ABSTRAK
Yunisa Sitorus, Nim:3103122063, Peran Jasa Wedding Organizer dalam Perkawinan Pada Masyarakat Batak Toba di Kota Medan. Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran wedding organizer dalam upacara perkawinan Batak Toba serta mengetahui Bagaimana masyarakat menyikapi perubahan yang terjadi. Kemudian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara kepada pengguna wedding organizer dan pengelola wedding organizer dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, banyak sekali perubahan yang terjadi dalam penyelenggaraan sebuah pernikahan. Perubahan tersebut dalam hal resepsi adat perkawinan dan peran anak boru dalam marhobas yang digantikan oleh pemborong atau jasa. Kalau tadinya tempat penyelenggaraan pernikahan identik dengan rumah sang mempelai, saat ini sudah banyak sekali inovasi yang bisa dilakukan untuk jenis tempat penyelenggaraan.Gedung menjadi pilihan utama untuk alasan praktis, kemudian hotel, restoran bahkan kapal pesiarpun bisa menjadi tempat penyelenggaraan. Sebuah profesi baru yang lahir dari tren itu adalah jasa wedding organizer.
Kalau biasanya kita hanya melibatkan keluarga atau teman untuk membantu mengurus kelengkapan sebuah pesta pernikahan, jasa wedding organizer merupakan upaya agar yang memiliki pesta tidak perlu repot-repot lagi mengurus segala sesuatunya, karena wedding organizer akan membereskan semuanya.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peran Jasa Wedding Organizer dalam perkawinan pada masyarakat Batak Toba di
Kota Medan” ini dengan baik. Skripsi ini yang merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya melibatkan berbagai pihak. Maka
penulis ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya serta
dukungan kepada :
1. Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Restu MS beserta jajarannya yang telah
memberikan segala kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini,
3. Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Antropologi, Ibu Puspitawati, M.Si
yang telah memberikan fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini,
4. Ibu Dra. Nurjannah M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan nasihat yang
sangat baik kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini,
5. Bapak Payerli Pasaribu, M.Si sebagai dosen penguji sekaligus dosen
pembimbing akademik saya yang telah banyak memberikan saran dan
iii
6. Ibu Noviy Hasanah, M.Hum sebagai dosen penguji saya yang telah
memberikan masukan dalam penyusunan karya ilmiah ini,
7. Ibu Sulian Ekomila, MSP selaku dosen penguji saya yang telah meluangkan
waktu dan masukan kepada saya agar penelitian ini dapat berhasil dengan
baik,
8. Ibunda tercinta R.br Situmeang yang selalu memberi penulis semangat hingga
sampai pada saat ini juga memberikan motivasi tidak terhitung baik secara
materi dan nonmateri sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dan
memperoleh gelar sarjana
9. Kepada kakak Corry Sitorus, Henny Monica Sitorus dan adek Sahat Sitorus
yang mewarnai masa-masa perkuliahan walaupun terpisah jarak dan waktu.
Bersama kita saling membantu dan berjuang mengangkat martabat keluarga.
Terimakasih atas segalanya Tuhan memberkati
10.Semua teman Antropologi stambuk 2010 yang tidak bisa saya sebut satu
persatu, khususnya kepada A.S Rifandi, Boby Saragih, Hizkia Bangun,
Immanuel Sidebang, Septa Ginting, Sonya Indri Sebayang dan Toga Samosir
sebagai sahabat berbagi ilmu, tawa, sedih dan berjuang bersama untuk
menyelesaikan tugas akhir kita, Kalian sahabat sekaligus saudaraku bersama
kita meraih mimpi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu ,
demi penyempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
iv
Medan, Agustus 2014
Peneliti
Yunisa Sitorus
v DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
1.1 Identifikasi Masalah... 5
1.2 Pembatasan Masalah ... 5
1.3 Rumusan Masalah ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 6
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Kerangka Konseptual... 7
2.1.1 Peran……….. 7
2.1.2 Jasa ………. 7
2.1.3 Wedding Organizer………. 9
2.1.4 Modernisasi……….……… 10
2.1.5 Adat …...………. 12
vi
2.2 Kerangka Teori.. ... 16
2.2.1 Kebudayaan……….. 16
2.2.2 Teori Perubahan Sosial……….... 19
2.2.3 Teori Fungsional………... 21
2.3 Kerangka Berpikir……….………. 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Lokasi Penelitian ……… 26
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.3.1 Observasi ... 27
3.3.2 Wawancara ... 27
3.3.3 Dokumentasi ... 27
3.4 Teknik Analisa Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Gambaran Umum Kota Medan ... 30
4.2 Resepsi Pernikahan Batak Toba sebelum dan sesudah adanya Wedding Organizer ... 33
4.3 Peran Jasa Wedding Organizer dalam Perkawinan Batak Toba ... 45
4.3.1 Fungsi team wedding organizer………. 50
4.3.2 Budged Jasa Wedding Organizer ... 56
4.3.3 Alasan memilih memakai jasa wedding organizer……… 58
vii
4.4.1 Hakekat Perkawinan Menurut Adat Batak ... 62
4.4.2Upacara Perkawinan adat Na Gok ... 64
4.4.3 Perbandingan adat Batak Toba dulu dan sekarang ………... 66
4.5 Peran Jasa Wedding Organizer dalam Resepsi Pernikahan Adat Batak Toba……….. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
5.1 Kesimpulan ... 74
5.2 Saran ... 76
74 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada umumnya sepasang kekasih yang sudah saling mengenal dan
cocok satu sama lain ingin melanjutkan hubungannya ke tahap yang
berikutnya. Tahap tersebut yaitu pernikahan. Pernikahan adalah dambaan
setiap pasangan kekasih yang sudah serius dalam menjalani hubungan.
