PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA SD SWASTA PERTIWI MEDAN
T E S I S
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
YANTI MIHARZA
NIM. 8106122042
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Yanti Miharza, Pengaruh Strategi Pembelajaran Menggunakan Modul dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa SD Swasta Pertiwi Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,2013.
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar TIK siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Menggunakan Modul LUC dan hasil belajar TIK yang diajar dengan strategi pembelajaran Menggunakan Modul UCL, (2) untuk mengetahui hasil belajar TIK antara siswa dengan kreativitas tinggi dan hasil belajar TIK siswa dengan kreativitas rendah, dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran menggunakan modul dan krativitas siswa terhadap hasil belajar TIK.
Populasi penelitian ini adalah siswa SD Swasta Pertiwi Kota Medan dengan jumlah 240 siswa. Kelas yang dipilih adalah kelas V. Sampel penelitian kelas V-7 menggunakan strategi pembelajaran Menggunakan Modul LUC dan kelas V-4 menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 38 dengan koefisial reliabilitas 0,948. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang kreativitas siswa digunakan angket dengan jumlah 38 butir dan koefisien reliabelitasnya 0,885. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitiannya adalah : (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC X = 27,61 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL X = 26,42 dengan Fhitung = 29,03 > Ftabel = 3,98, (2)
rata-rata hasil belajar siswa dengan kreativitas tinggi X = 30,22 lebih tinggi
daripada hasil belajar siswa dengan kreativitas rendah X = 25,415 dengan Fhitung
= 5,57 > Ftabel = 3,98, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
kreativitas terhadap hasil belajar TIK dengan Fhitung = 6,65 > Ftabel = 3,98.
ii ABSTRACT
Yanti Miharza, The Effect of Learning Strategies and Learning Outcomes Against Independence Learning Information and Communication Technology (ICT) Junior School Students SD Swasta Pertiwi Medan. Thesis. Post Graduate Program of State University of Medan, 2012.
This research ware aimed at finding out : (1) to determine the learning outcomes of students who are taught by ICT learning strategies and learning outcomes LUC ICT is taught with UCL instruction teaching strategies, (2) to determine the ICT learning outcomes between students with high self-reliance and ICT learning outcomes of students with Low self-reliance, and (3) to determine the interaction between students' learning strategies and self-reliance on ICT learning outcomes.
The study population was junior school students SD Swasta Pertiwi the number of 240 students. Selected class is the class 5. Study sample set V-7 class using learning strategies and classroom LUC X-4 UCL teaching strategies. The sampling technique is done by random cluster sampling. The research instrument used to measure the learning outcomes of multiple-choice test with four options as answers to question number 38 with a reliability coefficient of 0.948. While to obtain data on the creativity of the students used a questionnaire with 38 items and the number of reliability coefficient of 0.885. Test for normality with Liliefors test while the test of homogeneity with Fisher's test and Bartlett test. Data analysis techniques are ANAVA two – way at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test.
Research results ware: (1) an average of students 'learning strategies are taught by LUC X = 27.61 higher than the average of students' learning strategies are taught with UCL which was X = 26.42 with Fcount = 29.03> Ftable =
3.98, (2) the average student learning outcomes with high independence X = 30.22 higher than the learning outcomes of students with low self X = 25.415 with Fcount = 5.57 > Ftable = 3.98 , and (3) there is interaction between the learning
strategies and self-reliance on ICT learning outcomes with Fcount = 6.65 > Ftable =
3.98.
iii
KATA PENGANTAR
Rasa Syukur penulis nyatakan kehadirat Allah SWT karena berkat izin-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Dalam proses penulisan
tesis ini penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat
bimbingan Dosen Pembimbing dan segala pihak yang telah memberikan motivasi
kepada penulis akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan
ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Binsar Panjaitan, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang sebagai
pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan
pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul,
M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, dan Bapak Dr.
R.Mursid, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta
seluruh staf yang telah memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis berupa
layanan perkuliahan dan administrasinya.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Sahat
Siagian,M.Pd dan Ibu Prof.Asih Menanti,M.S.S.Psi, sebagai narasumber yang
telah memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini.
