• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TIGA SUMBER PATI (SINGKONG, UMBI TALAS DAN UBI JALAR PUTIH) DAN GLISEROL TERHADAP KARAKTERISTIK EDIBLE FILM BERBASIS GEL OKRA

(Abelmoschus esculentus L.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Teknologi Pangan

Oleh :

Putri Debri Meilda Febriane 201710220311091

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

(2)

ii HALAMAN PERSETUJUAN

(3)

iii HALAMAN PENGESAHAN

(4)

iv SURAT PERNYATAAN

(5)

v RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Blitar pada tanggal 25 Mei, anak pertama dari 1 bersaudara dari pasangan Bapak Muhammad Achwan dan Ibu Fita Herlina. Alamat tempat tinggal Dusun Gembong RT/RW 003/002, Desa Temenggungan, Kecamatan udanawu, Kabupaten Blitar.

Penulis mengawali pendidikan di SDN Temenggungan 02 pada tahun 2005- 2011. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Srengat pada tahun 2011- 2014. Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Srengat pada tahun 2014-2017.

Pada tahun 2017, penulis diterima untuk melanjutkan jenjang Sastra-1 di program Studi teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

vi KATA PENGANTAR

Puji syukur saya selaku penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Kajian Tiga Sumber Pati (Singkong, Umbi Talas, dan Ubi Jalar Putih) dan Gliserol Terhadap Karakteristik Edible Film Berbasis Gel Okra (Abelmoschus esculentus L.)”. Dalam skripsi ini dibahas mengenai Karakteristik edible film. Adapun maksud dan tujuan dari penulis skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah stau syarat dalam menempuh tingkat sarjana pada Program studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan, pengarahan, dan bimbingan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr., Ir. Aris Winaya., MM., M.SI., IPU., Selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Sri Winarsih S.TP, M.P, selaku Kepala Program Studi teknologi Pangan Fakultas pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan Selaku Dosen Pembimbing II yang selalu sabar dalam membimbing dan selalu meluangkan waktu, memberi saran-saran demi kesempurnaan aporan tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Ir. Warkoyo, MP,. IPM., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu meluangkan waktu dan selalu siap setiap saat dalam membantu, membimbing, memberi arahan, memberi semangat, dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini dengan penuh kesabaran.

(7)

vii 4. Bapak Muhammad akhwan, Fita Herlina dan Yuli Suharwati selaku orang

tua saya dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan penuh dalam bantuan doa maupun material dan selalu ada memberi dorongan semngat kepada saya selama penyusunan skripsi.

5. Kepala Laboratorium ITP Bapak Dr. Ir. Damat, MP., dan staf – stafnya Mbak Lana, Mbak tata, pak Eko yang telah membantu selama penelitian.

6. Teman-teman dan semua mahasiswa angkatan 2017 Program studi Teknologi pangan yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

7. Pihak lain yang terkait yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan tambahan informasi bagi para pembaca dan bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, semoga Allah SWT membalas dengan imbalan yang setimpal bagi pihak – pihak yang membantu berupa apapun, baik materi maupun doa. Aamiin.

Malang, Oktober 2021

Penulis

(8)

viii Putri Debri Meilda Febriane, 201710220311091. Kajian Tiga Sumber Pati (Singkong, Umbi Talas, dan Ubi Jalar Putih) dan Gliserol Terhadap Karakteristik Edible Film Berbasis Gel Okra (Abelmoschus esculentus L).

Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. Warkoyo, MP., IPM. Dosen Pembimbing II : Sri Winarsih S.TP, M.P.

ABSTRAK

Pentingnya menjaga lingkungan guna mengurangi limbah plastik, membuka peluang bagi peneliti mengembangkan kemasan yang dapat dimakan dan bersifat biodegradable. Salah satunya edible film. Salah satu komponen edible film adalah hidrokoloid. Okra salah satu komoditi holtikultura yang berpotensi sebagai komponen edible film. Lendir okra dapat berfungsi sebagai bahan baku edible film karena dapat digunakan sebagai bahan penstabil. Polisakarida seperti pati dapat digunakan dalam pembuatan edible film. Penambahan pati pada pembuatan edible film dapat memperbaiki sifat fisiko-kimia edible film.

