• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA GRUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA GRUP"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER

PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA GRUP

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

MUH RYAN LUTHFI WILIS

NIM F 3307079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4)

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Bekerjalah kamu, niscaya Allah dan Rosul-Nya serta orang-orang mukmin

akan melihat pekerjaanmu itu.

(Q.S. At-Taubah 9:19)

2. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

sudah selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan

orang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S. Al-Insyirah 6:8)

3. Kemarin adalah kenangan, hari ini pejuangan, dan esok adalah harapan

Tugas akhir ini kupersembahkan untuk

1. Allah SWT yang telah menciptakan dan

memberiku kesempatan hidup di dunia.

2. Ibu dan Bapak tercinta yang telah

mengorbankan segalanya untukku.

3. Kakak dan adik ku tersayang.

4. Pacar ku yang menjadi penyemangatku

dalam meraih harapan dan cita-cita.

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas seluruh rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan Tugas Akhir. Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi

Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penyusunan Tugas Akhir dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan,

bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,

dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak. Selaku Ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi.

3. Bapak Drs. Subekti Djamaludin Msi, Ak. Selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah arif dan sabar memberikan bimbingan,

pengarahan serta saran sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

dengan baik.

4. Ibu Hening W Awatari, SE, Ak selaku Manajer akuntansi dan

(6)

commit to user

vii

Kepala Pimpinan Bagian Keuangan yang telah dengan senang hati

menerima penulis untuk magang.

5. Seluruh Dosen pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi yang

telah menularkan ilmunya dan setia membantu penulis dalam

perkuliahan.

6. Bapak, Ibu, kakak dan adik-adikku tercinta yang telah mencurahkan

doa, nasehat dan kasih sayang.

7. Pacarku dan teman-teman di Fakultas Ekonomi dan semua pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis

berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Surakarta, 2011

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL . . . . . . i

ABSTRAK . . . . . . . .ii

HALAMAN PERSETUJUAN . . . . . . . iii

HALAMAN PENGESAHAN . . . iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN . . . . . . . v

KATA PENGANTAR . . . vi

DAFTAR ISI . . . .. . . . .. viii

DAFTAR TABEL . . . . . . .xi

DAFTAR GAMBAR . . . . . . xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan . . . . . . 1

1. Tujuan Perusahaan . . . . . . 3

2. Lokasi Perusahaan . . . . . . 4

3. Struktur Organisasi . . . .8

4. Deskripsi Jabatan . . . . . . . 12

5. Proses Produksi . . . . . . 18

6. Permodalan Perusahaan . . . 19

7. Pembelian dan Pemasaran . . . . . . . 20

8. Personalia dan Penggajian . . . 22

B. Latar Belakang Masalah . . . 32

(8)

commit to user

ix

D. Tujuan Penelitian . . . . . . . 36

E. Manfaat Penelitian . . . . . . . 36

II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka . . . .38

1. Pengertian Harga Transfer . . . . . . . 38

2. Tujuan Harga Transfer . . . 38

3. Karakteristik Harga Transfer . . . . . . . 39

4. Kriteria Pemilihan Metode Harga Transfer .. . . .. . . . .40

5. Metode Penentuan Harga Transfer . . . . . . . .41

6. Pengelolaan Harga Transfer . . . . . . .49

B. Penyajian Data dan pembahasan . . . . . . 50

III.TEMUAN A.Kelebihan . . . . . . . 74

B.Kelemahan . . . 75

IV.PENUTUP A. Kesimpulan . . . 76

B. Rekomendasi . . . . . . .77

DAFTAR PUSTAKA

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

I.1 Daftar Tenaga Kerja di PT Kusumaputra Santosa . . . . . . .26

I.2 Daftar Tenaga Kerja di PT Kusumahadi Santosa . . . . . . . . . .27

II.1 Volume Produksi Benang PT Kusumaputra Santosa . . . .50

II.2 Volume Penjualan Benang PT Kusumaputra Santosa . . . .51

II.3 Perincian Kos Overhead Pabrik Benang Rayon . . . . . . .52

II.4 Perincian Kos Overhead Pabrik Benang Rayon/Cotton . . . .. . . .52

II.5 Perincian Kos Overhead Pabrik Benang Cotton/Rayon. . . .53

II.6 Perincian Kos Overhead Pabrik Benang Carded . . . . . . 54

II.7 Perincian Kos Overhead Pabrik Benang Combed . . . .54

II.8 Perincian Kos Administrasi dan Umum . . . 55

II.9 Perincian Kos Pemasaran . . . . . . . . . .55

II.10 Laporan Laba Rugi Gabungan Tahun 2008 . . . 63

II.11 Laporan Laba Rugi Gabungan Tahun 2008 . . . 67

(10)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I.1 Denah/Layout PT Kusumahadi Santosa . . . . . . 6

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS HARGA TRANSFER PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA GRUP

Muh Ryan Luthfi Wilis F3307079

Divisionalisasi merupakan suatu bentuk pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada manajer operasional untuk mengambil keputusan tentang besarnya pendapatan dan kos di dalam unit kerjanya, sehingga kantor pusat tidak perlu lagi memikirkan keputusan-keputusan yang terlalu rinci. Dalam suatu divisi, terutama yang merupakan pusat laba dan pusat investasi, laba merupakan pertimbangan penting dalam penilaian prestasi. Oleh karena itu, dalam melakukan transaksi baik itu dengan divisi lain dalam satu perusahaan maupun dengan pihak luar perusahaan diharapkan dapat memperoleh laba yang optimal bagi divisinya. PT Kusumaputra

Santosa (divisi spinning) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

pembuatan benang. Dalam penjualan hasil produksinya, sebagian besar produk PT Kusumaputra Santosa ditransfer atau “dijual” ke PT Kusumahadi Santosa (divisi weaving).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Kusumaputra Santosa menggunakan metode penentuan harga transfer berdasarkan kos. Kebijakan perusahaan tersebut diambil dengan pertimbangan kemudahan dalam pencatatan transaksi transfer yang

terjadi. Kelemahannya terletak pada divisi spinning tidak memperoleh laba dari

penjualan transfer tersebut, sehingga transfer produk kurang adil bagi divisi spinning. Selain itu tidak memotivasi manajer divisi spinning untuk mentransfer produknya ke divisi weaving.

Kesimpulan penelitian adalah bahwa perusahaan menggunakan metode harga

transfer berdasarkan kos. Metode tersebut kurang adil bagi divisi spinning karena

pada divisi spinning mengalami kerugian. Dari metode harga transfer berdasar kos,

PT Kusumaputra Santosa menderita rugi sebesar (Rp3.449.670.660,00), sementara itu PT Kusumahadi Santosa memperoleh laba sebesar Rp4.366.756.779,00.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran yaitu, perusahaan hendaknya menentukan harga transfer berdasarkan kos ditambah laba, dimana laba yang ditambahkan pada kos menurut perhitungan penulis adalah 6%.

Tingkat laba harus ditentukan melalui negosiasi antara manajer devisi spinning

dengan manajer divisi weaving, sehingga dapat adil bagi kedua divisi tersebut. Dari

metode harga transfer berdasarkan kos ditambah laba akan membuat kedua divisi tersebut mendapatkan laba dari transaksi transfer produk yang terjadi.

(12)

commit to user

ii

ABSTRACT

ANALISIS HARGA TRANSFER PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA GRUP

Muh Ryan Luthfi Wilis F3307079

Divisionalization is a form of more greater delegation of authority to the operational manager to make decisions about the amount of revenues and costs in his work unit, so that headquarters no longer need to think about decisions that are too details. In a division, especially as a profit center or as a investment center, profit is an important consideration in the assessment of achievement. Therefore, transactions with the other division within one company or with the other parties outside the company, the sales division is expected to obtain the optimal profit. PT Kusumaputra Santosa as a spinning division is the company engaged in the manufacture of yarn. In the sale of his products, most of them are sold to PT Kusumahadi Santosa as a weaving division.

