• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. usaha ekonomi desa, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatankegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. usaha ekonomi desa, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatankegiatan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui beberapa kegiatan antara lain peningkatan prakarsa dan swadaya masyarakat, perbaikan lingkungan dan perumahan, pengembangan usaha ekonomi desa, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menaikkan hasil produksinya.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah (grass root), yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan (empowering) adalah memampukan dan memandirikan masyarakat miskin. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya moderen seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban, adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan lembaga-lembaga sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di dalamnya.

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebagai tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan

(2)

dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Masyarakat miskin seringkali merupakan kelompok yang tidak berdaya baik karena hambatan internal dari dalam dirinya maupun tekanan eksternal dari lingkungannya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu pilar kebijakan penanggulangan kemiskinan terpenting. Kebijakan pemberdayaan masyarakat dianggap resep mujarab karena hasilnya dapat berlangsung lama. Isu-isu kemiskinan pun senantiasa cocok diselesaikan akar masalahnya melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.

Kemiskinan merupakan salah satu problem sosial yang amat serius. Masalah ini juga masalah yang tidak ada habisnya di bahas dan masalah yang telah lama ada. Pada masa lalu, umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kekurangan pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern saat ini mereka tidak memiliki fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain karena sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. Sedangkan kemiskinan buatan terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian dari anggota masyarakat tidak mampu menguasi sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap hidup dalam kemiskinan. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya

(3)

kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan.

Program-program pengentasan kemiskinan sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Di Indonesia sendiri sudah banyak program-progam penanggulangan kemiskinan dilaksanakan, seperti pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung, gerakan terpadu pengentasan kemiskinan, dan lain sebagainya. Hingga saat ini bangsa Indonesia juga belum benar-benar terlepas dari kemiskinan sejak krisis berkepanjangan. Disamping itu, terlepas dari kemiskinan merupakan bagaikan mimpi surga, karena kemiskinan tidak dapat dihilangkan, namun hanya dapat dikurangi. Oleh karena itu, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan hadir untuk meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri sebagai prioritas mendesak, khususnya terhadap masayarakat pedesaan.

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Pendekatan pemberdayaan masyarakat selama ini telah banyak diupayakan melalui berbagai pembangunan sektoral maupun regional. Namun karena dilakukan secara parsial dan tidak berkelanjutan, efektivitasnya terutama untuk penanggulangan kemiskinan dipandang masih belum optimal. Untuk itu, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri diharapkan dapat terjadi harmonisasi prinsip-prinsip dasar, pendekatan, strategi, serta berbagai mekanisme dan prosedur pembangunan

(4)

berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien (Pendum PNPM Mandiri, 2007).

PNPM Mandiri Perdesaan sebagai program penanggulangan kemiskinan di pedesaan lebih mengutamakan pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya dengan mendudukkan masyarakat sebagai pelaku utamanya melalui partisipasi aktif. Melalui partisipasi aktif ini dari masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran tidak hanya berkedudukan menjadi objek program, tetapi ikut serta menentukan program yang paling cocok bagi mereka. Mereka memutuskan menjalankan, dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Nasib dari program, apakah akan terus berlanjut atau berhenti, akan tergantung pada tekad dan komitmen masyarakat sendiri.

Berdasarkan penlitian sebelumnya, mengenai Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) di Kelurahan Sei Sikambing B Medan, yang merupakan salah satu program yang dibawahi oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), program ini membawa perubahan yang positif baik dalam masalah lingkungan maupun perihal keberdayaan masyarakat (Andika Putra, 2009).

Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung menarik untuk dibahas. Pertama, masalah kemiskinan adalah permasalah global yang hampir dialami oleh semua Negara di dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, permasalah kemiskinan adalah permasalahan yang selalu menarik untuk dikaji guna menemukan solusi penanggulangannya, khusunya di Kelurahan Aek Simotung. Alasan kedua mengapa PNPM Mandiri Perdesaan dianggap sebagai solusi terbaru

(5)

dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan setelah program-program pemerintah yang sebelumnya dianggap kurang atau tidak mampu menekan dengan maksimal angka kemiskinan di Indonesia, dalam hal ini termasuk program pengentasan kemiskinan di Kelurahan Aek Simotung. Disamping itu juga, sisi menarik dari PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung yaitu untuk mengetahui apakah program ini berjalan dengan maksimal seperti apa yang menjadi tujuan, prinsip, dan sasaran.

