• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN HOTEL RESORT DI PANTAI ROMANTIS SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS SKRIPSI OLEH YUSRIANDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN HOTEL RESORT DI PANTAI ROMANTIS SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS SKRIPSI OLEH YUSRIANDI"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH

YUSRIANDI 160406108

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(2)

ii

PENGEMBANGAN HOTEL RESORT DI PANTAI ROMANTIS SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR

TROPIS

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur Pada Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara

Oleh

YUSRIANDI 160406108

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021

(3)

iii

PERNYATAAN

PENGEMBANGAN HOTEL RESORT DI PANTAI ROMANTIS SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR

TROPIS

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 25 Juli 2021

Yusriandi

(4)

iv

(5)

v Tanggal lulus : 24 Juni 20201

Telah diuji pada

Tanggal : 24 Juni 2021

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Ir. Sri Gunana Sembiring, M.T.

Anggota Komisi Penguji : 1. Ir. Novrial, , M.Eng.

2. Ir. N. Vinky Rahman, MT.

(6)

vi

SURAT HASIL PENILAIAN SKRIPSI

Nama : YUSRIANDI

Nim : 160406108

Judul Skripsi : PERANCANGAN HOTEL RESORT DI PANTAI ROMANTIS SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Rekapitulasi Nilai:

A B+ B C+ C

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan:

No Status

Waktu Pengumpulan Laporan

Paraf Pembimbing

1 Lulus Langsung

2 Lulus dengan Perbaikan Kecil (maksimal 1 minggu)

3 Lulus dengan Perbaikan Sedang (maksimal 2 minggu) 4 Lulus dengan Perbaikan

Besar (maksimal 1 bulan)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibunda Umi Kalsum Siagian dan Ayahanda Arifin. kedua orangtua tercinta yang dengan setulus hati selalu mendoakan, mendidik, mencintai, mengasihi dan memberi dukungan dalam berbagai bentuk kepada penulis.

Almh. Yusuf ma’ruf, Putrama Alqairi, dan Zahra Putri Arifin Abang dan kedua adik tercinta, serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan berupa doa, materi dan semangat kepada penulis.

2. Ibu Ir. Sri Gunana Sembiring, MT. selaku dosen pembimbing yang telah senantiasa meluangkan banyak waktu serta sabar dalam membimbing, memberi pengarahan dan masukan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir. Serta Bapak Ir. Novrial, M.Eng. dan Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. selaku dosen penguji yang telah bersedia menjadi penguji serta memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Dr.Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc, selaku Departemen Arsitektur, dan Ibu Beny OY Marpaung, S.T., M.T., Ph.D., selaku sekertaris Departemen Arsitektur USU. Ibu/Bapak dosen pengajar dan seluruh staff yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.

4. Muhammad Ihsan, Muhammad Irfa Qodri, Razab Fratika Hunggara Sinaga, Febry Rizky Alvina, dan Asriky Doly, teman-teman terdekat yang tidak bosan dan selalu setia menemani dalam susah maupun senang, serta dengan sabar mendengar seluruh keluh kesah.

5. Teman-teman stambuk 2016 yang telah bersama-sama berjuang dan memberikan kesan selama masa perkuliahan. Abang-kakak dan adik-adik Departemen Arsitektur USU yang telah memotivasi dan menyemangati penulis.

6. Pihak lain yang telah bersedia berkontribusi dan memberi dukungan yang

(8)

viii tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan dalam penyempurnaan skripsi ini agar lebih baik lagi.

Medan, 24 Juni 2021

Yusriandi

(9)

ix ABSTRAK

Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibu Kota Kabupaten ini adalah Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Jaraknya kurang lebih 65 kilometer dari kota Medan atau (-1 jam 30 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat). Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang kaya akan potensi pariwisata pantai, wisata budaya, wisata alam, wisata pendidikan dan wisata lain yang cukup berpotensi untuk dikembangkan, salah satunya adalah Pantai Romantis, pantai ini memiliki keunggulan diantaranya adalah fasilitas menarik seperti jembatan hias, pondok hias yang sering dijadikan objek foto para wisatawan, pasir putih yang bersih karena perawatan yang baik dari pengelola pantai, dan kawasan yang asri karena pantai ini banyak di tanami oleh pohon pinus dan pohon bakau yang terdapat di lokasi pantai khususnya di bibir pantai. Perkembangan pariwisata dan perekonomian di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai tepatnya di Pantai Romantis, di perlukan Hotel Resort untuk mengakomodir penginapan wisatawan yang akan berwisata dan menciptakan area spot-spot terbaik serta memberikan bentuk tatanan yang menarik untuk dikunjungi oeh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Metode dalam desain ini dimulai dari survei lokasi secara langsung, kemudian pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, tinjauan pustaka dan studi banding dari proyek serupa untuk persiapan konsep perencanaan dan desain Hotel Resort Pantai Romntis. Dengan pendekatan gaya arsitektur tropis sehingga tetap bersifat ramah lingkungan,memberikan sirkulasi terbaik pada bangunan dan hemat energi.

Kata Kunci : Hotel Resort, Pantai Romantis, Arsitektur Tropis, Serdang Bedagai

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………....i

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. SURAT HASIL PENILAIAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ...ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan Perancangan ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

1.5 Kerangka Berfikir ... 5

BAB II STUDI PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Fungsi ... 6

2.1.1 Terminologi Judul ... 6

2.1.2 Tinjauan Terhadap Kabupaten Serdang Bedagai ... 8

2.1.3 Pengertian dan Sifat Fungsi ... 14

2.1.4 Pengertian Hotel Resort ... 19

2.1.5 Masalah Yang Ada pada Fungsi ... 20

2.1.6 Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Fungsi Sejenis Berupa Hotel Pada Umumnya ... 21

2.2 Tinjauan Tema ... 25

2.2.1 Definisi Arsitektur Tropis ... 25

2.2.2 Prinsip Desain Arsitektur Tropis ... 26

2.2.3 Ciri-ciri Arsitektur Tropis ... 26

2.2.4 Interpetasi Tema ... 26

2.2.5 Keterkaitan Tema dengan Judul ... 27

2.2.6 Studi Banding Tema Sejenis ... 28

BAB III METODOLOGI ... 33

3.1 Metode Pemilihan Lokasi ... 33

3.2 Metoda Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan ... 35

BAB IV DESKRIPSI PROYEK ... 37

(11)

xi

4.1 Judul Proyek Luasan ... 37

4.1.1 Deskripsi Proyek ... 37

4.2 Batas Kawasan ... 40

4.3 Fungsi Sekitar/Eksisting ... 42

BAB V ANALISIS PERANCANGAN ... 44

5.1 Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang ... 44

5.1.1 Analisis Program Ruang ... 48

5.1.2 Standar Besaran Ruang dan Hotel Resor ... 52

5.2 Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak ... 53

5.2.1 Analisa Fisik ... 53

5.2.2 Analisa Non Fisik ... 55

5.3 Analisis Tata Ruang Dalam ... 57

5.4 Analisis Massa Dan Perwajahan ... 62

5.5 Analisis Sistem Struktur Dan Utilitas ... 64

5.6 Analisis Sistem Utilitas ... 65

BAB VI KONSEP PERANCANGAN ... 67

6.1 Konsep Dasar ... 67

6.1.1 Arsitektur Tropis ... 67

6.1.2 Interpertasi Tema ... 67

6.2 Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang ... 69

6.3 Konsep Perancangan Ruang Luar ... 74

6.4 Konsep Tata Ruang Dalam ... 75

6.5 Konsep Massa dan Perwajahan... 75

6.6 Konsep Sistem Struktur/Konstruksi ... 76

6.7 Konsep Utilitas ... 79

KESIMPULAN ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Serdang Berdagai ... 9