The result of the research showed that PT Kusumaputra Santosa had been using transfer pricing method based on cost. This policy was taken with consideration of the ease of recording the transfer transaction that occurs. The weakness of this method was that the spinning division did not receive profit from the sale of these transfer to the other division; and these was perceived less fair to the spinning division. It also did not motivate the spinning managers to transfer the product to weaving division.

The conclusion of the research is that PT Kusumaputra Santosa use transfer pricing method based on cost. The method is unfair for the spinning division because it suffers losses. From the transfer pricing method based on cost it can be obtained PT Kusumaputra Santosa suffers loss Rp3.449.670.660,00, while PT Kusumahadi Santosa as a receiver from PT Kusumaputra Santosa’s product obtained profit Rp4.366.756.779,00.

Based on the result of the research, the writer gives an advice, that is the company should determine transfer prices based on cost plus profit, which is 6% added to the cost. The rate of profit should be determined by the division managers negotiation between the spinning division and the weaving division. From the transfer pricing method based on cost plus profit would make both division gain the profit from the product transfer transaction that occur.

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT Kusumahadi Santosa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang

bergerak di bidang industri, secara spesifik yaitu industri tekstil. Perusahaan ini

berlokasi di Jalan Raya Jaten Km 9.4 Jaten, Karanganyar. Industri tekstil ini

mulai berdiri pada tanggal 14 Mei 1980 dan didirikan oleh R.H. Santosa, Dra.

Mariam S, dan Suhendro Bsc dan disahkan dengan akta notaris Maria Theresia

Budi Santosa, SH. dengan akte No. 141 yang tertanggal 25 Maret 1982.

Dalam rangka pelaksanaan UU No. 12 Tahun 1970, PT Kusumahadi

Santosa telah mendapatkan surat persetujuan tetap untuk mendapatkan fasilitas

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di bidang industri tekstil yang

berlokasi di Karanganyar, Surakarta, sesuai dengan surat BKM Pusat

No.105/I/PMDN/1983 tanggal 26 Juni 1983 dengan nomor kode 3211-03-03219.

Surat tersebut telah diperpanjang dengan BKM Pusat No.840/A.I/1985 tanggal

13 November 1985 dan No.575/III PMDN/1987 pada tanggal 16 November

1987. Akte pendiriannya telah mendapatkan pengesahan dari Departemen

Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 11987 dengan

No.C2-55555.HT.01.01 dan akte perubahan No.19 tanggal 7 Juli 1987 yang

mendapatkan pengesahan pada tanggal 4 November 1989 denngan

No.C2-10182.HT.01.04. Kemudian berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pajak

No.1189/PKD/WJD.08/KJ.1812/1989 pada tanggal 25 Oktober 1989, PT

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kusumahadi Santosa telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak mulai

tanggal 25 Juli 1989.

PT Kusumahadi Santosa adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas

yang dimiliki dan dikelola oleh pemilik dan tenaga-tenaga pribumi sepenuhnya.

Selain itu, saham-saham yang dimilkinya hanya berbedar di lingkup keluarga

saja, dengan anggota persero sebagai berikut:

a. R. H. Santosa

b. Danarsih Santosa

c. Dra. Mariam Sampurno

d. Soehendro Bsc.

Hasil produksi PT Kusumahadi Santosa berupa kain Grey, kain cambrics

(kain putih), kain printing (kain cetak), dan kain celup (dying). PT Kusumahdi

Santosa dapat di terima masyarakat, karena mutu kain yang dihasilkan bagus,

halus, dan penyusutan kainnya sedikit. Selain itu PT Kusumahadi Santosa juga

memiliki produk kain terbaik yang terus diproduksi atas pesanan, baik dari dalam

negeri maupun dari luar negeri. Dengan semakin banyaknya permintaan atas

pesanan tersebut, pada tahun 1990 PT Kusumahadi Santosa mengadakan

perluasan usaha dengan mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Kusumaputra

Santosa. Produk yang dihasilkan oleh PT Kusumaputra Santosa adalah benang

yang merupakan bahan baku dalam pembuatan kain di PT Kusumahadi Santosa.

Bahan baku yang biasa digunakan dalam proses produksi benang itu sendiri

berasal dari cotton, rayon, poliester, dan serat lainnya sesuai dengan pesanan.

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PT Kusumahadi Santosa, sedang 40% sisanya merupakan produk yang akan

dipasarkan ke luar perusahaan.

1. Tujuan Perusahaan

Industri tekstil merupakan industri yang selalu berkembang. Selain

itu, industri ini selalu mengikuti pekembangan keadaan dunia, baik dari segi

fashion sampai dengan perkembangan keuangan dunia. Seiring dengan

pertumbuhan penduduk dan ekonomi, permintaan tekstil juga semakin

meningkat. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, persaingan industri

tekstil juga semakin ketat dengan munculnya industri-industri sejenis.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, PT Kusumahadi Santosa selalu

berusaha meningkatkan mutu, pelayanan, dan daya saingnya agar tidak

termakan arus perkembangan dunia usaha tersebut.

Secara umum, PT Kusumahadi Santosa didirikan dengan tujuan

sebagai berikut:

a. Memperoleh keuntungan dari hasil kegiatan/operasi yang dilakukan

perusahaan;

b. Membantu pemerintah dalam menunjang kebutuhan sandang masyarakat

dalam peningkatan pembangunan;

c. Mendukung program pemerintah dalam hal penciptaan lapangan

pekerjaan, agar dapat meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat;

d. Membantu menambah hasil pendapatan daerah setempat;

e. Dalam menunjang kebutuhan sandang masyarakat, PT Kusumahadi

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Dengan mutu hasil produksi yang baik, diharapkan dapat menjadi salah

satu kompetitor dalam usaha perdagangan yang lebih luas, sehingga dapat

diterima tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lainnya.

2. Lokasi Perusahaan

Penentuan letak dan lokasi suatu perusahaan merupakan faktor

terpenting dalam pendirian perusahaan tersebut, guna tercapainya tujuan yang

diinginkan perusahaan. PT Kusumahadi Santosa terletak di bagian Timur

kota Surakarta, kurang lebih 10 km dari pusat kota, tepatnya di Jalan Raya

Solo-Tawangmangu KM 9,5 Jaten, Karanganyar, Surakarta dengan luas areal

tanah dan bangunan sebagai berikut:

Luas tanah bangunan : 70.986 m2

Luas bangunan kantor : 12.245 m2

Luas tanah : 47.140 m2

Luas perumahan : 41.140 m2

Pemilihan lokasi PT Kusumahadi Santosa dapat dikatakan strategis, hal

ini dapat dilihat dari beberapa faktor berikut ini:

a. Faktor Primer

1) Tenaga kerja

Dikarenakan letaknya yang cukup strategis, yaitu dekat dengan daerah

pemukiman penduduk, maka dalam hal pemenuhan tenaga kerja

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2) Transportasi

PT Kusumahadi Santosa letaknya dekat dengan jalan raya, yaitu Jalan

Raya Solo-Tawangmangu Km 9,5. Selain itu, akses angkutan umum

sangat mudah di dapat di daerah ini. Kondisi jalan yang baik juga

turut mendukung lancarnya proses angkut pengiriman dan penerimaan

barang.

3) Bahan Baku

Sebagian besar bahan baku biasanya dipasok langsung dari supplier

dari dalam dan sekitar Surakarta. Namun untuk beberapa jenis barang

seperti serat (cotton) dan sparepart di datangkan dari luar negeri.

4) Sumber Energi

Sumber energi yang dimaksud adalah air dan listrik yang cukup

mudah didapatkan. Hal ini dikarenakan PT Kusumahadi Santosa

mempunyai pengelola air sendiri untuk proses produksi dan cukup

dekat dengan gardu listrik.

b. Faktor Sekunder

1) Lokasi PT Kusumahadi Santosa dekat dengan lokasi industri sehingga

memudahkan dalam hal pemasaran dan pemenuhan produksi.

