• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN DAN GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN DAN GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BINJAI."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

GAYA BERPIKIR SEKUENSIAL TERHADAP

HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN

BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X

SMA NEGERI 7 BINJAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

TIO RIA PASARIBU

NIM. 8136121030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

Tio Ria Pasaribu, Reg 8136121030. The Effect of Instructional Strategy and The Style of Secuential Thinking on The Student Achievement in Reading Comprehension of French in Class X At SMA Negeri 7 Binjai. Thesis, Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan. 2015.

The objectives of this research are: (1) to know the student achievement in reading comprehension of French taught by PQ4R learning strategy was higher than the student achievement in reading comprehension of French taught by KWL; (2) to know the student achievement in reading comprehension of French having the style of abstrack secuential thinking was higher than the style of concrete secuential thinking; and (3) to know the interaction between instructional strategy and the style of secuential thinkingon the student achievement in reading comprehension of French.

The population of this research were The study population was all students of the class X IPS SMAN 7 Binjai of studying year 2014 / 2015 which consists of three classes with a total population of 139 people. Sampling was done by cluster random sampling amounted to 91 students consisting of 45 students of the class X IPS2 for PQ4R Learning Strategy and 46 students of the class X IPS3for KWL learning strategies. The experiment instruments used by evaluation of instructional. The experiment instruments used by evaluation of instructional in form of multiple choice test consist of 35 items with 4 answer options and coefisien reliability 0.9054. The normality test used Lilliefors and the homogenity test was Fisher test and Barlett test. The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two – ways at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test. While the instruments to measure the style of sequential thinking is adapted from DePorter and standardized to determine the classification of sequential thinking styles of students in each group of research subjects.

The result of the study showed : (1) the average of the students achievement taught by PQ4R learning strategies ̅ = 23.6 was higher than of the students achievement taught by KWL learning strategies ̅ = 21.37, with Fcount = 19.91 > F table = 3.96; (2) the average of the students achievement having abstract sequential thinking styles ̅ = 23.55 was higher than the average of the students achievement having concrete sequential thinking styles ̅ = 21.44 with Fcount = 18.52 > F table = 3.96, (3) there was an interaction between learning strategies and sequential thinking style on the student achievement in reading comprehension of French with Fcount = 84.47 > F table = 3.96.

(6)

ABSTRAK

Tio Ria Pasaribu, NIM. 8136121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan dan Gaya Berpikir Sekuensial Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Binjai. Tesis, Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan. 2015.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran KWL; (2) untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret; dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Binjai tahun akademik 2014/2015yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah keseluruhan populasi 139 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 91 siswa yang terdiri dari 45 siswa kelas X IPS2

yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran PQ4R dan 46 siswa kelas X IPS3 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran KWL. Instrumen penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 35 soal dengan koefisien reliabilitas 0,9054. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya berpikir sekuensial diadaptasi dari DePorter dan telah distandarisasi untuk mengetahui klasifikasi gaya berpikir sekuensial siswa pada setiap kelompok subjek penelitian.

Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ̅ = 23,6 lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar membaca bahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran KWL ̅ = 21,37 ,dengan Fhitung = 19,91 >

Ftabel = 3.96; (2) rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa

yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak ̅ = 23,55 lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret ̅ = 21,44 dengan Fhitung = 18,52 > Ftabel = 3.96, (3)

terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa dengan Fhitung =

84,47 > Ftabel = 3.96.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya

begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Sekuensial Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMA

Negeri 7 Binjai” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri

Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua

pihak yang telah membantu demi ketuntasan tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya

kepada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. sebagai pembimbing I yang

penuh kesabaran dan ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu

berarti bagi penulis, dan kepada Bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd.

sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan

yang begitu berarti.

Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan

kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Bapak Dr. Keysar Panjaitan,

M.Pd., dan Madame Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. yang masing-masing selaku

narasumber yang telah memberikan masukan dan koreksi serta arahan-arahan

untuk perbaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan

kepada Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Direktur dan Asisten

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Ketua dan

Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah

memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti

perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan

(8)

Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.

Selanjutnya, Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak

Khaidir, S.Pd. selaku kepala SMA Negeri 7 Binjai yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 7 Binjai. Terimakasih

kepada para staf tata usaha SMA Negeri 7 Binjai atas petunjuk dan partisipasinya.

Terimakasih juga yang sebesar-besarnya kepada Madame Natalia Savianti Nain

S.Pd. yang telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di

kelas.

Terimakasih yang tak terhingga untuk Keluarga besar tercinta B.

