• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 0 YAYASAN PERGURUAN MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT

SMA SEMINARI SANTO PAULUS NYARUMKOP

Kec. Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat 79251 e-Mail: [email protected]. HP. 085245592878/081256167004

PEDOMAN AKADEMIK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NYARUMKOP – SINGKAWANG

2015

(2)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 1

VISI SEKOLAH:

"Menjadi SMA Katolik yang unggul, humanis dan religius di Indonesia"

MISI SEKOLAH:

Menyediakan pelayanan pendidikan yang berorientasi pada sanctitas, sanitas, scientia bagi generasi muda, sehingga menjadi kompeten, inklusif, dan berpikir filosofis dalam menjawab berbagai tantangan.

TUJUAN LEMBAGA/SEKOLAH:

1.

Menyediakan model pendidikan yang memungkinkan pembentukan generasi muda yang unggul dalam iman & takwa, berbudi pekerti luhur, berpikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas, dan inklusif.

2.

Meningkatkan profesionalisme warga sekolah melalui pelatihan dan pemberdayaan sehingga mampu memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas prima.

3.

Memberikan pelayanan pendidikan yang inovatif, berkualitas dan mengimplementasikan kurikulum dengan konsekuen, efektif dan efisien.

4.

Mempersiapkan dan kaderisasi generasi muda sebagai calon pemimpin yang memiliki spiritualitas kristiani, humanis, dan visioner.

5.

Mempersiapkan dan kaderisasi generasi muda untuk ambil bagian

dalam pewartaan Injil Kabar Gembira Kerajaan Allah.

(3)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 2 KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

NOMOR: 136/SMASNYK/Kep-SK/VI/2015 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA PENGASIH KEPALA SMA SEMINARI SANTO PAULUS NYARUMKOP

Menimbang : bahwa dalam rangka implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah tahun ajaran, perlu menetapkan Peraturan Akademik tahun pelajaran 2015/2016.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Memperhatikan : 1. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Seminari Santo Paulus

Nyarumkop Tahun Akademik 2015/2016

2. Rapat Dewan Pendidik dan Tenaga Kependidikan tanggal 15 Juni 2015 MEMUTUSKAN

Menetapkan : Pedoman Pengelolaan Pendidikan SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop tahun akademik 2015/2016

Pertama : Rincian Pedoman Pengelolaan Pendidikan SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop tahun akademik 2015/2016 terlampir dalam Surat Keputusan ini.

Kedua : Rincian Pedoman Pengembangan Kurikulum SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop tahun akademik 2015/2016 terlampir dalam Surat Keputusan ini Ketiga : Rincian Pedoman Pembinaan Kesiswaan SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop tahun akademik 2015/2016 terlampir dalam Surat Keputusan ini Keempat : Rincian Pedoman Penggunaan Sarana-Prasarana SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop tahun akademik 2015/2016 terlampir dalam Surat Keputusan ini Kelima Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari akan diadakan

perubahan sebagaimana mestinya

Keenam : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Nyarumkop Pada Tanggal : 30 Juni 2015 Kepala Sekolah,

P. Meriko, OFMCap., S.Ag., M.A.

(4)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 3 BAB I

KEGIATAN PEMBELAJARAN Pasal 1

Pengaturan Pembelajaran

SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop melaksanakan sistem pembelajaran:

1. Setiap hari Jam Tatap Muka dimulai pukul 07.00 diatur sebagai berikut:

a. Pukul 06.45 – 07.00 dipergunakan untuk kegiatan doa & renungan harian, kecuali hari Senin.

b. Hari Senin – Rabu: Jam Tatap Muka I dimulai pukul 07.00 dan Jam Tatap Muka VIII: berakhir pukul 13.45; 1 JTM = 40 menit.

c. Hari Kamis – Jumat: Jam Tatap Muka I dimulai pukul 07.00 dan Jam Tatap Muka VII: berakhir pukul 13.40; JTM = 45 menit

d. Hari Sabtu:Jam Tatap Muka I dimulai pukul 07.00 dan Jam Tatap Muka V: berakhir pukul 11.00; Pkl. 11.00 – 12.40: peserta didik Kerja OSIS, Staf mengikuti Rapat Mingguan atau mendampingi kerja peserta didik 2. Selama Jam Sekolah berlangsung peserta didik tidak diperkenankan

membawa/ menggunakan HP.

3. Peserta Didik wajib hadir dan mengikuti Kegiatan Pembelajaran minimal 90%

dari hari efektif yang ada dalam tiap semester.

4. Apabila Peserta Didik tidak hadir dalam Kegiatan Pembelajaran peserta didik wajib menyampaikan surat permohonan ijin kepada Wali Kelas

5. Agar Kegiatan Pembelajaran berjalan efektif, hal-hal lain yang berhubungan dengan Kegiatan Pembelajaran diatur secara rinci dalam Tata Tertib Peserta Didik.

