• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Banyupoh - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Banyupoh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Banyupoh - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Banyupoh."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BANYUPOH KECAMATAN : GEROKGAK KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA MAHASISWA : KADEK ADI SURYA NEGARA

FAK/PS : EKONOMI DAN BISNIS/MANAJEMEN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rakhmatNya saya dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM UNUD periode XIII

di Desa Banyupoh, Buleleng sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas

individu. Laporan selanjutnya sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN

PPM UNUD periode XIII tahun 2016 yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli sampai 29 Agustus

2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang

menempuh program S1. Karena melalui KKN ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah

terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat dari perkuliahan.

Dalam melaksanakan KKN di desa Banyupoh, Kabupaten Buleleng dalam penyusunan

laporan ini banyak kendala yang ditemukan . Namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik

dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.

Dengan demikian melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak/Ibu Panitia KKN PPM Universitas Udayana 2016

2. Gusti Made Arya Sasmita, S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa

Banyupoh

3. Bapak Kepala Desa Banyupoh beserta staf

4. Kepala Dusun Melanting, Desa Banyupoh, Kec. Grokgak, Kab. Buleleng

5. Rekan-rekan mahasiswa peserta kelompok KKN PPM Universitas Udayana

Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas

Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga segala kebaikan yang telah

diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda .

Banyupoh, 27 Agustus 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI………..……. ii

LEMBAR PENGESAHAN………...……. iii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1.Profil Keluarga Dampingan……….. 1-2 1.2.Ekonomi Keluarga Dampingan……… 2

1.2.1. Pendapatan Keluarga……… 2

1.2.2. Pengeluaran Keluarga……….. 2-3 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH……… 4

2.1.Permasalahan Keluarga……….. 4

2.2.Masalah Prioritas………. 4-5 2.2.1.Masalah ekonomi………. 4-5 2.2.2.Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat……….. 4-5 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH………... 6

3.1.Program……… 6

3.2.Jadwal Kegiatan………... 6-9 BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA……… 10

4.1.Waktu……….. 10

4.2.Lokasi……….. 10

4.3.Pelaksanaan………... 10

4.4.Permasalahan……… 10

4.5.Solusi……… 10-11 4.6.Dampak……… 11

BAB V PENUTUP……… 12

5.1.Simpulan………. 12

5.2.Rekomendasi……….. 12

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Kadek Adi Surya Negara

No. Mahasiswa : 1306205115

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Banyupoh, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui,

DPL Desa Banyupoh KK Dampingan

Gusti Made Arya Sasmita, S.T.,M.T Nengah Suardana NIP: 196917091998021001

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala Desa Banyupoh

(5)

BAB 1

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Bapak Nengah Suardana merupakan sebuah keluarga yang tinggal di Dusun Melanting,

Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Bapak Nengah Suardana

memiliki perekonomian yang kurang baik. Bapak Nengah Suardana tinggal bersama ibu, istri

dan tiga orang anak. Pasangan ini memiliki 2 orang anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Anak

pertama pasangan ini yaitu Putu Resmiani (13) dimana bersekolah di SMPN 3 Gerokgak kelas I.

Anak kedua yaitu Kadek Arista Dewi (3) dan anak ketiga yaitu Komang Riski Ariana (3). Ibu

Wayan Suariani di samping sebagai petani juga membantu perekonomian keluarga dengan

memelihara ternak.

Beliau merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Desa Banyupoh karena

penghasilan yang diperoleh beliau tidak sebanding dengan pengeluaran sebulan beliau dan

keluarga. Sebenarnya beliau memiliki pekerjaan sebagai seorang petani dan memiliki pekerjaan

sampingan yaitu mencari madu di hutan. Sedangkan istrinya, Ibu Wayan Suariani selain sebagai

petani juga menambah penghasilan keluarganya dengan menjual hewan-hewan ternaknya yang

[image:5.612.70.488.491.697.2]

dipelihara di rumahnya.

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak Nengah Suardana

No Nama Status

Umur

(tahun)

Tanggal

lahir Pendidikan Pekerjaan

1 Nengah Suardana

Kepala

Keluarga 34

31

Desember

1982

Tamat SD Petani

2 Wayan

Suariani Istri 34

31

Desember

1982

(6)

3. Putu

Resmiani Anak I 13

17

Agustus

2003

Tamat SD Pelajar

4.

Kadek

Arista

Dewi

Anak II 3

12

November

2013

Belum

Sekolah -

5.

Komang

Riski

Ariana

Anak III 3

12

November

2013

Belum

Sekolah -

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Perkonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN

PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi kurang mampu, dimana

pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Nengah Suardana berasal dari penghasilannya sebagai

petani dan menjual madu yang diperoleh di hutan. Sedangkan Ibu Wayan Suariani selain sebagai

petani, juga bekerja sebagai peternak untuk membantu perekonomian keluarga mereka.

