KAJIAN PENGARUH BLANCHING UAP DAN PERBEDAAN SISTEM PENGERINGAN DAUN KELOR TERHADAP KARAKTERISTIK DARI
MINUMAN FUNGSIONAL DAUN KELOR DAN BUNGA MELATI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana S-1
Jurusan Teknologi Pangan
Disusun Oleh : Atika Indar Wulandari
201710220311139
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2021
i
ii
iii
iv RIWAYAT HIDUP
Penulis memiliki nama lengkap Atika Indar Wulandari, dilahirkan di Banyuwangi, 3 Juli 1999, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Surono dan Ibu Sumini.
Penulis bertempat tinggal di Jl. Guyangan RT.005/
RW.001 Dusun Jatiluhur, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Pendidikan formal dimulai di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal pada tahun 2003-2005. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri I Glagahagung pada tahun 2005-2011. Pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah 2 Purwoharjo pada tahun 2011-2014. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Purwoharjo dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Pendidikan lanjutan Strata 1 ditempuh di Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2017 hingga selesai.
v KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Atas segala nikmat iman dan ilmu serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dari penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dalam proses pengerjaan karya tulis ini, diantaranya:
1. Bapak Dr. Ir. David Herawan, MP., IPM selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan serta seluruh Dekanat Fakultas Pertanian Peternakan.
2. Ibu Sri Winarsih, STP., MP. selaku Ketua Jurusan Teknologi Pangan.
3. Bapak Ir. Sukardi, MP selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Hanif Alamudin Manshur, S.Gz., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang selalu sabar selama berlangsungnya proses bimbingan hingga berakhirnya pengerjaan karya ini.
4. Bapak Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP dan Ibu Rista Anggriani, S.TP., MP., M.Sc selaku Dosen Penguji yang memberikan motivasi serta saran.
5. Para Dosen jurusan ITP yang telah banyak memberikan petunjuk ilmu selama kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis bapak Surono dan Alm. Ibu Sumini yang telah memberikan dorongan semangat, motivasi,dan doa serta dukungan moril maupun materil selama ini yang selalu diberikan setiap saat dengan sepenuh hati dan kesabaran.
vi 7. Elfara Yuwono selaku kakak tingkat yang sudah memberikan semangat,
motivasi dan arahan dalam pengerjaan tugas akhir.
8. Sahabat dan teman-temanku, Fachry Perdana Putra, Rizka Oktaviana dan Vanila Yuwitasari, yang telah menemani, menyemangati, membantu dan mendengarkan keluh kesah penulis selama penyusunan tugas akhir.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan karya ini dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih ada yang belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritik, dan segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan kedepan. Walaupun demikian penulis berharap, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya di bidang Teknologi Pangan dan dunia pertanian pada umumnya, juga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Aamiin.
Malang, 10 September 2021
Penulis
vii Atika Indar Wulandari, 201710220311139. Kajian Pengaruh Blanching Uap dan Perbedaan Sistem Pengeringan Daun Kelor Terhadap Karakteristik Dari Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati, Dosen Pembimbing I: Ir. Sukardi, MP dan Dosen Pendamping: Hanif Alamudin Manshur, S.Gz, M.Si.
ABSTRAK
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang kaya kandungan antioksidan dan berpotensi sebagai bahan baku pembuatan minuman fungsional.
Tetapi, permasalahan yang muncul dalam pemanfaatan daun kelor sebagai minuman fungsional yaitu aroma daun kelor yang langu dan potensi adanya kerusakan senyawa kimia selama proses pengeringan bahan baku. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi aroma langu yang terdapat pada daun kelor yaitu melakukan proses pre-treatment berupa blanching uap yang berfungsi menginaktivasi enzim lipoksidase dan sistem metode pengeringan yang bertujuan mengurangi kadar air serta memperpanjang masa simpan produk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi blanching uap dan metode pengeringan terhadap aktivitas antioksidan, vitamin C, fenol, flavonoid, dan organoleptik.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah waktu pada proses blanching uap (T1: 30s, T2: 40s) dan faktor kedua variasi metode pengeringan (sinar matahari, cabinet dryer, dan oven).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan blanching uap dan metode pengeringan terdapat interaksi terhadap kandungan antioksidan, flavonoid, fenol, vitamin C, sifat organoleptik seperti warna, aroma rasa pada minuman fungsional daun kelor. Perlakuan dengan waktu blanching uap 30 detik dengan metode pengeringan cabinet dryer merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan ini dapat dijadikan alternatif acuan untuk mengurangi aroma langu dalam minuman fungsional daun kelor. Dikarenakan suhu dan waktu dalam blanching uap dan metode pengeringan berpengaruh terhadap kandungan antioksidan, flavonoid, fenol, vitamin C. semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu akan mengurangi kandungan.
