• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Yeh embang - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jeh embang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Yeh embang - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jeh embang."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2016

DESA : YEHEMBANG KECAMATAN : MENDOYO

PROVINSI: BALI

Disusun oleh:

Aisyah Nur Annisa R 1301105009

Ni Made Yuli Kusuma Dewi 1302105066

Ni Made Suarmini 1320025012

Ni Putu Sri Widhi Andayani 1320025047

Ni Nyoman Tamu 1303005262

Andreas Surya Dinata 1304205040

I Wayan Eka Yuliana 1304505061

Anand Mendra Daniel Bangun 1305105047

Debora Tiencicia Napitu 1305105049

I Gusti Ngurah Adi Setyawan 1306105140

I Putu Eka Binawa 1306205016

Ni Luh Made Dwi Indri Mutia Mahayani 1306305158

Ni Putu Gita Bonita Dewi 1308205017

Made Dinda Pradnya Pramita 1308605021

Enita Berena Br Karo 1311105048

Putu Merry Sukma Sasmitha 1321105014

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENEITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(2)
(3)

karena atas berkat rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 ini tepat pada waktunya.

Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Desa Yehembang Tahun 2016 (KKN PPM). Sehubungan dengan telah terselesaikannya laporan ini, maka kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusun, antara lain sebagai berikut.

1. Bapak I Made Semadi, S.H, sebagai Perbekel Desa Yehembang yang telah banyak membimbing dan membantu menyempurnakan laporan.

2. Ibu Dr. Eng. Ni Nyoman Pujianiki, ST., MT. M.Eng sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dalam pembuatan laporan.

3. Kawan – kawan KKN Desa Yehembang yang telah memberikan dukungan moral dalam proses penyelesaian laporan ini.

Disadari pula bahwa sudah tentu laporan KKN PPM XIII periode 2016 ini masih mengandung kelemahan dan kekurangan. Memperhatikan hal ini, maka adanya masukan dan saran – saran penyempurnaan sangat diharapkan.

(4)

ii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Analisis Situasi ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan dan Manfaat ... Error! Bookmark not defined. BAB IIREALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Tema dan Program ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Tema ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Program ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Jadwal Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined. BAB IIIPELAKSANAAN, HASIL DAN KEGIATAN KKN PPM ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Program Pokok ... Error! Bookmark not defined. 3.1.1 Program Pokok Tema ... Error! Bookmark not defined. 3.1.2 Program Pokok Non Tema ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Program Pokok Tambahan ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris .... Error! Bookmark not

defined.

3.2.2 Pelatihan Keterampilan dengan Memanfaatkan Barang Bekas

... Error! Bookmark not defined. 3.2.3 Pelatihan Tari Trdisional Bali ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Menonton Bersama Film Kebangsaan ... Error! Bookmark not

defined.

(5)

Tabel 3. 2 Waktu dan Lokasi Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 4 Laporan Pertanggung Penyuluhan HIV/AIDS Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3. 7 Waktu dan Lokasi Kegiatan Sosialisasi Pupuk OrganikError! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 9 Waktu dan Lokasi Penyuluhan Bahaya Narkoba ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 11 Tabel KK Dampingan Masing – Masing Mahasiswa ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 12 Waktu dan Lokasi Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 14 Waktu dan Lokasi Pelatihan Keterampilan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.16 Waktu dan Lokasi Tari Tradisional Bali ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.18 Waktu dan Lokasi Menonton Bersama Film Kebangsaan ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.20 Waktu Pengadaan Tempat Sampah ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 22 Waktu dan Lokasi Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan STBM Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3. 23 Waktu dan Lokasi Kegiatan Pendampingan Posbindu dan Posyandu .... Error!

Bookmark not defined.

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Pipa yang terdapat di Sumber Air ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 2 Pipa yang Terdapat di Sumber Air ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 4 Sistem Penyaringan Air di Sumber Air ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 5 Kondisi Reservoir... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 6 Masalah Kebocoran Pipa ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 7 Survei Sumber Air... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 8 Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 9 Kegiatan HIV/AIDS ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 10 Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 11 Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 12 Sosialisasi Pengemasan Produk Desa Yehemban ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 3. 13 Sosialisasi Bahaya Narkoba ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 14 Kegiatan Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris Error! Bookmark not

defined.

Gambar 3. 15 Pelatihan Keterampilan dari Barang Bekas . Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 16 Pelatihan Tari Tradisional ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 17 Menonton Film Bersama ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 18 Pengadaan Tempat Sampah ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 19 Pendampingan Sosialisasi Pemicuan STBM ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 3. 20 Mendampingi Kegiatan Posyandu ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 21 Mendampingi Kegiatan Posbindu ... Error! Bookmark not defined.

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

vii

RINGKASAN

Desa Yehembang merupakan salah satu dari delapan desa yang berada di wilayah Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Desa Yehembang terdiri dari 7 dusun yaitu Dusun Wali, Kaleran, Kaleran Kauh, Kaleran Kaja, Pasar, Bungbungan dan Bale Agung. Jarak dari desa Yehembang ke pusat kota kabupaten Jembrana sekitar 20 km, ditempuh dengan waktu 30 menit dengan kendaraan bermotor. Keadaan iklim di Desa Yehembang terbilang sejuk dan cocok untuk tanaman perkebunan dengan jenis cengkeh, kakao, kelapa, dan pisang. Di samping sektor pertanian, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian sampingan seperti ternak sapi, babi, dan ayam.

KKN-PPM periode XIII mengangkat tema “Revitalisasi Sumber Daya Air Desa dan Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat di Desa Yehembang”. Ada pun program yang dilaksanakan di Desa Yehembang terdiri atas beberapa program yaitu: Pembuatan Peta Desa, Perencanaan SPAMDES, Penyuluhan HIV/AIDS, Bimbingan belajar, Penginputan Data Dasar Keluarga (DDK) Online. Adapun beberapa program bantu yang dikerjakan atas permintaan kepala desa seperti Gotong Royong, Pelaksanaan Posyandu, dan pelaksanaan Posbindu.

(9)

1.1 Analisis Situasi

Desa Yehembang merupakan salah satu desa tua dari 11 (sebelas) desa/keluruhan di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Yehembang terletak 7 km dari kecamatan dan 15 km dari pusat Kota Jembrana.

Desa Yehembang terdiri atas 7 (tujuh) banjar yaitu Banjar Pasar, Banjar Bale Agung, Banjar Wali, Banjar Kaleran, Banjar Kaleran Kaja, Banjar Kaleran Kauh dan Banjar Bumbungan. Secara geografis, Desa Yehembang memiliki batas-batas sebagai berikut.

a. Disebelah utara : Hutan Negara b. Disebelah Timur : Yehembang Kangin c. Disebelah Selatan : Samudra Hindia

d. Disebelah Barat : Penyaringan dan Yehembang Kauh

Dengan letak geografis tersebut, Desa Yehembang memiliki potensi yang sangat layak untuk dikembangkan melihat luas wilayah desa yaitu kurang lebih 2.812,234 Ha dengan wilayah pertanian seluas 231,907 Ha dan perkebunan seluas 765,807 Ha. Struktur perekonomian Desa Yehembang masih bercorak agraris yang menitik beratkan pada sektor pertanian. Sekitar 70% mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian baik lahan kering dan persawahan. Pada sektor pertanian (subak sawah) komoditi yang menonjol sebagai primadona atau andalan adalah padi dan tanaman holtikultura, sedangkan pada lahan kering atau perkebunan komoditi yang menonjol adalah komoditas kelapa, cengkeh dan cokelat.