Gambar 2.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Serdang Berdagai ... 11

Gambar 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Serdang Berdagai ... 12

Gambar 2.4 Lokasi Perancangan ... 14

Gambar 2.5 Hotel Swissbel Hotel ... 28

Gambar 2.6 Kolam Renang Swissbel Hotel ... 29

Gambar 2.7 Area Merokok ... 29

Gambar 2.8 Ruang Santai ... 30

Gambar 2.9 Kamar Tidur ... 30

Gambar 2.10 Ruangan Kamar Tidur Swissbel Hotel ... 31

Gambar 2.11 Ruang Olahraga Dan Spa ... 31

Gambar 4.1 Lokasi Perancangan Melalui Malaysia Dan Singapore ... 37

Gambar 4.2 Lokasi Perancangan Melalui Kota Medan Dan Bandara Kuala Namu ... 38

Gambar 4.3 Lokasi Perancangan ... 39

Gambar 4.4 Lokasi Perancangan ... 40

Gambar 6.1 Skema Sistem Tenaga Listrik ... 80

Gambar 6.2 Mekanisme Sistem Pendistribusian Listrik ... 80

Gambar 6.3 Skema Air Kotor ... 81

Gambar 6.4 Skema Air Bersih ... 81

Gambar 6.5 Skema Air Bersih Alami ... 81

Gambar 6.6 Mekanisme Sistem Pembuangan Air Kotor ... 82

Gambar 6.7 Skema Penghawaan Udara ... 83

Gambar 6.8 Mekanisme Pengangkutan Sampah ... 83

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Pemilihan Lokasi Penelitian ... 33

Tabel 3.2 Analisis data kualitatif ... 36

Tabel 4.1 Tata Letak Dan Fungsi Sekitar ... 43

Tabel 5.1 Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Tamu Menginap ... 44

Tabel 5.2 Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang Resort ... 45

Tabel 5.3 Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang Front Office ... 45

Tabel 5.4 Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang House Keeping ... 46

Tabel 5.5 Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang Food and Baverage Departement ... 47

Tabel 5.6 Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang Engineering ... 48

Tabel 5.7 Fasilitas dan Jumlah Minimal Kamar Hotel Bintang ... 52

Tabel 5.8 Tata Guna Lahan ... 54

Tabel 5.9 Program Ruang Hotel ... 58

Tabel 5.10 Program Ruang Resort ... 60

Tabel 6.1 Identifikasi Aktifitas Pengelola Hotel ... 69

Tabel 6.2 Identifikasi Kegiatan Tamu Hotel ... 72

Tabel 6.3 Konsep Sistem Struktur Atas ... 78

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibu Kota Kabupaten ini adalah Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai merupakan kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang, sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Jaraknya kurang lebih 65 kilometer dari kota Medan atau (-1 jam 30 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat). Kabupaten ini memiliki area seluas 1.900 Km² (190.022 Ha) terdiri atas 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan, jumlah penduduk 642.834 jiwa (Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai 2017).

Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tahun 2021 memiliki kedudukan strategis dalam konteks pembangunan, hal ini dikarenakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 menjadi RKPD kelima atau yang terakhir dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 dan menjadi acuan dalam penyusunan APBD Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2021. Saat membuka acara sosialisasi Rancangan RKPD Kabupaten Sergai yang dilaksanakan di Aula Sultan Serdang Kompleks Kantor Bupati di Sei Rampah, pada Rabu 5 februari 2020, dengan mempedomani pembangunan yang diarahkan untuk penuntasan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta tahap konsolidasi untuk memastikan terjadinya perubahan, dengan ini Ir. H. Soekirman selaku Bupati Kabupaten Serdang Bedagi menyampaikan bahwa prioritas pembangunan tahun 2021 ditetapkan pada 3 aspek yaitu pemantapan sektor pertanian, pemantapan kualitas hidup masyarakat dan tata kelola pemerintahan, serta sektor pariwisata.

(15)

Kabupaten Serdang Bedagai salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang kaya akan potensi pariwisata pantai, wisata budaya, wisata alam, wisata pendidikan dan wisata lain yang cukup berpotensi untuk dikembangkan, mengingat Kabupaten Serdang UU Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, Serdang Bedagai mempunyai wilayah berjulat dari pantai sampai ke dataran tinggi. Obyek wisata ini ada yang sudah berkembang, sedang berkembang maupun yang berpotensi untuk dikembangkan. Dari 21 obyek wisata yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, wisata alam masih menjadi tumpuan dan nomor satu di kabupaten ini yaitu sebanyak 17 lokasi khusus objek wisata pantai.

Kawasan Pantai Romantis terletak di Jl. Pantai Tengah No. 20, Sei Naga Lawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Memiliki banyak potensi wisata diantaranya yang menjadi andalan adalah wisata pantai dimana terdapat 17 pantai yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai, salah satunya adalah Pantai Romantis, pantai ini memiliki keunggulan diantaranya adalah fasilitas menarik seperti jembatan hias, pondok hias yang sering dijadikan objek foto para wisatawan, pasir putih yang bersih karena perawatan yang baik dari pengelola pantai, dan kawasan yang asri karena pantai ini banyak di tanami oleh pohon pinus dan pohon bakau yang terdapat di lokasi pantai khususnya di bibir pantai.

Menurut (Hadinoto,1996) Dalam meningkatkan kualitas objek wisata diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Sedangkan prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya. Demi mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai tepatnya di Pantai Romantis, maka di perlukan Hotel Resort untuk mengakomodir penginapan wisatawan yang akan berwisata dan menciptakan

(16)

area spot-spot terbaik serta memberikan bentuk tatanan yang menarik untuk dikunjungi oeh para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dari masalah diatas, penulis ingin merancang Hotel Resort di Kawasaan Wisata Pantai Romantis Dengan Tema Arsitektur Tropis sebagai bagian dari mendukung perkembangan dan peningkatan sarana pada objek wisata pantai romantis.

1.2 Permasalahan Perancangan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka permasalahan dalam perancangan proyek “Hotel Resort Pantai Romantis di Kawasan Wisata Serdang Bedagai”

ini adalah:

1. Bagaimana Merancang suatu Hotel Resort dengan suasana khas tepi pantai tropis di Pantai Romantis Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Bagaimana merancang Hotel Resort yang mampu menjadi area rekreasi menarik sebagai bagian dari perkembangan Kawasan Wisata Pantai Romantis.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan penelitian dari perancangan proyek “Hotel Resort Pantai Romantis di Kawasan Wisata Serdang Bedagai” ini adalah :

1. Bagaimana Merancang suatu Hotel Resort dengan suasana khas tepi pantai tropis di Pantai Romantis Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Merancang sebuah Hotel Resort yang mampu menjadi area rekreasi menarik sebagai bagian dari perkembangan Kawasan Wisata Pantai Romantis.

1.4 Sistematika Pembahasan 1. BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, permasalahan perancangan, tujuan penelitian, sistematika pembahasan dan kerangka berfikir.

2. BAB II STUDI PUSTAKA

Berisi tentang tinjauan fungsi dan tinjauan tema.

3. BAB III METODOLOGI

Berisi tentang metode pemilihan lokasi, dan metoda/pendekatan penyelesaian masalah perancangan/tahapan perancangan.

4. BAB IV DESKRIPSI PROYEK

(17)

Berisi tentang judul proyek luasan,batas kawasan, dan fungsi sekitar/eksisting.

5. BAB V ANALISIS PERANCANGAN

Berisi tentang analisis sistem kegiatan/program ruang, Analisis Perancangan Ruang Luar/Tapak, Analisis Tata Ruang Dalam, Analisis Massa Dan Perwajahan, Analisis Sistem Struktur/Konstruksi, Analisa Sistem Utilitas.

6. BAB VI KONSEP PERANCANGAN

Konsep Dasar, Konsep Sistem Kegiatan/Program Ruang, Konsep, Perancangan Ruang Luar, Konsep Tata Ruang Dalam, Konsep Massa Dan Perwajahan, Konsep Sistem Struktur/Konstruksi, Konsep Sistem Utilitas.

7. DAFTAR PUSTAKA

(18)

1.5 Kerangka Berfikir

Latar Belakang

 Perlunya suatu penginapan sebagai upaya mengakomodir Wisatawan yang akan berwisata mengunjungi objek wisata di Pantai Romantis Kabupaten Serdang Berdagai.

 Perlunya kawasan wisata yang memakai nilai Tropis sebagai modal fungsionalitas dan estetika.

Judul Tema & Proyek:

 Judul :

Pengembangan Hotel Resort di Pantai Romantis Serdang Bedagai

 Tema : Tropis

Tujuan Perancangan

1. Merancang suatu Hotel Resort dengan suasana khas tepi pantai tropis di Pantai Romantis Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Merancang sebuah Hotel Resort yang mampu menjadi area rekreasi menarik sebagai bagian dari perkembangan Kawasan Wisata Pantai Romantis.

3. Merancang Hotel Resort yang mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Pantai Romantis khususnya di Hotel Resort.

Pengumpulan data :

 Pengumpulan data

 Studi literatur

 Studi banding

Analisa

 Analisis sistem kegiatan

 Analisis tapak

 Analisis tata ruang dalam

 Analisis massa dan perwajahan

 Analisis sistem struktur

/konstruksi

 Analisis sistem utilitas

Konsep

 Konsep dasar

 Konsep sistem kegiatan /program ruang

 Konsep perancangan ruang luar/tapak

 Konsep tata ruang dalam

 Konsep massa dan perwajahan.

 Konsep sistem struktur/

konstruksi

 Konsep sistem utilitas

Masalah perancangan :

 Bagaimana Merancang suatu Hotel Resort dengan suasana khas tepi pantai tropis di Pantai Romantis Kabupaten Serdang Bedagai.

 Bagaimana menerapakan konsep Arsitektur Tropis dalam desain.

 Bagaimana merancang Hotel Resort yang mampu menjadi area rekreasi menarik sebagai bagian dari perkembangan Kawasan Wisata Pantai Romantis.

FEEDBACK

DESAIN

AKHIR

(19)

6 BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Tinjauan Fungsi

2.1.1 Terminologi Judul

Judul proyek dalam perancangan ini adalah “Hotel Resort Pantai Romantis di Kawasan Wisata Serdang Bedagai Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis”. Target pengunjung Hotel Resort ini adalah wisatawan domestik maupun mancanegara yang memiliki ketertarikan terhadap wisata pantai, bahari, seafood, dan wisata edukasi. Berikut penjelasan terhadap judul proyek tersebut:

1. Hotel Resort

Hotel Resort merupakan hotel yang terletak di tepi pantai, di daerah pegunungan, atau sumber air panas. Biasanya direncanakan untuk melayani akomodasi pengunjung dalam rombongan paket wisata tertentu dengan penerimaan tamu yang banyak pada masa liburan akhir pekan atau mereka yang hanya berkunjung semalam (Ernest Neufert, 1987).

2. Pantai Romantis

Romance Bay atau yang lebih di kenal dengan pantai romantis adalah sebuah wisata pantai yang berada di sepanjang pesisir pantai Perbaungan, Serdang Bedagai. Sesuai dengan namanya pantai ini menawarkan konsep pantai yang romantis dengan fasilitas pondok atau gazebo yang terbuat dari bambu dengan hiasan kelambu warna-warni yang nyaman dan aman.

3. Kawasan

Kawasan merupakan sebuah batasan wilayah yang memiliki batasan-batasan fungsional dan kgunaan tertentu. Dalam pengertian, kawasan merupakan bagian dari suatu wilayah yang mempunyai kekhusuan dalam hal fungsional dan kegiatan juga memiliki batasan-batasan tertentu yang diambil dari sudut pandang fungsional dan kegiatan tertentu.

(20)

4. Wisata

Wisata adalah bepergian secara bersama-sama dengan bertujuan untuk bersenang-senang, menambah pengetahuan, dan lain-lain. Selain itu juga dapat diartikan sebagai bertamasya atau piknik.

5. Serdang Bedagai

Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibu Kota Kabupaten ini adalah Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai merupakan kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang, sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0- 500 meter di atas permukaan laut. Jaraknya kurang lebih 65 kilometer dari kota Medan atau (-1 jam 30 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat). Kabupaten ini memiliki area seluas 1.900 Km² (190.022 Ha) terdiri atas 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan, jumlah penduduk 642.834 jiwa (Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai 2017).

6. Pendekatan

Pendekatan adalah cara memulai suatu pembelajaran, dalam konteks lebih luas pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, pendekatan juga dapat diartikan sebagai usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.

7. Arsitektur Tropis

Arsitektur tropis adalah jenis gaya desain arsitektur yang merupakan jawaban dan bentuk adaptasi bangunan terhadap kondisi iklim di suatu daerah tropis. Iklim tropis biasanya terletak di dekat garis khatulistiwa dan memiliki karakter khusus yang disebabkan

(21)

oleh panas matahari yang tinggi, kelembapan dan curah hujan yang cukup tinggi, pergerakan angin, dan banyak pengaruh lainnya.

Pengaruhnya pada bangunan akan terasa pada suhu udara, tingkat kelembapan, kesehatan udara yang harus diantisipasi oleh desain arsitektur agar tidak merusak kenyamanan pengguna bangunan.

2.1.2 Tinjauan Terhadap Kabupaten Serdang Bedagai

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di Pantai bagian Timur Sumatera Utara.

Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 30 01’ 2,5’’- 3 0 46’ 33’’ Lintang Utara, 980 44’ 22’’ - 990 19’ 01’’ Bujur Timur. Berdasarkan topografi, Kabupaten Serdang Bedagai berada di ketinggian 0 – 500 meter diatas permukaan laut.

Kabupaten Serdang Bedagai adalah Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Januari 2004.

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 83%, curah hujan berkisar antara 78 sampai dengan 297 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan Oktober 2012, hari hujan per bulan berkisar 12-20 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan April 2012. Rata-rata kecepatan angin berkisar 2,4 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,9 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 23,7ºC dan maksimum 33,1 ºC.

Dengan keadaan permukaan tanah yang relatif datar. Kabupaten Serdang Bedagai secara posisi geografis sangat strategis karena:

a. Dekat dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu perairan padat di dunia.

b. Dekat dengan ibu kota Provinsi Sumatera Utara yaitu Kota Medan.

c. Dilalui oleh pembangunan jalan Tol Medan – Tebing Tinggi.

(22)

d. Adanya kerjasama segitiga pertumbuhan antara Indonesia– Malaysia –Thailand (IMT– GT).

Batas-batas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai : a. Sebelah Utara : Selat Malaka

b. Sebelah Timur : Kabupaten Batu Bara dan Simalungun c. Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun

d. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang

1. Potensi Ekonomi Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

Potensi letak geografis dan keadaan bentang alam Kabupaten Serdang Bedagai yang cukup beragam juga didukung oleh potensi Sumber Daya Alam yang cukup melimpah, antara lain: Sumber Daya Kelautan, Sumber Daya Air, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan Pertambangan dan Pariwisata.

Gambar 2.1. Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Serdang Berdagai (Sumber: SPPIP Kabupaten Serdang Bedagai)

Potensi dari sumber daya alam tersebut dapat diuraikan mengenai sumber daya pariwisata. Sumber daya pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai terbagi atas beberapa jenis mulai dari wisata budaya, dan wisata alam yang dapat diuraikan sebagai berikut:

(23)

a. Wisata Budaya terdiri dari kawasan cagar budaya berupa obyek peninggalan bersejarah yaitu Pura Bali di kecamatan Pegajahan, Mesjid Raya Sulaiman dan Peninggalan Kerajaan Bedagai di kecamatan Tanjung Beringin, tempat bersandar kapal saudagar- saudagar Arab Saudi pada zaman dahulu di kecamatan Bandar Khalifah. Wisata kuliner Sea Food berada pada objek wisata bahari dengan restoran terapung yang berada di kecamatan Tanjung Beringin, Bandar Khalifah dan Teluk Mengkudu.

b. Wisata alam berupa Wisata bahari dan pantai yang berada di Pantai Romantis dan 17 Pantai lainnya yang terdapat di kabupaten serdang bedagai. Selain itu wisata bahari berada di kecamatan Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin (pusat ekonomi dipinggir pantai), dan Bandar Khalipah.

c. Ekowisata (wisata berwawasan lingkungan) di Pulau Berhala kecamatan Tanjung Beringin. Pulau Berhala merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang merupakan Kawasan Strategis pertahanan dan keamanan Nasional dengan potensi laut yang cukup indah alami sehingga Kabupaten Serdang Bedagai menetapkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2006 sebagai Ecomarine Tourisme (wisata berwawasan lingkungan).

d. Agrowisata berupa perkebunan karet dan sawit di lokasi perkebunan besar (kecamatan Sei Rampah, Pegajahan, Dolok Masihul, Sipispis, Tebing Syahbandar, dan Dolok Merawan).

Potensi-potensi ekonomi yang ada mempunyai jenjang/klas pemasaran yang berbeda-beda, mulai dari tingkat desa sampai regional. Beberapa pusat ekonomi dengan lingkup pelayanan lokal (desa/kecamatan) antara lain:

a. Pasar-pasar desa pada setiap Kecamatan.

b. Pasar-pasar yang bersifat musiman. Pusat kegiatan ekonomi dengan pusat pelayanan regional.

c. Kawasan Industri dan Perdagangan makanan Pasar Bengkel di Kecamatan Perbaungan.

d. Kawasan Perdagangan di kecamatan Perbaungan.

(24)

e. Kawasan Pariwisata Theme Park di kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin dan Bandar Khalipa.

f. Wisata Kuliner pada daerah-daerah pesisir pantai.

g. Jalan kawasan pesisir pantai dan jalan tol.

2. RTRW Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai 2011-2031

Gambar 2.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Serdang Berdagai (Sumber : SPPIP Kabupaten Serdang Bedagai)

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2011 – 2031 yang ingin dicapai, maka titik berat pertimbangan berada pada:

a. Terselenggaranya pemanfaatan ruang Kabupaten Serdang Bedagai yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup serta kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah.

b. Terwujudnya pemanfaatan ruang Kabupaten Serdang Bedagai dengan pengelolaan potensi sumber daya alam yang efisien, efektif, produktif dan berwawasan lingkungan.

(25)

c. Dengan dukungan sumber daya manusia yang handal, ketersediaan sarana dan prasarana serta keamanan dan kenyamanan wilayah.

d. Peningkatan perekonomian melalui diversifikasi usaha, penanaman modal swasta nasional dan asing, serta kerja sama antara pemerintah dan pengusaha.

e. Meningkatkan rasa kepedulian dan tanggung jawab pengusaha terhadap masyarakat dan pengembangan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.

Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah:

a. Pengoptimalan posisi strategis wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terhadap pesatnya perkembangan wilayah sekitar.

b. Pengembangan lahan untuk kegiatan perkotaan dan permukiman.

c. Peningkatan produktivitas wilayah melalui dukungan sumber daya alam yang berkelanjutan.

d. Pembangunan dan peningkatkan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah dan mitigasi bencana.

Gambar 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Serdang Berdagai (Sumber : SPPIP Kabupaten Serdang Bedagai)

(26)

e. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

Pemanfaatan ruang kawasan permukiman dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan:

a. Terciptanya kegiatan permukiman yang memiliki aksesibilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai sehingga perlu disesuaikan dengan rencana struktur tata ruangnya dan tingkat pelayanan wilayah (struktur/hirarki kota).

b. Menyediakan permukiman untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan perkembangannya.

c. Menciptakan aktivitas sosial ekonomi yang harmonis dengan seluruh komponen pengembangan wilayah seperti dengan aktivitas perdagangan dan jasa, industri, pertanian, dan lain-lain.

3. Tinjauan Konteks Lingkungan a. Letak Geografis

(27)

Letak Geografis lokasi perancangan dilaksanakan di Kabupaten Serdang Bedagai, Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 30 01’ 2,5’’- 3 0 46’ 33’’

Lintang Utara, 980 44’ 22’’ - 990 19’ 01’’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0 - 500 meter di atas permukaan laut. tepatnya terletak di Pantai Romantis yang berada di Jl. Pantai Tengah, Desa Sei Nagalawan, Perbaungan. Terletak di tepi Pantai Timur Pulau Sumtera Utara, dapat ditempuh dengan waktu dua jam dari pusat kota Medan dengan jarak ± 65 km.

b. Konteks Lingkungan Fisik Dan Non Fisik 1) Luasan dan Eksisting

Eksisting dari perancangan ini merupakan lahan yang berada di pinggir pantai dengan keadaan lahan berkontur dan terdapat pepohonan sawit yang berada di lokasi site, dengan total luas daerah perancangan mencapai ± 1 Ha.

2.1.3 Pengertian dan Sifat Fungsi 1. Definisi Hotel

Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian besar atau keseluruhan bagian bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi

Gambar 2.4 Lokasi Perancangan. Sumber: Google Earth

(28)

masyarakat umum, yang dikelola secara komersial (Dirjen Pariwisata Depparpostel, 1986).

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan makanan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah uang yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus (perjanjian membeli barang yang disertai dengan perundingan perundingan sebelumnya) (Sulatiyono, 1999).

Hotel ialah wahana tempat tinggal umum untuk turis atau pelancong dengan membagikan fasilitas jasa kamar, fasilitator makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Fred Lawson, 1998 ).

Maka dari beberapa pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, dan bersifat umum serta fasilitas lainnya yang memenuh syarat kenyamanan dan dikelola secara komersil.

a. Penggolongan Hotel

Pemerintah telah menetapkan kualitas dan kuantitas hotel yang menjadi kebijaksanaan yang berupa standar jenis klasifikasi yang ditujukan serta berlaku bagi suatu hotel. Penentuan jenis hotel berdasarkan letak, fungsi, susunan organisasinya dan aktifitas penghuni hotel sesuai dengan SK Mentri Perhubungan RI No. 241/4/70 tanggal 15 Agustus 1970. Hotel digolongkan atas:

1) Residential Hotel

Yaitu hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang menginap dalam jangka waktu yang cukup lama. Tetapi tidak bermaksud menginap. Umumnya terletak dikota, baik pusat maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan dikota tersebut.

(29)

2) Transietal Hotel

Yaitu hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang mengadakan perjalanan dalam waktu relative singkat. Pada umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan jalan utama antar kota dan berfungsi sebagai terminal point. Tamu yang menginap umumnya sebentar saja, hanya sebagai persinggahan.

3) Resort Hotel

Yaitu diperuntukkan bagi tamu yang sedang mengadakan wisata dan liburan. Hotel ini umumnya terletak didaerah rekreasi/wisata. Hotel jenis ini pada umumnya mengandalkan potensi alam berupa view yang indah untuk menarik pengunjung.

Penentuan jenis hotel yang didasarkan atas tuntutan tamu sesuai dengan keputusan Mentri Perhubungan RI No.PM10/PW.301/phb- 77, dibedakan atas:

1) Bussiness hotel, yaitu hotel yang bertujuan untuk ,melayani tamu yang memiliki kepentingan bisnis.

2) Tourist hotel, yaitu bertujuan melayani para tamu yang akan mengujungi objek objek wisata.

3) Sport hotel, yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk olahraga atau sport.

4) Research hotel, yaitu fasilitas akomodasi yang disediakan bagi tamu yang bertujuan melakukan riset.

Sedangkan penggolongan hotel dilihat dari lokasi hotel menurut Keputusan Dirjen Pariwisata terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Resort hotel (pantai/gunung), yaitu hotel yang terletak didaerah wisata, baik pegunungan atau pantai. Jenis hotel ini umumnya dimanfaatkan oleh para wisatawan yang datang untuk wisata atau rekreasi.

2) City hotel (hotel kota), yaitu hotel yang terletak diperkotaan, umumnya dipergunakan untuk melakukan kegiatan bisnis seperti rapat atau pertemuan-pertemuan perusahaan.

(30)

Penggolongan berbagai jenis hotel serta bentuk akomodasi tersebut pada dasarnya tidak merupakan pembagian secara mutlak bagi pengujung. Dapat juga terjadi overlapping yaitu saling menggunakan satu dengan yang lainnya, misalnya seorang turis tidak akan ditolak jika ingin menginap pada sebuah city hotel, ataupun sebaliknya.

b. Klasifikasi Hotel

Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem bintang. Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau yang berada dibawah standar minimum yang ditentukan disebut hotel non bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh Dirjen Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun sekali dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata. Dasar penilaian yang digunakan antara lain mencakup :

1) Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan.

2) Jumlah kamar yang tersedia.

3) Bentuk pelayanan yang diberikan.

4) Kualifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan karyawan.

5) Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti kolam renang dan lapangan tenis.

Kelima Klasifikasi Hotel Bintang tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Hotel bintang satu

a) Jumlah kamar minimal 10 kamar

b) Ukuran kamar termasuk kamar mandi, minimal :Kamar single = 18 m2, Kamar double = 20 m2, Ruang publik, luas 3

(31)

m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (+ 30 m2) dan bar.

2) Hotel bintang dua

a) Jumlah kamar minimal 15 kamar (termasuk 1 suite room).

b) Ukuran kamar termasuk kamar mandi, minimal :Kamar single = 18 m2, Kamar double = 20 m2, Ruang publik, luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (+ 36 m2) dan bar.

3) Hotel bintang tiga

a) Jumlah kamar minimal 30 kamar (termasuk 2 suite room).

b) Ukuran kamar termasuk kamar mandi, minimal :Kamar single = 22 m2, Kamar double = 26 m2, Ruang publik, luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (+ 75 m2) dan bar (+ 25 m2).

4) Hotel bintang empat

a) Jumlah kamar minimal 50 kamar (termasuk 3 suite room).

b) Ukuran kamar termasuk kamar mandi, minimal :Kamar single = 24 m2, Kamar double = 28 m2, Ruang publik, luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (+ 100 m2) dan bar (+ 45 m2).

c) Pelayanan akomodasi : penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal servis, dan antar jemput.

d) Fasilitas penunjang ruang linen (20,5 m2 x jumlah kamar), ruang laundry (+ 40 m2), dry cleaning (+ 30 m2), dapur (+

60% dari seluruh luas lantai ruang makan).

e) Fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro perjalanan, drug store, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olah raga, rekreasi dan sauna.

5) Hotel bintang lima

a) Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk 4 suite room).

b) Ukuran kamar termasuk kamar mandi, minimal :Kamar single = 26 m2, Kamar double = 52 m2, Ruang publik, luas 3

(32)

m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (+ 160 m2) dan bar (+ 75 m2).

c) Pelayanan akomodasi : penitipan barang berharga, penukaran uang asing, servis, dan antar jemput. Fasilitas penunjang ruang linen (20,5 m2 x jumlah kamar), ruang laundry (+40 m2), dry cleaning (+ 30 m2), dapur (+ 60 % dari seluruh luas lantai ruang makan).

d) Fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro perjalanan, drug store, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olah raga, rekreasi dan sauna. Dengan adanya klasifikasi hotel tersebut dapat melindungi konsumen dalam memperoleh fasilitas yang sesuai dengan keinginan, memberikan bimbingan pada pengusaha hotel serta tercapainya mutu pelayanan yang baik.

2.1.4 Pengertian Hotel Resort

Pengertian Hotel Resort menurut Ernest Neufert (1987:21 1), Hotel Resort / Resort Hotel merupakan hotel yang terletak di tepi pantai, di daerah pegunungan, atau sumber air panas. Biasanya direncanakan untuk melayani akomodasi pengunjung dalam rombongan paket wisata tertentu dengan penerimaan tamu yang banyak pada masa liburan akhir pekan atau mereka yang hanya berkunjung semalam. Restoran/ Ruang Makan yang ada harus dapat melayani semua tamu di satu tempat, karena itu dibutuhkan ruang duduk/ tunggu yang luas, ruang permainan, bar, dan jika mungkin kolam renang dan peralatan olahraga. Ruang Pertemuan juga disediakan untuk pertemuan di luar masa liburan.

Hotel resort terbagi dalam beberapa jenis:

1. Resort Pegunungan

Hotel Resort ini terletak di kawasan pegunungan dengan panorama yang indah dan hawa pegunungan yang sejuk.

2. Resort Tempat Wisata

(33)

Hotel Resort ini terletak di kawasan wisata tertentu dengan penekanan kedekatan dan penyatuan dengan lanskap dan kultur lokal obyek wisata tersebut.

3. Resort Pantai

Hotel Resort ini terletak di kawasan pantai dengan panorama yang indah dan hawa/ nuansa tropis dengan pancaran sinar matahari yang banyak. Walter A. Rutes dan Richard Permen (1985) menyebutkan daya tarik yang dijual hotel resort adalah panorama pantai yang didukung dengan berbagai macam olahraga pantai bahkan menyediakan fasilitas tenis, golf, dan fitness center dalam kapasitas besar di samping fasilitas pusat konferensi kegiatan bisnis.

4. Resort Spa/ Kesehatan

Hotel Resort tipe ini menawarkan kesenangan mandi dengan air mineral, dan saat ini berkembang dengan fasilitas olahraga.

Berbagai macam terapi yang menggunakan air sebagai medianya ditawarkan dalam bentuk semburan air, berendam air hangat, lulur, dan sebagainya.

5. Resort Kondominium

Hotel Resort tipe ini menawarkan penghunian dalam jangka waktu lama. Resort jenis ini dikembangkan dari pengikutsertaan pemilik hunian suatu komplek hunian dalam gedung, biasanya terdiri dari hunian tipe biasa, mewah sampai tipe sangat mewah.

2.1.5 Masalah Yang Ada pada Fungsi

Kondisi ekonomi masih menjadi permasalahan yang utama pada kawasan perancangan, Permasalahan ini disebabkan oleh adanya krisis ekonomi global Indonesia sehingga berdampak pada krisis ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai. Laju pertumbuhan ekonomi yang positif mencerminkan adanya peningkatan perekonomian, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi negatif menunjukkan terjadinya penurunan kinerja pembangunan yang dilaksanakan.

Disamping masalah ekonomi, masalah lainya masih menjadi masalah yang serius untuk ditanggulangi, permasalahan seperti

(34)

perumahan nelayan yang terkesan kumuh dan tidak beraturan, situasi seperti ini bertolak belakang dengan megahnya kawasan wisata yang di bangun di lokasi Pantai Romantis. Karena kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap beberapa permasalahan yang timbul dan sudah lama terjadi di kabupaten serdang bedagai. Permasalahan ekonomi dan permukiman kumuh dapat memberikan dampak buruk bagi kawasan tersebut khususnya dapat memberikan dampak terhadap sektor pariwisata yang sedang, akan, dan telah dibangun pada kawasan tersebut.

2.1.6 Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Fungsi Sejenis Berupa Hotel Pada Umumnya

1. Hotel Garuda Plaza Medan

Hotel Garuda Plaza Hotel Medan adalah hotel Bintang 4 yang berada di pusat kota dan dekat dengan banyak tempat menarik.

hanya perlu berjalan kaki selama 5 menit ke Masjid Raya Al-Mashun, dan 9 menit ke Istana Maimun. Hotel ini menawarkan 287 kamar yang masing-masing di dekorasi dan didesain dengan modern dilengkapi berbagai fasilitas seperti TV, Telepon, Mini Bar dan kamar mandi pribadi.

(35)

Pengunjung Garuda Plaza Hotel juga banyak diisi dari instansi pemerintahan. Ada yang menggelar pelatihan maupun meeting.

Garuda Plaza Hotel menyediakan dua balroom, Rajawali berkapasitas 1.500 orang dan Garuda Hall berkapasitas 1.000 orang.

Selain itu juga menyediakan tujuh meeting room yang rata-rata dapat menampung 100 sampai 200 orang.

(36)

Hotel ini menawarkan 287 kamar yang masing-masing di dekorasi dan di desain dengan modern dilengkapi berbagai fasilitas seperti TV, Telepon, Mini Bar dan kamar mandi pribadi.

Seluruh kamar Garuda Plaza Hotel ber-AC, memiliki TV kabel dan mini bar. Kulkas serta ruang kerja juga dapat Anda nikmati di kamar. Kamar mandi pribadinya menyediakan shower, pengering rambut dan perlengkapan mandi gratis. Demi menambah kenyamanan tamu, akomodasi ini juga menyediakan layanan meja depan yang beroperasi 24 jam, ATM, layanan binatu, kolam renang luar ruangan, pusat kebugaran dan sauna, serta money changer.

Fasilitas:

1. Spa 7. Business Center

2. Fitness 8. Non-smoking Rooms

3. Outdoor Pool 9. Morning Call

4. Banquet Hall 10. Layanan Kamar

5. Restaurant 11. Cleaning Service

6. Coffee Shop

(37)

Internet & Wifi

1. Koneksi LAN (semua kamar)

2. Bebas akses Wi-Fi di lobby

3. Koneksi internet gratis

Pada studi banding berupa hotel sejenis yaitu berupa hotel pada umumnya, disini peneliti menampilkan penjelasan atau studi banding yang diteliti berupa bagaimana gambaran pada umumnya fungsi hotel, tata kelola ruang, fasilitas, eksterior dan interior pada hotel umumnya.

Fasilitas Kamar

1. Bath and Toilet: All rooms 8. Toothbrush and/or Toothpaste

2. Shower: All rooms 9. Bath Towel

3. Air conditioner: All rooms 10. Shampoo

4. TV 11. Body Soap

5. BS broadcast 12. Soap

6. Mini Bar 13. Bathrobe

7. Safety box

(38)

2.2 Tinjauan Tema

Tema yang diambil dalam perancangan ini adalah Arsitektur Tropis.

Arsitektur Tropis salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis (Putra,2014).

Arsitektur tropis adalah jenis gaya desain arsitektur yang merupakan jawaban dan bentuk adaptasi bangunan terhadap kondisi iklim di suatu daerah tropis. Iklim tropis biasanya terletak di dekat garis khatulistiwa dan memiliki karakter khusus yang disebabkan oleh panas matahari yang tinggi, kelembapan dan curah hujan yang cukup tinggi, pergerakan angin, dan banyak pengaruh lainnya. Pengaruhnya pada bangunan akan terasa pada suhu udara, tingkat kelembapan, kesehatan udara yang harus diantisipasi oleh desain arsitektur agar tidak merusak kenyamanan pengguna banguna

Selain itu, arsitektur tropis juga memperhatikan penggunaan material yang tahan terhadap kondisi iklim tropis, mampu menunjukkan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai dan ramah lingkungan (Samsuddin, 2017).

2.2.1 Definisi Arsitektur Tropis

Kata Tropis merupakan suatu gambaran keadaan posisi suatu wilayah yang memiliki 2 musim (Hujan dan Kemarau) yang terletak dekat dengan garis khatilstiwa. Indonesia adalah contoh terbaik daerah dengan karakter iklim tropis, banyak bangunan tradisional di Indonesia yang menunjukkan ciri arsitektur tropis.

Iklim tropis dikenal cukup ganas untuk merusak banyak material bangunan seperti baja dan kayu. Curah hujan yang tinggi membuat baja mudah berkarat dan membuat kayu mudah jamuran dan lapuk.

Oleh karena itu, Arsitektur tropis menggunakan lapisan finishing yang lebih banyak, seperti cat dan coating.

Arsitektur tropis adalah Gaya Arsitektur dikembangkan sebagai gaya arsitektur khusus yang membuat adaptasi bangunan yang lebih baik dalam menghadapi iklim tropis dengan segala karakteristiknya.

(39)

2.2.2 Prinsip Desain Arsitektur Tropis

Dalam gaya ini, yang menjadi fokus utama adalah menciptakan bangunan yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan tropis sehingga nyaman ditinggali bagi penghuninya.

Arsitektur tropis mengusahakan bangunan agar menjadi pasif, yang artinya dapat beradaptasi secara otomatis (secara desain) tanpa adanya tambahan energi yang diperlukan termasuk mengurangi penggunaan AC dan lampu di siang hari dan mengurangi penggunaan pompa saat hujan.

2.2.3 Ciri-ciri Arsitektur Tropis

Adapun adaptasi arsitektur tropis menghadapi iklim yang menjadi ciri-ciri arsitektur tropis adalah sebagai berikut :

1. Adanya overstek pada bangunan untuk mencegah tampias dan silau.

2. Teras yang beratap mencegah radiasi langsung.

3. Jendela yang tidak terlalu lebar, dilindungi oleh gorden.

4. Ventilasi udara untuk penghawaan alami.

5. Atap Miring >30 derajat (pelana atau limasan) untuk mencegah panas radiasi matahari.

6. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat.

7. Orientasi bukaan jendela ke arah utara/selatan.

8. Melindungi permukaan bangunan dengan lapisan material wheather shield.

9. Bangunan umumnya berwarna terang untuk mencegah penyerapan panas.

10. Material untuk eksterior lebih baik menggunakan material low.

11. Lebih baik material lokal daripada material impor.

12. Vegetasi pada bangunan digunakan sebagai unsur peneduh di siang hari.

2.2.4 Interpetasi Tema

Interpretasi tema pada arsitektur tropis apa yang disebutkan tentang fisik dan non fisik adalah hal yang sangat beketerkaitan sangat

(40)

kuat sehingga dapat menjadikan bentuk dan makna arsitektur terhadap iklim Tropis. Unsur-unsur tersebut harus selalu dipakai dalam pembuatan sebuah bangunan tropis.

Bangunan tropis dikemas kedalam bentuk dan fungsinya yang lebih modern dengan penambahan material modern yang tersedia sekarang tetapi tidak meninggalkan esensinya sebagai bangunan yang bersifat lokal dan ramah lingkungan serta dapat menambahkan material-material yang non-lokal.

Sehinga arsitektur tropis pada kawasan kota beringin ini, yang menjadi fokus utama adalah menciptakan bangunan yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan tropis sehingga nyaman ditinggali bagi penghuninya.

Arsitektur tropis mengusahakan bangunan agar menjadi pasif, yang artinya dapat beradaptasi secara otomatis (secara desain) tanpa adanya tambahan energi yang diperlukan termasuk mengurangi penggunaan AC dan lampu di siang hari dan mengurangi penggunaan pompa saat hujan.

2.2.5 Keterkaitan Tema dengan Judul

Hotel Resort di Kawasan wisata Pantai Romantis merupakan salah satu tempat wisata terfavorit bagi wisatawan lokal dalam sala kawasan serdang bedagai maupun dalam skala sumatera utara dengan memberikan pelayanan terbaik serta memberikan layanan aktivitas para pengunjung di area resort seperti area taman rekreasi, edukasi seni dan olahraga, namun demi menunjang kegiatan tersebut maka di perlukan satu konsep yang terintegrasi terhadap ruang luar sehingga mampu mendukung pengguna pusat kreativitas dalam menjalani aktivitas mereka secara nyaman. Penggunaan konsep yang hemat energi juga menjadi dasar dalam menciptakan suatu Pusat Rekreasi/Kreativitas yang ramah dengan lingkungan sekitar, Arsitektur Tropis merupakan arsitektur yang bertumpu terhadap lingkungan yang beriklim Tropis, bagaimana menghasilkan suatu rancangan dengan memerhatikan unsur unsur lingkungan dari segi pencahayaan,

(41)

penghawaan, dan sistem pengolahan air sehingga menciptakan perancangan yang ramah lingkungan dan hemat energi. Maka tema Arsitektur Tropis merupakan tema yang tepat untuk menghadirkan suatu Bangunan Hotel Resort yang menyediakan tempat Rekreasi/kreativitas ramah lingkungan yang tidak merusak lingkungan serta menjadi pusat bagi wisatawan dalam berekreasi.

Tujuan utama dari gaya arsitektur ini adalah mengadaptasikan bangunan sebaik-baiknya terhadap lingkungan yang beriklim tropis, membuat ruang yang nyaman untuk dihuni dan digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari serta mengurangi penggunaan energi AC dan lampu.

Desain bangunan diharapkan secara pasif (secara bentuk dan mekanis) bisa membuat ruang yang nyaman, tetap sejuk dan terang di siang hari serta tidak mudah rusak oleh panas dan hujan.

2.2.6 Studi Banding Tema Sejenis

1. Swiss Belhotel Segara, Hotel bernuansa tropis di Nusa Dua-Bali

Gambar 2.5 Hotel Swissbel Hotel

https://www.kutaresorts.com/swiss-belhotel-segara/

Terletak di Nusa Dua, Swiss Belhotel Segara berjarak 3 menit berkendara dari Pantai Geger dan 10 menit berkendara dari kegiatan olahraga air di Tanjung Benoa. Hotel bintang 4 ini berjarak 15 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Menawarkan antar-jemput gratis ke Pantai Geger dan Bali Collection Shopping Centre. Yang tidak ketinggalan adalah akses mudah dari hotel ini

(42)

ke sejumlah atraksi dan markah tanah kota ini seperti Kompleks Ibadah Puja Mandala, Pantai Mengiat.

Gambar 2.6 Kolam Renang Swissbel Hotel https://www.kutaresorts.com/swiss-belhotel-segara/

Swiss Belhotel Segara memiliki restoran, concierge, coffee shop, area merokok, ruang keluarga. Pijat Bali yang menenangkan dan pemandian bunga dapat dinikmati di spa. Hotel ini juga memiliki pusat bisnis, layanan binatu, dan Wi-Fi gratis di kamar dan area umum. Kartu kredit utama termasuk Union Pay diterima di sini.

Gambar 2.7 Area Merokok

(43)

Swiss Belhotel Segara memiliki 153 kamar tidur yang dilengkapi dengan TV satelit / kabel dengan saluran internasional, pembuat kopi / teh, balkon / teras, air minum kemasan gratis, shower. Kenyamanan dalam kamar meliputi pancuran hujan, sandal, perlengkapan gigi dan pembuat teh / kopi.

Gambar 2.9 Kamar Tidur

https://cool4myeyes.com/swissbel-hotel-segara-nusa-dua-bali/

Gambar 2.8 Ruang Santai

https://cool4myeyes.com/swissbel-hotel-segara-nusa-dua-bali/

(44)

Gambar 2.10 Ruangan Kamar Tidur Swissbel Hotel https://cool4myeyes.com/swissbel-hotel-segara-nusa-dua-bali/

Selain itu, taman hotel, spa, pusat kebugaran, 2 kolam laguna besar, pijat adalah tempat yang ideal untuk bersantai dan bersantai setelah hari yang sibuk. Spesialisasi lokal dan sarapan prasmanan disajikan dalam suasana santai di kedai kopi. Lounge dan bar lobi sangat ideal untuk minuman santai setelah makan. Cambridge Hotel Segara adalah tempat penginapan ideal bagi para pelancong yang mencari daya tarik, kenyamanan dan kepraktisan di Bali.

Gambar 2.11 Ruang Olahraga dan SPA

Studi banding kedua yaitu meneliti dan melakukan studi banding berupa fungsi dan tema sejenis yaitu hotel resort, penilitian pada studi banding ini memperhatikan bagaimana sebuah hotel

(45)

resort yang mengadopsi tema berupa arsitektur tropis dan penerapanya, beberapa point-point penting di dapatkan untuk menjadi dasar atau contoh untuk mendesain suatu hotel resort dengan tema arsitektur tropis, adapun beberapa hal yang di perhatikan adalah bagaimana lanscape pada hotel resort pada umumnya, bukaan, sirkulasi, eksterior dan interior, didapatkan pada hotel resort ini menerapkan lanscape berupa tatanan ruang hijau dan kolam renang yang tidak beraturan menggambarkan kondisi pada alam yang sebenarnya, kemudian sirkulasi yang dibuat sedemikian rupa untuk memberikan sirkulasi udara maupun cahaya yang baik kepada pengunjung dengan memperhatikan bukaan- bukaan dan arah pada sirkulasi, kemudian tampilan fasad dan eksterior lainya menerapkan material alami dan peletakannya yang dibuat sedemikian rupa untuk memberikan effort bagi bangunan.

(46)

33 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pemilihan Lokasi

Menurut Sukardi (2004) bahwa yang dimaksud dengan lokasi penelitian/tempat penelitian tidak lain adalah tempat di mana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung. Adapun penelitian ini berlokasi di Jl. Pantai Tengah No.20, Desa Sei Naga Lawan, Kec. Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Lokasi penelitian dilakukan di desa tersebut dengan alasan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Identifikasi Pemilihan Lokasi Penelitian

No. KRITERIA IDENTIFIKASI

1. Tinjauan terhadap kawasan pantai Lokasi berada

dikawasan yang

didominasi oleh bangunan permukiman masyarakat, area wisata di sekitar kawasan, dan area persawahan.

(47)

2. Kemudahan Pencapaian

Akses yang mudah menuju ke pantai romantis dapat melalui :

 Jl Tol Trans Sumatera

 Jl Lintas Sumatera

3. Area pelayanan Dekat dengan beberapa

fasilitas umum seperti rumah ibadah , klinik, fasilitas pendidikan, dan sarana budaya, yang saling mendukung dikawasan tersebut serta mudah untuk diakses.

4 Kawasan wisata

Dari pengamatan peneliti saat mengunjungi beberapa pantai yang berada di kawasan serdang bedagai, pantai romantis merupakan

(48)

pantai yang paling layak untuk dijadikan lokasi dikarenakan pantai yang sangat bersih diantara pantai lainya, pasir putih yang luas, fasilitas pondok-pondok hias yang berada di pantai romantis, fasilitas yang lengkap seperti aula yang dapat digunakan sampai malam hari, mushola, kamar mandi, restoran, pondok, dan rencana pembangunan water bom tahun 2021 yang akan membuat lokasi wisata semakin hidup dan berkembang.

3.2 Metoda Pendekatan Penyelesaian Masalah Perancangan

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono (2010), mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data meliputi: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Berikut alur kegiatan dalam proses analisis data kualitatif:

(49)

1. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian data

Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data.

Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Menarik kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan-kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan- kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan dan kecakapan peneliti.

Tabel 3.2 Analisis data kualitatif

Pengumpulan

data Penyajian

data

Reduksi

data Kesimpulan:

Penarikan/Verifikasi

(50)

37 BAB IV

DESKRIPSI PROYEK

4.1 Judul Proyek Luasan 4.1.1 Deskripsi Proyek

1. Judul Proyek

Judul Proyek: Hotel Resort Pantai Romantis di Kawasan Wisata Serdang Bedagai dengan Pendekatan Arsitektur 2. Lokasi Proyek

Lokasi : Jl. Pantai Tengah No.20, Sei Naga Lawan, Kec. Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

3. Rute melalui Kuala Lumpur(Malaysia) dan Singapore (Singapore)

Gambar 4.1 Lokasi Perancangan Melalui Malaysia dan Singapore.

Sumber : Google Earth

Jika dilihat melalui peta skala kecil, lokasi perancangan dapat dicapai dari negara Malaysia (Kuala Lumpur) dan Negara Singapura (Singapore) melalui jalur udara dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (Malaysia) dan Bandara Internasional Changi Airport (Singapura) menuju Bandara Internasional Kuala Namu Medan

(51)

(Indonesia) dengan perkiraan estimasi waktu mencapai kurang lebih 45-2 jam melalui jalur udara ( tergantung penerbangan dan maskapai).

4. Rute melalui Bandara Kuala Namu dan Pusat Kota Medan

5. Rute melalui Bandara Kuala Namu a. Melalui Tol

Dari bandara kuala namu masuk ke tol trans sumatera yang berada di Lubuk Pakam kemudian keluar di tol perbaungan dan menuju jalan masuk menuju pantai romantis yaitu Jalan Besar Pantai Kelang dengan menggunakan mobil memakan waktu kurang lebih 30 menit.

b. Melalui jalur non tol (Jl. Lintas Sumatera)

Dari bandara kuala namu menggunakan jalan lintas sumatera menuju jalan besar pantai kelang memakan waktu kurang lebih 40 menit menggunakan mobil.

6. Rute melalui Kota Medan a. Melalui tol

Dari kota medan masuk menuju tol amplas kemudian keluar di tol Perbaungan menggunakan mobil memakan waktu kurang lebih 40 menit.

Gambar 4.2 Lokasi Perancangan Melalui Kota Medan dan Bandara Kuala Namu.

Sumber : Google Earth

(52)

b. Dari jalur non tol (Jl. Lintas Sumatera)

Dari kota medan menuju jalan besar pantai tengah (pintu masuk utama pantai romantis dari jl lintas sumatera) memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit menggunakan mobil.

7. Rute melalui Jalan Besar Pantai Tengah Menuju Pantai Romantis

Dari Jalan Pantai Tengah ( pintu masuk utama menuju pantai romantis) menuju ke Pantai Romantis berjarak kurang lebih 6 km dengan waktu tempuh mencapai kurang lebih 15 menit menggunakan mobil.

8. Data Umum Proyek

a. Tema Proyek : Arsitektur Tropis b. Luas Site : ± 1.2 Ha

SITE

Gambar 4.3 Lokasi Perancangan. Sumber: Google Earth

(53)

c. KDB : 60 %

d. RTH : 20 %

e. Keadaan Eksisiting : Lahan yang masih ditanami pepohonan sawit, Area sawah

f. Status Proyek : Usulan

Berdasarkan data dan penjabaran diatas, Hotel Resort Pantai Romantis di Serdang Bedagai dimaksudkan untuk memfasilitasi kebutuhan penginapan para pengunjung yang akan berwisata di Pantai Romantis dan memberikan dampak positif untuk perkembangan kawasan wisata khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai serta meningkatkan nilai pariwisata kawasan tersebut.

4.2 Batas Kawasan

Gambar 4.4 Lokasi Perancangan. Sumber: Google Earth SITE

(54)

1. Sebelah Utara : Laut (Selat Malaka )

2. Sebelah Timur : Laut (Selat Malaka)

3. Sebelah Selatan : Jl. Pantai Romantis dan Persawahan

(Desa Sei Nagalawan)

(55)

4. Sebelah Barat : Mushola dan Jl. Pantai Romantis

4.3 Fungsi Sekitar/Eksisting

(56)

Tabel 4.1 Tata Letak Dan Fungsi Sekitar Sumber : Olah Data Pribadi (2021)

Kawasan sekitar tapak di dominasi oleh lahan terbuka berupa persawahan yang membentang luas,selebihnya di dominasi oleh fungsi yang terdapat di dalam kawasan wisata pantai romantis,dan fungsi-fungsi lainnya seperti permukiman dan sarana pelayanan umum tidak terlalu mendominasi.

LEGENDA :

Site

Fasilitas dan Area Komersi Pantai Romantis

Permukiman Jalan

Sarana Pelayanan Umum

(57)

44 BAB V

ANALISIS PERANCANGAN 5.1 Analisis Sistem Kegiatan/Program Ruang

Berdasarkan table kegiatan tamu hotel resort maka dihasilkan kebutuhan ruang yang diuraikan sebagai berikut:

1. Analisa Tamu Menginap

Tabel 5.1 Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Tamu Menginap

KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

Mearkirkan kendaraan Parkiran

Memasuki Bangunan Enterance

Chek in, chek out, membaya, menitip kunci, meminta informasi

Reception Desk

Menunggu dan duduk Lobby

Penitipan barang Safe deposit box Isitirahat dan membersihkan

badan

 Duduk

 Istirahat/Tidur

 MCK

Kamar hotel R.Tamu R.Tidur KM/WC Olah raga dan rekreasi

 Surfing

 Berjemur, duduk-duduk

 Jogging

 Menikmati pemandangan laut

 Berenang

 Berbelanja

 Wisata pulau

Ruang Surfing Pantai dan Plasa Jogging track Gazebo

Kolam Renang Retail area Dermaga

Berobat Poliklinik

Meeting Meeting room, function room

Mengambil Uang ATM Centre

Gambar

Gambar 2.1. Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Serdang Berdagai  (Sumber: SPPIP Kabupaten Serdang Bedagai)
Gambar 2.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Serdang Berdagai  (Sumber : SPPIP Kabupaten Serdang Bedagai)
Gambar 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Serdang Berdagai  (Sumber :  SPPIP Kabupaten Serdang Bedagai)
Gambar 2.4 Lokasi Perancangan. Sumber: Google Earth
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pantai Labu sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Deli Serdang, memiliki potensi alam yang khas, dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan

Sesuai dengan tujuan dari partisipasi yaitu menciptakan kondisi yang kondusif atau dengan kata lain bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan wisata Bahari Serdang

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung untuk Ekowisata Pantai, Selam, dan Snorkeling di Pulau Berhala Serdang Bedagai Sumatera Utara.. Di Bawah Bimbingan YUNASFI dan

Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Cermin, Kabupaten Serdang BedagaiProvinsi Sumatera Utara.Kegiatan wisata yang diamati yaitu rekreasi pantai, berenang dan

untuk memilih judul kertas karya dengan judul “Peran Pantai Bali Lestari dalam Peningkatan Kunjungan Wisata di Kabupaten Serdang Bedagai ”. 1.2

obyek wisata di Kawasan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Menganalisis pengaruh lama berkunjung terhadap jumlah kunjungan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara”

Kecamatan Pantai Cermin merupakan bagian dari Kabupaten Deli Serdang dan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang memiliki kekayaan alam berupa pantai