Kata Kunci: daun kelor, blanching uap, pengeringan, minuman fungsional
viii Atika Indar Wulandari, 201710220311139. Study of the Effect of Steam Blanching and Differences in the Drying System of Moringa Leaves on the Characteristics of Functional Drinks of Moringa Leaves and Jamine Flowers, Dosen Pembimbing I: Ir. Sukardi, MP dan Dosen Pendamping: Hanif Alamudin Manshur, S.Gz, M.Si.
ABSTRACT
Moringa leaf (Moringa oleifera) is a plant which has high antioxidants and has the potential as a raw material for make functional drinks. However, the problems which appear when using the moringa leaves as a functional drink are unpleasent smell of moringa leaf and it has potential to make any damage to chemical compounds during the drying process of raw materials. Efforts that can be made to reduce unpleasent smell on moringa leaf are conducting a pre-treatment process in the form of steam blanching which functions to inactivate the lipoxidase enzyme and a drying method system that aims to reduce water content and extend the shelf life of the product. The purpose of this study was to determine the interaction of steam blanching and drying method on antioxidant activity, vitamin C, phenol, flavonoid, and organoleptic activity.
This study used a factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of two factors. The first factor used in this research design is the time in the steam blanching process (T1: 30s, T2: 40s) and the second factor is the variation of the drying method (sunlight, cabinet dryer, and oven).
The results showed that the combination of steam blanching treatment and drying method had interactions on the content of antioxidants, flavonoids, phenols, vitamin C, organoleptic properties such as color, aroma and taste in Moringa leaf functional drinks. The treatment with a steam blanching time of 30 seconds with the cabinet dryer drying method was the best treatment. This treatment can be used as an alternative reference to reduce the unpleasant aroma as well as in Moringa leaf functional drinks. Due to the temperature and time in steam blanching and drying methods affect the content of antioxidants, flavonoids, phenols, vitamin C.
The higher the temperature and the longer the time will reduce the content.
Keywords: moringa leaves, steam blanching, drying, functional drinks
ix Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Gambar ... xi
Daftar Tabel ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Hipotesis ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lamk) ... 4
2.1.1 Klasifikasi ... 4
2.1.2 Kandungan Gizi Daun Kelor dan Manfaat Bagi Kesehatan ... 5
2.2 Blanching Uap ... 7
2.3 Pengeringan ... 8
2.4 Antioksidan ... 9
2.5 Vitamin C ... 10
2.6 Senyawa Fenolik ... 11
2.7 Bunga Melati ... 12
2.8 Minuman Fungsional ... 14
III. METODE PENELITIAN ... 16
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 16
3.2 Alat dan Bahan ... 16
3.2.1 Alat ... 16
3.2.2 Bahan ... 16
3.3 Rancangan Penelitian Menggunakan RAK ... 17
3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 18
x
3.5 Prosedur Pengamatan ... 21
3.5.1 Analisa Kadar Vitamin C, Metode Iodometri ... 21
3.5.2 Penentuan Aktivitas Antioksidan Metode DPPH ... 21
3.5.3 Analisis Flavonoid ... 22
3.5.4 Analisis Fenol, Menggunakan Reagen Folin. ... 23
3.5.5 Analisis Organoleptik, menggunakan Teknik Uji Hedonik ... 24
3.6 Analsis Data ... 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26
4.1.1 Vitamin C ... 26
4.1.2 Aktivitas Antioksidan ... 27
4.1.3 Total Fenol ... 29
4.1.4 Total Flavonoid ... 31
4.1.5 Organoleptik ... 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Kesimpulan ... 39
5.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
LAMPIRAN ... 49
xi Daftar Gambar
No. Teks Halaman
