i
KONTRIBUSI KUALITAS BARANG, HARGA BARANG, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN BARANG BEKAS DI BARKAS DAMAI JALAN KALIURANG, SLEMAN, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Felisita Banandry Candra Christian NIM : 141324012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2018
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya mengucapkan puji syukur kapada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan rasa tulus, karya ini saya perembahkan sebagai ungkapan rasa terimaksih saya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan.
2. Kedua orang tua saya, Bapak Matheus Kristiyanto dan Ibu Valentina Kartini atas segala doa, dukungan, semangat, kesabaran, dan segalanya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Adik saya yang terkasih Vincensia Benandri Evivani Kristian yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat.
4. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
v
MOTTO
“
Setiap kali Anda melihat usaha yang sukses, disanalah seseorang telah membuat keputusan yang sangat berani”-Peter F. Drucker-
“Visi tanpa eksekusi adalah halusinasi”
-Henry Ford-
“Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini”
-Felisita-
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Felisita Banandry Candra Christian
NIM : 141324012
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
KONTRIBUSI KUALITAS BARANG, HARGA BARANG, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG BEKAS DI BARKAS DAMAI JALAN KALIURANG, SLEMAN, YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
viii
ABSTRAK
KONTRIBUSI KUALITAS BARANG, HARGA BARANG, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG BEKAS DI BARKAS DAMAI JALAN KALIURANG, SLEMAN,
YOGYAKARTA
Christian, Felisita Banandry Candra Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis kontribusi kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian barang bekas di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang dilaksanakan di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta pada bulan Juli-Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Sampel sebanyak 55 responden dan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.
Analisis data menggunakan regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas barang berkontribusi positif terhadap keputusan pembelian barang bekas di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta; (2) harga barang berkontribusi positif terhadap keputusan pembelian barang bekas di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta; (3) kualitas layanan berkontribusi positif terhadap keputusan pembelian barang bekas di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta;
dan (4) kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan secara bersama-sama berkontribusi terhadap keputusan pembelian barang bekas di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Slemann, Yogyakarta.
Kata kunci: kualitas barang, harga barang, kualitas layanan dan keputusan pembelian.
ix
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF PRODUCT QUALITY, PRICE, AND SERVICE QUALITY TOWARD PURCHASE DECISION OF SECONDHAND GOODS
IN BARKAS DAMAI JALAN KALIURANG, SLEMAN, YOGYAKARTA
Christian, Felisita Banandry Candra Sanata Dharma University
2018
The research aims to analyze the contribution of product quality, and service quality toward purchase decision of secondhand goods in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. This research is a explanatori research which conducted in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta on July- Agust 2018. The research population were customers in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. The research sample covered 55 respondents and the sampling technique was purposive sampling. The data collection method was a questionnaire. The data analysis was multiple linear regression analysis.
The results of data analysis showed that: (1) product quality had a positive contribution on purchase decision of secondhand goods in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta; (2) price had a positive contribution on purchase decision of secondhand goods in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta; (3) service quality had a positive contribution on purchase decision of secondhand goods in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta; and (4) product quality, price, and service quality give contribution on purchase decision of secondhand goods in Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Keywords: product quality, price, service quality and purchase decision.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“KONTRIBUSI KUALITAS BARANG, HARGA BARANG, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG BEKAS DI BARKAS DAMAI JALAN KALIURANG, SLEMAN, YOGYAKARTA”.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi bidang keahlian khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini dapat dilaksanakan dengan baik atas bantuan, bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat dan pertolongan-Nya.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M. Ed. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan dorongan dan pengharapan kepada penulis selama kuliah.
4. Bapak Y. M. V. Mudayen S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan dukungan, semangat dan meluangkan banyak waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.
xi
5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi yang telah banyak memberikan pengetahuan, mendidik dan membimbing saya selama perkuliahan.
6. Kedua orangtua saya, Bapak Matheus Kristiyanto dan Ibu Valentina Kartini yang selama ini telah memberi dukungan doa, kasih sayang, motivasi, perhatian, kesempatan, semangat serta pengorbanan yang diberikan dengan tulus selama ini.
7. Adik saya Vincentia Benandri Evivani Kristian yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk menulis skripsi.
8. Kepada Bapak Danang Sunarto, pemilik Toko Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian untuk penyusunan skripsi.
9. Orang terdekat sekaligus sahabat-sahabat saya Boby Eko Saputra, Shelfy Amanah Rohim, Ayu Suprihatin, Anastasia Dina, Angling Kesumo, Ayu Binanti Ana, Deo Gratias yang selalu memberikan semangat.
10. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2014.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
xii
Penulis berharap, skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan, kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk memperbaiki skripsi ini.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah... 7
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 8
xiv
F. Definisi Operasional... 9
BAB II KAJIAN TEORI ... 11
A. Perilaku Konsumen ... 11
1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 11
2. Pentingnya Perilaku Konsumen ... 12
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 13
B. Keputusan Pembelian ... 17
1. Pengertian Pengambilan Keputusan ... 17
2. Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen ... 17
3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 18
C. Kualitas Barang ... 21
1. Pengertian Produk ... 21
2. Klasifikasi Barang Konsumsi ... 22
3. Dimensi Kualitas Produk ... 23
D. Harga Barang ... 24
1. Pengertian Harga ... 24
2. Penetapan Harga... 24
E. Kualitas Layanan ... 29
1. Pengertian Kualitas Layanan... 29
2. Dimensi Kualitas Layanan ... 29
F. Hasil Penelitian Terdahulu ... 31
G. Kerangka Berpikir ... 33
xv
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Jenis Penelitian ... 38
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 39
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39
E. Teknik Pengambilan Sampel... 39
F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 40
G. Teknik Pengumpulan Data ... 43
H. Uji Instrumen Penelitian ... 45
1. Uji Validitas ... 45
2. Uji Reliabilitas ... 52
I. Teknik Analisis Data ... 53
1. Statistik Deskriptif ... 53
J. Uji Prasyarat ... 58
1. Uji Normalitas ... 58
2. Uji Linearitas ... 58
K. Uji Asumsi Klasik ... 59
1. Uji Multikolinearitas ... 59
2. Uji Heteroskesdastisitas ... 59
L. Regresi Linear Berganda ... 60
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 65
BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PPEMBAHASAN ... 69
A. Hasil Penelitian ... 69
xvi
1. Analisis Deskriptif ... 70
2. Analisis Uji Prasyarat Regresi ... 82
3. Uji Asumsi Klasik ... 84
4. Analisis Variabel dan Pengujian Hipotesis ... 87
B. Pembahasan ... 93
BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ... 102
A. Kesimpulan ... 102
B. Saran ... 103
C. Keterbatasan ... 104
DAFTAR PUSTAKA ... 106
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 108
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert ... 43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kualitas Barang ... 44
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Harga Barang ... 44
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesionet Variabel Kualitas Layanan ... 45
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian ... 45
Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Kualitas Barang ... 46
Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Harga Barang ... 47
Tabel 3.9 Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan ... 48
Tabel 3.10 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ... 49
Tabel 3.11 Uji Validitas Ulang Variabel Kualitas Barang ... 50
Tabel 3.12 Uji Validitas Ulang Variabel Harga Barang ... 50
Tabel 3.13 Uji Validitas Ulang Variabel Kualitas Layanan ... 51
Tabel 3.14 Uji Validitas Ulang Variabel Keputusan Pembelian ... 51
Tabel 3.15 Uji Reliabilitas ... 52
Tabel 3.16 Kategori Kualitas Barang ... 55
xviii
Tabel 3.17 Kategori Harga Barang ... 56
Tabel 3.18 Kategori Kualitas Layanan ... 57
Tabel 3.19 Kategori Keputusan Pembelian ... 58
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 71
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 72
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Baerdasarkan Jenis Pekerjaan ... 73
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ... 74
Tabel 5.6 Kategori Kualitas Barang ... 76
Tabel 5.7 Kategori Harga Barang ... 77
Tabel 5.8 Kategori Kualitas Layanan ... 79
Tabel 5.9 Kategori Keputusan Pembelian ... 81
Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas ... 82
Tabel 5.11 Hasil Uji Linieritas ... 83
Tabel 5.12 Hasil Uji Multikoliniearitas ... 85
Tabel 5.13 Hasil Uji Heteroskesdatisitas ... 86
Tabel 5.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 88
xix
Tabel 5.15 Hasil Uji F ... 91
Tabel 5.16 Hasil Uji Determinasi ... 92
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 19 Gambar 2.2 Langkah Kebijakan Penetapan Harga ... 25 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 37
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 108
Lampiran 2 Data Mentah Penelitian ... 121
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 141
Lampiran 4 Uji Prasyarat Regresi ... 146
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ... 148
Lampiran 6 Uji Regresi Linier Berganda ... 150
Lampiran 7 Lain-lain... 152
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir setiap hari, bahkan dalam hitungan waktu secara tidak disadari kita selalu melakukan pengambilan keputusan. Sebelum kita melakukan suatu tindakkan yang merupakan suatu keputusan, pasti kita memerlukan waktu untuk berpikir karena adanya berbagai pertimbangan-pertimbangan. Dalam konteks perilaku konsumen, pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Amirullah 2002:62).
J. Paul Peter dan Jerry C. Olson (1996:160), mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Persaingan di dunia perdagangan barang maupun jasa pada saat ini bisa dikatakan sangat ketat. Siapa sangka barang bekas di era sekarang ini semakin banyak diminati oleh masyarakat. Peminat barang bekas ini bisa dikatakan tidak sedikit, hal ini dibuktikan dengan masih bertahannya pedagang-pedagang barang bekas di sejumlah lokasi.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri masih bertahan juga sejumlah lokasi yang memperjualbelikan barang bekas, antara lain Awul-awul atau
Sandang Murah, toko Barkas, Pasar Klithikan Pakuncen, Pasar Senthir, Pasar Klitikan Niten, dll. Selain itu, situs-situs online yang menjual barang bekas juga semakin bermunculan yang salah satunya adalah OLX.
Situs jual beli barang bekas OLX mencatat peningkatan jumlah penggunaan situs ini. Berdasarkan artikel yang dimuat dari mertotvnews.com (17/06), peminat barang bekas di OLX disebutkan naik 15 persen dibandingkan tahun 2016 lalu. Melalui peningkatan presentase tersebut dapat dikatakan bahwa barang bekas pada saat ini semakin diminati oleh para konsumen.
Kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat membuat masyarakat akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan adalah suatu hal utama yang harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup. Dari jaman manusia pertama diturunkan hingga saat ini manusia selalu dihadapkan pada masalah klasik tentang bagaimana memenuhi kabutuhan hidup. Banyak cara yang dilakukan manusia pada jaman dulu untuk memenuhi kebutuhan hidup, berburu adalah salah satu contoh nyata manusia pada jaman dulu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun sampai sekarang masih tetap dilakukan hanya saja dengan cara yang lebih modern.
Kebutuhan hidup manusia pada dasarnya berbeda satu sama lain tergantung pada subjek yang membutuhkan, misalnya seorang siswa membutuhkan alat tulis sedangkan dokter membutuhkan alat kedokteran.
Kebutuhan adalah suatu hal yang muncul secara naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan juga diartikan sebagai
keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberi kepuasan terhadap manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani.
