PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL TERHADAP
HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN
BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X
SMA NEGERI 7 BINJAI
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
TIO RIA PASARIBU
NIM. 8136121030
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
ABSTRACT
Tio Ria Pasaribu, Reg 8136121030. The Effect of Instructional Strategy and The Style of Secuential Thinking on The Student Achievement in Reading Comprehension of French in Class X At SMA Negeri 7 Binjai. Thesis, Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan. 2015.
The objectives of this research are: (1) to know the student achievement in reading comprehension of French taught by PQ4R learning strategy was higher than the student achievement in reading comprehension of French taught by KWL; (2) to know the student achievement in reading comprehension of French having the style of abstrack secuential thinking was higher than the style of concrete secuential thinking; and (3) to know the interaction between instructional strategy and the style of secuential thinkingon the student achievement in reading comprehension of French.
The population of this research were The study population was all students of the class X IPS SMAN 7 Binjai of studying year 2014 / 2015 which consists of three classes with a total population of 139 people. Sampling was done by cluster random sampling amounted to 91 students consisting of 45 students of the class X IPS2 for PQ4R Learning Strategy and 46 students of the class X IPS3for KWL learning strategies. The experiment instruments used by evaluation of instructional. The experiment instruments used by evaluation of instructional in form of multiple choice test consist of 35 items with 4 answer options and coefisien reliability 0.9054. The normality test used Lilliefors and the homogenity test was Fisher test and Barlett test. The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two – ways at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test. While the instruments to measure the style of sequential thinking is adapted from DePorter and standardized to determine the classification of sequential thinking styles of students in each group of research subjects.
The result of the study showed : (1) the average of the students achievement taught by PQ4R learning strategies ̅ = 23.6 was higher than of the students achievement taught by KWL learning strategies ̅ = 21.37, with Fcount = 19.91 > F table = 3.96; (2) the average of the students achievement having abstract sequential thinking styles ̅ = 23.55 was higher than the average of the students achievement having concrete sequential thinking styles ̅ = 21.44 with Fcount = 18.52 > F table = 3.96, (3) there was an interaction between learning strategies and sequential thinking style on the student achievement in reading comprehension of French with Fcount = 84.47 > F table = 3.96.
ABSTRAK
Tio Ria Pasaribu, NIM. 8136121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan dan Gaya Berpikir Sekuensial Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Binjai. Tesis, Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan. 2015.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran KWL; (2) untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret; dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Binjai tahun akademik 2014/2015yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah keseluruhan populasi 139 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 91 siswa yang terdiri dari 45 siswa kelas X IPS2
yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran PQ4R dan 46 siswa kelas X IPS3 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran KWL. Instrumen penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 35 soal dengan koefisien reliabilitas 0,9054. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya berpikir sekuensial diadaptasi dari DePorter dan telah distandarisasi untuk mengetahui klasifikasi gaya berpikir sekuensial siswa pada setiap kelompok subjek penelitian.
Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ̅ = 23,6 lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar membaca bahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran KWL ̅ = 21,37 ,dengan Fhitung = 19,91 >
Ftabel = 3.96; (2) rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa
yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak ̅ = 23,55 lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret ̅ = 21,44 dengan Fhitung = 18,52 > Ftabel = 3.96, (3)
terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa dengan Fhitung =
84,47 > Ftabel = 3.96.
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Sekuensial Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMA
Negeri 7 Binjai” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri
Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah membantu demi ketuntasan tesis ini.
Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. sebagai pembimbing I yang
penuh kesabaran dan ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu
berarti bagi penulis, dan kepada Bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd.
sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan
yang begitu berarti.
Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Bapak Dr. Keysar Panjaitan,
M.Pd., dan Madame Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. yang masing-masing selaku
narasumber yang telah memberikan masukan dan koreksi serta arahan-arahan
untuk perbaikan tesis ini.
Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan
kepada Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Direktur dan Asisten
Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Ketua dan
Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti
perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan
Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.
Selanjutnya, Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak
Khaidir, S.Pd. selaku kepala SMA Negeri 7 Binjai yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 7 Binjai. Terimakasih
kepada para staf tata usaha SMA Negeri 7 Binjai atas petunjuk dan partisipasinya.
Terimakasih juga yang sebesar-besarnya kepada Madame Natalia Savianti Nain
S.Pd. yang telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di
kelas.
