41 BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Jl. Urip Sumoharjo No. 58 Kelurahan Mangkujayan Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dengan kode pos 63413.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang merupakan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) dengan menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesis. Jenis penelitian ini menggunakan jenis survey yang merupakan penelitian yang sumber data dan informasinya diperoleh dari responden sebagai sample penelitian dengan kuisioner sebagai instrument pengumpul data. Dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda dan menggunakan dua variabel dianataranya variabel independen yaitu Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan Kemampuan Kerja serta variabel dependen yaitu Kinerja Pegawai.
C. Definisi Operasional
1. Variabel Dependen (Y) (Kinerja Pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan)
Variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah Kinerja Pegawai Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan, dan Perikanan. Kinerja Pegawai adalah hasil kerja yang baik
secara kualitas, kuantitas kuantitas, ketepatan waktu, kehadiran, dan kemampuan
bekerjasama yang diraih oleh seorang pegawai sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Indikator kehadiran dan kemampuan bekerjasama
termasuk dalam proses kerja. Berikut indikator dari kinerja pegawai sebagai
berikut:
1. Kualitas
Hasil kerja pegawai yang diukur dari kualitas pekerjaan serta kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas.
2. Kuantitas
Pekerjaan yang telah diselesikan pegawai sesuai dengan target yang ditetapkan oleh dinas.
3. Ketepatan Waktu
Kemampuan untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh dinas.
4. Kehadiran
Tingkat kehadiran pegawai di tempat kerja 5. Kemampuan Bekerjasama
Kemampuan bekerjasama antar pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Variabel Independen (X
1) Tambahan Penghasilan Pegawai
Tambahan Penghasilan Pegawai adalah Tambahan Penghasilan atau yang biasa disebut insentif yang berbentuk material (uang) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang didalamnya terdapat berbagai indikator diantaranya:
1. Kehadiran
Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan kepada pegawai berdasarkan tingkat kehadiran dan absensi pegawai.
2. Pertimbangan obyektif lain
Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan kepada pegawai berdasarkan sasaran kinerja pegawai (SKP) dan kedisiplinan pegawai saat bekerja.
3. Tipe Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan kepada pegawai berdasarkan beban kerja.
4. Eselon
Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan berdasarkan tingkatan
jabatan strktural (Eselon) pegawai.
5. Golongan
Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan berdasarkan tingkatan kepangkatan (Golongan) pegawai berdasarkan pendidikan formal terakhir.
3. Variabel Independen (X
2) Kemampuan Kerja
Kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu didalamnya terdapat beberapa indikator diantaranya:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pegawai mampu bekerja dengan baik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
2. Pelatihan (Training)
Pegawai dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan setelah diberikannya pelatihan.
3. Pengalaman (experience)
Pegawai dapat lebih mudah menyelesaikan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
4. Keterampilan (skill)
Pegawai lebih cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan berdasarkan keterampilan yang dimiliki.
5. Kesanggupan kerja
Pegawai sanggup menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan dinas sesuai dengan apa yang diinginkan.
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan setelah itu ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2013:148). Karakteristik yang dimaksud adalah
pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Berjumlah 227 orang.
Tabel 3. 1 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo
No Bagian Jumlah
1. Sekretariat 19
2. Bidang Ketahanan Pangan 14
3. Bidang Sarana dan Prasarana 9
4. Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Staf
13
5. Bidang Perkebunan 14
6. Bidang Penyuluhan 10
7. Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan
35
8. Penyuluh Pertanian 105
9. Peyuluh Perikanan 5
10. UPTD PBAT 3
Total 227
Sumber: Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono (2008:118)). Sedangkan menurut Arikunto dalam Rahman (2011:101) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10- 15% atau 20%-30% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari yaitu pertama kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana, kedua sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, ketiga besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Teknik sampling menurut Sugiyono (2013) adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan metode teknik sampling Proportional Random Sampling, sebagaimana yang dituturkan Sugiyono (2013) bahwa Proportional Random Sampling adalah Teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara porposional.
Rumus untuk menentukan sampel yaitu 227 x 25% = 56,7 Dengan hasil 56,7 tersebut maka dibulatkan menjadi 57.
Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 yang diambil dari 25% dari
seluruh populasi atau seluruh pegawai yang ada pada Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.
Tabel 3. 2 Jumlah Sampel Pegawai Berdasarkan Bagian
No Bagian Jumlah Cara Penghitungan
Jumlah Sampel
1. Sekretariat 19 19/227x57 5
2. Bidang Ketahanan Pangan
14 14/227x57 4
3. Bidang Sarana dan Prasarana
9 9/227x57 2
4. Bidang Tanaman Pangan dan Horticultura
13 13/227x57 3
5. Bidang Perkebunan 14 14/227x57 4
6. Bidang Penyuluhan 10 10/227x57 3
7. Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan
dan Perikanan
35 35/227/57 8
8. Penyuluh Pertanian 105 105/227x57 26
9. Penyuluh Perikanan
5 5/227x57 1
10. UPTD PBAT 3 3/227x57 1
Total 57
Sumber: Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo
E. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah kuantitatif yang bersumber dari:
a) Data Primer
Menurut Sugiyono (2013:193) menjelaskan “Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer adalah data yang langsung dan segera dapat diperoleh dari sumbernya, dalam hal ini yaitu mengenai tambahan penghasilan pegawai, kemampuan kerja dan kinerja melalui penyebaran kuesioner pada pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.
b) Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2013:193) menjelaskan “Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain responden. Data sekunder merupakan data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain selain peneliti. Data sekunder yang dibutuhkan misalnya jumlah pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo tahun 2019.
2. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:193) mengatakan bahwa “Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di kantor dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2013:199) mengatakan “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner
tertutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo berjumlah 57 responden.
b. Studi Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mendpatkan data dari catatan-catatan, buku harian, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya yang berkaitan dengan obyek penelitian (Ghazali, 2005). Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah data dari laporan tahunan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.
3. Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2013:131-132) menjelaskan bahwa “Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”.
Skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2013:
132) menjelaskan bahwa “Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolok untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan dan pertanyaan. Jawaban setiap item instrument menggunakan
penekanan 5 alternatif jawaban antara lain:
Tabel 3. 3 Penilaian Skala Likert No Pilihan
Jawaban
Kode Skor/Nilai TPP Kemampuan Kerja
Kinerja
1. Sangat Setuju
SS 5 Sangat
Baik
Sangat Baik Sangat Tinggi
2. Setuju S 4 Baik Baik Tinggi
3. Netral N 3 Cukup Cukup Cukup
4. Tidak Setuju
TS 2 Rendah Rendah Rendah
5. Sangat Tidak Setuju
STS 1 Sangat
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
F. Uji Instrumen Penelitian
Untuk menguji instrumen penelitian maka peneliti menggunakan metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif.
Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang pembahasannya melalui perhitungan statistik berdasarkan jawaban kuesioner dari responden. Hasil perhitungan dari skor atau nilai tersebut kemudian dalam analisa statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS untuk membuktikan hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel penelitian, dengan menggunakan uji data sebagai berikut:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Mengingat pengumpulan data dilakukan melalui penggunaan kuesioner, maka faktor kesungguhan responden dalam menjawab kuesioner merupakan hal yang sangat penting, oleh sebab itu sebelumnya perlu dilaksanakan pengujian validitas dan reliabilitas untuk memastikan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel.
a) Pengujian Validitas
Menurut Nugroho (2011:23) menyatakan bahwa “Validitas
menunjukkan kemampuan alat ukur/instrumen penelitian dalam
mengukur suatu hal yang hendak didapatkan dari penggunaan instrumen tersebut. Digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan pertanyaan dapat mengetahui jawaban responden”.
Koefisien korelasi antara variabel X dengan nilai total semua variabel diuji (Y) disebut sebagai r
hitung. Adapun kriteria valid atau tidaknya suatu variabel adalah sebagai berikut :
Nilai r
hitung> r
tabel= valid Nilai r
hitung< r
tabel= tidak valid
Nilai r
hitungdapat dilihat dari koefisien korelasi antara masing- masing variabel dengan variabel total. Untuk menentukan valid atau tidaknya variabel, dicari nilai r
tabelpada tabel r. Nilai r
tabeldapat dicari dengan menggunakan persamaan:
r
tabel= jumlah responden (n) – 2
Dengan cara mengkorelasikan tiap pertanyaan/pernyataan dengan skor total, kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r
tabelpada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi.
a) Pengujian Reliabilitas
Menurut Nugroho (2011:27) Reliabilitas instrumen
“Menunjukkan seberapa besar suatu instrumen tersebut dapat dipercaya
dan digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas instrumen yang
semakin tinggi, menunjukkan hasil ukur yang didapatkan semakin
terpercaya (reliabel)”. Menggunakan metode pengukuran Alpha
Cronbach. Menurut Azwar dalam Nugroho (2011:28) “Koefisien Alpha
Cronbach menunjukkan sejauh mana kekonsistenan responden dalam
menjawab instrumen yang dinilai”. Metode ini cocok digunakan, karena
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, dengan
penskoran berskala, yakni skala 1-5. Pengukuran reliabilitas
menggunakan metode Alpha Cronbach akan menghasilkan nilai alpha
dalam skala 0-1, yang dapat dikelompokkan dalam lima kelas. Nilai
masing-masing kelas dan tingkat reliabilitasnya seperti terlihat pada
tabel berikut.
Tabel 3. 4 Tabel Tingkat Reliabilitas
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 - 0,20 Kurang reliabel
0,201 – 0,40 Agak reliabel
0,401 – 0,60 Cukup reliabel
0,601 – 0,80 Reliabel
0,801 – 1,00 Sangat reliabel
Sumber: Nugroho (2011: 33) 2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian terhadap asumsi-asumsi regresi linier bertujuan untuk menghindari munculnya bias dalam analisis data serta untuk menghindari kesalahan spesifikasi (missspecification) model regresi yang digunakan.
Adapun pengujian terhadap asumsi-asumsi regresi linier atau disebut juga dengan pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Penjelasan masing-masing uji asumsi klasik adalah sebagai berikut:
c) Uji Normalitas
Menurut Latan dan Selva (2013:56), “Pengujian terhadap asumsi
klasik normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual data dari
model regresi linear memiliki distribusi normal ataukah tidak.” Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual data berdistribusi normal
ataukah tidak yaitu dengan melihat grafik normal probability plot dan
uji statistic One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila pada grafik
normal probability plot tampak bahwa titik-titik menyebar berhimpit di
sekitar diagonal dan searah mengikuti garis diagonal maka hal ini dapat
disimpulkan bahwa residual data memiliki distribusi normal, atau data
memenuhi asumsi klasik normalitas. Lebih lanjut pada uji statistic One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test, jika didapat nilai signifikansi > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal secara multivariate.
d) Uji Multikolonieritas
Menurut Latan dan Selva (2013:63), “Pengujian terhadap asumsi klasik multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi.” Cara umum yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolonieritas pada model regresi adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai yang direkomendasikan untuk menunjukkan tidak adanya problem multikolonieritas adalah nilai Tolerance harus > 0,10 dan nilai VIF < 10.
e) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Latan dan Selva (2013:66), “Pengujian terhadap asumsi klasik heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah variance dari residual data satu observasi ke observasi lainnya berbeda ataukah tetap.” Jika variance dari residual data sama disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi problem heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini yaitu dengan melihat grafik scatterplot, yaitu jika ploting titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada suatu tempat, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas. Penelitian ini dibantu menggunakan SPSS.
G. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala
Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini variable yang
diteliti adalah Tambahan Penghasilan Pegawai, Kemampuan Kerja dan
Kinerja Pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan rumus rentang skala Umar
(2001:225) sebagai berikut :
RS =
𝑛 ( 𝑚−1 )𝑚
Dimana:
RS = Rentang Skala n = Jumlah Sampel
m = Jumlah Alternatif Tiap Item
Maka rentang skala dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
RS =
𝑛 ( 𝑚−1 )𝑚
RS =
57 ( 5−1)5