Selajutnya ucapan terimakasaih juga disampaikan kepada Rektor
Universitas Negeri Medan Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si, dan Bapak
Prof.Dr.Abdul Muin Sibuea,M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
iv
Terima kasih juga kepada Bapak/ibu Dosen Program Studi Teknologi
Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak lupa
juga penulis haturkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana
Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan angkatan ke XVIII yang telah
banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Dra.Hj.
Masitha selaku kepala SD Swasta Pertiwi Medan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya, serta
siswa-siswa kelas V Tahun Ajaran 2012/2013 yang menjadi populasi dan sampel
dalam penelitian ini.
Teristimewa ucapan terimakasih penulis haturkan kepada Ayahanda dan
Ibunda yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan secara khusus pula
ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada suamiku tercinta Nasri Dalimunte dan
anak-anakku tersayang Nayyara Alliya Z, Fatiha Alliya R, Ahmad Zafran
Dalimunthe yang selalu memberikan curahan kasih sayang dan semangat kepada
penulis.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan dimasa kini
dan dimasa yang akan datang.
Medan, Mei 2013
Penulis,
v
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 12
A. Kajian Teoretis 12
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar TIK 12
2. Hakikat Strategi Pembelajaran 18
2.1. Hakekat Startegi Pembelajaran modul ………. 23
2.2. Strategi Pembelajaran LUC 25
3.3. Strategi Pembelajaran UCL 29
3. Hakikat Kreativitas 32
B. Penelitian Yang Relevan 45
C. Kerangka Berpikir 47
1. Hasil Belajar TIK yang diajar Dengan Strategi Pembelajaran KUC Lebih Tinggi Dibandingkan Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran UCL 47
2. Perbedaan Hasil Belajar TIK Siswa Yang Memiliki
Kreativitas Tinggi dengan Siswa kreativitas Rendah 49 3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan kreativitas
Terhadap Hasil Belajar TIK 50
D. Hipotesis Penelitian 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53
A. Tempat dan Waktu Penelitian 53
B. Metode dan Rancangan Penelitian ………. 53
C. Populasi dan Sampel Penelitian 54
1. Populasi Penelitian 54
2. Sampel Penelitian 54
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 56
vi
F. Pengontrolan Perlakuan 57
a. Validasi Internal 57
b. Validasi Eksternal 59
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 60
H. Teknik Analisa Data 68
I. Hipotesis Statistik 69
BAB IV HASIL PENELITIAN 70
A. Deskirpsi Data 70
1. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran LUC 70
2. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran UCL 71
3. Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas Tinggi 73 4. Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas Rendah 74 5. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi LUC Dan Kreaativitas Tinggi 75 6. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran LUC Dan Kreativitas Rendah… 77 7. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran UCL dan Kreativitas
Tinggi 78
8. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Dengan Strategi Pembelajaran UCL
Dan Kreativitas Rendah 79
B. Pengujian Syarat Analisis 81
1. Uji Normalitas Data 81
2. Uji Homogenitas Data 82
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1.1 Tahapan Pelaksanaan Urutan Penyajian LUC ………. 28
Tabel 1.2. Tahapan Pelaksanaan Urutan Penyajian UCl 30
Tabel 2.1.Matrix Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2x2 53
Tabel 3.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
Hasil Belajar TIK 60
Tabel 4.1. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar TIK 61
Tabel 5.1. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas 66
Tabel 6.1. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran LUC 69
Tabel 6.2. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran modul UCL 71
Tabel 6.3. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas
Tinggi 72
Tabel 6.4. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas
Rendah 73
Tabel 6.5. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Pembelajaran Menggunakan
Modul LUC dan Kreativitas Tinggi 75
Tabel 4.6. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Modul LUC Dan
Kreativitas Rendah 76
Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran menggunakan modul UCL Dan Kreativitas
Tinggi 77
Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Menggunakan Modul UCL dan
Kreatvitas Rendah 79
Tabel 4.9. Rangkuman Analisis Uji Normalitas 97
viii
Modul UCL 81
Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah 90
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Strategi Pembelajaran dan Kreativitas 82
Tabel 4.13 Tabel Anava Faktorial 2 x 2 83
Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 84
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar1.1. Tahapan Pelaksanaan Penyajian
Strategi Pembelajaran Modul LUC 29
Gambar 1.2. Tahapan Pelaksanaan Penyajian
Strategi Pembelajaran Modul UCL 31
Gambar 2.1 Faktor-faktor Pembentuk Prestasi Kreatif Munandar.
