• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) PADA

BADANPENGELOLAAN KEUANGAN PENDAPATAN DAN ASET DAERAH (BPKPAD)KABUPATEN KARO

O L E H

NAMA : NORA IYANA BR BANGUN NIM : 162600065

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma Tiga

Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)

PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN

PENDAPATAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARO OLEH :

NORA IYANA BR BANGUN 162600065

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting karena merupakan sumber utama pendapatan negara. PBB-P2 merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari sektor Pajak Daerah yang memiliki peran cukup besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui target dan realisasi penerimaan PBB-P2, besarnya kontribusi PBB-P2 terhadap PAD, pengaruh kontribusi tersebut terhadap PAD, kendala dan upaya yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Darah Kabupaten Karo dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Dari hasil penilitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Darah Kabupaten Karo telah melaksanakan pemungutan pajak PBB-P2 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Telah sepenuhnya berhasil merealisasikan pendapatan pajaknya dari target yang telah ditetapkan pada 2016-2017, sehingga Pendaptan Asli Daerah Kabupaten Karo terus meningkat. Dalam kegiatan pemungutan PBB-P2 yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Darah Kabupaten Karo tidaklah selalu berjalan dengan lancar, masih ada kendala tersebut menjadi sebuah tantangan bagi Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Darah Kabupaten Karo dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Darah Kabupaten Karo.

Kata kunci : Pengaruh Kontribusi, target dan realisasi

(4)

THE INCOME AND ASSET FINANCIAL MANAGEMENT AGENCY OF KARO DISTRICT

BY

NORA IYANA BR BANGUN 162600065

Tax has a very important role because it is the main source of state income. PBB-P2 is one of the sources of state income originating from the

Regional Tax sector which has a considerable role in increasing Regional Original Income (PAD) The purpose of this study is to determine the target and realization of PBB-P2 revenues, the amount of PBB-P2 contribution to PAD, the influence of these contributions on PAD, constraints and efforts made by the Financial

Management Agency of the Income and Blood Assets of Karo Regency in order to increase local revenue. From the results of the research, the authors concluded that the Finance Management Agency of the Revenue and Blood Assets of Karo Regency had carried out PBB-P2 tax in accordance with Law No. 28 of 2009. It has fully succeeded in realizing its tax revenues from the targets set in 2016-2017 , so that the original status of the Karo District continues to increase. In PBB-P2 collection activities carried out by the Financial Management Agency Karo District Blood Revenue and Assets are not always running smoothly, there are still obstacles that become a challenge for the Karo District's Financial

Management Board of Income and Blood Assets in an effort to increase Regional Original Income (PAD) . But these obstacles can be overcome by efforts made by the Financial Management Agency of the Karo District's Income and Blood Assets.

Keywords: Effect of Contributions, targets and realization

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Diplolma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir ini adalah

“PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENDAPATAN DAN ASET DAERAH(BPKPAD) KABUPATEN KARO”.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan dari berbagai pihak yang telah begitu banyak membantu.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pertama sekali kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih, kesehatan dan keselamatan serta pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan senantiasa memberikan petunjuk kepada Penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini

2. Bapak Drs. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(6)

3. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma

III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta masukan yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini.

5. Seluruh Staf Pegawai Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Tetap Ginting sebagai kepala Bakesbang Kabupaten Karo dan straf pegawai, Bapak Anderiasta Tarigan sebagai kepala BPKPAD yang sudah memberi izin riset kepada penulis, Kasubbid Akuntansi dan Pelaporan Ibu Emi Ermina Br Sinulingga,SE. Kepada Bidang PBB Bapak Leo Gunawan, ST.M.Si, kepada Sekretariat bagian umum Ibu Evalida dan segenap Staf Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo yang telah memberikan informasi serta data yang penulis butuhkan.

7. Kedua orang tua saya yang terkasih bapak Ramli Bangun dan Ibu Norma Br Sebayang , Orangtua yang sungguh luar biasa dalam membesarkan, mendidik, mendukung dan mengaihi kami anak-anaknya. Apresiasi saya yang setinggi- tingginya saya ucapkan untuk kerja keras kalian, terutama dalam menopang saya dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan untuk semua doa, jerih payah, nasihat yang selama ini mampu memberikan saya kekuatan dan iman yang semakin kuat dalam

(7)

membalas semua kerja keras kalian, kesehatan, dan umur yang panjang ada di tangan kalian.

8. Adik saya Desi Natalia Br Bangun yang telah banyak sekali mendukung saya memberikan semangat yang luar biasa kepada saya selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.Kepada keluarga besar saya, pak tua, mak tua, bik tua, bik uda,kila, kak pagit, kak silvia, bang rabun ,bang andi, kak fitri,kak sinta, kak malem, kak rada, bang elkana, mas imam, bg mando yang sudah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan ini. Terimakasih untuk semua perjuangan dan bantuan yang selama ini diberikan baik doa, dukungan dana,dan ras peduli kepada saya.

9.Kepada teman-teman Adon squad : kak juwita, bang gika, bang ciak, bang andri, heri, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih untuk semua dukungan dan semangat yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan ini.

10. Para sahabat saya Christine Limbong, Indry Sitanggang, Junita Sastrauli,Gracesinsi Pasaribu, Agita COLT, Icca Oktavia,dan Mega Amelia yang sudah selalu memberikan semangat untuk saya dan kepada teman saya Evpri Damanik yang sudah selalu membantu saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

11. Kepada sahabat terdekat saya Gayafasari Purba yang sudah selalu mendukung, memotivasi,memberikan doa dan semua hal yang terbaik saya ucapkan terimakasih

(8)

12. Buat bang Andy Pranata Putra Sembiring Keloko, terimakasih atas semua motivasi,saran,dukungan,pengalaman dan rasa peduli kepada saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

13. Seluruh teman-teman permata saya terimakasih atas semangat dari kalian, semoga Tuhan tetap Menyertai kita semua .

14. Teman-Teman Adminstrasi Perpajakan Stambuk 2016, terkhusus Tax B terima kasih buat kebersamaan selama tiga tahun ini, suka dan duka yang sudah kita lalui bersama akan selalu dikenang. Semangat untuk kita semua.

15. Seluruh informan saya yang baik hati yang telah memberikan waktunya dan telah membantu saya dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih penuh dengan kekurangan dan jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan- keterbatasan penulis. Dengan kerendahan hati penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, Juli 2019 Penulis

Nora Iyana Br Bangun

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Laporan Tugas Akhir ... 3

D. Uraian Teoritis ... 5

E. Metode Penelitian ... 11

F. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ... 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah singkat BPKPAD ... 15

B. Visi dan Misi BPKPAD ... 16

C. Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas ... 17

D. Struktur Organisasi... 20

E. Sumber Daya Aperatur ... 22

F. Deskripsi Jabatan BPKPAD ... 24

BAB III GAMBARAN DATA LAPORAN TUGAS AKHIR A. Pengertian pajak Secara Umum ... 27

(10)

B. Pajak Daerah ... 28

C. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan ... 28

D. Dasar Pengenaan PBB-P2 ... 29

E. Cara Perhitungan PBB-P2 ... 30

F. Penerimaan Pajak Daerah ... 31

G. Penerimaan PBB-P2 Kabupaten Karo ... 32

H. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo tahun 2016-2018... 32

I. Besar Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD ... 33

J. Hasil Wawancara ... 34

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Target dan realisasi PBB-P2 Pada BPKPAD Kabupaten Karo ... 37

B. Besar Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD Kabupaten Karo ... 38

C. Pengaruh Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD Kabupaten Karo ... 38

D. Faktor-faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Meningkatkan Realisasi Penerimaan PBB-P2 ... 39

E. Upaya Yang Dilakukan Oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Penerimaan Pajak Daerah Di Kabupaten Karo Tahun 2016-2018

Tabel 3.2

Penerimaan PBB-P2 Di Kabupaten Karo Tahun 2016-2018

Tabel 3.3

Rincian Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo Tahun 2016-2018

Tabel 3.4

Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD Di Kabupaten Karo Tahun 2016-2018

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Laporan Tugas Akhir

Sebagaimana yang kita ketahui penerimaan terbesar Indonesia saat ini adalah berasal dari pajak. Penerimaan pajak yang telah diterima oleh negara digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pajak dipungut dari warga Negara Indonesia dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksa penagihannya. Pembangunan nasional di Indonesia pada dasarnya dilakukan oleh masyarakat bersama-sama dengan pemerintah. Oleh karena itu peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia harus terus ditumbuhkan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajiban membayar pajak.

Berdasarkan kewenangan pemungutannya, di Indonesia pajak dapat dibagi menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat merupakan pajak yang pemungutan dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah pusat, sedangkan pajak daerah merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten atau kota yang berguna untuk menunjang penerimaan pendapatan asli daerah. Sejak tahun 2011 penarikan pajak bumi dan bangunan (PBB) dilimpahkan dari pemerintah pusat ke pemerintah kota sesuai dengan peraturan bersama menteri keuangan dan menteri dalam negeri nomor:213/pmk

.

07/2010,nomor: 58 tahun 2010 tentang tahapan persiapan pengalihan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan sebagai pajak daerah.

(13)

Salah satu jenis pajak daerah adalah Pajak Bumi dan Bangunan, yang merupakan pajak atas tanah dan bangunan, baik yang dimiliki, diperoleh kemanfaatannya maupun dikuasai.

Dasar hukum Pajak Bumi dan Bangunan adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun1994 dan yang terakhir adalah Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

Dengan adanya pembayaran pajak tersebut dapat menjadi sumbangsi yang sangat besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) khususnya pendapatan daerah Kabupaten Karo. Selain dari pajak sumber pendapatan daerah juga berasal dari dana perimbangan yang merupakan sumber bagi hasil penerimaan dari pajak bumi dan bangunan.

Dasar yang digunakan untuk mengenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Nilai jual obyek pajak (NJOP) merupakan taxe base/dasar bagi penentuan pengenaan dan cara perhitungan besarnya nilai pajak bumi dan bangunan khususnya dalam perhitungan besarnya nilai harga jual lahan yang umum dan wajar. Jika tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melaluiperbandingan harga dengan obyeklain yang sejenis atau nilai perolehan atau Nilai Jual Pengganti.

NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya terutama apabila daerah tersebut mengalami kemajuan nilai ekonomis tanah. NJOP ditentukan berdasarkan harga rata-rata dari transaksi jualbeli, maka dalam

(14)

pelaksanaan pengenaan PBB di lapangan dapat saja NJOP lebih tinggi atau lebih rendah dari transaksi jual beli yang ditentukan oleh masyarakat.

Oleh karena itulah saya tertarik untuk membuat Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul “Pengaruh Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset (BPKPAD) Daerah Kabupaten Karo”

B. Rumusan Masalah

a. Berapa besar peningkatan PBB-P2 di tahun 2016-2018?

b. Berapa besar kontribusi Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo ?

c. Apakah Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo ?

d. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan dalam peningkatan penerimaan PBB-P2?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan mamfaat utama dari proposal tugas akhir ini sendiri adalah sebagai salah satu syarat kelulus dari program studi D-III Administrasi Perpajakandan juga sebagai bahan untuk penulis dan

(15)

beberapa kalangan agar dapat mengetahui tentang topik yang diangkat oleh penulis

1.Tujuan dari Tugas Akhir

a. Untuk mengetahui seberapa besar pencapaian PBB-P2 yang diterima pada tahun 2016-2018

b. Untuk mengetahui pengaruh kontribusi Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo

c. Untuk mengetahui Pengaruh Pajak Bumi dan Banguanan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo

d. Untuk mengetahui apa saja kendala dan upaya yang dilakukan dalam peningkatan penerimaan PBB-P2

2. Manfaat Tugas akhir

a. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi Diploma Tiga Administrasi Perpajakan

b. Menambah wawasan dan pengetahuan di Bidang Perpajakan khususnya PBB

c. Mengetahui tentang Undang-Undang dan Peraturan Daerah tentang Perpajakan.

(16)

D. Uraian Teoritis

1. Pengertian pajak

a. Menurut Buku Traite De La Science Des Finances (2011;12)yang ditulis oleh Leroy Beaulieu:Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah.

b. Menurut Buku Dasar-Dasar Hukum Pajak (2005;5) yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro,SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

c. Menurut Buku Pembiayaan Pembangunan Daerah (2009) yang ditulis oleh Ray M. Sommerfeld, Herschel M. Anderson, dan Horace R. Brock : Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung

(17)

dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas- tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.

d. Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang yang tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

Menurut buku yang ditulis oleh Dra.Siti Resmi, M.M.,Ak.,CA.

Ada dua fungsi pajak yaitu :

a. Fungsi Butgetair (Sumber Keuangan Negara)

Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan nrgara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara.

b. Fungsi Regularend (Pengatur)

Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksananakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

(18)

3. Jenis Pajak a. Menurut Golongan

1. Pajak Langsung adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang bersangkutan. Contoh : Pph

2. Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau diimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh : PPN

b. Menurut Sifat

1. Pajak Subjektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Keadaan Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.

2. Pajak Objektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya, baik beupa benda, keadaan, perbuatan, maupun peristiwa yang mengakibatkan timbulnya keajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) dan tempat tinggal.

c. Menurut Lembaga Pemungut

(19)

1. Pajak Negara (Pajak Pusat), pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh : PPN, PPh, PPnBM 2. Pajak Daerah, pajak yang dipungut pemerintah daerah, baik

tingkat 1 (pajak provinsi) maupun daerah (pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing. Pajak Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Contoh : Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), dll.

4. Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah salah satu sumber kontribusi pendapatan asli daerah (PAD). Pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah tingkat I maupun pemerintah daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga masing masing daerah. Dasar hukum pengenaan pajak daerah adalah Undang –Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah.

5. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah Pasal 1 angka 18 bahwa Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut

(20)

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengertian pendapatan asli daerah menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 yaitu sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah,dan hasil retribusi daerah. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dari beberapa pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendapatan asli daerah adalah semua penerimaan keuangan suatu daerah, dimana penerimaan keuangan itu bersumber dari potensi-potensi yang ada di daerah tersebut misalnya pajak daerah, retribusi daerah dan lain-lain, serta penerimaan keuangan tersebut diatur oleh peraturan daerah.

6. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pungutan atas tanah dan bangunan yang muncul karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang atau badan yang memiliki suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya.

(21)

7. Undang-Undang yang mengatur Pajak Bumi dan Bangunan Pungutan atas PBB didasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

8. Objek Pajak Bumi dan Bangunan a. Objek Bumi

1. Sawah 2. Ladang 3. Tambang 4. Kebun

5. Tanah,pekarangan, dll b. Objek Bangunan

1. Rumah tinggal 2. Bangunan usaha 3. Gedung bertingkat 4. Pagar mewah 5. Kolam renang 6. Jalan tol,dll

7. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Subjek PBB adalah orang pribadi dan badan yang secara nyata memiliki hal-hal berikut ini :

a. Mempunyai hak atas bumi dan bangunan

(22)

b. Memperoleh manfaat atas bumi c. Memiliki bangunan

d. Menguasai bangunan

e. Memperoleh manfaat atas bangunan

8. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan bangunan

NJOP adalah dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan . Besarnya NJOP sebagaimana ditetapkan setiap 3 tahun , kecuali untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan wilayahnya . Penetapan NJOP sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Kepala Daerah.

9. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karo No 03 Tahun 2012 Pasal 34:

a. Untuk NJOP sampai dengan 1 M ditetapkan sebesar 0,1%

pertahun.

b. Untuk NJOP diatas 1 M ditetapkan sebesar 0,2% pertahun

E. Metode Penelitian Tugas Akhir

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

(23)

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

2. Jenis Data a. Data primer

Yaitu data-data yang diperoleh dari peninjauan dan pengamatan langsung di lapangan beserta data yang berasal dar pihak-pihak melalui wawancara yang mengetahui dan memahami tentang objek penelitian .

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari referensi atau data yang dahulu beruba literatur ,artikel, dan jurnal yang mendukung laporan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga metode yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data,yaitu berupa :

a. Metode wawancara (interview) .Melakukan wawancara langsung dengan informan yang mampu memberikan data dan informasi yang bermanfaat dalam menyusun laporan tugas akhir.

b. Metode Pengamatan (Observation) Pengumpulan data dan pencarian data dengan cara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan peninjauan yang

(24)

dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan langsung di Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo

c. Daftar Dokumentasi (Documentation)

Daftar dokumentasi dapat berupa struktur organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo dan dokumentasi yang lain sebagai pelengkap Tugas Akhir ini.Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi dan arsip-arsip yang penting.

4. Analisis Data

Metode yang dilakukan dengan cara mengelompokkan data- data yang diperoleh selama pelaksanaan riset untuk dianalisa dan di evaluasi sehingga meudahkan dalam penarikan kesimpulan secara jelas dan sistematis.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini penulis menguraikan tentang Latar Belakang Laporan Tugas Akhir, Tujuan dan Manfaat, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup Laporan Tugas Akhir, Metode Laporan Tugas

(25)

Akhir, Metode Pengumpulan Data Laporan Tugas Akhir, dan Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENDAPATAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARO

Pada Bab ini penulis menguraikan tentang Sejarah singkat, Visi dan Misi Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Pada Bab ini penulis menguraikan tentang Pengertian Pajak, Pajak Bumi dan Bangunan serta kontribusi PBB-P2 terhadap PAD

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Pada Bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh dilapangan, yaitu dengan Analisis pengaruh dan kontribusi Penerimaan PBB-p2 terhadap PAD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah singkat Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo.

Berdasarakan Pasal 212 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang .Pemerintahan Daerah ditegaskan bahwa Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat. Daerah ditegaskan bahwa Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, maka perlu membentuk Perangkat Daerah Kabupaten Karo.Bahwa atas pertimbangan sebagaimana dimaksud pada pasal 212 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014, maka perlu membentuk dan menetapkan Perangkat Daerah Kabupaten Karo yang penetapannya dengan Peraturan Daerah yakni No. 05 Tahun 2016.Berdasarkan Perda (Peraturan Daerah) tersebut maka terbentuklah Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo.

B. Visi dan Misi Badan Pengelola Keuangan Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Karo

Visi Badan Pengelola Keuangan Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Karo.

(27)

“MENJADI SKPD PENGGERAK UTAMA PENGGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG PROFESIONAL, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL”.

Misi BPKPAD berkaitan dengan pencapaian visi di atas adalah :

1. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, menuntut perubahan mendasar dalam sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah untuk dilakukannya sejumlah perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam aspek penganggaran, akuntansi dan pemeriksaan. Serangkaian perubahan tersebut mengarahkan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan konsep money follow function, yaitu pengelolaan keuangan daerah secara ekonomis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel yang diimplementasikan dalam sistem anggaran berbasis kinerja. Konsep itu sendiri mengandung tiga elemen yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan publiknya, yaitu; secara ekonomis dapat meminimalisir input resources yang digunakan, efisiensi mencapai hasil yang optimal dengan biaya yang minimal (output/input) dan efektifitas mencapai target yang ditetapkan (outcome/output).

(28)

2. Peningkatan Kompetensi Aparatur dan Kualitas Sarana dan Prasarana

Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan daerah berimplikasi pada perubahan UU Nomor 8 Tahun 1974 menjadi UU No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Perubahannya yang paling mendasar adalah tentang manajemen kepegawaian yang lebih berorientasi kepada profesionalisme SDM aparatur (PNS), yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan, tidak partisan dan netral, keluar dari pengaruh semua golongan dan partai politik dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas pelayanan masyarakat dengan persyaratan yang demikian, sumber daya manusia aparatur dituntut memiliki profesionalisme, memiliki wawasan global, dan mampu berperan sebagai unsur perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas

Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan bidang Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah yang menjadi kewenangan Daerah.

Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah dalam menyelenggarakan fungsi:

(29)

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok, uraian tugas Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut:

a. Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan urusan penunjang bidang Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal.

b. Menetapkan, melaksanakan visi dan misi Badan untuk mendukung visi dan misi Daerah;

c. Menyusun dan menetapkan rencana strategis dan program kerja Badan sesuai dengan visi dan misi Daerah;

d. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berkoordinasi dengan Instansi terkait dibawah koordinasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah;

e. Memberikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada Bupati dalam rangka percepatan penyelesaian tugas pokok dan sebagai bahan

(30)

f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait , instansi vertikal terkait yang ada di daerah, Propinsi dan Pusat maupun lembaga swasta dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pokok.

g. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian SKP.

j. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Badan berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya;

k. Bertindak sebagai Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang Satuan Kerja Perangkat Daerah

l. Menyelenggarakan tugas pembantuan sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang-undang yang berlaku.

m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Badan termasuk laporan keuangan dan laporan kinerja Dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

n. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

(31)

D. STUKTUR ORGANISASI

Organisasi Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo terdiri dari :

a. Kepala Badan.

b. Sekretariat, membawahkan:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

c. Bidang Anggaran, membawahkan:

1. Subbidang Perencanan Anggaran;

2. Subbidang Pengendalian Anggaran;

3. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Anggaran;

d. Bidang Akuntansi dan Aset, membawahkan:

1. Subbidang Akuntansi dan Pelaporan;

2. Subbidang Perbendaharaan;

3. Subbidang Penatausahaan Barang Milik Daerah;

e. Bidang Pendapatan, membawahkan:

1. Subbidang Pendapatan Asli Daerah;

2. Subbidang Dana Perimbangan;

3. Subbidang Pembukuan dan Pelaporan;

g. Bidang Pendataan, membawahkan:

1. Subbidang Pendataan;

2. Subbidang Penetapan dan Penagihan;

3. Subbidang Pertimbangan Keberatan;

(32)

1. Subbidang PBB-P2 Wilayah I;

2. Subbidang PBB-P2 Wilayah II;

3. Subbidang PBB-P2 Wilayah III;

i. UPT Badan

(33)

D. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Anderiasta Tarigan, AP, M.Si

Evalina Veranita Br Bangun Lenny Marlina Gultom, SE, M.Si

Sekretaris Luther Ginting, SE, M.Si

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan

Kepala Bidang Pendataan Kepala Bidang PBB - P2 Yan Viktor Tarigan, SE Dewiani, SH Safri S. Perangin-angin, S.Kom Joseph Sitepu, SIP Esti Julistanti Br Ginting, S.Kom Kepala Bidang Anggaran Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Kepala Bidang Pendapatan

Kepala Sub Bidang Pendataan Kepala Sub Bidang PBB Wilayah I Berry Primerta Sitepu, SE Emi Ermina Br Sinulingga, SE M. Arifin Barus, ST Henrichon Lingga, SE Marike Juniwati Limbong, SE Kepala Sub Bidang Perencanaan

Anggaran

Kepala Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan

Kepala Sub Bidang Pendapatan Asli Daerah

Kepala Sub Bidang Penetapan

dan Penagihan Kepala Sub Bidang PBB Wilayah II

Lelita Dewi, SSTP Masdiana Br Sembiring Elsa Maria Br Surbakti, SSTP Leo Gunawan, SE, M.Si

Kepala Sub Bidang Pengendalian Anggaran

Kepala Sub Bidang Penatausahaan Barang Milik Daerah

Kepala Sub Bidang Dana Perimbangan

Kepala Sub Bidang Pertimbangan dan Keberatan

Kepala Sub Bidang PBB Wilayah III Putra Nanda, SE

Thommy Mariyono Tarigan, SE,

M.Si Nyoreken Br Tarigan, SH Eli Juliana Br Ginting, SH Amri Ginting, SH

Kepala UPT Kepala Sub Bidang Evaluasi dan

Pelaporan Anggaran

Kepala Sub Bidang Perbendaharaan

Kepala Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

E. SUMBER DAYA APARATUR

Data Kepegawaian Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo sampai keadaan Oktober 2018 menyebutkan bahwa jumlah Pegawai sebanyak 41 orang dengan rincian sebagai berikut : 1. Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin:

(34)

Laki-laki : 18 orang

Perempuan : 23 orang

2. Jumlah PNS berdasarkan jenjang pendidikan:

S2 : 6 orang

S1 : 24 orang

D3 : 4 orang

SMA : 7 orang

3. Jumlah PNS berdasarkan golongan:

Golongan IV : 2 orang

Golongan III : 33 orang

Golongan II : 6 orang

4. Jumlah PNS per bidang:

Bidang Pendapatan : 5 orang

Bidang PBB P2 : 6 orang

Bidang Anggaran : 5 orang Bidang Akuntansi : 8 orang Bidang Pendataan : 4 orang

Sekretariat : 7 orang

Pemungut pajak Kecamatan : 4 orang

(35)

F. DESKRIPSI JABATAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASET DAERAH

1. BADAN

Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan bidang Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah yang menjadi kewenangan Daerah.

2. KEPALA BADAN

Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah , yang menjadi Tugas Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten.

3. SEKRETARIS

Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di bidang, perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan, administrasi umum, kepegawaian, dan keuangan serta menyiapkan bahan koordinasi bidang Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah;

(36)

4. BIDANG ANGGARAN

Bidang Anggaran dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis serta melaksanakan kegiatan Anggaran .

5. BIDANG AKUTANSI DAN ASET DAERAH

Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis serta melaksanakan kegiatan Akuntansi dan Aset Daerah .

6. BIDANG PENDAPATAN

Bidang Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang melaksanakan tugas pokok membantu Kepala Badan dalam mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis serta melaksanakan kegiatan Pendapatan .

7. BIDANG PENDATAAN

Bidang Pendataan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis serta melaksanakan kegiatan Pendataan.

(37)

8. BIDANG PBB P2

Bidang PBB P2 dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis serta melaksanakan kegiatan PBB P2 .

(38)

BAB III

GAMBARAN DATA LAPORAN TUGAS AKHIR

A. Pengertian Pajak Secara Umum

Pengenaan pajak di Indonesia dapat di kelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Pajak Negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Pajak Negara terdiri dari:

a. Pajak Penghasilan

b. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah c. Bea Materai

d. Pajak Bumi dan Bangunan

e. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

2. Pajak Daerah adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri dari:

a. Pajak Provinsi terdiri dari : 1) Pajak Kenderaan Bermotor

2) Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor 3) Pajak Bahan Bakar Kenderaan Bermotor 4) Pajak Air Permukaan

5) Pajak Rokok

b. Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari : 1) Pajak Hotel

2) Pajak Restoran 3) Pajak Hiburan

(39)

4) Pajak Reklame

5) Pajak Penerangan Jalan

6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7) Pajak Air Tanah

8) Pajak Sarang Burung Walet

9) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 10) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

B. Pajak Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah kontribusi wajib dari kepada daerah yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa dan berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

C. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

Menurut Perda Kabupaten Karo Nomor 03 tahun 2012 Tentang Pajak Daerah , Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan dipungut sebagai pembayaran atas pemilikan, penguasaan ,dan/atau pemanfaatan oleh orang pribadi atau badan,kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan perkebunan, perhutanan,dan pertambangan.

Dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan

(40)

memperoleh manfaat dari bumi dan banguanan. Dapat dikatakan sebagai Wajib Pajak. Yang akan bertanggung jawab atas pengenan utang pajak atas Bumi dan Bangunan.

Dasar hukum pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan Kabupaten karo adalah

a. Undang-undang No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah

b. Perda Kabupaten Karo No.03 Tahun 2012 Tentang Pajak Daerah

D. Dasar Pengenaan PBB-P2

Dasar Pengenaan PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti. Besaran NJOP ditetapkan setiap tiga tahun sekali dan penetapan NJOP dapat dilakukan dengan 3 alternatif cara, yaitu:

a. Perbandingan harga dengan objek lain sejenis, yaitu

pendekatan/metode penetuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara membandingkannya dengan objek pajak lain yang

sejenis yang letaknya berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya

(41)

b. Nilai perubahan baru, yaitu suatu pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek tersebut pada saat penilaian dilakukan, yang dikurangi dengan penyusutan berdasarkan kondisi fisik objek tersebut.

c. Nilai jual pengganti, yaitu suatu pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu objek pajak yang berdasarkan pada hasil produksi objek pajak tersebut.

Sedangkan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) merupakan suatu batasan nilai bagi objek pajak yang tidak dikenakan pajak. Tujuan diterapkannya NJOPTKP adalah untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, yaitu bahwa orang yang

memiliki/menguasai/memanfaatkan suatu objek yang bernilai rendah, maka tidak akan dikenakan pajak.

E. Cara Perhitungan PBB-P2

Besaran pokok PBB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak setelah dikurangi NJOPTKP. Nilai jual untuk bangunan sebelum diterapkan tarif pajak dikurangi terlebih dahulu dengan NJOPTKP sebesar sepuluh juta rupiah. Secara umum perhitungan PBB adalah sesuai rumus berikut: Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x (NJOP – NJOPTKP) = Tarif Pajak x {NJOP Bumi + (NJOP Bangunan-NJOPTKP)}

(42)

F. Penerimaan Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan pendapatan asli daerah yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten karo Nomor 03 Tahun 2012 Tentang Pajak Daerah.

Berdasarkan penelitian di Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo maka dapat diuraikan dan dideskripsikan sebagai berikut:

Berikut ini adalah rincian penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Karo Table 3.1 Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Karo Tahun 2016-2018

(dalam Rupiah)

Uraian 2016 2017 2018

Target Realisasi Target realisasi Target realisasi

Pajak Hotel 4.034.205.000 4.962.315.406,90 4.855.600.000 5.665.532.999 6.195.000.000 7.148.409.296 Pajak Restoran 2.560.000.000 3.071.098.714,91 2.651.453.000 3.371.503.800 3.555.000.000 4.173.179.435 Pajak Hiburan 2.964.000.000 3.389.261.413,00 2.977.600.000 3.260.876.971 3.830.000.000 3.834.570.649 Pajak Reklame 200.000.000 248.099.663.00 353.790.600 494.201.070,00 353.790.600 538.423.781 Pajak

Penerangan Jalan

8.000.000.000 9.384.784.056,00 10.942.426.400 12.042.769.061 11.684.426.400 13.644.847.927

Pajak Air Tanah 7.200.000.000 6.787.575.284,00 6.926.892.500 6.098.321.257 6.926.892.500 5.956.994.983 Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan

469.760.000 292.086.261,00 1.320.624.000 131.866.400,00 450.624.000 1.110.542.873,20

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

4.500.000.000 5.114.306.080,00 5.481.453.000 5.543.283.671 5.881.453.000 5.186.540.234,02

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

1.500.000.000 2.105.684.059,00 5.285.084.000 10.349.353.019 2.659.737.000 3.306.410.558

Jumlah 31.428.010.00 0

35.355.210.937,8

1 40.794.923.500 46.957.708,248 41.536.923.500 44.899.919.736,2 2

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan asset Daerah Kabupaten Karo

(43)

G. Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Kabupaten Karo

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan adalah salah satu sumber pendapatan Asli Daerah, berikut merupakan hasil dari penerimaan PBB-P2 :

Table 3.2 Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pedesaan dan Perkotaan kabupaten karo tahun 2016-2018

(dalam Rupiah)

Uraian Tahun Target Realisasi Persentase Persentasi

Pertumbuhan Pajak Bumi

dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

2016 4.500.000.000 5.114.306.080,00 113.66 % 13.66 %

2017 5.481.453.000 5.543.283.671,00 101.13% 1.13 %

2018 5.881.453.000 5.186.540.234,02 88.18% (- 11,81) %

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan asset Daerah Kabupaten Karo

Berdasarkan data yang diperoleh diatas penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan pedesaan dan Perkotaan Kabupaten Karo dari tahun 2016-2017 sudah mengalami peningkatan yang cukup besar target bahkan melampaui target yang sudah ditentukan, tetapi pada tahun 2018 penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pedesaan dan Perkotaan Kabupaten Karo mengalami penurunan yang cukup besar.

H. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo tahun 2016-2018

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Berikut merupakan rincian dari penerimaaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo.

(44)

Table 3.3 Rincian PAD Kabupaten Karo Tahun 2016-2018

(dalam Rupiah)

Uraian 2016 (Rp)

2017 (Rp)

2018 (Rp) Pendapatan Pajak

Daerah 35.355.210.937,81 46.957.708.248,00 44.899.919.736,22 Pendapatan

Retribusi Daerah 10.087.475.523,00 12.382.297.099,50 12.041.993.035,00 Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang

dipisahkan 2.523.505.082,00 1.858.953.256,00 4.214.712.386,00 Lain-lain

Pendapatan Asli

daerah yang sah 51.947.111.756,35 96.667.262.372,63 98.032.572.315,06 Jumlah 99.913.302.299,166 157.866.720..976,13 159.189.1973.472,28 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan asset Daerah Kabupaten Karo

Berdasarkan Tabel 3.3 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo mengalami peningkatan setiap tahunnya tetapi ada bebarapa sumber dari PAD yang mengalami peningkatan dan penururunan yang siknifikan setiap tahunnya.

I. Besar Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupatn Karo besar kontribusi PBB-P2 terhadap PAD adalah :

Tabel 3.4 Kontribusi PBB-P2 terhadap PAD Kabupaten Karo

Tahun Pajak Daerah PBB-P2 Persentase

2016

35.355.210.937,81 5.114.306.080,00 12.6 % 2017

46.957.708.248,00 5.543.283.671,00 10.5 % 2018

44.899.919.736,22 5.186.540.234,02 10.4 % Jumlah

Sumber : Data Diolah

(45)

J. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan salah satu pegawai di bidang PBB-P2 Bapak Leo Gunawan adalah bahwa dalam menetapkan dan menentukan nilai rata-rata dari data yang diperoleh adalah dengan metode analisa perhitungan mikro/analisa trend. Dengan cara ini kita dapat membuat proyeksi dengan mengumpulkan data realisasi penerimaan pajak sejak 5 tahun kebelakang dan darisitulah kita akan menentukan nilai rat-rata dari data yang akan ditetapkan menjadi target pajak yang akan dicapai ditahun berikutnya.

Dari data yang diperoleh dalam 3 tahun terakhir ini penerimaan PBB-P2 sebenarnya sudah mencapai target yang telah ditentukan, namun pada tahun ke 3 atau tahun 2018 penerimaan PBB-P2 mengalami penurunan.

Sehingga penerimaan PBB-P2 hanya mencapai sekitar 75 % karena kebanyakan dari wajib pajak selalu menunggak untuk membayar kewajiban perpajakannya di tahun 2018.

Menurut Bapak Leo Gunawan, pencapaian Pajak Daerah merupakan salah satu faktor utama yang mendukung Pendapatan Asli Daerah termasuk PBB-P2. Semakin meningkat penerimaannya maka semakin besar pula PAD nya. Tetapi ada beberapa masalah yang sering dihadapi pegawai dalam pemungutan PBB-P2 adalah tidak adanya kesadaran dalam diri wajib pajak sehingga tidak membayar pajak, adanya kesalahan penulisan data yang tidak sesuai dengan data yang ada dilapangan, masih banyak tanah dan bangunan yang belum diketahui

(46)

kepemilikannya sehingga banyak sekali tanah yang kosong dang bangunan kosong yang tidak dilaporkan, pemikiran atau sumber daya manusia nya yang kurang mengerti akan pajak sehingga tidak begitu peduli dengan pajak, dan ada juga beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa membayar pajak itu sangat rugi karena hanya untuk memakmurkan pejabat negara padahal sebenarnya dia tidak tahu bahwa penerimaan pajak yang dipungut dari masyarakat itu adalah untuk kepentingan masyarakat juga seperti pembangunan fasilitas umum baik sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan fasilitas lainnya.

Oleh karena itu banyak sekali masyarakat yang masih kurang sadar akan pajak. Disamping itu ada juga masyarakat yang membayar pajak karena adanya kepentingan pribadi seperti ingin mengurus sertifikat tanah atau bangunan , sehingga mereka dengan terpaksa harus membayar pajak sebagai salah satu syarat dalam penerbitan sertifikat.

Jadi menurut hasil dari wawancara tersebut upaya yang bisa dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah adalah dengan membuat sosialisasi ke masyarakat tentang seberapa besar peran pajak dalam membangun negara, menyadarkan masyarakat dengan berbagai cara untuk membuat masyarakat sadar akan pajak. Hal lain yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan terjun langsung kelapangan dengan melihat situasi tanah dan bangunan yang belum jelas kepemilikannya, sehingga pegawai bisa mengamati dan mencari tahu kebenaran kepemilikan tanah dan bangunan tersebut. Upaya yang lain yang bisa dilakukan oleh pegawai adalah dengan sering melakukan interaksi dengan

(47)

masyarakat dalam memberikan informasi dan pengetahuan yang bisa mendorong masyarakat untuk taat pajak. Karena pendapatan dari pajak daerah termasuk PBB-P2 sangat berperan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah yang akan digunakan juga untuk kepentingan dmasyarakat. Karena semakin besar peningkatan penerimaan PBB-P2 maka semakin besar pula anggaran yang didapat oleh suatu desa tersebut dari pemerintah daerah sehingga dengan begitu semua masyarakat dapat menikmati pembangunan dan fasilitas lain yang ada didaerah.

(48)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Target dan realisasi PBB-P2 Pada BPKPAD Kabupaten Karo

Berdasarkan analisi tabel data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo dapat kita ketahui bahwa penerimaan PBB-P2 tahun 2016-2017 sudah mencapai target bahkan melampaui dari yang telah ditentukan.

Hal ini membuktikn bahwa pada tahun 2016-2017 penerimaan PBB-P2 telah mengalami peningkatan yang cukup besar dari tahun-tahun sebelumnya dan menunjukkan pemungutan dan penagihan yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo sudah baik sehingga tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya sudah bertanggungjawab, tapi hal ini belum bisa dikatakan maksimal karena pada tahun 2018 penerimaan PBB-P2 mengalami penurunan sehingga tidak tercapainya target yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa dalam 3 tahun terakhir ini peneriman PBB-P2 mengalami penaikan dan penururnan yang cukup besar terhadap Pendapatan Asli Daerah. Karena penerimaan PBB-P2 ini menentukan besarnya pajak daerah di Kabupaten Karo , semakin Besar kontribusi yang didapat dari PBB-P2 tersebut maka besar pula pendapatan daerah yang dijadikan sebagai Pendapatan asli daerah Kabupaten Karo.

(49)

B. Besar Kontribusi PBB-P2 Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo

Berdasarkan analisis data yang dilakukan besar kontribusi PBB-P2 pada tahun 2016 adalah sebesar 12,6%, tahun 2017 sebesar 10,5 %, tahun 2018 sebesar 10,4 %. Dari sekian banyak pajak daerah PBB-P2 termasuk salah satu pajak daerah yang berkontribusi terhadap Pendapatan asli daerah Kabupaten Karo. Untuk memperoleh data besarnya kontribusi PBB-P2 terhadap PAD dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Halim (2004:163) merumuskan formula untuk menghitung tingkat kontribusi PBB-P2 terhadap PAD adalah:

= Realisasi Penerimaan PBB-P2 X 100%

Realisasi Penerimaan PAD

C. Pengaruh Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD Kabupaten Karo

Berdasarkan data yang diperoleh maka kontribusi PBB-P2 sangat berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Karo karena PBB merupakan bagian dari Pajak Daerah. Pajak daerah menentukan besarnya peningkatan pada pendapatan asli daerah oleh sebab itu ketika penerimaan PBB-P2 semakin meningkat maka pendapatan asli daerah pun akan meningkat. Dengan begitu pemerintah bisa menjalankan program dan membangun fasilitan yang akan dinikmati bersama oleh masyarakat.

Walaupun pada kurun waktu 3 tahun terakhir ini kontribusi PBB- P2 terhadap PAD masih terbilang sedikit dibanding pajak daerah yang lainnya, PBB-P2 tetap menjadi salah satu pendukung tercapainya pajak

(50)

meningkatkan pendapatan daerah termasuk pajak daerah yang didalamnya terdapat PBB-P2.

D. Faktor-faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Meningkatkan Realisasi Penerimaan PBB-P2

Terdapat faktor penghambat yang menyebabkan realisasi penerimaan PBB tidak maksimal,terutama pada tahun 2018, sehingga kontribusi PBB terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kurang.

faktor penghambat tersebut antara lain : 1. Faktor yang Berasal dari Wajib Pajak

a. Wajib Pajak Lupa Membayar PBB Karena Faktor Kesibukan

Alasan yang dikemukan oleh Wajib Pajak dan aparat bahwa Wajib Pajak tidak memenuhi kewajibannya karena lupa untuk membayar PBB pada tahun berjalan.

b. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan Wajib Pajak yaitu pengetahuan Wajib Pajak mengenai PBB dari pengertian PBB, hak dan kewajiban sebagai Wajib Pajak, kapan harus membayar, dimana harus membayar.

c. Kesadaran Rendah Dalam Membayar PBB

Kesadaran wajib pajak untuk membayar PBB sangat mempengaruhi realisasi penerimaan PBB. Pada dasarnya wajib pajak itu mempunyai 2 nilai yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah daging. Nilai dominan yaitu nilai yang berhubungan dengan lingkungan sosial sekitar atu situasi

(51)

kondisi yang mempengaruhi seseorang, sedangkan niali mendarah daging adalah nilai yang sudah melekat pada diri manusia atau sudah menjadi kepribadiannya (Pratama, Y. P. (2016)). Dalam hal rendahnya kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB lebih mengarah pada nilai dominan karena rendahnya kesadaran biasanya lebih disebabkan karena kondisi yang memaksa wajib pajak dalam membayar PBB .

d. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan yaitu tingkat pendapatan yang diperoleh Wajib Pajak setiap bulan, mampukah digunakan untuk memenuhi kewajiban perpajakan khususnya PBB. Untuk itu masyarakat harus dapat meningkatkan pendapatannya dalam bidang pekerjaan yang digelutinya.

E. Upaya Yang Dilakukan Oleh Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo

Untuk mengatasi semua kendala dalam peningkatan penerimaan PBB-P2 di Kabupaten Karo Pemerintah Daerah Khususnya BPKPAD melakukan berbagai hal diantaranya adalah :

1. Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo meningkatkan pengawasan terhadap setiap wajib pajak baru dan wajib pajak yang tidak terdaftar lagi.

2. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) terhadap wajib pajak yang memiliki tunggakan

3. Melakukan pendataan terhadap wajib pajak sehingga data yang disampaikan dapat benar lagi.

(52)

4. Memfungsikan pengawasan-pengawasan dari Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo dengan tujuan untuk melaksanakan penagihan terhadap wajib pajak khususnya wajib pajak yang tidak taat pajak, bagi wajib pajak terutang, menunggak, dan sekaligus peninjauan kembali atau meneliti data dengan benar sehingga tidak adanya lagi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan besar pajak yang seharusnya terutang.

5. Melakukan pengawasan secara rutin kepada wajib pajak, hal ini dilakukan guna untuk menghindari adanya penyimpangan atau adanya data yang tidak benar disampaikan oleh wajib pajak.

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan penyajian yang disampaikan penulis didalam Laporan Tugas akhir ini maka penulis dapat mengambil kesimpulan :

1. Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak Bumi dan Bangunan adalah pungutan atas tanah dan bangunan yang muncul karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang atau badan yang memiliki suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya.

2. Target dan realisasi penerimaan PBB-P2 mengalami peningkatan di tahun 2016-2017 dan mengalami penurunan di tahun 2018. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadarn dalam masyarakat dan tunggakan-tunggakan masyakat yang tidak dibayarkan.

3. Besar kontribusi PBB-P2 terhadap PAD ditahun 2016 sebesar 12,6 %, pada tahun 2017 sebesar 10,5 % dan pada tahun 2018 sebesar 10,4 %.

4. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo.

Berdasarkan kontribusi yang diberikan oleh PBB-P2 terhadap PAD maka pendapatan asli daerah akan meningkat dan bertambah. Dengan peningkatan ini maka pendapatan asli daerah akan dibagikan untuk Anggaran Dana Desa yang bertujuan untuk mensejahterakan

(54)

masyrakat yang ada di kabupaten Karo. Jadi semakin besar penerimaan PBB-P2 yang didapat maka makin besar pula kesempatan masyarakat untuk membangun Desa dengan dana yang dibrikan pemerintah daerah.

5. Beberapa faktor yang menghambat penerimaan PBB-P2 adaklah : a. Kurangnya Kesadaran dalam diri masyarakat untuk membayar

pajak.

b. Adanya kesalahan data dilapangan yang membuat wajib pajak tidak membayar pajaknya

c. Tidak adanya bukti kepemilikan tanah atau bangunan sehingga banyak PBB-P2 yang tidak dipungut

d. Kurangnya sosialisasi pemerintah terkhusus Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo

6. Upaya yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo dalam peningkatan penerimaan adalah :

1. Melakukan pendataan kepada wajib pajak yang terdaftar dan tidak terdaftar lagi

2. Melakukan pengamatan tentang kepemilikan tanah dan bangunan

(55)

B. SARAN

Dari kesimpulan yang dibuat maka penulis dapat memberikan saran ataupun masukan sebagai berikut :

1. Agar pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dapat berjalan lebih mudah, Pemerintah dapat mengadakan sosialisasi mengenai betapa pentingnya pembayaran pajak untuk kesejahtraan masyarakat. Sehingga ada timbul kesadaran dalam diri masyarakat untuk segera membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Untuk meningkatkan dan memudahkan masyarakat untuk membayar pajak pemerintah dapat merancang suatu inovasi baru seperti aplikasi online yang bisa membantu masyarakat untuk lebih mudah membayar pajaknya sendiri dari rumah. Sehingga masyrakat tidak perlu repo-repot lagi pergi keluar untuk mengisi data-data yang harus diisi sebelum membayar pajak .

3. Untuk memudahkan pemerintah dalam melaksanakan tugasnya kelapangan maka pemerintah bisa membentuk sebuah tim peninjau untuk bertugas kelapangan sehinggga dengan begitu penugasan kelapangan akan lebih terjadwal.

4. Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo juga harus lebih meningkatkan lagi pengawasannya terhadap wajib pajak yang tidak taat serta dapat lebih tegas dalam memberi sanksi kepada wajib pajak ang tidak membayar kewajiban perpajakannya sehingga ada efek jera terhadap si wajib pajak.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anderson, Brock, Herschel. 2009. Pembiayaan Pembangunan Daerah. Jakarta Beaulieu. 2011. Traite De La Science Des Finances. Yogyakarta

Resmi. 2016. Perpajakan. Jakarta

Soemitro.2005.Dasar-Dasar Hukum Pajak.Jakarta UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajajakan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan PERATURAN DAERAH

Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 03 Tahun 2012 Tentang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

SUMBER LAIN

Husni.2016.http://perpajakan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/perpajakan/articl e/view/259.

Cermati.com.2016. https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan- jenis-jenisnya

http://karokab.go.id/id/attachments/article/706/Perda02_2011.pdf

Gambar

Table  3.2    Penerimaan  Pajak  Bumi  dan  Bangunan  pedesaan  dan  Perkotaan  kabupaten karo tahun 2016-2018
Table 3.3 Rincian PAD Kabupaten Karo Tahun 2016-2018  (dalam Rupiah)  Uraian  2016  (Rp)  2017 (Rp)  2018 (Rp)  Pendapatan Pajak  Daerah  35.355.210.937,81  46.957.708.248,00  44.899.919.736,22  Pendapatan  Retribusi Daerah  10.087.475.523,00  12.382.297.0

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan bahan pewarna sintetik pada makanan walaupun meskipun memiliki dampak yang baik bagi produsen dan konsumen, seperti penampakan makanan menjadi lebih

Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan perbandingan algoritma Naïve Bayes dengan Multinomial Naïve Bayes untuk menentukan algoritma mana yang lebih efektif dalam

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS PESONA dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan Kembali

etunicatum saja (tanpa P) dapat meningkatkan jumlah anakan, bobot biji isi, dan bobot kering tajuk dengan hasil yang sama seperti pada perlakuan pemberian P 50% saja..

Oleh karena itu dalam penelitian ini dikembangkan suatu konsep standar panduan sistem manajemen korosi yang terintegrasi, dengan suatu studi aplikasinya untuk pipa penyalur gas

10.6 Produk berbahaya hasil penguraian tidak ada informasi yang tersedia BAGIAN 11: Informasi Toksikologi 11.1 Informasi tentang efek toksikologis. Toksisitas akut

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan teoretis dari penelitian ini menganalisis untuk mengungkapkan citra kehidupan kaum marginal, khususnya dalam

Data konsentrasi padatan tersuspensi, kekeruhan dan logam berat dalam air diinterpretasikan dengan menggunakan software Arcgis 10.0, guna mengetahui sebaran secara