• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT PADA MASA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT PADA MASA PANDEMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

168

FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT PADA MASA PANDEMI

IDENTIFICATION FACTORS OF BUILDING CONSTRUCTION PROJECT LEVELED IN THE PANDEMI PERIOD

1Muhammad Bagas Darmawan, 2Bambang Endro Yuwono

1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: bagasdarmawan777@gmail.com

ABSTRAK

Keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi umumnya selalu membuat kerugian baik bagi owner maupun kontraktor, karena faktor dari keterlambatan ialah persoalan dan permasalahan tentang apa yang menjadi penyebabnya, juga tuntutan waktu dan biaya. Faktor keterlambatan proyek diantaranya adalah Pengalaman Kontraktor, Tim proyek, Keterlambatan pengiriman bahan, Perubahan desain, kecelakaan kerja, Kurangnya keahlian tenaga kerja, Harga bahan material, Perhitungan kebutuhan.

Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui faktor keterlambatan proyek konstruksi pada masa pandemi. Mengacu kepada penelitian terdahulu yang membahas tentang faktor keterlambatan proyek konstruksi dengan hasil yang paling dominan yaitu keterlambatan proyek konstruski, perubahan desain oleh pemilik. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan mengajukan beberapa pertanyaan (kuisoner) dan diolah menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) dan menggunakan metode Index Mean. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat 2 faktor utama yang menyebabkan keterlambatan proyek konstruksi di masa pandemi covid-19, yaitu Faktor covid 19 dan Faktor kesiapan sumber daya.

Kata kunci : Faktor Keterlambatan, Pandemi Covid-19, SPSS

ABSTRACT

Delays in construction project work generally always create losses for both the owner and the contractor, because the factors of delay are problems and problems about what is the cause, as well as time and cost demands. Factors for project delays include contractor experience, project team, late delivery of materials, design changes, work accidents, lack of labor expertise, material prices, calculation of needs.

The purpose of this research is to determine the factors of delays in construction projects during the pandemic. Referring to previous research that discusses the factors of delay in construction projects with the most dominant results, namely construction project delays, design changes by the owner. This study used a survey method by asking several questions (questionnaire) and processed using the SPSS (Statistical Package for Social Science) program and using the Mean Index method. The results of the data analysis show that there are 3 main factors that cause delays in construction projects during the Covid-19 pandemic, , resource readiness factors, and covid-19 pandemic factors.

Keywords : Late Factors, Pandemic Covid-19, SPSS .

(2)

169 A. PENDAHULUAN

A.1 Latar Belakang

Keterlambatan adalah sebagai waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana kegiatan, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda (Ervianto, 2005).

Sebuah proyek dapat dikatakan mengalami keterlambatan apabila suatu tidak selesai atau belum bisa dilaksanakan sesuai dengan waktu perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya dikarenakan suatu alasan tertentu (Proboyo, 1999). Pandemi covid-19 telah menyebabkan berbagai sektor di Indonesia menjadi lemah, tidak terkecuali sektor konstruksi. Pembatasan sosial dan perkumpulan manusia ditempat umum membuat pekerjaan konstruksi berhenti dan tertunda. (Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020). Banyak faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi diantaranya, Pengalaman Kontraktor (Abedi, et.al. 2011), Keterlambatan pengiriman bahan, Perubahan desain, Kurangnya keahlian tenaga kerja (Agritama, Huda, Rini, 2018), Karena di masa pandemi, keterlambatan pekerjaan proyek akan bertambah, karena banyak faktor baru yang harus dihadapi.

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi gedung bertingkat di masa pandemi covid 19.

B. STUDI PUSTAKA B.1 Konstruksi

Konstruksi merupakan suatu aktivitas kerja atau usaha untuk membangun sarana maupun prasarana, pekerjaan konstruksi yaitu kegiatan perencanaan atau jadwal pelaksanaan serta

pengawasan yang mencakup pekerjaan keseluruhan pada pembangunan

B.2 Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah perbuatan atau metode yang bertujuan mengendalikan suatu proyek dengan efektif dan seefisien. Sistem ini hadir sebagai alat untuk membantu menyelenggarakan pekerjaan proyek. Proses dalam manajemen bersifat umum dan bisa bisa dipakai dalam bermacam-macam aktivitas dalam pekerjaan proyek tersebut yang memerlukan pengawasan yang teratur, terarah serta mempunyai tujuan yang jelas. Adapun unsur-unsur fungsi manajemen proyek diantaranya, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengendalian (controlling) tahapan kegiatan tersebut dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu (a) Perencanaan (Planning) perencanaan adalah suatu rangkaian tindakan yang ingin diraih dan menyediakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan. (b) Pengorganisasian (Organizing) bertujuan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki. Organisasi proyek bisa disebut sukses jika bisa menguasai tiga hal utama yaitu waktu, biaya, dan mutu. (c) Pelaksanaan (Execution) Pelaksanaan dalam rangka menjadikan bangunan yang akan di bangun. (d) Pengawasan (controlling) bertujuan agar sesuatu pelaksanaan dilapangan dalam rangka menjadikan bangunan yang akan dibangun.

B.3 Keterlambatan Proyek

Keterlambatan proyek sering kali menjadi perselisihan antara owner dan kontraktor, sehingga akan menjadi mahal nilainya di lihat dari sisi kontraktor maupun owner. Kontraktor akan terkena biaya pinalty sesuai dengan

(3)

170 perjanjian kontrak, selain itu kontraktor juga

akan mengalami biaya tambahan overhead selama proyek masih berjalan. Dari sudut pandang owner, keterlambatan proyek akan berdampak pengurangan dan pemasukan karena penundaan pengoperasian fasilitasnya.

B.4 Faktor Keterlambatan

(a) Pengalaman Kontraktor, kontraktor yang memiliki pengalaman dengan mudah menguasai permasalahan yang muncul, lain halnya dengan kontraktor yang tidak berpengalaman, akan memerlukan waktu yang lebih banyak.(Abedi, et.al. 2011). (b) Tim Proyek, kelompok individu yang harus membantu usaha bersama, sesuai dengan kemampuan yang spesifik setiap masing masing orang untuk mencapai tujuan. Tim yang efektif akan membuat hasil yang baik dan bisa meyelesaikan hal-hal yang sulit (Abedi, et.al.

2011). (c) Keterlambatan Pengiriman Bahan (Agritama, Huda, Rini, 2018) (d) Perubahan Material (Agritama, Huda, Rini, 2018). (e) Kurangnya keahlian tenaga kerja (Agritama, Huda, Rini, 2018). (f) Harga Bahan Material yang Mahal (Agritama, Huda, Rini, 2018). (g) Pencurian Bahan Material (Agritama, Huda, Rini, 2018). (g) Jumlah Peralatan yang dikirimkan supplier tidak tepat (Agritama, Huda, Rini, 2018). (h) Wabah pandemi covid- 19

B.5 Rencana Kuisoner

B.5.1. Faktor Kesiapan Sumber Daya

Terdiri dari (a) Mobilitas sumber daya, (b) Sering terjadi kerusakan alat, (c) Keterlambatan penyediaan pengiriman bahan, (d) Tidak tersedianya peralatan kerja yang cukup, (e) Kurangnya pengalaman tenaga kerja B.5.2.Faktor Lingkup dan Dokumen Pekerjaan

Terdiri dari (a) Perubahan desain pada saat pelaksanaan, (b) Perubahan detail pekerjaan, (c) Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai, (d) Proses pembuatan gambar kerja, (e) perencanaan gambar yang tidak spesifik

B.5.3. Faktor Eksternal

Terdiri dari (a) terjadinya kerusakan akibat orang ketiga, (b) Terjadinya kecelakaan kerja, (c) Perubahan situasi atau kebijakan politik ekonomi, (d) keadaan cuaca yang sulit diprediksi

B.5.4. Faktor Pandemi Covid-19

Terdiri dari (a) PSBB mempengaruhi para pekerja untuk datang ke lokasi, (b) Mobilitas terganggu yang mempengaruhi pekerjaan proyek, (c) Harga dan bahan baku naik, (d) produktivitas kinerja yang menurun, (e) Susahnya berkomunikasi secara langsung yang dapat berpengaruh terhadap pekerjaan proyek

C. METODE

Penelitian ini dilaksanakan dengan meninjau 2 proyek gedung bertingkat yaitu PT Pembangunan Perumahan dengan proyek Apartemen Grand Kamala Lagon, Bekasi Selatan dan PT Shimizu Bangun Cipta Kontraktor dengan proyek Daswin Office Tower

Untuk memperoleh data penelitian ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) jenis yaitu Data Primer, merupakan data yang didapat daari kuisoner yang berisi pertanyaan yang dijawab oleh responden. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh meliputi data proyek jurnal dan literatur yang terkait dengan penelitian.

Setelah melakukan pengumpulan data selanjutnya data diolah dengan menggunakan program SPSS (Statical Package for th Social Science) untuk mendapatkan Validitas, Reliabilitas, dan Index Mean. Index Mean bertujuan untuk menentukan nilai rata rata dari nilai total dari semua jawaban responden

D. HASIL STUDI/PEMBAHASAN D.1 Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas data dilakukan dengan alat bantu software SPSS dengan menggunakan angka (r) hasil Corrected Item Correlation melalui menu scale pada pilihan Reliability Analiysis.

