PENERAPAN MODEL
SNOWBALL THROWING DALAM
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
SISWA
KELAS VII SMP AL WASHLIYAH 8 MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
GEMALA WIDIYARTI NIM: 8116182007
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENERAPAN MODEL
SNOWBALL THROWING DALAM
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
SISWA
KELAS VII SMP AL WASHLIYAH 8 MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
GEMALA WIDIYARTI NIM: 8116182007
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENERAPAN MODELSNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS VII
SMP
AL WASHLIYAH 8 MEDAN
Gemala Widiyarti NIM: 8116182007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa kelas VII SMP Al Washliyah 8 Medan saat mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model Snowball Throwing, serta mengetahui hasil belajar siswa pada saat menggunakan modelSnowball Throwing dan memperoleh gambaran tentang hasil kemampuan berbicara pada pelajaran Bahasa Indonesia setelah tindakan dilakukan (treatment) dilakukan.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas yang merupakan suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran (a) praktik-praktik social atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi (lembaga-lembaga) dimana praktik – praktik tersebut dilakukan.
APPLICATION SNOWBALL THROWING MODE IN THE INCREASE STUDENT ACHIEVEMENT IN SPEAKING ON THE SEVENTH CLASS
OF JUNIOR
HIGH SCHOOL AL WASHLIYAH 8 MEDAN
Gemala Widiyarti NIM: 8116182007
ABSTRACT
In this research purposed to increase students achievement in speaking by Snowball Throwing mode on the seventh class of junior high school Al Washliyah 8 Medan. This research focused on the increasing speaking aspects linguistics or non linguistics in the learning process. This research do in the SMP Al Washliyah 8 Medan at May until July 2013. The subject of this research is the students of VII SMP Al Washliyah 8 Medan, the amount are 40 student and the object in the research is to increasing the students speaking skills in learning Indonesian Language. This research is classroom action research. This research do by collaborative and participative collaboration with Indonesian language teacher seventh class, she is miss. Wiri Sunarwani S.Pd.
To collecting the data using by speaking, observation, interview and digital for getting documentation. This research using analyses descriptive quantitative which support by quantitative data. The real of data getting from trying credibility, transferability, dependability and confirmability.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Berkat arahan dan motivasi dosen pembimbing, narasumber dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan, meski dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan kendala. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum, selaku dosen pembimbing I, dan Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga kepada, Ibu Dr. Evi Eviayanti, M.Pd, Ibu. Dr. Rosmawati, M.Pd, dan Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd, sebagai narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr.H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.
Dasar dan seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
3. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Bapak Sutiono dan Ibu Suhartini, S.Pd.I, suami tercinta Ginta Sembiring S.Pd.I, kedua anakku tersayang Marhamatun Nangrisa Sembiring dan M. Syauqi Ulwan Sembiring yang telah memberi izin, motivasi serta bantuan moral dan material selama melakukan penelitian ini.
4. Rekan-rekan seperjuangan khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi, sumbang saran dalam upaya menyelesaikan tesis ini. 5. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
motivasi dan kontribusi dalam penyelesaian tesis ini.
Tesis ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang membangun demi kesempurnaannya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan di dunia pendidikan, dan mampu memberikan inspirasi bagi pembaca.
Medan, Agustus 2013 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 7
1.3 Rumusan Masalah 7
1.4 Tujuan Penelitian 8
1.5 Manfaat Penelitian 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1.1 Kerangka Teoretis 10
2.1.1 Hakikat Belajar 10
1.1.2 Hakikat berbicara 11
1.1.3 Penilaian Kemampuan Berbicara 12
1.1.4 Strategi Berbicara 15
1.1.5 Pembelajaran Berbicara 16
1.1.6 Hakikat Model 17
1.1.7 Ciri-ciri Berbicara 19
1.1.8 Model PembelajaranSnowball Throwing 20 1.1.9 Kelemahandan Kekurangan ModelSnowball Throwing 21
1.1.10 Teori Membaca 23
1.1.12 Penelitian yang Relevan 25 1.1.13 HipotesisTindakan ………. 27
BAB IIIMETODE PENELITIAN
1.1 Tempat dan waktu penelitian 28
1.2 Sbjek Penelitian 28
1.3 Objek Penelitian 28
1.4 Metode dan Perencanaan Penelitian 29
1.5 Teknik Pengumpulan Data. 37
1.6 Instrumen Penelitian 38
1.7 Teknik Analisis Data 41
1.8 Indikator Keberhasilan Tindakan 42
1.9 Keabsahan Penelitian 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 A. Hasilpenelitian ……….. 46 4.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelasdengan Model Snowball
Throwing 20
4.3 Siklus II 56
4.4 Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Menggunakan Model
Snowball Throwing 62
4.5 Keterbatasan Penelitian 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 74
B. Saran 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1..1Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah
sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi
bertujuan untuk memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu
berinteraksi dengan sesama. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa lisan
merupakan dasar utama dari pengajaran bahasa karena kemampuan berbahasa
lisan (1) merupakan mode ekspresi yang sering digunakan, (2) merupakan bentuk
kemampuan pertama yang biasanya dipelajari anak-anak, (3) merupakan tipe
kemampuan berbahasa yang paling umum dipakai (Stewig,: 1983). Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk
mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai
kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan
menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Kemampuan berbahasa terdiri dari lima aspek, yaitu pengucapan,
kosakata, tatabahasa, kefasihan, dan pemahaman. Siswa harus menguasai kelima
aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran
kemampuan berbahasa di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi
siswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu
sebagai alat untuk berkomunikasi. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai
oleh siswa adalah berbicara, sebab kemampuan berbicara menunjang keterampilan
2
yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara
alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, kemampuan berbicara secara
formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Stewart dan Kennert
Zimmer dalam (Haryadi, 1997:56) memandang kebutuhan akan komunikasi yang
efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan setiap
individu maupun kelompok. Siswa yang mempunyai kemampuan berbicara yang
baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya, karena
berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara
mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat
menyampaikan informasi.
Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan
menyimak dan memahami bacaan. Karena, menyimak dan memahami bacaan
adalah dua hal yang sangat berkaitan dalam menunjang kemampuan berbicara
siswa. Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa
mempunyai kemampuan berbicara yang baik. Oleh sebab itu, pembinaan
kemampuan berbicara harus dilakukan sedini mungkin. Pentingnya kemampuan
berbicara atau bercerita dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi
(2005:178) bahwa apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik,
dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional.
Keuntungan sosial berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial
antarindividu, sedangkan keuntungan profesional diperoleh sewaktu
menggunakan bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan, menyampaikan
3
berbahasa lisan tersebut memudahkan siswa berkomunikasi dan mengungkapkan
ide atau gagasan kepada orang lain. Pentingnya penguasaan kemampuan berbicara
untuk siswa Sekolah Dasar juga dinyatakan oleh Farris (dalam Supriyadi,
2005:179) bahwa pembelajaran kemampuan berbicara penting dikuasai siswa agar
mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan
menyimak. Kemampuan berpikir mereka akan terlatih ketika mereka
mengorganisasikan, mengonsepkan, mengklarifikasikan, dan menyederhanakan
pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan.
Pada dasarnya, dalam kehidupan sehari-hari siswa selalu melakukan dan
dihadapkan pada kegiatan berbicara. Kenyataan yang ada di lapangan,
pembelajaran berbicara di sekolah belum dapat dikatakan maksimal. Penyebab
rendahnya kemampuan berbicara siswa, diduga disebabkan oleh faktor :(1) sikap
dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah. (2) Menurut guru Bahasa
Indonesia kelas VII SMP Al Washliyah 8 Medan, kegiatan berbicara saat ini
masih kurang mendapat perhatian. Hal tersebut diakibatkan karena kurangnya
waktu pembelajaran Bahasa Indonesia jika digunakan untuk melakukan praktik
berbicara siswa yang pada umumnya dipraktikkan secara individu.(3)
Pembelajaran berbicara yang dilakukan guru dapat dikatakan masih sederhana
atau konvensional, karena masih bertumpu pada buku pelajaran.
Buku pelajaran yang digunakan guru saat ini ketika mengajar di SMP Al
Washliyah 8 Medan adalah buku paket yang diberikan dari pihak sekolah.
Kebergantungan pada buku pelajaran inilah yang menyebabkan guru enggan untuk
4
digunakan guru adalah metode penugasan secara individu sehingga banyak
menyita waktu pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama kemampuan berbicara,
diperlukan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar
aktif dan kreativitas para siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Jika
guru menggunakan metode pembelajaran yang kurang tepat, maka dapat
berdampak dengan nilai yang diperoleh siswa pada saat ujian akhir.