Pasaribu/ T.D. br. Purba tercinta. Terimakasih untuk Papa, Mama, Kakak Tetty

Monica S.Pd., Abang Ipar Praka. Darwis Ependi Zega, Adik Tara Wati Pasaribu,

Adik Bhakti Octavin Pasaribu yang selalu ada untuk penulis baik kapanpun,

dimanapun, dan dalam kondisi apapun, yang telah memberikan dukungan serta

doa yang tulus kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga

menyelesaikan Program Magister di PPs Unimed.

Terimakasih juga untuk rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas

Negeri Medan Program Teknologi pendidikan khususnya Angkatan XXIII

Reguler A-2 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

Penulis mengucapkan terima kasih pula bagi semua pihak yang tidak

dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Semoga Tuhan yang Mahakuasa

membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap

semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan bagi dunia

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 15

A.KajianTeoretis ... 15

1. Hakikat hasil belajar membaca bahasa Prancis ... 15

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18

a. Strategi Pembelajaran PQ4R ... 25

b. Strategi Pembelajaran KWL ... 35

3. Hakikat Gaya Berpikir Sekuensial ... 40

a. Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 42

b. Gaya Berpikir Sekuensial Konkret... 43

B.Penelitian yang Relevan ... 46

C.Kerangka Berpikir ... 48

D.Hipotesis Penelitian ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

(10)

B. Populasi dan Sampel ... 58

C. Metode dan Desain Penelitian ... 59

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 61

1. Variabel Penelitian ... 61

2. Definisi Operasional Variabel ... 61

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 64

1. Prosedur Perlakuan ... 64

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 65

F. Pengontrolan Perlakuan ... 70

1. Pengontrolan Validitas Internal ... 71

2. Pengontrolan Validitas Eksternal ... 72

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 72

1. Teknik Pengumpulan Data ... 72

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 72

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil belajar membaca untuk mata

pelajaran bahasa Prancis kelas X ... 6

Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran ... 21

Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran PQ4R ... 31

Tabel 2.3 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran KWL ... 37

Tabel 2.4 Perbedaan antara strategi pembelajaran PQ4R dan strategi pembelajaran KWL ... 39

Tabel 2.5 Perbedaan Karakteristik Individu Yang Memiliki Gaya Sekuensial Abstrak Dan Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 45

Tabel 3.1 Sebaran populasi siswa kelas X Tahun ajaran 2014/2015 ... 58

Tabel 3.2 Kerangka Eksperimen Penelitian Faktorial 2x2 ... 59

Tabel 3.3 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 65

Tabel 3.4 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran KWL ... 68

Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 73

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Gaya Berpikir Sekuensial ... 74

Tabel 3.7 Format Baku untuk Mengukur Gaya Berpikir Sekuensial ... 75

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 77

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 80

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Nilai Validitas Tes Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 82

(12)

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa yang Diajarkan

dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 90

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa yang Diajarkan

dengan Strategi Pembelajaran KWL ... 93

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa yang Memiliki

Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 96

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Memiliki

Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 98

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Diajarkan

Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R dan Memiliki

Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 101

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Diajarkan

Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R dan Memiliki

Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 103

Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar

Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang

Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran KWL dan

Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 106

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Bahasa Prancis Siswa Yang Diajarkan

Dengan Strategi Pembelajaran KWL & Memiliki

Gaya Berpikir Sekuensial Konkret ... 108

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 111

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok

Sampel Strategi pembelajaran PQ4R Dan Strategi

(13)

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok

Sampel Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak Dan Gaya

Berpikir Sekuensial Konkret ... 115

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok

Sampel Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berpikir

Sekuensial ... 116

Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa ... 117

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 117

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Hasil PISA 2012 ... 5

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi

Pembelajaran PQ4R ... 91

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi

Pembelajaran

KWL ... 94

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa Dengan Gaya Berpikir Sekuensial

Abstrak ... 96

Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa Dengan Gaya Berpikir Sekuensial

Konkret ... 99

Gambar 4.5 Histogram hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi

Pembelajaran PQ4R dan Memiliki Gaya Berpikir

Sekuensial Abstrak ... 101

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa yang Diajarkan dengan Strategi

Pembelajaran PQ4R dan Memiliki Gaya Berpikir

Sekuensial Konkret ... 104

Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

Prancis Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran KWL dan Memiliki Gaya Berpikir

Sekuensial Abstrak ... 106

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa

(15)

Pembelajaran KWL dengan Gaya Berpikir Sekuensial

Konkret ... 109

Gambar 4.9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 141

Lampiran 2 Pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 150

Lampiran 3 Pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran KWL ... 165

Lampiran 4 Dokumentasi Penerapan dengan Strategi Pembelajaran PQ4R pada mata pelajaran bahasa Prancis kelas X IPS 2 SMAN 7 Binjai ... 178