(10)

8

Desa Yehembang memiliki beberapa permasalahan akibat adanya pengelolahan hutan seperti pencemaran udara, pencemaran air, longsor, bising, kerusakan biota, hilangnya sumber mata air, terjadinya kekeringan atau sulit air. Salah satu sumber mata air desa Yehembang yaitu sungai. Yehembang mempunyai dua buah sungai dengan kondisi yang tercemar, keruh, dan berkurangnya biota sungai. Akibatnya sumber air bersih di desa Yehembang tidak berjalan secara optimal, sehingga banyak warga yang sulit mendapatkan sumber air bersih. Berikut ini merupakan rekapitulasi pemakaian sarana air bersih di Desa Yehembang.

Tabel 1.1Rekapitulasi Pemakaian Sarana Air Bersih di Desa Yehembang

No Banjar KK PDAM Sumur Gali

(11)

tersusunnya sistem perpipaan yang baik di Desa Yehembang. Maka dari itu, penting untuk dilakukan satu program guna merealisasikan pengadaan dan pendistribusian terhadap sumber daya air baru tersebut. SPAMDES (Sistem Penyediaan Air Minum Desa) sesuai dengan tema yang akan dilakukan pada program KKN di Desa Yehembang. Tentu permasalahan di Desa Yehembang bukan hanya permasalahan penyediaan air minum saja, masih banyak permasalahan yang harus segera dicarikan solusinya. Setiap permasalahan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan monodisipliner melainkan secara perlahan harus diselesaikan secara interdisipliner.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan (KKN PPM) merupakan salah satu program dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1994 dan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

Untuk mewujudkan program tersebut, Pendidikan di Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.

(12)

10

persyaratan tertentu. Oleh karena itu KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik – teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadilah interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.

Kegiatan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat membantu memberikan solusi bagi masyarakat desa sasaran dalam menyelesaikan permasalahan desanya. KKN ini merupakan bentuk kegiatan dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari penelitian, pendidikan, dan pengabdian pada masyarakat. KKN PPM ini dilaksanakan serentak di desa-desa binaan Provinsi Bali. Salah satunya adalah Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana.

1.2 Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan yang terjadi pada Desa Yehembang dan menjadi prioritas untuk dicari pemecahannya oleh masing – masing bidang adalah sebagai berikut.

a. Identifikasi Permasalahan Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

- Kurang meratanya penyedian air bersih dengan sistem perpipaan. - Kurangnya ketersediaan tempat sampah di tempat – tempat umum

seperti pura dan lapangan Desa Yehembang.

- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lahan pesisir pantai untuk mencegah terjadinya abrasi.

b. Identifikasi Permasalahan Bidang Peningkatan Produksi

- Kurangnya pengetahuan petani di Desa Yehembang tentang pengolahan pupuk organik.

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengemasan produk yang efektif dan efisien.

c. Identifikasi Permasalahan Bidang Sosial Budaya

(13)

- Rendahnya pemahaman bahasa Inggris pada anak – anak SD.

- Rendahnya pengetahuan anak – anak tentang pengolahan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual.

- Rendahnya pengetahuan generasi muda tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.

d. Identifikasi Permasalahan Bidang Kesehatan Masyarakat

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya DBD dan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit HIV/AIDS

1.3 Tujuan dan Manfaat

Sesuai dengan proposal kegiatan yang telah dirancang pada awal KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 masing – masing kegiatan yang telah direncanakan memiliki tujuan yang spesifik. Beberapa tujuan tersebut adalah sebagai berikut. a. Tujuan Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

- Membantu dalam pembuatan perencanaan SPAMDES guna menigkatkan sistem penyediaan air minum perpipaan di Desa Yehembang.

- Membantu dalam penyediaan tempat sampah di tempat – tempat umum seperti pura dan lapangan Desa Yehembang.

- Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lahan pesisir pantai untuk mencegah terjadinya abrasi.

b. Tujuan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

- Meningkatkan pengetahuan petani di Desa Yehembang tentang pengolahan pupuk organik.

- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengemasan produk yang efektif dan efisien.

c. Tujuan Kegiatan Bidang Sosial Budaya

(14)

12

- Meningkatkan pemahaman bahasa Inggris pada anak – anak SD.

- Meningkatkan pengetahuan anak – anak tentang pengolahan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual.

- Meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.

d. Tujuan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya DBD dan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit HIV/AIDS.

Beberapa manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan KKN PPM XIII tahun 2016 adalah sebagai berikut.

a. Manfaat Kegiatan Bidang Prasarana Fisik - Bagi Desa Yehembang

 Memudahkan perangkat Desa dalam pengimplementasian SPAMDES guna meningkatkan sistem penyediaan air minum perpipaan di Desa Yehembang.

 Lingkungan Desa Yehembang menjadi lebih bersih khususnya di area pura dan lapangan Desa Yehembang.

- Bagi Masyarakat Desa Yehembang

 Masyarakat dapat memperoleh penyediaan air minum dengan sistem perpipaan dari rancangan SPAMDES yang telah diimplementasikan.

 Mengurangi terjadinya abrasi di daerah sekitar pantai Desa Yehembang.

- Bagi Mahasiswa

 Mahasiswa dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan secara langsung kepada masyarakat. b. Manfaat Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

- Bagi Petani Desa Yehembang

(15)

meningkatkan hasil panen. - Bagi Masyarakat Desa Yehembang

 Masyarakat dapat melakukan pengemasan produk yang lebih efektif dan efisien untuk menjaga ketahanan produk.

- Bagi Mahasiswa

 Mahasiswa dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan secara langsung kepada masyarakat. c. Manfaat Kegiatan Bidang Sosial Budaya

- Bagi Masyarakat Desa Yehembang

 Mengurangi penggunaan narkoba dikalangan remaja. - Bagi SD Negeri 3 Yehembang

 Anak – anak SD dapat lebih memahami tentang tari tradisional.  Anak – anak SD dapat lebih memahami tentang bahasa Inggris.  Anak – anak SD dapat mengolah barang bekas menjadi hasil

karya yang memiliki nilai jual.

 Anak – anak SD dapat mengetahui bagaimana peran pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

- Bagi Mahasiswa

 Mahasiswa dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan secara langsung kepada masyarakat. d. Manfaat Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

- Bagi Masyarakat Desa Yehembang

 Masyarakat dapat mencegah dan mengatasi penyebaran penyakit demam berdarah.

 Masyarakat dapat mencegah dan mengatasi penyebaran virus HIV/AIDS

- Bagi Mahasiswa

(16)

8

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema

Tema dari kegiatan KKN-PPM periode XIII tahun 2016 di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana adalah “Revitalisasi Sumber Daya Air Desa dan Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat di Desa Yehembang.”

2.1.2 Program

Pelaksanaan KKN-PPM periode XIII tahun 2016 dibagi menjadi empat bidang yang meliputi Bidang Kesehatan Masyarakat (KM), Bidang Peningkatan Produksi (PP), Bidang Sosial Budaya (SB) dan Bidang Prasarana Fisik (PF). Pembagian kegiatan di masing – masing bidang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Yehembang.

1. Bidang Prasarana Fisik

a. Program Menyediakan Tempat Sampah

b. Pengadaan Peta Desa, IMAP (Identifikasi Masalah dan Potensi) c. Perencanaan SPAMDES

d. Konservasi Sumber Daya Air 2. Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

a. Sosialisasi Pupuk Organik

b. Pembinaan Pengusaha industri Kecil Makanan 3. Bidang Sosial Budaya

a. Penyuluhan Bahaya Narkoba

(17)

4. Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat a. Penyuluhan tentang DBD dan PSN b. Penyuluhan tentang HIV/AIDS

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Adapun kegiatan pelaksanaan realisasi program KKN-PPM Desa Yehembang secara keseluruhan ditampilkan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Program

No Waktu Kegiatan Nama Kegiatan Tempat

1 Sabtu, 23 Juli 2016 Berangkat ke tempat KKN Posko KKN 2 Minggu, 24 Juli 2016 Pengecatan tong sampah Posko KKN 3 Senin, 25 Juli 2016 Penerimaan mahasiswa

KKN oleh Prebekel Desa Yehembang dan staf BPD

Kantor Desa Yehembang

4 Selasa, 26 Juli 2016 Diskusi dengan prebekel Desa Yehembang tentang pembuatan peta desa dan berdiskusi dengan masing – masing kelian banjar tentang KK Dampingan

Kantor Desa Yehembang

(18)

15

8 Sabtu, 30 Juli 2016 Survei lokasi SPAMDES Banjar Wali 9 Minggu, 31 Juli 2016 Melatih siswa SD

membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan barang bekas.

