METODE VOGEL’S
Metode Vogel atau Vogel’s Approximation
Method (VAM) merupakan metode yang
lebih mudah dan lebih cepat untuk
Langkah-langkah penggunaan VAM
1. Menyusun kebutuhan,kapasitas masing-masing sumber
dan biaya pengangkutan ke dalam matriks seperti tabel
berikut:
Ke Dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas Pabrik
Pabrik W
X11 X12 X13 90
Pabrik H
X21 X22 X23 60
Pabrik P
X31 X32 X33 50
matriks (Cij).
Misalkan pada baris W, biaya angkut terkecil =
Rp 5,- dan nomor dua dari yang terkecil = Rp 8,-
Jadi nilai baris W= 8-5 = 3
Demikian seterusnya nilai-nilai yang lain:
Baris H = 15
–
10 = 5
Baris P = 19
–
10 = 9
3. Memilih 1 nilai perbedaan-perbedaan yang
terbesar diantara semua nilai perbedaan pada
kolom dan baris. Dalam hal ini baris P memiliki
nilai perbedaan terbesar yaitu 9
4. Isikan pada salah satu segi empat yang
termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu
pada segi empat yang
biayanya terendah
Pabrik Kapasitas Perbedaan Baris
A B C
W 20 5 8 90 3
H 15 20 10 60 5
P 25 10 19 50 9
Kebutuhan 50 110 40 Pilihan XPB = 50 Hilangkan baris P Perbedaan
Kolom
5 5 2
[image:6.720.84.646.100.407.2]5. Hilangkan baris P karena baris tersebut telah
diisi sepenuhnya (kapasitas penuh) sehingga
tidak mungkin untuk diisi lagi. Kemudian
perhatikan kolom dan baris yang belum
terisi/teralokasi
6. Tentukan kembali perbedaan (selisih) biaya
pada langkah ke 2 untuk kolom dan baris yang
belum terisi. Ulangi langkah 3 sampai 5,
Pabrik Kapasitas Perbedaan Baris
A B C
W 20 5 8 90 3
H 15 20 10 60 5
Kebutuhan 50 60 40 Pilihan XWB = 60 Hilangkan baris B Perbedaan
Kolom
[image:8.720.67.629.105.372.2]Pabrik
Gudang
Kapasitas Perbedaan Baris
A C
W 20 8 30 12
H 15 10 60 5
Kebutuhan 50 40 Pilihan XWC = 30
Hilangkan baris W Perbedaan
Kolom
[image:9.720.77.643.118.385.2]5 2
Tabel 4
Pabrik Kapasitas
A C
H 15 10 60
[image:10.720.89.654.130.327.2]:
Jadi matriks alokasi dengan metode Vogel’s Approximation
seperti tabel berikut
Ke Dari
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas Pabrik
Pabrik
W 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 50
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
20 15 25 5 20 10 8 10 19
60 30
50 10
8.
Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama,
misal yang satu terletak di kolom, maka:
Lihat segi empat yang masuk ke dalam kolom atau
baris yang mempunyai nilai terbesar. Bila memiliki
biaya terendah maka isikan alokasi maksimum pada
segi empat ini. Bila biayanya tidak terendah maka pilih
segi empat yang akan diisi berdasarkan salah satu,
baris terpilih atau kolom terpilih.
Kebaikan metode VAM adalah mudah menghitungnya.
PERMASALAHAN TRANSPORTASI
1. KAPASITAS TIDAK SAMA DENGAN
KEBUTUHAN
Hal ini terjadi jika permintaan
≠
supply
•
Supply > Demand = dummy destination (gudang)
membuat kolom semu (dummy column)
•
Supply < Demand = dummy source (pabrik)
membuat baris semu (dummy row)
Sehingga jumlah kapasitas = kebutuhan Pembuatan
baris/kolom semu ini diisi dengan biaya nol (0)
Setelah baris/kolom “dummy” diisi dengan biaya nol maka
SUPPLY > DEMAND
(KAPASITAS > KEBUTUHAN)
Contoh kasus terdahulu.
Jika kapasitas pabrik P menjadi 100 ton,sehingga
total supply menjadi 250 ton, sedangkan
kebutuhan gudang A,B dan C tetap sebesar 200
ton. Untuk menyeim bangkan permasalah ini maka
dibuat/ditambahkan
KOLOM SEMU (DUMMY
Dari A B C D Pabrik Pabrik
W 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 100
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 50 250
20
15
25
5
20
10
8
10
19
0
0
0
[image:16.720.63.652.112.379.2]Tabel Alokasi (metode Stepping Stone)
Ke Dari Gudang A Gudang B Gudang C Dummy D Kapasitas Pabrik PabrikW 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 100
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 50 250
20 15 25 5 20 10 8 10 19 0 0 0
50 40
60
Contoh kasus terdahulu.
Jika terjadi jumlah permintaan/demand
(kebutuhan gudang) sebesar 250 ton lebih
besar dari supply (kapasitas pabrik) sebesar
200 ton, maka dibutuhkan/ditambahkan
BARIS SEMU (DUMMY ROW)
dengan
kapasitas sebesar 250
–
200 = 50 ton,
Ke Dari Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas Pabrik Pabrik
W 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 50
Dummy
Q 50
[image:19.720.91.597.109.432.2]Kebutuhan Gudang 20 15 25 5 20 10 8 10 19
Tabel data mula-mula
Pabrik
W 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 50
Dummy
Q 50
Kebutuhan
Gudang 100 110 40 250
20 15 25 5 20 10 8 10 19
0 0 0
90
10 50
50
10 40
Biaya Transportasi=
[image:20.720.69.571.71.393.2]MASALAH DEGENERACY
DEGENERACY terjadi jika jumlah jalur yang
terisi < {(baris+kolom) - 1}
Untuk perhitungannya maka kita harus
meletakkan angka nol (0) pada sel yang
Dari A B C D Pabrik
Pabrik
W 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 50
Kebutuhan
Gudang 50 40 40 70 200
20
15
25
5
20
10
8
10
19
11
15
Ke Dari Gudang A Gudang B Gudang C Gudang D Kapasitas Pabrik Pabrik
W 90
Pabrik
H 60
Pabrik
P 50
Kebutuhan
Gudang 50 40 40 70 200
20 15 25 5 20 10 8 10 19 11 15 20
Alokasi dengan Stepping Stone
50 40
40 20
isian 0. Untuk menentukan sel mana yang
akan diisi maka dapat digunakan
Ke Dari Gudang A=20 Gudang B=5 Gudang C=-5 Gudang D=0 Kapasitas Pabrik Pabrik
W=0 90
Pabrik
H=15 60
Pabrik
P=20 50
Kebutuhan
Gudang 50 40 40 70 200
20 15 25 5 20 10 8 10 19 11 15 20
50 40
40 20
50
Rw + KA = CWA; 0 + KA = 20
KA = 20
Rw + KB = CWB; 0 + KB = 5
KB = 5
Baris H tidak dapat dicari karena sel HB kosong. Untuk
itu maka sel yang diisi dengan nilai 0 adalah HB