Pengembangan Kreativitas anak Berbakat……… 34
Gambar 3.1. Sintesis Proses Kreativitas 38
Gambar 4.1. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran LUC 70
Gambar 4.2. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran UCL 71
Gambar 4.3. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa ng diajar Dengan
Kreativitas Tinggi 73
Gambar 4.4. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Kreativitas Rendah 73
Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi PEmbelajaran Modul LUC dan
Kreativitas Tinggi 75
Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa yang diajar Dengan Startegi Pembelajaran Menggunakan Modul LUC dan Krearivitas
Kreativitas Rendah……….…… 77
Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Menggunakan Modul UCL dengan
Kreativitas Tinggi ……… 78
Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran menggunakan MOdul UCL
Dengan Kreativitas Rendah ……… 79
Gambar 4.9 Interaksi Antara Startegi Pembelajarab Menggunakan modul
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Tesis Dari Direktur
Pascasarjana Universitas Negeri Medan 113
Lampiran 2. Surat Ijin Melaksanakan Uji Coba Instrumen 114
Lampiran 3. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Disekolah SD Swasta
Pertiwi Medan 115
Lampiran 4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dari SD
Swasta Pertiwi Medan 116
Lampiran 5. Surat Keterangan Validasi Dari Pakar/Ahli Terhadap
Instrumen Penelitian 117
Lampiran 6. Kurikulum Berupa Silabus Untuk SK dan KD Yang Terkait
Dalam Penelitian 121
Lampiran 7. Modul Untuk Pertemuan 1 s/d 8 (Perlakuan) dan Modul Untuk
Pertemuan 1 s/d 8 (Kontrol) 124
Lampiran 8. Data Instrumen Penelitian Untuk Masing-Masing Variabel 156
Lampiran 9. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitan 164
Lampiran 10 Hasil Analisis Data Penelitian 186
Lampiran 11 Tabel Statistik 230
Lampiran 12.Bahan Pembelajaran Kegiatan Penelitian Di Lapangan 244
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi
sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan teknologi
informasi mulai dari sistem komunikasi sampai alat komunikasi searah maupun
dua arah.
Era globalisasi dewasa ini, yang tuntutan kemajuan teknologi telah
mengarahkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan atau life skill di
segala bidang. Di samping itu juga telah terjadi pergeseran kebutuhan ketrampilan
baru yang diakibatkan perkembangan teknologi. Ketika kemajuan teknologi
menyediakaan cara yang semakin efisien untuk mengurangi tenaga kerja, pekerja
akan jadi memerlukan belajar untuk mencapai ketrampilan baru. Ketrampilan
sekarang menjadi usang dan menuntut untuk meningkatkan ketrampilan dengan
spesialisasi yang baru. Walaupun perubahan ini ada di lingkungan pekerjaan,
namun penerapan kurikulum belum banyak memperhatikan pada siswa yang lulus
dari sekolah tanpa ketrampilan teknologi yang cukup untuk masuk lapangan
pekerjaan. Hal ini menunjukkan gap kurikulum antara kebutuhan dan fakta
lingkungan.
Untuk menghadapai masalah di atas, maka pekerja di abad 21 harus mampu
menjadi pebelajar sepanjang hayat, sehingga memiliki kemampuan beradaptasi.
Pekerja perlu menguasai ketrampilan kognitif dan perilaku yang memudahkan
2
mengadopsi karakteristik tersebut agar sukses, seperti dalam pencapaian tujuan,
memanage aktivitas mereka sendiri dan menyediakan panduan motivasi mereka
sendiri.
Sangat menyedihkan, siswa yang lulus sekolah banyak yang tidak terserap
oleh pasar kerja, disisi yang sama tidak ada jaminan siswa yang telah bekerja
dapat terus bekerja. Untuk menjadi produktif dan sukses, pekerja perlu
mengevaluasi kondisi lingkungan dengan teliti, penerapan tujuan yang realistis
didasarkan hasil evaluasi, dan mulai bertindak yang memudahkan pencapaian
tujuan tersebut. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung kemampuan untuk gigih
dalam menghadapi tantangan dan rintangan, menentukan aktivitas yang sesuai
dengan tuntutan tugas, dan mengendalikan perilaku. Ketrampilan substansial ini
dikenal sebagai strategi pengaturan diri (self-regulating). Kemampuan dan
kebiasaan tersebut harus dilatihkan dan dimiliki siswa sedini mungkin.