Posko KKN

10 Senin, 01 Agustus 2016 Sosialisasi pupuk organik di Banjar Bungbungan

Banjar Bungbungan 11 Selasa, 02 Agustus 2016 Survei lokasi sumber air di

Banjar Bungbungan dan

12 Rabu, 03 Agustus 2016 Mengadakan kerja bakti di Balai Banjar Kaleran dan membantu kegiatan Posyandu Werdhi Bhakti

Banjar Kaleran

13 Kamis, 04 Agustus 2016 Mengajar les Bahasa Inggris kepada siswa SD

Posko KKN

14 Jumat, 05 Agustus 2016 Sosialisasi Bahaya Narkoba

SMP Negeri 3 Mendoyo 15 Sabtu, 06 Agustus 2016 Melatih siswa SD

membuat kerajinan tangan dari barang bekas dan melatih tari Bali untuk siswa SD

Posko KKN

16 Minggu, 07 Agustus 2016 Mengadakan sosialisasi HIV dengan STT Banjar Kaleran

Kantor Desa Yehembang

(19)

kegiatan perlombaan 17 Agustus di Kecamatan

Pergung

18 Selasa, 09 Agustus 2016 Mendampingi acara sosialisasi Bali Merah Putih yang dilaksanakan oleh Binmas dan Koramil Kecamatan Mendoyo di SMP Negeri 3 Mendoyo

SMP Negeri 3 Mendoyo

19 Rabu, 10 Agustus 2016 Mengkordinasikan acara 17 Agustus dengan koordinator kegiatan di kantor Kepala Desa

Kantor Desa Yehembang

20 Kamis, 11 Agustus 2016 Mendampingi kegiatan Posyandu di Kaleran Kaja

Banjar Kaleran Kaja

21 Jumat, 12 Agustus 2016 Menjadi panitia dalam kegiatan perlombaan 17 Agustus di Desa

Yehembang

Lapangan Desa Yehembang

22 Sabtu, 13 Agustus 2016 Menjadi panitia dalam kegiatan perlombaan 17 Agustus di Desa

Yehembang

Lapangan Desa Yehembang

23 Minggu, 14 Agustus 2016 Sosialisasi DBD dan pengemasan produk kepada ibu – ibu PKK

Kantor Desa Yehembang

24 Senin, 15 Agustus 2016 Sosialisasi Bali Merah Putih di SD Negeri 7 Yehembang

SD Negeri 7 Yehembang

(20)

17

Posyandu

26 Rabu, 17 Agustus 2016 Rapat evaluasi dan membahas mengenai

- Rapat dengan bendesa, klian dan perangkat

28 Jumat, 19 Agustus 2016 Sosialisasi Bali Merah Putih di SD Negeri 1 29 Sabtu, 20 Agustus 2016 Penanaman mangrove di

sekitar pantai Yehembang

Panatai Yehembang 30 Minggu, 21 Agustus 2016 Mengikuti kegiatan

Posbindu

Lapangan Desa Yehembang 31 Senin, 22 Agustus 2016 Berkunjung ke KK

Dampingan

KK Dampingan masing –

masing banjar 32 Selasa, 23 Agustus 2016 Ngayah Pura Puseh 33 Rabu, 24 Agustus 2016 Penyusunan Laporan akhir

KKN

Posko KKN

34 Kamis, 25 Agustus 2016 Perpisahan dengan KK Dampingan

KK Dampingan masing –

(21)

perangkat desa Yehembang

36 Sabtu, 27 Agustus 2016 Mempersiapkan laporan sebelum ujian KKN

Posko KKN

37 Minggu, 28 Agustus 2016 Ujian KKN SD Negeri 4 BB Agung

38 Senin, 29 Agustus 2016 Meninggalkan posko KKN dan kembali ke rumah masing – masing

(22)

14

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL DAN KEGIATAN KKN PPM

3.1 Program Pokok 3.1.1 Program Pokok Tema

3.1.1.1Perencanaan Sumber Daya Air 1. Latar Belakang Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII yang berada di desa Yehembang dikarenakan lokasi KKN Desa Yehembang termasuk dalam program KKN Tematik. Penduduk desa Yehembang berjumlah 7.545 jiwa. Oleh karena itu, demi memenuhi konsumsi air di desa Yehembang diperlukan sumber air yang mengalir secara kontinyu sehingga debit air yang dihasilkan cukup untuk memenuhi konsumsi air sehari-hari. Pihak yang mengambil alih dalam memenuhi konsumsi air di desa Yehembang adalah PDAM.

2. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei:

a. Survei ke setiap pengguna air PDAM di desa Yehembang untuk mengetahui hasil pelayanan PDAM.

b. Survei langsung ke sumber air yang berasal dari aliran sungai yang terletak di hutan negara bagian utara desa Yehembang untuk mengetahui kondisi sumber air yang sebenarnya.

c. Survei ke reservoir (2.5m x 2.5m) yang berada di Banjar Bungbungan untuk melakukan perhitungan debit air.

Data yang didapatkan dari hasil survei digunakan untuk mengetahui: a. Input dan Output debit air.

(23)

3. Data dan Hasil Lapangan

Adapun data yang didapatkan dari hasil Survei diatas adalah sebagai berikut.

a. Setelah melakukan survei ke sumber air, kami mendapatkan hasil bahwa sebagian besar pelayanan air dari pihak PDAM kurang memuaskan pelanggan atau warga. Karena warga telah melakukan pembayaran iuran setiap bulannya namun air yang didapatkan pelanggan atau warga tidak sesuai dengan harapan.

b. Perhitungan debit air dilakukan dengan menggunakan alat sederhana yaitu sebagai berikut.

 Panci dengan volume 1,8 liter.

Stopwatch

(24)

Tabel 3.1 merupakan tabel hasil percobaan yang dimana percobaan dilakukan sebanyak 5 kali percobaan.

Tabel 3. 1 Hasil Percobaan 5 kali pengujian

Percobaan Volume (Liter) Waktu (detik)

1 1.8 7.31

2 1.8 8.13

3 1.8 8.20

4 1.8 7.45

5 1.8 7.06

Dari data hasil diatas diperoleh waktu rata-rata 7.63 detik untuk mencapai volume 1.8 liter.

Adapun rumus untuk mencari debit air adalah sebagai berikut.

� =Vt

Dimana : Q = Debit (L/s) V = Volume (Liter) t = Waktu (sekon/)

Dengan menggunakan persamaan 1 dapat diperoleh debit air :

� = . s. L

� = . � �⁄

Hasil perhitungan debit air ini dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung dari keadaan dari sumber air. Kami mendapat data dari pihak PDAM bahwa debit air ketika musim hujan dapat mencapai

(25)

c. Output Pengguna Air PDAM

Dari data PDAM terdapat 3 jenis sambungan yaitu sebagai berikut. SR =Sambungan Rumah

KU = Kran Umum NK = Niaga Kecil

Untuk Desa Yehembang kebutuhan air pelanggan PDAM dalam debit sebagai berikut.