2) Dikarenakan letaknya dekat dengan lokasi pemukiman, PT

Kusumahadi Santosa dapat memberikan kesempatan kerja pada

masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik.

Berikut adalah denah atau layout PT Kusumahadi Santosa dan PT

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Keterangan gambar:

A : Pos Satpam

Aa : Gudang bahan baku

Ab : Departemen Spinning

B : Deparetemen Personalia

C : Kantor Personalia

C1 : Departemen Pemasaran

D : Poliklinik

E : Kantor PPC

F : Kantor SPSI

G : Kantin

H : Mushola

H1 : Kantor Kepala Divisi

I : Departemen Weaving I

J : Departemen Pretreatment/ Finishing

K : Tempat parker

L : UPL Biologi

M : Gudang kain printing

N : Sumber air

O : Boiler

P : Tempat istirahat (bale-bale)

Q : Departemen Utility

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

R : Gudang Kain Grey

S : Inspecting Departemen Weaving I

T : Gudang Bahan Baku Departemen Printing

U : Gardu Listrik

V : Laboratorium UPL

W : UPL Kimia-Fisika

X : Departemen Printing

Y : Departemen Weaving II

Z : Dapur

3. Struktur Organisasi

Dalam suatu instansi maupun organisasi diperlukan suatau kerangka

ataupun susunan jabatan dalam instansi atau organisasi tersebut.

Sruktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan pola tetap

hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi,

maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan

tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi pada PT Kusumahadi Santosa mengalir dari

kedudukan tertinggi pemegang saham sampai dengan pada kedudukan

terakhir/terendah.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

dikuatkan dengan akte Notaris Maria Theresia Budi Santosa No. 141 yang

tertanggal 25 Maret 1982, maka susunan pengurus PT Kusumahadi Santosa

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dewan Komisaris : Tn. R. H. Santosa Daellah

Ny. Hj. Danarsih Santosa

Ny. Hj. Diana Hariadi, SE

Tn. H. Dian Santosa

Tn. Ir. Soemarmo, Msc.

Direktur Utama : Dewanto Kusuma Wibowo, SE

Wakil Direktur Utama : Ir. Sofian MBA

Direktur Pemasaran : Ir. Etti Soebanario, MM

Kepala Divisi Produksi : Ir. Budiarjo

Kepala Divisi Pemasaran I : Ir. Linda Sitompul

Kepala Divisi Pemasaran II : Fairu Zabadi

Manajer Logistik : Suratman, SE

Manajer Umum dan Personalia : Wahyu Cahyo Wibowo, SE, SH

Manajer Keuangan : Hening W. Awatari

Manajer Spinning : Sumantoro

Manajer Weaving 1 dan 2 : Ndondon Hartono

Manajer Pretreatment : Rizal MK

Manajer Persiapan Printing : Yusuf Wijayanto

Manajer Produksi Printing : Agus Wuryanto

Manajer Desainer : Drodjol Purwanto

Manajer EDP : Deddy Setia Budi

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berikut adalah struktur jabatan dalam PT Kusumahadi Santosa dan PT

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Wakil Direktur Utama

Umum & Keu Produksi Pemasaran

Kadiv Umum & Keu Manajer Utility Kadiv Produksi

Kadiv Pemasaran I Kadiv Pemasaran II

Manajer Pemasaran I Manajer Pemasaran II

Manajer: 1. Spinning 2. Weaving 1 & 2 3. Pretreatment 4. Pers. Printing 5. Produksi Printing 6. Desainer

Manajer: 1. Logisitk

2. Umum dan

Personalia

3. Keuangan

4. EDP

Gambar 1.2

Struktur Organisasi PT Kusumahadi Santosa dan PT Kusumaputra Santosa

(24)

commit to user

4. Deskripsi Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi ataupun pembagian jabatan, dapat

dijelaskan deskripsi dari masing-masing jabatan. Deskripsi jabatan

merupakan pernyataan tertulis dari apa yang dilakukan oleh seorang

pemangku jabatan, bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan, dan tujuan

dilakukannya pekerjaan tersebut. Berikut dijelaskan deskripsi

masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT Kusumahadi Santosa:

a. Pemegang Saham

Pemegang saham adalah orang-orang yang mempunyai hak dalam

kepemilikan perusahaan. Dalam kegiatan operasional, pemegang

saham memilki hak penuh dalam pemilihan pemberhentian anggota

komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang

diadakan minimal sekali dalam setahun.

b. Dewan Komisaris

Dalam suatu perusahaan besar, biasanya memilki badan tertinggi

dalam organisasinya yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), badan ini disebut Dewan

Komisaris. Adapun tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

adalah sebagai berikut:

1) Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan tujuan perusahaan

seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga serta sesuai dengan kebijakan umum yang telah

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas

pengesahan neraca dan perhitungan rugi laba tahunan serta

laporan-laporan yang disampaikan oleh direksi.

3) Mempertimbangkan dan menyetujui rancangan anggaran

perusahaan dan rencana kerja untuk tahun buku baru yang

disusulkan oleh direksi.

4) Menandatangani surat-surat penting sesuai dengan wewenang yang

telah ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan.

5) Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal

pembebanan tugas dan kewajiban direksi.

6) Berdasarkan perkembangan yang terjadi, Dewan Komisaris

bertugas menyempurnakan kembali kebijakan-kebijakan umum

perusahaan yang telah ditetapkan.

c. Direktur Utama

Direktur Utama merupakan pejabat tertinggi yang memilki tugas untuk

memimpin, mengawasi, serta menilai hasil sasaran perusahaan. Tugas

dan tanggung jawab Direktur Utama antara lain adalah:

1) Merumuskan arah dan tujuan perusahaan melalui kebijakan dan

ketetapan pokok perusahaan meliputi kebijaksanaan dalam hal

perencanaan, penyusunan, pengendalian, dan pengembangan

(26)

commit to user

2) Memimpin rapat direksi dan mengkoordinasikan rencana yang

diusulkan para direktur dengan memperhatikan kebijakan umum

perusahaan yang telah ditetapkan.

3) Mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan

para pejabat perusahaan bersama dengan direksi yang lain.

4) Mempertanggungjawabkan seluruh hasil kegiatan perusahaan yang

telah terlaksana kepada Dewan Komisaris.

5) Melakukan pembinaan kegiatan dan menilai hasil dari tujuan

perusahaan yang dibantu oleh staff ahli pengawasan dan internal

audit, staff operasional, keuangan, dan pemasaran.

d. Wakil Direktur Utama

Wakil Direktur Utama memilki tugas untuk membantu Direktur Utama

dalam melaksanakan tugas hariannya.

e. Direktur Pemasaran

Memiliki tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan

membawahi Kepala Divisi Pemasaran I dan 2. Tugas dan tanggung

jawab dari Direktur Pemasaran antara lain sebagai berikut:

1) Membuat kontrak penjualan dengan pembeli luar negeri dan dalam

negeri.

2) Menetapkan rencana penjualan jangka pendek dan jangka panjang.

3) Melaporkan realisasi penjualan bulanan kepada Direktur Utama

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4) Mengembangkan pangsa pasar baik dari dalam negeri maupun luar

negeri.

f. Kepala Divisi Produksi

Tanggung jawab Kepala Divisi Produksi antara lain adalah:

1) Merencanakan, mengatur, dan mengawasi pengadaan bahan

produksi serta barang-barang lain untuk menjamin kelancaran

proses produksi sesuai sesuai pesanan dari bagian pemasaran.

2) Senantiasa mengikuti perkembangan produksi dan mengusahakan

agar diadakan peningkatan baik dalam hal kualitas maupun

kuantitas produk yang dihasilkan.

