PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : MAS
KECAMATAN : UBUD
KABUPATEN : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : I NYOMAN YATNA DWIPAYANA GENTA
FAK/PS : HUKUM/ILMU HUKUM
NIM : 1303005057
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:
Desa/Kelurahan : Mas
Kecamatan : Ubud
Kabupaten : Gianyar
Fak./PS : Hukum/Ilmu Hukum
Tanda Tangan :
Menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM .
Gianyar, 27 Agustus 2016 Mengetahui / Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
DPL Desa Mas KK Dampingan
Ir. Ni Nym. Ari Mayadewi, M.P. I Made Suarnata Nip. 19680927 199309 2 001
Mengetahui / Menyetujui Kepala Desa Sulangai
I Wayan Gede Darmayuda
Kata Pengantar
1. I Nyoman Suyatna dan Ni Ketut Wiyati S., selaku orangtua penulis atas bantuan moril maupun materi yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya.
2. Ir. Ni Nyoman Ari Mayadewi ,M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Mas atas bimbingannya dalam menyelesaikan program.
3. I Wayan Gede Darmayuda selaku Kepala Desa Mas atas bantuan moral yang telah diberikan.
4. I Made Suarnata selaku Kepala Keluarga KK Dampingan penulis atas kesempatan yang diberikan untuk didampingi selama program berjalan.
5. Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Mas yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.
Laporan ini disusun dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat, bagaimana calon sarjana yang nantinya dapat lebih peka dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada lingkungan sosial masyarakat. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis menghargai segala saran dan kritik yang konstruktif dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat khususnya di Mambang.
Mas, Agustus 2016
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN... 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan... 2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...3
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ………. 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH...7
2.1 Permasalahan Keluarga ...7
2.1.1 Masalah Perekenomian Keluarga ...7
2.1.2 Masalah Penataan Bangunan...8
2.1.3 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak...8
2.1.4 Masalah Tabungan ……….………. 8
2.2 Masalah Prioritas... 9
2.2.1 Perekonomian Keluarga………9
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 10
3.1 Program Kegiatan... 10
3.1.1 Solusi Masalah Perekonomian... 10
3.1.3 Solusi Pendidikan dan Pembinaan Anak... 11
3.1.4 Solusi Masalah Tabungan……….11
3.2 Jadwal Kegiatan ...12
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ...15
4.1 Waktu...15
4.2 Lokasi...15
4.3 Pelaksanaan...15
4.4 Permasalahan...16
4.5 Solusi...16
4.6 Dampak……….16
BAB V PENUTUP……….17
a. Simpulan………...………17
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga yaitu menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Program KK dampingan ini mewajibkan satu orang mahasiswa mendampingi satu keluarga pra-sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga miskin atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga prasejahtra atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di 12 Banjar di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, yaitu Banjar Nyuhkuning, Pengosekan Kaja, Pengosekan Kelod, Batanancak, Abianseka, Bangkilesan, Juga, Satria, Kawan, Tarukan, Tegalbingin, Kumbuh. Penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi satu KK yang bertempat tinggal di Jalan Ambarawati, Banjar Batanancak, Desa Mas.
Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari Perbekel atau Kepala Desa setempat agar KK dampingan ini lebih tepat sasaran, sehingga tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai. Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Batanancak, yaitu keluarga I Made Suarnata. Keluarga Bapak Suarnata merupakan sebuah keluarga kecil yang sangat sederhana. Bapak Suarnata tinggal bersama sang istri yang bernama Ni Made Sujiwati dan anaknya yang bernama I Wayan Nik Suartana yang kini telah duduk di bangku kuliah pada Kampus Bali Paradise International (BPI) Lot Tunduh, Gianyar dan Kadek Meika Putra yang kini telah duduk di bangku kelas 3 SDN 6 Mas, Gianyar.
bekerja sebagai Buruh Harian Lepas yang bergerak dibidang pahat patung kayu, sedangkan istrinya hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga dengan pekerjaan serabutan. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak Suarnata dapat dilihat pada tabel berikut.
1.1Profil Keluarga Dampingan
NO. NAMA STATUS UMUR PENDIDIKAN
TERAKHIR
PEKERJAAN KET.