SR = 5.07 � �⁄ KU = 1.46 � �⁄ NK = 0.04 � �⁄

Total debit yang dibutuhkan untuk seluruh sambungan di desa Yehembang adalah 6.57 � �⁄

d. Perbandingan Debit Input dan Output

Dari hasil Survei diperoleh debit input adalah 4.224 � �⁄ sedangkan debit output 6.57 � �⁄. Jadi dapat disimpulkan bahwa debit output lebih besar dibandingkan dengan debit input. Dengan hasil diatas bahwa kebutuhan air di desa Yehembang tidak seimbang antara input

dan output. Sehingga hal inilah yang menyebabkan kebutuhan air di

desa Yehembang tidak tercukupi dengan baik. 4. Permasalahan

Dari hasil dan data yang didapatkan terdapat beberapa permasalahan yang kami temukan di lapangan yaitu sebagai berikut.

(26)

Gambar 3.1 Pipa yang terdapat di Sumber Air

b. Tidak adanya bak penampungan di sumber air untuk melindungi pipa dan juga yang berfungsi untuk tempat penyaringan air agar menjamin kualitas kebersihan air tetap bersih/sehat.

Gambar 3. 2 Pipa yang Terdapat di Sumber Air

c. Akses menuju sumber air yang sangat bebas karena berada di tengah Hutan yang memungkinkan masuknya binatang ke sumber air dan bisa mencemari air serta merusak pipa yang ada di sumber tersebut.

(27)

d. Kondisi sumber air yang mengandalkan aliran sungai kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air untuk warga desa Yehembang yang berpenduduk 7.545 jiwa. Inilah penyebab kurang baiknya pelayan dari PDAM dikarenakan sumber air yang tidak menjamin mengalir secara kontinyu.

e. Kondisi reservoir yang kurang terawat jelas terlihat dari banyaknya rumput liar yang tumbuh bebas di sekitar reservoir.

Gambar 3. 4 Kondisi Reservoir

f. Akses menuju reservoir sangat bebas, tidak ada pagar pembatas sehingga orang yang tidak bertanggungjawab bisa masuk ke reservoir. g. Kami tidak menemukan stop kran di reservoir yang berfungsi untuk

akses output membersihkan reservoir ketika melakukan perawatan. h. Ada banyak kebocoran di sepanjang jalur pipa menuju reservoir yang

berdampak berkurangnya debit air.

(28)

2. Saran

Dari permasalahan di atas kami memiliki beberapa saran sebagai berikut. a. Karena tidak menentunya sumber air dalam sistem penyediaan sumber

air minum desa sehingga perlu adanya alternatif sumber air lain yang sifatnya berkelanjutan. Dari permasalahan tersebut kami bersama perangkat desa menyarankan pembuatan sumber air baru yaitu sumur bor. Dengan pembuatan sumber air baru ini bisa membantu warga yang belum mendapat air bersih dan rencana kawasan yang akan dibuatkan sumur bor yaitu di Banjar Wali.

b. Kami menyarankan agar ada petugas untuk merawat reservoir dan daerah sekitarnya agar kebersihan air yang ada di reservoir tetap terjaga.

c. Kami menyarankan agar dilakukan perbaikan pagar pembatas disekitar reservoir supaya tidak sembarang orang bisa masuk ke reservoir.

d. Kami menyarankan membuat stop kran di reservoir yang berfungsi untuk akses output membersihkan reservoir ketika melakukan perawatan.

(29)

Gambar 3. 6 Survei Sumber Air

3.1.1.2Pembaharuan Peta Desa, IMAP (Identifikasi Masalah dan Potensi) 1. Deskripsi Kegiatan

Kurangnya gambaran mengenai hal tentang potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang, membuat masyarakat kurang mengetahui apa potensi dan masalah yang ada di desa tersebut. Maka kami ingin memberikan gambaran informasi melalui pemetaan wilayah disekitar Desa Yehembang. Diawali dengan meminta data-data yang diperlukan di Desa Yehembang untuk mengetahui potensi dan masalah di sekitar desa.

2. Pelaksanaan

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1. 1 Agustus - 3 Agustus 2016 Meminta data-data Desa 2. 5 Agustus - 20 Agustus 2016 Pembuatan Peta

3. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah pemerintahan dan masyarakat Desa Yehembang.

4. Pihak Terlibat

(30)

5. Masalah

Kurangnya informasi tentang gambaran potensi, nama-nama jalan yang berada pada Desa Yehembang dan masalah Desa Yehembang.

6. Solusi

Membuat peta dengan menggambarkan masalah dan potensi Desa Yehembang.

7. Dampak

Dengan membuat peta diharapkan dapat memberikan informasi berupa potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang.

8. Hasil

Informasi tentang masalah, dapat mengetahui nama-nama tiap jalan sekitar Yehembang dan potensi desa dalam bentuk visual. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak aparatur desa dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan merata.

3.1.1.3Konservasi Sumber Daya Air 1. Deskripsi Kegiatan

Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, contoh nyata yang sering dijumpai belakangan ini yaitu abrasi pantai. Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Penyebabnya yaitu naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Abrasi juga melanda pantai di Desa Yehembang sehingga kami dari mahasiswa KKN UNUD bersama aparat desa berinisiatif melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai.

2. Pelaksanaan

(31)

Tabel 3. 2 Waktu dan Lokasi Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air

Kelompok sasaran dari program konservasi sumber daya air adalah masyarakat Desa Yehembang.

4. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam program konservasi sumber daya air adalah kepala desa dan kelian masing-masing banjar.

5. Manfaat Program

Adapun manfaat dari program konservasi sumber daya air adalah meminimalisir abrasi yang telah terjadi.

6. Keberhasilan Program

Dapat ikut serta dalam menjaga stabilitas garis pantai dan mengurangi akibat bencana alam tsunami di pantai Desa Yehembang.

7. Masalah

Kondisi pesisir pantai Yehembang yang semakin terkikis akibat gerusan air laut sehingga harus dilakukan penindakan.

9. Solusi

(32)

10. Dokumentasi Konservasi Sumberdaya Air

Dokumentasi dari masing – masing kegiatan ditampilkan pada foto dibawah ini

Gambar 3. 7 Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air

3.1.1.4Penyuluhan tentang HIV/AIDS 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah STT Kerta Semadi Banjar Kaleran Kaja dan Perangkat Desa Yehembang

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

(33)

Tabel 3. 3 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS

Pelaksanaan program penyuluhan mengenai HIV/AIDS diawali dengan kegiatan gotong royong di setra Desa Yehembang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan yang bertempat di ruang rapat kantor Desa Yehembang.

Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada pemuda pemudi yang hadir. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi mengenai HIV/AIDS.

4. Manfaat Program

Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah masyarakat khususnya pemuda pemudi memiliki pengetahuan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan HIV/AIDS.

5. Keberhasilan Program

(34)

6. Kendala Program

Kendala dari program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh pemuda pemudi dan perangkat desa.

7. Solusi

Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua Sekaa Teruna Teruni mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menginformasikan pelaksanaan penyuluhan HIV/AIDS kepada seluruh anggotanya.

8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS (Terlampir)

9. Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi dari kegiatan penyuluhan HIV/AIDS adalah sebagai berikut.

(35)

3.1.1.5Penyuluhan DBD dan PSN 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah Ibu-Ibu PKK Desa Yehembang.