Penambahan gliserol berfungsi sebagai platicizer pada pembuatan edible film.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan jenis pati dan penambahan konsentrasi gliserol dalam pembuatan edible film yang dapat menghasilkan karakteristik edible film yang memenuhi standart.

Penelitian ini dilakukan dengan tahap yaitu pembuatan edible film dari gel okra dengan penambahan jenis pati dan gliserol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama yaitu jeni pati yaitu (tapioka, pati umbi talas, pati ubi jalar putih (b/v)) dan dua faktor yaitu konsentrasi gliserol yang terdiri dari tiga level yaitu (0,5%, 0,75%,1% (v/v)). Parameter yang diuji adalah bahan baku, ketebalan, elongasi, kuat tarik kelarutan, transparansi, WVTR (Water Vapor Transmission Rate) dan kelarutan pada edible film.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi antara perbedaan jenis pati dengan konsentrasi gliserol terhadap nilai elongasi. Penambahan konsentrasi pati berpengaruh nyata terhadap nilai elongasi, kuat tarik, laju transmisi uap air, dan kelarutan. Penambahan gliserol berpengaruh nyata terhadap nilai ketebalan, kuat tarik, dan elongasi. Edible film dengan perlakuan terbaik didapat pada perlakuan J1G3 (konsentrasi tapioka 3% dan gliserol 1%) dengan ketebalan 0,18 mm, kuat tarik 0,14 Mpa, elongasi 30,2%, WVTR 3,52 g/m2/24 jam, kelarutan 49,79%, transparansi 3,52 A546/mm.

Kunci: okra, tapioka, pati umbi talas, pati ubi jalar putih, gliserol

(9)

ix Putri Debri Meilda Febriane, 201710220311091. Effect of Three Source of Starch (Cassava, Taro Bulb and White Sweet Potato) and Glycerol on Characteristics of Edible Film Based on Okra Gel (Abelmoschus esculentus L). Lecturer I : Dr. Ir. Warkoyo, MP., IPM. Lecturer II : Sri Winarsih S.TP, M.P.

Abstract

The importance of protecting environment in order to reduce plastic waste opens opportunities to develop edible and biodegradable packaging. One of the component of edible film is hydrocolloid. Okra is one of the horticultural commodities that is rich in components that make up edible films. The mucus contained in okra can serve as raw material for edible film because it can be used as an edible film stabilizer. Polysaccharides such as starch are polymers that can be used in the manufacture of edible films. The addition of starch in the manufacture of edible films can improve the physico-chemical properties of edible films. The addition of glycerol serves as a plasticizer in the manufacture of edible films. The purpose of this study was to determine the interaction between the addition of starch and the addition of glycerol concentration in the manufacture of edible films that can produce edible film characteristics that meet the standards.

This research was carried out with the stage of making the edible film from okra gel with the addition of type starch and glycerol concentration. The study used a factorial Randomized Block Design (RBD) method consisting of two factors with three replications. The first factor is the difference in the type of starch (tapioca, taro starch, white sweet potato starch (w/v)) and the two factors are glycerol concentration which consists of three levels (0.5%, 0.75%, 1%).

v/v)). The parameters tested were thickness, solubility, transparency, tensile strength, elongation, and WVTR (Water Vapor Transmission Rate) on edible films.

The results showed that there was an interaction between the different types of starch and the concentration of glycerol on the elongation value. The addition of starch concentration significantly affected the elongation value, tensile strength, water vapor transmission rate, and solubility. The addition of glycerol significantly affected the thickness, tensile strength, and elongation values. Edible film with the best treatment was obtained in J1G3 treatment (3% tapioca starch concentration and 1% glycerol) with a thickness of 0.18 mm, tensile strength 0.14 Mpa, elongation 30.2%, WVTR 3.52 g/ m2/24 hours, solubility 49.79 %, transparency 3.52 A546/mm.