Lampiran 5 Dokumentasi Penerapan dengan Strategi Pembelajaran KWL pada mata pelajaran bahasa Prancis kelas X IPS 3 SMAN 7 Binjai ... 181

Lampiran 6 Tes Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 183

Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Membaca Pemahaman Bahasa Prancis ... 191

Lampiran 8 Tes dan Kunci Jawaban Gaya Berpikir Sekuensial ... 192

Lampiran 9 Uji Coba Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa SMA ... 194

Lampiran 10 Hasil Tes Gaya Berpikir Sekuensial ... 198

Lampiran 11 Data Induk Hasil Belajar ... 199

Lampiran 12 Distribusi Frekuensi ... 202

Lampiran 13 Uji Kecederungan Data ... 226

Lampiran 14 Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa... 235

Lampiran 15 Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Prancis Siswa ... 248

Lampiran 16 Pengujian Hipotesis ... 251

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Harapan dan upaya pemerintah mengenai tujuan pendidikan di Indonesia

telah ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional

Pendidikan (SNP) merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang

bermutu. Untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu tersebut, melalui

PP. No. 19 Tahun 2005 pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi, Standar Kompetensi

Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar

Pembiayaan Pendidikan, dan juga Standar Penilaian Pendidikan.

Pembelajaran bahasa asing di Indonesia adalah salah satu hal yang penting

(18)

era globalisasi yang semakin tinggi. Pentingnya penguasaan berbagai bahasa

dalam berkomunikasi antar bangsa lain bertujuan untuk menyampaikan

kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada akhirnya lahirlah

globalisasi komunikasi yang dipengaruhi akan kebutuhan berbahasa untuk

mengkomunikasikan sesuatu hal yang dimiliki kepada bangsa atau Negara lain.

Dengan demikian semakin jelas bahwa penguasan bahasa asing merupakan

kebutuhan yang cukup mendesak pada saat ini, karena bahasa asing juga dapat

dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai bidang, seperti dunia pariwisata,

dunia kerja atau usaha, atau dunia pendidikan dalam hal pertukaran

siswa/mahasiswa atau peserta didik yang ingin melanjutkan studinya ke luar

negeri yang menuntut keahlian lain yaitu keahlian dalam berbahasa asing.

Salah satu pembelajaran bahasa asing di sekolah yaitu pembelajaran bahasa

Prancis. Pembelajaran bahasa Prancis sebenarnya mempunyai peran yang sangat

penting sesuai dengan Porcher (1995:5) menjelaskan bahwa kedudukan bahasa

Prancis di dunia international sebagai berikut: “Le français reste une des grandes

langues de diffusion internationale. La France demeure le pays qui consacre le

plus d’efforts à la promotion de sa langue et de sa culture”. Pernyataan tersebut

menjelaskan bahwa bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa terpenting dalam

perkembangan kemajuan dunia internasional dan Negara Prancis telah berusaha

untuk mempromosikan bahasa dan kebudayaannya baik di Negara-negara

francophone maupun di Negara-negara lainnya. Selain itu, bahasa Prancis adalah

(19)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah,

mata pelajaran bahasa prancis teramasuk ke golongan peminatan bahasa dan

budaya. Mata pelajaran bahasa Prancis diajarkan sejak kelas X hingga kelas XII

pada semua jurusan. Dengan mempelajari bahasa Prancis, siswa diharapkan

mampu menguasai materi pembelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan baik

secara lisan maupun tulisan sehingga para siswa yang telah lulus dari SMA

diharapkan dapat berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan bahasa

tersebut dan memiliki pengetahuan dasar untuk belajar mendalami bahasa Prancis

pada perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seorang guru

dituntut supaya dapat mengembangkan kemampuan dirinya dalam hal

pengetahuan, keterampilan dan keahlian sehingga dapat mengajar dan

membimbing peserta didiknya semaksimal mungkin agar kompetensi dasar dari

proses pembelajaran dapat terpenuhi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

menetapkan pembelajaran bahasa Prancis di SMA ditargetkan agar siswa dapat

memiliki kemampuan berkomunikasi interpersonal, transaksional, dan fungsional

secara efektif; memiliki kemampuan memilih dan melaksanakan tindakan dan

strategi komunikasi secara lisan dan tulis; memiliki kemampuan menggunakan

bahasa dalam konteks sosiokultural sebagai wahana untuk penanaman nilai

karakter bangsa; menerapkan unsur-unsur kebahasaan secara akurat dan

(20)

mata pelajaran bahasa Perancis terdiri atas bahan yang berupa wacana lisan dan

tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan

sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum dan pekerjaan untuk melatih keempat

aspek kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis untuk dapat berkomunikasi secara sederhana.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23

Tahun 2006 telah menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan

Mata pelajaran untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan

sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik adalah (1)

Mendengarkan: Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan

dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga,

kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan; (2) Berbicara:

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan dialog

sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga,

kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan; (3) Membaca:

Memahami makna dalam wacana tertulis berbentuk paparan dan dialog sederhana

tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan

sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan ; (4) Menulis: Mengungkapkan

makna secara tertulis dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana

tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan

sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan pekerjaan.

