SIDANG TUGAS AKHIR
Arisela Distyawan NRP 2709100084 Dosen Pembimbing
Diah Susanti, S.T., M.T., Ph.D
Jurusan Teknik Material & Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Sintesa dan Karakterisasi Zink Oksida (ZnO) pada Substrat Alumina
denganMetode Chemical Vapour
Transport (CVT)
Outline
I.
Pendahuluan
II.
Tinjauan Pustaka
III.
Metode Eksperimen
IV.
Hasil dan Pembahasan
V.
Kesimpulan dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknologi Komponen
elektronik
Inovasi
material Zink
Oksida
Sifat Potensi Metode
pembuatan Keuntungan
metode CVT
Zink Oksida heksagonal wurtzite
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
•
Bagaimana mensintesa ZnO dari serbuk Zn dengan metode Chemical Vapour Transport?
•
Bagaimana pengaruh masa Zn, temperatur operasi CVT, lama waktu pelapisan katalis Pd/Au pada substrat dalam proses Chemical Vapour Transport terhadap morfologi permukaan, ukuran partikel dan struktur kristal dari Zink Oksida ?
•
Bagaimana pertumbuhan ZnO pada setiap waktu holding yang diberikan?
PENDAHULUAN
Batasan Masalah
• Pengotor serbuk diabaikan
• Alat yang digunakan dianggap bebas pengotor
• Masa prekursor Zn dianggap tetap
• Mutu Substrat dianggap sama
• Laju kenaikan dan penurunan temperatur dianggap konstan
• Kecepatan laju dan tekanan gas pembawa dan tekanan di dalam tube horisontal furnace dianggap konstan
• Lingkungan pertumbuhan kristal dianggap bebas pengotor
• Temperatur saat holding pada dianggap konstan
• Waktu holding dianggap akurat
• Temperatur dan tekanan udara sekitar dianggap konstan
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
•
Menganalisa pembentukan Zink Oksida yang diperoleh dari reaksi serbuk Zn dengan menggunakan metode Chemical Vapour Transport (CVT)
•
Menganalisa pengaruh masa Zn, temperatur operasi CVT, lama waktu pelapisan katalis Pd/Au pada substrat dalam proses Chemical Vapour Transport terhadap morfologi permukaan, ukuran partikel dan struktur kristal ZnO
•
Menganalisa struktur dan morfologi ZnO pada waktu tahan yang berbeda
PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk menghasilkan Zink Oksida (ZnO) dari serbuk Zn yang direaksikan dengan metode Chemical Vapour Transport (CVT) sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti sensor gas, transistor, sel surya, dan dioda laser ultraviolet.
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Zn
•
Zinc merupakan salah satu unsur kimia dengan simbol Zn, nomor atom 30, dan menempati tempat pertama pada golongan XII unsur transisi di dalam tabel periodik unsur.
•
Permukaan logam zinc murni akan dengan mudah membentuk lapisan yang membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan lingkungan.
•
Titik lebur zinc merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium.
TINJAUAN PUSTAKA
(Mohlis, 2006)
Pengertian Zinc Oxide (ZnO)
TINJAUAN PUSTAKA
•
ZnO merupakan semikonduktor tipe-n yang stabil sebagai mana diketahui memiliki energi bandgap 3.37 eV pada temperatur kamar dan energi eksitasi binding sebesar 60 meV (Hsueh,2007).
•
Pertumbuhan morfologinya dapat berupa nanowires, nanorods, nanotubes, nanocombs, dan nanobelts.
Berdasarkan sifat ini lah mengapa ZnO secara intensif diteliti pada berbagai bidang seperti dioda laser ultraviolet, sel surya, fotokatalis, dan transparan konduktif film
Gambar serbuk ZnO
• ZnO memiliki tensor piezoelektrik tertinggi atau setidaknya sebanding dengan GaN dan AlN. Sifat ini membuat ZnO menjadi bahan penting bagi banyak aplikasi piezoelektrik
• Struktur heksagonal wurtzite paling umum pada kondisi stabil.