Pendapatan Bapak Nengah Suardana tidak menentu karena tergantung pada masa panen

padi dan madu tersebut. Jika dirata-ratakan penghasilan yang diperoleh oleh bapak Nengah

Suardana yang bekerja sebagai petani dan pencari madu yaitu sekitar Rp. 3.000.000,- per sekali

panen padi. .selain itu Bapak Nengah Suardana seringkali menambah - nambah penghasilannya

dari menjual madu yang didapat di hutan serta menjadi buruh serabutan agar dapat memenuhi

kebutuhan.Sedangkan istrinya yang bekerja sampingan sebagai peternak memperoleh

penghasilan yang tidak menentu per musim panennya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun pemenuhan kebutuhan yang dikeluarkan dari keluarga Bapak Nengah Suardana

seperti dibawah ini :

(7)

Pengeluaran Bapak Nengah Suardana untuk kebutuhan sehari-hari untuk biaya makanan

per harinya menghabiskan sekitar Rp.30.000.

b. Listrik dan Air

Untuk kebutuhan listrik keluarga Bapak Nengah Suardana membayar listik sebesar

Rp.22.000 perbulan.

c. Kebutuhan Kesehatan

Bapak Nengah Suardana tidak memiliki masalah dengan kesehatannya. Untuk

masalah kesehatan, keluarga ini sudah mendapat jaminan kesehatan berupa Badan

Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Namun menurut Bapak Nengah Suardana dan Ibu

Wayan Suariani, bila dalam keluarga mereka ada yang menderita penyakit yang mereka

anggap ringan, mereka tidak pergi ke puskesmas dan hanya istirahat di rumah. Apabila dirasa

penyakit yang diderita tidak tertahankan, keluarga Bapak Nengah Suardana biasanya berobat

ke puskesmas di Desa Banyupoh. Jadi adanya BPJS tidak terlalu digunakan oleh keluarga

Bapak Nengah Suardana kecuali bila anggota keluarga mencari pengobatan ke pusat

pelayanan kesehatan.

d. Sosial

Masyarakat Bali dikenal memiliki ikatan sosial yang cukup erat antara warga

yang satu dengan warga yang lain sehingga apapun yang diperlukan oleh banjar/desa kita

harus turut serta membantu baik berupa tenaga maupun materi. Begitu pula dengan keluarga

Bapak Astawa, apabila terdapat warga yang memiliki hajatan maka keluarga tersebut pasti

turut berpartisipasi. Keluarga Bapak Astawa tidak menganggarkan secara khusus

keperluan-keperluan sosial yang diperlukan seperti iuran banjar, uang duka yang ditujukan untuk warga

yang sakit, mengalami kematian ataupun ngaben, uang untuk hadiah atau sumbangan untuk

warga yang memiliki hajatan atau acara pernikahan. Biasanya apabila terdapat hajatan maka

keluarga tersebut turut memberikan sumbangsih dengan datang membawa beras, jajan, gula,

dupa maupun mie. Untuk sekali hajatan terkadang keluarga tersebut menghabiskan hingga

Rp. 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah) namun hal ini tidak dapat diprediksi karena bersifat

(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak Nengah Suardana sesuai dengan hasil

pengamatan penulis yaitu :

a. Masalah Ekonomi

Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Nengah Suardana kurang mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini disebabkan karena pengeluaran mereka tidak

sebanding dengan penghasilan yang didapatkannya. Jika dirasa kebutuhan sudah mendesak,

seringkali Bapak Nengah Suardana menarik hasil tabungannya.

b. Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan pada keluarga ini dapat dikatakan masih

kurang, karena keluarga ini jarang memperhatikan kebersihan rumah yang masih berantakan,

jarang mencuci tangan. Rumah keluarga Nengah Suardana yang bertembok batako dengan

lantai semen.terdapat 2 kamar tidur. Keluarga Nengah Suardana juga jarang mencuci tangan

sebelum makan, padahal mereka biasanya makan dengan tangan. Kondisi dapur dan kamar

mandi di rumahnya pun tampak kumuh.

2.2 Masalah Prioritas 2.2.1 Masalah ekonomi

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan

beberapa kali kunjungan dimana. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan,

maka dapat ditarik kesimpulan mengenai sebuah permasalahan utama yang dihadapi oleh

keluarga Bapak Nengah Suardana, yaitu masalah perekonomian keluarga.