Secara mendasar kebutuhan pokok manusia terdiri dari kebutuhan pangan, sandang dan papan.
Seiring perkembangan zaman kebutuhan manusia semakin beragam dan terus mengalami progres, hal ini membuat masyarakat kesulitan dalam hal menentukan mana kebutuhan primer dan yang mana kebutuhan sekunder. Karena kebutuhan manusia yang sangat banyak membuat masyarakat bersaing satu sama lain untuk mendapatkan barang pemuas kebutuhan dan berfikir bagaimana cara untuk memperoleh barang yang memiliki kualitas baik dengan harga yang relatif murah.
Barkas atau barang bekas bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan barang yang memiliki kualitas yang baik dengan harga yang relatif murah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada jaman dulu masyarakat masih memiliki anggapan bahwa membeli barang bekas merupakan tindakan jual beli yang hanya di lakukan oleh orang miskin saja dan malu jika diketahui oleh orang lain. Baik penjual maupun pembeli sering sembunyi-sembunyi pada saat melakukan transaksi jual beli barang bekas.
Siapa sangka di era sekarang ini barang bekas tidak lagi menjadi incaran mereka yang hanya berpenghasilan rendah, melainkan dari mereka kalangan menengah keatas yang sangat senang memperoleh barang berkualitas dengan harga yang murah.
Barang yang dijual belikan merupakan barang-barang bekas (second) yang masih layak pakai dan memiliki kualitas dengan harga yang relatif miring. Selain kulitas dan harga barang, kualitas pelayanan dapat juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap barang bekas. Konsumen yang merasa puas atas kualitas pelayanan yang diberikan pasti akan kembali membeli, dan mereka akan memberi tahu yang lain tentang pengalaman baik mereka mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Kualitas layanan yang baik bisa dilihat dari kualitas pekerja atau karyawannya, peralatan yang tersedia, kesabaran dalam melayani konsumen, serta kejujuran dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.
Ada beberapa toko di Yogyakarta yang menjual belikan barang-barang bekas. Salah satunya adalah toko “Barkas” yang merupakan singkatan dari “baru atau bekas”. Toko ini menjual berbagai macam barang bekas mulai dari kasur, almari, mesin cuci, sepeda, pernak-pernik rumah tangga, berbagai barang bekas koleksi, dan lain-lain. Barkas lebih banyak menjual barang bekas berbagai kebutuhan rumah tangga.
Toko Barkas ini menerapkan sistem titip bagi siapa pun yang ingin menjual barang bekasnya. Kebanyakan orang yang menitipkan barangnya di Barkas untuk di jual berasal dari kalangan mahasiswa yang baru saja mengakhiri masa studinya. Para mahasiswa yang berasal dari luar Jawa khususnya, mereka pasti akan berpikir ulang jika ingin membawa barang-barang mereka kembali daerah asal karena akan memerlukan banyak biaya untuk pengirimannya. Maka banyak orang yang memutuskan untuk menitipkan barangnya di Barkas.
Selain itu, Barkas juga menggunakan sistem bagi hasil. Jika barang yang dititipkan sudah terjual, maka Barkas akan memperoleh keuntungan juga dari penjualan barang tersebut. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah atau bagi kantong mahasiswa, membeli barang di toko ini bisa menjadi salah satu solusi yang baik.
Pengaruh kualitas produk, harga dan layanan terhadap minat konsumen dalam membeli barang bekas pakai di pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta telah diteliti sebelumnya (Noor Anisa dan Ahmad Ma’ruf, 2009). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, harga dan layanan berpengaruh secara signifikan pada jumlah pembelian konsumen terhadap barang bekas pakai di Pasar Klithikan.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian Noor Anisa dan Ahmad Ma’ruf (2009) terletak pada keputusan pembelian konsumen terhadap barang bekas yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti apakah variabel kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap barang bekas khususnya di toko Barkas Damai Jl Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Keputusan konsumen untuk mau membeli atau tidak suatu produk khususnya barang bekas ditentukan oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian suatu barang bisa dilihat dari faktor budaya, sosial, ekonomi dan bauran pemasaran.
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dari segi bauran pemasaran, di antaranya adalah kualitas barang, harga barang dan kualitas layanan. Untuk menarik minat konsumen membeli barang bekas maka dibutuhkan kualitas produk yang bermutu dan juga harga yang kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan barang baru yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen.
Setelah melihat kualitas barang bekas yang ditawarkan, konsumen akan membandingkan harga barang bekas dengan harga barang baru yang kemudian konsumen dapat mempertimbangkan keputusan pembelian barang bekas. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen juga akan mempengaruhi keputusan pembelian barang bekas.
Melihat fenomena perilaku konsumen terhadap barang bekas yang meningkat jumlahnya menjadi hal yang menarik untuk dicermati. Barang bekas memiliki harga jual yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga barang baru namun tetap memiliki kualitas yang baik. Hal tersebut dianggap dapat memangkas pengeluaran yang harusnya dibelanjakan untuk membeli kebutuhan dengan harga yang mahal. Hal inilah yang mendasari peneliti melakukan penelitian mengenai “Kontribusi Kualitas Barang, Harga Barang, dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Barang Bekas di Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan mendalam, maka peneliti memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, peneliti memberikan batasan hanya berkaitan dengan kontribusi kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini dilakukan pada konsumen barang bekas di Toko Barkas Damai.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kontribusi kualitas barang terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen?
2. Bagaimana kontribusi harga barang terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen?
3. Bagaimana kontribusi kualitas layanan terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen?
4. Bagaimana kontribusi kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis kontribusi kualitas barang terhadap keputusan pembelian konsumen pada barang bekas di Barkas Damai.