Di sisi yang sama pada dasawarsa terakhir, bidang informasi dan
telekomunikasi mengalami revolusi. Teknologi tersebut telah mengubah cara
hidup masyarakat dan berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan. Mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dipersiapkan untuk
mengantisipasi dampak perkembangan teknologi khususnya bidang informasi dan
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan,
dipraktekkan dan dikuasai oleh siswa sendini mungkin agar siswa memiliki bekal
untuk menyesuaikan penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Dari hasil pengamatan di beberapa sekolah di kota Medan untuk tingkat SD
beberapa sekolah sudah memiliki laboratorium komputer. Namun karena sumber
3
menguasai ilmu murni, tapi tak memiliki ilmu untuk mengajar dan menguasai
strategi pembelajaran materi yang diajarkan terfokus pada pengajaran komputer
dengan perangkat lunak tertentu, sedangkan TIK sendiri menurut Kurikulum 2004
bukanlah komputer. Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
menurut kurikulum TIK 2004 yaitu agar siswa dapat menggunakan perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan belajar, bekerja dan aktifitas
lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif,
mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan
perkembangan yang baru. Berdasarkan visi Kurikulum TIK adalah untuk
menciptakan siswa yang mampu mengatur diri dan berkreasi dalam belajarnya.
Dalam pelajaran TIK di sekolah umumnya menyediakan peralaan TIK yaitu
komputer. Salah satu keunggulan komputer adalah dukungan multimedia di
dalamnya. Aplikasi multimedia pembelajaran dapat menyajikan konsep dan
ketrampilan tinggi dalam pembelajaran, yang memiliki keterkaitan antara satu
unsur dan unsur lainnya yang sulit diajarkan dan dipelajari melalui buku semata.
Kelebihan aplikasi multimedia interaktif pembelajaran dalam menjelaskan konsep
dapat menuntut siswa untuk bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan
menggali konsep dan prinsip yang termuat dalam suatu materi yang dihadapinya,
sehingga dapat relatif lebih cepat membangun struktur pemahaman siswa, karena
terintegrasinya komponen-komponen seperti suara, teks, animasi, gambar dan
video berfungsi untuk mengoptimalkan peran indera dalam menerima informasi
kedalam sistem memori. Kelebihan yang dimiliki oleh multimedia tersebut sangat
bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Dalam
4
global sekarang guru mestinya siap untuk merancang sistem pembelajaran (
Instructional system design) baik pada tingkat mikro atau kelas maupun dalam
konteks makro pendidikan dan pelatihan, serta mampu mengembangkan berbagai
sumber belajar (media utilization), mampu mengelola berbagai proyek
pengembangan proses dan sumber-sumber untuk keperluan belajar ( project
management), dan mampu melakukan evaluasi untuk menentukan keefektifan,
efisiensi, hasil belajar dan kemenarikan berbagai sumber belajar ( Badiran , 2008).
Hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa SD Pertiwi Medan pada saat
pembelajaran teknologi informasi dan komounikasi (TIK) di dalam laboratorium,
dijumpai adanya beberapa kesulitan dalam menyerap materi yang dipraktekkan.
Pada saat proses belajar berlangsung, guru menyampaikan materi dengan metode
konvensional, yaitu dengan menjelaskan materi siswa mendengarkan, kemudian
apa yang diceramahkan guru, langsung dibawa praktek dengan menggunakan
komputer. Selesai pembelajaran dan praktek, guru meminta siswa mencatat
hal-hal yang penting dalam bentuk pertanyaan atau soal latihan. Dalam kondisi yang
seperti ini siswa yang memiliki konsentrasi tinggi dan keinginan untuk belajar
akan memperhatikan penjelasan dari guru, melaksanakan praktek dengan tekun,
tetapi bagi siswa yang kurang memiliki minat belajar akan menjadi jenuh. Hal ini
akan tercipta satu kelompok siswa yang berdiskusi di luar dari konteks
pembelajaran TIK, atau bahkan ada siswa yang lebih suka menggunakan
komputer di luar materi yang diajarkan guru. Keadaan ini harus segera
ditanggulangi dengan menjadikan satu pembelajaran yang tidak hanya membuat
5
komputernya di luar konteks materi yang diajarkan, tapi membuat mereka belajar
mandiri dengan menggunakan komputer.