Melalui penetapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dijelaskan

(21)

khususnya aspek membaca pemahaman di Indonesia yaitu agar peserta didik

mampu berkomunikasi secara sederhana baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Akan tetapi harapan mengenai tujuan pembelajaran dalam aspek membaca

pemahamanmasih jauh dari kenyataan. Hal itu terbukti dari hasil PISA 2012.

PISA (programme for International Student Assessment) merupakan studi yang

dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and

Development) tentang kemampuan matematika, pemahaman bacaan, dan sains

siswa berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. PISA pertama kali dilakukan

pada tahun 2000 dan kemudian dilakukan kembali setiap 3 tahun. Hasil PISA

banyak digunakan oleh negara-negara yang berpartisipasi untuk memperbaiki

kualitas dan kebijakan pendidikan masing-masing Negara yang berpartisipasi.

Pada PISA 2012 menunjukkan bahwa hasil kemampuan membaca pemahaman

siswa di Indonesia berada di peringkat ke-5 (lima) terbawah dari 65 negara seperti

yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Gambar 1 Hasil PISA 2012

(22)

Hasil PISA 2012 tersebut merupakan bukti yang cukup kuat bahwa

kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki siswa di Indonesia masih

kurang. Meskipun kompetisi internasional ini disajikan dalam bentuk bahasa

Inggris, namun jika dikaitkan dengan bahasa Prancis, permasalahannya tentu tidak

jauh berbeda. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil belajar membaca pemahaman

bahasa Prancis siswa kelas X SMA Negeri 7 Binjai untuk tiga tahun terakhir yaitu

tahun pelajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 dapat dilihat pada Tabel

1.1 berikut:

Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil belajar membaca pemahaman untuk mata pelajaran bahasa Prancis kelas X

Tahun Pelajaran Semester I Semester II KKM

2010/2011 69 70 75

2011/2012 69 70 75

2012/2013 70 70 75

Sumber: SMA Negeri 7 Binjai

Dari hasil observasi pada bulan februari dengan guru bahasa Prancis di

SMA Negeri 7 Binjai diperoleh informasi permasalah rendahnya nilai hasil belajar

membaca pemahaman siswa disebabkan karena sebagian siswa beranggapan

bahwa mata pelajaran bahasa Prancis adalah mata pelajaran yang sulit disebabkan

pelajaran tersebut tergolong baru sehingga sering terabaikan dengan pelajaran

bahasa Inggris dan sebagian siswa lainnya khususnya siswa yang sudah duduk di

kelas XII berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Prancis tidak penting karena

tidak diujikan dalam Ujian Nasional (UN). Tetapi ada juga beberapa siswa yang

memiliki minat dan motivasi mempelajari bahasa Prancis karena ingin

(23)

Peningkatan proses pembelajaran bahasa Prancis di SMA Negeri 7 Binjai,

yang pada umumnya telah banyak dilakukan aktivitas pembelajaran yang

menunjang pemahaman dan peningkatan penguasaan bahasa Prancis seperti

latihan membaca, latihan menulis, menjawab soal-soal dari buku paket,

mendengar bahasa Prancis melalui tape recorder, dan mengucapkan bahasa

Prancis dengan benar, namun belum banyak menunjukkan peningkatan

penguasaan bahasa Prancis yang maksimal atau seperti yang diharapkan,

disebabkan fenomena yang banyak ditemukan dalam dunia pendidikan khususnya

dalam pembelajaran bahasa Prancis adalah masalah lemahnya proses

pembelajaran tersebut, yang artinya bahwa proses belajar mengajar yang

diselenggarakan umumnya berbasis materi (content based). Dalam proses

pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan siswa

untuk menghapal informasi. Otak siswa dipaksa untuk memahami informasi yang

diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Yang

menjadi akibatnya adalah ketika anak lulus dari sekolah, mereka banyak yang

pintar namun hanya secara teoritis, akan tetapi mereka tidak dapat

mengaplikasikannya dalam arti mereka kurang praktek. Dalam pembelajaran

bahasa Prancis terlihat bahwa siswa hanya menguasai teori atau gramatik namun

pengucapan dan pemahaman dalam kalimat kurang dikuasai siswa.