Key: okra, tapioca, taro bulb, white sweet potato, glycerol

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRAK ... viii

Abstract ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Hipotesa Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Edible Film ... 5

2.2 Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film ... 8

2.3 Okra ... 10

2.4 Pati ... 13

2.4.1 Karakteristik Tapioka ... 14

1.4.2 Karakteristik Pati Talas ... 16

1.4.3 Karakteristik Pati Ubi Jalar Putih ... 17

2.5 Gliserol ... 18

2.6 Penelitian Terkait ... 19

III. METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.2 Alat dan Bahan ... 21

3.2.1 Alat ... 21

3.2.2 Bahan ... 21

3.3 Metodologi Penelitian ... 21

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 23

3.4.1 Pembuatan Gel Okra (Pratiwi dkk, 2016) ... 23

3.4.2 Pembuatan Pati Talas (Sutrisno, 2009) ... 24

3.4.3 Pembuatan Pati Ubi Jalar Putih (Daman, 2014) ... 25

3.5 Parameter Penelitian ... 28

(11)

xi

3.5.1 Uji Fisik Edible Film ... 28

3.5.1.1 Analisis Ketebalan Edible Film (ASTM D6988-03, 2003) ... 28

3.5.1.2 Analisis Kelarutan Edible Film (Saberi et al., 2015) ... 28

3.5.1.3 Analisis Transparasi ... 29

3.5.2 Uji Mekanik ... 29

3.5.2.1 Analisis Kuat Tarik (ASTM D882-12, 2012) ... 29

3.5.2.2 Analisis Persen Perpanjangan (Rahayu dkk, 2016) ... 30

3.5.3 Analisis Water Vapor Transmission Rate ... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Karakteristik Bahan Baku ... 32

4.1.2 Gel Okra ... 32

4.1.3 Analisis Pati ... 32

4.2 Analisis Edible Film ... 34

4.2.1 Ketebalan Edible Film ... 34

4.2.2 Elongasi ... 37

4.2.3 Kuat Tarik ... 39

4.2.4 Transparansi ... 42

4.2.5 Laju Transmisi Uap Air (WVTR/ Water Vapor Transmission Rate) ... 44

4.2.6 Kelarutan ... 47

4.3 Perlakuan Terbaik ... 49

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 57

(12)

xii DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Standart Edible Film Menurut Japanese Industrial Standard ... 6