1. I Made Suarnata Kepala Keluarga
44 SD Buruh Harian
Lepas
2. Ni Made Sujiwati Istri 43 SD Ibu Rumah Tangga
3. I Wayan Nik Suartana
Anak 20 SMK Mahasiswa
4. Kadek Meika Putra Anak 9 TK Pelajar
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Bapak Suarnata dapat dikatakan tidak menentu. Pendapatan tersebut bersumber dan diperoleh dari pekerjaan Bapak Suarnata sebagai buruh harian lepas. Beliau diupah sebesar Rp. 45.000,- setiap harinya. Hal tersebut berarti pendapatan Bapak Suarnata tiap bulannya paling besar adalah sebesar Rp. 1.080.000,00 (Satu Juta Delapan Puluh Ribu Rupiah) dan paling rendah adalah sebesar Rp. 900.000,00 (Sembilan Ratus Ribu Rupiah). Pendapatan beliau tiap bulannya tidaklah sama, tergantung banyak tidaknya pesanan sebagai buruh harian lepas (pahat patung kayu).
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan keluarga Bapak Suarnata terdiri dari pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, pendidikan, kesehatan, kerohanian dan sosial.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Suarnata menghabiskan dana sekitar ± Rp. 40.000,00 per harinya yaitu untuk keperluan membeli beras, lauk pauk dan uang jajan anak. Bapak Suarnata dulunya memiliki hewan babi sebagai ternak yang akan dijual setiap 6 bulan sekali untuk menambah-nambah penghasilan. Namun karena beberapa kendala kini Bapak Suarnata tidak melanjutkan berternak Babi. Untuk biaya listrik dan air, Bapak Suarnata menghabiskan Rp. 40.000,00 hingga Rp. 50.000,00 setiap bulannya.
b. Pendidikan
Untuk biaya pendidikan keluarga ini memiliki dua tanggungan yaitu anak pertama dari pasangan I Made Suarnata dan Ni Made Sujiwati yang duduk pada bangku kuliah. I Wayan Nik Suartana, anak pertama Bapak Suarnata kuliah pada kampus Bali Paradise International (BPI) Lot Tunduh, Gianyar dengan kisaran biaya pendidikan sebesar Rp. 3.000.000,00 (Tiga Juta Rupiah) per Semester. Sedangkan anak keduamereka yang bernama Kadek Meika Putra bersekolah di SDN 6 Mas, Ubud dengan bebas biaya SPP hanya saja harus tetap memenuhi kebutuhan pendidikan seperti baju seragam, buku pelajarn sekolah dan uang saku.
c. Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang bersifat insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat diprediksi secara pasti dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, makanan, dan lain-lain. Sehingga untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Bapak Suarnata tidak memiliki tabungan khusus untuk biaya kesehatan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih dirasakan kurang. Biasanya, jika terdapat anggota keluarga yang sakit, Bapak Suarnata mengantarkannya berobat ke Rumah Sakit terdekat, yakni rumah sakit Ari Canti dengan tidak dipungut biaya karena menggunakan kartu BPJS yang notabenenya merupakan program pemerintah. Kesehatan keluarga Bapak Suarnata terbilang cukup sering terganggu. Mulai dari Bapak Suarnata yang mengidap penyakit Maag Komplikasi hingga Istrinya yang tulang sekitar lutut kaki kirinya tergeser.
Masyarakat Bali dikenal memiliki ikatan sosial yang cukup erat antara warga yang satu dengan warga yang lain sehingga apapun yang diperlukan oleh banjar/desa kita harus turut serta membantu baik berupa tenaga maupun materi. Begitu pula dengan keluarga Bapak Suarnata, apabila terdapat warga yang memiliki hajatan maka keluarga tersebut pasti turut berpartisipasi. Keluarga Bapak Suarnata tidak menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial yang diperlukan seperti iuran banjar, uang duka yang ditujukan untuk warga yang sakit, mengalami kematian ataupun ngaben, uang untuk hadiah atau sumbangan untuk warga yang memiliki hajatan atau acara pernikahan. Biasanya apabila terdapat hajatan maka keluarga tersebut turut memberikan sumbangsih dengan datang membawa beras, jajan, gula, dupa maupun mie. Untuk sekali hajatan terkadang keluarga tersebut menghabiskan hingga Rp. 50.0000,00 namun hal ini tidak dapat diprediksi karena bersifat tidak rutin dan dadakan.
e. Kerohanian
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan yaitu keluarga Bapak Suarnata. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan Bapak Suarnata dan Ibu Sujiwati mengenai program KKN terutama KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami keluarga Bapak Suarnata, perekonomian serta melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 15 kali pertemuan dengan keluarga Bapak Suarnata. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak Suarnata. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut:
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Bapak Suarnata tiap bulannya tidaklah stabil, pendapatan yang diperoleh sama bahkan terkadang lebih sedikit dari pengeluaran yang harus dikeluarkan. Keluarga tersebut bahkan tidak memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak seperti sakit, kematian, iuran banjar dan sebagainya. Namun, secara umum keluarga ini masih dapat memenuhi kebutuhan meskipun masih dalam batas kurang mampu.
2.1.2 Masalah Penataan Bangunan
lebih sering menggunakan kayu bakar untuk memasak karena dinilai lebih irit dibandingkan kompor gas dan terbatasnya biaya dalam membeli LPG.
2.1.3 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak
Masalah pendidikan yang dikhawatirkan oleh Bapak Suarnata adalah ketersediaan dana untuk pendidikan anak bapak Suarnata kelak. Hal ini disebabkan oleh mereka tidak memiliki tabungan serta hanya bekerja sebagai buruh harian lepas yang penghasilannya tidak menentu. Di lain pihak masalah pendidikan ini merupakan sumber dari kesulitan perekonomian yang Bapak Suarnata dan istrinya alami. Hal tersebut disebabkan karena mereka hanya menamatkan pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD) sehingga sulit untuk memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang layak dan dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
2.1.4 Masalah Tabungan
Keluarga Bapak Suarnata sampai sekarang ini belum memiliki tabungan, beliau masih sangat sulit dalam menyisihkan uangnya, mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tidak menentu, namun beliau sudah memiliki rencana untuk membuat tabungan, keluarga Bapak Suarnata berusaha untuk menekan kebutuhan sehari-hari dan berusaha sekuat tenaga meningkatkan pendapatan, karena untuk kebutuhan mendesak seperti sakit, kematian, dll dapat membantu keluarga tersebut. Selain itu, tabungan juga bisa membantu terutama sangat membantu untuk membiayai pendidikan putra-putra mereka kelak agar dapat membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik.
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Perekonomian Keluarga
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program Kegiatan
Program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah di atas yakni sebagai berikut :
3.1.1 Solusi Masalah Perekonomian
Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga Bapak Suarnata diawali dengan memperbaiki cara pengelolaan pengeluaran uang keluarga. Adapun langkah yang ditempuh yaitu mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan. Selain itu juga disarankan agar memprioritaskan hal-hal yang harus didanai dan mencoba untuk menyisihkan sedikit dari penghasilan hariannya. Hal ini disarankan agar apabila ada kebutuhan mendesak maka mereka tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keuangan keluarga mereka sendiri dengan masalah utang piutang, selain itu masalah perekonomian keluarga Bapak Suarnata yang bekerja sebagai buruh harian lepas juga dapat diatasi dengan bantuan sang istri yang membantu menambah-nambahkan kebutuhan keluarga dengan bekerja serabutan. Selain hal diatas untuk meningkatkan perekonomian keluarga Bapak Suarnata juga dengan menunggu hasil dari perjuangannya menyekolahkan anak-anak sampai di bangku kuliah meskipun sangat sulit dirasa jika dilihat dari factor ekonomi keluarga, tetapi usaha yang gigih ini diharapkan akan membuahkan hasil kedepannya, seperti mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Jika anak-anak beliau sudah berasil mendapatkan pekerjaan yang lebih dari orang tua mereka maka diharapkan standar hidup keluarga Bapak Suarnata akan meningkat.
3.1.2 Solusi Masalah Penataan Bangunan
Solusi yang dapat dilakukan untuk penataan bangunan rumah yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan lahan rumah yang kosong untuk penanaman TOGA. Adapun tanaman yang dapat dipilih untuk ditanam yaitu tanaman yang mudah ditanam seperti kunyit, jahe, kencur, temulawak, dan kayu manis. Diharapkan tanaman-tanaman ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga Bapak Suarnata untuk pengobatan saat keadaan-keadaan darurat atau saat pengobatan sehari-hari.
Untuk masalah biaya pendidikan I Wayan Nik Suartana yang sekarang sedang duduk di bangku kuliah rata-rata Bapak Suarnata dan Istri harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 6.000.000,00 (Enam Juta Rupiah) setiap tahunnya. Untuk mensiasati biaya pendidikan yang lumayan tinggi tersebut alangkah baiknya agar I Wayan Nik Suarnata bisa menjalankan kuliah sambil bekerja, agar beban yang dipikul keluarga menjadi lebih ringan. Berbeda dengan kakanya, Kadek Meika Putra yang bersekolah di SD No. 6 Mas - Ubud, tidak perlu dipusingkan oleh masalah biaya pendidikan karena sekolah tersebut tidak memungut dana sepeserpun untuk biaya SPP. Penulis juga menyarankan kepada Bapak Suarnata dan Ibu Sujiwati untuk lebih memberikan perhatian yang besar kepada Meika, serta menyarankan agar Ibu Sujiwati bisa lebih bersabar dan tenang saat mengajarkan Meika sehingga Meika tidak takut dan enggan ketika diajarkan oleh Ibunya.
