• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Beberapa penelitian tersebut sebagai berikut:

Penelitian Parwita (2016) berjudul “Pelaksanaan Transfer Dalam Negeri Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jemursari Surabaya”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transfer pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jemursari Surabaya, jenis-jenis transfer yang ada di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jemursari Surabaya, c. apa saja mekanisme transfer dalam negeri di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jemursari Surabaya, apa saja kendala-kendala yang terjadi dalam transfer dalam negeri di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jemursari Surabaya, dan apa alternatif PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Cabang Jemursari Surabaya untuk meningkatkan pelayanan dalam transfer

dalam negeri. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi dan studi

pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Transfer dalam negeri masih

sangat dibutuhkan oleh seluruh nasabah yang ada di Indonesia. Maka dari itu

nasabah harus lebih mengerti apa yang dimaksud dengan Transfer pada bank,

apa fungsinya dan bagaimana caranya.

(2)

Penelitian Sari (2016) berjudul “Pelaksanaan Transfer Dalam Negeri Di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Utama Surabaya”.

Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatan transfer dalam negeri, pihak mana saja yang terlibat dalam proses pelaksanaan transfer dalam negeri, media/sarana yang dipakai di kegiatan dalam negeri, manfaat kegiatan transfer dalam negeri, hambatan yang akan dialami dalam pelaksanaan transfer dalam negeri, jenis-jenis transfer dalam negeri, biaya-biaya yang terjadi pada transfer dalam negeri. Dengan metode analisa deskriptif, pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan transfer dalam negeri di semua bank di Indonesia adalah sama, hanya saja ada beberapa fasilitas dan ketentuan-ketentuan yang harus diketahui oleh nasabah maupun non nasabah dalam melakukan transfer, hal tersebut yang membedakan yaitu transfer menggunakan system online dan transfer melalui Bank Indonesia.

Penelitian Afrialdi & Susant (2018) berjudul “Mekanisme

Pelaksanaan Jasa Transfer Dalam Negeri Pada PT. Bank Pembangunan

Daerah Sumatera Barat”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui

mekanisme pelaksanaan jasa Transfer Dalam Negeri pada PT. Bank

Pembangunan Daerah Sumatera Barat. Dengan metode analisa deskriptif,

pengumpulan data penelitian menggunakan penelitian lapangan dan tinjauan

pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Di PT. Bank Pembangunan

Daerah Sumatera Barat Padang mekanisme untuk pelaksanaan transfer

(3)

domestik adalah transfer di mana wilayah atau tempat penerima transfer masih di negara yang sama dengan pengirim transfer mata uang yang biasanya digunakan dalam mata uangnya sendiri, yaitu mata uang rupiah.

Mekanisme transfer domestik di PT. Bank Nagari adalah pelanggan sebagai pemilikpengirim pihak yang memberikan mandat kepada bank nagari untuk mentransfernya ke penerima, bank penarik adalah bank yang mentransfer dana dan mandat dari pelanggan untuk ditransfer ke bank yang berminat akan menyerahkan ke penerima dana final, dan bank yang berminat adalah bank yang menerima transfer masuk dari bank yang ditarik untuk diteruskan ke penerima dana final.

Hubungan penelitian ini dengan penelitian terdahulu merupakan pengembangan tidak hanya membahas mekanisme pelaksanaan jasa transfer dalam negeri tetapi juga membahas alternatif untuk meningkatkan pelayanan dalam pelaksanaan jasa transfer dalam negeri di PT. BNI (Persero) Cabang Malang.

B. Teori - Teori

1. Pengertian Transfer

Transfer adalah pengiriman uang antar kota atau antar negara

yang dilakukan melalui bank (Hasibuan, 2015). Transfer juga merupakan

pemindahan uang dari rekening yang satu ke rekening yang lain dengan

berbagai tujuan (Kasmir, 2014). Transfer juga diartikan pengiriman dana

atas permintaan pihak pengiriman (remitter, transferor) dengan

(4)

menggunakan bank sebagai perantara (remitting bank, transferor bank), yang mana bank tersebut memberikan instruksi bayar kepada bank lain (paying bank, transferee), atau kepada bank yang diinginkan oleh pihak penerima kiriman uang tersebut (beneficiary, transferee) (Jusuf, 2014).

Dengan demikian, transfer adalah salah satu jenis transaksi jasa bank dimana bank pengirim menerima amanat dari nasabah untuk melaksanakan pengiriman sejumlah uang bagi nasabah di tempat lain.