1. Tanaman Kelor ... 4
2. Struktur Kimia Vitamin C ... 10
3. Bunga melati ... 13
4. Diagram Alir Proses Pengeringan Bunga Melati ... 18
5. Diagram Alir Modifikasi Pembuatan Minuman Fungsional Daun Kelor dengan Penambahan Bunga Melati ... 20
6. Histogram Hasil Organoleptik Warna Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati ... 34
7. Histogram Hasil Organoleptik Aroma Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati ... 35
8. Histogram Hasil Organoleptik Rasa Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati ... 37
xii Daftar Tabel
No. Teks Halaman
1. Kandungan Gizi Daun Kelor Segar per 100 g ... 5 2. Matrix Kombinasi Formulasi dalam Pembuatan Minuman Fungsional Daun
Kelor dan Bunga Melati. ... 17 3. Uji Organoleptik ... 24 4. Rerata Kadar Vitamin C Akibat Kombinasi Perlakuan Metode Pengeringan
dan Lama Waktu Blanching Uap Pada Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati. ... 26 5. Rerata Aktivitas Antioksidan Akibat Kombinasi Perlakuan Metode
Pengeringan dan Lama Waktu Blanching Uap Pada Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati. ... 28 6. Rerata Kadar Total Fenol Akibat Kombinasi Perlakuan Metode Pengeringan
dan Lama Waktu Blanching Uap Pada Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati. ... 30 7. Rerata Kadar Total Flavonoid Akibat Kombinasi Perlakuan Metode
Pengeringan dan Lama Waktu Blanching Uap Pada Minuman Fungsional Daun Kelor dan Bunga Melati. ... 32
xiii Daftar Lampiran
No. Teks Halaman
1. Hasil Analisa Ragam Antioksidan ... 47
2. Hasil Analisa Ragam Fenol ... 47
3. Hasil Analisa Ragam Total Flavonoid ... 48
4. Hasil Analisa Ragam Vitamin C ... 48
5. Hasil Analisa Ragam Organoleptik Warna ... 49
6. Hasil Analisa Ragam Organoleptik Rasa ... 49
7. Hasil Analisa Ragam Organoleptik Aroma ... 49
8. Kuisioner Uji Organoleptik ... 50
9. Dokumentasi Proses Pre-treathment Minuman Fungsional Daun Kelor ... 51
40 DAFTAR PUSTAKA
Ajisaka. (2012). Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya: Stomata
Aliyah, A. (2021). Pengaruh Formulasi Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dan Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) terhadap Mutu Minuman Fungsional (Doctoral dissertation, Universitas Sahid Jakarta).
Almawanti, F. (2018). Pemanfaatan Daun Kelor Menjadi Produk Minuman Sehat (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar).
Andy, & Pantiwati. (2016). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) diKawasan Air Terjun Lawean Sendang Kabupaten Malang.
Prosiding Seminar Nasional. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Astawan, M. (2011). Pangan Fungsional Untuk Kesehatan Yang Optimal.
http. masnanfood. com. Diakses pada tanggal, 10.
Ayustaningwarno, F. (2014). Teknologi pangan: Teori praktis dan aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 23.
Azhar, P. (2011). Penetapan Kadar Vitamin C dari Bawang Putih (Allium sativum L.) Secara Titrasi 2,6-diklorofenol Idofenol.
Cresna, C., Napitupulu, M., & Ratman, R. (2014). Analisis Vitamin C Pada Buah Pepaya, Sirsak, Srikaya Dan Langsat Yang Tumbuh Di Kabupaten Donggala. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 121-128.
Damayanti, E. T., & Kurniawati, P. (2017). Perbandingan metode penentuan vitamin C pada minuman kemasan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis dan iodimetri. In dalam Seminar Nasoinal Kimia dan Pembelajarannya, Malang.
41 Dewi, F. K. (2016). Pembuatan cookies dengan penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada berbagai suhu pemanggangan (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Universitas Pasundan). Bandung
Direktorat Jenderal Hortikultura. (2015). Statistik Produksi Hortikultura 2014.
Diakses pada tanggal 6 Maret 2018.
Farikha, I. N., Anam, C., & Widowati, E. (2013). Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil alami terhadap karakteristik fisikokimia sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) selama penyimpanan. Jurnal Teknosains Pangan, 2(1).
Fitriana., Denny, W., Fatmawati, S., & Ersam, T. (2015). Aktivitas Antioksidan terhadap DPPH dan ABTS dari Fraksi-fraksi Daun Kelor (Moringa oleifera).
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. ISBN : 978- 602- 19655-8-0.
Haeria, H., & Andi, T. U. (2016) Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.), Journal of Pharmaceutical and Medicinal Science (1): pp 57-61
Hadi, D. K., (2011). Proses Pengolahan Teh.Erlangga. Jakarta.
Hadi, E. E. W., Widyastuti, S. M., & Wahyuono, S. (2016). Keanekaragaman Dan Pemanfaatan Tumbuhan Bawah Pada Sistem Agroforestri Di Perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo (Diversity and Untilization of Understorey in Agroforestry System of Menoreh Hill, Kulon Progo Regency). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(2), 206-214.
Hariyadi R., & Dewanti R. (2011). Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta:
Dian Rakyat.
42 Hayati, D. A., Ginting, N., Wahyuni, T. H., Mirwandhono, E. R., & Hasnudi, H.
(2018). Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleyfera) Terhadap kandungan gizi pada permen karamel dari susu kambing. In Talenta Conference Series:
Agricultural and Natural Resources (ANR) (Vol. 1, No. 2, pp. 192-197).
Herawati, N., & Windrati, W. S. (2012). Pembuatan Minuman Fungsional Berbasis Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Dan Buah Salam (Syzygium Polyanthum wigh walp). Jurnal Agroteknologi, 6(01), 40-50.
Hermawan, S. (2016). Kajian Perbandingan Stroberi (Fragaria x ananasa) dengan Ekstrak Jahe (Zingeber Oficiale Rose) terhadap Karakteristik Minuman Fungsional Stroberi Jahe. Fakultas Teknik, Universitas Pasundan. Bandung
Hidayah, N., Herawati, A., & Habibi, A. (2019). Identifikasi Kandungan Fitokimia Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac (L.) ai) Komoditas Lokal yang Berpotensi Sebagai Antilarvasida. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 10(1), 476-483.
Hidayah, T., Pratjojo, W., & Widiarti, N. (2014). Uji stabilitas pigmen dan antioksidan ekstrak zat warna alami kulit buah naga. Indonesian Journal of Chemical Science, 3(2).
Hortikultura, S. P. (2014). Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Hortikultura.
Husni, A., Deffy, R., & Iwan, Y. (2014). Aktivitas Antioksidan Padina sp pada Berbagai Suhu dan Lama Pengeringan. JPB Perikanan. 2(9): 165-173.
Indriyani., & Datik, E. (2015). Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Organoleptik Teh Daun Kelor Dengan Variasi Lama Pengeringan Dan Penambahan Kayu Manis
43 Serta Cengkeh Sebagai Perasa Alami. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Inggrid, H.M., & Santoso, H., (2014), Ekstraksi Antioksidan dan Senyawa Aktif Dari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Katolik Parahyangan.
Indriyani, E. D. (2015). Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Organoleptik Teh Daun Kelor Dengan Variasi Lama Pengeringan Dan Penambahan Kayu Manis Serta Cengkeh Sebagai Perasa Alami (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Integrated Taxonomy Information System. (2017). Moringa oleifera Lamk.
Taxonomy Serial No: 503874.
Isnan, W., & Muin, N. (2017). Ragam manfaat tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk.) bagi masyarakat. Buletin Eboni, 14(1), 63-75.
Kencana, E. D. (2015). Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap karakteristik teh herbal daun katuk (Sauropus adrogynus L. Merr). Skripsi.
Fakultas Teknologi Pangan. Universitas Pasundan. Bandung.
Krisnadi, A, D. (2013). E-Book Kelor Super Nutrisi. Blora: KELORINA.COM.
Krisnadi, A, D. (2015). ‘Kelor Super Nutrisi’. Gerakan Swadaya Masyarakat Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Kelor Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Sadar Gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Kurniasih. (2013). Khasiat dan Manfaat Daun Kelor.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
44 Kurniawan, C. (2012). Kajian Penurunan Beta Karoten Selama Pembuatan Flakes Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Lam) Dalam Berbagai Suhu Pemanggangan. IPB:
Bogor.
Kusriani, R. H., & Zahra, S. A. (2015). Skrining Fitokimia dan Penetapan Kadar Senyawa Fenolik Total Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah dan Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga L.). Prosiding SNaPP: Kesehatan (Kedokteran, Kebidanan, Keperawatan, Farmasi, Psikologi), 1(1), 295-302.
Lekal, J. A., & Watuguly, T. (2017). Analisis Kandungan Flavonoid Pada Teh Benalu (Dendropohtoe Pentandra (L.) Miq.). BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 3(2), 154-158.
Medho, M. S., & Mohamad, E. V. (2021). Penerimaan Sensori Roti Jagung yang Difortifikasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera). Partner, 26(1), 1468- 1480.
Mulyani, S. (2016). Pengendalian Mutu. Petunjuk Praktikum. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.
Musthikaningtyas, R. P., & Tri, D. W. (2015). Pembuatan Minuman Fungsional Liang The Daun Salam (Eugenia polyantha) dengan Penambahan Filtrat Jahe dan Filtrat Kayu Secang. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4), 1458-1464.
Nweze, Onyekwere, N and Nwafor, Felix I. (2014). Phytochemical, Proximate and Mineral Composition of Leaf Extracts of Moringa oleifera Lam. From Nsukka, South-Eastern Nigeria. Journal of Pharmacy and Biological Sciences.
Volume 9, Issue 1.
Ojiako, E.N. (2014). Phytochemical Analysis and Antimicrobial Screening Of Moringa oleifera Lamk. Leaves Extract. The Internasional Journal Of Engineering And Science. Volume 3, Issue 3.
45 Phaniendra, A., Jestadi, D. B., & Periyasamy, L. (2015). Free radicals: properties, sources, targets, and their implication in various diseases. Indian journal of clinical biochemistry, 30(1), 11-26.
Pramesti, I. G. A. I. R (2020). Hubungan Antara Kontribusi Energi, Protein, FE, Vitamin C dan Asam Folat Makan Siang dengan Kadar Hemoglobin pada Tenaga Kerja Wanita Di Hotel Tjampuhan Ubud (Doctoral dissertation, Poltekkes Denpasar).
Pratiwi, R. (2018). Metode Analisis Kadar Vitamin C. Farmaka, 16(2).
Puspita, E. V., Gregorius, N. S., Sumardi, S., & Widiastuti, E. L. (2016). Pengaruh Taurin Terhadap Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase, Malondialdehida dan Histologi pada Hati Mencit (Mus musculus) Jantan yang Diberi Herbisida Glifosat. Natural-b, 3(3), 226-234.
Putri, S. P. (2016). Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat Terhadap Sifat Organoleptik dan Kandungan Vitamin C Manisan Basah Labu Siam. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 2(3).
Rahayu, T. B., & Nurindahsari, Y. A. W. (2018). Peningkatan status gizi balita melalui pemberian daun kelor (Moringa oleifera).
Rizqi, M. M. (2014). Formulasi Teh Daun Sukun (Artocarpus altilis) dengan Penambahan Kayu Manis dan Melati sebagai Minuman Fungsional.
Rofiah, D. (2015). Aktivitas Antioksidan Dan Sifat Organoleptik Teh Daun Kelor Dengan Variasi Lama Pengeringan Dan Penambahan Jahe Serta Lengkuas Sebagai Perasa Alami. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
46 Rukmana, Z. V., & Saidi, I. A. (2021). Effect of Various Blansing Treatment and Drying Temperature on Organoleptic Characteristics of Mustard Leaf Stalk Flour (Brassica juncea). Procedia of Engineering and Life Science, 1(1).
Sajuri, S., & Aryani, D. (2020). Pengaruh Jarak Lahan Budidaya Dengan Pantai Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Melati (Jasminum Sambac L.). Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 8(1), 38-44.
Sayekti, E. D., Asngad, A., & Chalimah, S. (2016). Aktivitas antioksidan teh kombinasi daun katuk dan daun kelor dengan variasi suhu pengeringan (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Simanjuntak, K. (2012). Mekanisme Radikal Bebas Terhadap Induksi Karsinogensis. Jurnal. Jakarta : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Siti, N., Agustina, A., & Nurhaini, R. (2016). Penetapan kadar vitamin c pada jerami nangka (Artocarpus heterpophyllus L.). Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 2(1), 1-5.
Somantri, R., & Tantri K. (2011). Kisah dan Khasiat Teh. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suhaemi, Z., Yerizal, E., & Yessirita, N. (2021). Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Fortifikasi Pembuatan Nugget. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 9(1), 49-54.
Suhendi, A., Sjahid, L.R & Hanwar, D, (2011). Isolasi dan identifikasi flavonoid dari daun dewandaru (Eugenia uniflora L). Pharmacon. Vol 12 No 2.
47 Sulistyani, M. (2018). Spektroskopi Fourier Transform Infra Red Metode Reflektansi (Atr-Ftir) Pada Optimasi Pengukuran Spektrum Vibrasi Vitamin C. Jurnal Temapela, 1(2), 39-43.
Suryono, C., Ningrum, L., & Dewi, T. R. (2018). Uji kesukaan dan organoleptik terhadap 5 kemasan dan produk Kepulauan Seribu secara deskriptif. Jurnal Pariwisata, 5(2), 95-106.
Suter, I. K. (2013). Pangan fungsional dan prospek pengembangannya.
In Teknologi Pangan. Seminar Sehari dengan tema” Seminar Sehari dengan tema” Pentingnya Makanan Alamiah (Natural Food) Untuk Kesehatan Jangka Panjang (pp. 1-17).
Sutrisno, L. (2011). Efek Pemberian Ekstrak Methanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Meningkatkan Apoptosis Pada Sel Epitel Kolon Tikus (Rattus Norvegius) Wistar yang Diinduksi 7, 12 Dimetilbenz (α) Antrasen (DMBA)[Skripsi]. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Tahir, M. M., Zainal, Z., & Darma, D. (2017). Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik Organoleptik Minuman Daun Sukun (Artocarpus Altilis) dengan Penambahan. Journal of Agritech Science (JASc), 1(2), 1-11.
Tangkeallo, C., & Widyaningsih, T, D. (2014). Aktivitas Antioksidan Serbuk Minuman Instan Berbasis Miana Kajian Jenis Bahan Baku dan Penambahan Serbuk Jahe. Universitas Brawijaya, Malang.
Tasbihah, I. Y. (2017). Perbandingan sari lidah buaya (Aloe vera L) dengan sari tomat (Solanum lycopersicum) dan konsentrasi cmc terhadap karakteristik minuman fungsional Lidah buaya-tomat (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).
48 Toripah, S. S. (2014). 4. Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Total Fenolik
Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk). Pharmacon, 3(4).
Wahyuningtyas, Putranto, T. S & Kusdiana, R. N. (2014).Uji Kesukaan Hasil jadi Kue Brownies Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Gandum Utuh. Binus Business Review Vol.5 No. 1 Mei 2014:57-65. P-ISSN:2087-1228, EISSN:2476-9053
Wijaya, I. P. N. (2014). Kinetika perubahan konsentrasi asam askorbat (vitamin C) pada buah mangga podang selama penyimpanan. Jurnal online Universitas Kediri.
Williams, K. H., Long, P. E., Davis, J. A., Wilkins, M. J., N'Guessan, A. L., Steefel, C. I., & Lovley, D. R. (2011). Acetate availability and its influence on sustainable bioremediation of uranium-contaminated groundwater. Geomicrobiology Journal, 28(5-6), 519-539.
Winangsih, W., & Parman, S. (2013). Pengaruh metode pengeringan terhadap kualitas simplisia lempuyang wangi (Zingiber aromaticum L). Anatomi Fisiologi, 21(1), 19-25.
Winarno, F. G. (2018). Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha. Gramedia Pustaka Utama.
Yuliana, C. (2014). Kajian Perbandingan Ekstrak Jahe dengan Ekstrak Rosella Terhadap Karakteristik Minuman Fungsional Jahe Rosella. Tugas Akhir Teknologi Pangan. Universitas Pasundan Bandung. Bandung.
49