TINJAUAN PUSTAKA
Struktur Heksagonal Wurtzite
(Bahera, 2008)
Karakteristik ZnO
Karakterisasi
Rumus molekul ZnO
Massa molar (berat molekul) 81,408 g/mol
Penampilan Putih solid
Bau Tanpa bau
Kepadatan 5,606 g/cm3
Titik lebur (melting point) 1975 oC(terurai) Titik didih (boiling point) 2360 oC
Kelarutan dalam air 0,16 mg/100 mL (30oC)
Band gap 3,3 eV
(Wikipedia, 2013)
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Chemical Vapour Transport
•
Chemical vapour transport (CVT) merupakan salah satu metode atau teknik yang digunakan untuk melakukan proses deposisi lapisan secara kimia
•
Proses CVT terjadi dalam kondisi tube horisontal furnace tertutup hal ini ditujukan agar uap bahan semikonduktor terdeposisi
permukaan substrat dalam lingkungan gas pembawa yang inert
TINJAUAN PUSTAKA
(Hsueh, 2007)
Gambar Tube horisontal furnace pada proses CVT
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir Penumbuhan ZnO
Ditambah aliran gas O2sebesar 0.5 slpm pada T= 450oC
Holding time selama 40 menit pada T= 850oC, 900oC, 950oC
X-RD SEM FTIR
Analisa END
A
Pendinginan di dalam furnace sampai temperatur kamar
Metodologi
START
Preparasi alat dan bahan pengujian
Serbuk Zn dan substrat alumina masing masing di tempatkan ke dalam combustion boat
Combustion boat dimasukkan dalam horisontal furnace
0.15 g, 0,25 g, 0.35 g serbuk Zn sebagai prekursor ditimbang menggunakan neraca analitik
Tube Furnace Horisontal divakum Substrat Alumina dicuci
menggunakan ethanol
Substrat di sputtering Pd/Au 90 dan 180 detik
Dipanaskan dengan rate 30oC/menit + dialiri gas N2 sebesar 1.5 slpm
A
Initial Growth Zink Oksida
START
Preparasi alat dan bahan pengujian
Serbuk Zn dan substrat alumina masing masing di tempatkan ke dalam combustion boat
Combustion boat dimasukkan dalam horisontal furnace
0.35 g serbuk Zn sebagai prekursor ditimbang menggunakan neraca analitik
Tube Furnace Horisontal divakum Substrat Alumina dicuci
menggunakan ethanol Substrat di sputtering Pd/Au 90 detik
Dipanaskan dengan rate 30oC/menit + dialiri gas N2 sebesar 1.5 slpm
A
Ditambah aliran gas O2sebesar 0.5 slpm pada T= 450oC
Holding time selama 10, 20, 30, 40, 50, 60 menit pada T= 950oC
Pendinginan di dalam furnace sampai temperatur kamar
X-RD SEM FTIR
Analisa END
A
Metodologi
Sampel hasil sintesis
Hasil sintesa dengan variabel temperatur (a) 850oC, Zn 0,35g, sputter 90 detik, (b) 900oC, Zn 0,35g, sputter 90 detik, (c) 950oC, Zn 0,35g, sputter 90 detik.
Pembahasan
a
b
c
Initial growth lapisan Zno pada substrat dengan waktu tahan (a)10 menit, (b) 20 menit, (c) 30 menit, (d) 40 menit, (e) 50 menit, (f) 60 menit pada temperatur 950oC a
b
c
d
e
f
Pembahasan
Sampel pada pemanasan 850oC dengan substrat disputter 90 detik
Pembahasan
Hasil Uji X-RD
Sampel pada pemanasan 900oC dengan substrat disputter 90 detik
Hasil Uji X-RD
Sampel pada pemanasan 950oC dengan substrat disputter 90 detik
Hasil Uji X-RD
Sampel pada pemanasan 850oC dengan substrat disputter 180 detik
Hasil Uji X-RD
Sampel pada pemanasan 900oC dengan substrat disputter 180 detik
Hasil Uji X-RD
Sampel pada pemanasan 950oC dengan substrat disputter 180 detik
Hasil Uji X-RD
P eak h as il uji X -RD
Sampel Peak hasil percoobaan JCPDF No
Peak JCPDF HKL
1 2 3 1 2 3 1 2 3
850oC 0,15g 34,484 36,270 72,869
80- 0075
34,400 36,212 72,516
002 101 004 0,25g 34,582 36,369 72,714 34,400 36,212 72,516
0,35g 34,582 36,383 72,718 34,400 36,212 72,516
