• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 1949)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 1949)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3.2Gambar 3.2Gambar 3.2 Pertemuan wakil-wakil Indonesia,Gambar 3.2Gambar 3.2
Gambar 3.3Gambar 3.3Gambar 3.3 Dr. H.J. van Mook sedangGambar 3.3Gambar 3.3
Gambar 3.4Gambar 3.4Gambar 3.4 Suasana dalam KonfrensiGambar 3.4Gambar 3.4
Gambar 3.5Gambar 3.5Gambar 3.5 Sir AchibaldGambar 3.5Gambar 3.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang perkembangan seniman Indonesia tahun 1945-1949, peranan seniman dalam upaya mendukung perjuangan mempertahankan

UPACARA YANG DIPIMPIN OLEH GUBERNUR DIY SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO KE 10 / DIIKUTI PESERTA DARI 17 KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL / DINAS ATAU INSTANSI / DAN ELEMEN

Periode ketiga tahun 1973-1989 atas perintah atau restu Sultan Hamengku Buwono IX, melalui Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa yang saat itu dipimpin oleh Pangeran Benawa

Hubungan penelitian yang ditulis Mirawan (2012) dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sama-sama membahas Sultan Hamengku Buwono IX, namun fokus

Sikap yang ditunjukkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam VIII adalah bentuk integrasi nasional (menyatu)

para petinggi tentara Belanda yang berkedudukan di Indramayu. Berbagai macam cara dilancarkan pihak Belanda untuk melenyapkan perjuangan wong Dermayu, sebagai misal

dapat diperoleh untuk membantu peneliti dalam merekontruksi seputar peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang berkaitan dengan peranan Sri Sultan Hamengkubuwono

Pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII mengetok kawat kepada Presiden RI, menyatakan bahwa Daerah Kasultanan Yogyakarta dan Daerah