2. Kandungan Nutrisi pada 100 gram Okra ... 12

3. Standart Mutu Pati Menurut Standar Industri Indonesia... 14

4. Komposisi Kimia pada 100 gram Tapioka... 15

5. Komposisi Kimia dalam 100 Gram Umbi Talas ... 16

6. Komposisi Kimia Ubi Jalar Putih ... 17

7. Tabel Kombinasi Perlakuan Pati dan Konsentrasi Gliserol ... 23

8. Analisa Kadar air, Protein dan Serat Lendir Okra dan Bubuk Lendir Okra ... 32

9. Komposisi Kimia Pati Tapioka, Pati Talas dan Pati Ubi Jalar Putih ... 33

10. Rerata Ketebalan Edible Film (mm) Akibat Konsentrasi Gliserol ... 34

11. Rerata Elongasi Edible Film Akibat Perbedaan Jenis Pati dan Konsentrasi Gliserol ... 37

12. Rerata Kuat Tarik Edible Film Akibat Perbedaan Jenis Pati dan Konsentrasi Gliserol ... 40

13. Rerata Laju Transmisi Uap Air Akibat Perbedaan Jenis Pati ... 44

14. Rerata Kelarutan Edible Film Akibat Perbedaan Jenis Pati ... 47

15. Perbandingan Karakteristik Edible Film Terbaik Terhadap Standart JIS ... 49

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

Gambar 1. Okra ... 11

Gambar 2. Struktur Molekul Amilosa ... 13

Gambar 3. Struktur Molekul Amilopektin ... 13

Gambar 4. Struktur Gliserol ... 19

Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Gel Okra ... 23

Gambar 6. Diagram Alir Pembuatan Pati Umbi Talas ... 25

Gambar 7. Diagram Alir Pembuatan Pati Ubi Jalar Putih ... 26

Gambar 8. Diagram Alir Proses Pembuatan Edible Film Gel Okra ... 27

Gambar 9. Histogram ketebalan Edible Film Akibat Perbedaan Jenis Pati ... 36

Gambar 10. Histogram Tranparansi Edible Film Akibat Perbedaan Jenis pati .... 42

Gambar 11. Histogram Transparansi Edible Film Akibat Konsentrasi Gliserol .. 43

Gambar 12. Histogram Transmisi Uap Air Edible Film Akibat Konsentrasi Gliserol ... 46

Gambar 13. Histogran Kelarutan Edible Film Akibat Konsentrasi Gliserol ... 48

Gambar 14. Lendir Okra Hasil Perendaman Selama 8 Jam ... 63

Gambar 15. Pembuatan Edible Film ... 63

Gambar 16. Edible Film setelah diletakan pada loyang ... 63

Gambar 17. Edible Film Setelah Pengeringan ... 64

Gambar 18. Analisa Transparasi ... 64

Gambar 19. Analisa Transparansi ... 64

Gambar 20. Analisa WVTR ... 64

Gambar 21. Perlakuan B1G3 ... 65

Gambar 22. Perlakuan B1G2 ... 65

Gambar 23. Perlakuan B1G1 ... 65

Gambar 25. Perlakuan B2G3 ... 65

Gambar 24. Perlakuan B2G2 ... 65

Gambar 26. Perlakuan B2G1 ... 65

Gambar 29. Perlakuan B3G3 ... 65

Gambar 27. Perlakuan B3G1 ... 65

Gambar 28. Perlakuan B3G2 ... 65

(14)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Analisis Ragam Hasil Ketebalan ... 57

2. Analisis Ragam Hasil Kuat Tarik ... 58

3. Analisis Ragam Hasil Elongasi ... 59

4. Analisis Ragam Hasil Transparansi ... 60

5. Analisis Ragam Hasil WVTR ... 61

6. Analisis Ragam Hasil Kelarutan ... 62

7. Pembuatan Gel okra ... 63

8. Dokumentasi Proses Pembuatan Edible Film ... 63

9. Dokumentasi dokumentasi Edible Film ... 65

(15)

51 DAFTAR PUSTAKA

[ASTM] American Standart Testing an Material D6988-03. 2003. Standart Guide for Determination of Thickness of Plastic Film Test Specimens. West Conshohocken, PA: ASTM International.

[ASTM] American Standart Testing an Material D882-12. 2012. Standart Guide for Determination of Thickness of Plastic Film Test Specimens. West Conshohocken, PA: ASTM International.

[ASTM] American Standart Testing an Material E96/E96M-16. 2016. Standart Guide for Determination of Thickness of Plastic Film Test Specimens. West Conshohocken, PA: ASTM International.

[ASTM] D 368 M-III. 1998. Standart Test Method for Tensile Properties of Thin Plastic Sheeting. West Conshohocken, PA: ASTM International.

Aini, N. 2004. Pengolahan Tepung Ubi Jalar Dan Produk-Produknya Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan.

Akili, M. S., A. Usman dan E. S. Nugraha. 2012. Karakteristik Edible Film dari Pektin Hasil Ekstraksi Kulit Pisang. Jurnal Teknik pertanian. 26 (1) : 29-46 Alam, F. and Hasnain, A., 2009, Studies on swelling and solubility of modified

starch fromTaro (Colocasia esculenta): Effect of pH and temperature, Agriculturae Conspectus Scientificus, 74, pp. 45–50.

Al-Hasan, A.,A dan Norziah, M.H. 2012. Strach Gelatine Edible Film: Water Vapor Pereability and Mechanical Properties as Affected by PlasticizersFood Hydrococolids26:108-117.

Amaliya, R. R. dan Widya, R. D. 2014. Karakterisasi Edible Film dari Pati Jagung dengan Penambahan Filtrat Kunyit Putih sebagai Antibakteri. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.3 Hal,43-53.

Anandito, R. B. K., & Bukhori, A. 2012. Pengaruh gliserol terhadap karakteristik edible film berbahan dasar tepung jali (coix lacryma-jobi l.). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 5(1).

Ariska RE dan Suyanto. 2015. Pengaruh Konsentrasi Karagenan Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film dari Pati Bonggol Pisang dan Karagenan Dengan Plasticizer Gliserol. Jurnal Kimia.

Arisma, A. 2017. Pengaruh Penambahan Plasticizer Gliserol Terhadap Karakteristik Edible Film dari Pati Talas (Colocasia esculenta L.

Schott). Doctoral dissertation. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Aryanti, N., Kusumastuti, Y. A., & Rahmawati, W. 2017. Pati talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai alternatif sumber pati industri. Jurnal Ilmiah MOMENTUM, 13(1).

(16)

52 Anjani, V., Subianto, A., & Fatmawati, R. 2021. The The Role of Human Resource Management (HRM) in Building Industrial Relation. Jurnal Ekonomi & Bisnis JAGADITHA, 8(2), Hal. 164-171.

Bao, S., S. Xu, dan Z. Wang. 2009. Antioxidant activity and properties of gelatin films incorporated with tea polyphenol-loaded chitosan nanoparticles.

Journal of the Science of Food and Agriculture, 89 (15). Hal. 2692-2700.

Barreto, P.L.M., A.T.N. Pires and V. Soldi. 2003. Thermal Degradation of Edible Films Based on Milk Proteins and Gelatin in Inert Atmosphere. olym.

Degrad. Stabil. 79, 1 Hal. 147-152.

Bergo, P,, and Sobral, P, J, A. 2006. Effect of plasticizer of phsycal properties of pigskin gelatin films, 21. Hal. 1285-1289.

Coniwanti P., Laila, L., Mardiyah R. 2014. “Pengaruh peningkatan konsentrasi Gliserol dan VCO (virgin coconut oil) Terhadap karakteristik Edible Film dari Tepung aren”, Jurnal Teknik Kimia 20 no. 2, A. Constituents on Aldose Reductase. Molecules”.

Cahyo, N. A. D., Warkoyo, W., & Anggriani, R. 2021. Karakteristik Fisik dan Mekanik Edible Film Berbasis Pati Kacang Merah (Phaseoulus vulgaris) dan Gel Okra (Abelmoschus esculentus L). Food Technology and Halal Science Journal, 4(1), Hal. 82-93.

Darni, Y., Utami, H., & Asriah, S. N. 2009. Peningkatan Hidrofobisitas dan Sifat Fisik Plastik Biodegradabel Pati Tapioka dengan Penambahan Selulosa Residu Rumput Laut Euchema Spinossum. In Seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fakultas Teknik Unila: Bandar Lampung.

Elly, F. 2018. Pengaruh Penambahan CMC (Carboxyl Methyl Celulose) Dan Sorbitol Terhadap Karateristik Fisik, Mekanik, dan Barrier Edible Film Gel Okra (Abelmoschus esculentus L.). Departemen Teknologi Pangan.

Fakultas Petanian Peternakan. UMM.

Fama, L., A.M. Rojas, S. Goyanes, and L. Greschenson, L. 2005. Mechanical Properties of Tapioca-Starch Edible Film Containing Sorbates. LWT 38:631- 639.

