• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Deskeipsi Singkat Wilayah Nganjuk 1. Luas Wilayah dan Letak Geografi

Nganjuk merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Wilayah Propinsi Jawa Timur, terletak pada pada Bujur Timur : 111° 50’ – 112° 13’ dan pada posisi litang Selatan 7° 20’ – 7° 50’, yang memiliki luas wilayah sebesar 122.433,1 hektar dengan batas secara administrasi pada bagian Utara : berbatasan dengan Bojonegoro, pada bagian Selatan bebatasan dengan Kab. Kediri serta Kab. Tulungagung. Pada Bagian Timur berbatasan dengan Kab. Jombang dan Kab. Kediri, kemudian pada bagian barat berbatasan langsung dengan Kab. Ponorogo dan Kab. Madiun. Letak geografi Kab. Nganjuk meliputi 3 daerah dataran yakni 91.144,5 hektar yang terletak pada dataran rendah, 25.267,4 hektar terletak pada dataran sedang dan 6.021,2 hektar terletak pada dataran yang tinggi. Wilayah ini terbentang mulai dari arah selatan.

2. Iklim dan Hidrologi

Umumnya curah tutunya hujan yang terjadi pada wilayah Kab. Nganjuk ini jika dibanding dengan daerah lain pada Prop. jawa Timur ini hampir sama. Tingkat turunya hujan yang tinggi terjadi sekitar Desember hingga sampai pada bulan Mei.

(2)

3. Topografi

Topografi di wilayah Kabupaten Nganjuk terdiri daerah pegunungan dengan tinggi diatas permukaan laut 1.000 sampai dengan 2.300 m, wilayah ini memiliki potensi bagi tanaman perkebunan maupun tanaman holtikultura. Pada wilayah tengah yang merupakan wilayah dataran rendah yang keringgian berdasarkan permukaan air laut sebesar 60-140 m, yaitu daerah untuk tanaman pangan maupun pepohonan. Pada wilayah utara dengan tinggi diatas permukaan air laut yaitu 60-300 m., daerah ini terdiri dari hutan jati, yang memiliki potensi bagi tanaman tembakau serta penambangan kapur.

Wilayah paling besar tergolong pada dataran rendah dengan dengan tinggi diatas permukaan air laut 46 - 95 meter. Terdapat empat wilayah kecamatan yang terletak di wilayah pegunungan yang memiliki ketinggian 150 - 750 meter. Daerah yang paling tinggi yaitu Desa Ngliman. Pada bagian dataran rendah, memiliki air tanah yang dangkal. Wilayah Kab. Nganjuk dilalui oleh aliran sungai yang berasal dari wilayah Kab. Madiun yaitu sungai Widas dan Sungai Kuncir.

4. Penggunaan Lahan

Nganjuk terdiri dari 20 kecamatan serta terdiri dari 284 desa serta kelurahan. Penggunaan Lahan di wilayah Kab. Nganjuk terdiri wilayah permukiman sebesar 15.344 hektar,; lahan sawah sebesar 43.000 hektar; tanah tegalan sebesar 14.432 hektar; tanah perkebunan sebesar 260 hektar; wilayah hutan sebesar 47.007 hektar; dan lahan lainnya sebedar 2.395 hektar.

(3)

Hutan merupakan wilayah yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan air dan sebagai wilayah untuk menyangga yang memiliki fungsi bagi keseimbangan alam. Akan tetapi hutan juga bisa dimanfaatkan dan manfaat secara ekonomi. Hutan yang ada di wilayah Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi empat fungsi, yaitu sebagai hutan lindung : 774,7 Hektar, sebagai hutan untuk produksi sebesar 1.8601,5 hektar kemudian sisanya hanya 218,1 Ha.

5. Lahan Kritis

Besaran lahan kritis pada 2007 adalah seluas 16.234,95 hektar. Luas lahan yang kritis ini telah mengalami peningkatan sebesar 4.852,95 ha. Lahan yang kritis ini dibadi kedalam beberapa tingkatan yaitu kondisi kritis, mendekati kritis, kritis dan amat kritis.

6. Penduduk

Jumlah Penduduk di Kab. Nganjuk 2007 sebesar 1.063.555 jiwa, kemudian naik jumlahnya sebesar 2,30 % dari tahun sebelumya atau sebesar 20.052 jiwa, yang meliputi 526.337 berjenis kelamin pria dan 537.218 penduduk berjenis kelamin wanita. Meningkatnya jumlah penduduk ini disebabkan dari beberapa faktor yaitu angka kelahiran dan adanya perpindahan penduduk. Tingkat kepadatan dari penduduk di Kab. Nganjuk sebesar 869 jiwa setiap km2.

(4)

B. Gambaran Umum Kecamatan Rejoso

Letak Geografis Kecamatan Rejoso berada pada ketinggian ±67 meter dari permukaan air laut, terbentang 7° 31' - 40° 75' Lintang Selatan dengan luas wilayah 15166,020 Ha. Dimana dari dua puluh empat desa yang berada di wilayah Kecamatan Rejoso sepuluh desa berada di tepi hutan, dan ada satu desa berada di dalam hutan yaitu Desa Bendoasri merupakan desa pecahan dari Desa Tritik.

Kecamatan Rejoso berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Ngluyu untuk batas wilayah Utara, sementara di sebelah Timur berbatasan langsung denngan Kecamatan Gondang dan Kecamatan Ngluyu. Sampai saat ini, untuk batas wilayah Kecamatan Rejoso sebelah Selatan, Kecamatan Rejoso berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Sukomoro dan Kecamatan Bagor. Untuk perbatasan wilayah di sebelah Barat, berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Madiun dan Kecamatan Bagor.

Pada wilayah Kecamatan Rejoso sendiri meliputi dua puluh empat desa dan meliputi 58 dusun. Guna membantu kelancaran dari masyarakat untuk mengurus proses administrasi desa dan kelurahan, telah dibentuk Rukun Warga dan Rukun Tetangga. Jumlah RW dan RT di kec. Rejoso yaitu 149 RW dan 437 RT, dan terdiri 19.080 Kepala Keluarga. Jumlah sebesar ini dianggap sudah cukup memadai dalam membantu kelancaran pemerintahan desa

Jumlah penduduk di Kecamatan Rejoso adalah 37.281 penduduk berjenis kelamin laki-laki, dan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan

(5)

sebear 37.506. Hingga saat ini di Wilayah Kecamatan Rejoso, sudah terdaat satu UPTD Pendidikan dan ada 34 Fasilitas Pendidikan Taman Kanak-kanak, dan TK Pembina dan 4 RA, Terdapat 42 fasilitas Sekolah Dasar Negeri dan satu MI, 3 SMP dan satu SMP satu atap di Desa Tritik dan 2 MTS serta terdaat 1 SMA Negeri Di Desa Sidokare dan 1 SMK swasata di Desa Talun.

Tabel : II.2

Jumlah Dusun, Rukun Warga, Rukun Tetangga dan Rumah Tangga Per Desa 2015

Desa Dusun Rukun

Warga Rukun Tetangga Rumah Tangga (1) (2) (3) (4) (5) 1. IDOKARE 2. SUKOREJO 3. MUNGKUNG 4. GEMPOL 5. PUHKEREP 6. MLORAH 7. JATIREJO 8. KLAGEN 9. SETREN 10. MOJOREMBUN 11. NGADIBOYO 12. REJOSO 13. TALANG 14. NGANGKATAN 15. TALUN 16. JINTEL 17. MUSIR KIDUL 18. BANJAREJO 19. SAMBIKEREP 20. MUSIR LOR 21. WENGKAL 22. KEDUNGPADANG 23. TRITIK 24. BENDOASRI 1 2 1 1 3 5 4 2 2 4 5 2 1 4 1 4 2 1 3 3 2 2 2 1 9 6 9 4 5 14 6 6 3 6 12 10 3 9 4 6 6 2 7 6 4 6 3 2 19 23 18 8 19 45 15 18 18 18 39 28 15 21 16 12 16 7 23 18 14 14 7 6 911 717 810 488 1258 1671 510 1078 544 1088 1898 912 537 871 540 696 634 471 989 716 581 628 350 182 JUMLAH 58 148 437 19080

(6)

C. Gambaran Pemerintah Desa Talun 1. Sejarah Desa Talun

Berdasarkan sejarahnya desa talun merupakan dsa yang subur, banyak tumbuhan, banyak tumbuhan di atas tanah yang datar dan banyaknya semak belukar, Bahwa asal mula Desa Talun, konon jaman dahulu ada sebuah perkumpulan yang terdiri dari 3 kelompok.1.kelompok Talun,2.Kelompok Ngrandu,3.Kelompok Cerme.di antara ke 3 kelompok tersebut seiring dengan kemajuan / keadaan yang semakin bertambahnya anggota kelompok masing-masing sehingga menjadi besar.di antara ke 3 kelompok tersebut sering terjadi adu pendapat untuk menentukan batas-batas wilayah,kelompok tersebut ada yang menjadi ketua kelompok dan sesepuh sendiri–sendiri ,untuk menentukan sebuah hukum adat untuk melestarikan hukum dan adat untuk kehidupan masing-masing.

Di dalam arah dan kebijakan hidup dilingkungan kelompok masing-masing sering terjadi ketidakseimbangan antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya dan dapat menimbulkan kecemburuhan sosial dalam masyarakat di kelompok itu,di samping itu di dalam cara menata kehidupan di dalam kelompok juga tidak ada kesamaan.merasa aman,nyaman ,tentram ,dan ada juga yang merasa kurang nyaman, tidak tenang,dan banyak rintangan dan akhirnya di antara ke 3 kelompok banyak menentukan akal,pikiran cara berembuk dengan anggota kelompok.

(7)

Dengan menggelar kepercayaan bersama-sama memiliki tempat yang di anggap mempunyai nilai mistis religi dan strategis untuk berdoa supaya di antara ke 3 kelompok memilik rasa aman,tentram kehidupan berkecukupan dan terhindar dari malapetaka dan bahaya sehingga memilih 2 tempat yaitu di punden ( Brongkah ) yang di tumbuhi pohon besar di sebelah selatan dan sebelah utara Desa. Yang satu di sebut Punden Laki-laki (mbah jaler) sebelah selatan dan ke dua di sebut Punden Perempun- Perempuan (mbah putri) yang berada di sebelah utara Desa.

Setelah itu tahun demi tahun kelompok tersebut sedikit demi sedikit punya gagasan hidup dalam sebuah kelompok.supaya lebih nyaman dan ada perkembangan di dalam kehidupannya dan saling berkomunikasi,saling asak,asik asuk antar kelompok dan kelompok berikutnya. Untuk upacara adat dengan berdoa di tempat yang sudah di tentukan tersebut ,maka dapat di pahami ,bahwa sering interaksi,komunikasi,berkumpul dapat mewujutkan ketentraman, Kenyamanan dan lain-lainnya,secara tidak langsung para sesepuh kelompok kemudian memiliki usul saran bagaimana kalau ke3 kelompok tersebut di jadikan satu ( Di gabung )yang kemudian kelompok tersebut memilih ketua adat yang dapat di percaya memimpin sebuah kelompok yang besar,serta dapat memberikan ketentraman kenyamanan dan tatanan kehipun yang damai.setelah di musyawarahkan berkali-kali ada yang setuju dan tidak setuju,ada yang sepakat dan yang tidak sepakat akhirnya banyak yang sepakat untuk di gabung sehingga memilih ketua untuk di jadikan pemimpin sebuah perkumpulan yang besar,untuk di jadikan Desa.

(8)

Adapun penentuan dan pemberian nama sebuah Desa juga mengalami perdebatan yang sengit di antara ke 3 kelompok yang di pakai untuk memilih sebuah Nama Desa antara lain : Ngrandu, Cerme, Talun .dari ke tiga nama tersebut Talun terpilih menjadi nama Desa Talun. Makna Desa TALUN adalah Tatanan Lingkungan untuk umum.dengan demikian siapapun dari kelompok lingkungan manapun dapat menempati tempat Desa yang sudah di sepakati oleh umum sudah tidak ada wilayah yang di kotak-kotakan ( blok) dan keturunan dari pihak manapun.

Selanjutnya setelah lama –kelamaan Desa TALUN menjadi ramai dan bertambahnya penduduk semakin pesat dan cepat maka Desa membentuk suatu organisasi /lembaga pemerintahan Desa dengan mengadakan pemilihan lurah dan Pamong Desa untuk memberikan pelayanan di lapangan demi berlangsungnya ketentreman dan kenyamanan Desa dan menjadi sebuah Desa yang maju dan era modern

2. Pemerintahan Desa

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 05 tahun 2008 tentang Kewenangan Desa menyebutkan kewenangan pemerintah desa adalah hak serta kekuasaan dari Pemerintahan desa untuk menyelenggarakan pemerintahanya sendiri dan mengatur maupun mengurus berbagai kepentingan dari masyarakat setempat yang didasarkan asal-usul dan budaya setempat yang telah diakui oleh sistem Pemerintahan Negara Keratuan Republik Indonesia dan berada di daerah kabupaten.

(9)

3. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas dan kewajiban kepala desa 1) Tugas

Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan, Pembangunan dan

Kemasyarakatan

2) Kewajiban

a) Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945, menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b) Meningkatkan tingkat kesejahteraan Masyarakat. c) Mengusahan masayarakat yang tentra dan tertib. d) Mengusahakan kehidupan secara Demokrasi.

e) Menjalankan pemerintahan dengan bersih dan bebas dari unsur KKN. f) Melakukan kerja dengan semua sesama perangkat pemerintahan desa. g) Mentaati dan menegakkan setiap aturan undang-undang

h) Menyelenggarakan administrasi desa secara baik i) Bertangungjawab pada keuangan di desa

j) Menjalankan urusan dalam kewenangan desa

k) Melakukan pemeliharaan dan penjagaan pada seluruh asset maupun inventaris dari pemerintah desa

(10)

l) Melakukan pembinaan, mengayomi serta melestarikan nilai-nilai social dan budaya

m) Memberdayakan semua masyarakat dan kelembgaan yang ada di desa n) Mengembangkan potensi dari sumber daya alam serta melestarikan

Lingkungan hidup

o) Memberikan laporan pada penyelenggaraan pemerintahan di desa kepada Bupati

p) Memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban pada BPD

q) Menginformasikan semua laporan penyelenggaraan pemerintahan di desa kepada seluruh Masyarakat.

b. Tugas dan kewajiban sekretaris desa

1) Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan 2) Melaksanakan urusan keuangan

3) Melaksanakan administrasi pemerintahan, pembangunan dan Kemasyarakatan

4) Melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Desa berhalangan sesuai dengan Tugas kesekretariatan

c. Tugas dan kewajiban kepala urusan pemerintahan

1) Mengumpulkan, mengelolah dan melakukan evaluasi data pada bidang pemerintahan, ketentraman serta ketetiban

2) Mengumpulkan bahan yang digunakan untuk pembinaan wilayah dan masyarakat

(11)

3) Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat pada masalah pemerintahan,

4) Membantu tugas tugas dibidang keagrariaan sesuai berdasarkan peraturan perundang-undangan

5) Membantu melakasnakan tugas dibidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban

6) Membantu tugas pada bidang administrasi kependudukan serta Catatan sipil

7) Mendata dan menajikan laporan khusunya urusan pemerintahan, Ketentraman dan keteriban

8) Melaksanakan tugas lainya yang telah diberikan kepala desa d. Tugas dan kewajiban kepala urusan pembangunan

1) Mengumpulkan, mengelolah dan melakukan evaluasi pada bidang Ekonomi dan pembangunan

2) Membimbing koperasi, pengusaha Kecil dan kegiatan ekonomi lainnya dalam rangka meningkatkan taraf perekonomian di desa

3) Memberikan layanan pada seluruh pnduduk desa khusunys dalam konteks perekonomian dan Pembangunan

4) Melaksanakan usaha untuk meningkatkan swadaya dan keterlibatan dari masyarakat untuk peningkatan ekonomi dan pembangunan

5) Membantu melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan dan melakukan pemeliharaan Prasarana dan sarana fisik

(12)

7) Membantu dalam menyiapkan bahan untuk musyawarah Lembaga Ketahana Masyarakat Desa ( LKMD )