Menurut Gagné and Briggs (1988:10-11) ada dua faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

(24)

Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan dan kondisi lingkungan termasuk

strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran. Sehingga untuk

mengubah paradigma pembelajaran dari strategi yang biasa-biasa saja ke arah

yang lebih baik dalam rangka mencapai proses dan hasil belajar yang lebih baik

pula perlu menerapkan strategi lain seperti strategi pembelajaran PQ4R dan

strategi pembelajaran KWL.

Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Refleksi, Recite, and Review)

merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi yang digunakan untuk

membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses

pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan pemahaman membaca

buku. Strategi Belajar PQ4R ini membantu pemindahan informasi baru dari

memori jangka pendek ke memori jangka panjang melalui penciptaan gabungan

dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Berdasarkan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqia Bibi berjudul Effect of PQ4R

Study Strategi in Scholastic Achievement of Secondary School Students in Punjab

menyatakan bahwa strategi PQ4R merupakan strategi yang efektif digunakan oleh

pengajar dalam proses pembelajaran membaca pemahaman di kelas. Disamping

strategi PQ4R sangat akurat dalam langkah-langkah pembelajarannya, strategi

tersebut juga dapat melatih siswa untuk membaca aktif, bukan membaca pasif

karena membaca pasif akan membentuk karakter saat bekerja nanti menjadi

seorang pekerja keras tapi lemah dalam ingatannya.

Strategi KWL (Known-Wanted-Learned) memberikan kepada siswa tujuan

(25)

membaca dengan bimbingan atau tuntunan dari guru. Strategi ini membantu

mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya dan dapat memperkuat

kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik. Siswa

juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri. Mohammad Hussein Hamdan

dalam penelitiannya yang berjudul KWL-Plus Effectiveness on Improving Reading

Comprehension of Tenth Graders of Jordanian Male Students berpendapat bahwa

strategi KWL sangat efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan

membaca pemahamansiswa. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris di Yordania

dianjurkan untuk mencoba strategi ini dalam pengajaran membaca pemahamandi

sekolah Yordania karena dengan menggunakan strategi KWL, siswa bisa tampil

lebih baik lagi dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan

tugas-tugas membaca pemahamanyang lebih menantang pada buku pelajaran bahasa

Inggris.

Selain itu agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan yang

diinginkan, seorang guru juga harus memahami karakteristik-karakteristik siswa

yang dihadapi. Dalam kajian ini, salah satu karakteristik siswa yang

mempengaruhi hasil belajar membaca pemahamanyaitu gaya berpikir sekuensial.

Gaya berpikir sekuensial ada 2 (dua) jenis yaitu gaya berpikir sekuensial konkret

dan gaya berpikir sekuensial abstrak.

Gaya berpikir sekuensial konkret memperhatikan dan mengingat detail

dengan lebih mudah, mengatur tugas dalam proses tahap demi tahap, dan berusaha

mencapai kesempurnaan. Mereka selalu memecahkan masalah, dan mengambil

(26)

yang teratur, linear, dan sekuensial. Bagi para sekuensial konkret, realitas terdiri

dari apa yang mereka ketahui melalui indra fisik mereka. Orang sekuensial

konkret selalu mengatur tugas-tugas menjadi proses tahap demi tahap dan

berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap tahap. Mereka

menyukai prosedur baku dan pengarahan.

Sedangkan realitas bagi gaya berpikir sekuensial abstrak adalah dunia

teori metafisis dan pemikiran abstrak. Mereka suka berpikir dalam konsep dan

menganalisis informasi. Proses berpikir mereka logis, rasional dan intelektual. Bentuk

aktivitas pemikir sekuensial abstrak adalah membaca, dan jika suatu proyek perlu

diteliti, mereka akan melakukannya dengan mendalam. Mereka ingin mengetahui

sebab-sebab di balik akibat dan memahami teori serta konsep.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi pembelajaran dan Gaya Berpikir

Sekuensial terhadap Hasil Belajar Membaca pemahamanBahasa Prancis

Siswa SMA Negeri 7 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka ada banyak

faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar membaca pemahaman siswa. Hal

ini dapat ditinjau dari berbagai komponen proses belajar mengajar seperti siswa,

guru, sarana dan prasarana, strategi pembelajaran dan masih banyak komponen

yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penelitian yang dilakukan, maka dapat

(27)

yaitu : bagaimanakah strategi pembelajaran bahasa Prancis yang telah digunakan

di SMA selama ini? Bila ada strategi yang telah digunakan, bagaimanakah hasil

belajar membaca pemahaman siswa yang diperoleh dengan menggunakan strategi

pembelajaran tersebut? Lalu jika digunakan strategi pembelajaran yang berbeda,

apakah hasil belajar membaca pemahaman siswa yang diperoleh juga berbeda?