Situasi pembelajaran yang seperti dijelaskan di atas, tentunya akan
mengurangi ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru.
Kompetensi yang diharapkan dalam materi ini tentunya juga tidak dapat terpenuhi
dengan baik. Perlu adanya kreativitas dari guru untuk merancang metode
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran pengolahan gambar .
Pada umumnya guru lebih menyukai pendekatan pembelajaran klasikal dengan
menggunakan metode ceramah. Metode ini memiliki keunggulan karena
menghemat penggunaan waktu dan media, selain itu juga ekonomis dan praktis
dalam menyampaikan isi pembelajaran. Namun guru sering mengeluh karena
cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling
berbicara dengan temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah
menjelaskan materi pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari 2 (dua) faktor, yaitu : faktor
internal dan faktor ekternal. Menurut Azhar ( 2005), banyak faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa baik dari internal maupun ekternal,
seperti : (1) Kecerdasaran emosional; (2) Minat dan bakat; (3) Metode
pembelajaran; (4) Sarana dan Prasarana; (5) Motivasi prestasi; (6) Cara belajar;
(7) Kurikulum; (8) Kecerdasan intelektual.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengkaji tentang strategi
pembelajaran modul sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
6
siswa. Adapun faktor-faktor internal adalah kreativitas siswa itu sendiri, dan
faktor external untuk mendukung pembelajaran adalah strategi pembelajaran
menggunakan modul, sarana dan prasarana serta kurikulum .
Pakar teknologi pendidikan, Gagne, Briggs, & Wayer (1993) menyatakan
bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
ekternal peserta didik itu sendiri, yaitu pengaturan kondisi belajar.
TIK di tingkat Sekolah Dasar tergolong mata pelajaran muatan lokal yang
baru beberapa tahun terakhir ini ada, tujuan dari mata pelajaran ini untuk tingkat
Sekolah Dasar adalah untuk meningkatkan minat siswa dalam penggunakaan alat
teknologi komputer yang akan menunjang proses pembelajaran yang lain, dan
dapat menggunakan media TIK untuk mencari informasi pembelajaran yang
diperlukaan siswa dalam proses pembelajaran.
Guru merupakan seorang pendidik yang berinteraksi langsung dengan
siswa. Seorang guru harus mampu melihat potensi yang ada dalam diri siswa dan
berusaha menggali serta mengembangkan potensi itu melalui suatu proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi siswa. Di sisi lain guru juga
merupakan fasilisator bagi siswa. Artinya seorang guru harus memberikan
peluang bagi siswa untuk berbuat dalam mengembangkan potensi dirinya yang
positif. Untuk itu dipilih strategi pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran
TIK dan sesuai dengan karakteristik siswa tersebut . Proses pembelajaran di
Laboratorium Komputer sebelumnya menggunakan dua orang pengajar, satu
orang guru bertindak sebagai tutor, dan seorang lagi bertindak sebagai
pendamping guru yang langsung membantu siswa dalam proses pembelajaran di
7
sekolah mengharuskan hanya seorang guru saja yang bertindak sebagai tutor
sekaligus juga sebagai pendamping yang langsung mengawasi siswa dalam
proses pembelajaran TIK di Laboratorium. Dalam penelitian ini dipilihlah startegi
pembelajaran menggunakan modul, sehingga siswa diharapkan dapat belajar
mandiri, dengan tetap diawasi oleh guru. Strategi pembelajaran menggunakan
modul dipilih atas urutan penyajian. Pembelajaran modul dengan urutan penyajian
“ Latihan, Uraian dan Contoh (LUC) adalah kegiatan pembelajaran yang dimulai
dari pemberian latihan kemudian dilanjutkan dengan pemberian uraian dan
diakhiri dengan pemberian contoh, sedangkan pembelajaran modul dengan urutan
penyajian “ Uraian, Contoh dan Latihan (UCL) adalah kegiatan pembelajaran
yang dimulai dengan penyampaian uraian, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian Contoh dan diakhiri dengan Latihan. Kedua strategi pembelajaran
dipilih karena karakteristik modul yang disajikan dalam bentuk penyajian materi
ajar, kemudian contoh-contoh dan dilengkapi dengan latihan
B. Identifikasi Masalah
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi berbagai faktor baik internal