2. Pihak-pihak yang terkait dalam transfer

Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah (Taswan, 2013):

a. Nasabah yaitu sebagai pihak pemilik dana (pengirim)/penerima dan yang akan memindahkan dananya/menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang.

b. Bank penarik atau drawer bank yaitu bank pelaku transfer/bank yang menerima dana dan amanat dari nasabah untuk di transfer kepada drawee atau bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada

penerima dana (beneficiary)

c. Bank tertarik (drawee bank) yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk diteruskan atau dibayarkan kepada penerima (beneficiary)

d. Beneficiary adalah pihak akhir yang berhak menerima dana transfer

dari drawee bank.

(5)

3. Macam-macam Transfer

Berdasarkan macamnya, transfer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Transfer Keluar dan Transfer Masuk:

a. Transfer Keluar adalah transfer pengiriman uang dari suatu bank kepada bank lain yang dilakukan antar kota atau antar negara.

Transfer keluar dalam negri dinyatakan dengan valuta sendiri (rupiah), sedangkan transfer keluar untuk mancanegara dinyatakan dalam valuta asing (valas). Teknis pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Pengiriman Uang dalam Satu Bank. Jenis pengiriman uang ini bisa dilakukan oleh pengirim dan penerima uang yang merupakan nasabah dari bank yang sama baik satu kota ataupun berbeda kota.

2) Pengiriman Uang dalam Satu Kota. Pengirim dan penerima uang merupakan nasabah dari bank yang berbeda namun masih dalam satu kota.

3) Pengiriman Uang Antar Kota. Jenis pengiriman uang ini dapat dilakukan oleh pengirim dan penerima uang yang merupakan nasabah dari suatu bank maupun yang bukan nasabah bank, namun berdomisili di lain kota.

4) Pengiriman Uang Ke Luar Negeri. Jenis pengiriman uang ini

bisa dilakukan oleh pengirim dan penerima uang yang

merupakan nasabah dari suatu bank maupun yang bukan

(6)

nasabah bank, namun dengan valuta uang asing biasanya valuta Negara penerima transfer.

b. Transfer Masuk dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang beneficiary. Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil

transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila memiliki rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan lagi komisi karena si nasabah pemberi amanat telah dibebankan sejumlah komisi pada saat memberikan amanat transfer bank. Teknis pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Penerima Transfer Merupakan Nasabah Bank yang Sama.

Karena penerima telah menjadi nasabah bank yang sama dengan pengirim transfer, maka penerimaan uang transfer dapat dibukukan langsung ke rekeningnya di bank penerima dengan transaksi perbankan online oleh bank atau dengan media ATM, SMS Banking, Internet Banking yang dilakukan oleh pengirim.

2) Penerima Transfer Bukan Nasabah Bank yang Sama. Penerima transfer bukan nasabah bank yang sama namun masih dalam satu kota, maka penerimaan uang transfer dapat dilakukan : (1).

Secara manual (dilakukan oleh bank) Dengan melalui sistem kliring nasional (SKN. BI) yaitu kliring di Bank Indonesia : Rekening penerima transfer akan dikredit oleh pihak bank; (2).

Secara perbankan online (dilakukan oleh nasabah sendiri)

(7)

Rekening penerima transfer akan di kredit langsung oleh pengirim dengan fasilitas perbankan online (transaksi antar cabang) dengan media transaksi “ATM Link” atau ATM Bersama perbankan online jika bank pengirim merupakan satu jaringan perbankan online atau SMS Banking, Internet Banking.

3) Penerima Transfer Bukan Nasabah suatu Bank. Kadang penerima transfer bukan merupakan nasabah suatu bank, maka penerimaan uang transfer dilakukan dengan pengambilan tunai di lokasi bank penerima transfer setelah penerima transfer mendapat nota pemberitahuan penerimaan uang transfer dari bank.

4) Penerimaan Transfer dari Luar Negeri. Penerimaan transfer uang ini bisa dilakukan oleh pengirim dan penerima uang yang merupakan nasabah dari suatu bank maupun yang bukan nasabah bank namun dengan valuta uang asing. Transfer masuk biasanya dengan valuta Negara pengirim transfer sedangkan transfer keluar dengan valuta Negara yang penerima transfer.

