• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah Depernas-01 Bab-18

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah Depernas-01 Bab-18"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 18. TRANSMIGRASI A. Pendahuluan

Rentjana Lima Tahun Transmigrasi hanja mengenai garis-garis besar kebidjaksanaan dan terutama berhubungan dengan segi-segi organisasi penjelenggaraan. Dalam tahun pertama dari Rentjana ini diadakan perbaikan susunan organisasi penjelenggaraan, jang harus merintji lebih landjut garis-garis besar kebidjaksanaan itu dan menjusun rentjana penjelenggaraan selengkap-lengkapnja sampai pada detail-detailnja. Dalam tahun kedua dan

tahun-tahun

selan-djutnja rentjana tersebut dilaksanakan. A. Keadaan dewasa ini.

1. Pelaksanaan transmigrasi dalam masa kemerdekaan baru dapat diselenggarakan sedjak tahun 1950 dan dilakukan oleh tiga instansi, ja'ni: Biro Rekonstruksi Nasional (BRN dan Biro Penampungan Bekas Anggauta Tentara (B.P.B.A.T.; dulu Corps Tjadangan Nasional) bagi penjelenggaraan transmigrasi bekas pedjoang, sedang Djawatan Transmigrasi bertugas menje-lenggarakan pemindahan penduduk pada umumnja. Kedua in-stansi jang pertama mempunjai sifat sementara, sedang Djawatan Transmigrasi bersifat permanen, sehingga dimaksud bahwa selandjutnja seluruh penjelenggaraan transmigrasi

akan

dilaku-kan oleh Djawatan Transmigrasi sadja.

(2)

Keterangan: Tiap keluarga terdiri rata-rata atas 4, 5 orang.

(3)

Sebagian besar dart para transmigran berasal dart pulau Djawa, sedang sedjak tahun 1953 djuga terdapat transmigrantransmigran jang baru kembali dari Suriname dan New

3. Dalam garis besarnja penjelenggaraan transmigrasi penduduk berlangsung sbb.:

Djawatan Transmigrasi bersama Pamong Pradja mengadakan pendaftaran orang-orang dipulau Djawa jang bersedia untuk berpindah. Dalam pada itu Djawatan Transmigrasi bersama-sama djawatan-djawatan lain mengadakan persiapan-persiapan didaerah-daerah transmigrasi, antara lain meliputi: pembukaan hutan, pembuatan djalan-djalan, saluran-saluran, pembuatan tempat-tempat penampungan sementara, dsb. Apabila persiapan disuatu daerah transmigrasi dipandang sudah tjukup, maka orang-orang jang telah mendaftarkan diri itu dipindahkan kedaerah transmigrasi. Biaja pemindahan dipikul oleh Pemerintah sedang selama sedikit-dikitnja 6 bulan para transmigran bersama keluarganja memperoleh djaminan hidup dan djuga alat-alat rumah tangga, bahan pakaian, alat-alat pertanian, bibit-bibit, dsb., jang untuk sebagian merupakan pindjaman.

4. Sesungguhnja tugas Djawatan Transmigrasi hanja meliputi usaha pemindahan penduduk dan usaha pembangunan daerah- daerah transmigrasi sepandjang tidak termasuk lapangan Ke-menterian-Kementerian dan Djawatan-Djawatan lain.

(4)

5. Apabila kita menindjau usaha pemindahan penduduk dewasa ini dalam rangka pertambahan djumlah penduduk Pulau Djawa tiap tahunnja serta dalam rangka kebutuhan akan tenaga kerdja bagi pembangunan daerah dipulau-pulau lain, maka hasil jang diperoleh masih djauh daripada memuaskan. Oleh karena itu perlu ditjari tjara-tjara penjelenggaraan pemindahan penduduk jang memberikan harapan dapat diperoleh hasil jang lebih baik.

(5)

dan jang memperhitungkan kemampuan pembiajaan dari Pemerintah jang sangat terbatas.

6. Ketjuali itu penting sekali adanja perbaikan tjara kerdja-sama antara berbagai instansi-instansi Pemerintah jang bertanggung djawab atas berbagai segi penjelenggaraan transmigrasi. Oleh karena penjelenggaraan transmigrasi tidak hanja mengenai pemindahan penduduk sadja melainkan djuga berhubungan dengan soal pengangkutan, pembukaan hutan, pembuatan djalan-djalan, saluran-saluran air, rumah-rumah dan sebagainja, serta djuga penjelidikan-penjelidikan mengenai keadaan tanah, iklim, kesehatan, kemungkinan-kemungkinan ekonomi dari daerah jang bersangkutan dan sebagainja, maka kerdja-sama jang tepat dan lantjar antara instansi-instansi jang bersangkutan adalah suatu sjarat mutlak.

