PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU
YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Oleh:
Yunita Ayu Purbaningtyas J100141015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
vi MOTTO
Segala sesuatu yang telah ditakdirkan menjadi milikmu, sejauh apapun ia
pergi maka ia akan tetap kembali padamu (Purbaningtyas, 2014).
Karena hidup tidak hanya sekedar butuh sebuah janji, tetapi lebih kepada
bukti dan realisasi(Purbaningtyas, 2014).
Pasrah tidak selalu berarti menyerah, tapi lebih kepada perasaan berserah,
vii
PERSEMBAHAN
Pertama-tama ucapan syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT yang selalu memberikan limpahan nikmat tiada henti.
Untuk selanjutnya Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada :
1. Papa Yasto dan Mama Sri Nurhayati, dua orang yang sangat berjasa dalam
hidup saya, terimaksih untuk semuanya, segalanya yang telah kalian berikan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih untuk selalu menjadi orang tua yang hebat untuk anak-anakmu.
2. Adik ku Alfian Bagus Dwi Pamungkas, terimakasih untuk semua
kejahilannya, terimaksih untuk selalu menjadi adik laki-laki yang hebat untukku.
3. Sahabat saya Asri Yuni Vikasari, terimakasih untuk selalu jadi sahabat yang setia. Tak lupa juga teruntuk sahabat-sahabat seperjuangan sehidup semati saya yang selalu ada dalam susah senang perjuangan kuliah, yang selalu bersama sejak awal sampai saat ini, Ike Rosyam wardani S, Iradian Nastiti, Dea Linia Romadoni, Ayu Fajarningrum.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah Wassyukurilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya karena itulah penulis dapat
menyelesakan tugas Karya Tulis Ilmiah ini tentang “Penatalaksanaan Fisioterapi
Pada Kasus Cerebral Palsy Quadriplegi Tipe Ekstensi di Yayasan Sayap Ibu
Yogyakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai tugas akhir dan melengkapi
persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan
Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini saya mendapatkan
banyak sekali pengalaman dan pengetahuan. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh sebab itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Dr. Suwaji, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Isnaini Herawati, S. Fis. S.Pd, M.Sc selaku Ketua Program Studi
Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Ibu Umi Budi Rahayu, selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
5. Segenap Dosen Prodi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
ix
6. Papa, Mama, Adek , Kekasih dan keluarga besar yang senantiasa memberikan
dukungan, nasehat dan kasih sayang yang tulus.
7. Seluruh teman seperjuangan mahasiswa D III* Fisioterapi terima kasih
banyak atas semua dukungan dan kebersamaan yang kalian berikan.
8. Serta pihak – pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan
berguna sehingga menambah ilmu pengetahuan. Amin ya Robbalalamin. Penulis
meyakini bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Kritikan
dan saran dari pembaca akan sangat penulis harapkan guna sempurnanya
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Surakarta, Januari 2015
x
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY
SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU
YOGYAKARTA
( Yunita Ayu Purbaningtyas, 2014, hal)
ABSTRAK
Latar Belakang: cerebral palsy spastik quadriplegia adalah gangguan postur badan gangguan gerakan yang bersifat non progresif yang disebabkan oleh karena lesi atau perkembangan abnormal pada otak yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya yang ditandai dengan peningkatan reflex tendon, hiperkontraktilitas pada keempat ekstremitas dan klonus yang terjadi pada anggota gerak bawah. modalitas yang diberikan pada kondisi ini Terapi Latihan
passive exercise, latihan berguling, dan Nebulizer.
Tujuan: Untuk mengetahui manfaat pemberian modalitas terapi latihan dalam
mengurangi spastisitas, meningkatkan motorik kasar, serta manfaat
nebulizeruntuk mengurangi sputum.
Metode: Metode Fisioterapi yang digunakan dalam kasus tersebut yaitu dengan modalitas terapi latihan, serta nebulizer dan evaluasi dengan metode pengukuran spastisitas dengan skala Asworth, motorik kasar (GMFM), dan evaluasi keluarnya sputum.
Hasil: Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan hasil tidak adanya penurunan spastisitas, tidak mengalami peningkatkan kemampuan fungsional, dan keluarnya sputum.
Kesimpulan: Pada kasus tersebut modalitas terapi latihan passive exercise dan latihan berguling belum mampu mengurangi spastisitas dan meningkatkan motorik kasar serta meningkatkan kemampuan fungsional. Tetapi didapatkan hasil berupa keluarnya sputum dengan terapi nebulizer.
xi
PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN spastic quadriplegia cerebral palsy
TYPE EXTENSION YAYASAN SAYAB IBU IN YOGYAKARTA
( Yunita Ayu Purbaningtyas , 2014, for that matter)
ABSTRACT
Background : spastic quadriplegia cerebral palsy is a disorder of body posture disorders that are non- progressive movement that is caused by a lesion or abnormal development of the brain that are growing or unfinished growth characterized by increased tendon reflexes, hiperkontraktilitas of all four limbs and clonus which occurs in lower limbs. modalities are given on the condition of passive exercise therapy exercise, exercise rolled, and Nebulizer.
Objective : To determine the benefits of exercise therapy modalities in reducing spasticity, improve gross motor skills, as well as the benefits nebulizeruntuk reduce sputum.
Methods : The method used Physiotherapy in the case that the modalities of exercise, as well as the nebulizer and evaluation by the method of measurement of spasticity with Asworth scale, gross motor ( GMFM ), and the evaluation of sputum discharge.
Results : After 6 treatments showed no decrease spasticity, not good increase functional ability, and the release of sputum.
Conclusion : In the case of passive exercise modality therapy and exercise training has not been able to reduce spasticity roll and improve gross motor skills and improve functional ability . But the results obtained in the form of discharge sputum with nebulizer therapy.
xii DAFTAR ISI
HALAMAN LUAR ... ..i
HALAMAN DALAM……….ii
HALAMAN PENGESAHAN ... .iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... .iv
HALAMAN PERNYATAAN ... .v
MOTTO ... .vi
PERSEMBAHAN ... .vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN………..xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Laporan Kasus ... 4
D. Manfaat Laporan Kasus ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Deskripsi Kasus ... 6
B. Teknologi Intervensi Fisioterapi ... 16
xiii
A. Pengkajian Fisioterapi ... 20
B. Problematika Fisioterapi ... 29
C. Tujuan Fisioterapi ... 30
D. Pelaksanaan Fisioterapi ... 30
E. Evaluasi ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Hasil ... 32
B. Pembahasan ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46
A. Simpulan ... 46
B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
A. Laporan Status Klinik
B. Lembar Daftar Riwayat Hidup
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemeriksaan MMT ... 26
Tabel 3.2 Pemeriksaan derajat spastisitas dengan skala Asworth ... 27
Tabel 4.1 Evaluasi Spastisitas dengan Skala Asworth ... 32
Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Motorik Kasar ... 33
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Kemampuan Motorik Kasar dengan GMFM ... 38
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR SINGKATAN
CP Cerebral Palsy
GMFM Gross Motor Function Measurrement