C. Transfer Dalam Negeri

1. Pengertian Transfer Dalam Negeri

Transfer Dalam Negeri merupakan pengiriman uang dalam

jumlah tertentu yang dilakukan oleh sebuah bank atas permintaan pihak

ketiga untuk membayarkan sejumlah uang tersebut kepada pihak yang

ditunjuk oleh pihak ketiga melalui cabangnya sendiri ataupun bank lain,

(8)

baik di wilayah kliring maupun luar kliring yang berada dalam satu wilayah Negara (Latumaerissa, 2011). Dengan kata lain, transfer yang dilakukan di wilayah atau tempat penerima transfer masih berada dalam Negara yang sama dengan pengirim transfer valuta yang digunakan biasanya dalam valuta sendiri yaitu valuta rupiah.

2. Mekanisme Pelaksanaan Transfer Dalam Negeri

Mekanisme pelaksanaan Transfer Dalam Negeri bank bertujuan memperlancar pembayaran dalam negeri dan mencegah terjadinya hambatan yang dijumpai dalam melakukan transfer, serta mengatasi hambatan dalamtransaksi transfer dalam negeri. Dihubungkan dengan pelaksanaan kerja maka ada dua tahapan yang dilakukan bank dalam menyelesaikan transaksi transfer, yaitu (Jusuf, 2014):

a. Tahapan Setor Transfer

Nasabah yang ingin mengirimkan uang ke daerah lain melalui bank harus mengajukan permohonan terlebih dahulu, disamping menyetorkan dana yang akan ditransferkan. Bentuk- bentuk setoran transfer bermacam-macam, antara lain: setoran tunai, setoran Check/Bilyet giro.

b. Tahapan Prosedur Transfer

Mekanisme Transfer Dalam Negeri dibedakan menjadi 2

(dua), yaitu: Transfer Masuk, yaitu semua transfer yang diterima

oleh bank pembayar dari bank pengirim atas permintaannya untuk

dibayarkan kepada penerima. Dalam transfer masuk bank tertarik

akan menerima pemberitahuan dari bank pengirim tentang terjadinya

(9)

BANK Z CABANG JAKARTA

BANK Z CABANG MALANG

PENGIRIM NASABAH BANK Z

JAKARTA PENERIMA

(1)

(2)

(3) RAK

transfer dana. Bentuk pemberitahuan yang diterima oleh pihak bank tertarik/pembayar tergantung pada media pengiriman pemberitahuan.

Setelah bank menerima advis dan “bank nota” atau pemberitahuan maka bank tersebut akan memberitahukan kepada penerima dana (beneficiary) untuk memberitakan bahwa ada kiriman uang untuknya. Kemudian bank akan menunggu sampai penerima dana datang mengambil uangnya ke bank berdasarkan surat pemberitahuan yang dikirimkan serta menunjukkan bukti diri. Jika hal tersebut dipenuhi maka bank akan membayarnya.

Contoh mekanisme pelaksanaan Transfer Dalam Negeri transfer masuk misalnya: Nasabah Bank Z Cabang Jakarta mentransfer dana kepada nasabah Bank Z Cabang Malang, seperti diilustrasikan dalam bagan alur berikut (Jusuf, 2014):

Sumber: (Jusuf, 2014)

Gambar 2.1. Mekanisme Transfer Masuk Antar Cabang

(10)

Keterangan :

(1) Pengirim (remitter) yaitu nasabah Bank Z Cabang Jakarta mengajukan permohonan pengiriman uang kepada Bank Z Malang.

Jurnalnya : Db. Rekening Nasabah Cr. RAK Cab. Jakarta

(2) Bank Z Jakarta mengirim kepada Bank Z Cabang Malang untuk melakukan pembayaran kepada penerima melalui hubungan RAK masing-masing bank.

(3) Bank Z Cabang Malang menyampaikan pemberitahuan kepada penerima transfer (beneficiary).

Jurnalnya : Db. RAK Cab. Malang Cr. Rekening Nasabah

Transfer Keluar yaitu semua jenis pengiriman uang (dana) yang dikirim dari bank pengirim atas permintaan pengirim kepada bank pembayar untuk dibayarkan kepada penerima. Mekanismenya yaitu:

(1) Nasabah/bukan nasabah bank dalam hal ini pengirim mendatangi

bagian transfer, kemudian mengisi formulir aplikasi/permintaan

pengiriman uang dalam 2 (dua) rangkap berisi: alamat kantor

bank, nama dan alamat pengirim, cara transfer, tanggal

pengiriman, nominal yang akan ditransfer, nama dan alamat

penerima.