maupun ekternal, dalam kajian penelitian ini faktor dari dalam diri siswa adalah
kreativitas sedangkan faktor dari luar adalah strategi pembelajaran. Oleh karena
itu, untuk memberhasilkan siswa dalam pembelajaran maka faktor-faktor yang
dikemukakan di atas harus dikelola dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut dan uraian pada latar belakang masalah, maka
8
diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran TIK di laboratorium
komputer?, (2) Bagaimana cara menyampaikan urutan materi pelajaran TIK di
Laboratorium Komputer ? (3) Urutan yang bagaimanakah yang lebih tepat dan
dapat membantu prose belajar siswa dalam pembelajaran TIK di laboratorium
komputer?, (4) Apakah perbedaan strategi pembelajaran dengan menggunakan
modul urutan TIK di Laboratorium Komputer memberikan hasil belajar yang
berbeda ? (5) Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil
belajar siswa? (6) Apakah strategi pembelajaran dengan modul tertentu hanya
layak untuk siswa yang memiliki karakteristik tertentu pula? (7) Apakah terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dengan modul dan kreativitas terhadap
hasil belajar ?
C. Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian dapat dijelaskan dengan lebih efektif dan
efisien, maka masalah penelitian dalam penelitian ini diberi batasan, yaitu :
1. Hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif taksonomi Bloom, dengan
menggunakan tes hasil belajar yang sudah divalidkan.
2. Subjek penelitian eksperimen dibatasi pada siswa kelas V (lima) SD
Swasta Pertiwi Medan.
3. Materi yang diberikan dalam perlakuan mengandung konsep-konsep yang
tergolong abstrak yaitu membuat text bergambar. Diharapkan dengan
menggunakan startegi pembelajaran menggunakan modul, pembelajaran
9
4. Lokasi ekperimen dilakukan di SD Swasta Pertiwi Kota Medan yang
memiliki sarana dan prasarana media pembelajaran komputer di sekolah
serta guru TIK yang mampu mengelola pembelajaran.
5. Srategi Pembelajaran modul dibatasi pada urutan penyajian LUC dan
urutan penyajian UCL, sedangkan karakteristik siswa dibatasi pada
kreativitas , dalam hal ini dibedakan atas kreativitas tinggi dan kreativitas
rendah.
6. Kreativitas siswa yang menjadi karakteristik siswa dibatasi pada
kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. Kedua sikap ini memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Tes
kreativitas yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan Skala
Linkert.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan diatas dan untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas masalah yang akan diteliti oleh peneliti,
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar TIK di yang diajarkan dengan strategi
pembelajaran menggunakan modul berdasarkan urutan LUC lebih
tinggi dari pada hasil belajar TIK yang diajarkan dengan strategi
pembelajaran menggunakan modul berdasarkan urutan penyajian
10
2. Apakah hasil belajar TIK siswa dengan kreativitas tinggi lebih tinggi
daripada hasil belajar TIK di Laboratorium Komputer dengan
kreativitas rendah ?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran menggunakan
modul dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK di Laboratorium
Komputer ?
E. Tujuan Penelitian
Untuk menjawab permasalahan diatas, muncul beberapa pertanyaan dalam
penelitian sebagai berikut :
1. Hasil belajar TIK siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran
menggunakan modul dengan urutan penyajian LUC dan hasil belajar
TIK yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan
modul berdasarkan urutan penyajian UCL.
2. Hasil belajar TIK siswa dengan tingkat kreativitas tinggi dengan
tingkat kreativitas rendah.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan menggunakan modul
dan kreativitas terhadap hasil belajar.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
pada umumnya dan pada mata pelajaran TIK khususnya baik secara teoretis
11
Manfaat penelitian secara teoretis diharapkan :
1. Hasil penelitian ini dapat melengkapi dan memperkaya referensi serta
khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti berikutnya, serta sebagai
referensi bagi yang ingin mengkaji lebih terperinci tentang strategi
pembelajaran menggunakan modul serta kreativitas siswa.