Terimakasih yang tak terhingga untuk Keluarga besar tercinta B.
Pasaribu/ T.D. br. Purba tercinta. Terimakasih untuk Papa, Mama, Kakak Tetty
Monica S.Pd., Abang Ipar Praka. Darwis Ependi Zega, Adik Tara Wati Pasaribu,
Adik Bhakti Octavin Pasaribu yang selalu ada untuk penulis baik kapanpun,
dimanapun, dan dalam kondisi apapun, yang telah memberikan dukungan serta
doa yang tulus kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga
menyelesaikan Program Magister di PPs Unimed.
Terimakasih juga untuk rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas
Negeri Medan Program Teknologi pendidikan khususnya Angkatan XXIII
Reguler A-2 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
Penulis mengucapkan terima kasih pula bagi semua pihak yang tidak
dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Semoga Tuhan yang Mahakuasa
membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap
semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan bagi dunia
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 15
A.KajianTeoretis ... 15
1. Hakikat hasil belajar membaca bahasa Prancis ... 15
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18
a. Strategi Pembelajaran PQ4R ... 25
b. Strategi Pembelajaran KWL ... 35
3. Hakikat Gaya Berpikir Sekuensial ... 40
a. Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 42
b. Gaya Berpikir Sekuensial Konkret... 43
B.Penelitian yang Relevan ... 46
C.Kerangka Berpikir ... 48
D.Hipotesis Penelitian ... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58
B. Populasi dan Sampel ... 58
C. Metode dan Desain Penelitian ... 59
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 61
1. Variabel Penelitian ... 61
2. Definisi Operasional Variabel ... 61
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 64
1. Prosedur Perlakuan ... 64
2. Pelaksanaan Perlakuan ... 65
F. Pengontrolan Perlakuan ... 70
1. Pengontrolan Validitas Internal ... 71
2. Pengontrolan Validitas Eksternal ... 72
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 72
1. Teknik Pengumpulan Data ... 72
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil belajar membaca untuk mata
pelajaran bahasa Prancis kelas X ... 6
Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran ... 21
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran PQ4R ... 31
Tabel 2.3 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran KWL ... 37
Tabel 2.4 Perbedaan antara strategi pembelajaran PQ4R dan strategi pembelajaran KWL ... 39
Tabel 2.5 Perbedaan Karakteristik Individu Yang Memiliki Gaya Sekuensial Abstrak Dan Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 45
Tabel 3.1 Sebaran populasi siswa kelas X Tahun ajaran 2014/2015 ... 58
Tabel 3.2 Kerangka Eksperimen Penelitian Faktorial 2x2 ... 59
Tabel 3.3 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 65
Tabel 3.4 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran KWL ... 68
Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 73
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Gaya Berpikir Sekuensial ... 74
Tabel 3.7 Format Baku untuk Mengukur Gaya Berpikir Sekuensial ... 75
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 77
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 80
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Nilai Validitas Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 82
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa yang Diajarkan
dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 90
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa yang Diajarkan
dengan Strategi Pembelajaran KWL ... 93
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa yang Memiliki
Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 96
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Memiliki
Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 98
Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Diajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R dan Memiliki
Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 101
Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Diajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R dan Memiliki
Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 103
Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar
Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang
Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran KWL dan
Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 106
Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Diajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran KWL & Memiliki
Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 108
Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 111
Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok
Sampel Strategi pembelajaran PQ4R Dan Strategi
Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok
Sampel Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak Dan Gaya
Berpikir Sekuensial Konkret ... 115
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok
Sampel Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berpikir
Sekuensial ... 116
Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa ... 117
Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 117
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Hasil PISA 2012 ... 5
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran PQ4R ... 91
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran
KWL ... 94
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa Dengan Gaya Berpikir Sekuensial
Abstrak ... 96
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa Dengan Gaya Berpikir Sekuensial
Konkret ... 99
Gambar 4.5 Histogram hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran PQ4R dan Memiliki Gaya Berpikir
Sekuensial Abstrak ... 101
Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran PQ4R dan Memiliki Gaya Berpikir
Sekuensial Konkret ... 104
Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Prancis Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran KWL dan Memiliki Gaya Berpikir
Sekuensial Abstrak ... 106
Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa
Pembelajaran KWL dengan Gaya Berpikir Sekuensial
Konkret ... 109
Gambar 4.9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 141
Lampiran 2 Pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 150
Lampiran 3 Pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran KWL ... 165
Lampiran 4 Dokumentasi Penerapan dengan Strategi Pembelajaran PQ4R pada mata pelajaran bahasa Prancis kelas X IPS 2 SMAN 7 Binjai ... 178
Lampiran 5 Dokumentasi Penerapan dengan Strategi Pembelajaran KWL pada mata pelajaran bahasa Prancis kelas X IPS 3 SMAN 7 Binjai ... 181
Lampiran 6 Tes Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 183
Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 191
Lampiran 8 Tes dan Kunci Jawaban Gaya Berpikir Sekuensial ... 192
Lampiran 9 Uji Coba Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa SMA ... 194
Lampiran 10 Hasil Tes Gaya Berpikir Sekuensial ... 198
Lampiran 11 Data Induk Hasil Belajar ... 199
Lampiran 12 Distribusi Frekuensi ... 202
Lampiran 13 Uji Kecederungan Data ... 226
Lampiran 14 Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa... 235
Lampiran 15 Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa ... 248
Lampiran 16 Pengujian Hipotesis ... 251
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Harapan dan upaya pemerintah mengenai tujuan pendidikan di Indonesia
telah ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional
Pendidikan (SNP) merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu. Untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu tersebut, melalui
PP. No. 19 Tahun 2005 pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi, Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan Pendidikan, dan juga Standar Penilaian Pendidikan.
Pembelajaran bahasa asing di Indonesia adalah salah satu hal yang penting
era globalisasi yang semakin tinggi. Pentingnya penguasaan berbagai bahasa
dalam berkomunikasi antar bangsa lain bertujuan untuk menyampaikan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada akhirnya lahirlah
globalisasi komunikasi yang dipengaruhi akan kebutuhan berbahasa untuk
mengkomunikasikan sesuatu hal yang dimiliki kepada bangsa atau Negara lain.
Dengan demikian semakin jelas bahwa penguasan bahasa asing merupakan
kebutuhan yang cukup mendesak pada saat ini, karena bahasa asing juga dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai bidang, seperti dunia pariwisata,
dunia kerja atau usaha, atau dunia pendidikan dalam hal pertukaran
siswa/mahasiswa atau peserta didik yang ingin melanjutkan studinya ke luar
negeri yang menuntut keahlian lain yaitu keahlian dalam berbahasa asing.
Salah satu pembelajaran bahasa asing di sekolah yaitu pembelajaran bahasa
Prancis. Pembelajaran bahasa Prancis sebenarnya mempunyai peran yang sangat
penting sesuai dengan Porcher (1995:5) menjelaskan bahwa kedudukan bahasa
Prancis di dunia international sebagai berikut: “Le français reste une des grandes
langues de diffusion internationale. La France demeure le pays qui consacre le
plus d’efforts à la promotion de sa langue et de sa culture”. Pernyataan tersebut
menjelaskan bahwa bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa terpenting dalam
perkembangan kemajuan dunia internasional dan Negara Prancis telah berusaha
untuk mempromosikan bahasa dan kebudayaannya baik di Negara-negara
francophone maupun di Negara-negara lainnya. Selain itu, bahasa Prancis adalah
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah,
mata pelajaran bahasa prancis teramasuk ke golongan peminatan bahasa dan
budaya. Mata pelajaran bahasa Prancis diajarkan sejak kelas X hingga kelas XII
pada semua jurusan. Dengan mempelajari bahasa Prancis, siswa diharapkan
mampu menguasai materi pembelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan baik
secara lisan maupun tulisan sehingga para siswa yang telah lulus dari SMA
diharapkan dapat berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan bahasa
tersebut dan memiliki pengetahuan dasar untuk belajar mendalami bahasa Prancis
pada perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seorang guru
dituntut supaya dapat mengembangkan kemampuan dirinya dalam hal
pengetahuan, keterampilan dan keahlian sehingga dapat mengajar dan
membimbing peserta didiknya semaksimal mungkin agar kompetensi dasar dari
proses pembelajaran dapat terpenuhi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
menetapkan pembelajaran bahasa Prancis di SMA ditargetkan agar siswa dapat
memiliki kemampuan berkomunikasi interpersonal, transaksional, dan fungsional
secara efektif; memiliki kemampuan memilih dan melaksanakan tindakan dan
strategi komunikasi secara lisan dan tulis; memiliki kemampuan menggunakan
bahasa dalam konteks sosiokultural sebagai wahana untuk penanaman nilai
karakter bangsa; menerapkan unsur-unsur kebahasaan secara akurat dan
mata pelajaran bahasa Perancis terdiri atas bahan yang berupa wacana lisan dan
tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan
sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum dan pekerjaan untuk melatih keempat
aspek kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis untuk dapat berkomunikasi secara sederhana.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23
Tahun 2006 telah menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan
Mata pelajaran untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik adalah (1)
Mendengarkan: Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan
dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga,
kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan; (2) Berbicara:
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan dialog
sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga,
kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan; (3) Membaca:
Memahami makna dalam wacana tertulis berbentuk paparan dan dialog sederhana
tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan
sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan ; (4) Menulis: Mengungkapkan
makna secara tertulis dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana
tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan
sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan.