(11)

(2) Aplikasi tersebut diserahkan kepada bagian transfer untuk diproses. Setelah itu dihitung maka aplikasi tersebut diserahkan ke bagian kasir dan pengiriman dipanggil untuk membayar sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam aplikasi.

(3) Apabila jumlah dan biaya transfer telah dibayarkan, pihak aplikasi tersebut dikembalikan ke bagian transfer untuk dicatat dalam buku transfer dan dibuatkan urutan atau nomor test key.

(4) Apabila semuaselesai maka pada waktu itu juga pihak bank akan menyerahkan ke bagian ekspedisi untuk pengiriman ke tempat tujuan.

(5) Berdasarkan lembar 1 (pertama)/asli aplikasi, petugas menulis

formulir pengiriman uang secara tertulis. Formulir tersebut serta

lembar asli aplikasi dan debet nota bila transfer diteliti kembali

kebenarannya. Formulir pengisian secara tertulis dibuat dalam 7

(tujuh) rangkap, meliputi: lembar 1 (untuk cabang

pembayarsebagai perintah bayar dan nota debetnya), lembar 2

(untuk dikirim kepada penerima sebagai pemberitahuan setelah

diteliti oleh cabang pembayar, lembar 3 (untuk arsip cabang

pembayar), lembar 4 (sebagai lampiran rekening korang antar

cabang), lembar 5 (sebagai nota penegasan pembayaran untuk

cabang pengirim, lembar 6 (sebagai kredit nota cabang rekening),

dan lembar 7 (sebagai arsip cabang pengirim).

(12)

(6) Apabila pengiriman uang dilakukan dengan kawat/teleks, prosedurnya sama dengan yang di atas. Kemudian berdasarkan aplikasi petugas mengisi formulis penegasan pengiriman uang dengan kawat dalam rangkap 8 (delapan): lembar 1 dan 2 (untuk dikirim ke kantor telegram), lembar 3 (untuk arsip bagian umum), lembar 4 (untuk pemimpin cabang), lembar 5 (untuk dikirim ke cabang pembayar sebagai penegasan pengiriman uang dengan kawat, lembar 6 (untuk lampiran R/K antar cabang, lembar 7 dan 8 (untuk arsip pengirim).

Contoh mekanisme pelaksanaan Transfer Dalam Negeri transfer keluar misalnya: Nasabah bank Z Cabang Malang mentransfer dana kepada nasabah Bank Y Cabang Bandung, seperti diilustrasikan dalam bagan alur berikut (Jusuf, 2014):

Sumber: (Jusuf, 2014)

Gambar 2.2. Mekanisme Transfer Keluar Melalui Bank Lain di luar Wilayah Kliring

BANK Z CABANG BANDUNG

BANK INDONESIA

BANK Z CABANG MALANG

BANK Y CABANG BANDUNG RAK (2)

NASABAH BANK Z

MALANG PENERIMA

(1)

(3)

(4)

(5)

(13)

Keterangan:

(1) Pengirim (remitter) yaitu nasabah Bank Z Cabang Malang mengajukan permohonan transfer uang / dana kepada Bank Y Cabang Bandung.

(2) Bank Z Cabang Malang akan meneruskan pengiriman tersebut kepada cabangnya di kota Bandung, agar melaksanakan pembayaran kepada penerima melalui hubungan rekening antar kantor (RAK) masing-masing bank.

Jurnalnya: Db. Rekening Nasabah Cr. RAK Cab. Bandung

(3) Bank Z Cabang Bandung akan membuatkan nota kredit melalui bank Indonesia pada saat penerimaan atau penyerahan warkat debet/kredit di lembaga kliring Bank Indonesia untuk ditujukan kepada penerimanya di Bank Y Cabang Bandung.

Jurnalnya : Db. RAK Cab. Malang Cr. Giro Pada BI

(4) Dari Bank Indonesia akan dikliringkan ke Bank yang dituju yaitu Bank Y Cabang Bandung.

(5) Bank Y Cabang Bandung agar memberitahukan pengiriman uang kepada pihak penerima (beneficiary)

Jurnalnya : Db. Giro pada BI

Cr. Rekening nasabah

(14)

Jika nasabah menginginkan transfer ke kota tujuan yang tidak memiliki cabang bank Z di kota tersebut, maka Bank menggunakan Bank Tujuan Akhir, jadi pengiriman melalui bank lain yang bekerja sama dengan Bank Z Malang di kota lain.