8) Mengumpulkan semua materi dan membuat laporan pada bidang ekonomi Dan pembangunan

9) Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Desa e. Tugas dan kewajiban kepala urusan kesejahteraan rakyat

1) Melakukan pendataan serta pencatatan kelahiran Kematian, talak, cerai dan rujuk

2) Mepersiapkan dan menyusun program kegiatan pada generasi muda dan olahraga

3) Membantu untuk mengatur pemberian bantuan kepada para korban bencana alam

4) Mengadakan usaha guna menghimpun dana sosial untuk kepentingan sosial

5) Membantu melakukan pengawasan/penanggulangan tindak perjudian, gelandangan dan tuna social

6) Melaksanakan kegiatan pembinaan pada bidang pendidikan, kebudayaan, KB, kesehatan masyarakat, kerukunan beragama, memelihara tempat bersejarah dan tempat ibadah

7) Melaksanakan proses pengawasan pada petugas PPPN ( Pembantu Pegawai Pencatat Nikah )

8) Mengumpulkan semua materi dan membuat laporan pada bidangnya. 9) Melaksanakan tugas lainnya sesuai permuntaan kepala desa

(13)

f. Tugas dan kewajiban kepala urusan keuangan

1) Mengelolah administrasi bidang keuangan dan melakukan pembukuan dengan teratur

2) Menyelesaikan tugas administrasi pada pelaksanaan pembayaran tunjangan dan gaji perangkat desa

3) Membantu atas kelancaran pemasukan pendapatan daerah, melakukan inventarisasi kekayaan desa atau tanah kas desa

4) Memberikan saran serta pertimbangan pada Sekdes pad bidang keuangan

5) Mengumpulkan semua bahan dan menyusun laporan keuangan 6) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa

g. Tugas dan kewajiban kepala urusan umum 1) Menyelenggarakan arsip surat menyurat

2) Mengatur, melakukan penataan dan menyiapkan arsip dan surat yang kemudian dimintakan tanda tamgan pada desa/sekretaris desa

3) Mengatur rumah tangga dari secretariat desa, mengurus semua pemeliharaan, kebersihan dari kantor desa jika ada tamu

4) Melakukan penyimpanan, Pemeliharaan dan mengamankan arsip buku inventaris, semua dokumen, melakukan absensi pada perangkat desa, memberikan pelayanan bidang administrasi umum

5) Memberikan masukan dan saran kepada sekretaris desa

(14)

7) Melaksanakan tugas yang lainya sesuai dengan yang ditugaskan kepala desa

h. Tugas dan kewajiban kepala dusun

1) Melaksanakan kegiatan bidang pemerintahan, bidang pembangunan dan kemasyarakatan serta ketentraman maupun ketertiban

2) Menegakkan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa 3) Menegakkan kebijakan Kepala Desa diwilayah kerjanya 4. Struktur Pemerintahan Desa Talun

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Desa Talun Kecamatan Rejoso Nganjuk

(15)

Gambar

Tabel : II.2

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sarana atau alat pendidikan, pendidikan seni sebagai sarana pendidikan estetik (apresiasi) berfungsi sebagai media pelestarian dan pewarisan nilai-nilai

Penilaian kategori ketahanan pada lima varietas padi dibuat berdasarkan gejala yang muncul dan dibagi menjadi beberapa parameter pengamatan yang meliputi

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan beberapa tokoh dan pihak yang berhubungan langsung dengan Resort Pariwisata Danau Diatas, seperti wawancara

Adapun hasil berupa pengaruh alih kode dan campur kode yang ditimbulkan pada pembelajaran bahasa Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu pengaruh negatif dan

Berikut adalah beberapa saran yang diharapkan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya : (1) Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan penambahan jumlah sampel

Tarekat Naqsabandi merupakan tarekat yang memiliki jaringan terluas di dunia Islam dan memberikan pengaruh besar bagi perkembangan dan corak masyarakat Islam di nusantara khususnya

Ingatkan orang tua atau pengasuh untuk tidak lupa mengajak anaknya setiap hari melakukan saat teduh dengan menggunakan petunjuk yang ada di warta AbbaNews mingguan dan

024.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan 2034 Pembinaan Administrasi Kepegawaian. 521219 Belanja Barang Non