Melalui penetapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dijelaskan
khususnya aspek membaca pemahaman di Indonesia yaitu agar peserta didik
mampu berkomunikasi secara sederhana baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Akan tetapi harapan mengenai tujuan pembelajaran dalam aspek membaca
pemahamanmasih jauh dari kenyataan. Hal itu terbukti dari hasil PISA 2012.
PISA (programme for International Student Assessment) merupakan studi yang
dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and
Development) tentang kemampuan matematika, pemahaman bacaan, dan sains
siswa berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. PISA pertama kali dilakukan
pada tahun 2000 dan kemudian dilakukan kembali setiap 3 tahun. Hasil PISA
banyak digunakan oleh negara-negara yang berpartisipasi untuk memperbaiki
kualitas dan kebijakan pendidikan masing-masing Negara yang berpartisipasi.
Pada PISA 2012 menunjukkan bahwa hasil kemampuan membaca pemahaman
siswa di Indonesia berada di peringkat ke-5 (lima) terbawah dari 65 negara seperti
yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
Gambar 1 Hasil PISA 2012
Hasil PISA 2012 tersebut merupakan bukti yang cukup kuat bahwa
kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki siswa di Indonesia masih
kurang. Meskipun kompetisi internasional ini disajikan dalam bentuk bahasa
Inggris, namun jika dikaitkan dengan bahasa Prancis, permasalahannya tentu tidak
jauh berbeda. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil belajar membaca pemahaman
bahasa Prancis siswa kelas X SMA Negeri 7 Binjai untuk tiga tahun terakhir yaitu
tahun pelajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 dapat dilihat pada Tabel
1.1 berikut:
Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil belajar membaca pemahaman untuk mata pelajaran bahasa Prancis kelas X
Tahun Pelajaran Semester I Semester II KKM
2010/2011 69 70 75
2011/2012 69 70 75
2012/2013 70 70 75
Sumber: SMA Negeri 7 Binjai
Dari hasil observasi pada bulan februari dengan guru bahasa Prancis di
SMA Negeri 7 Binjai diperoleh informasi permasalah rendahnya nilai hasil belajar
membaca pemahaman siswa disebabkan karena sebagian siswa beranggapan
bahwa mata pelajaran bahasa Prancis adalah mata pelajaran yang sulit disebabkan
pelajaran tersebut tergolong baru sehingga sering terabaikan dengan pelajaran
bahasa Inggris dan sebagian siswa lainnya khususnya siswa yang sudah duduk di
kelas XII berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Prancis tidak penting karena
tidak diujikan dalam Ujian Nasional (UN). Tetapi ada juga beberapa siswa yang
memiliki minat dan motivasi mempelajari bahasa Prancis karena ingin
Peningkatan proses pembelajaran bahasa Prancis di SMA Negeri 7 Binjai,
yang pada umumnya telah banyak dilakukan aktivitas pembelajaran yang
menunjang pemahaman dan peningkatan penguasaan bahasa Prancis seperti
latihan membaca, latihan menulis, menjawab soal-soal dari buku paket,
mendengar bahasa Prancis melalui tape recorder, dan mengucapkan bahasa
Prancis dengan benar, namun belum banyak menunjukkan peningkatan
penguasaan bahasa Prancis yang maksimal atau seperti yang diharapkan,
disebabkan fenomena yang banyak ditemukan dalam dunia pendidikan khususnya
dalam pembelajaran bahasa Prancis adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran tersebut, yang artinya bahwa proses belajar mengajar yang
diselenggarakan umumnya berbasis materi (content based). Dalam proses
pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan siswa
untuk menghapal informasi. Otak siswa dipaksa untuk memahami informasi yang
diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Yang
menjadi akibatnya adalah ketika anak lulus dari sekolah, mereka banyak yang
pintar namun hanya secara teoritis, akan tetapi mereka tidak dapat
mengaplikasikannya dalam arti mereka kurang praktek. Dalam pembelajaran
bahasa Prancis terlihat bahwa siswa hanya menguasai teori atau gramatik namun
pengucapan dan pemahaman dalam kalimat kurang dikuasai siswa.