2. Sebagai salah satu pertimbangan bagi guru untuk menentukan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kreativitas
siswa.
3. Bagi pengambil keputusan dan penentu kebijakan di sekolah dapat
menjadi masukan dalam pengadaan sarana dan prasarana serta
pengembangan wawasan pendidikan.
4. Peningkatan kompetensi guru dalam upaya menciptakan pembelajaran
yang efektif dan efisien dengan hasil belajar yang optimal.
Sedangkan manfaat penelitian secara praktis diharapkan :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi
pembelajaran menggunakan modul pada pelajaran TIK sehingga guru
dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi pada
belajar.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam upaya menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien dengan hasil belajar yang
98
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran menggunakan modul LUC dan strategi pembelajaran
menggunakan modul UCL memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil
belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) siswa. Penggunaan strategi
pembelajaran menggunakan modul LUC memberikan pengaruh yang lebih
tinggi terhadap hasil belajar TIK dibandingkan dengan penggunakan strategi
pembelajaran menggunakan modul UCL.
2. Tingkat kreativitas tinggi dan tingkat kreativitas rendah memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap hasil belajar TIK siswa. Hasil belajar TIK siswa yang
memiliki tingkat kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memiliki tingkat kreativitas rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas belajar dimana
siswa dengan kreativitas tinggi lebih tepat diajar menggunakan strategi
pembelajaran menggunakan modul LUC, sedangkan siswa dengan kreativitas
rendah lebih tepat diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul
99
B. Implikasi
Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan
beberapa implikasi berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran TIK dalam
kaitannya dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut :
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar TIK. Hal ini
memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar TIK.
Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang
tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada
gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran
itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran
kurang tepat maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata
hasil belajar TIK siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran
menggunakan modul LUC dari pada strategi pembelajaran menggunakan modul
UCL. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran menggunakan modul
LUC lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar TIK, karena dalam
pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran mengggunakan LUC, siswa
cenderung lebih termotivasi dan aktif untuk merekonstruksikan sendiri ilmu yang
akan diperolehnya, siswa berupaya menemukan pengetahuannya dengan mencari
sumber-sumber yang beraneka ragam.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap
100
pembelejaran menggunakan modul LUC. Dengan menggunakan strategi
pembelajaran menggunakan modul LUC diharapkan guru dapat membangkitkan
dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran
TIK dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi pembelajaran
menggunakan modul LUC maka guru harus terlebih dahulu dituntut memahami
tahapan-tahapan yang terdapat dalam strategi pembelajaran menggunakan modul
LUC.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kreativitas siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar TIK. Siswa dengan kreativitas tinggi
mendapatkan hasil belajar TIK lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan
siswa yang memiliki kreativitas rendah. Pernyataan tersebut memberikan
penjelasan dan penegasan bahwa kreativitas signifikan memberikan pengaruh
dalam meningkatkan hasil belajar TIK siswa. Kreativitas yang dipilih atas
kreativitas tinggi dan kreativitas rendah ditentukan dari skor hasil angket. Siswa
dengan kreativitas tinggi memiliki karakter dalam belajar selalu ingin menemukan
jawaban. Dengan demikian konsekuensinya adalah siswa dengan kreativitas tinggi
tentu akan mencapai hasil yang maksimal dalam belajarnya, sebaliknya siswa
dengan kreativitas rendah tentu akan mencapai hasil belajar yang kurang
maksimal.
Konsekuensi logis dari pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar TIK
berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran TIK , kepala sekolah maupun
Dinas Pendidikan untuk melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan
101
maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu
juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan
kreativitas tinggi digabungkan dengan siswa krativitas rendah agar terjalin
komunikasi dan saling ketergantungan positif diantara mereka. Dengan demikian
diharapkan secara bersama-sama dalam komunitasnya mampu membangun dan
menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam
menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Disamping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan
cara menemukan materi-materi penting bukan karena diberitahukan oleh orang
lain.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek kreativitas
mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran harus
mempertimbangkan faktor kreativitas siswa. Dengan adanya kreativitas dalam diri
siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya
dalam merespon ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang
berlangsung.