(4)

171 Jika ada Corrected Item Correlation

yang merupakan (r) hitung dengan ketentuan:

(a) (r) hitung < (r) tabel maka butir pertanyaan tidak valid.

(b) (r) hitung > (r) tabel maka butir pertanyaan valid

Uji Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu hasil dapat dipercaya atau dapat diharapkan. Reliabilitas diukur dengan uji statistic croncbach’s alpha ukuran alpha menurut triton 2006:

(a) Nilai Alpha croncbach’s 0,00 – 0,20 Kurang reliabel

(b) Nilai Alpha croncbach’s 0,21 – 0,40 Agak Reliabel

(c) Nilai Alpha croncbach’s 0,41 – 0,60 Cukup Reliabel

(d) Nilai Alpha croncbach’s 0,61 – 0,80 Reliabel

(e) Nilai Alpha croncbach’s 0,81 – 1,00 Sangat Reliabel

FAKTOR KESIAPAN SUMBER DAYA

Variabel r Tabel

r Hitung

Cronbach's

alpha Keputusan

A1 0.2787 0,401

A2 0.2787 0,279

A3 0.2787 0,54

A4 0.2787 0,561 0.700 Valid Reliabel

A5 0.2787 0,539

A6 0.2787 0,295

FAKTOR LINGKUP DAN DOKUMEN PEKERJAAN

Variabel r Tabel

r Hitung

Cronbach's

alpha Keputusan

B1 0.2787 0,398

B2 0.2787 0,305

B3 0.2787 0,587 0,718 Valid Reliabel

B4 0.2787 0,537

B5 0.2787 0,617

FAKTOR EKSTERNAL

Variabel r Tabel

r Hitung

Cronbach's

alpha Keputusan C1 0.2787 0,415

C2 0.2787 0,326

C3 0.2787 0,582 0.678 Valid Reliabel C4 0.2787 0.540

FAKTOR PANDEMI COVID 19

Variabel r Tabel

r Hitung

Cronbach's

alpha Keputusan

D1 0.2787 0,325 D2 0.2787 0,336

D3 0.2787 0,498 0,712 Valid Reliabel D4 0.2787 0,545

D5 0.2787 0,661

D.2 Analisis Dan Pembahasan Index Mean

Tabel 1 Tabel Hasil Index Mean Faktor Kesiapan Sumber Daya

FAKTOR INDEX

MEAN A1 Mobilitas sumber daya

(bahan,alat dan tenaga kerja ) yang lambat

4,54

A2 Sering terjadi kerusakan alat 4,38 A3 Keterlambatan penyediaan

pengiriman bahan atau peralatan

4,60

A4 Tidak tersedianya peralatan kerja yang cukup sesuai kebutuhan

4,48

A5 Keterlambatan oleh sub kontraktor dalam pekerjaan

4,42

A6 Kurang nya pengalaman kerja pada tenaga kerja

4,50

Tabel 2 Tabel Hasil Index Mean Faktor Lingkup dan Dokumen Pekerjaan

FAKTOR INDEX

MEAN B1 Perubahan desain pada saat

pelaksanaan pekerjaan

4,44

B2 Perubahan detail pekerjaan saat pelaksanaan

4,40

B3 Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai

4,32

B4 Proses pembuatan gambar kerja oleh kontraktor

4,24

B5 Perencanaan

(gambar/spesifikasi) yang tidak lengkap

4,48

(5)

172 Tabel 3 Tabel Hasil Index Mean Faktor

Eksternal

FAKTOR INDEX

MEAN C1 Terjadinya kerusakan akibat

kelalaian atau perbuatan orang ketiga

4,06

C2 Terjadinya kecelakaan kerja 4,54 C3 Perubahan situasi atau

kebijaksanaan politik ekonomi

4,14

C4 Keadaan cuaca yang sulit di prediksi

4,14

Tabel 4 Tabel Hasil Index Mean Faktor Pandemi Covid-19.

FAKTOR INDEX

MEAN D1 PSBB mempengaruhi para

pekerja untuk datang ke lokasi proyek

4,30

D2 Mobilitas material terganggu yang mempengaruhi

pekerjaan proyek konstruksi

4,40

D3 Harga dan bahan baku menjadi naik

4,36

D4 Produktivitas kinerja yang menurun

4,60

D5 Susah nya berkomunikasi secara langsung yang dapat berpengaruh terhadap pekerjaan proyek konstruksi

4,54

D.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan dari hasil perhitungan total index mean diperoleh bahwa penyebab keterlambatan yang paling berpengaruh dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi merupakan variabel dengan peringkat 1 sampai 3 yaitu: (a) Variabel D4, dengan nilai Index Mean 4.60 Hal ini terjadi ketika disaat masa pandemi covid 19 yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas kinerja (b) Variabel A3, dengan nilai Index Mean 4,60 Hal ini terjadi ketika penyediaan

pengiriman bahan atau peralatan mengalami keterlambatan yang dapat mempengaruhi keterlambatan proses pembangunan proyek konstruksi. (c) Variabel D5, dengan nilai Index Mean 4,54 Hal ini terjadi ketika disaat masa pandemi covid-19 menjadi susah berkomunikasi secara langsung yang dapat berpengaruh terhadap pekerjaan proyek konstruksi

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil akhir dari penelitian yang berjudul “Identifikasi Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat di Masa Pandemi Covid 19”

memperoleh kesimpulan bahwa faktor yang paling dominan sebelum masa pandemi covid 19 berbeda dengan ketika masa pandemi covid 19.

Didapat fakot yang paling dominan sebelum pandemi yaitu:

a. Kekurangan bahan konstruksi b. Perubahan material

c. Kurangnya komunikasi antara kontraktor dan owner

Didapat faktor yang paling dominan ketika masa pandemi covid 19 yaitu:

a. Susah nya berkomunikasi secara langsung yang dapat berpengaruh terhadap pekerjaan proyek konstruksi b. Produktivitas kinerja yang menurun,

Hal ini terjadi ketika disaat masa pandemi covid 19 yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas kinerja

F. UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini saya ingin berterimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu saya selama penyusunan Penelitian, khususnya Kepada Allah SWT, Orang tua saya, Dr. Ir. Bambang Endro Yuwono, MS selaku dosen pembimbing, dan Keluarga besar Teknik Sipil Trisakti 2015.

(6)

173 REFERENSI

Agritama, R.P., Huda, M. & Rini, T.S. (2018).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi Di Surabaya. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Konstruksi, Vol 6 No.1, April 2018, Hal 25-32.

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia. (2020). Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Covid-19 Terhadap Proyek Konstruksi: GAPENSI

Hassan, H. (2016). Faktor–Faktor Penyebab Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi Dan Alternatif Penyelesaiannya Studi Kasus Di Manado Town Square. Jurnal Sipil Statik Vol.4, No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Pembangunan Konstruksi:

PUPR. Jakarta.

Novika, S. (2020). “Ganasnya Dampak Corona Terhadap Proyek Infrastruktur.”, https://finance.detik.com/infrastruktur/d- 5051410/begini-ganasnya-dampak-corona- terhadap-proyek-infrastruktur, (diakses 9 November 2020)

Prasetyo, R. F. (2020). Identifikasi Efektifitas Faktor Pada Proses Kerja Engineering Kontraktor di Proyek Konstruksi Secara Jarak Jauh di Masa Pandemi. Universitas Trisakti. Jakarta.

Gambar

Tabel  2  Tabel  Hasil  Index  Mean  Faktor  Lingkup dan Dokumen Pekerjaan
Tabel  4  Tabel  Hasil  Index  Mean  Faktor  Pandemi Covid-19.

Referensi

Dokumen terkait

c) Alternatif yang lain sebagai masyarakat yang sering mempunyai obat yang sudah kadaluarsa di rumah yaitu :.. d) Melaporkan dan mengirim obat tersebut keinstalan

Kajian keperluan ini dijalankan adalah bertujuan untuk mendapatkan gambaran awal tentang tahap kesukaran tajuk biologi tingkatan empat, minat, sikap, gaya pembelajaran

Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh dua buah cognition yaitu values (nilai) dan intentions (tujuan). Umumnya, manajer menerima penetapan tujuan

Rumusan Pasal 341 KUHP ini mengangkat tentang tindak pidana pembunuhan dilakukan oleh ibu terhadap nyawa bayinya yang dilakukan pada saat bayi dilahirkan atau

Berkaitan dengan paparan diatas, ketidak efektifan pelatihan yang diadakan oleh sekolah tentang anak berkebutuhan khusus ternyata berdampak pada pengetahuan guru

Pengguna dalam pemodelan sistem ini terdiri dari administrator, administrator adalah orang yang mengolah data (menambah, mengedit dan menghapus) serta user (masyarakat)

Pelabuhan Indonesia II khususnya bagian pelayanan barang, bagian inti tersebut telah menerapkan sistem informasi pada proses operasionalnya, namun sistem yang ada pada