BAB II

KEGIATAN PENILAIAN Pasal 2

Pengaturan Tentang Kegiatan Penilaian

1. Peserta didik yang dapat mengikuti kegiatan penilaian, baik yang berupa Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS), Ulangan Kenaikan Kelas (UKK), Ujian Sekolah (US), maupun Ujian Nasional (UN), apabila peserta didik memenuhi kehadiran dalam Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka minimal 90%

2. Jenis Penilaian yang diselenggarakan di SMA Seminari Santo Paulus adalah:

a. Ulangan-ulangan pada Semester Gasal: (Untuk kelas X, XI dan XII) Bagian Pertama

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI SANTO PAULUS TAHUN 2015/2016

(5)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 4 (1) Ulangan Harian (UH) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran (Nilai Tugas untuk pencapaian KD setara dengan Nilai UH)

(2) Ulangan Remidiasi & Pengayaan (3) Latihan Ujian (khusus untuk kelas XII) (4) Ulangan Tengah Semester (UTS) dan (5) Ulangan Akhir Semester (UAS).

b. Ulangan pada Semester Genap :(untuk kelas X & XI)

(1) Ulangan Harian (UH) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran (Nilai Tugas untuk pencapaian KD setara dengan Nilai UH)

(2) Ulangan Remidiasi & Pengayaan (3) Ulangan Tengah Semester (UTS) dan (4) Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)

c. Ulangan pada Semester Genap :(untuk kelas XII)

(1) Ulangan Harian (UH) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran (Nilai Tugas untuk pencapaian KD setara dengan Nilai UH)

(2) Ulangan Remidiasi & Pengayaan (3) Latihan-latihan Ujian

(4) Tes Penjajagan Hasil Belajar Peserta didik(TPHBS)

(5) Ujian –ujian : Ujian Praktik, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional 3. Penghitungan nilai raport/LHBS (NR) Semester Gasal adalah:

7(Rata – rata Ulangan Harian) +1.5 (Ulangan Tengah Semester) +1.5(Ulangan Akhir Semester) dibagi 10, secara umum ditulis:

4. Penghitungan nilai raport/LHBS (NR) Semester Genap adalah:

7(Rata – rata Ulangan Harian) + 1.5 (Ulangan Tengah Semester ) + 1.5 (Ulangan Akhir Semester ) dibagi 10, secara umum ditulis :

5. NH (Nilai Harian) dapat berasal dari Nilai Ulangan Harian dan/atau Nilai Tugas Pasal 3

Kegiatan Remidiasi dan Pengayaan

1. Apabila hasil Ulangan Harian yang dicapai peserta didik > 50% di bawah KKM maka guru mata pelajaran harus memberikan pengajaran ulang KD tersebut baru kemudian diadakan kegiatan remidiasi.

2. Apabila hasil UH peserta didik 50% sama dengan KKM, maka peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM wajib mengikuti kegiatan Remidi sedang peserta didik yang nilainya > KKM dapat diberi kegiatan pengayaan.

3. Ketentuan banyaknya remidiasi disesuaikan kebutuhan dan waktu yang ditentukan oleh guru mata pelajaran, sebelum masuk ke KD berikutnya.

 Jika remediasi ke-1 belum sama dengan KKM atau masih belum tuntas, maka peserta didik berhak mengikuti remediasi ke-2, tetapi jika nilai remidiasi yang ke-1 sudah sama atau melebihi KKM, maka tidak perlu mengikuti remidiasi yang ke-2.

NR = 7(RT2 UH) + 1.5(UTS) + 1.5(UAS) 10

NR = 7(RT2 NH) + 1.5(UTS) + 1.5(UKK) 10

(6)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 5 4. Apabila diperlukan guru mata pelajaran dapat menambahkan kegiatan

remidiasi.

5. Nilai hasil remidiasi tertinggi adalah sama dengan KKM, namun apabila nilai terendah UH di atas batas KKM maka peserta didik yang mengikuti remidiasi dapat diberi nilai terendah peserta didik yang tidak wajib mengikuti remidiasi.

6. Setelah kegiatan UAS Gasal/UKK tidak diselenggarakan kegiatan remidiasi oleh karenanya peserta didik diharapkan mempersiapkan diri dengan sebaik- baiknya.

BAB III

KENAIKAN KELAS DAN PENJURUSAN Pasal 4

Kenaikan Kelas

Ketentuan kenaikan kelas diberlakukan aturan sebagai berikut:

1. Kriteria Kenaikan Kelas dari Kelas X ke kelas XI:

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria sebagai berikut :

a. Peserta didik memperoleh nilai minimal tuntas pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani dan olah raga dan kesehatan. Dalam hal ini mata pelajaran: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi wajib tuntas (> KKM)

b. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI apabila yang bersangkutan memiliki nilai (KKM) lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

c. Kehadiran peserta didik pada kegiatan Tatap Muka minimal 90%

2. Kriteria Kenaikan Kelas dari Kelas XI ke kelas XII:

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria sebagai berikut :

a. Peserta didik memperoleh nilai minimal tuntas pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani dan olah raga dan kesehatan. Dalam hal ini mata pelajaran: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi wajib tuntas (> KKM)

b. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII apabila yang bersangkutan memiliki nilai kurang/tidak tuntas KKM lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan bukan pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas program yang akan diambilnya. (Program Studi IIA: Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi;

sedangkan Program Studi IIS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan Sejarah) c. Kehadiran peserta didik pada kegiatan tatap muka / KBM minimal 90% dari

waktu efektif yang ada.

