• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tak Semua Berjuang di Penjara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tak Semua Berjuang di Penjara."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pikiran

Rakyat

o

Selasa

o

Rabu

o

Kamis

0

Jumat

8

9

10

11

23

24

25

26

OJun

OJul

0 Ags

123

17

18

19

OJan

OPeb

456 20 21 .Mar OApr 7 22 OMei

o

Sabtu

.

Minggu

12 13

@

15

16

27

28

29

30

31

OSep

OOkt

OHov

ODes

Tak Semua. Berujung

~~~::'"""""::::~~=

". .:-::~=

di Pe~jara

M

ENJADI jurnalis adalah 'Cita-citasejak keeil Ahmad M. Ramli. Meski akhirnya. tidak kesampaian karena menjadi dosen Fakultas Hokum Univer-sitas Padjadjaran, pakar hak atas kekayaan intelektual (HA-KI) dan cyber law itu tetap rajin menulis masalah hokum di su-rat kabar.

Menurut Kepala Badan Pem-binaan Hukum Nasional (BPHN) ini, masalah hukum terns berkembang. Namoo, ka-sus-kasus yang menghebohkan seperti' penjatuhan hukuman terhadap peneuri kakao, mem-buat BPHN perlu mengundang sejumlah pakar hukum pidana untuk sharing permasalahan dan solusi.

"Ke depan sanksi pidana se-harnsnya tidak selalu berujung pen jar a at au denda saja. Akan tetap~ hams dimoogkinkan juga pidana keIja sosial, misalnya 00-tuk sanksi maksimal dua tahun dan secara psikologis tenlakwa memenuhi syarat maka huku-mannya cukup keIja sosial. Jadi tidak ad a lagi pen jar a atau ku-rungan dijatuhkan pada ma-salah-masalah sepele yang ter-masuk tindak pidana ringan," tuturnya.

Menurut dia, hal paling fun-damental yang harns dilakukan terkait dengan hukum adalah membenahi sistem hokum yang ada agar menjadi lebih

demo-kratis dan melindungi hak asasi Apakah ad a per soalan

an-manusia. Berikut petikan wa- tarlembaga negara yang ada?

wancara wartawan Pildran Rak- Saya melihat persoalan

sig-yat, Yedi Supriadi dengan gu- nifikan karena antarlembaga

ne-ru besar termuda di Unpad ini. _

_

gara tid~ <Ea~r!~cara .tegas

_

Apa ha~nAnda terhac!.ap Saat ini hukum menjadi isu

utama di negeri ini bahkan

mengalahkan berbagai isu

pen-ting lainnya. Fenomena apa

yang sebenarnya tengah

terja-di saat ini?

lni adalah kenyataan setelah reformasi, sebagai dampak demokratisasi dan keterbukaan dari sisi penegakan hokum dan HAM. Hal ini sesungguhnya positif. Namun, harns segera dibarengi dengan pembenahan infrastruktur dan sistem hokum itu sendiri, termasuk mening-katkan edukasi untuk masya-rakat agar berbudaya dan cer<las hokum.

Apakah infrastruktur dan

sistem hukum saat ini kurang mendukung?

Begini, saat ini kita telah memiliki konstitusi yang jauh berbeda dengan UUD 1945yang dulu kita kenal. Perubahan ooD 1946 tidak sekadar me-namb.ahkan norma baru yang terkait dengan jaminan demo-kratisasi dan perlindungan HAM. Akan tetapi, di dalamnya juga mengubah secara ekstrem eksistensi lembaga-Iembaga ne- gara.Saatinimuneullembaga-lembaga negara barn berdasar-kan konstitusi, contohnya Mah-kamah Konstitusi. Di samping itu, lahir berbagai state

auxil-iary body lainnya, seperti komisi-komisi independen.

Kliping Humas Unpad 2010

--tata hubungannya. Tata htiliu-ngan benar-benar disandarkan pada 00 yang mengatur ma-sing-masing secara sektoral. Se-bagai contoh kewenangan Mah-kamah Agung diatur dalam 00, begitujuga kewenangan Komisi Yudisial diatur dalam 00. Aki-batnya, tidak mengherankan ji-ka ada tumpang tindih atau keti-~elasan kewenangan.