Ujian Nasional merupakan hasil kompetensi kurikulum. Kompetensi Ujian
Nasional SMP menunjukkan bahwa masih rendahnya nilai pelajaran Bahasa
Indonesia siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari media massa, (WASPADA
online.co.id ) menunjukkan bahwa tingkat kelulusan Ujian Nasional SMP yang
diikuti sebanyak 242.491 siswa dan sebanyak 242.182 diantaranya lulus
dikarenakan memenuhi nilai yang telah disyaratkan. Dengan kata lain, bahwa
tingkat kelulusan pada tahun 2012 mencapai 99,87 % atau hanya 309 siswa yang
tidak lulus. Namun demikian, disebutkan oleh Menteri Pendidikan M. Nuh,
bahwa hasil Ujian Nasional SMP/MTS untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,
rata-rata nilainya adalah 7,49 dengan nilai maksimum 9,90 dan minimum 0,80.
Untuk nilai Bahasa Inggris, rata-rata nilainya adalah 7,65 dengan maksimum
10,00 dan minimum 0,90. Adapun untuk matematika, rata-ratanya 7,50,
maksimum 10.00 dan minimum 0,80. Sedangkan mata pelajaran IPA, rata-ratanya
7,60 dengan maksimum 10,00 dan minimum 1,00. “kalau dibuat (perbandingan ),
5
konferensi pers evaluasi hasil Ujian Nasional SMP/MTS di Gedung Kemdiknas,
Jakarta. Rabu (1/6).
Demikian juga halnya dengan nilai pembelajaran Bahasa Indonesia di
kelas VII SMP Al Washliyah 8 Medan. Menurut guru Bahasa Indonesia kelas VII
SMP Al Washliyah 8 Medan, yang menjadi penghalang utama adalah faktor
membaca dan kurangnya kemampuan berbicara siswa. Berdasarkan hasil penilaian
yang dilakukan setiap akhir pembelajaran dengan nilai KKM 70, hanya 30 % (15
siswa ) dari 40 siswa yang dinilai sudah terampil kemampuan berbahasanya.
Sehingga, belum tercapailah nilai yang diinginkan sesuai dengan KKM.
Adapun tabel wawancara nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Nilai KKM Bidang Studi Bahasa Indonesia
Kriteria ketuntasan Nilai % KKM
Sumber : Dokumen Daftar Kumpulan Nilai
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan satu cara untuk
mengatasi berbagai permasalahan tersebut, salah satunya yaitu dengan
6
Snowball Throwing dapat melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari
orang lain, menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok,
melatih siswa untuk berani berbicara di depan kelas, dan dapat merangsang
keaktifan berkomunikasi siswa. Dalam kegiatan pembelajaran berbicara dengan
menggunakan model Snowball Throwing ini, guru mengajak siswa bermain
dengan cara membuat bola pertanyaan dari kertas, kemudian kertas tersebut
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain. Setelah siswa dapat satu bola/satu
pertanyaan, guru meminta mereka untuk membaca pertanyaan di depan kelas dan
memberikan jawabannya. Guru dan siswa lain dapat mengomentari bila perlu.
Model Snowball Throwing yang menggabungkan antara diskusi dan
permain\an diharapkan dapat lebih memotivasi siswa untuk aktif berperan serta
dalam pembelajaran dan tidak merasa jenuh. Diharuskannya siswa untuk membuat
pertanyaan dan menjawab pertanyaan ketika berdiskusi, diharapkan dapat melatih
siswa untuk terbiasa berbicara di depan umum, mengurangi rasa canggung siswa
dan dapat lebih meningkatkan keaktifan berbicara siswa dalam proses
pembelajaran. Melalui penggunaan strategi pembelajaran Snowball Throwing
dalam tujuan meningkatkan keaktifan berkomunikasi, siswa akan mampu
berkomunikasi dan berinteraksi sosial lebih matang, arif, dan dewasa. Selain itu,
mereka juga akan terlatih untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara
cerdas dan kreatif. Serta yang tidak kalah penting, siswa juga akan mampu
berbicara secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dan mampu
7
Kegiatan permainan lempar bola yang terdapat dalam pembelajaran model
Snowball Throwing, akan menciptakan suasana baru yang menyenangkan selama
proses pembelajaran berlangsung. Suasana seperti ini akan membuat siswa merasa
lebih senang dalam belajar, tidak jenuh dan tidak bosan selama pembelajaran
berlangsung. Siswa juga akan lebih bergairah dan antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dikelas. Pada akhirnya penggunaan model Snowball
Throwing diharapkan dapat memotivasi siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia.
1..2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut : (1) kurangnya metode guru dalam menyampaikan pembelajaran
Bahasa Indonesia. (2) kurangnya waktu yang digunakan untuk pelajaran bahasa
Indonesia jika digunakan untuk praktik berbicara (3) pembelajaran Bahasa
Indonesia yang masih terbilang sederhana karena masih menggunakan metode
konvensional yaitu masih bertumpu pada buku pelajaran. (4) guru masih
memandang pelajaran Bahasa Indonesia sebagai belajar dengan struktur bukan
keterampilan berbahasa. (5) rendahnya nilai Bahasa Indonesia siswa.
1..3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka
perlu dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah aktivitas siswa kelas VII SMP AW 8 Medan saat mengikuti
8
2. Apakah dengan Model Snowball Throwing dapat meningkatkan
kemampuan berbicara siswa?
3. Bagaimana peningkatan proses pembelajaran kemampuan berbicara siswa
setelah menggunakan ModelSnowball throwing.
3.4 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
(1) Mengetahui aktivitas siswa kelas VII SMP Al Washliyah 8 Medan
saat mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia denngan
menggunakan modelSnowball Throwing.
(2) Mengetahui hasil belajar siswa pada saat menggunakan model
Snowball Throwing.
(3) Memperoleh gambaran tentang hasil Kemampuan Berbicara pada
pelajaran Bahasa Indonesia setelah tindakan (treatment) dilakukan.
(3).5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan keilmuan dan pengajaran kemampuan berbahasa. Selain itu,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
pengembangan teknik pembelajaran menjadi variatif.
9
a. Siswa diharapkan dapat terpacu untuk meningkatkan prestasi
akademiknya dengan belajar melalui model Snowball Throwing dan
menjadikan siswa kritis terhadap hasil karya belajarnya.
b. Mahasiswa sebagai peneliti, memperoleh pengalaman dan pengetahuan
dalam menerapakan model pembelajaranSnowball Throwing.
c. Guru Bahasa Indonesia memperoleh tambahan pengetahuan dan
wawasan tentang model pembelajaran khususnya pembelajaran
kemampuan berbicara.
d. Bagi sekolah, diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan
prestasi siswa dengan adanya model yang bervariasi sehingga minat
77
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kemampuan
berbicara dengan model Snowball Throwing dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam hal berbicara baik dari aspek kebahasaan
maupun aspek nonkebahasaan. Aktivitas siswa didalam kelas dapat
terlihat dari keberhasilan proses yaitu dapat dilihat dari perubahan
sikap yang menjadi lebih aktif dan antusias selama mengikuti
pembelajaran. Suasana pembelajaran pun menjadi lebih kondusif,
lebih hidup dan lebih menyenangkan. Selain itu, siswa lebih percaya
diri dalam mengungkapkan gagasan dan pikiranya. Penggunaan model
pembelajaranSnowball Throwing ini juga dapat membantu siswa agar
berani mengeluarkan pendapat, ide dan gagasanya secara lebih lancar
dan lebih runtut. Selanjutnya, siswa dapat meningkatkan sikap berpikir
yang kritis, logis dan lebih mandiri.
2. Berdasarkan skor hasil penilaian kemampuan berbicara siswa
mengalami peningkatan pada tiap aspek penilaian berbicara selama
proses pembelajaran berlangsung. Skor kumulatif siswa ketika
prasiklus sebesar 58,9 meningkat menjadi 77,3 pada siklus 1. Hasil
penilaian dari siklus I ke siklus II kemudian mengalami peningkatan
sebesar 98,4. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setelah
78
kemampuan siswa dalam berbicara mengalami peningkatan secara
bertahap dari setiap siklus yang dilakukan.
3. Sesuai dengan hasil penilaian tes prasiklus sampai siklus II, dapat
dilihat peningkatan pada aspek sikap wajar, tenang, dan tidak kaku
yaitu 60,80 pada prasiklus dan mendapat prediket C. Kemudian, pada
siklus I aspek yang mendapat nilai tertinggi adalah pada aspek
tekanan, nada, jeda dan durasi yaitu 83,10 dan mendapat prediket B.
selanjutnya pada siklus ke II, aspek yang mengalami peningkatan
tertinggi adalah sikap wajar, tenang dan tidak kaku yaitu 92,30 dan
mendapat predikat A. Penelitian dihentikan pada siklus ke II karena
dianggap telah mencapai target.
