• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 7 QUIZ ARTIKEL 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS 7 QUIZ ARTIKEL 1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : AZKA ALIADISA PRADIKA IRFANDI KELAS : E – S1 AKUNTANSI

NPM : C10200107

TUGAS 7 QUIZ ARTIKEL 1

(2)
(3)
(4)

https://www.pajak.go.id/id/artikel/manfaat-pelaporan-spt-tahunan

6 point penting dari artikel :

1. SPT Tahunan merupakan sarana untuk mempertanggung jawabkan seluruh hak dan kewajiban perpajakan dalam suatu tahun pajak. Muara dari proses pengisian SPT Tahunan adalah

munculnya jumlah kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya dibayarkan dalam satu tahun.

2. SPT Tahunan harus dilaporkan dengan benar, lengkap dan jelas, menurut penulis, karena merupakan amanat Undang-undang, Mekanisme Self Assessment, sekaligus sebagai sarana check and balance bagi wajib pajak.

3. Self Assessment memiliki pengertian bahwa setiap wajib pajak wajib mendaftar, menghitung, memperhitungkan, menyetorkan serta melaporkan pajak penghasilannya tanpa menunggu surat ketetapan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak.

4. Kewajiban pertama yaitu wajib pajak wajib mendaftarkan diri secara mandiri dan mendapatkan tanda pengenal berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tanpa harus menunggu NPWP diterbitkan secara jabatan oleh Direktorat Jenderal Pajak.Kewajiban menghitung berarti wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku.

5. Wajib pajak juga dapat memeriksa kembali seluruh pemotongan yang telah dilakukan oleh pemberi penghasilan. Akibat ketidaktahuan wajib pajak, banyak oknum-oknum pemotong pajak yang memotong pajak dengan jumlah dan ketentuan yang tidak sesuai dengan peraturan perpajakan.

6. Wajib pajak tidak mengetahui adanya kelebihan pembayaran pajak akibat tidak mengisi SPT Tahunan dengan baik. Maka dari itu pengisian SPT Tahunan yang benar, lengkap, dan jelas juga penting untuk memberikan keadilan bagi wajib pajak.

(5)

Kesimpulan :

Sesuai dasar hukum tersebut dapat disimpulkan bahwa SPT adalah sarana pelaporan pajak yang berisikan penghasilan, biaya, laba atau rugi, pajak yang terutang, kredit pajak, harta, kewajiban,

dan/atau lainnya yang dipersyarakatkan menurut peraturan perpajakan. SPT Tahunan juga merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan seluruh hak dan kewajiban perpajakan dalam suatu tahun pajak. Dari proses pengisian SPT Tahunan adalah munculnya jumlah kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya dibayarkan dalam satu tahun. SPT Tahunan harus dilaporkan dengan benar, lengkap dan jelas, menurut penulis, karena merupakan amanat Undang-undang, Mekanisme Self Assessment, sekaligus sebagai sarana check and balance bagi wajib pajak. Seluruh kewajiban wajib pajak yang telah disebutkan sebelumnya dilaporkan melalui sebuah sarana yang bernama Surat Pemberitahuan (SPT). Pelaporan SPT Tahunan juga menjadi bentuk pertanggungjawaban hak dan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak dalam suatu tahun pajak. Oleh karena itu wajib pajak wajib melaporkan SPT Tahunan dengan benar, lengkap, dan jelas.

ARTIKEL 2

(6)
(7)
(8)

https://www.pajak.go.id/id/artikel/tidak-lapor-spt-tahunan-awas-denda-menanti

(9)

6 point penting dari artikel :

1. Tidak hanya melakukan pembayaran, pelaporan SPT Tahunan juga bersifat wajib. Wajib pajak yang terlambat atau bahkan tidak melaporkan SPT Tahunan akan dikenakan sanksi berupa denda hingga sanksi pidana. Sanksi tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP).

2. Mengacu pada Pasal 3 ayat (3) UU KUP. Batas waktu penyampaian SPT Tahunan adalah sebagai berikut:

- Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak.

- Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) wajib pajak orang pribadi, paling lama tiga bulan setelah akhir tahun pajak.

- Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan PPh wajib pajak badan, paling lama empat bulan setelah akhir tahun pajak.

3. Untuk menghindari keterlambatan lapor SPT Tahunan dan tidak perlu membayar denda, wajib pajak dapat melaporkan SPT Tahunan jauh-jauh hari sebelum jatuh tempo.

4. Direktorat Jenderal Pajak sudah memfasilitasi wajib pajak agar lebih mudah lapor SPT Tahunan yaitu melalui e-Filing sehingga memungkinkan wajib pajak melaporkan pajak secara daring di mana pun dan kapan pun.

5. pihak-pihak yang tidak terkena denda Pasal 7 UU KUP meski belum melaporkan SPT Tahunan antara lain:

- Wajib pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia.

- Wajib pajak orang pribadi yang tak lagi melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

- Wajib pajak orang pribadi yang berstatus warga negara asing yang sudah tidak tinggal di Indonesia.

- Badan usaha yang tidak lagi melakukan kegiatan usaha di Indonesia.

- Badan usaha asing yang tak lagi melakukan kegiatan usaha di Indonesia, tapi belum dibubarkan sesuai peraturan yang berlaku.

6. Untuk membayar denda tersebut, Direktorat Jenderal Pajak juga sudah memberikan kemudahan agar wajib pajak dapat membayar denda secara daring.