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 4 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN

No. Tanggal Waktu Lokasi Nama Kegiatan

Pelaksanaan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN diawali dengan kegiatan pengumpulan Ibu-ibu PKK Desa Yehembang yang bertempat di ruang rapat Kantor Desa Yehembang yang bertepatan dengan acara arisan Ibu-ibu PKK Desa . Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada Ibu-ibu PKK. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran

informasi mengenai DBD dan PSN. 4. Manfaat Program

(36)

perilaku PSN di rumah tangganya masing-masing dan dalam cakupan yang lebih luas dapat menggerakan masyarakan untuk melakukan perilaku PSN sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit DBD.

5. Keberhasilan Program

Keberhasilan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN dapat dilihat dari antusiasme Ibu-ibu PKK yang datang. Penyuluhan ini juga menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.

6. Kendala Program

Kendala dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK. Peserta kegiatan yang hadir kurang banyak karena bertepatan dengan acara desa dalam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

7. Saran-saran

Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua PKK desa mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menginformasikan pelaksanaan penyuluhan DBD dan PSN kepada seluruh anggotanya.

8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Penyuluhan DBD dan PSN (Terlampir)

(37)

Gambar 3. 9 Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN

3.1.1.6Sosialisasi Pupuk Organik bersama Anggota Subak Desa Yehembang 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program sosialisasi pupuk organik adalah anggota Sekaa Subak Banjar Bungbungan.

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program mengenai sosialisasi pupuk organik adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 5 Waktu dan Lokasi Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik

No Tanggal Waktu Lokasi Nama Kegiatan

1 01 Agustus 2016

11.00 – 13.00 WITA

Banjar Bungbungan

Sosialisasi Pupuk Organik

(38)

Kegiatan ini dilaksanakan 1 hari dalam rangka untuk sosialisasi pentingnya beralih ke pupuk organik beserta dampak dan bahaya yang ditimbulkan apabila meneruskan penggunaan pupuk kimia.

4. Manfaat Program

Penyelenggaraan sosialisasi ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang dampak penggunaan pupuk kimia yang berlebih dan beralih untuk menggunakan pupuk organik secara 100 persen.

5. Kendala Program

Beberapa kendala dari program sosialisasi pupuk organik adalah sebagai berikut.

b. Sulit untuk mengumpulkan para anggota sekaa subak karena pada saat itu sedang berlangsung musim panen.

c. Sarana dan prasarana belum sepenuhnya mendukung.

d. Kurang kondusifnya suasana yang tercipta saat berlangsungnya sosialisasi.

e. Tanggal pelaksanaan sosialisasi sedikit berbeda dari rencana awal dikarenakan kurangnya kordinasi dengan pihak banjar.

6. Solusi

Kegiatan sosialisasi berlangsung baik apabila didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai mengingat jumlah anggota subak yang hadir cukup banyak. Selain itu, koordinasi yang baik akan membuat kegiatan yang akan dilaksanakan dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi.

7. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik (Terlampir)

(39)

Gambar 3. 10 Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik

3.1.1.7Sosialisasi Pengemasan Hasil Produk Makanan Desa Yehembang 1. Kelompok Sasaran

Sasaran dalam kegiatan sosialisasi pengemasan hasil produk makanan desa adalah para ibu-ibu PKK beserta para penanggung jawab dari kelompok ini. Kelompok ini berasal dari 7 banjar yang berada di Desa Yehembang.

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan program sosialisasi pada hari Minggu, 14 Agustus 2016 pada pukul 10.00-12.00 WITA yang berlokasi di kantor kepala desa Yehembang.

3. Pelaksanaan Program

(40)

Pelaksanaannya dilakukan dengan menampilkan gambar sebuah alat sealer, alat yang digunakan untuk merekatkan plastik produk secara otomatis dan lebih rekat. Perekatan sempurna berfungsi untuk menjaga produk makanan yang kita kemas lebih tahan lama dan tidak terkontaminasi dari benda-benda asing. Teknik pelabelan yang dianjurkan agar label dari makanan di tempel di luar plastik agar makanan yang dikemas tidak terpengaruh oleh tinta warna kertas dari label yang berada di dalam bungkus makanan. Dan juga tidak lupa menampilkan tulisan seputar informasi dari produk makanan tersebut, berupa nilai gizi, komposisi, kode produksi, data produsen, dan diberi logo halal.

4. Manfaat Program

Dengan mengadakan sosialisasi pengemasan hasil produk makanan desa diharapkan para ibu-ibu pelaksana usaha dan PKK desa Yehembang dapat mengembangkan lebih jauh daya pemasaran dari produk mereka, tidak hanya sebatas pasar desa lagi namun juga di jual di desa lain bahkan di kota. Jika hal tersebut terlaksana dengan baik, maka melalui teknik pengemasan yang benar akan membuat olahan makanan dari desa Yehembang dapat memberikan hasil lebih dan membantu bidang perekonomian dari desa ini.

5. Keberhasilan Program

Kegiatan sosialisasi berjalan lancar dan sukses yang dilihat dari antusiasme ibu-ibu yang mengahadiri dan juga adanya beberapa pertanyaan kepada mahasiswa KKN UNUD.

6. Kendala Program

Program sosialisasi mengalami sedikit kendala dikarenakan tidak adanya contoh alat sealer secara nyata, dan tidak ditemukannya alat tersebut di daerah sekitar desa Yehembang.

(41)

Kegiatan ini diharapkan dapat dipraktekkan dan dapat berjalan secara berkelanjutan.

8. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Pengemasan Produk Desa Yehembang

Gambar 3.11 Sosialisasi Pengemasan Produk Desa Yehembang

3.1.1.8Penyuluhan Bahaya Narkoba 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program penyuluhan bahaya narkoba adalah siswa SMP Negeri 3 Mendoyo.

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program mengenai penyuluhan bahaya narkoba adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6 Waktu dan Lokasi Penyuluhan Bahaya Narkoba

No Tanggal Waktu Lokasi Nama Kegiatan

1 05 Agustus 2016

07.00 – 10.30WITA

SMP N 3 Mendoyo

Penyuluhan Bahaya Narkoba

(42)

Kegiatan ini dilaksanakan 1 hari dalam rangka untuk memperkenalkan jenis-jenis narkoba beserta dampak dan bahaya yang ditimbulkan apabila mengonsumsi narkoba.

4. Manfaat Program

Dengan diselenggarakannya penyuluhan ini, diharapkan para siswa-siswi mampu mengenal dan memahami tentang narkoba, jenis-jenisnya dan bahaya menggunakan narkoba. Sehingga para siswa-siswi tidak menggunakan narkoba ataupun mencoba-cobanya.

5. Kendala Program

Tempat sosialisasi yang digunakan kurang memadai, sehingga saat pelaksanaan sosialisasi kurang kondusif. Selain itu, penentuan tanggal pelaksanaan penyuluhan sedikit berbeda dari rencana awal dikarenakan pihak sekolah memiliki kesibukan pada tanggal tersebut.

6. Solusi

Sosialisasi tetap dilaksanakan di lapangan dengan menggunakan proyektor. Tanggal penyuluhan diubah sesuai dengan kesepakatan dan penandatanganan MOU oleh pihak mahasiswa dan pihak SMP Negeri 3 Mendoyo.

7. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba (Terlampir)

(43)

Gambar 3. 12 Sosialisasi Bahaya Narkoba

3.1.2 Program Pokok Non Tema 3.1.2.1 Program KK Dampingan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimilikinya. Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Pada KKN PPM periode XIII ini kami mendapatkan KK Dampingan terdapat di Desa Yehembang yang terdiri dari Rumah Tangga Miskin yaitu sebagai berikut.