C. Tudjuan dan pokok kebidjaksanaan.

1. Transmigrasi, dalam arti pemindahan penduduk dari Djawa kepulau-pulau lain diwilajah Indonesia, dapat mempunjai berbagai tudjuan, diantaranja: mengurangi tekanan penduduk di Djawa, menambah tenaga kerdja bagi pembangunan daerahdaerah jang kekurangan penduduk, pertimbangan-pertimbang-an strategis, usaha mempertjepat proses „asimilasi”, dan sebagainja. Akan tetapi meskipun tudjuannja mungkin bermatjam-matjam, sesungguhnja tudjuan-tudjuan ini satu sama lain erat sekali hubungannja dan sukar untuk dipisahpisahkan.

Misalnja tudjuan untuk mengurangi tekanan penduduk di Djawa hanja mungkin terlaksana apabila penduduk berpindah dari pulau Djawa. Dan mereka akan meninggalkan pulau Djawa hanja apabila pulau-pulau lain mempunjai daja

(6)

bagi kemung-kinan berlangsungnja pembangunan. Dan tenaga kerdja jang diperlukan ini dapat diperoleh dengan memindahkannja dari pulau Djawa.

2. Berpindahnja penduduk dari suatu daerah kedaerah lain mungkin disebabkan oleh karena Pemerintah memindahkan

(7)

duk ini dalam arti Pemerintah mengatur segala sesuatu jang berhubungan dengan perpindahan

ini dan mendjamin

biaja-biaja perpindahan (transmigrasi-diatur). Akan tetapi mungkin terdjadi bahwa penduduk berpindah sendiri atas dasar keku-atan sendiri (transmigrasi-spontan).

Apa jang hingga kini diselenggarakan oleh Pemerintah adalah transmigrasi-diatur. Hingga kini belum lagi ada suatu kebidjaksanaan jang tertentu mengenai transmigrasi-spontan, meskipun mungkin sekali djumlah transmigrasi-spontan dalam tahun-tahun terachir telah mendjadi besar sekali.

3. Dengan tidak mengurangi arti transmigrasi-diatur, dalam Rentjana Lima Tahun ini dipandang perlu untuk meletakkan titik begat kebidjaksanaan kepada usaha-usaha transmigrasi-spontan. Dengan demikian penjelenggaraan transmigrasi tidak lagi semata-mata mendjadi tanggungan Pemerintah, melainkan untuk sebagian langsung ditanggung oleh masjarakat sendiri dengan bantuan serta bimbingan Pemerintah.

Transmigrasi-spontan adalah sesuatu jang sewadjarnja, arti-nja: transmigrasi spontan adalah sesuatu jang dengan sendirinja terdjadi, asal sadja didaerah-daerah baru terdapat daja penarik jang tjukup kuat. Dengan menempuh djalan ini maka djumlah biaja jang hingga kini diperlukan untuk pengangkutan transmigran serta untuk bantuan djaminan hidup dapatdikurangi dan dipergunakan untuk pembangunan djalandjalan, pekerdjaan irigasi, dan sebagainja.

4. Berdasarkan kebidjaksanaan tersebut, maka dalam Rentjana Lima Tahun mengenai transmigrasi ini terutama diusahakan adanja data penarik jang tjukup kuat didaerah-daerah baru. Dan untuk mentjiptakan daja penarik ini titika berat harus diletakkan pada usaha pembukaan serta pembangunan daerah-daerah baru (dipulau-puiau luar Djawa) dan perbaikan perhubungan antara daerah padat (terutama Djawa-Tengah) dengan daerlah-daerah barn itu

(8)

peternakan, kehutanan) maupun pembangunan

dalam

lapang-an-lapangan lain (industri besar – menengah --ketJil, pengangkutan, dan sebagainja). Untuk

keperluan ini

usaha-usaha pembukaan hutan, pembukaan saluran-saluran air, dam-dam, pusat-pusat pembangkitan tenaga listrik, djalan-djalan serta djembatan-djembatan didaerah transmigrasi merupakan usaha-usaha jang pokok. Dengan sendirinja

(9)

usaha-usaha ini harus didasarkan atas berbagai matjam penjelidikan-penjelidikan jang teliti. Disamping itu usaha-usaha pentjegahan serta pemberantasan penjakit-penjakit dan usaha-usaha pendidikan serta latihan-latihan kedjuruan didaerah transmigrasi merupakan sjarat-sjarat jang penting pula.

5. Perbaikan perhubungan antjara daerah-daerah padat (terutama Djawa Tengah) dengan daerah-daenah baru meliputi baik perhubungan melalui laut, maupun perhubungan kereta-api dan perhubungan darat lainnja. Penting sekali misalnja adanja kereta-api jang langsung dan jang mudah sekali antara Djawa-Tengah dan Sumatera-Selatan. Hal ini antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut: memperbanjak hubungan kapal antara Merak dan Pandjang, mempermudah hubungan kereta-api dari Djawa-Tengah ke Merak, sehingga para penumpang tidak

perlu menginap di Djakarta dan kalau mungkin tidak perlu pindah kereta-api di Djakarta dan dapat pula (di Djawa-Tengah) membeli kartjis jang langsung kesuatu tempat di Sumatera-Selatan.

6. Penting pula arti perbaikan perhubungan (terutama djalan-djalan dan djembatan-djembatan) antara daerah-daerah transmigrasi dan daetiah-daerah disekitarnja. Hal ini bukan hanja akan mempermudah masuknja orang-orang baru kedaerah-daerah transmigrasi, melainkan akan mempermudah pula pendjualan hasil produksi daerah-daerah transmigrasi itu kedaerah-daerah disekitarnja, sehingga dengan demikian akan mempertjepat proses pembangunan daerah-daerah transmigrasi itu. 7. Suatu hal jang tidak kalah pula pentingnja ialah

usaha-usaha pembinaan settlement-settlement baru jang sudah ditempati oleh penduduk baru. Pembinaan ini harus dilaksanakan dengan tjara-tjara serta atas dasar prinsip-prinsip, Pembangunan masjarakat Desa (Community

Development) ja'ni

(10)

dari Pemerintah, melainkan berusaha atas kekuatan sendiri dan menganggap dirinja sebagai pelopor-pelopor pembangunan daerah baru. Selandjutnja lihat Bab mengenai Pembangunan Masjarakat Desa.

8. Mengingat akan terbatasnja keuangan jang tersedia serta djumlah tenaga-tenaga ahli jang akan melaksanakan

(11)

rentjana, maka dipandang perlu untuk menindjau kembali

penentuan daerah-daerah transmigrasi dan diadakannja usaha jang lebih terpusat (,,geconcentreerd"). Artinjat dalam Ren-tjana Lima Tahun jang pertama ini diadakan transmigrasi ke daerah-daerah tertentu sadja, misalnja 2 a 3 daerah di Suma-tera Selatan. Didaerah-daerah inilah dipusatkan segala usaha transmigrasi, sehingga usaha-usaha tidak terpetjah-petjah. Ini bukannja berarti bahwa daerah-daerah lain jang hingga kini merupakan daerah transmigrasi, akan dilalaikan atau diabaikan begitu sadja. Didaerah-daerah lain ini diadakan konsolidasi serta pembinaan settlement-settlement jang sudah ada. Kebidjaksanaan tersebut diatas ini djuga bukannja berarti bahwa perpindahan penduduk kedaerah-daerah lain jang tidak termasuk 2 a 3 daerah transmigrasi itu akan dihalang-halangi. Setiap perpindahan penduduk dan daerah padat kedaerah jang kekurangan tenaga kerdja adalah amat penting bagi pembangunan ekonomi. Hanja sadja Pemerintah mengusahakan agar perpindahan tersebut berlangsung kedaerah-daerah jang berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta ukuran-ukuran tertentu benar-benar sesuai bagi pembangunan ekonomi dan jang mempunjai daja-penampung tjukup Dalam pada itu selama djangka-waktu Rentjana Lima Tahun jang pertama ini diadakan penjelidikan-penjelidikan jang teliti mengenai daja penampung daerah-daerah lain (lihat Bab mengenai Penduduk) jang dipergunakan sebagai daerah transmigrasi dalam Rentjana Lima Tahun jang kedua dan selandjutnja,

(12)

golongan penduduk ini dan mengusahakan adanja sttasana jang sehat dalam hubungan mereka. Oleh karena persoalan ini berbedasbeda dari daerah kedaerah, maka pelaksanaan kebidjaksanaan ini pada chususnja dan penjelenggaraan transmigrasi di daerah-daerah tersebut pada umumnja hanja akan memberikan hasil jang baik, apabila diserahkan kepada alat-alat pemerintah jang paling mengetahui

(13)

persoalan-persoalan setempat tersebut, ja'ni

Pemerintahan Daerah.

10. Berhubung anggaran belandja terbatas maka perlu dipertimbangkan lebih landjut apakah pembukaan hutan seluruhnja diselenggarakan atas beban Pemerintah ataukah Pemerintah transmigran. Selandjutnja pembukaan hutan setjara mekanis tidak perlu diperluas, sebelum diperoleh kepastian bahwa tjara pembukaan mekanis njata-njata memberikan hasil-hasil serta akibat-akibat jang lebih baik daripada pembukaan hutan dengan tjara-tjara sederhana. 11. Anggaran-Belandja jang tersedia untuk

transmigrasi dalam Rentjana Pembangunan Lima Tabun ke-I ini berdjumlah Rp. 383 djuta untuk seluruh djangka waktu 5 tahun. Djumlah ini kemudian harus dibagi”bagi sebagai basil dari

pembitjaraan jang lebih mendalam antara instansi-instansi jang bersangkut-an mengenai penjelenggaraan dari kebidjaksanaan sebagai diuraikan diatas, dimana titik-berat diletakkan pada trans-migrasi spontan dan usaha-usaha transtrans-migrasi

setjara

berting-kat dipusatkan pada pekerdjaan-pekerdjaan jang bersifat umum, misalnja: pembikinan djalan, irrigasi, dan, sebagainja.

D. Organisasi penjelengganaan.

1. Untuk menjelenggarakan pokok-pokok kebidjaksanaan sebagaimana ditjantumkan diatas, maka organisasi, penjelenggara transmigrasi jang sekarang ada perlu diperbaiki.

2. Adapun azas-azas jang harus dipakai dalam

menjusun

organi-sasi penjelenggara tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bentuk dan susunan organisasi penjelenggara harus seder-hana mungkin.

(14)

djawatan-djawatan jang sndah ada, diselenggarakan oleh kementerian-keinenterian dan djawatan-djawatan tersebut. Hal ini antara lain meliputi: penjelidikan tanah, pembuatan serta pemeliharaan djalan-djalan dan djembatan-djembatan,

(15)

saluran-saluran air dan dam-dam, usaha-usaha kesehatan, pendidikan, dan sebagainja. Dengan demikian dapat dihindarkan adanja „doublures”.

c. Pekerdjaan fang tidak termasuk lapangan salah satu kementerian atau djawatan tersebut diatas, diselenggarakan oleh Djawatan Transmigrasi.

d. Baik di Pemerintah Pusat maupun didaerah-daerah transmigrasi dibentuk badan-badan koordinasi jang terdiri atas Kementerian-kementerian dan Djawatan-djawatan jang menjelenggarakan pekerdjaan-pekerdjaan jang berhubungan langsung dengan transmigrasi. Penjelenggaraan didaerah-daerah transmigrasi diserahkan kepada Pemerintahan Daerah

bersama-sama dengan

alat-alat pemerintah didaerah-daerah tersebut. e. Badan Koordinasi pada Pemerintah Pusat

berbentuk sebuah Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi jang anggautaanggautanja terdiri atas wakil-wakil instansi-instansi Pemerintah jang pekerdjaannja langsung berhubungan dengan pelaksanaan transmigrasi, Panitya Tetap ini diketuai oleh Kepala Djawatan Transmigrasi, bertanggung djawab kepada Menteri jang bersangkutan dan bertugas:

1. Bersama-sama menjusun rentjana (tahunan) trans-migrasi.

2. Bersama-sama menentukan anggaran-belandja.

3. Mendjamin koordinasi dalam pelaksanaan. f. Badan koordinasi didaerah-daerah transmigrasi

diketuai oleh Kepala Daerah sedang wakil ketua adalah Kepala Djawatan Transmigrasi setempat (Kepala Tjabang atau Kepala Saksi). Badan-badan koordinasi didaerah ini bertugas untuk mendjamin bahwa alat-alat Pemerintah jang bertugas untuk menjelenggarakan transmigrasi benar-benar

bertindak

seba-gai suatu keseluruhan (dan tidak bertindak simpang-siur

(16)

usul-usulxentjana mengenai penjelenggara-an trpenjelenggara-ansmigrasi didaerah masing-masing kepada Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi di Pusat.

g. Anggaran Belandja tahunan untuk seluruh penjelenggaraan transmigrasi ditetapkan bersama-sama oleh Panitya Pelak-sana Transmigrasi. Man tetapi untuk mendjamin

(17)

an dalam soal keuangan ini (suatu hal jang hingga kini merupakan persoalan, meskipun sudah ditetapkan dalam Anggaran Belandja), maka seluruh Anggaran Belandja untuk transmigrasi dimasukkan dalam Anggaran-Belandja Djawatan Transmigrasi. Selandjutnja biaja-biaja jang direntjanakan bagi usaha-usaha Kementerian-kementerian serta Djawatan-djawatan jang berkenaan dengan penjeleng-garaan transmigrasi disalurkan

langsung dari

Anggaran-Belandja Djawatan Transmigrasi kepada Kementeriankementerian Djawatan-djawatan mengenai garis-garis besar kebidjaksanaan belaka dan terutama berhubungan dengan segi orga-nisasi penjelenggaraan, maka diperlukan suatu masa peralihan dalam mana garis-garis besar kebidjaksanaan itu lebih diperintji dan diadakan perbaikan organisasi penjelenggaraan. Dan Tahun Pertama dari Rentjana Lima Tahun dipergunakan sebagai masa peralihan. Djadi dalam Tahun Pertama itu dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a. Pembentukan Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi.

b. Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi merintji dan meleng-kapkan kebidjaksanaan-kebidjaksanaan jang telah diuraikan diatas, sehingga mendjadi Rentjana Transmigrasi Empat Tahun jang lengkap hingga

detail-detailnja. Soal ini antara

lain meliputi: penentuan daerah-daerah

transmigrasi

(18)

transmigrasi dengan daerah-daerah padat, penentuan rentjana pembukaan hutan: bagaimana

tjaranja (dengan alat-alat sederhana ataukah dengan traktor-traktor) serta siapa jang mengerdjakan (transmigran sendiri ataukah pemborong ataukah Pemerintah), dan sebagainja. Djuga: berapa luas tanah jang akan diberikan kepada tiap keluarga, dan sebagainja.

c. Sementara itu transmigrasi sebagaimana

sekarang

didjalan-kan, tetap diselenggarakan sebagaimana sediakala.

(19)

3. Tahun-tahun Karim s/d Kelima:

a. Dalam tahun kedua dan selandjutnja Panitya Tetap Pelak-sana Transmigrasi mulai melaksanakan transmigrasi sesuai dengan Rentjana jang telah disusun dengan selengkap-lengkapnja.

b. Dalam tahun kedua atau ketiga dan selandjutnja Panitya

Tetap Pelaksana Transmigrasi mulai melakukan

penjeli-dikan-penjelidikan mengenai daerah-daerah lain jang mung-kin dapat dipergunakan sebagai daerah transmigrasi dan mulai menjusun Rentjana Lima Tahun ke-II mengenai Transmigrasi.

F. Tambahan.

Mendahului putusan-putusan dart Panitya Tetap Pelaksana Transmigrasi jang masih harus dibentuk, maka dalam Rentjana Lima Tahun ke-I ini sudah pula direntjanakan setjara konkrit beberapa hal jang berkenaan dengan transmigrasi, antara lain:

1. Pengairan di Sumatera-Selatan (lihat Bab mengenai Peng-airan).

2. Perbaikan djalan-djalan dan djembatan-djembatan di Suma-tera Selatan (lihat Bab mengenai Perhubungan).

3. Perbaikan perhubungan antara Sumatera-Selatan dan Djawa (lihat Bab mengenai Perhubungan).

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara reaksi oksidasi reduksi (redoks) de- ngan energi listrik dapat dipelajari dalam elektrokimia. Elek- trokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari hubungan timbal

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda lainnya tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi

(5) Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib menyusun pedoman pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja yang menjamin penempatan tenaga kerja sesuai dengan kesehatan dan pekerjaan

Potensi sektor perbankan di Jawa Timur yang terpetakan secara spasial, terdapat 3 daerah unggulan sektor (sub sektor) perbankan, sedangkan dari aspek pengembangan

Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Arab dan siswa kelas X2 MAN Sabdodadi Bantul. Objek penelitian ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Arab

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk menjamin keberlangsungan tugas penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan

(2) Apabila suatu ruangan tersembunyi dengan jarak kurang dari 80 (delapan puluh) cm sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) c dan d terdapat peralatan listrik yang dihubungkan