Sumber: (Jusuf, 2014)

Gambar 2.3. Mekanisme Transfer Melalui Bank Tujuan Akhir Keterangan:

(1) Pengirim mengajukan permohonan transfer ke Bank Z Cabang Surabaya.

(2) Bank Z Cabang Surabaya akan membuatkan nota kredit melalui Bank Indonesia pada saat penerimaan atau penyerahan warkat debet / kredit di lembaga kliring Bank Indonesia untuk ditujukan kepada penerimanya di Bank P Cabang Surabaya.

Jurnalnya : Db. Rekening Nasabah Cr. Giro pada BI

BANK P

CABANG

BANK INDONESIA

BANK P CABANG MALANG

BANK Z SURABAYA

(2)

RAK

PENERIMA

PENGIRIM (1)

(3)

(4)

(5)

(15)

(3) Dari Bank Indonesia akan dikliringkan ke Bank yang dituju yaitu Bank P Cabang Malang

(4) Bank P Cabang Surabaya akan meneruskan pengiriman tersebut kepada cabangnya di kota Malang, agar melaksanakan pembayaran kepada penerima melalui hubungan rekening antar kantor (RAK) masing-masing bank.

Jurnalnya : Db.Giro pada BI

Cr. RAK Cab. Malang

(5) Bank P di kota Malang memberitahukan pngiriman uang kepada penerima.

Jurnalnya : Db. RAK Cab. Surabaya Cr. Rekening Nasabah c. Tahapan Cara Pembayaran kepada Penerima

Cara pembayaran kepada penerima dibagi menjadi tiga, yaitu: diterima secara tunai, dikreditir rekening penerima, dan melalui kliring. Bank pembayar menerima transfer dari bank lain melalui kliring dapat terjadi apabila penerima dana adalah nasabah bank pembayar yang bukan kantor cabang bank pengirim.

Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana Pasal 8 menentukan bahwa, pelaksanaan transfer dana dibagi oleh:

a. Penerbitan Perintah Transfer Dana oleh Pengirim Asal

Perintah Transfer Dana harus memuat sekurang-kurangnya

informasi: identitas Pengirim Asal; identitas Penerima; identitas

(16)

Penyelenggara Penerima Akhir; jumlah Dana dan jenis mata uang yang ditransfer; tanggal Perintah Transfer Dana; dan informasi lain yang menurut peraturan perundangundangan yang terkait dengan Transfer Dana wajib dicantumkan dalam Perintah Transfer Dana.

b. Pelaksanaan Perintah Transfer Dana oleh Penyelenggara Pengirim Asal

Penyelenggara Pengirim Asal dapat melakukan Pengaksepan terhadap Perintah Transfer Dana apabila memenuhi persyaratan:

Perintah Transfer Dana memuat informasi, kecuali informasi identitas Penyelenggara Penerima Akhir bagi Transfer Dana yang diserahkan secara tunai; tersedia Dana yang cukup dari Pengirim Asal; Penyelenggara Pengirim Asal telah melakukan Autentikasi;

dan Perintah Transfer Dana telah memenuhi peraturan perundang- undangan yang terkait dengan Transfer Dana. Dalam hal persyaratan Pengaksepan terpenuhi, Penyelenggara Pengirim Asal dianggap telah melakukan Pengaksepan jika melakukan kegiatan sebagai berikut:

melakukan pendebitan Rekening Pengirim Asal; menerbitkan

Perintah Transfer Dana yang dimaksudkan untuk melaksanakan

Perintah Transfer Dana yang diterima dari Pengirim Asal; atau

menyampaikan pemberitahuan Pengaksepan kepada Pengirim Asal

melalui media yang disepakati antara Pengirim Asal dan

Penyelenggara Pengirim Asal.

(17)

c. Pelaksanaan Perintah Transfer Dana oleh Penyelenggara Penerus Penyelenggara Penerus melaksanakan Perintah Transfer Dana jika telah tersedia Dana yang cukup pada salah satu Rekening sebagai berikut: Rekening Penyelenggara Penerus di Penyelenggara Pengirim; Rekening Penyelenggara Pengirim di Penyelenggara Penerus; Rekening Penyelenggara Penerus di Penyelenggara lain;

atau Rekening Penyelenggara Penerus di bank sentral.

d. Pelaksanaan Perintah Transfer Dana oleh Penyelenggara Penerima Akhir

Penyelenggara Penerima Akhir melaksanakan perintah Transfer Dana jika telah tersedia Dana yang cukup pada salah satu Rekening sebagai berikut: Rekening Penyelenggara Penerima Akhir di Penyelenggara Pengirim; Rekening Penyelenggara Pengirim di Penyelenggara Penerima Akhir; Rekening Penyelenggara Penerima Akhir di Penyelenggara lain; atau Rekening Penyelenggara Penerima Akhir di bank sentral. Penyelenggara Penerima Akhir telah melakukan Pengaksepan Perintah Transfer Dana dari Penyelenggara Pengirim sebelumnya apabila telah melakukan kegiatan sebagai berikut: menyampaikan pemberitahuan Pengaksepan kepada Penyelenggara Pengirim sebelumnya; melakukan pendebitan Rekening Penyelenggara Pengirim sebelumnya pada Penyelenggara Penerima Akhir; mengalokasikan Dana untuk kepentingan Penerima;

menerima Perintah Transfer Dana dari Penyelenggara Pengirim

sebelumnya dan antara Penyelenggara Penerima Akhir dan

(18)

Penyelenggara Pengirim tersebut telah terdapat perjanjian bahwa setiap Perintah Transfer Dana yang diterima dari Penyelenggara Pengirim akan dilaksanakan oleh Penyelenggara Penerima Akhir;

mengkredit Rekening Penerima pada Penyelenggara Penerima Akhir; atau mengirimkan pemberitahuan kepada Penerima bahwa Penerima mempunyai hak untuk mengambil Dana hasil transfer.

3. Keuntungan Transfer Dalam Negeri

Dengan adanya sarana transfer ini telah memberikan banyak sekali keuntungan kepada berbagai pihak. Baik untuk pihak yang mengirim/menerima dana maupun pihak bank. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh masing-masing pihak antara lain (Kasmir, 2014):

a. Bagi nasabah/pihak pengirim/pihak penerima, keuntungan yang

diterima antara lain: waktu yang dibutuhkan dalam penggunaan

sarana transfer ini sangat cepat, apalagi dengan sistem online

komputer yang terus terhubung selama 24 jam. Jadi uang yang

dikirim akan tiba pada saat pengiriman saat itu juga, pengiriman

sejumlah uang dapat ke beberapa tempat tujuan sekaligus, biaya

pengiriman untuk jasa transfer yang dikenakan bank relatif murah

dibandingkan dengan kantor pos, keamanan yang sangat terjamin,

karena nasabah tidak perlu membawa sendiri uang ke tempat

tujuannya, prosedur dan proses pengiriman uang sangat mudah,

cukup mengirim dengan menggunakan formulir transfer dengan

menyetorkan sejumlah dana maupun di debet dari rekening pun bisa.

(19)

b. Bagi bank, keuntungan yang diterima antara lain: memperoleh

pendapatan/penghasilan dari biaya pengiriman yaitu berupa provisi

dan komisi yang dibebankan kepada nasabah yang hendak mengirim

dana, dapat menggunakan saldo mengendap nasabah selama jangka

waktu antara diterimanya uang dengan saat uang tersebut diambil

dengan penerima dana, dana yang telah terkumpul pada bank dapat

digunakan untuk penambahan modal bank, dan dalam sarana transfer

ini dapat memperlancar peredaran uang dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan dari penelitian ten tang Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Buku Cetak dapat diambil ke- simpulan bahwa pembuatan laporan kredit buku

catatan teori), penjelasan- penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan- kesimpulan ini ditangani secara longgar,

Tidak hanya sanak keluarga dan pendukung Karo Jambi saja yang terkejut dan berduka, seluruh masyarakat Karo tersentak, mengingat dia merupa- kan mantan Bupati Karo 2011 – 2014

[r]

dan dimana peneliti melihat juga bahwa kehadiran Maluku City Mall malah membuat pegunjung Maluku City Mall bertambah Pegunjung dan Ambon City Center mengalami

Bank Mandiri KCP Jkt Gatot

Capaian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2016 dilakukan selama 12 bulan dengan cara Pelaporan setiap triwulan untuk capaian jumlah model pemanfaatan; Pelaporan setiap

Pengetahuan responden tentang APD berpengaruh terhadap pelaksanaan pemakaian APD pada saat bekerja, atau dengan kata lain pengetahuan merupakan faktor yang