PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI
PENERANGAN LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
FRIDAY S A PANJAITAN
NIM: 5103131017
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Friday S A Panjaitan: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik antara pengguanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI
program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita tahun ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara random atau acak, dimana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) diterapkan pada kelas XI TITL1 yang berjumlah 30 orang
sedangkan pembelajaran konvensional pada kelas XI TITL2, yang berjumlah 28
orang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif.
Untuk menguji normalitas data digunakan uji liliefors pada taraf kepercayaan (α)
sebesar 0,05. Pada pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diperoleh Lhitung= 0, 084 dan Ltabel =0, 161 maka diperoleh Lhitung < Ltabel pada kategori normal,
dan pada pembelajaran konvensional Lhitung = 0,111 dan Ltabel =0,161 maka diperoleh
Lhitung < Ltabel pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas antara pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan konvensional digunakan uji kesamaan varians pada taraf kepercayaan (α) 0,05 diperoleh Fhitung = 1, 091 dan Ftabel = 1, 875,
maka Fhitung < Ftabel dan disimpulkan bahwa varians sampel adalah homogen. Dengan
menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan α =0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh, thitung = 5, 230 dan ttabel = 1, 675 sehingga thitung > ttabel dan diambil
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena hanya atas berkat-Nya skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Siswa Kelas 2 Program Keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Lisrik Smk Negeri 2 Siatas Barita” ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang turut membantu dalam penysunan skripsi ini, pada yang terhormat:
1. Yang tercinta kedua orang tua, T. Panjaitan dan J. Br. Lumban Tobing yang selalu memberikan kepercayaan dan dukungan moril maupun materil serta doa-doanya.
2. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang telah banyak memberi nasehat selama proses penyusunan skripsi.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed. 4. Bapak Prof. Dr. Sumarno M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Unimed.
5. Bapak Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Unimed.
iii
7. Bapak Drs. Sriadhi, S. T, M.Pd, M. Kom, selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA).
8. Dra. Purnamawaty Sinuhaji, M. Pd, selaku dosen penguji skripsi.
9. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Teknik Elektro yang telah banyak memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.
10.Bapak Justin Simorangkir, S. Pd. selaku kepala SMK negeri 2 Siatas Barita.
11.Bapak Rudi Hasibuan, S. Pd, selaku guru mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMK negeri 2 Siatas Barita.
12.Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Unimed, khususnya angkatan 2010.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Maret 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
v
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 44
C. Kerangka Berfikir ... 45
D. Hipotesis Penelitian ... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 49
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 49
C. Variabel Penelitian ... 49
D. Jenis dan Desain Penelitian ... 50
E. Instrumen Penelitian... 50
F. Prosedur Penelitian... 57
G. Teknik Analisis Data ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Dan Hasil Penelitian ... 63
B. Kecenderungan Hasil Belajar ... 65
C. Uji Persyaratan Analis Data ... 66
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 68
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 72 B. Implikasi ... 73 C. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS …………. 24 Tabel 2.2 Skenario Pembelajaran TPS Pada Sub Materi Pokok Menjelaskan Pemasangan Instalasi Listrik………...…… 28 Tabel 2.3 Skenario Pembelajaran TPS Pada Sub Materi Pokok Simbol- Simbol Dan Diagram Dasar Instalasi Listrik………...30 Tabel 2.4 Lambang/Simbol Dalam Instalasi Listrik ………..………..39 Tabel 3.1 Desain Penelitian tipe Posttest Only Control Group Desain ….. 50 Tabel 3.2 Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa ….…………....….. 51 Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian …………...….. 54 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS………...61 Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS………...63
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan
Pembelajaran Konvensional………...63
Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran Konvensional………..………….…………. 64
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Kelas
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Simbol Saklar dalam Instalasi Listrik.………...42
Gambar 2. 2 Diagram Dasar Instalasi ...43
Gambar 2. 3 Diagram Garis Ganda...43
Gambar 2. 4 Diagram Garis Tunggal………...43
Gambar 4. 1 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ...………...62
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Silabus ... 74
Lampiran 2. Rancangan Perencanaan Pembelajaran TPS... 79
Lampiran 3. Rancangan Perencanaan Pembelajaran Konvensional ... 87
Lampiran 4. Instrument Post Test Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik ... 93
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrument Post Test Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik ... 97
Lampiran 6. Sebaran Data Hasil Uji Coba Instrument ... 98
Lampiran 7. Perhitungan Uji Validitas Uji Coba Tes Instalasi Penerangan Listrik 101 Lampiran 10. Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Instalasi Penerangan Listrik ... 103
Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal ... 105
Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes Instalasi Penerangan Listrik ... 107
Lampiran 11. Data Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik ... 108
Lampiran 12. Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Posttest dari Masing – Masing Kelompok Penelitian .... 109
Lampiran 13. Uji Normalitas Data Masing – Masing Kelas Penelitian ... 116
Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 120
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), lembaga pendidikan harus dapat menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. Lembaga pendidikan harus dapat menciptakan siswa yang memiliki keterampilan agar mampu menerapkan, mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Johannes Muller (2001:115) bahwa: “Pendidikan itu sendiri dapat
meliputi pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga, tempat kerja, agama) dan pendidikan nonformal yaitu pendidikan luar sekolah yang
dilembagakan (LSM, Media Massa, dan sebagainya)”. Sebagai lembaga yang
menyediakan tenaga-tenaga terampil di Indonesia, terdapat jalur pendidikan formal di sekolah lanjutan tingkat atas, yang salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan berkebangsaan.
Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia industri. Untuk program keahlian listrik instalasi, salah satu mata pelajaran produktifnya adalah mata pelajaran yang mengasah keterampilan siswa dalam instalasi penerangan listrik.
