• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN HARTA BERSAMA PADA PERKAWINAN SUKU MELAYU DAN TIONGHOA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM ADAT MELAYU DAN HUKUM ISLAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN HARTA BERSAMA PADA PERKAWINAN SUKU MELAYU DAN TIONGHOA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM ADAT MELAYU DAN HUKUM ISLAM."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Berdasarkan Pasal 37 Undang-Undang Perkawinan dan Penjelasannya dijelaskan bahwa akibat suatu perceraian terhadap harta bersama bagi setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dari hukum apa dan mana yang akan digunakan para pihak untuk mengatur harta bersama. Pasal ini ternyata menimbulkan problem hukum pada pembagian harta bersama akibat perceraian pada perkawinan campuran antara orang Melayu dengan orang Tionghoa yang tunduk pada hukum yang berbeda. Bertolak dari fenomena di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah akibat hukum perceraian terhadap harta bersama pada perkawinan Suku Melayu dan Tionghoa berdasarkan Hukum Adat Melayu dan Hukum Islam? (2) Bagaimana pelaksanaan pembagian harta bersama akibat terjadinya perkawinan campuran dihubungkan dengan Hukum Adat Melayu dan Hukum Islam?

Metode penelitian yang digunakan penelitian yuridis normatif yang mengacu kepada norma-norma dan asas-asas hukum yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan di bidang hukum perkawinan. Jenis datanya menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknis analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis normatif kualitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa: (1) Konsekuensi atau akibat hukum perceraian terhadap harta bersama pada perkawinan campuran Suku Melayu dan orang Tionghoa diatur dalam Pasal 37 Undang-Undang Perkawinan yang menyatakan: “Bila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing.” Apabila dilihat dengan menggunakan Hukum Islam bila pihak suami istri beragama Islam maka pengaturan mengenai harta benda perkawinan menurut hukum Islam tidak mengenal harta bersama. Hukum Islam di bidang perkawinan merumuskan apabila terjadi perkawinan maka tidak membawa akibat apa-apa terhadap kekayaan masing-masing pihak. Berdasarkan Hukum Adat Melayu, harta yang diperoleh selama perkawinan dengan sendirinya akan menjadi harta syarikat (harta bersama). (2) Konsekuensi yuridis yang akan terjadi ketika konsep pembagian harta bersama diaplikasikan dalam perceraian antara Suku Melayu dan Orang Tionghoa yang secara jelas mengaturnya di dalam Hukum Adat, Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam, yaitu pembagian harta bersama harus berdasarkan hukum pada saat perkawinan dilakukan serta pembagian harta bersama secara adil.

(2)

iv ABSTRACT

Based on Article 37 of the Law on Marriage and the explanation is clear that as a result of a divorce on common property for each person may vary, depending on what the law and which will be used by the parties to organize joint property. This article turned out to cause problems of law on the division of joint property due to divorce in intermarriage between the Malays with the Chinese people who are subject to different laws. Departing from the above phenomenon, the problems in this research are: How does the legal consequences of divorce on the joint property in marriage Malay and Chinese by Malay Customary Law and Islamic Law? How is the implementation of the division of joint property due to intermarriage connected with Malay Customary Law and Islamic Law?

In this study, the authors use the normative juridical approach referred to the legal norms and principles stated in the regulation of legislation on the marriage law. Types of data using secondary data. Data collection techniques used are literature studies. Technical analysis in this study uses qualitative techniques normative analysis.

The results obtained from this study are that: The consequences of a divorce or legal consequences of the joint property on intermarriage ethnic Malays and the Chinese set out in Article 37 Marriage Law which states: "When the marriage broke up because of divorce, joint property is governed by the law of each other." When viewed using Islamic law if the couple is Muslim, the regulations on marital property according to Islamic law does not recognize joint property. Islamic law in the area of marriage formulate the case of a marriage it will not result in any of the wealth of each party. Based on Malay Customary Law, property acquired during the marriage by itself would become a reputable property (joint property). the juridical consequences that will occur when the concept of division of joint property in divorce applied between the Malays and the Chinese people are clearly set in Customary Law, the Marriage Law and the Islamic Law, namely the division of joint property must be based on the law at the time the marriage is done as well as a fair division of joint property.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri pangan dengan penerapan sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang

Apa saja faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha ternak sapi potong di daerah penelitian. Bagaimana strategi dalam pengembangan usaha

Sumber daya ikan merupakan sumber daya alam yang dapat pulih akan tetapi jika sumber daya alam tersebut akan terus tereksploitasi secara berlebihan ( overfishing ) yaitu

Melihat eksistensi Panggung Indie Medan dan keprofesionalan pengelolaan serta gaya musik yang ditampilkan didominasi band beraliran metal, maka penulis tertarik untuk membuat

About the interferometric coherences which were calculated for both channels and are depicted in Figure 4, the assumption was that it should follow the height changes of crops, in

Mother wants to make fried rice for a party.. She needs three ounces of salt and one kilogram of

Berikut ini diuraikan studi kasus penerapan sistem retikulasi ganda di beberapa Negara, yaitu USA, Jepang dan Australia (Vigneswaran and Sundaravadivel, 2004)..

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan nilai laju erosi lahan berdasarkan peta tata guna lahan tahun 2001, mengetahui bagaimana perbandingan hasil