Menikah ialah dimana sepasang kekasih saling mengucap janji suci untuk
mengikarkan hubungan mereka kedalam sebuah rumah tangga yang akan
mereka jalani untuk kedepannya.
Pernikahan pada umumnya dilakukan secara agama, kemudian
dapat dirayakan juga dengan perayaan pesta resepsi pernikahan. Berbagai
macam resepsi pernikahan yang ada di dunia ini. Di Indonesia sendiri
karena terdapat banyak sekali adat suku dan budaya maka terdapat
berbagai macam acara adat pernikahan.
Unsur-unsur budaya Batak belakangan mulai ditinggalkan di
kalangan generasi muda Batak. Pengaruh globalisasi dan individualisme
menjadi beberapa penyebab rendahnya apresiasi penghargaan terhadap
budaya itu.
Globalisasi adalah alat dan sarana yang salah satunya dipakai
75
lokal yang elite sekalipun, karena budaya yang disebarkan itu telah
menjadi budaya massa.
1. Saat ini kebudayaan Batak Toba telah mengalami perubahan.
Kebudayaan yang berubah itu adalah dalam hal respsi adat
perkawinan dan peran anak boru dalam marhobas yang digantikan
oleh pemborong atau jasa. Melalui adanya jasa wedding organizer,
pesta perkawinan adat Batak Toba sekarang ini sudah mulai
simple, artinya adat yang banyak dan acara yang cukup lama bisa
diselesaikan hanya dalam sehari atau dalam adat biasanya disebut
adat ulaon sadari. Management waktu oleh team jasa sangat
mempengaruhi. Acara semua diatur oleh team-team yang bekerja.
Setiap team telah mendapat tugas masing-masing untuk
memastikan acara berjalan dengan baik.
2. Dalam pesta pernikahan sebelum adanya wedding organizer
biasanya adat batak diadakan melalui banyak proses seperti yang
dijalaskan diatas. Fungsi anak boru dan dongan sahuta tidak
terlihat lagi. Marhobas tidak lagi dibutuhkan karena segala urusan
makanan sudah diserahkan kepada pemborong dalam hal ini
dikatakan sebagai jasa wedding organizer. Dekorasi pelaminan
yang sudah tidak lagi menggunakan corak Batak Toba, melainkan
pola dekorasi yang kebarat-baratan. Kemudian penyajian masakan
76
transportasi pengantin yang cenderung meniru pola pernikahan
kebarat-baratan atau westernisme.
5.2 Saran
Beberapa solusi yang dapat diterapkan guna mengatasi pergeseran
budaya yang terjadi dewasa ini dan mempertahankan ciri khas adat yang
asli.
1. Menjunjung adat Batak sebagai bagian dari kehidupan masyarakat
suku Batak.
2. Mengadakan pagelaran adat Batak Toba di sekolah-sekolah dan
universitas yang berisi perkenalan adat Batak termasuk
upacara-upacara terkait budaya Batak itu sendiri serta serangkaian
penampilan seni dan budaya khas Batak itu sendiri.
3. Mulai menghilangkan prinsip westernisme dan hedonisme.
4. Mempertahankan ciri khas budaya Batak khususnya dalam
penjamuan makanan dan tata dekorasi pelaminan pengantin, dan