Jika dihubungkan dengan gaya berpikir sekuensial, apakah dengan gaya

berpikir sekuensial siswa yang berbeda akan mendapatkan hasil belajar membaca

pemahaman yang berbeda pula jika digunakan strategi pembelajaran yang

berbeda? Kemudian apakah strategi pembelajaran PQ4R cocok bagi siswa yang

memiliki gaya berpikir sekuensial konkret dan abstrak? Lalu apakah strategi

pembelajaran KWL cocok bagi siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial

konkret dan abstrak?

Dari segi hasil belajar pemahaman bacaan, apakah hasil belajar membaca

pemahamanbahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran

PQ4R lebih tinggi daripada hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis

siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran KWL? Lalu dari segi gaya

berpikir sekuensial, apakah siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak

akan memperoleh hasil belajar membaca pemahaman yang lebih tinggi bila

diajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R? Atau sebaliknya, apakah siswa

yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret akan memperoleh hasil belajar

membaca pemahaman yang lebih tinggi bila diajarkan dengan strategi

(28)

pembelajaran PQ4R dengan strategi pembelajaran KWL yang cocok digunakan

bagi siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial yang berbeda?

C. Pembatasan Masalah

Untuk dapat memberi ruang lingkup yang jelas dan memperdalam

pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Berdasarkan

identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini yakni:

(1) strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran PQ4R dan

strategi pembelajaran KWL; (2) karakteristik siswa dibatasi pada gaya berpikir

sekuensial abstrak dan gaya berpikir sekuensial konkret; (3) hasil belajar

membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada hasil

belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajaran KWL?

2. Apakah siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak memperoleh

hasil belajar membaca pemahaman yang lebih tinggi daripada siswa yang

(29)

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir

sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa

yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada

hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang dibelajarkan

dengan strategi pembelajaran KWL.

2. Untuk mengetahui hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa

yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi daripada hasil

belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang memiliki gaya

berpikir sekuensial konkret.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir

sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

secara teoretis dan praktis. Manfaat teoretis penelitian ini antara lain adalah: (1)

untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan penguasaan

keterampilan siswa dalam membaca pemahaman perkenalan kehidupan di sekolah

dalam bahasa Prancis dan menambah wawasan mengenai strategi pembelajaran

(30)

pembahasan mengenai gaya berpikir sekuensial siswa, (2) sumbangan pemikiran

dan bahan acuan bagi seluruh komponen pendidikan bangsa, baik guru, pengelola,

pengembang, lembaga penelitian maupun peneliti selanjutnya yang ingin

mengkaji secara lebih mendalam tentang interaksi antara strategi pembelajaran

dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa

Prancis siswa di sekolah.

Manfaat praktisnya adalah hasil penelitian ini akan memperluas wawasan

bagi pengambil kebijakan yang terlibat langsung dengan hasil penelitian ini

terhadap penyusunan strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa

Prancis yang diperuntukkan sebagai perolehan hasil belajar membaca pemahaman

siswa dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi guru bahasa Prancis

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, serta bermanfaat sebagai sumbangan

(31)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah

sebagai berikut :

Pertama, rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa

yang diajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi dari pada rata-rata

hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran KWL. Dengan demikian strategi pembelajaran PQ4R lebih

efektif diterapkan dalam pembelajaran bahasa Prancis guna meningkatkan hasil

belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa.

Kedua, rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa

dengan gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi dibandingkan dengan

rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa dengan gaya

berpikir sekuensial konkret.

Ketiga, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya

berpikir sekuensial dimana siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak lebih

tepat diajarkan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R, sedangkan siswa

dengan gaya berpikir sekuensial konkret lebih tepat diajarkan dengan strategi

pembelajaran KWL.

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya

(32)

bahasa Prancis. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi

pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk

meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa. Hal ini

dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya

dapat membawa keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.

Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran yang kurang

tepat maka tentu akan berakibat berkurangnya pula partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil

belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa lebih tinggi dengan

menggunakan strategi pembelajaran PQ4R dari pada strategi pembelajaran KWL.

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran PQ4R lebih efektif untuk

meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa, karena

dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran PQ4R, siswa

cenderung untuk lebih banyak mengetahui tentang cara membimbing dan

konseling siswa di SMA sehingga memudahkan penguasaan materi tentang

membaca pemahaman bahasa Prancis.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap

hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa kepada guru untuk

melaksanakan strategi pembelajaran PQ4R. Dengan menggunakan strategi

pembelajaran PQ4R diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi

siswa dalam belajar dan meningkatkan partisipasi aktif siswa terhadap mata

pelajaran Bahasa Prancis di SMA dan dapat menciptakan suasana yang lebih

(33)

strategi pembelajaran PQ4R maka guru harus terlebih dahulu dituntut menguasai

tahapan-tahapan yang terdapat dalam strategi pembelajaran PQ4R.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya berpikir sekuensial

siswa berpengaruh terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis

siswa. Siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak mempunyai hasil belajar

yang tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya berpikir

sekuensial konkret. Siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak memiliki

karakteristik cara berpikir yang kritis dan tajam sehingga lebih mudah memahami

bahan bacaan. Dengan demikian konsekuensinya apabila siswa dengan gaya

berpikir sekuensial abstrak maka akan maksimal pula pencapaian hasil belajar

membaca pemahaman bahasa Prancis siswanya, sebaliknya berbeda dengan yang

terjadi pada siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkret tingkat

pencapaian belajarnya kurang maksimal.

Konsekuensi logis dari pengaruh gaya berpikir sekuensial terhadap hasil

belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswaberimplikasi pada guru mata

pelajaran bahasa Prancis untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam

menentukan gaya berpikir sekuensial. Apabila gaya berpikir sekuensial siswa

dapat dikelompokkan maka guru mata pelajaran dapat menerapkan

rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan gaya berpikir sekuensial siswa.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi

pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial terhadap hasil belajar membaca

pemahaman bahasa Prancis siswa. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan

(34)

PQ4R secara rata-rata mempunyai hasil belajar membaca pemahaman bahasa

Prancis siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran KWL. Sedangkan bagi siswa dengan gaya berpikir sekuensial

konkret secara rata-rata hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswa

yang diajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih rendah dibandingkan

dengan rata-rata siswa yang diajarkankan menggunakan strategi pembelajaran

KWL. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran PQ4R lebih

tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik yang memiliki Gaya

Berpikir Sekuensial Abstrak, sedangkan strategi pembelajaran KWL lebih tepat

digunakan bagi siswa dengan karakteristik gaya berpikir sekuensial konkret.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil

belajar membaca pemahaman bahasa Prancis siswadipengaruhi oleh strategi

pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan gaya berpikir sekuensial yang

dimiliki siswa. Dalam hal ini guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan

berarti untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa Prancis

siswa itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang

maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan gaya

berpikir sekuensial perlu menjadi perhatian sekaligus.

Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan gaya berpikir

sekuensial berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat

memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi

pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini

terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman bahasa

(35)

.

C. Saran-Saran

Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah

disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Guru sebagai perancang pembelajaran disarankan memperhatikan gaya

berpikir sekuensial dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian

guru dapat menetapkan strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk

dilaksanakan karena strategi pembelajaran dan gaya berpikir sekuensial

merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan memengaruhi hasil

belajar.

2. Guru dalam kegiatan pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran

PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Prancis, karena

strategi pembelajaran PQ4R memberikan hasil yang lebih tinggi dalam mata

pelajaran bahasa Prancis dibandingkan dengan strategi pembelajaran KWL.

3. Kepada peneliti lain disarankan untuk menerapkan strategi pembelajaran PQ4R

dan pembelajaran KWL pada mata pelajaran lainnya yang sesuai guna

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,

and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. New York: Addison Wesley Lonman Inc.

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

---. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Center teacher and learning. (2010). Instruction AT FSU: a guide to teaching and learning practices. Florida: The florida state university.

Conny, Semiawan, R. 2003. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa di Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia

Delly Anne. Buku bahasa Prancis kelas X. Jakarta : Tunas Melati

Deporter, Bobbi dan Mike H. 2009. Quantum Learning. Bandung: Kaifa

Dick. W & Carey. L. 2005. The Systematic Design of Instruction ( 6 th Ed), Pearson

USA

Djamarah, Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dzaki, Muhammad Faiq. 2009. Aktifitas Belajar pada Model Pembelajaran

Kooperatif.(online).http://www.muhammadfaiqdzaki.blogspot.com/downl oad/kooperatif/htm . (tgl.5 Maret 2015)

Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fraenkel, Jack R and Norman E. Wallen. 2008. How to Design and Evaluate

Research in Education. New York: McGraw-Hil Companies

(37)

Gagné, R. M., Briggs, L. J. B. dan Wager W. W. 1992. Principles of Instructional Design. Fourth Edition, For Worth. Harcourt Brace: Jovanovich College Publisher

Grabe, William and Fredericka L. Stoller. 2011. Teaching and Researching

Reading. New York: Pearson Education Limited

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Himber, Celine. 2006. Le Mag Méthode deFrançais Paris : Hachette.