Keluarga Bapak Nengah Suardana merupakan keluarga yang kurang mampu karena

penghasilan yang didapat sebesar 3.000.000 per sekali panen dari bekerja sebagai petani dan

penghasilan sampingan istrinya tidak menentu dikarenakan dari musim panen ternak yang

dimilikinya. Melihat kondisi yang sedemikian rupa, hal ini sangatlah memprihatinkan karena

penghasilannya tidak menutupi pengeluaran, bahkan bisa dikatakan perbulannya perekonomian

(9)

2.2.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di

keluarga ini masih kurang. Padahal penerapan perilaku ini sangatlah penting sebagai pencegahan

primer (primary prevention) terhadap terjadinya penyakit infeksi. Adapun beberapa poin PHBS

yang menjadi prioritas yang perlu dijadikan perhatian pada keluarga ini adalah :  Kebersihan rumah yang masih kurang

 Jarang mencuci tangan atau cara mencuci tangan yang salah  Kondisi dapur dan kamar mandi yang kumuh

(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan keluarga

pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu

bulan antara lain:

1) Solusi Masalah Ekonomi

Penghasilan dari pekerjaan yang ditekuni bapak Nengah Suardana tidak mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran untuk meningkatkan

penghasilan dengan cara budidaya sayur sawi dengan teknik veltikultur dimana tanaman

tersebut bisa ditanam pada botol bekas dan ditempelkan atau di gantung pada dingding

rumah.selain itu madu yang diperoleh di hutan dapat terlebih dahulu diolah menjadi selai

kemudian dijual.

2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Untuk meningkatkan kesadaran mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga

ini, penulis melakukan edukasi mengenai PHBS. Adapun beberapa edukasi yang dilakukan

penulis adalah :

 Edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, kapan cuci tangan sebaiknya dilakukan, dan pentingnya cuci tangan.

 Edukasi mengenai pentingnya kebersihan dapur sehingga kehigienisan makanan yang dikonsumsi terhindar dari bakteri

 Edukasi mengenai MCK yang bener

3.2.Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan KK Dampingan selama 1 bulan masa KKN adalah :

(11)

2016 19.00 WITA kepala dusun melanting untuk konfirmasi masalah KK dampingan

bersedia mengantar ke

rumah KK Dampingan

masing-masing

2. Jumat,29 juli 2016 14.00-18.00 WITA Perkenalan dengan keluarga dampingan Berbincang-bincang dengan keluarga

dampingan untuk lebih

mengakrabkan diri dan

mensosialisasikan

maksud dari program KK

Dampingan

3. Sabtu,30 juli 2016 14.00-19.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Menanyakan identitas keluarga dampingan

4. Senin,1 Agustus 2016

13.00-19.00

WITA

Berkunjung je rumah

KK Dampingan

Berkunjung ke rumah

KK Dampingan untuk

melihat kegiatan sehari -

hari

5. Selasa,2 Agustus 2016 14.00-19.00 WITA Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan Berbincang-bincang dengan keluarga dampingan mengenai

masalah dan segala hal

yang dialaminya

6. Minggu,7 Agustus 2016 15.00-19.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Mengidentifikasi

masalah PHBS secara

detail

7. Senin,8 Agustus 2016 14.00-19.00 Berkunjung ke rumah KK Memperbaiki perilaku

(12)

WITA Dampingan

8. Rabu,10 Agustus 2016 15.00- 20.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Mengidentifikasi

masalah yang belum

lengkap

9. Kamis,11 Agustus 2016 16.00- 18.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Membantu bersih-bersih

pekarangan rumah KK

Dampingan

10. Jumat,12 Agustus 2016 14.00- 19.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Berkunjung dan membantu memberi makan ternak

11. Senin,15 Agustus 2016 15.00- 19.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Berbincang-bincang dengan keluarga dampingan mengenai masalah kesehatan

12. Selasa,16 Agustus 2016 16.00-20.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Mengidentifikasi

masalah yang belum

lengkap

13. Kamis,18 Agustus 2016 16.00- 20.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Memberikan edukasi

dalam menjaga kesehatan

14. Jumat,19 Agustus 2016 07.00- 11.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Membantu mencari

rumput untuk makanan

sapi

15. Sabtu,20 Agustus 2016 15.00- 19.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Berkunjung dan sekaligus membantu

memasak ibu Wayan

(13)

16. Minggu,21 Agustus 2016 16.00- 18.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Berkunjung dan membantu memberi makan ternak

17. Senin,22 Agustus 2016 14.00- 20.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Berkunjung dan membantu keluarga dampingan membuat kandang sapi

18 Selasa,23 Agustus 2016 17.00 -20.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan

Pemberian saran atau

solusi kepada keluarga

Bapak Nengah Suardana

yang berupa motivasi

19 Rabu,24 Augustus 2016 15.00 -20.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Membantu keluarga dampingan dalam

masalah ekonomi dengan

cara menggunakan teknik

veltikultur

20 Kamis,25 Agustus 2016 15.00 -18.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Berkunjung dan sekaligus membantu

memasak ibu Wayan

Suariani

21 Jumat,26 Agustus 2016 14.00 -19.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan

Membantu mencari madu

di hutan

22 Sabtu,27 Agustus 2016 16.00 -21.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan

Pemberian sembako dan

perpisahaan dengan

keluarga Bapak Nengah

(14)

BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang saya lakukan adalah sebagai

berikut:

1. Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama kurang lebih 15 kali kunjungan dalam

sebulan setara dengan 90 jam kegiatan yang dimulai dari tanggal 25 Juli 2016 sampai

dengan 27 Agustus 2016.

2. Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Bapak Nengah

Suardana, di Dusun Melanting, Desa Banyupoh, Kec. Grokgak, Kab. Buleleng.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 15 kali kunjungan dengan

rincian pelaksanaan kegiatan terlampir.

4. Permasalahan

Dalam pendampingan keluarga ini terdapat 2 permasalahan yaitu masalah ekonomi dan

perilaku hidup bersih sehat (PHBS)

5. Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:

a. Solusi Masalah Ekonomi

Penghasilan dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Nengah Suardana tidak mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran untuk

meningkatkan penghasilan dengan cara budidaya sayur sawi dengan teknik veltikultur

dimana tanaman tersebut bisa ditanam pada botol bekas dan ditempelkan atau di gantung

pada dingding rumah.selain itu madu yang diperoleh di hutan dapat terlebih dahulu

diolah menjadi selai kemudian dijual.

b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Untuk meningkatkan kesadaran mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada

keluarga ini, penulis melakukan edukasi mengenai PHBS. Adapun beberapa edukasi yang

(15)

 Edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, kapan cuci tangan sebaiknya dilakukan, dan pentingnya cuci tangan.

 Edukasi mengenai pentingnya kebersihan dapur sehingga kehigienisan makanan yang dikonsumsi terhindar dari bakteri

 Edukasi mengenai MCK yang benar

6. Dampak

Solusi yang telah diberikan penulis diharapkan dapat berdampak positif terhadap

pendapatan keluarga dampingan agar keluarga tersebut dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya serta pengetahuan PHBS yang diberikan mampu membuat Keluarga tersebut

(16)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 kali ke keluarga dampingan Bapak

Nengah Suardana, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

a. Dari segi ekonomi pendapatan kepala keluarga yang tidak sebanding dengan

pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani,sehingga

keluarga tersebut mencari pekerjaan sampingan.

b. Dari segi kesehatan keluarga Bapak Nengah Suardana harus meningkatkan kesadaran

mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarganya agar keluarga Bapak

Nengah Suardana terhindar dari resiko – resiko kesehatan yang tidak diinginkan,

5.2 Rekomendasi

Disarankan kepada keluarga dampingan supaya memanfaatkan keuangan hasil panen

untuk membuka usaha kecil-kecilan supaya keuangan berputar dan mendapatkan keuntungan

(17)
[image:17.612.91.481.165.450.2]

LAMPIRAN

(18)
[image:18.612.54.522.84.266.2] [image:18.612.55.524.436.627.2]

Gambar 2. Observasi tentang keadaan lingkungan rumah KK Dampingan

(19)
[image:19.612.54.525.77.696.2]
(20)
[image:20.612.73.492.70.387.2]

Gambar

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak Nengah Suardana
Gambar 1. Foto bersama Keluarga
Gambar 2. Observasi tentang keadaan
Gambar 4.Keadaan rumah KK Dampingan
+2

Referensi

Dokumen terkait

“Ya kita kasih penyuluhan ke pasien atau ke keluarga. Misalnnya ketika pasien boleh pulang dan masih harus minum obat ya kita kasih tahu aturan minumnya, penggunaannya. Kalau

Dari pemerintah, kitamengenal Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (KUKESRA),Badan Usaha Unit Desa (BUUD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit

komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan.. suatu implementasi yang baik

Implementasi kebijakan perluasan akses pendidikan.. (BOS dan DAK) di Kabupaten Sumba

The Denotative and Connotative Meanings of Some Phrases and Sentences in The Translation of Surah Yusuf by Muhammad Taqi-ud-Din Al-Hilal and.. Muhammad

adalah kepala Rekam Medis dan petugas pendaftaran rawat inap Puskesmas Tlogosari Kulon.Instrumen penelitiannya Yaitu penelitian dengan cara tanya jawab secara

Berdasarkan tinjauan yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang signifikan

[r]