3.1.4 Solusi Masalah Tabungan
Untuk pengadaan tabungan, Bapak Suarnata dapat menabung di LPD Desa Mas, dimana jarak dari kediaman Bapak Suarnata ke LPD Desa Mas tidaklah jauh. Tabungan ini akan berfungsi untuk menanggulangi kebutuhan biaya untuk suatu hal yang sifatnya mendadak contohnya saja karena sakit.
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun agenda kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Mas. Untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 2 hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun mengenai jadwal kegiatan pendampingan keluarga tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel pelaksanaan kegiatan.
No. Hari/tanggal Agenda Kegiatan 1. Sabtu, 23 Juli
2016
Bertemu Pengambilan data KK dampingan di desa Mas Berkoordinasi dengan Kelian Br. Batanancak
untuk konsultasi mengenai keluarga yang dipilih sebagai KK dampingan dan sekaligus
survey lokasi rumah KK dampingan 2. Minggu, 24
Juli 2016
Mengunjungi KK Dampingan
Berkenalan dengan keluarga KK dampingan (I Made Suarnata) dan menyatakan tujuan
kedatangan
Juli 2016 Dampingan Suarnata (membicarakan masalah-masalah
Meminta data keluarga dan identitas masing-masing anggota keluarga dan Ibu Sujiwati mengenai pendidikan
Suartana dan Meika 6. Minggu, 31
Juli 2016
Mengunjungi KK Dampingan
Kunjungan ke KK dampingan untuk memberitahukan pentingnya menabung, dan produktif dirumah Bapak Suarnata
9. Minggu, 7 Agustus
2016
Mengunjungi KK Dampingan
Ramah tamah dengan keluarga Bapak Suarnata Meika, anak dari Bapak Suarnata terkait
dengan kegiatan di sekolah Meika berupa seperangkat alat tulis
13. Jumat, 19 Agustus
2016
Mengunjungi KK Dampingan
Penanaman TOGA dan tanaman produktif dan/atau tanaman yang bermaaf dengan
kesehatan (lavender dan …… ) 14. Senin, 22 keluarga Bapak Suarnata berupa sembako yang terdiri dari : Beras, Minyak Goreng, Telor Ayam, Gula, Kopi, Snack dan Deterjen 15. Selasa, 23
Agustus 2016
Mengunjungi KK Dampingan’
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Bapak Suarnata selama waktu KKN PPM UNUD dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
4.1Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.
4.2Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Suarnata adalah di Jalan Ambarawati , Banjar Batanancak, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
4.3Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM VII di Desa Sulangai. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan wawancara bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Pembicaraan juga dilakukan dalam bahasa Bali sehari-hari untuk mempermudah komunikasi antara mahasiswa dengan keluarga Bapak Suarnata. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 22 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3-4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 92 jam.
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain yang telah dibuat.
4.5Solusi
Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat waktu senggang setelah pelaksanaan program dan ketika tidak ada program kegiatan.
4.6Dampak
1
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dari
bulan Juli sampai Agustus terhadap keluarga Bapak Suarnata, pendamping dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pendapatan Bapak Suarnata terbilang sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari meskipun tergolong sangat minim
2. Pemanfaatan lahan di halaman rumah Bapak Suarnata masih kurang
maksimal
3. Perhatian dan dukungan dari Bapak Suarnata dan Ibu Sujiwati
terhadap proses pembelajaran putra-putra mereka terbilang kurang dan
perlu dioptimalkan
4. Keluarga Bapak Suarnata sudah memiliki kesadaran betapa
pentingnya menabung, hanya saja pelaksanaannya masih terkendala
oleh minimnya pendapatan
5.2Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh pendamping kepada KK
Dampingan antara lain:
1. KK Dampingan disarankan agar dapat mengatur keuangan dengan
lebih optimal lagi sehingga uang yang dikeluarkan dapat ditekan
seminimal mungkin sehingga apabila ada uang sisa maka dapat
digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti untuk berobat dan
lain-lain.
2. Pendamping juga menyarankan agar keluarga dampingan menanam
beberapa TOGA yang nantinya akan berguna untuk mengobati luka/
sakit ringan tanpa harus mengeluarkan biaya yang lebih.
3. KK Dampingan disarankan agar lebih memperhatikan proses
pembelajaran dari Kadek Meika Putra (anak mereka yang masih ada di
bangku Sekolah Dasar) agar pendidikan Meika dapat lebih
dioptimalkan.
4. Pendamping juga menyarankan agar KK Dampingan segera membuka
buku tabungan di LPD atau bank yang terpercaya agar memiliki