(7)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 6 Pasal 5

Penjurusan Program Studi

1. Ketentuan dan Penentuan Penjurusan Program Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan dilakukan pada akhir semester 2 kelas X.

2. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran sesuai dengan jenjang kelas yang ditempuhnya (dengan pertimbangan seluruh SK atau KD yang belum tuntas pada semester 1, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan sebelum akhir semester 2).

3. Pelaksanaan Penjurusan Program dilakukan pada semester 1 kelas XI . 4. Penjurusan Program didasarkan atas :

a. Nilai akademik

Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil Program Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran, namun bukan pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas atau program studi Ilmu Alam atau Ilmu Sosial yang akan dipilihnya.

b. Minat Peserta Didik

Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan Wali Kelas dengan dasar hasil belajar peserta didik untuk mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik agar sesuai dengan pilihannya.

c. Tes intelegensia & bakat yang diadakan oleh sekolah bekerjasama dengan lembaga yang kompeten di bidangnya.

5. Syarat khusus Penjurusan:

a. Program IPA

Selain memenuhi syarat umum penjurusan program, peserta didik yang akan memilih program IPA, peserta didik harus memenuhi kriteria: nilai pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi wajib tuntas KKM dan memiliki nilai rata–rata pada keempat mata pelajaran tersebut minimal b. Program IPS 65

Selain memenuhi syarat umum penjurusan program, peserta didik yang akan memilih program Bahasa, peserta didik harus memenuhi kriteria: nilai pada mata pelajaran Ekonomi, Sosiologi, Geografi dan Sejarah minimal tuntas KKM dan memiliki nilai rata–rata pada keempat mata pelajaran tersebut minimal 65

6. Batas waktu pindah program studi paling lambat satu bulan setelah KBM dimulai.

BAB IV KELULUSAN

Pasal 6

Pengaturan Kelulusan

1. Sesuai dengan ketentuan PP 19 Tahun 2005 pasal 72 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah :

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran. Artinya: seluruh mata pelajaran telah tuntas (mencapai KKM.

b. memperoleh nilai BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani dan olah raga dan kesehatan.

(8)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 7 c. lulus Ujian Sekolah (tertulis dan praktik) untuk kelompok mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2. Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan ketentuan / aturan lain yang mengatur tentang kelulusan yang lain (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Prosedur Operasi Standar Tentang Ujian Nasional

& BSNP yang diberlakukan tahun berjalan).

BAB V

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Pasal 7

Pengaturan tentang Kegiatan Ekstrakurikuler:

1. Peserta Didik kelas X wajib mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Agama Katolik dan Pertanian/Perikanan

2. Peserta Didik kelas X & XI wajib memilih 1 (satu) jenis ekstrakurikuler yang difasilitasi sekolah.

3. Peserta Didik wajib hadir dan mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler minimal 90%

dari waktu efektif yang ada dalam tiap semester.

4. Bagi peserta didik yang tidak memenuhi kehadiran 90% dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan akan diberikan sanksi sesuai yang diatur dalam Tata Tertib peserta didik SMA Seminari Santo Paulus.

BAB VII KEDISIPLINAN

Pasal 8

Pengaturan Kedisiplinan Peserta didik tertuang dalam Buku Tata Tertib Peserta Didik SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop.

BAB VIII

PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR Pasal 9

Pengaturan / Ketentuan Peserta didik menggunakan fasilitas belajar diatur dalam Tata Tertib Penggunaan Fasilitas (Sarana-Prasarana) Belajar.

BAB IX

KONSULTASI AKADEMIK Pasal 10

Konsultasi Dengan Penasihat Akademik

1. Seluruh peserta didik berhak berkonsultasi tentang perkembangan prestasi akademis dan/atau perkembangan kepribadian kepada Penasehat Akademiknya.

2. Para peserta didik yang akan berkonsultasi sebelumnya mengadakan perjanjian terlebih dahulu dengan menyesuaikan jadwal masing-masing.

3. Apabila keadaan sangat mendesak, para peserta didik berhak langsung berkonsultasi kepada guru yang bersangkutan bersedia melayani.

4. Dalam berkonsultasi hendaknya peserta didik tetap menjaga norma-norma kesopanan.

(9)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 8 Pasal 11

Konsultasi Dengan Guru Mata Pelajaran

1. Seluruh peserta didik berhak berkonsultasi tentang perkembangan prestasi akademis dan/atau perkembangan kepribadian kepada guru mata pelajaran yang mengampunya.

2. Peserta didik yang akan berkonsultasi sebelumnya mengadakan perjanjian terlebih dahulu dengan menyesuaikan jadwal masing-masing.