Menurut Gagné and Briggs (1988:10-11) ada dua faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan dan kondisi lingkungan termasuk
strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran. Sehingga untuk
mengubah paradigma pembelajaran dari strategi yang biasa-biasa saja ke arah
yang lebih baik dalam rangka mencapai proses dan hasil belajar yang lebih baik
pula perlu menerapkan strategi lain seperti strategi pembelajaran PQ4R dan
strategi pembelajaran KWL.
Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Refleksi, Recite, and Review)
merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses
pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan pemahaman membaca
buku. Strategi Belajar PQ4R ini membantu pemindahan informasi baru dari
memori jangka pendek ke memori jangka panjang melalui penciptaan gabungan
dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Berdasarkan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqia Bibi berjudul Effect of PQ4R
Study Strategi in Scholastic Achievement of Secondary School Students in Punjab
menyatakan bahwa strategi PQ4R merupakan strategi yang efektif digunakan oleh
pengajar dalam proses pembelajaran membaca pemahaman di kelas. Disamping
strategi PQ4R sangat akurat dalam langkah-langkah pembelajarannya, strategi
tersebut juga dapat melatih siswa untuk membaca aktif, bukan membaca pasif
karena membaca pasif akan membentuk karakter saat bekerja nanti menjadi
seorang pekerja keras tapi lemah dalam ingatannya.
Strategi KWL (Known-Wanted-Learned) memberikan kepada siswa tujuan
membaca dengan bimbingan atau tuntunan dari guru. Strategi ini membantu
mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya dan dapat memperkuat
kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik. Siswa
juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri. Mohammad Hussein Hamdan
dalam penelitiannya yang berjudul KWL-Plus Effectiveness on Improving Reading
Comprehension of Tenth Graders of Jordanian Male Students berpendapat bahwa
strategi KWL sangat efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan
membaca pemahamansiswa. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris di Yordania
dianjurkan untuk mencoba strategi ini dalam pengajaran membaca pemahamandi
sekolah Yordania karena dengan menggunakan strategi KWL, siswa bisa tampil
lebih baik lagi dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan
tugas-tugas membaca pemahamanyang lebih menantang pada buku pelajaran bahasa
Inggris.
Selain itu agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan yang
diinginkan, seorang guru juga harus memahami karakteristik-karakteristik siswa
yang dihadapi. Dalam kajian ini, salah satu karakteristik siswa yang
mempengaruhi hasil belajar membaca pemahamanyaitu gaya berpikir sekuensial.
Gaya berpikir sekuensial ada 2 (dua) jenis yaitu gaya berpikir sekuensial konkret
dan gaya berpikir sekuensial abstrak.
Gaya berpikir sekuensial konkret memperhatikan dan mengingat detail
dengan lebih mudah, mengatur tugas dalam proses tahap demi tahap, dan berusaha
mencapai kesempurnaan. Mereka selalu memecahkan masalah, dan mengambil
yang teratur, linear, dan sekuensial. Bagi para sekuensial konkret, realitas terdiri
dari apa yang mereka ketahui melalui indra fisik mereka. Orang sekuensial
konkret selalu mengatur tugas-tugas menjadi proses tahap demi tahap dan
berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap tahap. Mereka
menyukai prosedur baku dan pengarahan.