Selain itu, Kepala Divisi Produksi juga berkewajiban untuk

mengkoordinasi dan mengawasi bawahannya, yaitu:

1) Manajer Spinning, bertanggung jawab atas kualitas dan proses

produksi pemintalan secara keseluruhan, merencanakan besarnya

volume produksi, dan mengawasi pelaksanaan produksi menurut

standar.

2) Manajer Weaving 1 dan 2, bertanggung jawab atas proses produksi

penenunan secara keseluruhan.

3) Manajer Pretreatment (finishing), bertanggung jawab

menyempurnakan kain yang telah selesai diproduksi oleh bagian

tenun atau weaving.

4) Manajer Persiapan Printing, bertanggung jawab mempersiapkan

(28)

commit to user

5) Manajer Produksi Printing, bertanggung jawab atas

berlangsungnya proses produksi printing.

6) Manajer Desainer, bertanggung jawab mendesain atau merancang

motif kain yang akan diproduksi.

g. Kepala Divisi Pemasaran

Bagian ini, memilki tanggung jawab langsung kepada Direktur

Pemasaran dan membawahi langsung Manajer Pemasaran. Tugas dan

tanggung jawab dari Kepala Divisi Pemasaran antara lain adalah:

1) Membawahi langsung Manajer Pemasaran yang bertanggung

jawab mengelola dan memasarkan barang-barang hasil produksi

untuk dipasarkan baik untuk pangsa pasar dalam negeri maupun

luar negeri.

2) Mencari costumer, membuat kontrak penjualan, dan membuat

rencana penjualan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Menentukan strategi pemasaran yang menyangkut pendistribusian,

packaging, promosi, dan penentuan potongan harga.

h. Bagian Umum dan Keuangan

1) Manajer Logistik

Manajer Logistik merupakan bagian dari Bagian Umum dan

Keuangan. Memiliki tanggung jawab dalam hal pengadaan barang,

mengawasi kelancaran pengadaan barang, dan memenuhi

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Manajer Umum dan Personalia

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Umum dan

Keuangan. Memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

a) Memperlancar perkembangan perusahaan dan kesejahteraan

pegawai serta menentukan urusan kepegawaian;

b) Mencari dan menyeleksi tenaga kerja yang sesuai dengan

spesifikasi dan kebutuhan;

c) Melakukan administrasi kepegawaian;

d) Melakukan pembayaran gaji pegawai; dan

e) Mengadakan hubungan dengan pihak luar untuk hal-hal

tertentu, misalnya PKL, penelitian, dan lainnya.

3) Manajer Keuangan dan Akuntansi

Memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

a) Mengurusi bidang keuangan (sirkulasi dalam perusahaan);

b) Melakukan pembayaran gaji kepada karyawan; dan

c) Menyalin laporan keuangan bagi pihak yang bersangkutan

dalam perusahaan.

4) Manajer EDP

Bertanggung jawab dalam memproses berbagai data yang ada

(30)

commit to user

i. Manajer Utility

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Produksi dan bertugas

memelihara mesin dan pengadaan diesel serta listrik yang akan

digunakan untuk kelangsungan proses produksi.

j. Kepala Seksi (Kasie)

Bertanggung jawab kepada Manajer atas pekerjaan yang dilaksanakan

dan membawahi langsung karyawan.

k. Kepala Urusan (Kaur)

Bertanggung jawab untuk memberikan laporan kepada kepala seksi

dan mengurusi semua masalah yang ditemui di lapangan serta turun

langsung ke lapangan.

l. Kepala Regu (Karu) atau Group Leader

Bertanggung jawab kepada Kepala Urusan dan mengurusi masalah di

lapangan serta turun langsung di lapangan.

5. Proses Produksi

PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang industri tekstil. Proses produksinya meliputi weaving, finishing

(pretreatment), dying, dan printing. Produk-produk yang dihasilkan antara

lain adalah:

a. Benang;

b. Kain rayon;

c. Kain katun;

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

e. Kain cambrics;

f. Kain dying; dan

g. Kain printing.

Dalam melakukan proses produksi, PT Kusumahadi Santosa

memilki beberapa jenis mesin, yaitu:

a. Mesin Weaving sebanyak 1492 buah;

b. Mesin finishing;

c. Mesin dying; dan

d. Mesin printing yaitu 1 buah mesin chiroist, 12 warna, dan stork.

Pada Departemen Weaving I, 70% hasil produksinya dipasarkan ke

pasar lokal, sedangkan hasil produksi Departemen Weaving II 100%

diekspor. Hasil produksi lokal PT Kusumahadi Santosa digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan produksi kain bermerek ”Danar Hadi”.

6. Permodalan Perusahaan

PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) sesuai dengan perpanjangan dari BMKM Pusat

yaitu No.575/III PMDN/1987 pada tanggal 16 November 1985. modal

pendiriannya dipegang oleh keluarga H. Santosa Doellah, yang kemudian

modal tersebut digunakan untuk menyediakan sarana-sarana perusahaan,

seperti mesin-mesin produksi dan peralatan pengujian laboratorium yang

didatangkan dari Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Selain untuk

menunjang proses produksi, modal tersebut juga digunakan untuk

(32)

commit to user

pembangunan gedung-gedung perkantoran, ruang produksi, dan

sarana-sarana lainnya.

7. Pembelian dan Pemasaran

a. Pembelian

Pembelian yang dilakukan PT Kusumahadi Santosa meliputi

pembelian bahan baku, pembelian bahan pembantu, dan pembelian

suku cadang.

1) Pembelian Bahan Baku

Pembelian bahan baku PT Kusumahadi Santosa dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi. Bahan baku yang dibutuhkan

untuk PT Kusumaputra Santosa, misalnya berupa serat import

maupun serat lokal. Sedangkan untuk PT Kusumahadi Santosa

berupa benang dan kanji.

2) Pembelian Bahan Pembantu

Bahan pembantu adalah bahan yang dibutuhkan dalam proses

produksi selain bahan baku. Pengadaan bahan pembantu dilakukan

oleh Departemen Logistik bagian Pembelian setelah mendapatkan

surat kebutuhan dari departemen pengguna. Bahan pembantu yang

dibutuhkan antara lain adalah:

a. Chemical

b. Paper cone

c. Layer box

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

e. Klem black seng dan tali raffia

f. Strapping band

3) Pembelian Suku Cadang

Suku cadang mesin yang digunakan PT Kusumahadi Santosa

pengadaannya dilakukan oleh PT Kusumahadi Santosa. Terdapat

beberapa suku cadang yang tidak dapat ditemukan di Indonesia,

sehingga PT Kusumahadi Santosa mengimpor langsung dari

supplier di luar negeri.

b. Pemasaran

Dalam melakukan pemasaran produk, PT Kusumahadi Santosa perlu

menentukan luas pasar, tidak hanya sekarang ini, tetapi juga untuk

pasar-pasar potensial.

Terdapat beberapa kebijakan yang menjadi acuan dari sistem

pemasaran yang dilakukan di PT Kususmahadi Santosa, yaitu:

1) Kebijakan Harga

Dalam menentukan kebijakan harga produk yang dihasilkan, PT

Kusumahadi Santosa mempertimbangkan jenis dan kualitas serta

persaingan produk sejenis yang tengah terjadi di pasaran.

2) Kebijakan Distribusi dan Daerah Pemasaran

Pangsa pasar maupun konsumen potensial merupakan obyek

pendistribusian produk PT Kusumahadi Santosa. Peluang untuk

meraih pangsa pasar tersebut dilakukan dengan pemilihan daerah

(34)

commit to user

pendistribusian produk tersebut meliputi Jakarta, Semarang,

Surabaya, Solo, dan Bali. Selain itu juga dipasarkan pada pasar

internasional di antaranya adalah Jerman, Amerika Serikat, dan

Brazil juga beberapa negara UEA (Uni Emirat Arab) meliputi

Arab, Turki, dan Dubai. Selain itu juga merambah kawasan Asia

seperti Malaysia dan Singapura.

3) Kebijakan promosi

Promrosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk pada

konsumen yang ada maupunkonsumen potensial. Dalam hal ini, PT

Kusumahadi Santosa menempuh beberapa cara yang dirasa efektif

dalam melakukan pemasaran produknya. Promosi yang dilakukan

antara lain adalah:

a) Mengikuti pameran dagang yang biasa dilakukan setiap

setengah tahun sekali atau dalam satu tahun sekali.

b) Menyediakan katalog produk untuk pembeli, dapat diakses

melalui www.kusumahadi-textiles.com

8. Personalia dan Penggajian

a. Perekrutan

Terdapat dua metode yang digunakan PT Kusumahadi Santosa dalam

melakukan perekrutan tenaga kerja, yaitu dengan metode internal dan

metode eksternal. Metode-metode tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut:

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a) Promosi

b) Kenalan Tenaga Kerja Lama

2) Perekrutan Eksternal (merekrut dari luar)

Jika jumlah calon yang didapat dari sumber-sumber internal belum

cukup, maka akan dilakukan perekrutan secara eksternal untuk

mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia. Biasanya, perusahaan

menggunakan media cetak untuk mengumumkan adanya lowongan

tersebut. Penggunaan media massa ini diharapkan dapat menjadi

sumber yang baik dan cepat dalam hal perekrutan tenaga kerja.

Perekrutan karyawan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari tiap

departemen untuk mengisi kekosongan jabatan atau untuk

perluasan proses produksi. Tahapan-tahapan pengajuan jumlah

kebutuhan karyawan setiap departemen adalah sebagai berikut:

a) Adanya permintaan dari setiap departemen.

b) Permintaan kemudian diajukan kepada Kepala Divisi.

c) Kepala Divisi akan membawa masalah tersebut ke bagian

Umum dan Personalia.

d) Pengadaan seleksi bagi calon karyawan.

e) Disesuaikan dengan tingkat pendidikan calon karyawan yang

dibutuhkan setiap departemen yang bersangkutan.

b. Seleksi

Seleksi merupakan proses pemilihan individu-individu yang memilki

(36)

commit to user

Jika perusahaan tidak memilki karyawan yang memenuhi persyaratan,

maka perusahaan atau organisasi tersebut berada dalam posisi yang

lebih buruk untuk berhasil. Beberapa tes seleksi yang diterapkan oleh

PT Kusumahadi Santosa antara lain:

1) Tes kepribadian (test psychology)

2) Tes kesehatan

3) Tes ketrampilan

4) Tes wawancara

Setelah melalui serangkaian tes seleksi, calon karyawan masih harus

mengikuti beberapa prosedur lagi, yaitu sebagai berikut:

1) Calon karyawan harus menjalani masa percobaan selama 3 bulan

sebelum dinyatakan sebagai karyawan tetap.

2) Selama masa percobaan, calon karyawan dan perusahaan memiliki

hak untuk memutuskan hubungan kerja apabila masing-masing

pihak tidak dapat memenuhi harapan masing-masing.

3) Apabila masa percobaan telah selesai dan masing-masing pihak

dapat menerima, maka calon karyawan itu dinyatakan sebagai

karyawan tetap dan mendapat hak-hak sesuai dengan kesepakatan

kerja sebelum masa percobaan.

4) Sebelum diangkat sebagai karyawan tetap, calon karyawan

melakukan pemeriksaan kesehatan dan akan diberi penyuluhan

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5) Adapun penerimaan tenaga kerja dilakukan dengan syarat-syarat

sebagai berikut:

a) Warga Negara Indonesia;

b) Pendidikan atau pengalaman kerja sesuai dengan kualifikasi

perusahaan;

c) Umur minimal 16 tahun;

d) Memiliki Surat Kuning dari Departemen Tenaga Kerja;

e) Sehat jasmani dan rohani atau surat keterangan sehat dari

dokter;

f) Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian; dan

g) Pas foto.

c. Pelatihan dan Pengembangan

PT Kusumahadi Santosa menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan

sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada saat itu. Perusahaan

biasanya menerapkan metode pelatihan campuran antara internal dan

eksternal. Hal ini dilakukan dengan cara mengirimkan beberapa orang

karyawan untuk mengikuti pelatihan di luar (eksternal). Karyawan

yang ditunjuk tersebut kemudian mempresentasikan ilmu yang

diperoleh dari pelatihan kepada direksi meupun bagian yang terkait.

Perusahaan kemudian mengadakan pelatihan internal untuk karyawan

yang lain berdasarkan ilmu yang diperoleh karyawan yang telah

menjalani pelatihan di luar. PT Kusumahadi Santosa tidak hanya

(38)

commit to user

pengembangan karyawan, misalnya pelatihan kepemimpinan. Dengan

diadakannya program pelatihan dan pengembangan, diharapkan dapat

meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan bagi perusahaan.

d. Tenaga Kerja

Saat ini dalam menjalankan berbagai kegiatan operasionalnya, pekerja

yang dimilki PT Kusumahadi Santosa berjumlah ± 1850 karyawan,

yang terdiri dari karyawan kantor, departemen Spinning, departemen

Weaving I dan Weaving II, departemen Fnishing atau Pretreatment,

departemen Printing, dan departemen Utility. Adapun jumlah tenaga

kerja untuk PT Kusumahadi Santosa dan PT Kusumaputra Santosa

dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Daftar Tenaga Kerja di PT Kusumaputra Santosa

Departemen Pria Wanita

1. Produksi 159 271

2. PPC 1 -

3. Utility 33 -

4. Pemasaran 11 1

5. Akuntansi Keu 1 1

6. Logistik 7 -

7. Umum, dll. 54 2

Jumlah 266 275

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 1.2

Jumlah Tenaga Kerja PT Kusumahadi Santosa

Departmen Pria Wanita

1. Weaving I 191 166

e. Pengaturan Waktu dan Tenaga Kerja

Sistem kerja pada PT Kusumahadi Santosa, menetapkan jam kerja

Waktu istirahat : 60 menit

2) Shift Keamanan

Shift pagi : 07.00 – 15.00

Shift siang : 15.00 – 23.00

Shift malam : 23.00 – 07.00

(40)

commit to user

Waktu istirahat : 60 menit

3) Normal Shift / sopir : 08.00 – 16.30

Waktu istirahat : 60 menit

4) Pekerja non Shift

Senin s/d Jumat : 08.00 – 16.30

Waktu istirahat : 60 menit

Sabtu : 08.00 – 11.00 tanpa istirahat

5) Pada hari Jumat seluruh karyawan mendapatkan 90 menit waktu

istirahat.

f. Kerja Lembur

Kerja lembur merupakan kerja yang dilakukan oleh karyawan di luar

jam kerja mereka. Perusahaan meminta karyawan untuk melakukan

kerja lembur dengan pertimbangan dan ketentuan sebagai berikut:

1) Setiap karyawan yang bekerja lembur lebih dari 7 jam per hari atau

40 jam dalam seminggu, maka kelebihan jam kerja dari batas

tersebut diperhitungkan sebagai kerja lembur.

2) Kerja lembur hanya dibenarkan atas perintah atau persetujuan

perusahaan atau pimpinan yang berwenang. Bagi karyawan yang

bekerja lembur tanpa perintah atau persetujuan pihak yang

berwenang, tidak akan mendapat upah lembur.

3) Kerja lembur dilakukan jika terdapat pekerjaan yang tidak

mungkin diselesaikan dalam jam kerja normal dan memerlukan

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

g. Pengupahan

1) Dasar Pengupahan

Upah yang diberikan pada seluruh karyawan PT Kusumahadi

Santosa telah disesuaikan dengan standar kerja 7 jam sehari atau 40

jam seminggu dengan upah sebesar Upah Minimum Regional

(UMR) yang berlaku.

2) Sistem Pengupahan

Sistem yang diterapkan dalam pengupahan karyawan PT

Kusumahadi Santosa adalah menggunakan upah harian yang

didasarkan pada perhitungan jumlah hari dan jam kerja dalam satu

bulan, dan upah bulanan yang dibayarkan kepada staf setelah

bekerja satu bulan dan dibayarkan setiap akhir bulan.

h. Kesejahteraan Karyawan

Selain sistem pengupahan menggunakan UMR, PT Kusumahadi

Santosa juga menyediakan fasilitas dan jaminan untuk para karyawan,

staf, dan pimpinan perusahaan, antara lain:

1) Perusahaan menyediakan poliklinik dan dokter di perusahaan;

2) Karyawan beserta keluraga dapat berobat ke dokter perusahaan

secara gratis;

3) Perusahaan memberikan servis makanan gratis waktu jam istirahat;

4) Perusahaan menyediakan koperasi karyawan;

(42)

commit to user

6) Perusahaan memberikan pakaian seragam 2 stel setiap tahun, astek,

dan jamsostek bagi karyawan.

i. Tata Tertib Perusahaan

Pada PT Kusumahadi Santosa terdapat beberapa tata tertib yang

berlaku bagi seluruh karyawan, jika terdapat pelanggaran maka akan

dikenakan sanksi berupa skorsing. Tata tertib tersebut antara lain

adalah:

1) Pekerja harus melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan

mematuhi semua perintah yang diberikan sepanjang tugas tersebut

berhubungan dengan aktivitas perusahaan.

2) Tanpa persetujuan dari perusahaan, pekerja dilarang bekerja

sambilan atau bekerja paruh waktu pada perusahaan lain.

3) Pekerja wajib melapor pada atasan setiap kali tidak masuk kerja

dengan memperlihatkan keterangan yang sah dan benar. Surat

keterangan harus diserahkan kepada atasan paling lambat satu hari

setelah yang bersangkutan tidak masuk kerja.

4) Pekerja wajib menjaga dan memelihara semua peralatan kerja serta

melaporkan apabila ada kerusakan atau inventaris perusahaan yang

hilang.

5) Pekerja dilarang membawa keluar barang milik perusahaan tanpa

ijin dari atasan langsung.

6) Semua barang inventaris harus dikembalikan pada perusahaan

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

7) Pekerja dilarang bermain judi atau segala permainan yang berbau

judi di lingkungan pekerjaan.

8) Pekerja dilarang merokok di tempat kerja kecuali di tempat-tempat

yang telah ditentukan.

9) Pekerja yang akan meninggalkan pekerjaannya untuk suatu

keperluan harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari atasannya

langsung atau pimpinan perusahaan.

10)Pekerja dilarang menyalahgunakan kepercayaan perusahaan

dengan menerima uang, barang maupun jasa yang dapat

mengkibatkan kerugian bagi perusahaan.

11)Pekerja diharuskan memakai seragam, topi, sepatu, tanda pengenal,

dan lain-lain yang diterapkan oleh perusahaan secara sempurna

pada jam-jam kerja.

12)Setiap pekerja wajib menjaga kebersihan, kerapian, dan ketertiban

tempat kerja dengan sebaik-baiknya.

13)Setiap pekerja yang mengetahui adanya kemungkinan yang dapat

menyebabkan kecelakaan manusia, kerusakan harta benda milik

(44)

commit to user

B. Latar Belakang Masalah

Pengembangan bidang usaha dalam suatu perusahaan merupakan suatu

usaha meningkatkan profitabilitas perusahaan sekaligus untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam perkembangan

tersebut mengakibatkan pengawasan manajemen puncak semakin bertambah.

Keterbatasan kemampuan manajemen puncak dalam melakukan pengawasan

secara langsung, menyebabkan perusahaan perlu melakukan pendelegasian

wewenang. Dengan demikian pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih

cepat oleh pihak-pihak yang lebih dekat dengan aktivitas tersebut. Banyak

informasi yang khas tentang suatu aktivitas tertentu yang hanya diketahui oleh

pihak-pihak yang dekat dengan aktivitas tersebut.

Divisionalisasi merupakan suatu bentuk pendelegasian wewenang

yang lebih besar kepada manajer operasional di mana manajer tersebut

mempunyai tanggung jawab terhadap pengambilan keputusan tentang

besarnya pendapatan dan kos di dalam unit kerjanya, sehingga pihak kantor

pusat tidak perlu lagi memikirkan keputusan-keputusan yang terlalu rinci.

Namun yang perlu diperhatikan oleh pihak kantor pusat adalah keselarasan

antara tujuan divisi yang ada dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Dalam suatu divisi, profitabilitas merupakan pertimbangan penting di

dalam penilaian prestasinya. Dalam melakukan transaksi baik itu dengan

divisi lain maupun dengan pihak luar perusahaan diharapkan akan dapat

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dalam penilaian prestasi pusat laba timbul beberapa masalah yang

harus diselesaikan, antara pendapatan bersama dengan kos bersama,

pemakaian konsep laba, penentuan harga transfer dan pemakaian konsep

investasi. Khusus bagi harga transfer yang sering menimbulkan masalah antar

divisi, maka perlu adanya kesepakatan di antara divisi dalam menentukan

metode penetapan harga transfer.

Menurut Simamora (1999:273), tujuan penentuan harga transfer adalah

untuk mentransmisikan data keuangan di antara divisi-divisi perusahaan pada

waktu mereka saling menggunakan produk satu sama lain. Selain itu, menurut

dia tujuan lain dari penentuan harga transfer adalah untuk mengevaluasi

kinerja segmen dan, dengan demikian, memotivasi manajer divisi penjualan

dan divisi pembelian menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan

perusahaan secara keseluruhan. Adanya berbagai tujuan manajemen akan

menyulitkan perusahaan dalam menentukan harga transfer yang adil dan

wajar. Metode penentuan harga transfer dapat dipilih jika tujuan utama dari

penggunaan informasi tentang transfer barang sudah ditetapkan. Harga

transfer mempunyai pengaruh terhadap perhitungan rugi laba suatu divisi,

yaitu sebagai elemen pendapatan bagi divisi penjual dan sebagai elemen kos

bagi divisi pembeli. Menurut Anthony dan Govindarajan (2004:284), prinsip

dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang

akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau

dibeli dari pemasok luar. Pelaksanaan prinsip ini merupakan hal yang sulit

(46)

commit to user

mengenai bagaimana harga jual ke pihak luar ditentukan. Menurut Mulyadi

(1993:289) harga tranfer memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Masalah harga transfer timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk kos penuh produk yang diproduksi di divisi pembeli.

2. Harga transfer selalu mengandung unsur laba.

3. Harga transfer merupakan alat mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.

Penentuan harga transfer yang ideal bagi divisi penjual maupun divisi pembeli

merupakan masalah penting yang harus dihadapi baik oleh manajer divisi

maupun kantor pusat. Apabila terjadi pengambilan keputusan yang kurang

tepat tentang penentuan harga transfer, maka dapat mengakibatkan salah satu

divisi mengalami kerugian. Hal tersebut berarti kinerja manajer pusat laba

turun sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan tidak optimal. Terdapat

dua metode yang digunakan untuk menentukan harga transfer, yaitu:

1. Harga Transfer Berdasar Kos (Cost-Based Transfer Price)

2. Harga Transfer Berdasar Pasar (Market-Based Transfer Price)

Berdasarkan uraian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat

antara harga transfer dengan penentuan laba dan penilaian kinerja pada suatu

divisi. Manajer pusat laba diukur prestasinya berdasarkan laba yang

diperolehnya. Penentuan harga transfer yang ideal bagi divisi penjual maupun

divisi pembeli merupakan masalah penting yang harus dihadapi baik oleh

manajer divisi maupun kantor pusat. Harga transfer yang adil bagi kedua

divisi dapat memotivasi manajer pusat laba dalam mencapai tujuan perusahaan

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

tentang penentuan harga transfer, maka dapat mengakibatkan salah satu divisi

mengalami kerugian dan mungkin tujuan perusahaan secara keseluruhan

belum tercapai.

PT Kusumaputra Santosa divisi Spinning merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang pembuatan benang. Dalam penjualan hasil produksi

berupa benang PT Kusumaputra Santosa divisi Spinning menjual 70%

produknya ke Departemen Weaving PT Kusumahadi Santosa dan 30% lainnya

dijual ke luar. Proses penjualan dari PT Kusumaputra Santosa ke PT

Kusumahadi Santosa menurut manajemen perusahaan disebut dengan transfer

barang. Transfer barang pada PT Kusumaputra Santosa bertujuan untuk

menyediakan bahan baku bagi PT Kusumahadi Santosa. Metode yang dipakai

PT Kusumaputra Santosa dalam menentukan harga transfer adalah

berdasarkan kos. Hal tersebut dirasa kurang adil bagi divisi penjual karena

divisi penjual tidak memperhitungkan unsur laba dalam mentranfer barang ke

PT Kusumahadi Santosa. Hal tersebut yang menarik untuk dikaji, maka dalam

penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul:

“Analisis Penentuan Harga Transfer pada PT Kusumaputra Santosa”

C. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

pertanyaan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah

(48)

commit to user

Spinning dan Divisi Weaving sehingga dapat menjadi motivasi manajer divisi

untuk mencapai tujuan perusahaan secara optimal.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mempelajari kebijaksanaan perusahaan dalam

penentuan harga transfer.

2. Untuk menganalisis metode harga transfer yang dipakai perusahaan dan

memberikan alternatif pemecahannya.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berbagai

pihak sebagai berikut:

1. Bagi PT Kusumahadi Santosa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

berguna untuk mengevaluasi kembali harga transfer antara divisi spinning

dan weaving pada PT Kusumahadi Santosa sehingga harga transfer yang

diberlakukan oleh PT Kusumahadi Santosa dapat dilaksanakan dengan

adil.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini membantu penulis dalam memperoleh

pengalamam dan pengetahuan tentang penentuan harga transfer antar

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam

melakukan penelitian-penelitian berikutnya serta menambah wawasan dan

(50)

commit to user

BAB II

TEORI, PENYAJIAN, DAN ANALISIS DATA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Harga Transfer

Harga transfer menurut Simamora (1999:272) adalah:

”Harga jual khusus yang yang dipakai dalam pertukaran antardivisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan kos divisi pembelian (buying division).”

Harga transfer menurut Suadi (1995:79) adalah:

”Harga yang harus dibayar oleh pusat laba konsumen kepada pusat laba produsen untuk barang atau jasa yang diterimanya.”

Dari beberapa beberapa pendapat di atas dapat dikatakan

bahwa harga transfer merupakan harga jual khusus yang terjadi antara

sebuah pusat laba kepada pusat pertanggungjawaban lainnya dalam

suatu perusahaan. Harga transfer sangat berbeda dengan harga pasar,

yang mengukur pertukaran antara sebuah perusahaan dengan

pelanggan dari luar perusaan. Pertukaran internal yang diukur oleh

harga transfer menghasilkan (1) pendapatan bagi pusat

pertanggungjawaban yang menyerahkan produk, dan (2) kos bagi

pusat pertanggungjawaban yang menerima produk.

2. Tujuan Harga Transfer

Tujuan umum harga transfer menurut Simamora (1999:273) adalah

sebagai berikut.

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a. Untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan produk satu sama lain.

b. Untuk mengevaluasi kinerja segmen dan, dengan demikian, memotivasi manajer divisi penjualan dan divisi pembelian menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Harga transfer menurut Anthony dan Govindarajan (2004:283)

harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan

sebagai berikut.

a. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara kos dan pendapatan perusahaan.

b. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita. Maksudnya, sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.

c. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.

d. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Tujuan-tujuan tersebut di atas mungkin tidak dapat dicapai

dengan sempurna. Manajer suatu pusat laba dalam usahanya

meningkatkan laba divisi mungkin membuat keputusan yang

menyebabkan penurunan laba divisi lain dan mungkin menurunkan

laba perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sistem harga

transfer diharap dapat memotivasi para manajer divisi untuk bertindak

sebagaimana manajer divisi yang terpisah dan untuk kebaikan

perusahaan secara keseluruhan.

3. Karakteristik Harga Transfer

Dalam penentuan harga transfer ada dua divisi yang terlibat, yaitu

(52)

commit to user

mentransfer barang atau jasa dan divisi pembeli adalah divisi yang

menerima transfer barang atau jasa dari divisi penjual. Penentuan harga

transfer antar pusat laba memiliki potensi menimbulkan banyak masalah.

Menurut Mulyadi (1993:289), harga transfer memiliki tiga karakteristik

sebagai berikut.

1. Masalah harga transfer timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk kos penuh produk yang diproduksi di divisi pembeli.

2. Harga transfer selalu mengandung unsur laba.

3. Harga transfer merupakan alat mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.

4. Kriteria Pemilihan Metode Harga Transfer

Adanya berbagai tujuan manajemen akan menyulitkan perusahaan

dalam menentukan harga transfer yang adil dan wajar. Metode harga

transfer dapat dipilih jika tujuan utama dari penggunaan informasi tentang

transfer itu sudah ditetapkan. Menurut Matz, Usry, dan Nammer

(1995:473), suatu sistem penentuan harga transfer harus memenuhi tiga

kriteria pokok sebagai berikut.

1. Harus memungkinkan manajemen pusat untuk menilai seakurat mungkin prestasi divisi yang diperlukan sebagai pusat laba, dimana prestasi tersebut tercermin dalam kontribusi yang diberikan oleh divisi tersebut pada keseluruhan laba perusahaan. 2. Harus mendorong manajer divisi untuk mengejar sasaran laba

divisinya dengan cara yang menunjang keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

5. Metode Penentuan Harga Transfer

Banyak penentuan harga transfer yang digunakan dalam praktik,

tetapi tidak ada metode penentuan harga transfer yang sempurna. Setiap

metode harga harga transfer memiliki kelemahan dan kelebihan. Terdapat

dua metode penentuan harga trannsfer yang digunakan, yaitu:

1. Harga Transfer Berdasar Pasar (Market-Based Transfer Price)

Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar

normal dan mapan dari produk yang ditransfer. Dalam penentuan

berdasar harga pasar terdapat kos yang dapat dihindari. Harga pasar

yang dikurangi dengan kos yang dapat dihindari disebut dengan harga

pasar minus.

Rumus harga transfer per unit dengan metode ini adalah:

Harga pasar per unit xxx

Kos per unit yang dapat dihindari:

Potongan volume xxx

Kos penyimpanan xxx

Kos iklan xxx

Komisi penjualan xxx

Kos penagihan xxx +

xxx _

Harga transfer per unit xxx

Menurut Supriyono (1999:104), kelebihan dari penentuan harga

(54)

commit to user

· Harga pasar ditentukan oleh pihak-pihak eksternal perusahaan sehingga menggambarkan transaksi yang independent.

· Harga pasar merupakan dasar yang baik untuk membuat keputusan. Bagi divisi penjual, harga pasar dapat dipakai sebagai dasar untuk membuat keputusan untuk menjual barang dan jasanya kepada pihak luar atau mentransfernya ke divisi lain. Demikian pula bagi divisi pembeli, harga pasar dapat dipakai sebagai dasar untuk membuat keputusan untuk membeli barang dan jasa dari pihak luar atau menerima transfer dari divisi yang lain.