3. Apabila keadaan sangat mendesak, peserta didik berhak langsung berkonsultasi kepada guru yang bersangkutan bersedia melayani.

4. Dalam berkonsultasi hendaknya peserta didik tetap menjaga norma-norma kesopanan.

Pasal 12

Konsultasi Dengan Wali Kelas

1. Seluruh Peserta Disik berhak berkonsultasi tentang perkembangan prestasi akademik, perkembangan kepribadian serta permasalahan kelas kepada wali kelasnya.

2. Peserta didik yang akan berkonsultasi sebelum mengadakan perjanjian terlebih dahulu dengan menyesuaikan jadwal masing-masing.

3. Apabila keadaan sangat mendesak, peserta didik berhak langsung berkonsultasi kepada wali kelas yang bersangkutan bersedia melayani.

4. Dalam berkonsultasi hendaknya peserta didik tetap menjaga norma-norma kesopanan.

Pasal 13

Konsultasi Dengan Guru Bimbingan Konseling

1. Seluruh peserta didik berhak berkonsultasi tentang perkembangan (akademis/belajar, karier, pribadi, sosial) kepada guru bimbingan konselingnya.

2. Peserta didik yang akan berkonsultasi, wajib mengadakan pernjanjian terlebih dahulu dengan menyesuaikan jadwal masing-masing.

3. Apabila keadaan sangat mendesak, peserta didik berhak langsung berkonsultasi kepada guru bimbingan konseling dan yang bersangkutan bersedia melayani.

4. Dalam berkonsultasi hendaknya peserta didik tetap menjaga norma-norma kesopanan.

Pasal 14 Konsultan Akademik

Konsultan Akademik, yang terdiri dari: Penasihat Akademik, Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dan Guru Mata Pelajaran dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Pembagian Tugas.

(10)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 9 BAB X

KETIDAK PUASAN Pasal 15

Mekanisme Penyampaian Ketidakpuasan

Agar mekanisme penyampaian ketidakpuasan kepada sekolah efektif dan teratur, maka SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop membuat mekanisme penyampaian ketidakpuasan kepada sekolah sebagai berikut:

1. Tentang Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik:

Peserta Didik/

Orang Tua/Wali

Wali Kelas

Guru BK

Guru MP

BK/

Guru MP

Bid.

Kurikulum

Bid.

Kurikulum

KEPALA SEKOLAH

2. Tentang Layanan Administrasi dan Umum:

Peserta Didik/

Orang Tua/

Wali

Kotak Saran Wali Kelas

Guru BK Guru MP Waka. Sekolah

Rapat

Dewan Pendidik Kepala Sekolah

Tindak Lanjut

BAB XI

STRUKTUR KURIKULUM DAN PASSING GRADE Pasal 16

Struktur Kurikulum 1. Struktur Kurikulum Kelas X

Nomor MATA PELAJARAN

KELAS X

Semester Gasal Semester Genap

SI Real SI Real

1 Pendidikan Agama 2 3 2 3

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4 4 4

5 Matematika 4 4 4 4

6 Fisika 2 3 2 3

7 Biologi 2 2 2 2

8 Kimia 2 3 2 3

9 Sejarah 1 2 1 2

10 Geografi 1 2 1 2

11 Ekonomi 2 2 2 2

12 Sosiologi 2 2 2 2

13 Seni Budaya 2 2 2 2

14 Penjasorkes 2 2 2 2

15 Teknologi Informasi & 2 2 2 2

(11)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 10 Nomor MATA PELAJARAN