Sedangkan realitas bagi gaya berpikir sekuensial abstrak adalah dunia
teori metafisis dan pemikiran abstrak. Mereka suka berpikir dalam konsep dan
menganalisis informasi. Proses berpikir mereka logis, rasional dan intelektual. Bentuk
aktivitas pemikir sekuensial abstrak adalah membaca, dan jika suatu proyek perlu
diteliti, mereka akan melakukannya dengan mendalam. Mereka ingin mengetahui
sebab-sebab di balik akibat dan memahami teori serta konsep.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi pembelajaran dan Gaya Berpikir
Sekuensial terhadap Hasil Belajar Membaca pemahamanBahasa Prancis
Siswa SMA Negeri 7 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka ada banyak
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar membaca pemahaman siswa. Hal
ini dapat ditinjau dari berbagai komponen proses belajar mengajar seperti siswa,
guru, sarana dan prasarana, strategi pembelajaran dan masih banyak komponen
yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penelitian yang dilakukan, maka dapat
yaitu : bagaimanakah strategi pembelajaran bahasa Prancis yang telah digunakan
di SMA selama ini? Bila ada strategi yang telah digunakan, bagaimanakah hasil
belajar membaca pemahaman siswa yang diperoleh dengan menggunakan strategi
pembelajaran tersebut? Lalu jika digunakan strategi pembelajaran yang berbeda,
apakah hasil belajar membaca pemahaman siswa yang diperoleh juga berbeda?
Jika dihubungkan dengan gaya berpikir sekuensial, apakah dengan gaya
berpikir sekuensial siswa yang berbeda akan mendapatkan hasil belajar membaca
pemahaman yang berbeda pula jika digunakan strategi pembelajaran yang
berbeda? Kemudian apakah strategi pembelajaran PQ4R cocok bagi siswa yang
memiliki gaya berpikir sekuensial konkret dan abstrak? Lalu apakah strategi
pembelajaran KWL cocok bagi siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial
konkret dan abstrak?
Dari segi hasil belajar pemahaman bacaan, apakah hasil belajar membaca
pemahamanbahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran
PQ4R lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis
siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran KWL? Lalu dari segi gaya
berpikir sekuensial, apakah siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak
akan memperoleh hasil belajar membaca pemahaman yang lebih tinggi bila
diajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R? Atau sebaliknya, apakah siswa
yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret akan memperoleh hasil belajar
membaca pemahaman yang lebih tinggi bila diajarkan dengan strategi
pembelajaran PQ4R dengan strategi pembelajaran KWL yang cocok digunakan
bagi siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial yang berbeda?
C. Pembatasan Masalah
Untuk dapat memberi ruang lingkup yang jelas dan memperdalam
pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini yakni:
(1) strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran PQ4R dan
strategi pembelajaran KWL; (2) karakteristik siswa dibatasi pada gaya berpikir
sekuensial abstrak dan gaya berpikir sekuensial konkret; (3) hasil belajar
membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada hasil
belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran KWL?
2. Apakah siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak memperoleh
hasil belajar membaca pemahaman yang lebih tinggi daripada siswa yang
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir
sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada
hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran KWL.
2. Untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa
yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi daripada hasil
belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya
berpikir sekuensial konkret.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir
sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoretis dan praktis. Manfaat teoretis penelitian ini antara lain adalah: (1)
untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan penguasaan
keterampilan siswa dalam membaca pemahaman perkenalan kehidupan di sekolah
dalam bahasa Prancis dan menambah wawasan mengenai strategi pembelajaran
pembahasan mengenai gaya berpikir sekuensial siswa, (2) sumbangan pemikiran
dan bahan acuan bagi seluruh komponen pendidikan bangsa, baik guru, pengelola,
pengembang, lembaga penelitian maupun peneliti selanjutnya yang ingin
mengkaji secara lebih mendalam tentang interaksi antara strategi pembelajaran
dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa
Prancis siswa di sekolah.
Manfaat praktisnya adalah hasil penelitian ini akan memperluas wawasan
bagi pengambil kebijakan yang terlibat langsung dengan hasil penelitian ini
terhadap penyusunan strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa
Prancis yang diperuntukkan sebagai perolehan hasil belajar membaca pemahaman
siswa dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi guru bahasa Prancis
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, serta bermanfaat sebagai sumbangan
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut :
Pertama, rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi dari pada rata-rata
hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran KWL. Dengan demikian strategi pembelajaran PQ4R lebih
efektif diterapkan dalam pembelajaran bahasa Prancis guna meningkatkan hasil
belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.
Kedua, rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa
dengan gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa dengan gaya
berpikir sekuensial konkret.
Ketiga, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya
berpikir sekuensial dimana siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak lebih
tepat diajarkan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R, sedangkan siswa
dengan gaya berpikir sekuensial konkret lebih tepat diajarkan dengan strategi
pembelajaran KWL.