Karsana, Ano. 1986. Hasil belajar membaca, Jakarta: Karunika.

Logsdon,A. 2007. Strategy to Improve Reading Comprehension and Retention.

[Online],tersedia:http://www.learningdisabilities.about.com/od/instructional

materials/a/pq4rstrategy.htm. [15 Maret,2015]

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Merrill, M.D. (1979.) Paradigms for psychomotor instruction, In M.D. Merrill

(Ed). Instructional design: Readings, Englkewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta:

Kencana

Mohammad Hussein Hamdan. 2014. KWL-Plus Effectiveness on Improving

Reading Comprehension of Tenth Graders of Jordanian Male Students

(http://ojs.academypublisher.com/index.php/tpls/article/viewFile/tpls041122 782288/10405 diakses pada tanggal 13 April 2015)

Nurgiyantoro, Burhan. 1997. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE.

Ogle, Donna.1986. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar. Jakarta: BumiAksara.

Pebri, Prianda. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berpikir

Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas Vii Smp Negeri 29 Medan Tahun Ajaran 2010/2011. Tesis. Unimed

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

(https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf diakses pada tanggal 12 April 2015)

(38)

(http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2009/04/SKL_MSPEL_SMA_MA.pdf diakses pada tanggal 12 April 2015)

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah

(http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Permen%20No mor%2064%20Tahun%202014.pdf diakses pada tanggal 12 April 2015)

PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan

(http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf diakses pada tanggal 11 April 2015)

Porcher, L. 1995. Le Français Langue Étrangère Emergence et Enseignement

d’une Discipline. Paris: Hachette.

Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara

Rifa’i, Ahmad dan Chatarina Tri Ani. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Unnes Press

Ruqia Bibi. 2011. Effect of PQ4R Study Strategi in Scholastic Achievement of Secondary School Students in Punjab

(Pakistan)(http://www.languageinindia.com/dec2011/ruquiabibischolasticfi nal.pdf diakses pada tanggal 13 April 2015)

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Santoso,Puji. dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:

Universitas Terbuka

Schmeck, Ronald R. 1988. Perspectives on Individual Differences: Learning

Strategies and Learning Styles. New York: Springer Science

Seels, B. B., & Richey, R. C. 1994. Teknologi pendidikan definisi dan kawasanya. Washington DC: Association for Educational Communications and

Technology.

Setijadi. 1986. Defenisi teknologi pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

Smaldino, Sharon E, James D, Robert H dan Michael M. (2005). Instructional

Technology and media for learning. Edisi:8. Pearson Merril Prentice Hall. Ohio.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

(39)

Suparman, Atwi. 2012. Desain instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suryabrata, Sumardi. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. Bumi aksara

Tarigan, H.G. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung

Thomas, E. L. & Robinson, H. A. 1972. Improving Reading in Every Class: A sourcebook for teachers. Boston.

(http://www.une.edu/cas/lac/learning/pdf/pq4r.pdf (diakses pada tanggal 12

April 2015).

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme.

Surabaya: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Wawryk, Lynne, Gina Harrison, and Bill Prentice. 2004. Teaching Students with

Reading Difficulties and Disabilities; A guide for Educators.

Wena, M. 2013. Strategi pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi aksara

Winataputra, Udin S., dkk.. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview-FR.pdf diakses pada tanggal 11 April 2015

http://politik.kompasiana.com/2012/11/20/mengenal-enam-bahasa-resmi-pbb-504304.html diakses pada tanggal 11 April 2015

Gambar

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Membaca
Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok
Gambar 1.1 Hasil PISA 2012  ................................................................
Gambar 4.9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta pelelangan yang berkeberatan atas pengumuman pemilihan langsung pascakualifikasi ini, diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan melalui aplikasi

Buat Laporan Siswa Yang Sudah Diterima Data Penerimaan Siswa Baru Tidak Lengkap Laporan Siswa Baru Lengkap Laporan Data Siswa Baru Yang Diterima Persyaratan

[r]

[r]

Fisibilitas yang tinggi, kemungkinan keterlaksanaan yang didukung oleh ketersediaan sumber-sumber daya (seperti waktu, dana, peralatan/fasilitas) dan penguasaan

Oleh karena tingginya prevalensi diabetes mellitus dan tingginya risiko penyakit arteri koroner (aterosklerosis koroner) sebagai komplikasi,dan mengambarkan bagaimana

Merujuk pada kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa penelitian pertama menggunakan empat variabel bauran pemasaran jasa, padahal menurut Lupiyoadi (2001), dalam

Kontribusi variabel keterlibatan ayah pada variabel independen menunjukkan hasil yang tidak terlalu besar secara keseluruhan (2,25 %) dengan demikian ada (97,75%) yang disumbang