KELAS X

Semester Gasal Semester Genap

SI Real SI Real Komunikasi

16 Bahasa Latin *) 2 2 2 2

17 Bimbingan Konseling 0 1 0 1

18 English Conversation **) 0 2 0 2

Jumlah Jam Tatap Muka = 36 42 36 42

*) Kelas Putra

**) Kelas Putri 2. Struktur Kurikulum Kelas XI

No. MATA PELAJARAN

KELAS XI IA KELAS XI IS

Semester Gasal

Semester Genap

Semester Gasal

Semester Genap SI Real SI Real SI Real SI Real

1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 4 4

5 Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4

6 Fisika 4 5 4 4 0 0 0 0

7 Biologi 4 4 4 4 0 0 0 0

8 Kimia 4 4 4 4 0 0 0 0

9 Sejarah 1 2 1 1 3 3 3 3

10 Geografi 0 0 0 0 3 3 3 3

11 Ekonomi 0 0 0 0 4 5 4 5

12 Sosiologi 0 0 0 0 3 4 3 4

13 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2

14 Penjasorkes 2 2 2 2 2 2 2 2

15 Teknologi Informasi &

Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2

16 Bahasa Latin *) 2 2 2 2 2 2 2 2

17 Muatan Lokal (Logika) 2 2 2 2 2 2 2 2 18 English Conversation **) 0 2 0 2 0 2 0 2

19 Bimbingan Konseling 0 1 0 1 0 1 0 1

Jumlah Jam Tatap Muka = 36 42 36 42 36 42 36 42

*) Kelas Putra

**) Kelas Putri

3. Struktur Kurikulum Kelas XII

No. MATA PELAJARAN

KELAS XII IA KELAS XII IS

Semester Gasal

Semester Genap

Semester Gasal

Semester Genap SI Real SI Real SI Real SI Real

1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 4 4

(12)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 11 No. MATA PELAJARAN

KELAS XII IA KELAS XII IS

Semester Gasal

Semester Genap

Semester Gasal

Semester Genap SI Real SI Real SI Real SI Real

5 Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4

6 Fisika 4 6 4 6 0 0 0 0

7 Biologi 4 4 4 4 0 0 0 0

8 Kimia 4 5 4 5 0 0 0 0

9 Sejarah 1 2 1 2 3 3 3 3

10 Geografi 0 0 0 0 3 4 3 4

11 Ekonomi 0 0 0 0 4 5 4 4

12 Sosiologi 0 0 0 0 3 5 3 5

13 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2

14 Penjasorkes 2 2 2 2 2 2 2 2

15 Teknologi Informasi &

Komunikasi 2 2 2 2 2 2 2 2

16 Bahasa Latin *) 2 2 2 2 2 2 2 2

17 English Conversation **) 0 2 0 2 0 2 0 2

17 Bimbingan Konseling 0 1 0 1 0 1 0 1

Jumlah Jam Tatap Muka = 36 42 36 42 36 42 36 42

*) Kelas Putra

**) Kelas Putri

Pasal 17 Passing Grade (KKM)

SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop menetapkan Passing Grade (KKM) sebagai berikut:

No. MATA PELAJARAN Passing Grade Kelas

X XI IA XI IS XII IA XII IS

1 Pendidikan Agama 73 73 73 73 73

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 70 70 75 75

3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70

4 Bahasa Inggris 67 70 70 70 70

5 Matematika 65 65 65 67 67

6 Fisika 63 65 - 67 -

7 Biologi 67 70 - 70 -

8 Kimia 63 66 - 66 -

9 Sejarah 66 65 65 70 70

10 Geografi 67 - 70 - 75

11 Ekonomi 67 - 65 - 70

12 Sosiologi 67 - 70 - 75

13 Seni Budaya 67 72 72 75 75

14 Penjasorkes 70 70 70 70 70

15 Teknologi Informasi & Komunikasi 70 70 70 70 70

16 Bahasa Latin 67 67 67 67 67

17 English Conversation 67 65 65 67 67

18 Muatan Lokal (Logika) - 65 65 - -

Demikian Pedoman Akademis SMA Seminari Santo Paulus Nyarumkop Tahun Pelajaran 2015/2016 untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.

(13)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 12 BAB I

STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK Pasal 1

Kompetensi Utama Pendidik

1. Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik, meliputi kemampuan:

(1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

(2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik (3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang

diampu

(4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

(6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

(7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik (8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

(9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

(10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

b. Kompetensi Kepribadian, meliputi kemampuan:

(1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

(2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

(3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

(4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

(5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

c. Kompetensi Sosial, meliputi kemampuan:

(1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

(2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

(3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

Bagian Kedua

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SMA SEMINARI SANTO PAULUS NYARUMKOP

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

(14)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 13 (4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara

lisan dan tulisan atau bentuk lain.

d. Kompetensi Profesional, meliputi kemampuan:

(1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

(2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

(3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

(4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

2. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

3. Kompetensi guru mata pelajaran mengacu pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.

BAB II

TUGAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 2

Tugas Pokok Pendidik

Pendidik (guru) mempunyai 3 (tiga) tugas pokok dalam pengelolaan pembelajaran, meliputi:

1. Membuat perencanaan kegiatan pembelajaran 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Melakukan evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran

Pasal 3

Perencanaan Kegiatan Pembelajaran

Perencanaan kegiatan pembelajaran yang wajib disiapkan oleh pendidik, meliputi:

a. Perangkat Pembelajaran, terdiri dari:

(1) Program Tahunan dan Program Semester

(2) Analisis Standar Isi (SK-KD)

(3) Silabus

(4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(5) Bahan Ajar

b. Perangkat Penilaian, terdiri dari:

(1) Penetapan Passing Grade atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

(2) Perumusan Kisi-kisi Soal

(3) Pengembangan Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoram

(4) Analisis Hasil Belajar & Penetapan tindak lanjut pembelajaran

Pasal 4

Program Tahunan dan Program Semester

1. Program Tahunan merupakan rencana tahunan kegiatan pembelajaran yang memiliki komponen:

(15)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 14 a. Perhitungan Alokasi Waktu untuk Semester Gasal dan Genap untuk

menghitung Hari Belajar Efektif (HBE)

b. Rincian Program memuat Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Alokasi Waktu setiap Kompetensi Dasar

2. Program Semester merupakan rencana terinci untuk mendistribusikan Kompetensi Dasar dan Materi Pokok, serta penjadwalan Ulangan Harian (per- KD)

Pasal 5 Analisis Standar Isi

1. Analisis Standar Isi merupakan langkah pertama dalam mengembangkan kurikulum (SK – KD) sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan sekolah.

2. Analisis Standar Isi, juga disebut Analisis SK-KD minimal memiliki komponen:

a. Identitas Mata Pelajaran

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar c. Tahap Berpikir KD

d. Materi Pokok dan Uraian Materi e. Indikator Pencapaian Kompetensi f. Tahap Berpikir Indikator

g. Ruang Lingkup h. Alokasi Waktu

Pasal 6 Silabus

1. Silabus merupakan jabaran lanjut dari Analisis Standar Isi yang menjadi acuan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Silabus memuat komponen:

a. Identitas Mata Pelajaran

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar c. Indikator Pencapaian Kompetensi

d. Karakter yang diharapkan terbentuk e. Materi Pokok dan Uraian Materi f. Jenis Materi

g. Kegiatan Pembelajaran h. Instrumen Penilaian i. Alokasi Waktu j. Sumber Belajar

Pasal 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan arah dan proses kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

2. RPP memiliki komponen:

a. Identitas Mata Pelajaran b. Standar Kompetensi c. Kompetensi Dasar

d. Indikator Pencapaian Kompetensi e. Tujuan Pembelajaran

(16)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 15 f. Materi Pembelajaran

g. Alokasi Waktu

h. Metode/Model Pembelajaran i. Nilai Pendidikan Karakter

j. Kegiatan Pembelajaran, terdiri dari:

1) Kegiatan Awal (Pendahuluan)

2) Kegiatan Inti, di dalamnya harus memperhatikan:

a) Kegiatan Eksplorasi b) Kegiatan Elaborasi c) Kegiatan Konfirmasi 3) Kegiatan Penutup k. Penilaian Hasil Belajar l. Sumber Belajar

3. RPP dibuat per Kompetensi Dasar, artinya satu perangkat RPP hanya memuat satu KD.

Pasal 8 Bahan Ajar

1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. Bahan Ajar dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

3. Sebuah bahan ajar pasing tidak mencakup:

a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) b. Kompetensi yang akan dicapai

c. Content atau isi materi pembelajaran d. Informasi pendukung

e. Latihan-latihan

f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) g. Evaluasi

h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi Pasal 9

Penetapan Passing Grade atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1. Penetapan kriteria minimal ketuntasan belajar merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian hasil belajar sebagai bagian dari langkah pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Passing Grade atau KKM adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.

3. KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

4. KKM merupakan acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik.

5. KKM merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.

6. KKM merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.

7. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan

(17)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 16 rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;

8. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi

9. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;

10. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata- rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;

11. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik

Pasal 10

Perumusan Kisi-Kisi Soal

1. Kisi-kisi merupakan format yang memuat informasi mengenai ruang lingkup dan isi/kompetensi yang akan dinilai/diujikan.

2. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penilaian dan digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan soal.

3. Kisi-kisi harus mengacu pada SK-KD dan komponen-komponennya harus rinci, jelas, dan bermakna.

4. Setiap pendidik harus mengembangkan indikator dari setiap KD, sebelum menyusun soal.

5. Indikator merupakan rumusan yang menggambarkan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik dan digunakan sebagai penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar.

6. Pengembangan indikator hendaknya memperhatikan UKRK (urgensi, kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian).

7. Rumusan indikator soal yang lengkap mencakup 4 komponen, yaitu A = audience, B = behaviour, C = condition, dan D = degree.

8. Kisi-kisi Soal minimal memiliki komponen:

a. Identitas Mata Pelajaran

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar c. Materi Pembelajaran

d. Indikator Pencapaian Kompetensi e. Indikator Soal

f. Bentuk Soal g. Nomor Soal

Pasal 11

Pengembangan Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran

1. Instrumen penilaian yang dikembangkan perlu memperhatikan hal-hal berikut : a. berhubungan dengan kondisi pembelajaran di kelas dan/atau di luar kelas.

b. relevan dengan proses pembelajaran, materi, kompetensi dan kegiatan pembelajaran.

c. menuntut kemampuan berpikir berjenjang, berkesinambungan, dan bermakna dengan mengacu pada aspek berpikir Taksonomi Bloom

(18)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 17 d. mengembangkan kemampuan berpikir kritis seperti: mendeskripsikan, menganalisis, menarik kesimpulan, menilai, melakukan penelitian, memecahkan masalah, dsb.

e. mengukur berbagai kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.

f. mengikuti kaidah penulisan soal.

2. Teknik Penilaian dan Bentuk Soal:

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

• Tes tertulis • Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.