B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
bahasa Prancis. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk
meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa. Hal ini
dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya
dapat membawa keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.
Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran yang kurang
tepat maka tentu akan berakibat berkurangnya pula partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil
belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa lebih tinggi dengan
menggunakan strategi pembelajaran PQ4R dari pada strategi pembelajaran KWL.
Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran PQ4R lebih efektif untuk
meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa, karena
dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran PQ4R, siswa
cenderung untuk lebih banyak mengetahui tentang cara membimbing dan
konseling siswa di SMA sehingga memudahkan penguasaan materi tentang
membaca pemahaman bahasa Prancis.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap
hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa kepada guru untuk
melaksanakan strategi pembelajaran PQ4R. Dengan menggunakan strategi
pembelajaran PQ4R diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi
siswa dalam belajar dan meningkatkan partisipasi aktif siswa terhadap mata
pelajaran Bahasa Prancis di SMA dan dapat menciptakan suasana yang lebih
strategi pembelajaran PQ4R maka guru harus terlebih dahulu dituntut menguasai
tahapan-tahapan yang terdapat dalam strategi pembelajaran PQ4R.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya berpikir sekuensial
siswa berpengaruh terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis
siswa. Siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak mempunyai hasil belajar
yang tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya berpikir
sekuensial konkret. Siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak memiliki
karakteristik cara berpikir yang kritis dan tajam sehingga lebih mudah memahami
bahan bacaan. Dengan demikian konsekuensinya apabila siswa dengan gaya
berpikir sekuensial abstrak maka akan maksimal pula pencapaian hasil belajar
membaca pemahaman bahasa Prancis siswanya, sebaliknya berbeda dengan yang
terjadi pada siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret tingkat
pencapaian belajarnya kurang maksimal.
Konsekuensi logis dari pengaruh gaya berpikir sekuensial terhadap hasil
belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswaberimplikasi pada guru mata
pelajaran bahasa Prancis untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam
menentukan gaya berpikir sekuensial. Apabila gaya berpikir sekuensial siswa
dapat dikelompokkan maka guru mata pelajaran dapat menerapkan
rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan gaya berpikir sekuensial siswa.
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi
pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca
pemahaman bahasa Prancis siswa. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan
PQ4R secara rata-rata mempunyai hasil belajar membaca pemahaman bahasa
Prancis siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran KWL. Sedangkan bagi siswa dengan gaya berpikir sekuensial
konkret secara rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih rendah dibandingkan
dengan rata-rata siswa yang diajarkankan menggunakan strategi pembelajaran
KWL. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran PQ4R lebih
tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik yang memiliki Gaya
Berpikir Sekuensial Abstrak, sedangkan strategi pembelajaran KWL lebih tepat
digunakan bagi siswa dengan karakteristik gaya berpikir sekuensial konkret.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswadipengaruhi oleh strategi
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan gaya berpikir sekuensial yang
dimiliki siswa. Dalam hal ini guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan
berarti untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis
siswa itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan gaya
berpikir sekuensial perlu menjadi perhatian sekaligus.
Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan gaya berpikir
sekuensial berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat
memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi
pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini
terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa
.
C. Saran-Saran
Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah
disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Guru sebagai perancang pembelajaran disarankan memperhatikan gaya
berpikir sekuensial dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian
guru dapat menetapkan strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk
dilaksanakan karena strategi pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial
merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan memengaruhi hasil
belajar.
2. Guru dalam kegiatan pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran
PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Prancis, karena
strategi pembelajaran PQ4R memberikan hasil yang lebih tinggi dalam mata
pelajaran bahasa Prancis dibandingkan dengan strategi pembelajaran KWL.
3. Kepada peneliti lain disarankan untuk menerapkan strategi pembelajaran PQ4R
dan pembelajaran KWL pada mata pelajaran lainnya yang sesuai guna
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
---. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Center teacher and learning. (2010). Instruction AT FSU: a guide to teaching and learning practices. Florida: The florida state university.