Kesimpulan :

Meskipun sistem perpajakan Indonesia sudah menganut prinsip self assessment, terdapat aturan yang berisi sanksi apabila wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya. Tidak hanya melakukan pembayaran, pelaporan SPT Tahunan juga bersifat wajib. Wajib pajak yang terlambat atau bahkan tidak melaporkan SPT Tahunan akan dikenakan sanksi berupa denda hingga sanksi pidana.

Sanksi tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP). Denda ini merupakan sanksi bagi wajib pajak yang lalai memenuhi kewajiban perpajakannya sekaligus sebagai bentuk tertib administrasi perpajakan dan upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak, baik wajib pajak orang pribadi maupun badan. Untuk menghindari keterlambatan lapor SPT Tahunan dan tidak perlu membayar denda, wajib pajak dapat melaporkan SPT Tahunan jauh-jauh hari sebelum jatuh tempo.

(10)

ARTIKEL 3

(11)
(12)
(13)

https://www.pajak.go.id/id/artikel/begini-perlakuan-perpajakan-spt-tahunan-lebih-bayar

6 point penting dari artikel :

1. Pelaporan SPT Tahunan dengan status Lebih Bayar jarang ditemui dalam pelaporan SPT Tahunan PPh OP. Hal ini disebabkan karena sebagian besar WPOP di Indonesaia memiliki pekerjaan sebagai karyawan yang kewajiban perpajakannya telah dipenuhi melalui mekanisme pemotongan oleh pemberi kerja.

2. Pengembalian lebih bayar yang pertama adalah melalui pemeriksaan yang diatur pada pasal 17B Ayat 1 UU KUP. Melalui pemeriksaan ini, maka setelah melaporkan SPT Tahunan yang berstatus LB, wajib pajak harus mengajukan permohonan untuk mengajukan restitusi atas kelebihan pembayaran pajaknya.

3. Jangka waktu pemeriksaan atas permohonan restitusi yang diajukan oleh wajib pajak adalah selama 12 bulan.

4. Berdasarkan SKPKPP dan rekening atas nama wajib pajak, maka Kepala KPP atas nama Menteri Keuangan akan menerbitkan SPMKP (Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak) sebagai sarana untuk mengebalikan kelebihan pembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak.

5. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak melalui penelitian ini dikenal dengan mekanisme pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.

6. Mengajukan permohonan pengembalian pendahuluan untuk kemudian diproses melalui penelitian dan diterbitan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP). SKPPKP untuk Wajib Pajak Kriteria Tertentu diterbitkan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan sejak permohonan diterima secara lengkap.

(14)

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan wajib pajak terhadap pajak terutang dan kredit pajak dalam suatu tahun pajak maka akan menghasilkan tiga jenis SPT. Jika jumlah pajak terutang sama dengan jumlah kredit pajak yang dimiliki oleh wajib pajak, maka akan menghasilkan SPT Nihil; kemudian, jika jumlah pajak terutang jumlahnya lebih besar dibandingkan kredit pajak, maka akan menghasilkan SPT Kurang Bayar; dan yang terakhir jika jumlah pajak terutang lebih kecil dibandingkan kredit pajak, maka akan menghasilkan SPT Lebih Bayar.Pelaporan SPT Tahunan dengan status Lebih Bayar jarang ditemui dalam pelaporan SPT Tahunan PPh OP. Hal ini disebabkan karena sebagian besar WPOP di Indonesaia memiliki pekerjaan sebagai karyawan yang kewajiban perpajakannya telah dipenuhi melalui mekanisme pemotongan oleh pemberi kerja. Namun dalam beberapa kasus, pelaporan SPT PPh yang dilakukan oleh WPOP juga bisa berstatus Lebih Bayar, terutama untuk WPOP yang menjalankan

pekerjaan bebas atau telah melakukan pembukuan. SKPPKP diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 15 hari sejak permohonan diterima secara lengkap.SKPPKP yang telah diterbitkan kemudian

diperhitungkan terlebih dahulu dengan utang pajak yang masih dimiliki oleh wajib pajak, kemudian setelah itu baru dilanjutkan dengan penerbitan SKPKPP paling lama satu bulan sejak tanggal SKPPKP.

Setelah SKPKPP diterbitkan proses dilanjutkan dengan penerbitan SPMKP yang menjadi dasar untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak wajib pajak.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan jumlah kelas menengah, selain mendorong naiknya konsumsi kelas menengah juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga

Variabel yang diteliti yaitu earning per share, price to book value, tingkat inflasi dan nilai kurs dollar secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pola kemunduran mutu ikan gurami ( Osphronemus gouramy ) pada penyimpanan suhu chilling secara subyektif dan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap wanita usia 15-45 tahun di Dusun Krinjing 4 Jatisarono Nanggulan Kulon Progo setelah dilakukan penyuluhan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola transformasi gelombang perairan dalam menuju pantai di muara Ajkwa menggunakan model STWave, menganalisis besar

[r]

Keberadaan kontingen Garuda yang tergabung dalam UNIFIL menjadi fenomena tersendiri dalam praktek diplomasi publik yang dilakukan oleh Indonesia, hal ini terkait

Maka dari itu perlu dibangun suatu aplikasi tentang Identifikasi Troubleshoting Telkom Speedy yang dijadikan sebagai penelitian dengan judul “Pengembangan Aplikasi