2. Untuk menguji dan menganalisis kontribusi harga barang terhadap keputusan pembelian konsumen pada barang bekas di Barkas Damai.
3. Untuk menguji dan menganalisis kontribusi kualitas layanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada barang bekas di Barkas Damai.
4. Untuk menguji dan menganalisis kontribusi kualitas barang, harga barang dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada barang bekas di Barkas Damai.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Konsumen
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada konsumen tentang barang bekas dan bisa menarik minat konsumen untuk membeli barang bekas.
2. Bagi Penjual Barkas
Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk para pelaku usaha khususnya penjual barang bekas agar dapat meningkatkan penjualannya.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti untuk menjelaskan tentang faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian barang bekas. Lewat penelitian ini juga, peneliti bisa menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sampai memperoleh gelar Sarjana.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca sebagai referensi penelitian yang relevan untuk penelitian selanjutnya.
F. Definisi Operasional 1. Kualitas barang
Kualitas barang adalah persepsi konsumen tentang kondisi barang bekas yang menggambarkan barang tersebut memiliki nilai tersendiri menurut penilaian konsumen dan masih pantas untuk dijualbelikan di Toko Barkas.
Kualitas barang dalam hal ini dapat dilihat melalui fungsi barang, daya tahan barang, dan daya tarik barang bekas yang dijual di Toko Barkas. Variabel kualitas barang diukur menggunakan skala Likert dengan kategori: sangat baik, baik, buruk, dan sangat buruk.
2. Harga Barang
Harga barang adalah persepsi konsumen tentang kesesuaian harga dengan kualitas dan manfaat yang diperoleh konsumen serta keterjangkauan harga barang yang ditawarkan di Toko Barkas. Variabel harga barang diukur menggunakan skala Likert dengan kategori: sangat murah, murah, mahal, dan sangat mahal.
3. Kualitas Layanan
Kualitas pelayanan adalah persepsi konsumen dilihat dari kualitas pekerja atau karyawannya, peralatan yang tersedia, kesabaran dalam melayani konsumen, serta kejujuran dalam memberikan pelayanan pada konsumen di Toko Barkas. Variabel kualitas layanan diukur menggunakan skala Likert dengan kategori: sangat baik, baik, buruk, dan sangat buruk.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian yang dimaksud adalah persepsi tindak lanjut konsumen dalam memilih untuk membeli atau tidak membeli barang bekas di Toko Barkas melalui pertimbangan kualitas barang, harga barang dan kualitas layanan yang diberikan di Toko Barkas. Variabel keputusan pembelian diukur dengan menggunakan skala Likert dengan kategori: membeli, cenderung membeli, cenderung tidak membeli, tidak membeli.
11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungaan dengan konsumsi (Kotler dan Keller:2012).
“Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evalauting, acquiring, using, or disposting of goods and services”. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa (David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta 1993:5)
“Consumer behavior is the defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic good service including the decision process that precede and determine these acts”. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-
barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (James F. Engel et al 1992:3)
American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka” (Amirullah 2002: 2)
2. Pentingnya Perilaku Konsumen
Menurut Amirullah (2002: 3), perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari. Konsumen selalu berinteraksi dengan lingkungannya, maka secara otomatis perilaku konsumen akan berubah- ubah bahkan dalam hitungan hari. Perilaku konsumen disini penting untuk memahami mengapa dan apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.
Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan. Setiap keputusan yang diambil oleh konsumen pasti didasarkan pada alasan- alasan tertentu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Proses pengambilan keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan dan faktor eksternal. Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar akan mudah untuk menggambarkan bagaimana proses keputusan itu di buat.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Amirullah (2002: 45-59) dalam kajian mengenai perilaku konsumen, beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi keputusan membeli seseorang dapat dikelompokkan menjadi empat faktor utama yaitu; budaya, sosial, ekonomi dan usaha pemasaran/marketing mix.
a. Faktor Budaya
Budaya didefinisikan sebagai sejumlah nilai, kepercayaan dan kebiasaan yang digunakan untuk menunjukkan perilaku konsumen langsung dari kelompok masyarakat tertentu (Schiffman dan Kanuk 2000:322).
1) Sub Budaya
Setiap budaya terdiri dari dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih kecil. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
2) Kelas Sosial
Pengelompokan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam pasar, yang tersusun secara hirarki dan para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, namun juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan wilayah tempat tinggal. Kelas sosial juga dapat dilihat dari gaya hidup yang dijalani seseorang. Gaya hidup (life
style) merupakan pola hidup atau kebiasaan hidup seseorang yang merupakan wujud dari aktualisasi diri.
b. Faktor Sosial
1) Kelompok Referensi
Kelompok referensi diartikan sebagai sejumlah orang atau kelompok yang bertindak sebagai pembanding terhadap individu dalam setiap bentuk nilai, sikap atau penuntun kearah perilaku.
Konsep dasar ini memberikan manfaat terhadap pemahaman mengenai pengaruh orang terhadap sikap, perilaku dan kepercayaan konsumsi individu. Sampai saat ini konsep kelompok referensi telah digunakan oleh para pengiklan dalam upaya mereka untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk dan merk mereka.
2) Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang sangat penting dan besar dalam perilaku konsumen yang sekaligus sebagai sebuah kelompok referensi dengan anggota keluarga yang menunjukkan nilai-nilai, norma, dan standar keluarga dalam perilakunya. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri dan anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda.
c. Faktor Ekonomi
1) Pertumbuhan Ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan jika tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai lebih tinggi dari waktu sebelumnya. Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tiggi akan menjadi peluang besar bagi setiap perusahaan dalam meraih pasar. Hal ini dimungkinkan karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membentuk masyarakat yang memiliki daya beli yang tinggi pula.