Perbedaan kreativitas juga berimplikasi kepada guru di dalam memberikan
motivasi, membangkitkan minat belajar siswa. Bagi siswa dengan kreativitas
tinggi tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam memotivasi,
membangkitkan minat belajar siswa, tetapi bagi siswa dengan kreativitas rendah,
guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan
motivasi dan membangkitkan minat belajar siswa. Dapat dimaklumi bahwa
102
apabila hubungan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa tercipta dan terjalin
secara kondusif sebelumnya.
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan, terdapat interaksi strategi
pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK. Interaksi tersebut
terindikasi dari siswa dengan kreativitas tinggi yang diajar dengan strategi
pembelajaran menggunakan modul LUC secara rata-rata mempunyai hasil belajar
TIK yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
menggunakan modul UCL. Sedangkan siswa dengan kreativitas rendah secara
rata-rata hasil belajar TIK yang diajarkan dengan strategi pembelajaran
menggunakan modul LUC lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran menggunakan
modul LUC lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik
kreativitas tinggi, sedangkan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL
lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kreativitas rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar TIK dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan
kreativitas yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai
peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar TIK itu sendiri,
sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka
kedua varisabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kreativit perlu
diperhatikan sekaligus.
Konsekunsi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kreativitas
103
tentunya melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik dan maksimal untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya
meningkatkan kreativitasnya dengan tekun belajar dan memperoleh hasil belajar
yang maksimal.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada simpulan dan implikasi
hasil penelitian, maka berikut disarankan beberapa hal antara lain :
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa strategi pembelajaran
menggunakan modul LUC lebih unggul dibandingkan dengan strategi
pembelajaran menggunakan modul UCL dalam pembelajaran TIK, oleh karena
itu sarankan bagi guru yang mengajar mata pelajaran TIK agar dapat
menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC untuk siswa
yang memiliki kreativitas tinggi dan menggunakan modul UCL untuk siswa
yang memiliki kreativitas rendah guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada kepala sekolah atau para guru yang berkompeten diharapkan
melakukan penjajakan tingkat krativitas siswa ketika mengelompokkan siswa
dalam satu kelas untuk membantu siswa dalam memaksimalkan hasil
belajarnya.
3. Karena keterbatasan Peneliti disarankan kepada peneliti selanjutnya agar
104
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimin, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2000
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2009
Gagne, R.M. dan L.J. Briggs, Princples of Instructional Design
Kemp, Jerol E., The Instructional Design Process. New York : Harper & Row Publisher, 1995
Kemp. J.E dan D.K. Dayton, Planning and Production Instruction Media. New York : Harper & Row, Publisher, 1985
Leshin, C.B.J. Pollock, dan C.M. Reigeluth, Instruction Design Stategies
And Tactics Englewood Cliffs, New Jesey : Educational Technology
Publisher, 1992.
Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenada Media, 2004
Munandar ; Utami S.C, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah :
Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, Jakarta : Gramedia, 2009
Sudiro, Sudarsono dan Eveline S. Gultom, “Media Pembelajaran sebagai Pilihan
Dalam Stategi Pembelajaran, “ Mozaik Teknologi Pendidikan, ed. Dewi S.
Prawiradilaga dan Eveline S. Gultom, Jakarta : Prenata Media 2004.
Tanjung, Isman, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dan
Kreativitas Terhadao Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Di Kota Medan,
Medan 2004
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2005
105
Suparman, A. (2001) Desain Instruksional (Edisi Revisi). Jakarta : Universitas terbuka
Sugioyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
R&D. Bandung : Alpabeta
Rusman ( 2011), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Jakarta : Raja Grafindo Persada
Munandar Utami, (2009), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat Jakarta : Rineka Cipta
Warsito Bambang (2008), Teknologi Pembelajaran
Jakarta : Rineka Cipta
Sadiman S. Arief ( 2011) Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan. Jakarta : Rajawali Pers
Reigeluth, 1987. Instruksional Theories in Action, Hilsdale, New Jersey – Hove and London : Lawrence Erlbaum, Associates, Publisher
Sanjaya,W. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Santrock. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Goup.
Mudhoffir. 1993. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hopkins, D. dan Antes, Richard L. 1990. Classroom measurement and evaluation. Itasca, Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc.