28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Arut Kabupaten Kotawaringin
Barat adalah perusahaan yang termasuk dalam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Kotawaringin Barat. Tujuan BUMD memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat. PDAM berdiri sejak 11 Juli tahun 1992 dan berlokasi di Jalan Sutan Syahir No. 34 Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.Visi PDAM Tirta Arut adalah terwujudnya perusahaan yang profesional dalam pengelolaan dan sumber daya air untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak serta mempersiapkan daya saing dan kinerja perusahaan dalam era-globalisasi yang berprinsip standar jaminan mutu dan pelayanan. Dan Misi PDAM Tirta Arut adalah :
1. Penyelenggaraan jasa dalam penyedian air bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak secara berkesinabungan.
2. Penerapan sistem menejemen kualitas dan kuantitas sumber daya. 3. Peningkatan sistem menejemen mutu yang berorientasi kepada
kepuasan pelanggan.
4. Memaksimalkan laba dan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip bisnis untuk terjaminnya kelestarian asset daerah demi kesinabungan pelayanan kepada masyarakat.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PDAM Tirta Arut Kabupaten Kotawaringin Barat
Sumber : PDAM Tirta Arut Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
UNIT - UNIT PDAM KABAG. ADMINISTASI
DAN KEUANGAN KABAG. TEKNIK
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
DEWAN PENGAWAS DIREKTUR KASUBAG. UMUM / PERSONALIA KASUBAG. HUBUNGAN MASYARAKAT KASUBAG. PENAGIHAN KASUBAG. PEMBUKUAN KASUBAG. PRODUKSI KASUBAG. PERENCANAAN KASUBAG. PERAWATAN
KASUBAG. TRANSMISI & DISTRIBUSI
1. Sumber Air Baku
Sumber air Baku yang digunakan PDAM Tirta Arut Kabupaten Kotawaringin Barat dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat adalah air sungai Arut.
2. Kinerja Instalasi Pengolahan Air 5 (IPA)
Tugas utama Instalasi pengolahan Air yaitu mengolah air, dari air baku hingga menjadi air yang sesuai dengan standar baku mutu dan layak didistribusikan ke masyarakat untuk kegiatan sehari-hari. Adapun sistem pengolahan air baku menjadi air bersih yang dilakukan PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat.
a. Intake
Unit intake yang berfungsi mengambil air baku dari badan air kemudian mengalirkan ke IPA. Terdapat 2 pompa yang mempunyai tipe sama yang berfungsi menangkap air dari badan air dan mengalirkannya ke IPA, yang dilengkapi dengan impeler tunggal, pompa difungsikan secara bergantian dengan waktu oprasi 12 jam.
Gambar 4.2 Unit Intake PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat
b. Unit Koagulasi
Unit koagulasi adalah tahap pertama pembentukan partikel-partikel di air dengan bantuan bahan koagulan. Pada unit koagulasi dilakukan (flash mixing) karena koagulan harus tersebar secara cepat dan reaksi hidrolisa hanya terjadi dalam beberapa detik, jadi destabilisasi muatan negatif oleh muatan positif dilakukan dalam beberapa detik.
Pengadukan cepat menggunakan sistem hidrolisis, terjunan dan sekatan. Memanfaatkan turbulensi antara air dalam pengadukan. Di pipa transmisi diinjeksikan soda ash yang berfungsi menetralisasi pH air dan membantu dalam kinerja alumunium sufat, setelah itu diinjeksikan alumunium sulfat 10% dan kaporit 60% berfungsi sebagai bahan koagulan dan desinfektan.
\
Gambar 4.3 Unit Koagulasi PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat
c. Unit Flokulasi
Flokulasi adala proses penggumpalan partikel-partikel terdestablisasi menjadi flok-flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat diendapkan di sedimentasi dan tersaring difiltrasi. Atau proses pertumbuhan flok (mikroflok) menjadi flok dengan ukuran yang lebih besar (makroflok). Pengadukan lambat dilakukan dengan proses hidrolisis, dan terdapat 6 bak slow mixing yang mempunyai ukuran pintu sekatan yang sama.
Gambar 4.4 Unit Flokulasi PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat
d. Unit Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses penghilangan sebagian besar padatan yang terkandung dalam air degan pengendapan secara gravitasi dan dalam waktu tertentu. Kecepatan aliran dirancang sangat rendah hingga menimbulkan kondisi tanpa gerak. Dengan gaya gravitasi, partikel yang berukuran lebih besar dari desintas cairan disekelilingnya akan bergerak kebawah mengendap, sedangkan partikel dengan densitas lebih kecil akan bergerak ke
atas (floatasi) . Proses sedimentasi digambar 4.5 dibandu dengan tube settler dengan kemiringan 600.
Gambar 4.5 Unit Sedimentasi PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat
e. Unit Filtrasi
Filtrasi berfungsi sebagai tempat proses penyaringan flok-flok kecil dan tidak terendap di unit sedimentasi dn juga berfungsi sebagai penyaring mikroorganisme atau bakter yang terlarut didalam air. di unit filtrasi terdapat 8 filtrasi yang berbentuk persegi memanfaatkan gravitasi dan mempunyai sistem back wash menggunakan pipa 4 inch.
Gambar 4.6 Unit Filtrasi PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat
f. Unit Reservoir
Air yang sudah melalui pengolahan akan dialirkan ke resevoar sebagai tempat penampungan air sebelum didistribusikan dimasyarakat yang berbentuk persegi. Terdapat 3 reservoir yang mempunyai kapasitas berbeda-beda yaitu 500m3, 250m3, dan 250m3.
Gambar 4.7 Unit Reservoir PDAM Tirta Arut Kabupten Kotawaringin Barat
g. Kualitas Air Baku dan Air Hasil Produksi Instalasi Pengolahan Air 5
Tabel 4.1 Identifikasi Instalasi Pengolahan Air 5 di PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Pengukuran
Kualitas Air Baku Satuan
Kualitas air baku Kualitas air Hasil produksi Fisik 1. Kekeruhan NTU 91 <1 2. Warna TCU 1045 <1 3. TDS 75,5 22,9 4.
Rasa dan Bau - Berbau dan
berasa Tidak berbau dan berasa Kimia 1. Besi (FE) mg/l 1,063 0,080 2. Kasadahan (CaCO3) mg/l 14,28 14,28
Tabel 4.1 Identifikasi Instalasi Pengolahan Air 5 di PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Pengukuran
Kualitas Air Baku Satuan
Kualitas air baku Kualitas air Hasil produksi 3. Chlorine mg/l 0,079 0,054 4. Mangan (MN) mg/l 0,072 0,027 5. Nitrat (NO3-N) mg/l 0,97 0,37 6. NitrIt (NO2-N) mg/l 0,035 0,029 7. pH mg/l 5,001 5,592 8. COD mg/l 72,3 11,1 9. DO mg/l 7,0 7,8 10. Sulfat (SO4) mg/l 35 45 11. Timbal (Pb) mg/l 0,003 0,003 Mikrobiologi
1. Total Colifrom Jumlah/1 00 ml
240 6,8
2. Fecal Colifrom Jumlah /100 ml
23 0
Sumber : Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
Diketahui dari tabel 4.1 parameter yang mengalami penurunan adalah kekeruhan, warna, TDS, besi, chorine, mangan, nitrit, parameter COD, fecal coliform dan fceal coliform. Parameter yang tidak mengalami perubahan adalah kesadahan dan timbal. Parameter yang mengalami peningkatan adalah sulfat, pH, dan DO.
B. Pengukuran Kualitas Air Baku IPA Kabupaten Kotawaringin Barat Pemeriksaan kualitas air baku dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dengan Standar Nasional Indonesia kemudian dianalisa dengan Standart Baku Mutu Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001. Hasil kualitas air baku 22 Maret 2017 :
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Baku di PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Pengukuran
Kualitas Air Baku Satuan
Baku Mutu Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001
Hasil Keterangan
Fisik
1. Kekeruhan NTU Tidak ada standar baku
mutu yang ditapkan
91 Tidak ada
standar baku mutu yang ditapkan
2. Warna TCU Tidak ada standar baku
mutu yang ditapkan
1045 Tidak ada standar baku mutu yang ditapkan 3. TDS 1000 75,5 Sesuai Kimia
1. Besi (FE) mg/l 0.3 1,063 Tidak
Sesuai 2. Kasadahan (CaCO3) mg/l Tidak ada standar baku
mutu yang ditapkan
0,079 Tidak ada standar baku mutu yang ditapkan
3. Chlorine mg/l Tidak ada standar baku
mutu yang ditetapkan
14,28 Tidak ada standar baku mutu yang ditetapkan 4. Mangan (MN) mg/l 0.1 0,072 Sesuai
5. Nitrat (NO3-N) mg/l 10 0,97 Sesuai
6. NitrIt (NO2-N) mg/l Tidak ada standar baku mutu yang ditetapkan
0,035 Tidak ada standar baku mutu yang ditetapkan 7. pH mg/l 6.0 - 9.0 5,001 Tidak Sesuai 8. COD mg/l 10,0 72,3 Sesuai 9. DO mg/l 6.0 7,0 Sesuai
10. Sulfat (SO4) mg/l 400 35 Sesuai
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Baku di PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Pengukuran
Kualitas Air Baku Satuan
Baku Mutu Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001
Hasil Keterangan
Mikrobiologi
1. Total Colifrom Jumlah/ 100 ml
1000 240 Sesuai
2. Fecal Colifrom Jumlah /100 ml
100 23 Sesuai
Sumber : Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 Diketahui dari tabel 4.2 ada 2 parameter yang tidak sesuai standar baku mutu yaitu besi yang melebihi standar baku mutu yaitu 1,063 dan pH air yang berada dibawah standar baku mutu yaitu 5,001.
C. Instalasi Pengolahan Air
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Instalasi Pengolahaan Air PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Unit Instalasi
Pengolahan Air
Hasil Penelitian SNI 6447 Tahun 2008
Keterangan
1. Unit Intake
a) Kapasitas pompa
Kapasitas pompa air baku 90 – 150liter/detik. 10 – 20% dari perencaan unit paket Sesuai b) Pompa cadangan Terdapat 2 buah pompa yang bertipe sama. Minimal 1 buah pompa cadangan be tipe sama Sesuai c) Jenis tipe pompa a. Pompa sentrifugal b. Menggunakan impller tunggal c. Pemberiian pelumas secara berkala a. Jenis sentrifugal / pompa benam b. Mempunyai impller tunggal c. Tumpuan putaran pompa menggunaan pelumas Sesuai 2. Unit Koagulasi a) Tipe pengadukan Hidrolisis Terjunan dan Hidrolisis Terjunan Sesuai
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Instalasi Pengolahaan Air PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Unit Instalasi
Pengolahan Air
Hasil Penelitian SNI 6447 Tahun 2008
Keterangan
cepat Saluran bersekat Saluran bersekat Mekanis Bilah (blade), Pedal (padle) Flotasi b) Waktu pengadukan
62 detik 1 – 5 detik Tidak sesuai
c) Nilai Gardien 184,97 >750 Tidak Sesuai
d) Jenis Koagulan
Alumunium Sulfat a. Alumunium sulfat Al2(SO4)3,
l4(h2o)
Sesuai
Cair a. bentuk cair Sesuai
Konsentrasi 10% b. konsentrasi sebesar (5-20%) Sesuai a) PAC, Poly Alumunium Chloride (Al10(OH)15Cl15) Sesuai b. kualitas PAC ditentukan oleh kadar alumunium Oxide (Al2O3) yang terkait sebagai pac dengan kadar (10-11)% e) Dosis koagulan Tidak dilakukan Jartest
Jartest Tidak Sesuai
f) Pembubuhan koagulan
Pompa pembubuh a. Pompa pembubuh
b. Gravitasi
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Instalasi Pengolahaan Air PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Unit Instalasi
Pengolahan Air
Hasil Penelitian SNI 6447 Tahun 2008
Keterangan
g) Bak koagulan a. Menampung larutan 24 jam
a. Menampung larutan 2 jam
Sesuai
b. 2 buah bak b. 2 buah bak Sesuai c. Bak terlindungi c. Bak terlindungi Sesuai d. Bak tahan terhadap koagulan d. Tahan terhdap koagulan Sesuai
3. Unit Flokulator Hidrolisis a) Nilai Gradien / detik Bak 1 : 89,937 bak 2 : 90,753 bak 3 : 91,287 bak 4 : 91,817 bak 5 : 92,446 bak 6 : 92,889
60 – 5 (menurun) Tidak sesuai
b) Waktu tinggal 19,7 menit 30 – 45 menit Tidak Sesuai
c) Tahap flokulasi 6 buah 6 – 10 buah Sesuai
d) Pengendalian energi
Bukaan pintu Bukaan pintu/ sekat Sesuai
e) Kecepatan aliran max
0,204 m/detik 0,9 m/detik Tidak Sesuai
4. Unit Sedimentasi Bak Persegi Aliran Vertikal (Menggunakan Pat/Tabung Pengendapan) a) Beban permukaan 3,5 3,8 – 7,5 m3/m2/jam Tidak Sesuai b) Kedalaman 9 3 – 6 Sesuai c) Waktu tinggal (pada tabung pengendapan)
2,57 0,07 Jam Tidak sesuai
d) Lebar / panjang L=4 P=9 Meter Tidak ada SNI yang ditetapkan Tidak ada SNI yang ditetapkan e) Beban pelimpah 324 M3 < 11 M3 Tidak sesuai f) Bilangan Reynold 49,708 <2000 Sesuai
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Instalasi Pengolahaan Air PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Unit Instalasi
Pengolahan Air
Hasil Penelitian SNI 6447 Tahun 2008 Keterangan g) Kecepatan pada plat/tabung pengendap
0.0000255 m/menit Max 0,15 m/menit –
h) Bilangan Fraude 0,0000936 (936 x 10 -7 ) >10-5 Sesuai i) Kemiringan dasar bak 600 450 - 600 Sesuai
5. Unit Filtrasi Saringan Biasa (Gravitasi) a) Jumlah bak
saringan
8 N = 12 Q 0,5 *) Sesuai
b) Kecepatan penyaringan
5,16 m/jam 6 – 11 m/jam Tidak sesuai
c) Sistem pencucian
Tanpa blower Tanpa/dengan
blower & atau surface wash
Sesuai
d) Kecepatan pencucian
12 m/jam 35 – 60 m/jam Tidak Sesuai
e) Lama pencucian
10 menit 10 – 15 menit Sesuai
f) Periode antar dua pecucian
24 jam 18 – 24 jam Sesuai
g) Ekspansi pencucian 50% 30 – 50% Sesuai h) Tebal Media pasir 600mm 300 – 700 Sesuai
i) Singel media Tidak diketahui 600 – 700 Tidak dapat dilakukan penilaian j) Media ganda Tidak diketahui 600 – 700 Tidak dapat
dilakukan penilaian k) Ukuran efektif, ES 60 mm 0,3 – 0,7 mm Tidak sesuai l) Koefesien keseragaman, UC 1,2 1,2 – 1,4 Sesuai
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Instalasi Pengolahaan Air PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Unit Instalasi
Pengolahan Air
Hasil Penelitian SNI 6447 Tahun 2008 Keterangan m) Berat jenis pasir 2,65 (kg/dm3) 2,5 – 2,65 (kg/dm3) Sesuai
n) Porositas pasir 0,226 0,4 Sesuai
o) Kadar SiO2
pasir
Tidak diketahui >95% Tidak dapat
dilakukan penilaian p) Media antrasit Tidak menggunakan
media antrasit menggunakan media antrasit Tidak sesuai q) Fillter bottom dasar
Tidak ada fillter bottem dasar Ada bottem dasar Tidak sesuai r) Lebar slot nozel 0,4 Mm < 0,5 Mm Sesuai s) Prosentase luas slot nozel terhadap luas filter
1,41% < 4% Sesuai
6. Unit Desinfektan a) Jenis
desinfektan Kaporit dan
kandungan Klor aktif 60% Kaporit atau kalsium hipoklorit (CaOCL2) x H2O, dan kandungan klor aktif (60 – 70) % Sesuai b) Pembubuhah desinfektan Dibubuhkan secara mekanis. Kaporit / sodium hipoklorit dibubuhkan secara gravitasi / mekanis Sesuai
c) Bak kaporit Mampu menampung 24 jam
a. Mampu
menampung 8 – 24 jam
Sesuai
Tidak terdapat bak pembubuh
b. Bak pembubuh Tidak Sesuai
Ada bak pengaduk mekanis
c. Bak pengaduk mekanis/manual
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Instalasi Pengolahaan Air PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Unit Instalasi
Pengolahan Air
Hasil Penelitian SNI 6447 Tahun 2008 Keterangan Tahan terhadap kaporit d. Tahan tehadap kaporit Sesuai
Bak berada di tempat terlindungi dari luar
e. Bak terlindungi Sesuai
a) Pompa pembubuh
Terdapat 2 buah Minimal 2 buah kapasitas sama
Sesuai
7. Reservoir Unit 5 Bangunan Reservoir
Ada a) Ventilasi Sesuai
Ada b) Tangga Sesuai
Ada c) Pelimpahan air Sesuai
Ada d) Lubang
pemeriksaan dan perbaikan
Sesuai
Ada e) Alat ukur
ketinggian
Sesuai
Tidak Ada f) Instalasi pengolahan air penguras
tidak Sesuai
Sumber : Data Primer
Hasil observasi ke Instalasi Pengolahan Air secara langsung diketahui beberapa point pada unit koagulasi, unit flokulasi, unit sedimntasi, unit filtrasi, unit desinfektan dan unit reservoir tidak memenuhi SNI 6447 tahun 2008.
D. Hasil Pengukuran Kualitas Air Produksi
Pemeriksaan kualitas air produksi dilakukan di Laboraturium Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dengan Standar Nasional Indonesia kemudian dianalisa dengan Peraturan Mentri Kesehatan No. 907 Menkes Per IX tahun 2002. Hasil kualitas air produksi 22 Maret 2017.
Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Produksi PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017 No Pengukuran
Kualitas Air Baku
Satuan Peraturan Mentri Kesehatan No.907/Menkes
/Per/IX/2002
Hasil Keterangan
Fisik
1. Kekeruhan NTU 25 <1 Sesuai
2. Warna TCU 15 <1 Sesuai
3. TDS Tidak ada standar
baku mutu yang ditetapkan 22,9 Tidak ada standar baku mutu yang ditetapkan Kimia
1. Besi (FE) mg/l 0.3 0,080 Sesuai
2. Kasadahan (CaCO3)
mg/l 500 14,28 Sesuai
3. Chlorine mg/l 5 0,054 Sesuai
4. Mangan (MN) mg/l 0,1 0,027 Sesuai
5. Nitrat (NO3-N) mg/l 50 0,37 Sesuai
6. NitrIt (NO2-N) mg/l 3 0,029 Sesuai
7. pH mg/l 6.5 – 9.0 5,6 Tidak Sesuai
8. COD mg/l Tidak ada standar
baku mutu yang ditetapkan
11,1 Tidak ada
standar baku mutu yang ditetapkan
9. DO mg/l Tidak ada standar
baku mutu yang ditetapkan
7,8 Tidak ada
standar baku mutu yang ditetapkan
10. Sulfat (SO4) mg/l 250 45 Sesuai
11. Timbal (Pb) mg/l Tidak ada standar baku mutu yang ditetapkan 0,003 Tidak ada standar baku mutu yang ditetapkan Mikrobiologi
1. Total Colifrom Jumlah/ 100 ml
0 6,8 Tidak Sesuai
2. Fecal Colifrom Jumlah/ 100 ml
0 0 Sesuai
Diketahui dari pemeriksaan kualitas air terdapat parameter kimia dan mikrobiolgi yang tidak sesuai standar baku mutu yaitu parameter kimia dengan pH dan parameter mikrobiologi dengan Total Coliform.
E. HASIL PENGUKURAN pH DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR
Pengukuran pH dilakukan di seluruh unit instalasi pengolahan air kecuali unit filtrasi. Pengukuran pH dilakukan selama 7 hari berturut-turut mulai tanggal 06 Maret 2017 hingga 12 Maret 2017. Pengambilan sampel diulang sebanyak 3 kali dan data tabel-tabel di bawah ini adalah nilai rata-rata dari pengambilan sampel.
1. Unit Intake
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran pH di Unit Intake IPA PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
Sumber : Data Primer
Hasil dari pengukuran pH pada unit Intake diketahui nilai pH diantara 3,1 hingga 3,8 dengan rerata nilai pH air 3,4.
No Tanggal pH 1. 06 Maret 2017 3,2 2. 07 Maret 2017 3,3 3. 08 Maret 2017 3,1 4. 09 Maret 2017 3,1 5. 10 Maret 2017 3,7 6. 11 Maret 2017 3,8 7. 12 Maret 2017 3,5 Rata-rata 3,4
2. Unit Koagulasi
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran pH di Unit Koagulasi IPA PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
Sumber : Data Primer
Dari hasil pengukuran pH selama 7 pada unit Koagulasi diketahui rerata bak 1 yaitu 5,4 dan bak 2 yaitu 5,4.
3. Unit Flokulasi
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran pH di Unit Flokulasi IPA PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
Sumber : Data Primer
No Tanggal pH BAK 1 BAK 2 1. 06 Maret 2017 4,7 4,8 2. 07 Maret 2017 5,6 5,5 3. 08 Maret 2017 5,1 5,0 4. 09 Maret 2017 5,7 5,6 5. 10 Maret 2017 5,6 5,5 6. 11 Maret 2017 5,9 5,9 7. 12 Maret 2017 5,4 5,4 Rata-rata 5,4 5,4 No Tanggal pH
BAK 1 BAK 2 BAK 3 BAK 4 BAK 5 BAK 6
1. 06 Maret 2017 4,6 4,6 4,6 4,7 4,7 4,6 2. 07 Maret 2017 5,5 5,5 5,6 5,5 5,6 5,6 3. 08 Maret 2017 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,0 4. 09 Maret 2017 5,7 5,7 5,6 5,7 5,7 5,7 5. 10 Maret 2017 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 6. 11 Maret 2017 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 7. 12 Maret 2017 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 Rata-rata 5,4 5,3 5,3 5,4 5,4 5,3
Pada unit flokulasi terdapat 6 bak, dan hasil pengukuran pH diketahui nilai pH dari bak 1 hingga 6 berkisar 5,3 dan 5,4.
4. Unit Sedimentasi
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran pH di Unit Sedimentasi IPA PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
Sumber : Data Primer
Hasil dari pengukuran pH pada unit sedimentasi diketahui nilai pH diantara 4,7 hingga 5,7 dengan rerata nilai pH air 5,3.
5. Reservoir Unit 5
Tabel 4.9 Hasil Pengukuran pH di Reservoir Unit 5 IPA 5 PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Tanggal pH 1. 06 Maret 2017 4,7 2. 07 Maret 2017 5,6 3. 08 Maret 2017 5,0 4. 09 Maret 2017 5,7 5. 10 Maret 2017 5,6 6. 11 Maret 2017 5,5 7. 12 Maret 2017 5,4 Rata-rata 5.3 No Tanggal pH 1. 06 Maret 2017 4,7 2. 07 Maret 2017 5,6 3. 08 Maret 2017 5,0 4. 09 Maret 2017 5,6 5. 10 Maret 2017 5,6 6. 11 Maret 2017 5,5 7. 12 Maret 2017 5,4 Rata-rata 5,3
Sumber : Data Primer
Pengukuran pH yang dilakukan di unit reservoir diketahui pH berkisar 4,7 hingga 5,6 dengan nilai rerata 5,3.
6. Nilai Rerata Pengukuran pH di IPA
Pengukuran dilakukan 7 hari berturut-turut dan dilakukan 3 kali pengulangan pengukuran pH, hasil pengukuran yang didapat kemudian di rata-rata dan di sajikan kembali dalam semua unit agar lebih memudahkan dalam memahi data dan memberikan penilaian.
Tabel 4.10 Nilai Rerata Hasil Pengukuran pH di IPA PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Unit IPA pH 1. Unit Intake 3,4 2. Unit Koagulasi 5.3 3. Unit flokulasi 5.3 4. Unit Sedimentasi 5.3 5. Reservoir Unit 5 5.3
Sumber : Data Primer
Diketahui dari tabel 4.10 nilai pH mengalami kenaikan dari unit intake dengan nilai 3.4 ke unit koagulasi menjadi 5.3. Nilai pH di tahap pengolahan air selanjutnya tidak mengalami kenaikan hingga tahap akhir reservoir unit 5.
F. HASIL PENGUKURAN pH AIR PELANGGAN PDAM
Pelanggan PDAM di kotawaringin Barat total 11.739 dan pelanggan aktif 10.088, tersebar di 6 kelurahan yaitu kelurahan pasir panjang, kelurahan siderejo, kelurahan mendawai, kelurahan raja, kelurahan baru dan keluarahan madurejo. Pengukuran pH dilakukan di 3 titik di masing-masing kelurahan.
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran pH Air di Konsumen dan di Reservoir Unit 5 IPA 5 PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2017
No Nomor
Pelanggan Jarak pH Air PDAM
pH Konsumen 1. 010022** 2 KM 4,73 4,7 2. 010036** 7KM 4,73 4,6 3. 010054** 10 KM 4,73 4,5 4. 010091** 4 KM 5,6 5,0 5. 010086** 9 KM 5,6 5,1 6. 010003** 13 KM 5,6 4,8 7. 010003** 3 KM 5,0 4,6 8. 010079** 8 KM 5,0 4,4 9. 010000** 12 KM 5,0 4,5 10. 010004** 6KM 5,6 5,1 11. 010000** 8KM 5,6 5,0 12. 010059** 10 KM 5,6 4,9 13. 010085** 3 KM 5,5 5,1 14. 010062** 7 KM 5,5 5,1 15. 010112** 11KM 5,5 5,1 16. 010042** 7 KM 5,4 4,6 17. 010043** 9KM 5,4 4,4 18. 010106** 11KM 5,4 4,4
Sumber : Data Primer
Diketahui hasil pengukuran pH air produksi PDAM dan pH konsumen dari tabel 4.11 data menunjukan bahwa pH air PDAM mengalami penurunan hingga berada di pihak konsumen. Semakin jauh air mengalir ke pihak konsumen maka pH air akan cenderung menurun.