900oC 0,15g 34,590 36,382 72,722 34,400 36,212 72,516 0,25g 34,593 36,370 72,749 34,400 36,212 72,516 0,35g 34,582 36,378 72,713 34,400 36,212 72,516
950oC 0,15g 34,620 36,405 72,750 34,400 36,212 72,516 0,25g 34,615 36,419 72,741 34,400 36,212 72,516 0,35g 34,632 36,470 72,752 34,400 36,212 72,516
Hasil uji X-RD pada sampel penumbuhan kristal ZnO pada substrat Alumina disputter Pd/Au 90 detik
Sampel Peak hasil percoobaan JCPDF No
Peak JCPDF HKL
1 2 3 1 2 3 1 2 3
850oC 0,15g 34,678 36,359 72,706
80- 0075
34,400 36,212 72,516
002 101 004 0,25g 34,572 36,369 72,707 34,400 36,212 72,516
0,35g 34,571 36,365 72,700 34,400 36,212 72,516
900oC 0,15 34,622 36,434 72,822 34,400 36,212 72,516
0,25g 34,586 36,386 72,723 34,400 36,212 72,516 0,35g 34,579 36,411 72,705 34,400 36,212 72,516
950oC 0,15g 34,577 36,371 72,712 34,400 36,212 72,516 0,25g 34,584 36,387 72,727 34,400 36,212 72,516 0,35g 34,593 36,383 72,723 34,400 36,212 72,516
Hasil uji X-RD pada sampel penumbuhan kristal ZnO pada substrat Alumina disputter Pd/Au 180 detik
Dengan menggunakan rumus Debye Scherrer maka ukuran kristalnya dapat diketahui:
Sampel λ (Å) θ (o) D (nm)
850oC
0,15g 1,54056 17,242 239,820 0,25g 1,54056 17,291 130,007 0,35g 1,54056 17,291 130,007
900oC
0,15g 1,54056 17,295 239,896 0,25g 1,54056 17,296 130,02 0,35g 1,54056 17,291 130,007
950oC
0,15g 1,54056 17,310 239,896 0,25g 1,54056 17,308 239,896 0,35g 1,54056 17,316 64,988
Ukuran kristal Zink Oksida ZnO pada substrat Alumina yang disputter Pd/Au 90 detik
Sampel λ (Å) θ (o) D (nm)
850oC
0,15g 1,54056 17,288 239,870 0,25g 1,54056 17,286 239,870 0,35g 1,54056 17,285 239,870
900oC
0,15g 1,54056 17,310 239,896 0,25g 1,54056 17,293 239,896 0,35g 1,54056 17,289 239,870
950oC
0,15g 1,54056 17,288 239,870 0,25g 1,54056 17,292 239,870 0,35g 1,54056 17,296 239,896
Ukuran kristal Zink Oksida Pada substrat Alumina yang di sputter Pd/Au 180 detik
Hasil Uji X-RD
Sampel initial growth
Ukuran kristal sampel initial growth
Sampel (menit)
λ (Å) θ (o) D (nm)
950oC
10 1,54056 17,293 130,02 20 1,54056 17,295 239,896 30 1,54056 17,301 239,896 40 1,54056 17,316 64,988 50 1,54056 17,314 239,921 60 1,54056 17,308 130,02
Hasil uji SEM
Sampel pemanasan 850o C pada substrat disputter 90 detik
Massa Zn 0,15g
Massa Zn 0,25g
Massa Zn 0,35g
Ukuran 339 – 927 nm
nanoparticle yang beraglomerasi Nanoparticle yang mulai
tumbuh menjadi nanowires Ukuran 643 – 1942 nm
ZnO berbentuk nanoparticle Ukuran 274 -723 nm
Sampel pemanasan 900o C pada substrat disputter 90 detik
Massa Zn 0,15g
Massa Zn 0,25g
Massa Zn 0,35g nanoparticle tumbuh
membentuk bidang heksagonal
Ukuran 1069 – 4378 nm
Struktur nanowires Ukuran 383 – 977 nm Aglomerasi nanoparticle ZnO
Ukuran 580 – 2594 nm
Sampel pemanasan 950o C pada substrat disputter 90 detik
Massa Zn 0,15g
Massa Zn 0,25g
Massa Zn o,35g ZnO berbentuk
lapisan nanowires Ukuran 186 nm
Nanowires mulai tumbuh dari nanoparticle
Ukuran 1452 – 1711 nm
Tetrapod
Nanowall 1120 - 1520 nm
Sampel pemanasan 850o C pada substrat disputter 180 detik
Massa Zn 0,15g
Massa Zn 0,25g
Massa Zn 0,35g Nanoparticle
Ukuran 325 – 670 nm
Nanoparticle
Ukuran 313 – 756 nm
Awal bentuk nanowires/nanorods 600 – 1257 nm
Sampel pemanasan 900o C pada substrat disputter 180 detik
Massa Zn 0,15g
Massa Zn 0,25g
Massa Zn 0,35g nanoparticle ZnO
221 – 986 nm
nanoparticle awal
pembentukan nanowalls 379 – 1486 nm
Nanoparticle 485 – 1195 nm
Sampel pemanasan 950o C pada substrat disputter 180 detik
Massa Zn 0,15g
Massa Zn 0,25g
Massa Zn 0,35g Nanorods
378 - 1271 nm Nanowires
Nanowires yang tumbuh menjadi tetrapod
886 – 4041 nm Nanoparticle
Awal pertumbuhan
nanorod/wire dari nanoparticle 1120 – 1520 nm
Ukuran partikel dan tebal sampel penumbuhan ZnO
No Temp
(˚C)
Massa (g)
Sputter (s)
Ukuran Partikel
Bentuk Diameter
(µm)
Tinggi (µm)
1 850
0,15
90
0,643-1,942 21,860 Nanoparticle 0,25 0,274-0,723 3,060 Nanoparticle 0,35 0,339-0,927 3,060 Nanoparticle 0,15
180
0,325-0,670 x Nanoparticle
0,25 0,313-0,756 x Nanoparticle
0,35 0,600-1,257 1,020 Nanoparticle
2 900
0,15
90
1,069-4,378 2,186 Nanoparticle
0,25 0,580-2,594 x Nanoparticle
0,35 0,383-0,977 9,471 Nanowire
0,15
180
0,221-0,986 x Nanoparticle 0,25 0,379-1,486 1,020 Nanoparticle 0,35 0,485-1,195 4,225 Nanoparticle
3 950
0,15
90
0,186 6,411 Nanowire 0,25 1,452-1,711 2,156 Nanoparticle
0,35 0,991-1,522 21,270 Tetrapod
0,15
180
0,378-1,271 6,272 Nanorods
0,25 0,886-4,041 2,477 Nanowires
0,35 1,120-1,520 2,477 Nanoparticle
Hasil uji SEM sampel initial growth
Holding 10 menit
Holding 20 menit
Holding 30 menit ZnO berbentuk
nanoparticle 442 – 964 nm
Tetrapod 247 – 504 nm Terbentuk nanowalls
Nanowalls 382 – 778 nm
Hasil uji SEM sampel initial growth
Tetrapod
991 - 1522 nm Holding 40 menit
Nanowalls
Holding 50 menit
Nanoparticle 899 – 1035 nm Nanowires
Nanoparticle 759 – 1357 nm Holding 60 menit
Ukuran partikel dan tebal sampel initial growth ZnO
No Holding
(menit)
Ukuran Partikel
Bentuk Diameter(µm) Tinggi(µm)
1 10 0,422-0,964 5,682 Nanoparticle
2 20 0,247-0,504 20,690 Tetrapod
3 30 0,382-0,778 20,400 Tetrapod
4 40 0,991-1,522 21,270 Tetrapod
5 50 0,899-1,035 1,748 Nanoparticle
6 60 0,759-1,357 1,311 Nanoparticle
Hasil uji FTIR sampel penumbuhan ZnO
Zink Oksida yang ditumbuhkan pada substrat yang disputter 90 detik
Bidang vibrasi Alumina
Bidang vibrasi Zinc Oxide
Hasil uji FTIR sampel penumbuhan ZnO
Zink Oksida yang ditumbuhkan pada substrat yang disputter 180 detik
Bidang vibrasi Alumina
Bidang vibrasi Zinc Oxide
Kesimpulan
•
Material nanopartikel Zink Oksida (ZnO) telah dapat disintesis dengan metode Chemical Vapour Transport (CVT) menggunakan prekursor Zink (Zn) murni, yang dibantu gas Nitrogen dan Oksigen sebagai pengkondisi lingkungan dari proses ini didapatkan struktur kristal hexagonal-wurtzite.
•
Pada proses Chemical Vapour Transport juga dihasilkan ukuran kristal yang terbentuk banyak dipengaruhi oleh massa serbuk prekursor Zn dan perubahan bentuk morfologi sesuai dengan peningkatan temperatur.
•
Material ZnO mengalami perkembangan ukuran dengan
pemberian waktu tahan 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit.
Saran
•
Menggunakan alat dan bahan yang steril dari pengotor pada sintesis material Zink Oksoda (ZnO).
•
Kondisi furnace horisontal yang dilengkapi dengan gas filter, pressure gage, dan cold trap harus dalam kondisi vakum sebelum dimulai proses pemanasan untuk mencegah kontaminasi pengotor.
•
Mengontrol alairan gas yang masuk agar komposisi gas yang masuk sesuai dengan kondisi prooses sintesis.
•
Pengujian FTIR hendakanya dilakukan hingga mencapai area wavenumber di bawah 400 cm
-1, sehingga deketahui gugus ikatan apa saja yang terbentuk.
•
Sebelum melekukan pengujian sebaiknya sampel dipapar gas inert untung menghilangkan gas pengotor.
•