Apa solusinya?

Harns ada harmonisasi legis-lasi. Semua 00 yang mengatur kelembagaan negara diinven-tarisasi kemudian dibuat ma-triks kewenangannya dan kewe-nangan yang interseksi dihar-monisasi, sehingga tidak teIjadi lagi ada dua putusan dua lemba-ga tinggi nelemba-gara, seperti MA dan MK tentang pemilu yang lalu.

Upaya BPHN seperti apa?

BPHN sebagai kordinator Program Legislasi Nasional dari

.

pemerintah sudah melakukan

berbagai kajian tentang sistem hokum nasional kita, seperti im-plementasi amendemen konsti-tusi, tata hubungan antarlemba-ga, sistem pemidanaan, berba-gai respons terhadap rezim hu-kum barn seperti cyber crime, transaksi elektronik, dan lain-lain.

(2)

248 RUU tersebUt?

Ya tentu dapat diundangkan dalam waktu lima tahun ini. Kalau itu dapat dilakukan, kita dapat membenahi sistem hu-kum yang ada melalui mekanis. me legislasi. Di antaranya ROO tentang KUHP, ROO tentang KUHAP yang sud~ lama di-tunggu-tunggu.

Sistem pidana yang ada selain dapat menimbulkan teringlciui-nya rasa keadilan muncul juga dampaknya antara lain lembaga pemasyarakatan yangjadi

over-capacity. Ada penjara yang ka.

pasitasnya dua ratus diisi dela-pan ratus warga binaan yang stratanya sangat beragam, dari molai bramacorah sampai se-lebriti dan pejabat tinggi atau pejabat negara. Padahal, kita se-harusnya melindungi HAM me-reka. Bagaimana mungkin terp-idana yang asalnya adalah seo-rang intelektual yang beIjasa be-gitu besar, tetapi karena ketele-doran prosedur atau kebijakan yang secara doelmatigheid be-oar tetapi secara rechtmatigheid dianggap salah. Padahal, dia tidak mengambil sepeser pun uang dari hasil pelanggaran itu harns ditempatkan sarna den-gan bramacorah yang memang seumur-umur melakukan keja-hatan. Ke depan, harns diban-gun lapas khusus untuk men-gatasi hal semacam ini sehingga isu diskriminasi tidak disalahar-tikan.

Bagaimana dengan proses

beracaranya. sendiri, apakah harus dibenahi?

Tentu saja, karena beban pe-ngadilan juga sangat berat. Da-lam Kitab 00 Hukum Acara yang akan datang harns ada proses semacam no,yudicial,

artinya untuk perkara tindak pi-dana ringan tertentu tidak usah masuk ke pengadilan tetapi cu-kup selesai di kepolisian. Contoh

pelanggaran lalu lintas cukup

bayar denda sesuai tabel, tetapi

>~"""""'""""'=--jangan menyuap.

Anda optimistis terhadap

masa depan hukum negeri ini?

Ya harns optimistis, karena hampir semua negara majujuga pernah mengalami masa transisi seperti kita. Yang harus dipaha-mi, membangun hukum pas-careformasi tidak berarti berge-rak dari nol, karena semua pro-duk hukum masa lalu adalah re-tleksi keadaan dan rasa keadilan waktu itu. Kalau mau maju kita harns bergerak terns ke depan memperbaiki sistem. Oleh kare-na itu, saya paling tidak setuju dengan pemberlakuan asas retroaktif. Selain dapat melang-gar asas utama hukum pidana

nullum delictum sine poena lege poenale yang artinya tidak ada

satu pidana dapat dijatuhkan kecuali hukumnya telah ada lebih dolu, juga hanya akan membuat kita jalan di tempat dan menjadi tertawaan masya-rakat internasional.

Hukum memang lahir tidak lepas dari proses politik, tetapi setelah diundangkan produk itu menjadi legislasi yang harus di-patuhi, ditafsirkan berdasarkan sistem hukum bukan sistem atau penafsiran lain. Jika kita teIjebak pada perdebatan politik sementara supremasi hukum dikesampingkan, siap-siaplah menghadapi risiko kehilangan kepastian hukum, dan yang akan paling menderita adalah masyarakat.

Jadi masyarakatjuga harus

sadar hukum?

Tidak hanya sadar dan tahu hukum tetapi harns berbudaya daD.cerdas hukum. Masyarakat bukanlah penegak hukum. Oleh karena itu, tidak boleh ada main hakim sendiri. Namun, masya-rakat sesuai dengan 00 Keter-bukaan Informasi Publik berhak mengetahui dan memonitor pe-negakan hukum, jadilah masya-rakat cerdas hukum yang ikut berperan sebagai kontrol sosial agar supremasi hukum di negeri ini dapat ditegakkan. ***

(3)

NamaLengkap Prof.Dr.H.AhmadM.Ramli,S.H.,M.H.,EC.B.Aib.

Jabatan Kepala Badan Pembinaan HukumNa~ional TempatjTgI. Lehl. Bandung, 4 Juli 1961

Agama Islam Nama I.trl NiaAryita

Anak 1. Tasya Safiranita, S.H. '2. LuckyAhmadIIman

3. Relhan Ahmad Millaudy Rlwayat Pendldlkan

1. Sekolah Dasar Negeri Tikukur 2 Bandung, lulus tahun 1975 2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Bandung, luIus tahun 1978 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung Jurusan IPA, lulus

tahun 1981

4. Fakultas Hukum Universitas PadjadJaran Bandung, lulus tahun 1985

5. Program 5-2 Program Pascasa~ana Universitas Padjadjaran Bandung. BKUHukumInternasional, lulus tahun 1992 "

6. Doktor Program Studi IImu HukOm Intarnasional Program Pascasa~ana Universitas PadJadjaranBandung, lulus dengan predikat cum laude (1999)

7, Visiting Scholar Program & Sandwich Program, School of Law (Boalt Hall) University of California, Berkeley, USA (1997)

8. Certificate on Industrial Property Right, Japan Institute of Invention and Innovation, Tokyo, Japan (1996)

9. WIPO Training on Intellectual Property Right 1'1995\ [QA

YEOI SUPRIA04/"PR'

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui pandangan hukum dan akibat hukum yang ditimbulkan dari adanya transaksi jual beli secara elektronik

Apa saja fungsi-fungsi Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal) dalam tiap jenis kalimat yang terdapat dalam video buku ajar Redaktion-D..

dimana : ITP overlay = ITP kebutuhan – ITP eksisting ao = koefisien kekuatan relatif bahan yang digunakan untuk overlay ITP kebutuhan dihitung berdasarkan perhitungan kebutuhan

Diharapkan kepada pihak berwenang pembuat Undang-Undang untuk segera merevisi Undang-Undang Merek tahun 2001 agar memberikan penjelasan secara jelas bahwa suatu merek yang telah

Dikarenakan Iklan dan Promo Banyak sekali informan yang pada awalnya tidak sedang membutuhkan suatu barang, akan tetapi setelah melihat tulisan “ hot promo ” atau

Maksud dari studi ini adalah mengetahui sejauh mana daerah rambatan banjir pada hilir bendungan setelah dilakukan simulasi keruntuhan bendungan yang mana keluaran dari software

BPR Bank Jogja ini meliputi proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi telah dilakukan pengamatan kembali baik dari peneliti dan dari pihak Bank Jogja,

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berpedoman pada silabus. Adapun materi yang.. diajarkan pada siklus II pertemuan