Fatnasari, A., Nocianitri, K., & Suparthana, I. 2018. The Effect of Glycerol Concentration on The Characteristic Edible Film Sweet Potato Starch (Ipomoea batatas L.). Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal Of Food Technology), 5(1). Hal. 27 - 35. Retrieved

Fitria, E.N., 2014. Pengaruh Penambahan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) Dan Sorbitol Terhadap Karakteristik Fisik, Mekanik Dan Barrier Edible Film Gel Okra (Abelmoschus Esculentus L.). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Garcia, N.L., L. Ribbon, A. Dufresne, M. Aranguren, and S. Goyanes. 2011.

Effect of glycerol on the morphology of nanocomposites made from

(17)

53 thermoplastic starch and starch nanocrystals. Carbohydrate Polymers 84(1).

Hal. 203−210

Gela, D.T. 2016. Karakteristik Edible Film dari Gelatin Kulit Kuda (Equus caballus) Serta Aplikasinya untuk Kemasan Makanan. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Alauddin Makassar.

Ginting, R. Y. dan E. 2012. Perbedaan Karakteristik Fisik Edible Film dari Umbiumbian yang Dibuat dengan Penambahan Plasticizer. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, (1990), Hal. 131–136.

Herlina, N., Ginting, H. S. 2011. Lemak dan Minyak. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.

Hendra, A. A., Utomo, A. R., & Setijawati, E. 2015. Kajian karakteristik Edible Film dari tapioka dan gelatin dengan perlakuan penambahan gliserol. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 14(2), Hal. 95-100.

Hidayat, R. 2018. Formulasi Pembuatan Edible Film dari Pati Talas (Colocasia esculenta (L). Schoott) dan Gliserol Terhadap Sifat Fisiko-Kimia. Doctoral dissertation. University of Muhammadiyah Malang.

Jacoeb, A. M., Nugraha, R., & Utari, S. P. S. D. (2014). Pembuatan edible film dari pati buah lindur dengan penambahan gliserol dan karaginan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 17(1), Hal. 14-21.

JIS ( Japanesse Industrial Standard ) Z 1707. 2019. General Rules of Plastic Film for Food Packaging. Japanesse Standards Association. Tokyo : JSA.

Karmakar, R., Ban, D. K.and Ghosh, U, 2014, Comparative study of native and modified starches isolated from conventional and nonconventional sources, International Food Research Journal, 21(2), Hal. 597-602.

Krochta, J.M., E.A. Baldwin, and M.O. 1994. Nisperos-Carriedo. “Edible Coatings and Films To Improve Food Quality”. Hal. 1-24. Technomic Publishing Co. Inc. Lancester-Basel. USA

Krochta, J.M., E.A. Baldwin, and M.O. 1994. Nisperos-Carriedo. “Edible Coatings and Films To Improve Food Quality”. Hal. 1-24. Technomic Publishing Co. Inc. Lancester-Basel. USA.

Lim. V., Kardono, L. B.S., Kam, N. 2015. Studi Karakteristik dan Stabilitas Pengemulsi Dari Bubuk Lendir Okra (Abelmoschus esculentus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015.

Lismawati, L. 2017. Pengaruh Penambahan Plasticizer Gliseol Terhadap Karakteristik Edible Film Dari Pati Kentang (Solanum tuberosum L.) (Doctoral dissertation, Univeritas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Listyawati, O. 2012. Pengaruh Penambahan Plasticizer dan Asam Palmitat Terhadap Karakter Edible Film Karaginan. Jurnal Penelitian Kimia. Vol 31, no.2.

(18)

54 Liu. Z. dan J. H Han. 2005. Film Forming Characteristics of Starches. J. Food

Science. 70(1):E31-E36.

Murni, S. W., Harso, P., Desi, W., dan Novita, S. 2013. Pembuatan Edible Film dari Tepung Jagung (Zea mays L.) dan Kitosan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia, Yogyakarta. Hal. B17 1-9.

Muin, R., Anggraini, D., & Malau, F. 2017. Karakteristik fisik dan antimikroba edible film dari tepung tapioka dengan penambahan gliserol dan kunyit putih. Jurnal Teknik Kimia, 23(3), Hal. 191-198.

Muslimah, S. M., Warkoyo, W., & Winarsih, S. 2021. Studi Pembuatan Edible Film Gel Okra (Abelmoschus esculentus L.) dengan Penambahan Pati Singkong. Food Technology and Halal Science Journal, 4(1), Hal. 94-108.

Nurdiana, D. 2002. Karakteristik Fisik Edible Film Dari Khitosan Dengan Sorbitol Sebagai Plasticizer. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.Hal. 73.

Nurhayati, A. 2011. Edible film kitosan dari limbah udang sebagai pengemas pangan ramah lingkungan. Squalen, 6(1), Hal 38-44.

Nugroho, A. A., Basito, B., & Anandito, R. B. K. 2013. Kajian pembuatan edible film tapioka dengan pengaruh penambahan pektin beberapa jenis kulit pisang terhadap karakteristik fisik dan mekanik. Jurnal Teknosains Pangan, 2(1).

Nurindra, A. P., Alamsjah, M. A., Sudarmo. 2015. Karakterisasi Edible Film dari Pati Propagul Mangrove Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dengan Penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) sebagai Pemlastis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2(7), Hal. 129

Pangesti, D. A., A. Rahim, dan G. S. Hutomo. 2014. Karakteristik Fisik, Mekanik dan Sensoris Edible Film dari Pati Talas pada Berbagai Konsentrasi Asam Palmitat. e-J. Agrotekbis 2(6), Hal. 604-610

Pavlath, A. E., dan Orts, W. 2009. Edible Films and coatings: why, what and how?, dalam : Embuscado, M. E., dan Kerry, C. H. (ed). Edible Films and Coating for Food Applications. Springer. Hal. 1-23.

Pranata, I., Lukiwati, D. R., & Slamet, W. 2017. Pertumbuhan dan produksi Okra (Abelmoschus esculentus) dengan berbagai pemupukan organik diperkaya batuan fosfat. Fakultas Hewan dan Pertanian, Universitas Diponeogo.

Semarang.

Pratiwi, K. I, Zaini, M. A, Nazaruddin. 2016. Pengaruh Konsentrasi Gel Buah Okra (Abelmoschus esculentus L.) terhadap Mutu Es Krim Campuran Susu Sapi Dan Susu Kedelai. Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan). 2(2) Hal. 2443-1095

(19)

55 Putra, A. S. P., Ali, A., & Efendi, R. 2017. Karakteristik Edible Film pati tapioka dengan penambahan minyak atsiri daun jeruk purut sebagai antibakteri. Jurnal Sagu, 16(1), Hal. 13-20.

Rahmawati, W., A. Kusumasti, Yovita, dan Aryanti, N. 2012. Karakterisasi pati talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) sebagai alternatif sumber pati industri indonesia. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, 1(1).Hal. 347–351.

Rodriguez, M, J, Oses, K, Ziani, and J,I, Mate. 2006. Combined effect of plasticizers and surfactants on the physical properties of starch based Edible Films. Food Res. Int. 39. Hal. 840-846.

Rukhana, I. S. 2017. Pengaruh lama pencelupan dan penambahan bahan pengawet alami dalam pembuatan Edible Coating berbahan dasar Pati Kulit Singkong terhadap kualitas pasca panen Cabai Merah (Capsicum annum L.) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Suliastini, E. 2011. Pembuatan Edible Film dari Campuran Kanji, Ekstrak Pepaya dan Gliserin sebagai Bahan Pengemas, Skripsi, Departemen Kimia Universitas Sumatera Utara, Medan.

Syamsir E. 2012. Mempelajari Fenomena Perubahan Karakteristik Fisikokimia Tapioka karena Heat- moisture Treatment dan Model Kinetikanya. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Setiani, W,, Sudiarti, T,, & Rahmidar, L, 2013, Preparasi Dan Karakterisasi Edible Film Dari Poliblend Pati Sukun - Kitosan, Valensi, Hal. 100- 109.

Sinaga, L. L., & Sinaga, M. S. 2013. Karakteristik Edible Film dari ekstrak kacang kedelai dengan penambahan tepung tapioka dan gliserol sebagai bahan pengemas makanan. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(4), Hal. 12-16.

Saberi B., Vuong, Q. V., Chockchaisaasdee, S., Golding J.B., Scarlett, C. J., dan Stathopoulus C.E. 2015. Mechanical and Physical Properties of Pea Starch Edible Film In the Presence of Glycerol. Journal of Food Processing and Preservation. Doi: 10.1111/Jfpp.1279.

Shabrina, A. N., Abduh, S. B. M., Hintono, A., & Pratama, Y. (2017). Sifat fisik edible film yang terbuat dari tepung pati umbi garut dan minyak sawit. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(3). Hal 138-142.

Tattiyakul, J., Asavasaksakul, S. and Pradipasena, P., 2006, Chemical and physical properties of flour extracted from taro Colocasia esculenta (L.), Schottgrown in different regions of Thailand, Science Asia, 32, Hal. 279–

284.

Wiryawan, A. 2007. Kimia Analitik. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.

Watson, R. R., & Preedy, V. R. (Eds.). 2012. Bioactive food as dietary interventions for cardiovascular disease: Bioactive foods in chronic disease states. Academic Press

(20)

56 Warkoyo, Rahardjo, B., Marseno, D. W., & Karyadi, J. N. W. 2014. Sifat Fisik, Mekanik dan Barrier Edible Film Berbasis Pati Umbi Kimpul (Xathosoma sagittifolium) yang Diinkorporai dengan Kaliu Sorbat. Agritech, 34(1), Hal.

72-81.

Wulandari, Y. D. 2019. Studi Pembuatan Edible film Berbasis Pektin Kulit Pisang Candi (Musa Paradisiaca Linn) Dengan Penambahan Tepung Tapioka Yang Diaplikasikan Pada Dodol (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Warkoyo, W., Taufani, A. D. A., & Anggriani, R. 2021. Karakteristik Edible Film Berbasis Gel Buah Okra (Abelmoschus esculentus L) dengan Penambahan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) Dan Gliserol. Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 15(3), Hal. 704-714.

Zavala. D. L. Villagómez. C. G. Corona. 2008. Comparative study of the mechanical properties of Edible Films made from sing leand blended hydrophilic biopolymer matrices. 7(3), Hal. 263- 273.

(21)

57

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap bobot tanaman edamame pada umur 1, 2, dan 3 minggu yang tersaji pada tabel 4, terlihat bahwa benih yang dihasilkan di dataran tinggi

Web App 3. Smart Stock Pharmasi Manager, Asisten Apoteker Terintegrasi Desktop Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari tahapan yang ada diatas yaitu

Pembukaan Rekening Ponsel juga dapat dilakukan oleh (i) non nasabah yang belum memiliki rekening pada Bank, (ii) non nasabah yang telah menerima kiriman uang ke dalam nomor

Artinya, korelasi paling kuat terjadi antara perubahan nilai persentase tutupan vegetasi dengan perubahan nilai suhu udara Kota Denpasar yakni pada tahun 2015. Grafik

Seperti i halny halnya a Minix Minix, , Linu Linux x tidak menggu tidak menggunakan kode apa nakan kode apa pun dari pun dari vendo vendor  r  Unix Unix komersial, sehingga

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali,

Analisis flexural rigidity (kekakuan) komposit sandwich yang diperkuat serat kelapa bermatrix epoxy pada skin dan diperkuat serat kelapa bermatrix gypsum pada core

melihat masa depan yang mungkin terwujud, apa yang sangat dihargai dikaitkan dengan apa yang paling diinginkan. Seperti apa masa depan yang dibayangkan oleh semua pihak,