Partisipasi masyarakat menjadi sangat penting mengingat kompleksitasnya masalah kemiskinan yang ada. Penanggulangan kemiskinan tentu bukan monopoli pemerintah dengan berbagai departemen sektoralnya tapi penanggulangan tersebut merupakan permasalahan multidimensi yang menjadi tanggungjawab seluruh pihak-pihak terkait. Ada tiga alasan mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat sangat penting terutama dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan karena program ini sepenuhnya dijalankan oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Pertama, partispasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat, tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal, alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap poyek tersebut. Alasan ketiga yang mendorong adanya partisiapsi umum di banyak negara karena timbul anggapan

(6)

bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri.

Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah, khususnya dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Dengan demikian, menjadi tugas penting manajemen pembangunan untuk membimbing, menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masvarakat.

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Aek Simotung, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabubaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara. Kelurahan ini dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena daerah ini merupakan salah satu dari kelurahan yang menerima dana PNPM Mandiri Perdesaan.

1.2. Perumusan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian dan memperlancar data dan fakta ke dalam bentuk penulisan ilmiah, maka perlu perumusan masalah dengan jelas, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan kajian dan pedoman arah penelitian. Rumusan masalah sering diartikan sebagai pembatasan masalah atau formulasi data. Rumusan masalah mencerminkan masalah pokok penelitian (Sudarwan Danim, 2002: 90). Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Partisipasi Masyarakat

(7)

dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, Kecamatan Saipar Dolok Hole?”

1.3. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah tentu mempunyai tujuan tertentu. Tujuan penelitian adalah jawaban atas pertanyaan apa yang akan dicapai dalam penelitian itu menurut misi ilmiah (Sudarwan Danim, 2002: 91). Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung.

b. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Sebagai kontribusi bagi dunia pendidikan, khususnya dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Sebagai bahan masukan bagi pelengkap referensi maupun bahan pembanding bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian di bidang yang sama.

(8)

1.5. Defenisi Konsep

Konsep merupakan istilah atau defenisi yang dipergunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995: 37). Agar memperoleh pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi konsep sebagai berikut :

1. Partisipasi Masyarakat adalah masyarakat ikut serta dan berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, termasuk dalam proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong-royong menjalankan pembangunan.

2. Pemberdayaan Masyarakat adalah pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian diri masyarakat secara mandiri serta menciptakan kondisi dan suasana yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang.

3. PNPM Mandiri Perdesaan adalah kebijakan atau program yang dikeluarkan dalam penanggulangan kemiskinan yang dikhususkan kepada masyarakat perdesaan dengan berbasis memberdayakan masyarakat dan pembangunan partisipatif dengan tujuan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang diperoleh ternyata peranan pemerintah desa dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tidak merujuk kepada program- program dan tugas

 memberi masukan kebijakan kepada pemerintah kecamatan dan kelompok kepentingan lainnya tentang pemberdayaan, peran aktif masyarakat dalam Partisipasi masyarakat

Agar pembangunan berjalan sebagaimana yang diharapkan, maka diperlukan partisipasi dari masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembangunan tersebut (Rorong .2017).

Dalam pengelolaan dana desa sangat dibutuhkan partisipasi dari masyarakat, karena masyarakat berhak dalam segala proses penyelenggaraan pemerintah sesuai

Setiap rencana pembangunan Desa Keji merupakan atas usul masyarakat bukan berdasarkan apa yang di kehendaki oleh pemerintah, sehingga partisipasi masyarakat sudah baik

Setiap rencana pembangunan Desa Keji merupakan atas usul masyarakat bukan berdasarkan apa yang di kehendaki oleh pemerintah, sehingga partisipasi masyarakat sudah baik

Partisipasi masyarakat dimulai penentuan pihak yang terlibat yaitu hanya orang desa setempat bukan orang luar, dengan menciptakan undang-undang yang dapat menjamin

Ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan masyarakat dalam suatu program pembangunan, yaitu partisipasi uang, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga,