fd g ]hb

rje_ h`d f jl[[h mi j]e id] _] q_ ] jk]jm ]hi re d ]ho]_ im]\ ]dv]_] kwxfjmi yz{XX| }~ o]jk migi \ia ` j_` l d fjk` l`h l[[hmi j]e i d]_] q_ ] jk]j m]\] d g fjf\i _i] j i ji b €]\ i_ ` l]h fj] ije_ h` d fj i ji dfjk k` j ]l] j Z[\ ] _fji e b s fm] jkl] j ije _h`d fj \] i j ] m] o]jk dfjkk` j]l] j Z[\ ] [\ ib s f\ ]i j i_` ije_ h` d fjijidfdi\ i li]\ i mi _]e{ tYzzm] jhf\ i] Zi\ i_]e{ t‚ }ƒb

9. Hubungan Kecepatan Reaksi dengan Ketepatan Pukulan

Forehand

Drive

Š‹ˆŒ‹ Ž  ‘’ “”• –—˜” ™”• ˜”š”• ›”• œ•œ ”™ ”˜ ” ž”˜”  ž”Ÿ ’  ”‘Ÿ— “ ¡” •› Ž¢•¡¢ –”– ‘”• š¢ “Ž”œ•”• Ÿ¢•œž Ž¢ £” Ž¢• £”™œ š¢“ Ž”œ•”• ¡”• › ž”• ›” Ÿ ¢š” Ÿ ‘¢ Ÿœ‘”™œ Ž”œ • ‘”•¤ ¢˜”œ•’‘’“”•– —˜”™”•Ž¢ £” Œ“”‘¢ Ÿ¡” • ›™œ›’•”‘”•™”˜ ”Ž š¢ “Ž”œ•”•Ÿ ¢•œ žŽ¢ £”Ž¢ •››’•”‘ ”•˜” šœ ž”•‘” “¢ Ÿ’• Ÿ’‘Ž¢•” Ž–” š”• Ÿ’˜” • –—˜ ”¥œ Ÿ”Ž–” ™¢• ›”•š ’‘’˜”•¡” • ›‘¢“” ž¡” • ›Ž¢ Ž–’”Ÿ˜” £’–— ˜”Ž¢• £” ™œ ž”•›” Ÿ¢ š” Ÿ¦¢ š” Ÿ•¡”š¢“Ž”œ •”•Ÿ¢•œžŽ¢ £”Ž¢•’• Ÿ’Ÿž¢— “”• ›š ¢Ž”œ •” Ÿ” ’ ” Ÿ˜ ¢Ÿ Ÿ¢•œž Ž¢ £” Ž¢ Žœ˜œ‘œ ‘¢ ¢š” Ÿ”• “¢ ” ‘žœ ¡”• › –”œ ‘ §¢ ¢š”Ÿ”• “¢ ” ‘ žœ ™œ – ’Ÿ’‘”•’• Ÿ ’‘Ž¢•¡”Ž– ’Ÿ–—˜”¡”• ›Ž¢˜ ” £ ’™¢• ›”•‘¢ ¢ š” Ÿ”•Ÿœ •››œ

§ ¢¢ š” Ÿ”•“¢ ” ‘žœ¡” • ›

–”œ ‘” ‘”• Ž¢ Ž š¢•›”“’œ š¢•››’• ””•Ÿ¢‘•œ‘ ¡” • › Ÿ ¢š” Ÿ §”“¢• ” ž¢Ÿœ ” š Ÿ¢ ‘•œ ‘ š’‘’˜”• ™”˜ ” Ž š¢ “Ž”œ•”• Ÿ¢•œ ž Ž¢£ ” Ž¢Žœ˜ œ ‘œ  ’•›žœ Œ ‘¢˜ ¢– œ ”• ™”• ‘¢ ‘’“”• ›”• Ž” žœ•›¨Ž”žœ • › ¤ ¢ Ÿœ ” š Ÿ¢‘•œ‘ š’‘’˜ ”• £’›” ”“’ž ™œ ›’• ”‘”• ™”˜” Ž ©” ‘Ÿ’ ¡”• › Ÿ¢ š” Ÿ ¤ ¢ Žœž”˜ š’‘’˜”• ª«¬

v

­ ”•¡” –œ ž” ™œ ›’• ” ‘”• š”™ ” –—˜” ¡”•› Ž ¢ Žœ ˜œ ‘œ š’Ÿ” “”• ‘¢ ™¢š” • ®

t

¯° ±°¬ ²³´œ ‘”™œ ›’•”‘ ”•’• Ÿ’‘’• Ÿ’‘Ž¢ Ž’‘ ’˜– — ˜”¡”• ›Ž¢Žœ˜ œ ‘œš’Ÿ” “” • ‘¢ –¢˜ ”‘”• › ®

