• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL MMP DENGAN MODEL NHT PADA MATERI KUBUS DAN BALOK BAGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 SIMANINDO T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL MMP DENGAN MODEL NHT PADA MATERI KUBUS DAN BALOK BAGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 SIMANINDO T.A 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL MMP DENGAN MODEL NHT PADA MATERI KUBUS DAN BALOKBAGI SISWA

KELAS VIII DI SMPN 3SIMANINDO T.A2014/2015

Oleh:

Non ce Situ mo ran g NI M 4 111 111 014

Pro g ra m Studi Pen didikan Matema tik a

SKRI PS I

Dia jukan Untuk Memenuhi Sya ra t Memperol eh Gela r Sarjana Pendidikan

JURUS AN MATEMATI KA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI VE RSITAS NE GE RI ME DAN

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan limpahan kasih karunia yang diberikan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancer dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Skripsi ini berjudul “Perbedaan hasil belajar antara model MMP dengan model NHT pada pokok bahasan kubus dan balok bagi siswa kelas VIII di SMPN 3 SimanindoT.A 2014/2015” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi ini sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Zul Amry, M.Pd, Ph.D, Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, Ibu Dra. Katrina Samosir, M. Pd dan Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Tak lupa juga ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak kepala sekolah (Bapak Manuntun Sitanggang, S.Pd), guru matematika (Bapak Ramonsen Saragih, S. Pd) serta seluruh Guru dan staf pegawai tata usaha di SMP Negeri 3 Simanindo yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

(3)

v

Srikandi R. Situmorang, Irnawati N. Situmorang dan Zen Fitri R. Situmorang. Tak lupa juga terimakasih penulis ucapkan kepada kakak, abang dan adik-adik warga Jln. Barus (terkhusus Jesika, Kak Yanti, Kak Raja) serta semua saudara dan keluarga yang selalu mendukung penulis dalam perkuliahan dan telah banyak memberi kasih sayang, semangat, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.

Tak lupa juga terimakasih penulis ucapkan kepada teman seperjuangan yang banyak membantu penulis Mery, Silva, Jessica, Putri, Stepany, Lenra, Marta, Mai, Risda, Chrisna, Grestica, teman-teman Dik C 2011,teman-teman kos Jln. Belat 140 f dan kepada yang terkasih Mario Chandra Simanihuruk yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dan seluruh kerabat yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap kiranya skripsi ini berguna bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(4)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL MMP DENGAN MODEL NHT PADA MATERI KUBUS DAN BALOK BAGI

SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 SIMANINDO T.A 2014/2015

Nonce Situmorang (4111111014) ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dan dilakukan di SMP Negeri 3 Simanindo yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model MMP lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model NHT pada materi Kubus dan Balok di Kelas 2 dan VIII-3 SMP Negeri VIII-3 Simanindo T.A. 2014/ 2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Simanindo T.A. 2014/2015, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada dua kelas, yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen I dengan model pembelajaran MMP dan kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen II dengan model pembelajaran NHT. Instrumen penelitian ini berupa soal tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda yang telah valid dan reliabel sebanyak 10 soal. Sebelum instrumen diberikan pada kedua kelas sampel, soal tes hasil belajar terlebih dahulu diujicobakan di kelas IX-1 SMP Negeri 3 Simanindo.

Selisih hasil pretest dan posttest pada kedua kelas eksperimen menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model MMP dengan model NHT. Perbedaan tersebut terlihat dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model MMP lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model NHT. Pada kelas eksperimen I diperoleh rata-rata pretest sebesar 49,6, rata-rata posttest sebesar 82,8 dan rata-rata peningkatan hasil belajar (selisih pretest dan posttest) diperoleh 33,2. Sedangkan untuk kelas eksperimen II diperoleh rata-rata pretest sebesar 48, rata-rata posttest sebesar 71,6 dan rata-rata peningkatan hasil belajar (selisih pretest dan posttest) sebesar 23,6. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan taraf nyata = 0,05. Dari kedua pengujian tersebut diperoleh bahwa kedua sampel tidak berasal dari populasi normal. Karena kedua sampel tidak memenuhi syarat normal, maka hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan terhadap populasi.

Berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney dengan taraf nyataα = 0,05, diperoleh nilai Exact Sig 1-tailed < yaitu 0,004 < 0,05, sehingga H0ditolak dan Haditerima yang artinya hasil belajar

(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar 10

2.1.2. Pembelajaran Matematika 11

2.1.3. Hasil Belajar Matematika 13

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 22

2.1.4.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 26

2.1.5 ModelPembelajaran MMP 28

2.1.5.1 Karakteristik Model MMP 30

(6)

vii

2.1.5.4 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran MMP 34 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 34 2.1.6.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 35 2.1.6.2 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT 38

2.2 Kubus dan Balok 39

2.2.1 Unsur-unsur Kubus dan Balok 39

2.2.2 Luas Permukaan dan Volume Kubus dan Balok 46

2.3 Penelitian yang Relevan 47

2.4 Kerangka Konseptual 49

2.5 Hipotesis Penelitian 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasidan Waktu Penelitian 52

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 52

3.2.1. Populasi Penelitian 52

3.2.2. Sampel Penelitian 52

3.3 Variabel Penelitian 52

3.4 Jenis Penelitian 54

3.5 Prosedur Penelitian 55

3.6 Alat Pengumpul Data (InstrumenPenelitian) 57

3.6.1 Tes 57

3.6.1.1 Validitas Instrumen 58

3.6.1.2 Reliabilitas Test 58

3.6.1.3 Analisis Tingkat Kesulitan 59

3.6.1.4 Daya Pembeda Soal 60

3.7 Penentuan Instrumen Penelitian 62

3.8 Teknik Analisis Data 63

3.8.1 Uji Normalitas 64

(7)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 67

4.1.1 Data Pretest dan Posttest 67

4.1.1.1 Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II 67

4.1.1.2 Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

4.1.1.3 Selisih Pretest dan Posttest 68

4.2 Analisis Data 70

4.2.1 Uji Normalitas 70

4.2.2 Pengujian Hipotesis 71

4.3 Pembahasan 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 75

5.2 Saran 75

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kata Kerja Ranah Kognitif 20

Tabel 2.2 Kata Kerja Ranah Afektif 21

Tabel 2.3 Kata Kerja Ranah Psikomotorik 22

Tabel 2.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 27 Tabel 2.5 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 36

Tabel 3.1 Desain Penelitian 54

Tabel 3.2 Hasil Analisis Data Uji Coba Instrumen 62 Tabel 4.1 Data Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 67 Tabel 4.2 Data Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 68

Tabel 4.3 Selisih Pretest dan Posttest 70

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data 71

Tabel Nilai-nilai r Product Momen 166

Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 167

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kubus 39

Gambar 2.2 Diagonal Sisi Kubus 40

Gambar 2.3 Diagonal Ruang Kubus 40

Gambar 2.4 Bidang Diagonal Kubus 41

Gambar 2.5 Jaring-jaring Kubus 42

Gambar 2.6 Balok 43

Gambar 2.7 Diagonal Sisi Balok 44

Gambar 2.8 Diagonal Ruang Balok 44

Gambar 2.9 Bidang Diagonal Balok 44

Gambar 2.10 Pembuatan Jaring-jaring Balok 45

Gambar 2.11 Jaring-jaring Balok 45

Gambar 2.12 Jaring-jaring Kubus 46

Gambar 2.13 Balok 46

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 56

Gambar 4.1 Diagram Data Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 68 Gambar 4.2 Diagram Data Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 69 Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Pretes dan Posttest Kelas Eksperimen I

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran1 Kelas Eksperimen I 79 Lampiran2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Kelas Eksperimen I 83 Lampiran3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 Kelas Eksperimen I 87 Lampiran4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Kelas Eksperimen II 91 Lampiran5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Kelas Eksperimen II 97 Lampiran6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 Kelas Eksperimen II 103

Lampiran7. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) I 109

Lampiran8. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) II 114

Lampiran9. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) III 119

Lampiran 10 Kisi-kisi Pretest dan Posttest 124

Lampiran 11 Soal Pretest dan Posttest 126

Lampiran 12 Kunci Jawaban Pretest dan Posttest 130

Lampiran 13 Lembar Validasi Instrumen 132

Lampiran 14 Tabel Perhitungan Validitas dengan Uji Coba 138

Lampiran 15 Perhitungan Validitas Uji Coba 140

Lampiran 16 Tabel Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba 142 Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba 144

Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran Soal 146

Lampiran 19 Perhtungan Indeks Kesukaran Soal 148

Lampiran 20 Tabel Daya Beda Soal 149

Lampiran 21 Perhitungan Daya Beda Tes Hasil Belajar 150 Lampiran 22 Tabulasi Data Kelas Eksperimen I 152 Lampiran 23 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Data Kelas

Eksperimen I 153

Lampiran 24 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen I 156 Lampiran 25 Tabulasi Data Kelas Eksperimen II 158 Lampiran 26 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Data Kelas

Eksperimen II 159

(11)

xii

Lampiran 28 Perhitungan Uji Hipotesis 164

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal (1) pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Hermino (2013: 18) menyatakan bahwa : “Pendidikan merupakan inti kemajuan suatu bangsa dalam mewujudkan cita-cita untuk kelangsungan kehidupan tersebut”. Cita-cita tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Hal tersebut terkandung dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 (dalam Trianto, 2009: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Melalui pendidikan, sumber daya manusia dapat mengembangkan sikap, kepribadian, watak, kecerdasan dan juga keterampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupannya sehingga manusia mutlak membutuhkan pendidikan.

Beberapa alasan yang memperkuat pandangan bahwa manusia mutlak membutuhkan pendidikan dikemukakan oleh Mulyasana (dalam Hermino, 2013: 130) antara lain:

(13)

2

perubahan dan dengan sesuatu yang baru. (3) Pendidikan membantu melepaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. (4) Pendidikan membantu manusia melakukan pembentukan jati diri. (5) Pendidikan membantu kesenjangan komplesitas perubahan. (6) Pendidikan membantu manusia memahami arti dan hakikat hidup. (7) Pendidikan membantu manusia melakukan pematangan kualitas diri menuju terbentuknya kepribadian unggul dan tercapainya titik puncak kesempurnaan diri. (8) Pendidikan membantu menumbuhkan akhlak mulia”.

Buchori (dalam Trianto, 2009) menyatakan bahwa: “pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikemukakan oleh Hudojo (2005: 37) bahwa “Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari”. Oleh karena itu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang lebih tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009: 253) mengemukakan alasan perlunya matematika diajarkan, yaitu:

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap dengan usaha memecahkan masalah yang menantang”.

Alasan tentang perlunya siswa belajar matematika juga dikemukakan oleh Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009: 253) yaitu:

(14)

3

Depdiknas, 2006 (dalam http://pmat.uad.ac.id/perkembangan-pembelajaran-matematika-di-Indonesia.html) mengemukakan:

“Tujuan pembelajaran matematika yaitu : (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakanpenalaranpadapoladansifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagaram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu , perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah”.

Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah telah melakukan pembaharuan dan usaha untuk melakukan perbaikan pada sistem pendidikan, seperti penyempurnaan kurikulum, dengan meningkatkan kemampuan guru melalui penataran. Meskipun demikian, hasil belajar siswa masih rendah khususnya pada pelajaran matematika, kenyataan setiap UN (Ujian Nasional) rata-rata siswa yang tidak lulus adalah mata pelajaran matematika. Programme for International Study Assessment (PISA) 2012 menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan. Pemeringkatan tersebut dapat dilihat dari skor yang dicapai pelajar usia 15 tahun dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains (http://m.tempo.co/read/news/2013).

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah banyak siswa yang menganggap bahwa matematika sulit dipelajari. Seperti yang dikemukakan Abdurrahman (2009: 252): “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap sulit oleh para siswa, baik anak yang tidak berkesulitan belajar dan lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.

(15)

4

Simanindo pada tanggal 30 Januari 2015 bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VIII masih sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil ulangan semester ganjil T.A. 2014/2015 bahwa seluruh siswa kelas VIII tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor dari diri sendiri maupun faktor dari luar seperti lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Menurut Slameto (2010: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor internal

- Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

- Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

- Kelelahan

2. Faktor-faktor eksternal

- Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)

- Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

- Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

(16)

5

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor tersebut di atas untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi (tidak monoton) serta dapat menjalin interaksi antara siswa dengan guru dan juga antara siswa dengan siswa. Diantaranya adalah dengan belajar kooperatif. Stahl (dalam Isjoni 2009: 15) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial. Kemudian Johnson & Johnson (dalam Trianto 2009: 57) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menuntut adanya kelompok-kelompok untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugas bersama dan mereka harus saling berdiskusi untuk menyelesaikan tugas bersama. Suprijono (2009: 61) menyatakan bahwa:

“Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu anggota kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”.

Model pembelajaran yang bersifat kooperatif diantaranya adalah model Missouri Mathematics Project(MMP) danNumbered Head Together(NHT).

(17)

6

melainkan dapat belajar bermakna dan secara tidak langsung membangun pemahaman matematik peserta didik tentang suatu konsep. Penggunaan model pembelajaranMissouri Mathematics Project(MMP) memungkinkan untuk terjadi interaksi tingkat tinggi, karena dalam pembelajarannya terjadi berbagai interaksi antar guru dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, bahkan dengan media atau sumber belajar.

NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2009: 82). Dalam model kooperatif tipe NHT siswa dituntut untuk lebih aktif saling berdiskusi untuk memikirkan jawaban tanpa saling mengharapkan teman.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2011) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran MMP dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Sriyati (2013) diperoleh bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran volume kubus dan balok melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

(18)

7

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Simanindo.

2. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN3 Simanindo masih rendah berdasarkan hasil ujian semester.

3. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran matematika masih kurang bervariasi.

4. Siswa jarang berinteraksi dengan temannya dalam proses belajar mengajar.

I.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah, untuk itu penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif model MMP dan NHT pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII SMPN3 Simanindo T.A 2014/2015.

I.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang akan diteliti maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah hasil belajar siswa dengan model MMP lebih tinggi dari hasil belajar siswa dengan model NHT pada Materi kubus dan balok di kelas VIII SMPN 3 Simanindo T.A 2014/2015?”

I.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan model MMP dan NHT pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 3 Simanindo Tahun Ajaran 2014/2015.

I.6 Manfaat Penelitian

(19)

8

dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas belajar mengajar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi guru, peneliti dan siswa.

1. Bagi guru: dapat menjadi informasi sebagai sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran alternatif yang dapat mengajak siswa terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.

2. Bagi peneliti: dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII.

3. Bagi siswa: sebagai pengalaman belajar dan memberikan variasi model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif baik melalui interaksi dengan guru maupun dengan temannya selama pembelajaran berlangsung untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok.

I.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran pada apa yang akan diteliti, maka berikut dituliskan definisi operasional dalam penelitian ini.

1. Hasil belajar matematika

Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

(20)

9

Model pembelajaran MMP merupakan model yang akan menghasilkan prestasi tingkat tinggi. Model MMP merupakan suatu program yang di desain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan – latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan – latihan yang dimaksud yaitu lembar tugas proyek, dimana pada saat kegiatan belajar mengajar guru memberikan tugas proyek kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan soal – soal tersebut dengan tujuan untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang dijelaskan oleh guru. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(21)

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2012), Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Arifin, Z., (2009),Evaluasi Pembelajaran, Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Elisabeth, (2014), https://lizzybetan.files.wordpress.com/2014/01/kubus-dan-balok-word1.docx. (Diakses 12 Maret 2015)

Harahap, M.I., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Menggunakan LAS Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII MTs.N Binanga Tahun Ajaran 2011/ 2012. Medan: Skripsi Universitas Negeri Medan

Herdy. (2009). Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT). (online). Tersedia: https://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/ ( Diakses 13 Februari 2015)

Isjoni, (2009),Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

, (2011),Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

Kurniasari, (2012), http://nurinakurniasari.blogspot.com/2012/03/materi.html, (Diakses 12 Maret 2015)

Mastugino, (2014), http://mastugino.blogspot.com/2014/06/jaring-jaring kubus.html, (Diakses 12 Maret 2015)

Micella, (2012), http://micella-allabutmylife.blogspot.com/2012/05/makalah-model-pembelajaran-mmp.html, (Diakses 13 Februari 2015)

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

(22)

75

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman,A.M., (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Shadiq, F., (2009), Model-model Pembelajaran Matematika SMP, PPPPTK Matematika, Yogyakarta.

Sholihin, U.I.,http://rujukanskripsi.blogspot.com/2013/06/kajian-teori-hakikat-hasil-belajar.html . (Diakses 23 februari 2015)

Slameto, (2010),Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ed.Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

Solihatin, E., (2008), Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Bumi Aksara, Jakarta.

Sriyati, (2014), http://unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/SKRIPSI2.pdf,. (Diakses 20 Maret 2015)

Sudijono, A., (2005), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), PenilaianHasilBelajarMengajar, PT RemajaRosdakarya, Bandung.

Sudjana, (2008),MetodaStatistika, Tarsito, Bandung.

Sugiyono, (2011), MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D, Alfabeta, Bandung.

Suprijono, A., (2009),Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Supriyanto, H., (2011), http://eprints.ums.ac.id/13994/1/cover.pdf, (Diakses 20 Maret2015)

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tempo, (2013), http://m.tempo.co/read/news/2013, (Diakses 20 Maret 2015)

(23)

76

Wahyuningsih, E.S., (2012),Perbedaan Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC. Medan: Tesis Universitas Negeri Medan

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.

Widoyoko, (2014), Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta penyusunan

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan tesis yang Perbedaan

Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi “……maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan

pengajuan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

4 Program Pelayanan adm inist rasi Perkant oran Penyediaan Peralat an dan Perlengkapan Kant or 1 Paket Pust ardok Belanja M odal Pengadaan M eja Kerja 24.000.000. 5 Program

Jurusan yang umunya dan pasti ada dalam Fakultas MIPA yaitu ilmu-ilmu eksak atau ilmu pasti diantaranya Matematika, kimia, biologi, dan fisika.. Selain jurusan tersebut