D. Saran
1. Diharapkan guru dapat melanjutkan dan mengembangkan model
pembelajaran dengan model Snowball Throwing dalam proses
pembelajaran selanjutnya guna mengoptimalkan hasil pembelajaran.
2. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian secara inovatif
dan komprehensif untuk mengatasi keterbatasan yang dialami peneliti
selama penelitian.
3. Kepala Sekolah dapat mengembangkan variasi model Pembelajaran
inovatif dalam bentuk pelatihan kepada guru agar pembelajaran yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi, 2012, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta; Bumi Aksara,
Adin, 2010.Model Pembalajaran Snowball Throwing.
Tersedia di http;//adinmuh 2 Samarinda.blogspot.com. diunduhpadasenin 21 Maret 2013.
Arsjad&Mukti, US 1991. PembinaankemampuanBerbicaraBahasa Indonesia,
Jakarta :Erlangga.
Asrori, Muhib, 2010. Penggunaan Model Snowball Throwing
dalammeningkatkankeaktifanBelajarMenyimpulkanisicerita yang didengarpadaanak.
Tersediadi http://guru trenggalek.blogspot.com/2011/09
penggunaan-media-belajar-snowball throwing.html.diunduhtgl 21 Maret 2013.
Gulo, w, StrategiBelajarMengajarJakarta :Grasindo.
Haryadi&Zamzami 1996/1997, peningkatanKeterampilanBerbahasa Indonesia DEPDIKBUD Dirjen DIKTI bagianproyekPengembanganPendidik Guru Sekolahdasar.
Istarani, 2012. Model Pembelajaran, cu. Medan
KamusBesarBahasa Indonesia, 1988, Jakarta :DEPDIKBUD.
Kunandar, 2008 :LangkahMudahPenelitianTindakanKelas, Jakarta: PT.GrafindoPersada.
Nurgiyantoro, Burhan, 2002.
PenilaiandalampengajaranBahasadansastra.Yogyakarta: BPPE
Roziqin, , 2007, Moral Pendidikan di Era Globalisasi : PergeseranPolaInteraksi Guru – Muriddi Era Globa, Malang: Averruves Press.
Rusmiati, 2002 (dalam file. UPI.Edu/ Direktori / FBS/JUR- BHS-dan SASTRA-INDONESIA/ 196606291991031-DENNY ISKANDAR/MATERI_BERSAMA_SMP.Pdf.).
Setiawan, Yasin, Perkembanganbahasa,
Sarwono , Jonathan, 2006. MetodePenelitianKuantitatifdanKualitatifYogyakarta: GrahaIlmu.
Stewig, JW, 1983, Exploring Language Art In the Elementry Classroom. New York. Holt Rine Hart and Winston.
Supriyadi, 2005.PendidikanBahasa Indonesia, Jakarta : DEPDIKBUD
Suprijono, Agus , 2010. Cooperative Learning :Teoridanaplikasi PAIKEM, Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sugiyono, 2008.MetodepenelitianKualitatif ,kuantitatifdan R &D, Bandung : ALFABETA.
Sugiyono, 2011.MetodepenelitianKualitatif ,kuantitatifdan R &D, Bandung : ALFABETA.
Tarigan , Henry Guntur, 1979. MembacaSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa, Bandung : ANGKASA
Tarigan , Henry Guntur, 1981.
MembacaSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa,Bandung : ANGKASA
Tarigan , Henry Guntur, 1986.
MembacaSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa,Bandung : ANGKASA
Trianto, 2011.DesainPengembanganPembelajaranTematik. Surabaya :KencanaPrenada, Media grup.
Uno,Hamzah b, 2007. Model Pembelajaran (menciptakan proses belajarmengajar yang kreatifdanefektif), Jakarta :BumiAksara.
www.staf.uny.ac.id/sites/default/files/ARTIKEL%20BERBICARA%20PENDKT AN%20BERBAHASA,pdf.
WASPADA ONLINE.co.id
Azizvyan.blogspot.com/2012/03/ringkasan-dan-contohsoalmateri.tokoh-html.