2) Pendapatan per Kapita
Pendapatan per kapita masyarakat adalah jumlah uang yang dimiliki masyarakat setempat untuk melakukan transaksi-transaksi ekonomi. Masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi biasanya diikuti dengan semakin meningkatnya kebutuhan- kebutuhan yang berarti adanya peluang pasar.
3) Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan tingkat kenaikan harga-harga barang yang berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama. Tingkat inflasi yang tinggi mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli suatu barang.
d. Faktor Bauran Pemasaran 1) Variabel Produk
Produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan (Kotler 1994:508)
2) Variabel Harga
Karena harga dapat secara langsung berkaitan dengan tiap-tiap macam strategi pemasaran, maka sasaran penetapan harga perlu secara jelas menggambarkan strategi pemasaran yang dipilih.
3) Variabel Promosi
Strategi promosi terbukti sangat efektif untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Salah satunya adalah dengan menampilkann seorang public figure seolah-olah konsumen merasa bahwa ia telah atau akan ama seperti apa yang ditampilkan itu.
4) Variabel Distribusi
Harga tidak akan menjadi maslah bagi konsumen apabila mereka menganggap bahwa kemudahan memperoleh adalah tujuan utama mereka. Konumen akan memilih produk yang menurut mereka tidak memberikan kesulitan walaupun produk itu memiliki fungsi dan harga yang relatif sama.
B. Keputusan Pembelian
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
J. Paul Peter dan Jerry C. Olson (1996:160) mengungkapkan bahwa yang dimaksud pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dau atu lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Dalam konteks perilaku konsumen, maka pengambilan keputusan konsumen (consumer dicision making) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
2. Tingkatan Pengambilan Keputusan Konsumen a. Extensive problem solving.
Pada tingkat ini konsumen sangat membutuhkan banyak informasi untuk lebih meyakinkan keputusan yang akan diambilnya.
Konsumen dalam hal ini telah memiliki kriteria-kriteria khusus terhadap barang yang akan dipilihnya. Pengambilan keputusan ini juga melibatkan keputusan multi pilihan dan upaya kognitif serta perilaku yang cukup besar. Akhirnya pengambilan keputusan ini cenderung membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Limited problem solving.
Konsumen tidak begitu banyak memerlukan informasi, akan tetapi konsumen tetap perlu mencari-cari informasi untuk lebih memberikan keyakinannya. Biasanya konsumen yang berada pada tingkat ini selalu membanding-bandingkan merk atau barang dengan menggali terus informasi-informasi. Disini lebih sedikit alternatif yang dipertimbangkan dan demikian pula dengan proses integrasi yang dibutuhkan. Pilihan yang melibatkan pengambilan keputusan terbatas biasanya cukup cepat, dengan tingka upaya kognitif dan perilaku yang sedang.
c. Routinized response behavior
Karena konsumen telah memiliki banyak pengalaman membeli, maka informasi biasanya tidak diperlukan lagi. Informasi yang dicari hanyalah untuk membandingkan saja, walaupun keputusan itu sudah terpikirkan oleh mereka. Dibandingkan dengan tingkat yang lain, perilaku pilihan rutin membutuhkan sangat sedikit kapasitas kognitif atau kontrol sadar. Pada dasarnya, rencana keputusan yang telah dipelajari konsumen diaktifkan kembali dari ingatan dan dilalukan secara otomatis untukk menghasilkan perilaku konsumen.
3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Nugroho J Setiadi (2003:14) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut:
Gambar 2.1
Proses Pengambilan Keputusan
a. Mengenali Kebutuhan
Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau kebutuhan normal manusia dan rangsangan eksternal.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif. Konsumen akan mendapatkan informasi dari berbagai sumber, di antaranya adalah sumber pribadi, sumber komersial, sumber umum, dan sumber pengalaman.
c. Evaluasi Alternatif
Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin
Mengenali Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternaif
Keputusan Membeli
Perilaku Pasca Pembelian
mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang setiap merek berada pada ciri masing-masing.
d. Keputusan Membeli
Ada dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan berdasarkan intensitas sikap negatif orang lain dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor yang kedua adalah keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
e. Perilaku Pasca Beli
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
C. Kualitas Barang 1. Pengertian Produk
Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1989:89).
Menurut Kotler (1989:107), setiap produk selalu memiliki atribut yang berwujud, seperti misalnya mutu, ciri-ciri dan model. Sesudah perusahaan memperkenalkan produk tertentu di pasar, maka ia akan mulai menyempurnakan atribut produknya agar bisa bertahan menghadapi setiap tantangan dalam siklus hidup produk.
a. Mutu Produk
Yang dimaksud dengan mutu adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka mutu merupakan satu pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan dan pemeliharaan. Kebanyakan produk dipasarkan dengan salah satu derajat mutu dari empat tingkat sebagai berikut: rendah, rata-rata, tinggi dan istimewa. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan untuk pasar memasang harga jual yang lebih tinggi. Kualitas haruslah ditetapkan dengan memperhatikan segmen pasar tertentu yang menjadi sasaran perusahaan.
b. Ciri-ciri Produk
Produk apapun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri yang beragam.
Sering model yang sederhana, tanpa keistimewaan apapun menjadi
langkah awal pelemparan produk di pasar. Berikutnya perusahaan dapat saja menciptakan model yang lebih baik dengan cara menambah satu atau beberapa ciri lagi. Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara memenangkan persaingan, karena hal ini adalah alat untuk mmbedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.
c. Gaya atau Corak Produk
Cara lain lagi untuk menunjukkan perbedaan produk dibanding dengan produk pesaing adalah melalui gaya, corak, atau disain. Pada hakekatnya, disain yang menarik membawa berbagai keuntungan.
Disain dapat menciptaan sebuah kepribadian tersendiri sehingga menonjol bila dibandingkan dengan produk-produk pesaing yang kelihatan serupa.
2. Klasifikasi Barang Konsumsi
Menurut Kotler (1989:93), salah satu cara strategi pemasaran yang bagus adalah dengan mengelompokkan barang berdasarkan kebiasaan konsumen dalam membeli. Dalam hal ini barang dikelompokkan menjadi empat bagian, antara lain:
a. Barang kebutuhan sehari-hari, merupakan barang yang pada umumnya dibeli sering kali, segera dan memerlukan usaha yang sangat kecil dalam pembandingan dan pembeliannya.
b. Barang belanjaan, barang yang dalam proses memilih dan membelinya konsumen melakukan perbandingan-perbandingan berdasarkan kesesuaian, mutu, harga, dan modelnya.
c. Barang khusus, barang yang memiliki ciri unik dan/atau merk khas dimana sekelompok konsumen bersedia berusaha lebih keras dalam proses membeli.
d. Barang yang tidak dicari, barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya.
3. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Body, Walker dan Larrece (2000:422), apabila peruahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan pesaing.
Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dari sebuah produk.
b. Durability (daya tahan), berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
c. Conformance to spectification (kesesuaian dengan spesifikasi), sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
d. Features (keistimewaan), karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e. Reliability (keandalan), probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bias dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
g. Pereceived quality (kesan kualitas), hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
h. Design (desain) merupakan aspek pembentuk image produk, desain yang baik dapat menarik perhatian, memperbaharui performa, mengkomunikasikan nilai produk dengan pasar sasaran.
D. Harga Barang
1. Pengertian Harga
Menurut Kotler (2005:139), harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan unsur biaya. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar tentang produk dan mreknya.
Harga telah diperlakukan sebagai penentu utama pilihan pembelian, pada umumnya harga ditetapkan melalui negosasi antara pembeli dan penjual.
2. Penetapan Harga
Menurut Kotler (1989:136), penetapan harga jual akan menjadi satu masalah bila terjadi pada saat perusahaan mengembangkan suatu
produk baru, pada saat memperkenalkan produk lamanya pada saluran distribusi yang baru atau pada wilayah baru, dan pada saat mengikuti tender baru. Perusahaan harus menetapkan harga sesuai dengan nilai yang diberikan dan dipahami pelanggan. Jika harganya ternyata lebih tinggi daripada nilai yang diterima, perusahaan tersebut akan memiliki kemungkinan untuk memetik laba. Jika harganya terlalu rendah daripada nilai yang diterima, perusahaan tersebut tidak akan berhasil menuai kemungkinan memperoleh laba.
Kotler (2005:142) mengungkapkan bahwa ada enam langkah yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan penetapan harga, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kebijakan Penetapan Harga
a. Memilih tujuan penetapan harga
Semakin jelas tujuan suatu perusahaan, semakin mudah dalam menetapkan harga. Setiap tingkat harga akan membawa dampak yang berbeda pada tujuan, ada empat tujuan usaha yang utama yang dapat diraih oleh perusahaan melalui penetapan harga: kelangsungan hidup perusahaan, memaksimalkan laba sekarang, memaksimalkan pangsa pasar, dan menguasai pasar secara maksimum.
Memilih tujuan penetapan
harga
Menentukan permintaan
Memperkirakan biaya
Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
Memilih metode penetapan
harga
Memilih harga akhir
b. Menentukan permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. Pada umumnya permintaan dan harga berbanding terbalik, semakin tinggi harganya maka semakin rendah permintaannya. Bebrapa konsumen menganggap harga yang lebih tinggi sebagai pertanda produk yang lebih baik, namun jika harga tersebut terlalu tinggi tingkat permintaannya mungkin akan turun.
c. Memperkirakan biaya
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk produksinya. Biaya menentukan batas terendahnya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk, termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan risikonya.
d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
Suatu perusahaan perlu memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga perusahaan pesaing. Jika tawaran perusahaan mengandung ciri-ciri diferensiasi positif yang tidak ditawarkan pesaing, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan ditambahkan dari harga pesaing tersebut. Begitu pula sebaliknya jika tawaran pesaing mengandung beberapa ciri yang tidak ditawarkan perusahaan, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan dikurangkan dari harga perusahaan.
e. Memilih metode penetapan harga
Biaya menentukan batas terendah suatu harga melalui harga pesaing dan harga barang pengganti sebagai titik yang mengarahkan.
Perusahaan pasti akan memilih metode penetapan harga yang sesuai dengan kondisi perusahaannya. Ada pun metode penetapan harga yang sering digunakan adalah penetapan harga markup (markup pricing), penetapan harga sasaran pengambilan (target-return pricing), penetapan harga persepsi nilai (perceived-value pricing), penetapan harga nilai (value pricing), penetapan harga umum (going-rate pricing), penetapan harga tipe lelang (auction-type pricing), dan penetapan harga kelompok (group pricing).
f. Memilih harga akhir
Metode penetapan harga membantu mempersempit ruang gerak yang harus digunakan perusahaan untuk memilih harga akhir. Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan faktor- faktor tambahan, yang meliputi penetapan harga psikologis, penetapan harga berbagi laba dan risiko, pengaruh unsur bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak harga terhadap pihak lain.
Menurut Tjiptono (1997:157) harga dapat diukur melalui lima aspek yang meliputi:
1. Daya beli
Daya beli adalah kemampuan pelanggan membeli banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu, dengan tingkat harga tertentu, pada pendapatan tertentu, dan dalam periode tertentu.
2. Kemampuan untuk membeli
Kemampuan pelanggan dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi pelanggan, kecenderungan perminatan masa lalu.
3. Gaya hidup pelanggan
Perilaku pelanggan dibagi menjadi dua, yaitu perilaku pembelian dan perilaku konsumsi. Keduanya dipengaruhi oleh gaya hidup dan juga faktor-faktor yang mendukung gaya hidup.
Pada perilaku pelanggan pembelian, gaya hidup akan mempengaruhi bagaimana pelanggan melakukan pembelian, kapan pelanggan melakukan pembelian, dimana pelanggan melakukan pembelian, apa yang dibeli oleh pelanggan, dan dengan siapa pelanggan melakukan pembelian. Pada perilaku konsumsi, gaya hidup mempengaruhi dimana konsumsi dilakukan, bagaimana konsumsi dilakukan, kapan konsumsi dikalukan, dan apakah yang dikonsumsi.
4. Manfaat produk
Manfaat produk adalah manfaat yang langsung dapat dinikmati setelah melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
5. Harga produk lain
Apabila harga suatu produk dipasaran cukup tinggi, hal ini menandakan bahwa kualitas produk tersebut cukup baik dan merek produk dibenak pelanggan adalah cukup bagus dan meyakinkan.
E. Kualitas Layanan
1. Pengertian Kualitas Layanan
Pelayanan (Service) menurut Kotler (Laksana, 2008:85) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Menurut Zeithaml, et.al (Laksana, 2008:88), kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka.
2. Dimensi Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman (Laksana, 2008:91), kualitas pelayanan memiliki sepuluh dimensi sebagai beikut:
a. Tangibel (fasilitas fisik) meliputi fasilitas tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak, dan tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan, dan perlengkapan yang modern.
b. Credibility (kredibilitas) meliputi kepercayaan, keyakinan, dan kejujuran dalam pelayanan.
c. Competence (kompeten) meliputi ketrampilan dan pengetahuan layanan.
d. Acces (akses) meliputi memberikan/menyediakan keinginan pelanggan dan pelayanan mudah dihubungi.
e. Reliability (reliabilitas) meliputi efektifitas informasi jasa, penampilan barang, pembuatan nota dan pencatatan nota.
f. Responsiveness (responsif) yaitu cepat tanggap membantu dengan segera memecahkan masalah.
g. Courtesy (kesopanan) meliputi kesopanan, penghargaan, bijaksana, dan keramahan pelayanan.
h. Communication (komunikasi) meliputi komunikasi yang baik dan bisa mendengarkan pendapat pelanggan.
i. Understanding to customer (memahami pelanggan) yaitu mengerti dan memahami kebutuhan dari pelanggan.
j. Security (keamanan) yaitu memberikan rasa nyaman dan membebaskan dari segala risiko atau keragu-raguan pelanggan.
F. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu Noor Anisa dan Ahmad Ma’ruf (2009), menganalisis minat konsumen dalam membeli barang bekas pakai di pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta. Tujuan penelitian tersebut untuk mementukan apakah kualitas produk, harga, dan layanan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli barang bekas pakai. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa variabel jumlah kualitas produk berpengaruh secara signifikan pada jumlah pembelian konsumen, begitu pula dengan variabel harga dan layanan berpengaruh secara signifikan pada jumlah pembelian konsumen pada barang bekas pakai. Variabel jumlah kualitas produk berpengaruh secara signifikan pada jumlah pembelian konsumen karena nilai statistik t sebesar 3,957 lebih besar dari t tabel. Variabel harga berpengaruh secara signifikan pada tingkat pembelian konsumen karena nilai statistik t sebesar 5,463 lebih besar dari t tabel. Variabel layanan berpengaruh secara signifikan pada jumlah pembelian konsumen karena nilai statistik t sebesar 3,667 lebih besar dari nilai t.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Al Mauzin pada tahun 2017 tentang
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepatu Bekas”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian dan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, tempat, dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu bekas di Kendari Beach. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan metode skala likert
dan analisis konfirmatori faktor serta analisis linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, tempat, dan citra merek merupakan faktor dari pada keputusan pembelian dan secara simultan kualitas produk, harga, tempat, dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan secara parsial kualitas produk, harga, dan tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan citra merek secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu bekas di Kendari Beach.
Penelitian terkait dengan bauran pemasaran juga dilakukan oleh Yusy Iralisa (2017) tentang “Pengaruh Marketing Mix (Produk, Harga, Lokasi dan Promosi) Terhadap Loyalitas Pelanggan Dunkin Donuts Bandar Lampung”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi terhadap loyalitas pelanggan pada Dunkin Donuts Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel yaitu accidential sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, hasil penelitian menunjukan bahwa variabel produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Dunkin Donuts Bandar Lampung. Berdasarkan analisis data diperoleh F hitung 330,564 > F tabel 2,50 dengan koefisien determinasi yaitu 0,947 yang berarti loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh variabel produk, harga, lokasi dan promosi sebesar 94,7%, sisanya 5,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
G. Kerangka Berpikir
Ada tiga faktor yang memiliki kontribusi terhadap keputusan pembelian, antara lain sebagai berikut:
1. Kontribusi kualitas barang terhadap keputusan pembelian
Kualitas barang akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perusahaan harus dapat bersaing dan mempengaruhi pelanggan agar tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Kualitas barang yang baik akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan para konsumennya. Semaik baik kualitas barang maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu barang. Para konsumen akan menilai kualitas barang itu baik jika ketepatan spesifikasi barang sesuai dengan keinginan konsumen, misalnya barang yang ditawarkan dapat berfungsi dengan normal dan bebas dari kerusakan. Setelah mengkonsumsi atau membeli suatu barang, konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap kualitas barang yang dibelinya. Kepuasan yang dirasakan konsumen akan mendorong konsumen untuk membeli ulang barang tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika konsumen tidak merasa puas konsumen akan kecewa dan menghentikan pembelian kembali dari produk tersebut.
Hipotesis 1:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan kontribusi kualitas barang terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen.
Ha : Ada pengaruh signifikan kontribusi kualitas barang terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen.
2. Kontribusi harga barang terhadap keputusan pembelian
Dalam melakukan pembelian, biasanya hal yang lebih dulu diperhatikan oleh konsumen adalah harga barang tersebut. Untuk mendapatkan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan, konsumen harus mengeluarkan sejumlah uang agar memiliki barang tersebut. Penetapan harga oleh suatu perusahaan merupakan satu hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Bagi para konsumen yang berpendapatan tinggi menganggap bahwa harga suatu barang yang ditawarkan tersebut murah, namun bagi konsumen yang berpendapatan rendah beranggapan bahwa harga barang tersebut sangat mahal. Jika perusahaan menetapkan harga yang terlalu tinggi, maka minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkannya akan menjadi rendah. Biasanya harga barang memiliki kaitan dengan kualitas barang, jika barang yang ditawarkan memiliki nilai dan memberikan manfaat bagi konsumen sesuai dengan harga yang ditawarkan hal tersebut akan mempengaruhi keputusan pembelian barang bekas.
Hipotesis 2:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan kontribusi harga barang terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen.
Ha : Ada pengaruh signifikan kontribusi harga barang terhadap keputusan pembelian barang bekas oleh konsumen.
3. Kontribusi kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
Pelayanan kepada konsumen memegang peranan yang penting dalam melakukan pemasaran atau penjualan. Dalam sebuah usaha menawarkan produk atau barang saja tidaklah cukup, faktor yang menentukan keberhasilan penjualan adalah seberapa bagus layanan yang kita berikan kepada pelanggan. Pelayanan harus diberikan mulai dari sebelum, sewaktu, dan sesudah proses pembelian berlangsung untuk menjamin kebutuhan konsumen sudah terpenuhi. Semakin baik tingkat pelayanan dari suatu perusahaan akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen. Dengan memberikan kualitas layanan yang baik kepada konsumen maka konsumen akan merasa puas serta mampu mempengaruhi konsumen dalam pembelian ulang barang yang ditawarkan oleh perusahaan.
Hipotesis 3:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan kontribusi kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.
Ha : Ada pengaruh signifikan kontribusi kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.
4. Kontribusi kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian
Kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan merupakan faktor-faktor penting yang ada dalam bidang pemasaran suatu perusahaan.
Kualitas barang yang baik akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli barang tersebut. Ketika spesifikasi barang yang ditawarkan oleh perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen dan terbebas dari kerusakan maka konsumen akan tertarik untuk memiliki barang tersebut dan mengambil keputusan untuk membeli. Harga barang merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jika peruahaan menetapkan harga yang terjangkau untuk semua kalangan konsumen, maka tingkat keputusan pembelian barang tersebut akan meningkat. Selain kualitas barang dan harga barang, kualitas layanan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keputusan untuk membeli. Kualitas layanan yang baik dari perusahaan akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang yang ditawarkan perusahaan.
Hipotesis 4:
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan kontribusi kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.
Ha : Ada pengaruh signifikan kontribusi kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran Teoritis
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian eksplanatori atau penelitian penjelasan. Penelitian jenis ini berusaha menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini hubungan sebab-akibat harus tampak nyata. Hubungan sebab-akibat ini disebut pula sebagai hubungan kausal. Dari uraian tersebut jelas bahwa adanya sebab tertentu akan menimbulkan akibat, dan tidak dibenarkan melihat akibatnya baru dicari- cari penyebabnya (Nurastuti, 2007:138)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang di pilih untuk melakukan penelitian ini adalah toko Barkas Damai yang terletak di Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini dipilih karena toko Barkas menyediakan banyak macam barang bekas yang siap untuk diperjual belikan kepada calon konsumen, selain itu toko Barkas juga menawarkan jasa titip barang bagi masyarakat yang ingin menjual barang bekas.
Waktu untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini direncanakan pada bulan Juli-Agustus 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang membeli barang bekas di Toko Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Sedangkan objek penelitian ini adalah variabel kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan yang memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian barang bekas di Toko Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiono (2007:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli barang bekas di Toko Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Para pengunjung Toko Barkas Damai yang sedang melihat-lihat barang bekas diharapkan berkenan dan bisa menjadi responden dalam penelitian ini. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi terebut (Sugiono, 2007:116). Responden atau sampel yang diambil oleh peneliti sebanyak 55 orang konsumen atau pembeli di Toko Barkas.
E. Teknik Pengabilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel berdasarkan keperluan penelitian, artinya setiap individu diambil dari populasi dipilih dengan
sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi. Siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. Sampel yang digunakan ditentukan dengan kriteria yaitu responden yang pernah dan sedang melakukan pembelian barang bekas di Toko Barkas Damai Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
a. Variabel bebas (independent variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel kualitas barang, harga barang, dan kualitas layanan.
1) Kualitas barang
Kualitas barang adalah kondisi barang bekas yang menggambarkan barang tersebut memiliki nilai tersendiri dimata konsumen dan masih pantas untuk dijual belikan di Toko Barkas. Varibel kualitas barang diukur menggunakan skala Likert dengan kategori sangat baik, baik, buruk dan sangat buruk. Variabel ini diukur menggunakan indikator dari Body,et al (2000) yang meliputi: a) Kondisi barang, b) Durability (daya tahan), c) Conformance to specification