• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TUTORIAL MELALUI LESSON STUDY DI SMA NEGERI 1 LOLOFITU MOI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TUTORIAL MELALUI LESSON STUDY DI SMA NEGERI 1 LOLOFITU MOI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF TUTORIAL

MELALUI LESSON STUDY

DI SMA NEGERI 1 LOLOFITU MOI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

GLORIANTINA LAOLI

NIM. 8126132050

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

U N I V E R S I T A S N E G E R I M E D A N

(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF TUTORIAL

MELALUI LESSON STUDY

DI SMA NEGERI 1 LOLOFITU MOI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

GLORIANTINA LAOLI

NIM. 8126132050

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

U N I V E R S I T A S N E G E R I M E D A N

(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

Gloriantina Laoli. NIM. 8126132050. Improving Teachers’ Skill Using Tutorial Interactive Multimedia through Lesson Study in SMA Negeri 1 Lolofitu Moi. Thesis. Post Graduate Program of Medan State University (UNIMED), Medan. 2014.

(6)

ABSTRAK

GLORIANTINA LAOLI. NIM. 8126132050. Meningkatkan Keterampilan Guru Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial melalui Lesson Study di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat kasih dan rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu. Untuk itu Penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, Msi, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Ir. Darwin, M.Pd, selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan dan Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(8)

7. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, dan Dr. Saut Purba, M.Pd, selaku narasumber, atas masukan dan saran yang diberikan selama penulisan tesis ini.

8. Bapak/Ibu Dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali Penulis dengan ilmu yang berharga selama menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

9. Drs. Purwadi Sutanto, M.Si, selaku Direktur Pembinaan PTK Dikmen dan seluruh staff atas bantuan beasiswa yang diberikan sehingga Penulis dapat mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

10.Aroziduhu Adrianus Gulo, S.H, M.H, selaku Bupati Nias Barat yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Medan.

11.Drs. Mareti Waruwu, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan rekomendasi bagi Penulis untuk mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

12.Bapak Tahagamuata Laia, S.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Lolofitu Moi, dan guru-guru SMA Negeri 1 Lolofitu Moi yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian ini.

13.Rekan-rekan mahasiswa konsentrasi kepengawasan yang saling membagi pengetahuan dalam penyelesaian tesis ini.

(9)

yang telah membantu dalam doa agar penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

15.Suami tercinta, Parlinus Gulo, yang selalu memberi dukungan dan bantuan serta selalu menjadi teman berdiskusi dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberi dukungan moril maupun materil yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu mendapat berkat dan karunia dari Tuhan. Amin.

Medan, Juni 2014

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 12

C. Pembatasan Masalah... 12

D. Rumusan Masalah... 13

E. Tujuan Penelitian... 13

F. Manfaat Penelitian... 13

BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN.. 15

A. Kajian Teoretis... 15

1. Keterampilan Guru Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial... 15

a. Pentingnya Keterampilan Menggunakan Media... 15

b. Pentingnya Penggunaan Multimedia... 19

c. Multimedia Interaktif Tutorial... 24

2. Lesson Study... 33

a. Pemahaman Lesson Study... 33

b. Tahapan Kegiatan Lesson Study... 41

B. Penelitian yang relevan... 48

C. Kerangka Berpikir... 50

(11)

BAB III. METODE PENELITIAN... 52

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 52

B. Subjek Penelitian... 52

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 53

D. Desain Penelitian Tindakan... 54

E. Prosedur Penelitian... 55

1.Siklus I... 56

2.Siklus II... 61

F. Indikator Keberhasilan... 65

G. Instrumen Penelitian dan Alat Pengumpul Data... 65

H. Teknik Analisis Data... 65

I. Rincian Kegiatan... 67

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 74

A. Deskripsi Hasil Penelitian... 74

1. Deskripsi Pra Siklus... 76

2. Deskripsi Siklus I... 78

a. Perencanaan Tindakan Siklus I... 78

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 79

c. Pengamatan Tindakan Siklus I... 86

d. Refleksi Tindakan Siklus I... 86

3. Deskripsi Siklus II... 93

a. Perencanaan Tindakan Siklus II... 93

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 93

c. Pengamatan Tindakan Siklus II... 99

d. Refleksi Tindakan Siklus II... 99

B. Temuan Penelitian... 104

C. Pembahasan... 107

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN... 115

A. Kesimpulan... 115

B. Implikasi... 115

(12)

DAFTAR PUSTAKA... 118

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel 3.1

Tabel 3.2 Tabel 3.3

Tabel 3.4 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3

Tabel 4.4

Persentase Angket Analisis Penerapan Media Pembelajaran... Penjabaran Latar Belakang Bidang Studi Guru SMA Negeri 1 Lolofitu Moi Rumpun Bahasa... Rumusan Kriteria Skala Penilaian dengan Lima Kategori... Kriteria Tingkat Keterampilan Guru Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial Berdasarkan Skor Perolehan... Rincian Kegiatan Siklus 1 ... Paparan Data Keterampilan Multimedia Interaktif Tutorial... Rekapitulasi Hasil Observasi Kelas pada Pra Siklus... Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Menggunakan

Multimedia Interaktif Tutorial Siklus I... Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Menggunakan

Multimedia Interaktif Tutorial Siklus II... 7

53 66

66 68 75 77

87

(14)

DAFTAR GAMBAR

Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran... Contoh Tampilan Judul... Contoh Tampilan Tujuan Penyajian... Contoh Tampilan Petunjuk... Contoh Tampilan Stimulasi Prioritas Pengetahuan... Contoh Tampilan Inisial Kontrol... Contoh Tampilan Mode Penyajian... Contoh Tampilan Panjang Teks Penyajian... Contoh Tampilan Grafik dan Animasi... Contoh Tampilan Warna... Contoh Tampilan Pertanyaan... Keunggulan dan Kelebihan Lesson Study... Daur Lesson Study yang Terorientasi pada Praktik... Siklus Kajian Pembelajaran dalam Lesson Study... Alur Penelitian Tindakan... Perbandingan Rata-Rata Skor Guru per Aspek pada Pra Siklus... Perbandingan Keterampilan Guru Menggunakan

Multimedia Interaktif Tutorial pada Pra Siklus dan Siklus I. Perbandingan Rata-Rata Skor Guru per Aspek pada

Siklus I... Perbandingan Rata-Rata Skor Guru per Aspek pada

Pra Siklus dan Siklus I... Perbandingan Keterampilan Guru Menggunakan

Multimedia Interaktif Tutorial pada Siklus I dan Siklus II.... Perbandingan Rata-Rata Skor Guru per Aspek pada

Siklus II... Perbandingan Rata-Rata Skor Guru per Aspek pada Siklus I dan Siklus II... Perbandingan Keterampilan Guru Menggunakan

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Rencana Kegiatan Penelitian Siklus I... Rencana Kegiatan Penelitian Siklus II... Angket tentang Penggunaan Multimedia Interaktif Tutorial (untuk survey awal)... Hasil Analisis Angket tentang Penggunaan Multimedia Interaktif Tutorial di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi Tahun 2013 (Survey Awal).. Materi Lesson Study dan Multimedia Interaktif Tutorial... Panduan Pengamatan Pembelajaran (Observasi) dalam Kegiatan Lesson Study... Format Lembar Observasi Open Class dalam Lesson Study Berbasis Sekolah (Diisi Pengamat Guru sebagai Acuan dalam Mengamati)... Format Lembar Observasi Open Class dalam Lesson Study Berbasis Sekolah (Diisi Pengamat Peserta Didik sebagai Acuan dalam

Mengamati)... Format Instrumen/Lembar Observasi Keterampilan Guru

Menggunakan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran... Format Lembar Observasi Proses Pelaksanaan Kegiatan Lesson Study... Format Lembar Observasi Proses Pelaksanaan Kegiatan Lesson Study Siklus II... Rekapitulasi Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial Pra Siklus... Rekapitulasi Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial Siklus I... Rekapitulasi Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial Siklus II... Hasil Observasi Proses Pelaksanaan Lesson Study Siklus I... Hasil Observasi Proses Pelaksanaan Lesson Study Siklus II... Notulen Pelaksanaan Lesson Study Siklus I... Notulen Pelaksanaan Lesson Study Siklus II... RPP Guru Model Siklus I... RPP Guru Model Siklus II... Daftar Hadir Pelaksanaan Lesson Study Siklus I... Daftar Hadir Pelaksanaan Lesson Study Siklus II... Foto-foto Kegiatan Pra Siklus... Foto-foto Kegiatan Lesson Study Siklus I... Foto-foto Kegiatan Lesson Study Siklus II... Surat Izin Penelitian dari UNIMED... Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat.... Surat Izin Penelitian dari SMA Negeri 1 Lolofitu Moi...

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru sebagai ujung tombak penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas dituntut untuk selalu mampu mengembangkan dirinya dan menyesuaikan dirinya dengan perubahan jaman. Pembelajaran yang dilakukan harus lebih kreatif, berkesan dan bermakna agar mutu pendidikan dapat berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi. Witherington (Darwanto, 2007: 107) menyatakan bahwa “good teaching maintains fetness and freshness in the classroom, opposed in the drab, dull deadly routine of hipertrophied intellectual attitude.” Pengajaran yang

(17)

lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik. Daryanto (2012: 3) mengemukakan bahwa guru profesional dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada disekitarnya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu siswa memperoleh pengalaman belajar.

Guru seyogyanya memiliki keterampilan menggunakan media pembelajaran yang tepat guna untuk melaksanakan pembelajaran yang kreatif, berkesan dan bermakna, sebagaimana termuat dalam Permendiknas no. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dimana salah satu kompetensi inti guru dalam ranah kompetensi pedagogik adalah menyelenggarakan pebelajaran yang mendidik, dengan indikator menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Keterampilan menggunakan media pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi guru, merupakan kemampuan guru yang diperoleh berkat adanya latihan-latihan dan pembiasaan dalam penggunaan media pembelajaran.

Salah satu fungsi utama penggunaan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Melalui media pembelajaran, peserta didik dapat terlibat langsung (mengalami serta menghayati) dengan materi yang sedang dipelajari sehingga peserta didik mampu lebih memahami materi yang sedang dipelajari tersebut. Untuk tujuan tersebut, seorang pendidik perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar dapat diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya.

(18)

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh - pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran pada saat itu. Sudjana & Rivai (Arsyad, 2002: 24) mengemukakan beberapa manfaat media pembelajaran, yakni: (1) pembelajaran akan lebih menarik peserta didik, sehingga bisa tumbuh motivasi belajar; (2) memperjelas makna dari materi/bahan ajar; (3) metode pembelajaran lebih variatif, tidak semata-mata komunikasi verbal oleh guru, sehingga peserta didik tidak jenuh dan guru tidak kehabisan energi; dan (4) peserta didik lebih banyak kegiatan, guru bisa lebih fokus sebagai mediator, fasilitator dan motivator.

(19)

Keterampilan guru menggunakan multimedia interaktif tutorial mencakup keterampilan dalam penyajian multimedia interaktif tutorial yang sesuai, serta langkah penyajian dan pemanfaatan multimedia interaktif tutorial dalam kelas. Arsyad (2002: 76) menyatakan bahwa dalam memilih media sebaiknya menggunakan media yang sudah ada, mudah diperoleh atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Multimedia interaktif tutorial yang digunakan oleh guru dapat mengadopsi program yang sudah jadi jika memang tersedia dan benar-benar memenuhi kriteria yang tujuannya untuk membantu peserta didik belajar. Jika program yang sudah jadi sulit diperoleh, atau kurang sesuai dengan kebutuhan, guru dapat memodifikasi atau membuat sendiri multimedia interaktif tutorial yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Beberapa dampak yang bisa terjadi jika guru tidak menggunakan atau tidak terampil dalam menggunakan multimedia interaktif tutorial dalam pembelajaran, yakni: (1) guru akan merasa sulit menyampaikan informasi mengenai objek tertentu yang seharusnya dilihat, didengar atau diraba peserta didik; (2) guru akan repot membawa benda konkret yang perlu diperlihatkan pada peserta didik; (3) peserta didik akan merasa bahwa pembelajaran tidak menarik atau membosankan; dan (4) peserta didik tidak memperoleh pengalaman langsung yang berkaitan dengan penggunaan indra melihat, mendengar, dan meraba.

Penggunaan multimedia seharusnya telah diterapkan guru di sekolah, namun kenyataannya penggunaan multimedia dalam pembelajaran sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya biaya. Collins, dkk, (1997: 91) mengungkapkan,

(20)

enthusiasm’ will be used to signify those teachers who welcome multimedia technology and want to find ways of integrating it into their teaching but, for one reason or another, have some reservations about the technology itself, its usefulness in teaching and learning, or the level of support which is provided to the teachers and pupils who work with technology.

Berdasarkan pernyataan Collins dkk, terdapat banyak guru yang kurang antusias dan masih ragu dalam menggunakan multimedia dalam pembelajaran. Guru pada dasarnya tidak menolak penggunaan multimedia dalam pembelajaran, namun masih meragukan manfaat multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran maupun tingkat dukungan yang tersedia bagi guru dan peserta didik dalam menggunakan teknologi multimedia.

Roisa (2012: 1) dalam penelitiannya tentang meningkatkan hasil belajar IPA melalui penggunaan multimedia pembelajaran, menyatakan kurangnya kemampuan guru dalam memanfaatkan multimedia pembelajaran. Othman (2007: 50) dalam penelitian tentang aplikasi komputer dalam pengajaran bahasa, menyimpulkan bahwa penggunaan komputer dalam pengajaran sangat rendah, guru tidak menguasai powerpoint dan multimedia dalam pengajaran, serta kemahiran guru dalam multimedia sangat rendah. Ibrahim (2009: 4) dalam penelitiannya tentang upaya pengembangan krativitas guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 1 Sidoarjo menyatakan bahwa ada sebagian guru yang belum kreatif dalam penggunaan media pembelajaran, dan guru belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran.

Beberapa penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sebagian guru masih belum memanfaatkan media khususnya multimedia interaktif tutorial dalam pembelajaran serta masih belum memiliki keterampilan dalam menggunakan media dalam pembelajaran.

(21)

menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher centered learning) dimana guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah sementara siswa tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Hasil angket yang disebarkan pada seluruh guru di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi yang berjumlah 17 orang ditemukan bahwa hanya tujuh orang guru yang menggunakan media dalam pembelajaran dan terdapat empat orang diantaranya yang pernah menggunakan multimedia interaktif tutorial, sementara alat yang dibutuhkan untuk mengajar dengan memanfaatkan multimedia interaktif tutorial telah tersedia di sekolah, yang antara lain: listrik, LCD proyektor, komputer, laptop dan CD (Compact Disc) multimedia interaktif tutorial. Terdapat tiga orang guru yang mengetahui langkah-langkah menggunakan multimedia interaktif yang tepat, sementara 14 guru belum mengetahui langkah-langkah menggunakan multimedia interaktif yang tepat dalam kelas. Secara rinci, hasil angket tentang penggunaan multimedia interaktif tutorial di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Persentase Angket Analisis Penerapan Media Pembelajaran

No Komponen Persentase

Responden

1 Penggunaan media dalam proses/kegiatan belajar

mengajar

41%

2 Penggunaaan multimedia interaktif tutorial 24 %

3 Frekuensi penggunaan multimedia multimedia interaktif tutorial oleh guru:

a. setiap proses pembelajaran di kelas berlangsung b. kadang-kadang (jika kebetulan ada materi yang cocok) c. Jarang guru menggunakan multimedia interaktif tutorial

0% 18%

6%

4 Ketersediaan fasilitas yang mendukung penggunaan

multimedia interaktif tutorial di sekolah

82%

5 Ketersediaan program atau CD multimedia interaktif tutorial yang dapat digunakan dalam mengajar

76%

6 Pemahaman tentang langkah-langkah menggunakan

multimedia interaktif tutorial dalam kelas

18%

7 Persepsi guru tentang multimedia interaktif tutorial pembelajaran yang baik:

a. Dapat meningkatkan minat peserta didik b. Relevan dengan tujuan pembelajaran c. Tampilannya harus menarik

d. Mudah diperoleh

(22)

e. Mudah dipahami peserta didik f. Lainnya

29% 24% 0% 8 Hambatan bagi guru dalam menggunakan multimedia

interaktif tutorial di sekolah:

a.Belum mengetahui bagaimana langkah dalam menggunakan multimedia interaktif tutorial

b.Bahan multimedia interaktif tutorial yang ada kurang sesuai dengan kebutuhan

c.Tidak memperoleh bahan multimedia interaktif tutorial yang dapat dipakai dalam pembelajaran

d.Lainnya.

94%

41%

24%

0%

9 Bantuan dari kepala sekolah maupun pengawas dalam

mengatasi hambatan bagi guru menggunakan multimedia interaktif tutorial di sekolah

12%

10 Guru melakukan pengkajian pembelajaran dalam kelompok lesson study bersama guru lain

0%

11 Guru berniat menggunakan multimedia interaktif tutorial 100%

12 Guru berniat meningkatkan keterampilan menggunakan

multimedia interaktif tutorial

100%

Sumber: Hasil analisis angket penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif tutorial terhadap 17 orang guru di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi Tahun 2013 (lampiran 4)

Hasil analisis angket tersebut juga menunjukkan bahwa guru-guru di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi ternyata belum pernah melakukan pengkajian pembelajaran bersama-sama dengan guru lainnya (rekan sejawat) dalam kelompok lesson study. Ini mengindikasikan bahwa guru-guru di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi belum mengetahui manfaat pelaksanaan lesson study bagi guru sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru belum melakukan kolaborasi bersama guru lain untuk saling membantu memperbaiki praktik pengajaran di kelas.

(23)

dapat memengaruhi peningkatan kompetensi guru akan memengaruhi peningkatan keterampilan guru pula.

Suhartini (2011: 17-20) mengemukakan beberapa faktor yang dapat memengaruhi kompetensi guru berdasarkan pendapat beberapa ahli yakni: (1) Spencer dan Spencer, yang menyatakan motivasi internal, watak dan konsep diri memengaruhi kompetensi guru; (2) Munandar, yang menyatakan bakat dan latihan memengaruhi kompetensi guru; (3) Suyatno, dkk, menyatakan pendidikan formal, workshop dan magang ikut memengaruhi kompetensi guru; dan (4) Uno, menyatakan kompetensi guru dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, lamanya mengajar, dan lingkungan. Selanjutnya Sahertian (2010: 21-24) menyatakan bahwa supervisi dapat meningkatkan keterampilan guru dimana salah satu fungsi supervisi adalah yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf, yang dalam hal ini anggota staff yang dimaksud adalah termasuk guru. Ibrohim (2010: 4) menyatakan bahwa lesson study dapat meningkatkan kompetensi guru melalui pengkajian pembelajaran secara

kolaboratif dan berkelanjutan. Lesson study juga dapat membantu meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan multimedia interaktif tutorial.

Dari banyak faktor yang ada, maka pada penelitian ini dipilih lesson study sebagai upaya meningkatkan keterampilan guru menggunakan multimedia interaktif tutorial. Lesson study merupakan model pembinaan guru yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan guru dalam mengajar. Dalam kegiatan lesson study, sejumlah guru secara bersama-sama akan meningkatkan kompetensi mereka dengan belajar dari, tentang, dan untuk pembelajaran yang lebih baik. Stigler (Fernandez & Yoshida 2004: 9-10) mengemukakan:

(24)

Berdasarkan pernyataan Stigler, lesson study tidak hanya menjadi sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan guru, tetapi juga cara untuk meningkatkan pengetahuan dasar profesi mengajar. Lewis (Hart, dkk, 2011: 16) mengemukakan beberapa hal tentang lesson study, yakni: (1) lesson study merupakan siklus perbaikan pengajaran guru di mana guru bekerjasama untuk: merumuskan tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran, mengajar dan/atau mengamati pelajaran, merenungkan bukti-bukti yang dikumpulkan, merevisi pelajaran untuk perbaikan, dan mengajarkan kembali pelajaran yang direvisi; (2) melalui lesson study, guru memiliki sarana untuk merencanakan, mengamati dan berunding dengan orang lain; (3) lesson study menempatkan guru di dalam pusat kegiatan profesional, dengan minat dan keinginan untuk

lebih memahami pembelajaran terhadap siswa berdasarkan pengalaman pengajaran mereka sendiri; dan (4) ide yang terkandung dalam lesson study singkat dan sederhana, yakni guru secara bersama-sama merencanakan pembelajaran, mengujinya, dan mendiskusikan apa yang mereka amati. Stepanek (Ibrohim, 2010: 14-15) menyatakan bahwa lesson study dapat membantu para guru untuk melihat kelas atau pembelajarannya melalui “kacamata” penelitian.

Proses tersebut berpotensi untuk mengubah sekolah menjadi tempat di mana guru dapat meneliti dan memverifikasi apa yang dikerjakan untuk siswanya.

(25)

lesson study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran, (e) lesson study akan

menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran; dan (2) lesson study yang didesain dengan baik akan menjadikan guru yang professional dan inovatif, dimana dengan melaksanakan lesson study para guru dapat: (a) menentukan kompetensi yang perlu dimiliki siswa, merencakan

dan melaksanaan pembelajaran yang efektif, (b) mengkaji dan meningkatkan pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa, (c) memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru, (d) menentukan standar kompetensi yang akan dicapai para siswa, (e) merencanakan pembelajaran secara kolaboratif, (f) mengkaji dengan teliti cara belajar dan perilaku siswa, (g) mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang dapat diandalkan, (h) melakukan refleksi terhadap pengajaran yang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan koleganya.

Lesson study sebagai proses pengkajian pembelajaran dimana guru sadar bahwa

keterampilan guru dalam proses belajar mengajar harus ditingkatkan sehingga hasil belajar siswa juga dapat meningkat. Lesson study dilakukan secara kolaboratif oleh guru-guru untuk menemukan, mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang mereka temukan dalam pembelajaran. Salah satu tahapan penting dalam lesson study adalah adanya pengamatan yang dilakukan oleh guru-guru terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga dari pengamatan tersebut guru memperoleh gagasan baru tentang bagaimana seharusnya guru melaksanakan pembelajaran yang baik dan bagaimana peserta didik dapat belajar dengan baik. Hasil dari pengamatan tersebut akan menjadi temuan bagi guru-guru dalam memperbaiki keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran serta mampu memperbaiki keterampilan dalam menggunakan multimedia interaktif tutorial.

(26)

dilakukan penelitian tindakan sekolah tentang: “Meningkatkan Keterampilan Guru

Menggunakan Multimedia Interaktif Tutorial Melalui Lesson Study di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan bahwa ada banyak masalah yang dialami oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya dalam penggunaan multimedia interaktif tutorial, antara lain: (1) kurang antusias dan masih ragu menggunakan multimedia dalam pembelajaran; (2) penggunaan komputer dalam pembelajaran sangat rendah; (3) guru belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran; (4) guru masih menggunakan pendekatan teacher centered learning; dan (5) keterampilan guru menggunakan multimedia interaktif rendah.

Selain terdapatnya masalah yang dialami guru, terdapat pula beberapa faktor yang dapat memengaruhi peningkatan keterampilan guru yang antara lain: (1) motivasi internal; (2) watak; (3) konsep diri (4) bakat; (5) latihan; (6) pendidikan formal; (7) workshop; (8) magang; (9) latar belakang pendidikan; (10) pengalaman mengajar; (11) lamanya mengajar; (12) lingkungan; (13) supervisi; dan (14) lesson study.

C. Pembatasan Masalah

(27)

faktor yang dapat memengaruhi meningkatnya keterampilan guru, tindakan pada penelitian ini difokuskan pada lesson study karena lesson study diprediksi dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan multimedia interaktif tutorial. Lesson study dilaksanakan terhadap guru-guru di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi khususnya guru rumpun mata pelajaran Bahasa.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “apakah keterampilan guru rumpun bahasa menggunakan multimedia interaktif tutorial di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi dapat meningkat melalui lesson study?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan guru rumpun bahasa menggunakan multimedia interaktif tutorial melalui lesson study di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis

a) Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang keefektifan lesson study dalam meningkatkan keterampilan guru rumpun Bahasa menggunakan multimedia interaktif tutorial.

(28)

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat, sebagai masukan dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan keterampilan guru rumpun Bahasa menuju guru yang profesional.

b) Bagi Kepala SMA Negeri 1 Lolofitu Moi, sebagai masukan dalam rangka memperbaiki keterampilan guru rumpun Bahasa menggunakan multimedia interaktif tutorial guru dimasa mendatang.

(29)

115

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: keterampilan guru rumpun bahasa menggunakan multimedia interaktif tutorial di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi dapat meningkat melalui lesson study, dimana rata-rata skor keterampilan guru menggunakan multimedia interaktif tutorial dalam pembelajaran pada pra siklus sebesar 32,67 (rata-rata persentase 26,35%) dengan kategori amat kurang baik. Pada siklus I meningkat menjadi 86,67 (rata-rata persentase 69,90%) dengan kategori cukup baik, dan pada siklus II meningkat menjadi 111,33 (rata-rata persentase 89,78%) dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan guru menggunakan multimedia interaktif tutorial sebesar 43,55% pada siklus I dan 19,89% pada siklus II.

B. Implikasi

Keterampilan guru rumpun bahasa menggunakan multimedia interaktif tutorial di SMA Negeri 1 Lolofitu Moi telah terbukti dapat meningkat melalui lesson study, dengan demikian lesson study hendaknya menjadi salah satu

(30)

116

tentang pembelajaran yang mereka lakukan. Demikian juga pengawas sekolah hendaknya menggunakan lesson study dalam melaksanakan supervisi pendidikan. Agar lesson study ini digunakan baik oleh pengawas maupun kepala sekolah, dinas pendidikan seyogyanya mensosialisasikan manfaat dan tujuan pelaksanaan lesson study. Upaya yang dapat dilakukan antara lain: 1) memberikan penegasan

agar setiap kepala sekolah dan pengawas sekolah membentuk minimal satu kelompok lesson study di sekolahnya masing-masing dan melaksanakan kegiatan lesson study; 2) melakukan pelatihan tentang lesson study kepada kepala sekolah

dan pengawas sekolah; 3) bekerjasama dengan lembaga pelatihan dan LPTK terkait untuk memfasilitasi pelatihan lesson study; dan 4) mengutus beberapa kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk melakukan studi banding di sekolah-sekolah yang telah menerapkan lesson study agar mengalami langsung manfaat lesson study tersebut. Lesson study akan berdampak baik dalam meningkatkan

keterampilan guru khususnya keterampilan guru rumpun bahasa dalam menggunakan multimedia interaktif tutorial jika kepala sekolah dan pengawas dapat menyelenggarakan lesson study secara rutin di sekolah.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti menyarankan: 1. Kepada Kepala Sekolah agar membentuk kelompok lesson study di sekolah

dan melakukan lesson study secara rutin.

(31)

117

menggunakan multimedia interaktif tutorial, karena multimedia interaktif tutorial dapat meningkatkan interaktivitas dan antusiasme siswa dalam pembelajaran.

3. Kepada Pengawas Sekolah agar bekerjasama dengan kepala sekolah dalam pembentukan kelompok lesson study di sekolah binaannya dan terlibat langsung dalam kegiatan lesson study.

4. Kepada Dinas Pendidikan agar memberi penegasan kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk membentuk kelompok lesson study dan melaksanakan kegiatan lesson study di sekolah masing-masing, serta mengupayakan pelatihan tentang lesson study melalui kerjasama dengan lembaga pelatihan dan LPTK terkait.

(32)

118

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2012. “Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Inovatif melalui Lesson Study”. Jurnal FKIP UNS. Volume 9 Nomor 1.

Arismunandar. 2005. Manajemen Pendidikan Peluang dan Tantangan. Handbook. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Collins, J., Hammond M. & Wellington, J. 1997. Teaching and Learning with

Multimedia. New York: Routledge.

Darwanto. 2007. Televisi sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Daryanto & Rahardjo, Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gave Media.

Fernandez, C. & Yoshida, M. 2004. Lesson Study: A Japanese Approach to Improving Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Gordon, Thomas. 1994. Menjadi Pemimpin Efektif: Dasar untuk Manajemen Partisipatif dan Keterlibatan Karyawan. Terjemahan Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hart, C. L., Altson, S. A. & Murata, A. (Eds). 2011. Lesson Study Research and Practice in Mathematics Education: Learning Together. New York: Springer Dordrecht Heidelberg.

Hendayana, S. 2006. Lesson Study: Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik (Pengalaman IMSTEP- JICA). Bandung: UPI Press.

Hendrisakti, H., Damris, & Asrial. 2013. “Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif, Multimedia Non Interaktif dan Minat Belajar Terhadap Kompetensi Kimia Siswa MAN Cendekia Jambi”. Jurnal Edu-Sains. Volume 1 Nomor 2, 2013.

(33)

119

Ibrohim. 2010. Panduan Pelaksanaan Lesson Study di KKG. Modul. Malang: Universitas Negeri Malang.

Isoda, M., Stephens, M., Ohara, Y. & Miyakawa, T. (Eds). 2007. Japanese Lesson Study in Mathematics: Its Impact, Diversity and Potential for Educational Improvement. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.

_______. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif di SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

_______. 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Kemmis, S. & Mc Taggart, R.. 1993. The Action Research Planner . Vict ioria: Deaken University

Mertler, Craig A. 2011. Action Research. Improving Schools and Empowering Educators. Terjemahan oleh Daryatno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyana, Slamet. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat. Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional. Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

Othman, Yahya. 2007. Aplikasi Komputer dalam Pengajaran Bahasa: Penguasaan Guru dan Kekangan dalam Pelaksanaan. 1st International Malaysian Educational Technology Convention. Selangor: University Putra Malaysia.

Pemerintah RI. 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 10 tentang guru dan dosen. Jakarta

Philips, Rob. 1997. The Developers Handbook to Interactive Multimedia (Practical Guide for Educational Aplication) London: Kogan Page.

Pramesti, G. & Maryono, D. 2011. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Calculus I Kelas SBI Menggunakan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif”. Jurnal Kresno, ISSN 2086-2334. Volume 2 Nomor 2, Desember 2011.

(34)

120

Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rusman, Kurniawan, D. & Riyana, C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sahertian, A. Piet. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Serìn, Oğuz.”The Effects of The Computer-Based Instruction on The

Achievement and Problem Solving Skills of The Science and Technology Students”. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology. January 2011, volume 10 Issue 1.

Suarsini. 2011. “Penerapan Lesson Study untuk Peningkatan Keterampilan Guru Mengembangkan Media Pembelajaran Matematika”. Jurnal Suara Pendidikan. Volume 29, Desember 2011. Medan: Badan Penerbit Unimed.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.

Suhartini, Entin. 2011. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kabupaten Indramayu”. Tesis. Jakarta: FISIP UI.

Susilana, R. & Riyana, C. 2009. Media Pembelajaran. Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima.

Sutarno. 2011. “Penggunaan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Medan Magnet untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa”. Jurnal Exacta, ISSN 1412-3617. Volume IX Nomor 1, Juni 2011.

Widiastuti, S. & Muktiani, N. R. 2010. “Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Pembelajaran Sepakbola Melalui Kucing Tikus Pada Siswa Kelas 4 SD Glagahombo 2 Tempel”. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 7 Nomor 1.

Winarsih, A. & Mulyani, S. 2012. “Peningkatan Profesionalisme Guru IPA melalui Lesson Study dalam Pengembangan Model Pembelajaan PBI”. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Volume 1 Nomor 1. Semarang : Unnes.

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Angket Analisis Penerapan Media Pembelajaran......

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian sistem (system study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberikan dasar bagi manajer

(5) Tambahkan penelitian dengan menggunakan skenario yang berbeda untuk orang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persepsi yang ditujukan oleh pelaku bisnis di pasar Ngunut terhadap perbankan syariah. Serta Sikap dan Perilaku pelaku bisnis

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui posisi komponen penawaran dan permintaan Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur pada matrix Boston Consultans Group.. Metode yang digunakan

(Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia). Di

Penyebab yang mungkin terjadi ka- rena tanaman yang tidak mendapatkan ca- haya, akan tumbuh ke atas untuk menda- patkan cahaya serta unsur hara yang cukup sehingga

Hasibuan (2004 : 34) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah bagaimana sikap kepemimpinan organisasi mempengaruhi

Mengatasi masalah proses tersebut dicoba dilakukan penelitian pembuatan papan semen dengan bahan baku purun Mempercepat pengeras semen dengan menggunakan