Tabel 3. 7 Tabel KK Dampingan Masing – Masing Mahasiswa

No Nama KK Dampingan Nama Mahasiswa

1 I Putu Jaka Arianta Aisyah Nur Annisa R

2 I Nengah Rebo Ni Made Yuli Kusuma Dewi 3 Ni Nyoman Suarti Ni Made Suarmini

(44)

6 I Made Gria Andreas Surya Dinata 7 I Nyoman Suena Wayan Eka Yuliana

8 I Wayan Buda Anand Mendra Daniel Bangun 9 Desak Putu Raka Debora Tiencicia Napitu 10 Nengah Sudarma I Gusti Ngurah Adi Setyawan 11 I Ketut Sriana I Putu Eka Binawa

12 I Komang Suwi Yasa Ni Luh Made Dwi Indri Mutia M 13 I Nengah Wentra Ni Putu Gita Bonita Dewi

14 I Dewa Komang Pariana Made Dinda Pradnya Pramita 15 Ni Wayan Merni Enita Berena Br Karo

16 I wayan Medra Putu Merry Sukma Sasmitha

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu sebagai berikut.

a. Masalah Kesehatan

Dalam hal kesehatan, KK Dampingan lebih sering menggunakan obat-obatan tradisional yang dipercayai dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang mereka derita ataupun berobat ke pengobatan tradisional. Terkadang jika ada warga yang sakit mereka hanya kontrol sekali ke puskesmas terdekat namun jika keluhan sudah tidak dirasakan maka mereka akan berhenti untuk kontrol sehingga penyakitnya bertambah parah dan lebih sulit tertangani.

b. Masalah Perekonomian

(45)

c. Masalah Pendidikan

Rata-rata pendidikan dari KK Dampingan hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) sedangkan anggota keluarga yang lain paling tinggi rata-rata tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah pendampingan keluarga ini, diharapkan KK Dampingan dapat meningkatkan kebersihan, pendidikan terutama anak-anak mereka serta pendapatan keluarga atau paling tidak dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kebersihan, kesehatan, keterampilan serta pendidikan sehingga dapat mengubah prilaku yang mengarah pada kebaikan dalam taraf hidup keluarga.

3.2 Program Pokok Tambahan

3.2.1 Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program sosialisasi dan pengajaran bahasa Inggris adalah siswa siswi SD dari kelas 3 sampai kelas 6.

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program sosialisasi dan pengajaran bahasa Inggris adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 8 Waktu dan Lokasi Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris

(46)

3. Pelaksanaan Program

Di era globalisasi seperti sekarang ini, bahasa Inggris menjadi hal penting dalam mencari pekerjaan. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berbahasa Inggris di daerah Yehembang akan menyebabkan ketertingalan di desa itu sendiri dalam menghadapi perkembangan dunia. Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang kurang akan pentingnya belajar bahasa Inggris terutama untuk anak sekolah dasar. Maka dari itu, kami mengadakan pengajaran kepada anak-anak SD Negeri Yehembang. Dengan memberikan pengajaran tersebut diharapkan siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang mampu menguasai dasar dari bahasa Inggris, sehingga di jenjang pendidikan berikutnya siswa-siswi SD Negeri 3 di Yehembang mampu mengikuti dan memahami pelajaran bahasa Inggris dengan baik.

4. Manfaat Program

Beberapa manfaat dari pengajaran bahasa Inggris adalah sebagai berikut.

a. Agar siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang mengetahui manfaat tentang pentingnya belajar dan memahami bahasa Inggris sehingga mampu dan siap menghadapi perkembangan dunia yang memasuki Era Global. b. Anak tumbuh pintar dan cerdas di bidang bahasa Inggris.

c. Mempersiapkan siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang dalam menghadapi ulangan maupun ujian akhir.

5. Keberhasilan Program

(47)

6. Kendala Program

Siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang belum pernah mendapatkan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah, namun pada saat ujian akhir semester terdapat ujian untuk mata pelajaran bahasa Inggris.

9. Solusi

Mengajarkan bahasa Inggris dari awal seperti: Spelling, Writing, Listening, Speaking dan lain sebagainya.

10. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Sosialisasi Pengajaran Bahasa Inggris (Terlampir)

11. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Pengajaran Bahasa Inggris

Gambar 3. 13 Kegiatan Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris

(48)

Kelompok sasaran dari pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas adalah siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang.

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 9 Waktu dan Lokasi Pelatihan Keterampilan dengan Memanfaatkan Barang Bekas

Program pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan.

4. Manfaat Program

Dengan adanya kegiatan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas di sekitar, jadi kita mengajarkan mereka sejak usia dini untuk bisa mempergunakan atau memanfaatkan barang yang sebelumnya tidak berfungsi atau sudah menjadi sampah, bisa kembali kita daur ulang menjadi barang yang yang berguna bahkan memiliki nilai ekonomis.

5. Kendala Program

(49)

adalah siswa SD. Tempat yang digunakan masih kurang dikarenakan antusias anak-anak yang ingin belajar keterampilan cukup banyak.

6. Solusi

Sebelum melaksanakan kegiatan seharusnya memastikan berapa jumlah siswa-siswi yang ingin ikut melaksanakan kegiatan keterampilan atau bisa juga bersosialisasi dengan pihak sekolah mengenai tempat untuk izin menggunakan selama kegiatan berlangsung.

7. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Pelatihan Keterampilan dengan Memanfaatkan Barang Bekas (Terlampir)

8. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Keterampilan dari Barang Bekas

Gambar 3. 14 Pelatihan Keterampilan dari Barang Bekas

3.2.3 Pelatihan Tari Trdisional Bali 1. Kelompok Sasaran

(50)

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.10 Waktu dan Lokasi Tari Tradisional Bali

No Tanggal Waktu Lokasi

Kegiatan pelatihan tari tradisional Bali dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan, selama 2 jam di setiap pertemuannya.

4. Manfaat Program

Dengan adanya kegiatan pelatihan tari Bali tersebut dapat sebagai sarana pengembangan diri dan berdampak positif dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswi-siswi tersebut serta dapat sebagai sarana refreshing setelah seminggu belajar secara formal di sekolah. Selain itu, dengan keahlian yang dimiliki siswi-siswi tersebut dapat dipergunakan dalam kegiatan upacara adat dan menghibur masyarakat. Kegiatan pelatihan tari tersebut termasuk dalam upaya melestarikan budaya Bali.

5. Kendala Program

(51)

sehingga memerlukan perhatian lebih untuk melatih siswi-siswi tersebut. Dari segi pelaksanaan pelatihan juga terdapat masalah yakni kekurangan tenaga pelatih dikarenakan tidak semua mahasiswi bidang Sosial Budaya dapat menguasai tari Bali.

6. Solusi

Agar pelatihan tari tetap dapat berjalan maksimal, pelatihan tari dilakukan secara bergiliran dan dibentuk beberapa kelompok. Tahap pertama siswi yang berlatih adalah kelopok pertama yang biasanya berjulmah setengah dari jumlah siswi yang hadir pada hari pelatihan. Setelah kelompok pertama berlatih, selanjutnya akan digantikan dengan kelompok yang kedua. Untuk membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga pelatih dalam pelaksanaan kegiatan, kordinator pelatihan tari Bali meminta bantuan mahasiswi KKN Desa Yehembang yang bertugas diluar bidang Sosial budaya yang bisa menari tradisonal Bali untuk membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan tari Bali

(52)

Gambar 3. 15 Pelatihan Tari Tradisional

3.2.4 Menonton Bersama Film Kebangsaan 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program menonton bersama film kebangsaan adalah siswa siswi SD Negeri 3 Yehembang.

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program menonton bersama film kebangsaan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.11 Waktu dan Lokasi Menonton Bersama Film Kebangsaan

No Tanggal Waktu Lokasi Nama Kegiatan hingga 11.00 WITA dalam rangka untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan siswa – siswi di SD Negeri 3 Yehembang melalui menonton bersama Film Dokumenter Pahlawan Bali I Gusti Ngurah Rai 4. Manfaat Program

Penyelenggaraan nonton bersama film kebangsaan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa siswi di SD Negeri 3 Yehembang mengenai wawasan kebangsaan, mengenai kebangsaan NKRI, sejarah kemerdekaan, serta makna kemerdekaan Indonesia.