3
yang dimiliki siswa terlebih pada keterampilan operasional. Kurangnya kemampuan para lulusan lembaga pendidikan menguasai ilmu dan tidak siap pakainya tenaga lulusan di lapangan kerja, rendahnya mutu pendidikan di tanah air menyebabkan lulusan lembaga pendidikan tidak mampu mandiri, kurang rasa tanggung jawab dan kurang rasa kedewasaan. Rendahnya kemampuan operasional untuk menjadi tenaga teknisi menyebabkan sulitnya lulusan SMK untuk dapat bekerja di industri dengan memenuhi tuntutan industri. Hal ini terlihat dari adanya pengiriman tenaga kerja ke Balai Latihan Kerja (BLK) Medan oleh dunia industri yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme angkatan kerja dalam menghadapi era globalisasi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada November 2014 di SMK N II Siatas Barita, pembelajaran yang dilakukan masih kurang memberikan hasil yang maksimal. Hal ini diketahui dari nilai siswa khususnya kelas II Teknik Instalasi Listrik pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik masih belum memenuhi standar yang ditentukan.
Kurangnya keterampilan peserta didik merupakan indikator dari tidak tercapainya hasil belajar. Tidak tercapainya hasil belajar siswa, secara umum adalah akibat kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tersebut. Kesulitan belajar yang dialami siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar diri siswa. Natawijaya (1980:22) menyatakan tardapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu:
4
dan dorongan untuk belajar, situsi pribadi terutaman emosional yang dialami oleh siswa, faktor bawaan (herediter) seperti buta warna, cacat tubuh dan sebagainya.
2. Faktor luar (eksternal) berupa faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai, situasi keluarga yang kurang menunjang belajar siswa dan lingkungan sosial yang kurang memadai yang kesemuanya merujuk kepada kemampuan belajar siswa yang rendah.
Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa salah satunya adalah strategi pembelajaran yang keliru. Di SMK N II Siatas Barita khususnya kelas II Teknik Instalasi Listrik pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik pembelajaran masih menggunakan strategi konvensional. Materi pelajaran disampaikan oleh guru dengan cara ceramah di depan kelas lalu siswa hanya mendengarkan. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi pada saat pembelajaran berlansung . Siswa yang hanya dibuat sebagai pendengar saja membuat minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran menjadi berkurang menyebabkan munculnya rasa bosan dan jenuh sehingga pada saat proses pembelajaran kebanyakan siswa menjadi mengantuk dan sebagian hanya bermain atau bercerita-cerita dengan teman di sebelahnya. Strategi pembelajaran seperti ini membuat siswa tidak belajar sehingga mendapat nilai dibawah standar.
5
6
pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS diharapkan hasil belajar siswa dalam teori instalasi penerangan listrik dapat meningkat dan sesuai dengan standar rata-rata.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat. 3. Siswa kurang aktif pada saat proses pembelajaran.
4. Hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi konvensional tidak mencapai rata-rata.
5. Siswa tidak mampu menerapkan prosedur instalasi sesuai peraturan pada saat praktek instalasi penerangan listrik.
6. Kemampuan siswa dalam praktek Instalasi Penerangan Listrik tidak mencapai standar dunia kerja.
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) yang diterapkan di kelas eksperimen.
7
3. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Instalasi penerangan Listrik pada sub materi pokok menjelaskan pemasangan instalasi tenaga litrik dan menafsirkan gambar instalasi tenaga litrik di kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK N II Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran konvensional?
3. Apakah hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kovensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas secara operasional, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
8
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional.
3. Untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi
Tenaga Listrik pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kovensional.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di SMK N 2 Siatas Barita.
2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Thimk Pair Share (TPS).
3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya. Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:
9
2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan efisien.
72
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional dengan rata-rata skor 17, 567.
2. Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik lebih rendah dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dengan rata-rata skor 15, 61.
3. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional.
73
B. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut
1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.
2. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan sosialisasi penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share pada guru SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.
C. SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
Agar guru-guru menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) sebagai salah satu strategi pembelajaran didalam meningkatkan hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.
Agar guru-guru dapat menyesuaikan dan menerapkan model pembelajaran
74
DAFTAR PUSTAKA
Afip Rahman Pane. (2006). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Statis Di Kelas IX SMP Negeri 5 Binjai T.P 2006/2007. Skripsi,
Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2001). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dahar, W.R. (1988). Teori Belajar, Erlangga: Jakarta.
Gagne, R. M. (1984). Teaching of Learning : Applying Educational Psychology in the Classroom. California : Good Year Publis. Company, Inc.
Gator Priowirjanto. (2003). Instalasi Listrik Dasar. Diakses pada 26 November 2014 dari http://titl.files.wordpress.com/2010/01/instalasi_listrik_dasar.pdf.
Hadiwinata. (1983). Buku Petunjuk Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar: Jakarta.
Isjoni. (2011). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Muller, J. (2001). Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu. Gramedia Pustaka Utama: Yogyakarta.
Nababan, G. (2010). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMK N 1 Siborong-borong Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi,Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.
Linsley, Trevor. (2004). Instalasi Listrik Dasar. (Terjemahan Mirza Satriawan, Ph. D). Jakarta: Erlangga.
Rusmadi, Dedy. (2001). Belajar Instalasi Listrik. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sabriono. (2010). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Ketrampilan Elektronika Kelas II SMP PAB 2 helvetia. Skripsi, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.
Shindunata. (2000). Membuka Masa Depan Anak Kita: Mencari Kurikulum
Pendidikan Abad XXI. Yogyakarta: Kanisius.
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. (Diterjemahkan Narulita Yusron). Bandung: Penerbit Nusa Media.
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sumanto. (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).