Conny, Semiawan, R. 2003. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa di Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia
Delly Anne. Buku bahasa Prancis kelas X. Jakarta : Tunas Melati
Deporter, Bobbi dan Mike H. 2009. Quantum Learning. Bandung: Kaifa
Dick. W & Carey. L. 2005. The Systematic Design of Instruction ( 6 th Ed), Pearson
USA
Djamarah, Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Dzaki, Muhammad Faiq. 2009. Aktifitas Belajar pada Model Pembelajaran
Kooperatif.(online).http://www.muhammadfaiqdzaki.blogspot.com/downl oad/kooperatif/htm . (tgl.5 Maret 2015)
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fraenkel, Jack R and Norman E. Wallen. 2008. How to Design and Evaluate
Research in Education. New York: McGraw-Hil Companies
Gagné, R. M., Briggs, L. J. B. dan Wager W. W. 1992. Principles of Instructional Design. Fourth Edition, For Worth. Harcourt Brace: Jovanovich College Publisher
Grabe, William and Fredericka L. Stoller. 2011. Teaching and Researching
Reading. New York: Pearson Education Limited
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Himber, Celine. 2006. Le Mag Méthode deFrançais Paris : Hachette.
Karsana, Ano. 1986. Hasil belajar membaca, Jakarta: Karunika.
Logsdon,A. 2007. Strategy to Improve Reading Comprehension and Retention.
[Online],tersedia:http://www.learningdisabilities.about.com/od/instructional
materials/a/pq4rstrategy.htm. [15 Maret,2015]
Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Merrill, M.D. (1979.) Paradigms for psychomotor instruction, In M.D. Merrill
(Ed). Instructional design: Readings, Englkewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta:
Kencana
Mohammad Hussein Hamdan. 2014. KWL-Plus Effectiveness on Improving
Reading Comprehension of Tenth Graders of Jordanian Male Students
(http://ojs.academypublisher.com/index.php/tpls/article/viewFile/tpls041122 782288/10405 diakses pada tanggal 13 April 2015)
Nurgiyantoro, Burhan. 1997. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE.
Ogle, Donna.1986. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar. Jakarta: BumiAksara.
Pebri, Prianda. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berpikir
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas Vii Smp Negeri 29 Medan Tahun Ajaran 2010/2011. Tesis. Unimed
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
(https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf diakses pada tanggal 12 April 2015)
(http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2009/04/SKL_MSPEL_SMA_MA.pdf diakses pada tanggal 12 April 2015)
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah
(http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Permen%20No mor%2064%20Tahun%202014.pdf diakses pada tanggal 12 April 2015)
PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan
(http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf diakses pada tanggal 11 April 2015)
Porcher, L. 1995. Le Français Langue Étrangère Emergence et Enseignement
d’une Discipline. Paris: Hachette.
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara
Rifa’i, Ahmad dan Chatarina Tri Ani. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Unnes Press
Ruqia Bibi. 2011. Effect of PQ4R Study Strategi in Scholastic Achievement of Secondary School Students in Punjab
(Pakistan)(http://www.languageinindia.com/dec2011/ruquiabibischolasticfi nal.pdf diakses pada tanggal 13 April 2015)
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Santoso,Puji. dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Universitas Terbuka
Schmeck, Ronald R. 1988. Perspectives on Individual Differences: Learning
Strategies and Learning Styles. New York: Springer Science
Seels, B. B., & Richey, R. C. 1994. Teknologi pendidikan definisi dan kawasanya. Washington DC: Association for Educational Communications and
Technology.
Setijadi. 1986. Defenisi teknologi pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Smaldino, Sharon E, James D, Robert H dan Michael M. (2005). Instructional
Technology and media for learning. Edisi:8. Pearson Merril Prentice Hall. Ohio.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Suparman, Atwi. 2012. Desain instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suryabrata, Sumardi. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. Bumi aksara
Tarigan, H.G. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung
Thomas, E. L. & Robinson, H. A. 1972. Improving Reading in Every Class: A sourcebook for teachers. Boston.
(http://www.une.edu/cas/lac/learning/pdf/pq4r.pdf (diakses pada tanggal 12
April 2015).
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme.
Surabaya: Prestasi Pustaka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Wawryk, Lynne, Gina Harrison, and Bill Prentice. 2004. Teaching Students with
Reading Difficulties and Disabilities; A guide for Educators.
Wena, M. 2013. Strategi pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi aksara
Winataputra, Udin S., dkk.. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview-FR.pdf diakses pada tanggal 11 April 2015
http://politik.kompasiana.com/2012/11/20/mengenal-enam-bahasa-resmi-pbb-504304.html diakses pada tanggal 11 April 2015