backspin

³ Ž”‘” –— ˜” ” ‘”• Ÿ ’“’• ™ ”• Ž¢Ž–¢• Ÿ’“ •¢ Ÿ µ¢ ‘• œ ‘ š’‘’˜ ”•

drive

Ž¢ Žœ˜œ‘œ ‘¢˜ ¢–œ”• ™”˜” Ž Ž¢•›—• Ÿ“—˜ –—˜ ” ™ ”˜”Ž š¢•¢ Žš” Ÿ”• ™”• Ÿœ™” ‘ š¢“˜’ Ž¢•››’•” ‘”• Ÿ¢•” ›” ¡”• › –”•¡” ‘¤ ¢™ ”• ›‘” • ‘¢ ‘’“”• ›”•Ÿ ¢ ‘•œ ‘š’‘ ’˜”•

drive

”™ ”˜ ” Ž’™” ™œž¢ “”• ›

¸¹º»¼ º ½¾» ¿¹À»Á»Â û¿ »Á»Â Ä Å ¾»Á ½Á»Â Æ ¹ÇÅ¿¿» ¿¹À»Á »Â »Á»Â È¹Â É »Ä Å ¹Ê¹Á ¼ ÅÊË Ì ¹¾»Å Š¼½ Á¹¸¹ º» ¼»Â À¹»ÁÆŠɽ¿» ͹ÀÇ½Í ½Â ¿»Â Ĺ¿»Â Á ¹ ¼¹º» ¼»  λÁ ¼ ½ È ¹È½Á ½¾ » ¼» ½

t

Ï Ð ÏÑÒË Ì¹ ÇÅ ¿¿» Á ¹ ¸¹º»¼»  À¹»ÁÆŠɽ ¿» Í ¹ ÀÇ½Í ½Â¿»Â Ĺ ¿»ÂÁ¹ ¼¹º » ¼»Â» ¼» ½»Á½À»ÆÅÁ ǽƽÆÂûÁ¹ ¼¹º » ¼» º ½Á ½¾»ÂÓÔÕ Ö×ØÑÙÙÕ Ï

v

Ö Ë

10. Hubungan Koordinasi Mata-tangan dengan Ketepatan Pukulan

Forehand Drive

Ú¹Á ÅÁ º ½Á ½ ¾»Â Ä» ¾»È ¼¹Â ÅÆ È ¹É» È ¹À½º»Á»Â Æ ¹Í ½» Ç »ÁÆ Å Ã»Â¿ Á ÛÈ º ¾¹ÁË Ü ½Á½¾»Â û¿ Äź¹ À ¿½Â»Á»Â ½Â ¼½Á ȹ ¿¹ÈÍ» ¾ÅÁ»Â Æ ¹¼ Å»º Í Û ¾» ͹ À͹Ļ ¼¹ À ¿»Â ¼ ½Â¿ »À» Ç Ä»Â º ½¼» À»Â Í Û¾»Ë ̹ ¾»Å ¼¹Á ÅÁ º½Á ½¾»ÂÝ ºÛÆ ÅÆ Å È ¹È½Á ½¾ É ½¿» ȹ¹ ¼½Á»Â ǻƞ Æ ¹Í ½» Ç º ½Á½¾»ÂË ÞÅÁ» Í Û¾» É»¼½Ç ÄÅÆ ÅÆ Å Á ÅÀÅ È »Á» Äź ½Á ½¾ Ä» ¾»È º ÛÆÅÆÅ

backhand

Ļ ÉÅÁ»Í Û¾» É» ¼½Ç Ä ÅÆ ÅÆ Å Á»Â»Â È»Á» Äź ½Á ½¾Ä» ¾»Èº ÛÆÅÆÅ

forehand

͹ ¿Å¼½Æ¹Í » ¾ÅÁÂû½  ¼½Áº¹È» ÅÂÁ ÅÄ» ¾Ë

åæç

v

è éêé ë éì í îïðñ ï é òé ë óé ð ô ìéõö÷ êñïöé ÷éñ êéð ø îõöùé ïé ð íîïðñï êé÷ éõ ùöïöëé ðúùöïöëé ð÷îõ é ðôé ð÷îøñ ÷éëû üýû þÿ

B. Kajian Penelitian Relevan

îðîëñíñé ð óéðô õ îë îé ð ÷éðôéí êñöí öìïé ð êéëéø øîðêöïöðô ïé ñé ð í îõñí ñ ï óéðô êñ ïîø öïéïé ð ÷ îìñðôôé êé ùé í êñ ù îõôöðé ïé ð ÷ îé ôéñ ëéðê é÷é ð öðí öïø îðéòé ìñ ùí î÷ ñ÷ÿ îðîëñíñé ðóé ðôõ îë î é ðêîðô éðù îðîëñí ñéðñðñéêé ëé ì ùîðîë ñí ñ éð óé ðô êñ ëé ïö ïé ð ëîì îðêõé öðéòé ð

ä

óé ðô îõöêöë ööðôé ð é ðíé õé î î ùéí éð îéï÷ ñ êé ð ëîï÷ñ ñë ñíé ÷ îõôîëé ðôé ð î ðôéð é ðôéðêîðôéðé ÷ ñë è

rv

çè æèþý å çåèû ç ùé êé îõ øé ñðé ð îðñ÷îé ÿ îð îë ñí ñé ð í îõ ÷ îöí êñ ëéí éõ îëé ïé ðôñ öð÷ öõú öð÷ö õ ï êñ÷ ñ ñ ÷ñ ï êé ë éø ëé ìõé ôé í îðñ÷ ø î é é ðí éõé ëé ñð ï îîùéíé ð õ îé ï÷ ñ êé ð ëîï ÷ñ ñë ñí é÷ ùîõô îëé ðôéð íé ðôé ðÿ îð îë ñí ñé ð í îõ ÷ îöí îõí ö öéð öðí öï øîðôîíé ìöñ ìööðôé ð é ðíé õé ïî îùéí éð õîé ï÷ ñ êîð ôé ð ìé ÷ñ ë û è

rv

çè æ èþý å û çåèûç ùé êé ù îõ øéñ ðé ð íîðñ ÷ ø î é ìööðôé ðéðí éõé ëîï÷ ññ ëñí é ÷ùîõô îëé ðôé ðíé ðôé ðê îðôé ðìé ÷ñ ëû è

rv

ç è æèþ ý å ûçåèû ç ùéêé ùîõ øé ñ ðéð í îðñ÷ øîé ÷ îõí é ìööðôé ð é ðí éõé ï îîù éí éð õîé ï÷ ñ êéð ëîï÷ ññë ñí é÷ ùîõ ôîëéðôé ð íé ðôéð ÷ î éõ é îõ ÷é øéé ð êîðôé ð ìé ÷ ñë ûè

rv

çè æèþý å û ç åèû çùé êé ùîõ øé ñðé ð í îðñ÷ø îé ÿ î ïðñ ï ùîðôé øñëé ð ÷éø ùî ëð óé øîðôôöðé ïé ð í îïðñ ï ùöõ ù ÷ ñî ÷é øùë ñðô êé ð øîðôêé ùéíïé ð ä õé ðô ùé êé íîð ñ÷ øîé éð êöðôÿ ð÷í õöø îð óéðô êñ ôöðéïé ð óéñí ö!

whole

body reaction time

öðí ö ï øîðôö ïöõ ï îîùéíé ð õ îéï÷ ñ

ä

$%&%'() (* +% ($, - . %*/(* 0 (, -1 2 3

rv

4 5 36 78 39: ;<

s

4<32= 4; ' (.( '% +> (-*(* )%* -, >%? (@

"A

) %+.(' () $B +%1(,- (*)(+( C1 %$,-D -1 -) (, '% + /%1 (*/(* )(*/(* .%*/(* 0(, -1 23

rv

45 3 6 78 39: ;< 24 <3

sp

4; ' (.( '% +>(-* (* ) %* -, >%? (@ #A )% +. (' () $B +%1 (, -(*)(+($ % &%'()(* +% ($,- .(* C1%$,-D-1 -) (, '% +/%1(*/(* ) (*/(* , % & (+( D% +, (>((* .%* / (*0 (,-12 3

rv

4536 78 39: ;<2 4<32= 4; ' (.('% +>(-* (*) %* -,>%? (E

C. Kerangka Berfikir

F%>D(*/G* () 1%) H(*/ ($(* >%>' G*H(- ' +% , ) (, - /%>-1 (*/ 0 ( +G, .->G1 (- .(+- $B>'B* %* D -B>B )B + .(,(+E IB>'B*% * D-B>B) B + .-1() -0 .(* .-, %, G(-$(* .%*/(* & (D(* / B1 (0 + (/( H(*/ .-)%$ G* -E J%* -, >%?( > %>DG) G0$ (* 0 (> ' -+ ,%> G ( $B>' B*%* D-B>B) B +E K (> G* 'B +,- H(*/ '%+1G .-1 () -0$ (* D%+D% .(LD% . (EI% &%'()(* (.(1 (0 $B >'B*%* D-B> B)B + H(*/ '(1 -* / .-DG) G0$ (*@ $%>G.-(*$BB +.-* (,-.(*1 (-*1(-* L1(-* E

QRST UVWV US UX Y

t

Z [Z \] ^ _`RaW bR X R c UdeXR f RXR VgWa VRh bR bT Wbh i VW cRi R bjRT kW gRT VR SR

t

Z [Z \] lR bjT W gRT i R b jRT fhd UTUmSR b_ nWaX RVdRT i WgW ai WSh R b fWT hS VRSRdeX RRSR bTWaX WQ RTRTR UjR jRXfhgUS UX_ o Z [Z\] dWaSRhT R bfW b jR b Ra Rm fR b gWbW V gRT R bdeXR iWmh bjjR c U jR dWam Ud UbjR bSWTW gRT Rb iWd URm gUS UXR b_ pRSR fRahh T UqSWkW gRTR baW RSi hc UjRd WaSRhT Rbf WbjR bS WT WgRTR bgUS UXR b_

`eeafh bRi h fhd UT UmSR b UbT US VWX RSUSRb jWa RSR b lRb j S e VgX WS_ `eeafh bRi h lRb j dRhS RSRb VW Vd URT jWa RSR b lRbj Se V gXWS VWbcRfh i WXRaRi q WrWSThr fR b W rhi hW b_ `e eafh bRi h iWkRaR UVUV VWX hdRTSR b dWdWaR gR R b jjeTR T Ud Um_ `eeafh bRi h lRb j UVUV fh SWT Rm Uh RfRXRm See afhbRi h VRT RsTR b jRb fR b XR bjS Rm SRSh _ t WdW bRa b lR SeeafhbRih VRTRsT Rb jRb fR b X RbjS Rm SRSh VRi US fRX R V SeeafhbRih Sm Ui Ui _ uRXR V gW aVRhbR b TW bhi VW cR q T RbjR b VW bcRfh RXRT jW aRS lRb j gRXhb j feVhbR b fW b jRb rUbji hblR iWdRjRh RX RT jW aRS UbT US VUV US UX_ t WfR bjSR b V RT R i Wd RjRh h bfaR gWb WahVR aR b ji R b j_ vXWm S Ra WbR h T U Seeaf h bRih lR b j fhd UT Um SR b fRXR V gWaVRh bR b T W bhi VW cR RfRXRm S eeaf hbRih VRTRsTR b jR b_ `eeafh bRih VRT RsT RbjR b VW V gWb jR a Umh i WdWaR gR WrWSThr fR b Wrhi h Wb TWS bhS gUS UX Rb lRbj fhjUbRSR b_ n WS bh S lRb j W rWS Th r fRb W rhi hW b RSR b VW VgW bjRa UmhSWTW gRTR bgUSUXR b_

`WTW gRTR b gUS UXR b wx yz {|\} } yZ

v

z fh gW b jRaUmh eXWm dWd WaR gR rRST ea RbT RaR XRh b SeeafhbRihq dWi Ra blR iRi R aR bq SWTR cR VR b h bfa R fR b gW b jRT UaR b ilR aRrq cR Um fWS RTblR d hf Rbj iRi Ra Rbq gW b jURiR R b TWS bhS q k WgRT X RVdRTb lR jW aRSRb qrW WXhbjqf R bS UR T b lRiWd URmjW aRSR b_

€‚ƒ„‚ …†„‡„ˆ„ ‚ ‰ ‚€ Š„ ‹„ ‚ ƒ „ Š†‰‚‹„ … Œ „†„ ‚ Š„… Ž‰ ‡  ƒ„  Š ‚ ƒ„ Š‘ ’„ ‚ƒŽ‚ƒ † Š‘ „€„  … †  „† „‚“ ”’ „‰‚ ‰ †  …Œ„† „ ‚ Š„… Ž‰ ‡ƒ„ ˆ ˆ ‚ ƒ„Š‘‰ …Œ „†„ ‚ Ž „‘ ƒŠ„ …„ ‚ Š€„ Ž „ Š…„ ‚ ŠŽ • ‚ ‹„ ‚ ƒ €‰ † Š‰ ˆ„“ ”€ „‚ƒ…„‚ – ••Š€‰ ‚„ Ž‰ ŽŒ„ Š„’„ ‚ ƒŽ‚ƒ   Š‚ ƒ„ Š‘ „€„…†„† „‚“ ”’ „‰ ‚ ‰†… ••Š€‰‚„Ž‰ ˆ„†„ —†„ ‚ ƒ„ ‚‡  ƒ„ˆˆ ‚ƒ„Š‘‰ •Ž‰ Ž‰ˆ ˆ … ’ €„‚ ‚ ƒƒ‚„ „ ‚†… ‚‰ … ‹„‚ƒ ˜‰…† ‰ ˜ €„ ‚ ˜‰ Ž‰ ‚“ ”Œ„ Š„   ŠŽ„ˆ „„ ‚ … Œ „†„ ‚ Š „… Ž‰ €„ ‚ … • • Š€‰‚„ Ž‰ ˆ „† „— †„ ‚ƒ„ ‚ ˆˆ‚ƒ„Š‘‰

t

™ š™ ›œ …† „† „‚ ž „…†  ˆˆ… ’ Ÿ“  ™š™›œ ‹„ ‚ ƒ † „† „…„ ‚ ˆ ‚ ‚†…„ ‚ „… Š„ Ž ‰ „†„  …† „†„ ‚ Ž„Ž „ Š„‚ … ’„ ‚“ ” Œ„Š„ …  Ž’ Š‘„ ‚ €‰€ ƒ„ † Š€„ „† Ž ˆ„‚ƒ„ ‚ … Œ „†„ ‚ Š„…Ž‰ €„ ‚ … ••Š€‰ ‚„ Ž‰ ˆ „†„—†„‚ƒ„‚ † Š‘„€„ … † „†„ ‚… ’„ ‚¡¢£ ¤¥¦› §§£™

v

¤ “

D. Hipotesis Penelitian

¨„’„ˆ

Ž  „‘  ‚’‰ †‰„‚ €‰  † ‘…„ ‚ Ž  „‘ ‘ ‰•† Ž‰ Ž „† „ €  ƒ„„ ‚ Žˆ ‚† „Š„“©„€‰ ~ ªªª«~¬Ÿ€„’„ˆ­Š„Ž† ‹•„€‰~ ª®~Ÿˆ ‚‹„† „…„ ‚ ¯©‰ • † Ž‰Ž „€„’ „‘ Š‹„ „†„„ ‚ ‹„ ‚ ƒˆ „ Ž‰ ‘’ ˆ „‘…  ‚„Š„ ‚‚‹„€„ ‚ˆ „ Ž‰‘ Š’€‰ … †‰… „‚ …‚ ‹„ †„„ ‚‚ ‹„°“

± Š€„Ž„ Š… „ ‚…„‡ ‰„ ‚†  • Š‰€‰„†„ Ž€„ „†€‰† „Š‰ …‘‰ •† Ž‰ŽŽ„ƒ„‰Š‰ … †«

®“ ² Š€„ „† … •‚†Š‰  Ž‰ …Œ „† „ ‚ Š„… Ž‰ † Š‘„€„  …  † „† „ ‚ … ’ „‚ ¡¢£ ¤ ¥¦› § §£ ™

v

¤ “

~“ ² Š€„ „† … •‚†Š‰  Ž‰ …• •Š€‰‚„ Ž‰ ˆ „† „—†„ ‚ ƒ„ ‚ †  Š‘„€„  … † „† „ ‚ … ’ „ ‚ ¡¢£¤ ¥¦›§§£ ™¤

v

“

BAB

¶ ¶¶

·¸¹

ODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

º

alam melaksanakan penelitian dibutuhkan sebuah metode.

»

etode

yang digunakan tersebut berdasarkan latar belakang dan tujuan masalah yang

akan diteliti.

» ¼

tode penelitian adalah suatu cara atau teknik yang digunakan

untuk memecahkan suatu masalah dalam sebuah penelitian.

» ¼

tode

½

enelitian

adalah salah satu syarat wajib dalam melaksanakan penelitian karena dengan

metode penelitian maka masalah akan berhasil diteliti.

»¼

tode penelitan juga

menentukan baik atau tidaknya sebuah penelitian.

tepatnya menggunakan teknik korelasional sebab akibat karena mencari

kontribusi kecepatan rekasi dan koordinasi mata-tangan terhadap ketepatan

pukulan

ÇÈÉ ÊËÌÍÎÎÉÏ

v

Ê

pada permainan tenis meja.

Ð

Gambar 1.

Desain Penelitian

Ñ

eterangan

Ò Ó

Ô Õ

kecepatan reaksi

Ó

Ö

Ò

koordinasi mata-tangan

Ð

Ò

ketepatan pukulan

Ç ÈÉÊËÌÍÎÎÉÏ

v

Ê

×

xÔy

Ò

kecepatan reaksi dengan ketepatan pukulan

ÇÈÉ Ê ËÌÍÎÎÉ Ï

v

Ê ×

x

Ö

y

Ò

koordinasi mata-tangan dengan ketepatan pukulan

Ç ÈÉ ÊËÌÍÎÎÉ Ï

v

Ê

×

y(xÔ.xÖ)

Ò

korelasi kecepatan reaksi, dan koordinasi mata-tangan

terhadap ketepatan pukulan

Ç ÈÉÊËÌ ÍÎÎÉ ÏÊ

v

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Ø

ersepsi setiap orang dalam menafsirkan atau mengartikan suatu hal

berbeda-beda.

Ù

efinisi operasional dibutuhkan untuk menanggulangi

perbedaan persepsi tersebut.

Ù

alam penelitian ini menggunakan kata-kata atau

istilah umum dan kurang umum yang memungkinkan terjadinya perbedaan

persepsi.

ÚÛ Ñ

ecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang dalam menjawab suatu

rangsang menggunakan tangan dalam waktu sesingkat mungkin, yang dapat

X

1

X

2

diukur menggunakan

Þßà áÞ â Þãä

t

á

st

(

å æ á çáà èã éêè æë éâ Þ áë ìíîã é íáè í

)

dengan satuan sentimeter.

Üï ð

oordinasi adalah sebuah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan yang

melibatkan kinerja otot, tulang dan persendian secara bersamaan sehingga

gerakan tersebut menjadi efektif dan efisien.

ð

oordinasi mata-tangan

merupakan kemampuan mata untuk menyalurkan rangsangan yang diterima

oleh mata kepada tangan yang berfungsi untuk melaksanakan gerakan yang

harus dilakukan.

ð

oordinasi mata-tangan dapat diukur dengan tes lempar

tangkap bola tenis yang diberi target.

ñï ð

etepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan gerak atau

benda ke arah sasaran yang diinginkan.

ð

etepatan pukulan

òã Þ áæë éâ â Þ îó á

dapat diukur dengan instrumen kemampuan ketepatan

òã Þ áæë éâô õëìöæë éâ

â Þî óá

dalam permainan tenis meja (

÷

omoliyus).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

2. Sampel

ampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili sifat

sifat dari keseluruhan populasi.

rikunto (

) menjelaskan bahwa

sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

nurut

ugiyono

(

), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.

engambilan sampel harus dilakukan dengan tepat

agar diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat

mewakili populasi yang sebenarnya.

ada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan

sampel dengan teknik

v

eknik

v

adalah

teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu.

ugiono (

)

menjelaskan bahwa

!

v

adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.

"

riteria sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

a. atlet tenis meja pemula

#$%

, b. pernah mengikuti

pertandingan resmi minimal

" &'() #

(

"

ejuaraan

#

aerah), c. berusia

maksimal

tahun, d. berjenis kelamin laki-laki.

*

erdasarkan kriteria yang

sudah ditentukan tersebut terdapat

+ ,

tlet yang memenuhi syarat.

D. Teknik dan Instrumen Pengambilan Data

(

ntuk mencapai keberhasilan dalam melakukan sebuah penelitian maka

diperlukan sebuah data untuk kemudian dianalisis.

#

ata tersebut dapat

terkumpul dengan baik jika menggunakan teknik dan instrumen yang tepat.

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah (

/

rikunto,

0.1.20.-

).

3

nstrumen yang baik haruslah valid dan reliabel.

4

alam penelitian ini peneliti menggunakan teknik atau metode tes dan

pengukuran sebagai teknik pengumpulan data.

5

edangkan instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

2

1. Instrumen untuk mengukur kecepatan reaksi

3

nstrumen yang digunakan untuk mengukur kecepatan reaksi adalah

dengan menggunakan

678 96 :6 ;<

t

9

st

(

= >9 ? 98@ ;A B@ >CA : 6 9CDEF ;A E9@ E

).

G

aliditas tes ini menggunakan

H CD 9I C8F :F EJ

dan reliabilitas

.KLMN /

dapun cara pelaksanaan

678 96:6; <E9@ E

adalah sebagai berikut

2

a.

O

entuk tes

267896:6 ;<E 9@ E

(

= >9? 98 @ ;A B@>CA :6 9CDEF ;AE 9@ E

).

b.

P

ujuan

2

untuk mengetahui kecepatan reaksi terhadap suatu stimulus.

c.

/

lat dan fasilitas

2

penggaris dan

@D ;6 9@>9 9E Q

d.

R

elaksanaan

2

atlet diminta duduk di bangku.

P

angan kanan diletakkan

diatas bibir meja.

S

arak jari telunjuk dan ibu jari kurang lebih

0KT

cm.

P

estor memegang penggaris serta memberi aba-aba “siap”.

/

tlet harus

menangkap penggaris yang jatuh.

U

langi sampai

0.VW

li.

e.

X

ara penghitungan hasil

67896:6 ;<E9@ E

adalah sebagai berikut

2

1

)

O

uang

TY

ata terbesar dan

TYW

ta terkecil

0

)

X

ari rata-rata dari data yang tersisa

-

)

Z

itung dengan formula dibawah ini

Gambar 2.

Ruler Drop Test

2. Instrumen untuk mengukur koordinasi mata-tangan

]

ntuk mengukur koordinasi mata-tangan peneliti memilih tes

koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis pada dinding

yang telah di beri target oleh

^

smaryati dalam

_

atag

`

fendi (

a b\\c[d

).

_

es

ini dipilih karena cukup mudah dilaksanakan dan memiliki validitas

befaa

dan reliabilitas

beg[hi

Diameter 30 cm

2,5 meter

l

dapun cara pelaksanaan

m

es koordinasi mata-tangan ini adalah

sebagai berikut

n

a.

o

entuk tes

n

tes lempar tangkap bola tenis

b.

m

ujuan untuk mengukur koordinasi mata tangan.

c.

l

lat dan fasilitas

n

bola tenis, kapur atau pita untuk membuat batas,

sasaran dan lingkaran terbuat dari kertas dengan garis tengah

jp

cm,

meteran dengan ketelitian

qr

m.

d.

s

elaksanaan

n

sasaran ditempatkan di tembok setinggi bahu testi.

m

esti

berdiri dibelakang garis batas lemparan sejauh

ktu

meter.

s

eserta diberi

kesempatan untuk melempar bola ke arah sasaran dengan menggunakan

lemparan kebawah dan menangkap bola kembali sebanyak

qp

kali

ulangan dengan menggunakan satu tangan.

s

eserta diberi kesempatan

untuk melemparkan bola sebanyak

qp

kali lagi dengan satu tangan dan

menangkap dengan tangan yang berbeda.

e.

s

enilaian

n

skor yang dihitung adalah lemparan yang sah, yaitu lemparan

yang mengenai sasaran dan ditangkap kembali.

v

erta pada

pelaksanaannya testi tidak menginjak garis batas lemparan.

w

umlah skor

adalah keseluruhan skor lemparan yang sah.

3. Instrumen untuk mengukur ketepatan pukulan

forehand drive

memiliki reliabilitas tinggi.

ˆ

es kemampuan ketepatan

‰Š‹ ŒŽ ‹ ‘

v

Œ

relibilitasnya

’“”•–

agi atlet yunior, dan relibilitas

’“”—–˜

gi atlet pemula.

a.

™

nstrumen ketepatan pukulan

‰ Š‹ ŒŽ‹‘

v

Œ

š

)

ˆ

ujuan instrumen untuk mengukur ketepatan

‰ Š‹ Œ Ž‹‘

v

Œ

.

›

)

œ

eralatan



bola tenis meja, bet, meja, stopwacth dan

t

ŽžŸ Œ   Ž‹ ¡Œ‹ ¢ £ ¤Š‹Œ£ ŒŒ

t

.

‡

)

ˆ

anda

¥¦

ja (

§ ŽžŸŒ   Ž‹¡‘¨

)

 ˆ

anda untuk dua sasaran sebelah kiri

testi yaitu pertama luas

‡’©

m x

‡’©

m, kedua luasnya

•’

cm x

•’

cm.

Pengumpan

f.

g.

h.

i.

Testi

Gambar 4. Instrumen Tes Ketepatan Pukulan

Forehand Drive

dalam Permainan Tenis Meja, Sumber: Tomoliyus (2012: 11)

60cm

60cm

60cm

1

30cm

30cm

3

«

)

¬

elaksanaan

­

subyek disminta melakukan pemanasan dan latihan

(

®¯ ° ±²³± ´

)

µ ¶

ola pertama dimulai dari testi.

·

ubyek melakukan

¯ ° ¸ ¸¹

º»¯´¼° ½¾ ¾¯ ³ ¿´

diagonal selama

ªÀ

detik.

·

etelah istirahat

Á À

detik.

·

ubyek melakukan lagi

¯° ¸ ¸¹ªÀÂÃ

tik.

Ä

)

¬

enilaian

­

penyekoran dilakukan

ª

orang, satu orang pencatat, satu

orang pemegang stopwacth, dan satu orang mengamati bola masuk

kesasaran.

¶

ola yang masuk sasaran daerah

ªÀ

cm persegi beri nilai

ÄÅ Æ

an bola yang masuk sasaran daerah

ÇÀ

cm persegi beri nilai

ªÅ Æ

an

bola yang masuk sasaran sisanya beri nilai

Á Å ¶

ola pertama dari testi

tidak dicatat atau tidak dihitung.

¬

encatat menjumlahkan skor setiap

¯ ° ¸ ¸¹

selama

ªÀ

detik.

È

umlah skor yang tertinggi dari raly selama

ªÀ

detik yang dipakai.

Ç

)

¬

enilaian

É

etepatan

Ê»¯´ ¼° ½¾¾¯ ³ ¿´­È

umlah skor x

Á ÀÀ Á ÄÀ

E. Teknik Analisis Data

·

etelah data terkumpul, maka data yang diperoleh harus di olah terlebih

dahulu menggunakan rumus-rumus statistika sebelum akhirnya di analisis.

¶

erikut adalah teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

1. Uji Prasyarat

a.

Ë

ji

Ì

ormalitas

ÏÐÑÒ ÐÓÐÔ ÐÕ ÖÒ ×Ô ØÐÕ

adalah membandingkan distribusi data (yang akan

diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.

Ù

elebihan dari uji ini

adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara

satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji

normalitas dengan menggunakan grafik.

Ú

ji normalitas ini dianalisis

dengan bantuan program

Û ÜÛÛ

.

Gambar 5. Rumus

Kolmogorov Smirnov

Ù

eterangan

Ý Þ

ß

Ý

chi-kuadrat

à

i

Ý

frekuensi pengamatan

á

i

Ý

frekuensi yang diharapkan

k

Ý

banyaknya interval

Û

umber

Ý

(

Û

utrisno

â

adi,

ãääãÝå

)

b.

Ú

ji

æ

inearitas

ô

ererangan

õ

õ

nilai garis regresi

ö õ

cacah kasus (jumlah respnden)

m

õ

cacah predictor (jumlah

÷ø ùú ûü

t

ýøþ

variabel)

ÿ õ

koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

RK

õ

rerata kuadrat garis regresi

RK

õ

rerata kuadrat garis residu.

umber

õ

( utrisno

adi,

õ

)

c.

ji

omogenitas

i samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan

dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-kelompok

yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen.

ji

homogenitas menggunakan uji

dari data masing-masing variabel

dengan menggunakan bantuan program

ó

ka data terbukti

normal, linear dan homogen maka analisis akan dilnajutkan menggukan

statistik parametrik, jika tidak maka akan dilanjutkan dengan statistik non

parametrik.

2. Uji Hipotesis

ji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara

masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan

rumus

÷ùøý÷ø ýúü

t

ýù

.

rxy











































.

.

.

Y

Y

X

X

N

Y

X

XY

N

eterangan

variabel prediktor

variabel kriterium

jumlah pasangan skor

xy

jumlah skor kali x dan y

x

jumlah skor x

y

jumlah skor y

x

jumlah kuadrat skor x

y

jumlah kuadrat skor y

(

x)

kuadrat jumlah skor x

(

y)

kuadrat jumlah skor y

(

utrisno

adi,

!

)

"

ntuk menguji apakah harga

#

tersebut signifikan atau tidak

dilakukan analisis varian garis regresi (

utrisno

adi,

$%

) dengan

rumus sebagai berikut

&







'



' ( (

R

m

m

N

R







eterangan

&

harga

&

cacah kasus

)

cacah prediktor

#

koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor

umber

(

utrisno

adi,

!

)

arga

&

tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga

&

tabel

dengan derajat kebebasan

-m-

*

ada taraf signifikansi

! +

.

,

pabila harga

bebasnya.

/

etelah diketahui nilai koefisien korelasinya, kemudian dicari

determinasinya (

01

r

2

x

34 45

) (

/

utrisno

6

adi,

3 77389

).

/

etelah diketahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas

dengan variabel terikat, langkah berikutnya adalah mencari besarnya

masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat.

:

ntuk

menghitungnya perlu dicari besarnya sumbangan relatif dan sumbangan

efektif masing-masing variabel yang akan menggunakan cara dan rumus

seperti yang dikemukakan oleh

/

utrisno

6

adi (

3773

), sebagai berikut

8

3; 0

umus

/

umbangan

0

elatif (

/ 0

)

=

+

+

+

+

+

× 100%

=

+

+

+

+

+

× 100%

<; 0

umus

/

umbangan

=

fektif (

/=

)

>

rediktor

? @

=

×

>

rediktor

? 2

=

×

A

eterangan

8 /=

@

8

sumbangan efektif prediktor

3 /=

2

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi data penelitian

B CDC EFG FHD FDF I FEH JKH DHJHD LHIH G HD M MH E

6-7

N C LGCO PC Q

2015,

RH D M PC QGCO LHG I F SCI TDM B UV UU

27 Y

W MRH JHQGH IH D EH LH DMHD BH DXH K FEH Y SV

.

ZHGH IHEHO LC DCEFGFH D FDF G CQI FQF HGH K JCXCLHGH D QCH JK F

,

JWW QI FDHK F O HG H

-

GH D MHD[ IH D JCG CL HG H D \]^ _`abc c^ d e_

.

ZHGH fH K FE LC DC EFG FH D I FKHg FJH D LHIHGH PC EKC PHMH FPCQFJTG

:

Tabel 1.

Data Hasil Penelitian

No Subjek

Kecepatan

Reaksi (cm)

Koordinasi

Mata-Tangan

Ketepatan

F

h ijkl mn

D

iopj

1

0.97

16.0

76.6

2

1.11

14.0

67.3

3

1.31

8.0

28.6

4

1.28

10.0

46.6

5

1.30

8.0

21.3

6

1.32

12.0

47.3

7

1.26

11.0

45.3

8

0.87

15.0

78.6

9

1.37

10.0

46.6

10

1.32

13.0

48.6

11

1.20

12.0

52.6

12

1.18

13.0

65.3

13

1.34

9.0

45.3

14

1.80

11.0

48.6

15

1.84

12.0

47.3

16

1.67

13.0

50.6

17

1.34

12.0

47.3

18

1.22

10.0

39.3

19