• Tes isian: isian singkat dan uraian

• Tes lisan • Daftar pertanyaan

• Tes praktik (tes kinerja) • Tes identifikasi

• Tes simulasi

• Tes uji petik kinerja

• Penugasan individual atau

kelompok • Pekerjaan rumah

• Projek

• Penilaian portofolio • Lembar penilaian portofolio

• Jurnal • Buku cacatan jurnal

• Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri

• Penilaian antarteman • Lembar penilaian antarteman

3. Setiap butir soal ditentukan skornya berdasarkan bobot soal (kompleksitas) 4. Konversi skor menjadi nilai menggunakan rumus:

Pasal 12

Analisis Hasil Belajar & Penetapan Tindak Lanjut Pembelajaran

1. Analisis Hasil Belajar merupakan penilaian terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.

2. Analisis Hasil Belajar digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

3. Analisis Hasil Belajar dilakukan untuk mengukur penguasaan kompetensi dan pencapaian indikator yang ditetapkan pendidik.

4. Ketuntasan peserta didik dalam mencapai kompetensi sangat bergantung kepada kondisi peserta didik, sumber belajar dan pendidik.

5. Hasil analisis hasil belajar selanjutnya digunakan untuk menetapkan remediasi dan pengayaan peserta didik.

6. Pembelajaran remediasi pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar.

7. Setelah diketahui adanya kesulitan belajar dan keterlambatan pada satu atau lebih KD maka selanjutnya diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remediasi dan diakhiri dengan tes ulang.

8. Pembelajaran remediasi dan tes ulang dilakukan diluar jam tatap muka.

9. Bila ketuntasan klasikalnya kurang dari 50% artinya yang mengikuti pembelajaran remediasi lebih dari 50% maka remediasi dilakukan dengan memberikan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.

NILAI =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100

(19)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 18 10. Jika yang mengikuti pembelajaran remediasi pada KD tersebut kurang dari 20%

maka perlakuan yang diberikan berupa bimbingan secara khusus, misalnya dengan tutor sebaya.

11. Jika yang mengikuti remediasi berada pada rentang 20%-50% maka perlakuan diberikan dengan penugasan secara berkelompok.

12. Nilai hasil ulangan remediasi diperhitungkan maksima sama dengan KKM atau sama dengan nilai terendah dari siswa yang telah tuntas.

13. Bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan kompetensi lebih awal diberikan pembelajaran pengayaan untuk menambah kompetensi atau materi sesuai dengan kapabilitas masing-masing.

14. Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan dengan:

(1) belajar kelompok (2) belajar mandiri

(3) pembelajaran berbasis tema dan (4) pemadatan kurikulum.

15. Di akhir pembelajaran dilakukan penilaian hasil belajar dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Pasal 13

Kegiatan Awal (Pendahuluan) Pembelajaran

Kegiatan Awal (Pendahuluan) Pembelajaran mencakup:

1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

2. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

3. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

4. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Pasal 14

Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me- motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

3. Pelaksanaan kegiatan inti memuat:

a. Kegiatan Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

(20)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 19 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Kegiatan Eksplorasi

Dalarn kegiatan elaborasi, guru:

1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain- lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif;

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun kelompok;

8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Kegiatan Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b) membantu menyelesaikan masalah;

c) memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi;

d) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;

e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

(21)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 20 Pasal 15

Kegiatan Akhir (Penutup) Pembelajaran Dalam kegiatan penutup, guru:

1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/

simpulan pelajaran;

2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

5. menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

BAB IV

PROGRAM PENILAIAN PENDIDIKAN Pasal 16

Penilaian Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi, yaitu bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan (Cognitive Competence), ketrampilan (Psychomotor Competence), dan sikap (Affective Competence) 2. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan/atau pada akhir

pembelajaran.

3. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan.

4. Penilaian dalam KTSP menggunakan acuan kriteria, artinya: hasil yang dicapai peserta didik dibandingkan dengan kriteria atau standar yang ditetapkan.

5. Penilaian merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat yang setinggi- tingginya sesuai dengan kemampuannya.

6. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik.

7. Penilaian mencakup semua proses pembelajaran, yang tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah.

8. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya.

9. Penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan:

a. penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;

b. penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran;

c. penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan;

d. hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remediasi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan;

e. penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

(22)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 21 Pasal 17

Teknik Penilaian

Teknik penilaian yang dimaksud antara lain dilaksanakan melalui:

1. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah, dan dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

2. Tes dilakukan dilakukan secara berkesinambungan melalui:

3. Ulangan: Ulangan Harian (UH); Ulangan Tengah Semester (UTS); Ulangan Akhir Semester (UAS); dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)

4. Ujian: Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

5. Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

6. Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, baik perupa penugasan terstruktur (PT) maupun kegiatan mandiri tidak terstruktur (TMTT).

7. Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik.

8. Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

9. Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil karya.

10. Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis.

11. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

12. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal.

13. Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur.

Pasal 18 Aspek Penilaian

1. Penilaian dilakukan secara menyeluruh, mencakup semua aspek kompetensi yang meliputi:

a. Domain Kognitif (Cognitive Domain), dengan tingkatan sebagai berikut:

1) Pengetahuan (Knowledge) : C-1 2) Pemahaman (Comprehension): C-2 3) Aplikasi (Application) : C-3 4) Analisis (Analysis) : C-4 5) Sintesis (Synthesis) : C-5 6) Evaluasi (Evaluation) : C-6

b. Domain Afektif (Affective Domain), dengan tingkatan sebagai berikut:

1) Penerimaan (Receiving/Attending): A-1 2) Tanggapan (Responding) : A-2 3) Penghargaan (Valuing) : A-3

(23)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 22 4) Pengorganisasian (Organization): A-4

5) Karakterisasi berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a value or Value Complex) : A-5

c. Domain Psikomotor (Psychomotor Domain), dengan tingkatan sebagai berikut:

1) Persepsi (Perception) : P-1 2) Kesiapan (Set) : P-2

3) Respon Terpimpin (Guided Response): P-3 4) Mekanisme (Mechanism) : P-4

5) Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response): P-5 6) Penyesuaian (Adaptation) : P-6

7) Penciptaan (Origination) : P-7

2. Aspek yang dinilai dalam mata pelajaran ditetapkan sebagai berikut:

No Kelompok Mata

Pelajaran Contoh Mata

pelajaran Aspek yang dinilai 1 Agama dan akhlak

mulia

Pendidikan Agama Kognitif dan Affektif 2 Kewarganegaraan dan

kepribadian Pendidikan

Kewarganegaraan Kognitif dan Affektif 3 Ilmu Pengetahuan dan Matematika Kognitif dan Affektif Tenologi Fisika, Kimia, Biologi Kognitif, Psikomotor,

dan Afektif Ekonomi, Sejarah,

Geografi, Sosiologi.

Kognitif dan Affektif Bhs Indonesia, Bhs

Inggris, Bhs Asing lain Kognitif, Psikomotor, dan Afektif

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kognitif, Psikomotor, dan Afektif

4 Estetika Seni Budaya Psikomotor dan

Afektif 5 Jasmani, olahraga,

dan kesehatan Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

Kognitif, Psikomotor, dan Afektif

Pasal 19

Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Sistem Penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan penilaian, analisis dan tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.

1. Perencanaan Penilaian, mencakup:

a. Perencanaan pinilaian oleh pendidik untuk Ulangan Harian (UH) 1) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran melakukan:

(a) pengembangan indikator pencapaian KD,

(b) penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai,

(c) pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD, (d) penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata

pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana).

2) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada peserta didik.

(24)

PEDOMAN AKADEMIK SMA SEMINARI ST. PAULUS - 23 3) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan pedoman penskoran.

4) Kisi-kisi dan instrumen penilaian ditelaah oleh guru lain dalam kelompok mata pelajaran.

b. Perencanaan Penilaian oleh Satuan Pendidikan untuk UTS, UAS dan UKK 1) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan:

(a) pendataan KKM setiap mata pelajaran (b) penentuan kriteria kenaikan kelas

(c) penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik

(d) penentuan kriteria kelulusan ujian sekolah

(e) koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas

2) Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah) yang meliputi:

(a) pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di dalamnya terdapat indikator soal),

(b) penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir soal,

(c) penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama atau dalam satu rumpun mata pelajaran dengan butir soal yang ditelaahnya,

(d) perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes 2. Pelaksanaan Penilaian, mencakup:

a. Pelaksanaan penilaian oleh pendidik untuk UH

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini meliputi:

1) Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang telah dikembangkan;

2) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik;

b. Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan untuk UTS, UAS, UKK dan US Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan berikut:

1) Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas;

2) Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan kesehatan;

3) Menyelenggarakan ujian sekolah untuk mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan secara nasional, serta aspek kognitif dan/atau psikomotor untuk mata pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia, serta kewarganegaraan dan kepribadian.

3. Analisis Hasil Penilaian, mencakup:

a. Analisis Hasil penilaian oleh pendidik (UH)

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis adalah menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan standar KKM yang telah

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan

ANALISA PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SEPATU NIKE SCRAMBLE TR II 313395-431 BERDASARKAN SISTEM MRP

(a) titik proyeksi yang diuji adalah penggunaan proyeksi citra ke FL (NFL) dan titik tengah dari FL (NFM), (b) jumlah eigenface minimal yang digunakan adalah 15, (c)

N dengan anemia ringan adalah menjelaskan pada ibu tentang anemia dan dampak anemia pada kehamilan, menganjurkan ibu untuk rajin mengkonsumsi makanan yang tinggi zat

Selain itu juga untuk melihat respon pendidik dan peserta didik terhadap modul matematika berbasis predict observe explain (POE) pada materi pokok persamaan garis

[r]

Pura Nusa Persada Kudus, yang dalam upayanya meningkatkan kinerja karyawan dengan meningkatkan kepemimpinan yang handal, komunikasi yang baik dan budaya organisasi yang

Dalam konteks negara Indonesia, amalan wakaf sudah dilaksanakan oleh masyarakat Dalam konteks negara Indonesia, amalan wakaf sudah dilaksanakan oleh masyarakat Muslim