· Metode harga pasar menjadikan setiap divisi sebagai satuan bisnis yang terpisah satu sama lain. Harga pasar bagi divisi penjual mencerminkan pendapatan divisi tersebut jika barang dan jasa dijual kepada pihak luar dan bagi divisi pembeli mencerminkan kos jika divisi tersebut membeli dari pihak luar.

Dalam penentuan harga transfer dengan metode harga pasar

manajemen mungkin akan menghadapi salah satu dari dua kondisi,

yaitu:

a. Tidak menghadapi kendala sumber

Dalam kondisi di mana manajemen tidak menghadapi

kendala sumber, divisi penjual dapat menjual dapat menjual

produknya ke luar atau ke divisi pembeli dan divisi pembeli dapat

membeli barang dan dari sumber luar atau dari divisi lain dalam

satu perusahaan. Pada kondisi ini maka keputusan harga transfer

dan keputusan suatu divisi dari mana akan membeli atau kemana

akan menjual produknya diserahkan kepada manajer divisi yang

bersangkutan. Penyelesaian masalah penentuan harga transfer

sangat sedikit atau mungkin tidak memerlukancampur tangan

manajer puncak.

Masalah yang sering timbul dalam kondisi tidak

(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pelayanan divisi penjual tidak dapat bersaing dengan penawaran

luar maka divisi tersebut tidak bisa memenangkan bisnis,

sebaliknya jika kapasitas divisi penjual terbatas dan sumber yang

berasal dari luar kurang maka divisi pembeli harus bersaing dengan

pihak luar yang juga membeli dari divisi penjual.

Setiap divisi harus memperhatikan kemakmuran perusahaan

secara menyeluruh, maka kantor pusat menentukan batasan-batasan

terhadap kebebasan divisi. Menurut Supriyono (1999:105),

batasan-batasan tersebut sebagai berikut.

· Jika harga yang ditawarkan oleh divisi di dalam perusahaan besarnya sama dengan harga pasar dan kondisi lainnya sama, produk tersebut harus dibuat di dalam perusahaan atau tidak dibeli pihak luar.

· Jika terdapat distress price (secara temporer pemasok dari luar menawarkan harga yang rendah) maka harga yang ditawarkan oleh pemasok luar tersebut perlu dipedulikan dan produk tersebut harus dibuat.

· Perubahan sumber dan harga transfer yang diusulkan oleh divisi pembeli maupun divisi penjual harus ditelaah dan disetujui oleh kantor pusat agar usulan perubahan tersebut merupakan keputusan terbaik bagi kepentingan perusahaan secara keseluruhan.

b. Menghadapi kendala sumber

Dalam kondisi manajemen menghadapi kendala sumber,

maka divisi tidak tidak memiliki kebebasan untuk memperoleh

sumber. Menurut Supriyono (1999:106), kendala ini disebabkan

oleh:

(56)

commit to user

· Tidak ada sumber luar atau perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama dengan yang ditransfer antar divisi.

· Manajemen puncak mungkin tidak mau menghadapi resiko berhubungan dengan pemasok luar.

· Perusahaan telah menanamkan investasi yang cukup besar dalam fasilitas pengolahan produk yang ditransfer sehingga tidak logis jika produk tersebut dibeli dari pihak luar sebesar harga pasar.

Kendala sumber menyebabkan produk yang ditransfer antar

divisi terbatas, maka harga transfer yang digunakan adalah harga

saing atau harga kompetitif. Penggunaan harga saing dapat

mengukur kontribusi masing-masing divisi terhadap laba total

perusahaan dan dapat mengukur mengukur kinerja suatu divisi

dalam menghadapi persaingan dengan pihak luar.

Menurut Supriyono (1999:107), ada beberapa cara untuk

menentukan harga transfer berdasarkan harga pasar, yaitu:

1. Harga pasar didasarkan pada harga pasar yang diterbitkan oleh perusahaan lain yang menjual produk sejenis di pasar. Tetapi harga pasar yang dipublikasikan ini harus menggambarkan:

· Harga yang benar-benar dibayarkan dalam pasar.

· Kondisi perusahaan yang menerbitkan harga pasar relatif harus dengan pusat laba yang mentransfer produknya ke pusat laba lain di dalam perusahaan.

2. Meminta pihak luar untuk mengajukan penawaran harga pasar untuk produk sejenis kepada perusahaan

3. Meniru penentuan harga pasar pusat lainnya yang menjual produk kepada pihak lain secara kompetitif.

4. Meniru harga beli produk serupa yang dibeli oleh pusat laba lainnya pada pasar kompetitif.

Terlepas dari kebaikan yang dimiliki oleh metode penentuan

harga transfer berdasar harga pasar, metode ini juga memiliki

kelemahan. Menurut Mulyadi (1993:113) kelemahan harga transfer

(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

· Tidak semua produk memiliki harga pasar.

· Divisi penjual mempunyai pasar yang sudah pasti yaitu divisi pembeli. Oleh karena itu penghematan kos yang timbul tidak harus dinikmati oleh divisi penjual saja, tapi harus dinikmati oleh divisi pembeli juga.

· Harga pasar tidak selalu sama dengan harga yang tercantum di dalam daftar harga. Kesulitan penentuan harga pasar akan lebih besar jika harga pasar sangat berfluktuasi.

2. Harga Transfer Berdasar Kos (Cost-Based Transfer Price)

Menurut Supriyono (1999:114), metode harga transfer berdasar

kos digunakan apabila terdapat keadaan sebagai berikut.

· Di pasar tidak tersedia harga pasar untuk barang yang ditransfer. · Di pasar terdapat beberapa harga pasar produk yang ditransfer. · Produk yang ditransfer sifatnya khusus dan rahasia.

Jika harga transfer hanya didasarkan pada kos, maka harga

transfer tidak dapat digunakan untuk menilai prestasi laba manajer

divisi dan tidak dapat memotivasi manajer divisi penjual untuk

menjual produknya kepada divisi pembeli. Untuk mengatasinya, harga

transfer dapat ditambah laba yang disepakati oleh kedua divisi.

Menurut Supriyono (1999:114), penggunaan metode harga transfer

berdasar kos, manajemen harus membuat keputusan mengenai:

1. Komponen kos yang diperhitungkan ke dalam harga transfer. 2. Komponen laba yang diperhitungkan ke dalam harga transfer.

Ø Komponen kos

Dalam metode ini timbul masalah mengenai besarnya

kos yang diperhitungkan sebagai dasar penentuan harga

transfer. Kos yang diperhitungkan tersebut meliputi:

Gambar

TABEL
GAMBAR
Gambar 1.1
  Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT Kusumahadi Santosa dan PT Kusumaputra Santosa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa Al-Quran diturunkan oleh Allah dalam bentuk bahasa Arab. Untuk bisa memahami, mengamalkan dan mengajarkanya membutuhkan

Pada saat melompat ke bawah badan kita akan tertekuk sedikit, gerakan ini yang merupakan gerakan sekunder mirip dengan peristiwa ”penyek” yang terjadi pada bola karet yang dilempar

Harum Pudjiarto.S.H.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu serta sabar dalam membimbing dan memberikan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis..

Metric tergiur dengan sistem bonus atau discount yang diberikan oleh pihak. produsen atau distributor sehingga order terhadap kebutuhan merk

Tingkat kesenjangan dan penangganan penduduk meskipun mengandalkan tanah baik itu untuk pertanian dan perkebunan namun perbaikan upaya yang dilakukan Sri Mangkunegoro VII,

1 Saya bersedia membayar harga lebih tinggi untuk produk The Body Shop dibandingkan dengan produk merek lain. 2 Saya bersedia membayar lebih untuk The Body Shop dibandingkan

= Menjelaskan alur proses setelah barang diterima dari customer dan proses untuk pengiriman barang = Menjelaskan alur proses pengiriman barang yang dilakukan oleh