5. Kendala Program

(53)

6. Solusi

Kegiatan nonton bersama film kebangsaan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kurangnya pengetahuan siswa – siswi mengenai wawasan kebangsaan, mengenai kebangsaan NKRI, sejarah kemerdekaan, serta makna kemerdekaan Indonesia.

7. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Menonton Film Bersama (Terlampir)

8. Dokumentasi Kegiatan Menonton Film Bersama

Gambar 3. 16 Menonton Film Bersama

1.2.5 Pengadaan Tempat Sampah Desa 1. Deskripsi Kegiatan

(54)

dihasilkan pun semakin meningkat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka kami memberikan bantuan berupa tempat sampah yang direncanakan akan diletakkan di tempat-tempat umum seperti Pura Puseh, Pura Dalem, dan Lapangan Desa Yehembang.

2. Waktu Kegiatan

Adapun waktu kegiatan untuk program pengadaan tempat sampah adalah sebagai berikut.

Tabel 3.12 Waktu Pengadaan Tempat Sampah

No Tanggal Nama Kegiatan

1 29 Juli – 30 Juli 2016 Survei Harga & Pembelian Tempat Sampah

2 5-7 Agustus 2016 Pengecetan Tempat Sampah 3 23 Agustus 2016 Penyerahan tempat sampah ke Pura

Puseh

3. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program pengadaan tempat sampah adalah masyarakat Desa Yehembang.

4. Pelaksanaan Program

Tersedianya tempat sampah bagi masyarakat di beberapa tempat umum sehingga membuat lingkungan menjadi lebih terjaga kebersihannya. 5. Manfaat Program

Dengan diberikannya beberapa tempat sampah di beberapa tempat umum diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

6. Pihak Terlibat

(55)

7. Masalah

Masalah yang ditemui dari kegiatan pengadaan tempat sampah adalah kurangnya rasa peduli dalam menjaga lingkungan sekitar terutama di tempat-tempat umum.

8. Solusi

Solusi dari kegiatan pengadaan tempat sampah adalah memberikan bantuan tempat sampah di beberapa tempat umum.

9. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah (Terlampir)

10. Dokumentasi Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah

Gambar 3. 17 Pengadaan Tempat Sampah

3.2.6 Pembuatan Profil Desa (Penginputan Data Dasar Keluarga/DDK) 1. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dari penginputan data dasar keluarga adalah tanggal 8 Agustus 2016 sampai dengan 21 Agustus 2016 (dilaksanakan setiap tidak ada kegiatan).

2. Lokasi Kegiatan

(56)

3. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam penginputan data dasar keluarga adalah mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII 2016 dan Aparat Desa Yehembang.

4. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan saat tidak ada kegiatan yang dilakukan di Posko KKN-PPM UNUD Periode XIII 2016 Banjar Pasar Desa Yehembang.

5. Masalah

Jumlah DDK yang diinput cukup banyak dan tidak diimbangi dengan fasilitas akses internet memadai yang dimiliki di Kantor Perbekel Desa Yehembang. Selain itu, user name yang digunakan untuk menginput DDK hanya dapat digunakan oleh 3 pengguna sehingga mengakibatkan waktu yang diperlukan cukup lama.

6. Solusi

Pelaksanaan kegiatannya mengandalkan akses internet yang dimiliki oleh mahasiswa karena di kantor Perbekel Desa Yehembang tidak tersedia akses internet. Selain itu, keterbatasan jumlah pengguna yang mampu masuk ke sistem prodeskel menyebabkan mahasiswa harus bergiliran dalam melakukan penginputan data.

3.3 Program Bantu

3.3.1 Program Bantu Non Tema

3.3.1.1 Memberikan Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Puskesmas II Mendoyo 1. Kelompok Sasaran

(57)

2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi pendampingan sosialisasi tentang pemicuan STBM adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 13 Waktu dan Lokasi Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan STBM Sembarangan) dan mahasiswa KKN PPM Tematik UNUD Periode XIII. 4. Pelaksanaan Program

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pemicuan kepada masyarakat melalui simulasi tempat yang biasanya digunakan untuk BAB (Buang Air Besar). Selain itu, dalam sosialisasi ini juga dapat dilihat persepsi masyarakat terhadap tinja yang dibuang sembarangan melalui tanya jawab. Kemudian dilakukan dengan pendataan terhadap masyarakat yang tidak memiliki jamban.

5. Manfaat Program

Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan terjadi perubahan perilaku masyarakat dari berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) menjadi BAB (Buang Air Besar) pada jamban. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mampu menurunkan angka kejadian penyakit diare.

(58)

Beberapa kendala yang dihadapi dalam program pendampingan sosialisasi tentang pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah sebagai berikut.

a. Sulit untuk mengumpulkan masyarakat yang melakukan tindakan BABS dikarenakan banyak masyarakat yang bekerja pada waktu tersebut.

b. Sulit mengubah persepsi masyarakat untuk membuang air besar pada jamban dikarenakan adanya kepercayaan terhadap jamban yang berada di dalam bangunan rumah akan menyebabkan warga sakit.

c. Sulit memberdayakan masyarakat untuk membangun jamban dikarenakan permasalahan ekonomi dan kurangnya air bersih akibat kondisi lingkungan yang kering.

7. Solusi

Beberapa solusi yang dapat diberikan berdasakan permasalahan diatas adalah sebagai berikut.

a. Mengubah persepsi masyarakat tentang BABS (Buang Air Besar Sembarangan) melalui pemicuan yang tidak hanya dilakukan sekali melainkan secara berkelanjutan.

(59)

Gambar 3. 18 Pendampingan Sosialisasi Pemicuan STBM

3.3.1.2Pendampingan Posbindu & Posyandu 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari kegiatan Posbindu dan Posyandu adalah sebagai berikut.

a. Kelompok sasaran dari program Posbindu adalah lansia secara khusus dan masyarakat desa Yehembang secara umum.

b. Kelompok sasaran Posyandu adalah bayi, balita, dan ibu balita. 2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk pendampingan Posbindu & Posyandu adalah sebagai berikut.

(60)

Yehembang

(61)

pengecekan gula darah, pengecekan kolesterol dan pemberian informasi kesehatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas dengan harapan masyarakat memperoleh informasi agar dapat hidup sehat.

Pelaksanaan program Posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja. Pelaksanaanya diawali di meja I yaitu ibu mendaftarkan balitanya kepada petugas disana. Di meja ke II dilakukan penimbangan berat badan bayi dan balita kemudian dicatat dengan dibantu oleh mahasiswa KKN Unud. Di meja III dilakukan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) oleh petugas kesehatan. Di meja IV petugas kesehatan memberikan penyuluhan perorangan mengenai kesehatan bayi dan balitanya. Dan di meja V dilakukan pelayanan kesehatan oleh pihak puskesmas seperti imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan.

4. Manfaat Program

Adapun manfaat dari kegiatan Posbindu dan Posyandu ini adala hmasyarakat dapat memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, lansia, bayi, balita dan ibu balita serta memperoleh penyuluhan kesehatan agar derajat kesehatan masyarakat dapat lebih baik.

5. Keberhasilan Program

Keberhasilan kegiatan Posbindu dan Posyandu dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang datang untuk melakukan pelayanan kesehatan.

6. Kendala Program

(62)

7. Saran-saran

Saran yang dapat diberikan dalam kegiatan Posbindu dan Posyandu adalah lebih meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karena pelayanan kesehatan ini sangat bermanfaat. 8. Dokumentasi Pendampingan Kegiatan Posyandu dan Posbindu

Gambar 3. 19 Mendampingi Kegiatan Posyandu

Gambar 3. 20 Mendampingi Kegiatan Posbindu

3.3.1.3Gotong-royong di Lingkungan Desa Yehembang 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program gotong-royong adalah perangkat desa, sekaa teruna teruni, masyarakat Desa Yehembang.

(63)

Adapun waktu dan lokasi kegiatan gotong-royongdi lingkungan Desa Yehembang adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 15 Waktu dan Lokasi Gotong Royong

No. Tanggal Waktu Lokasi Keterangan

(64)

2016 WITA Desa Yehembang

membersihkan kantor Perbekel

3. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan di Desa Yehembang dilaksanakan pada waktu sudah ditentukan. Kegiatan ini merupakan salah satu pembinaan hubungan rasa kebersamaan, kepedulian dan kerjasama antar mahasiswa KKN - PPM UNUD dengan masyarakat Desa Yehembang tentang bagaimana cara kita bersama dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih yang telah diatur didalam UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Manfaat Program

Sebagaimana yang telah kita ketahui, saat ini masyarakat sering mengabaikan akan pentingnya kebersihan lingkungan, sehingga diharapkan dengan adanya program gotong-royong ini masyarakat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan di sekitar.

5. Keberhasilan Program

Setelah mahasiswa KKN-PPM UNUD menjalani program gotong-royong yang melibatkan masyarakat desa Yehembang, STT banjar dan perangkat desa yang bersangkutan, program gotong-royong ini berjalan dengan lancar tanpa adanya sedikitpun permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan.

6. Kendala Program

Permasalahan yang dihadapi banyaknya sampah dan rerumputan liar yang kurang diperhatikan, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan di area pura-pura yang ada di lingkungan desa.

7. Saran-saran

(65)

kesehatan. Kesehatan tidak hanya pada diri kita sendiri saja, namun kesehatan juga ada pada lingkungan kita tinggal. Dari lingkunganlah kita dapat menilai bagaimana cara masyarakat sekitar menjaga serta melestarikan lingkungannya.

8. Dokumentasi Kegiatan Gotong Royong

Gambar 3. 21 Gotong Royong di Desa Yehembang

3.3.1.3 Sosialisasi Bali Merah Putih 1. Kelompok Sasaran

Sasaran dalam kegiatan sosialisasi Bali Merah Putih adalah para siswa SMP dan SD di desa Yehembang yang terdiri dari 1 SMP dan 7 Sekolah Dasar.

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

(66)

3. Pelaksanaan Program

Program tambahan dengan sosialisasi Bali Merah Putih dilaksanakan bekerja sama dengan Babinsa dan Koramil Mendoyo dengan menghadirkan pembicara dari Babinsa dan Mahasiswa KKN UNUD. Sosialisasi ini diawali dengan sambutan oleh bapak Kepala Sekolah dan dilanjutkan oleh perwakilan dari Babinsa dan mahasiswa untuk membuka acara secara resmi. Kegiatan berlangsung tertib dan lancar serta peserta sosialisasi sangat antusias.

4. Manfaat Program

Dengan mengadakan sosialisasi Bali Merah Putih diharapkan dari pihak Babinsa dan para Mahasiswa KKN UNUD mampu memberikan pemahaman kepada siswa SMP dan SD mengenai pentingnya rasa nasionalisme dan memahami empat pilar kebangsaan Indonesia. Dengan pemahaman tersebut diharapkan mampu menanamkan sikap cinta tanah air sejak dini dalam generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.

5. Keberhasilan Program

Kegiatan sosialisasi berjalan lancar dan sukses dilihat dari banyaknya antusias para siswa.

6. Kendala Program

Program sosialisasi mengalami sedikit kendala karena di beberapa SD para siswa kurang tertib dan kurang antusias dalam menyimak informasi yang disampaikan.

7. Saran-Saran

(67)

8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Bali Merah Putih(Terlampir)

9. Dokumentasi Kegiatan Bali Merah Putih

(68)
(69)

4.1 Kesimpulan

Program-progam KKN baik program pokok tema maupun tambahan di masing-masing bidang prasarana fisik, peningkatan produksi, bidang sosial budaya serta kesehatan di Desa Yehembang sudah berjalan 100%. Semua program yang dikerjakan sudah sesuai dengan konsep KKN-PPM yang diterapkan oleh LPPM, yakni mengarah pada pemberdayaan masyarakat dengan cara meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai sosialisasi di sekolah maupun di masing-masing banjar seperti sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah. Sedangkan untuk masing-masing banjar sudah mengadakan sosialisasi HIV/AIDS dan menginput data dasar keluarga (DDK). Selain itu, kami juga membuat peta untuk memberikan gambaran informasi tentang potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang. Untuk mempromosikan potensi desa dan memberikan profil serta pemetaan desa yang ada di Yehembang. Kami juga sering mengikuti kegiatan gotong royong, membantu kegiatan posyandu dan kegiatan lain yang ada di desa. Dalam kegiatan tersebut banyak antusias warga dan siswa siswi untuk ikut dan memberikan respon positif.

4.2 Rekomendasi / Saran

(70)

1

(71)

Lampiran 2 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

8 Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris

(72)

3

dengan barang bekas

10 Pelatihan tari tradisional

11 Menonton Film Bersama

(73)

Lampiran 3 : Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

PEMBUATAN PETA DESA

No KEGIATAN NAMA

BARANG HARGA Qty PENGELUARAN

1 Pembuatan Peta Desa

(26 Agustus 2016) Spanduk Rp. 90.000

TOTAL Rp. 90.000

PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA

No KEGIATAN NAMA

BARANG HARGA Qty PENGELUARAN

1. .

Penyuluhan bahaya narkoba (4 Agustus 2016)

Map Rp 1,000 10 Rp 10,000

Piagam dan

Fotocopy Rp 17,000

Hadiah untuk Peserta

Rp 10,000 3 Rp 30,000

Kertas

Kado Rp 4,000 1 Rp 4.000 Selotip Rp 1,400 1 Rp 1.400 Fee

Pembicara Rp 150,000 1 Rp150.000

Gambar

Tabel 1.1Rekapitulasi Pemakaian Sarana Air Bersih di Desa Yehembang
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Program
Tabel 3.1 merupakan tabel hasil percobaan yang dimana percobaan
Gambar 3. 2 Pipa yang Terdapat di Sumber Air
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Tema Futuristic dan Konsep asap (Smoke) di aplikasikan pada perancangan Cafe and Vaporizer store ini menggunakan bentuk organis dan pola asimetris untuk

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi bubuk kulit singkong akan semakin tinggi pula konsentrasi glukosa yang dihasilkan. Penambahan CaCl 2

This study is conducted in order to answer two research questions, they are “What are causes of racism in ‘Mississippi Burning’?” , and “How do the racism affect the life

Penelitian ini menggunakan pola pikir deduktif, yang diawali dengan mengemukakan pengertian-pengertian, teori-teori atau fakta- fakta yang bersifat umum,

Seluruh proses triangulasi akan dilakukan dalam semua proses tahapan penelitian melalui kegiatan Focus Group Discussion berjenjang, yakni, pada proses merumuskan kebutuhan,

The researcher wanted to introduce an interesting media that helped the teacher to deliver the material and to improve students’ elementary school vocabulary mastery.. There were

Once de-escalation stage ended and the negotiation reach an agreement, it does not mean that the conflict come to an end. The agreement is only the beginning of

SpringMVC merupakan komponen dari Spring yang menyediakan implementasi MVC ( Model View Controller ) untuk aplikasi web. Dojo Toolkit adalah library open