• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHIN AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI KELAS IV SEMESTER II SDN NO. 101890 DALU X-A T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHIN AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI KELAS IV SEMESTER II SDN NO. 101890 DALU X-A T.A 2011/2012."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KAT A PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kepada Allah Swt, karena atas berkat rahmatnya penulis

dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “Penerapan pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Inggris di kelas IV Semester II SDN No. 101890 Dalu X-A T.A

2011/2012. Penulisan proposal ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak.

M aka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku Rektor Unimed 2. Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan.

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M S selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Ilmu Pendidikan

5. Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Pendidikan

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M .Pd selaku ketua Jurusan PPSD dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed selaku Sekretaris PPSD

7. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M .pd selaku Ketua Prodi PGSD

8. Ibu Dra. Naeklan Simbolon, M .Pd selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari

(5)

9. Bapak Drs Ramli, M .Ed, Ibu Dra Eva Betty, M .Pd dan Bapak Drs Edward

Purba, M .Pd yang telah banyak memberikan masukan pada penyusunan skripsi.

10.Bapak/Ibu dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan kepada penulis.

11.Bapak Sumurtianto, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 101890 Dalu X-A

12.Ibu Guru Bahasa Inggris SDN No. 101890 Ria Puspita Sari, S.Pd 13.Ayahanda Ngatiran, Ibunda Rosmini dan Adikku tercinta Nurmansyah

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan

skripsi ini.

M edan, Juli 2012

(6)

ABS TRAK

DEWI S RI RAHAYU. 109811023. PENERAPAN PENDEKAT AN CTL

(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK

MEN INGKATKAN KEMAMPUAN BERBIC ARA B AHAS A INGGRIS DI KELAS IV S EMES TER II S DN NO. 101890 DALU X-A T. A 2011/2012. S KRIPS I. JURUS AN PGS D. FAKULT AS ILMU PENDIDIKAN. UNIMED. 2012

M asalah penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan dalam

mengucapkan bahasa inggris dan merasa bosan selama proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah CTL dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris siswa di kelas IV SD 101890 Dalu X A

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 101890 Dalu XA ta 2011-2012. penelitian ini dilakukan selama dua siklus dengan empat tahapan : a. perencaanaan, b. Pelaksaanaan tindakan, c. observasi, d. refleksi. Intrumen penelitian menggunakan lembar penilaian tes lisan dengan menggunakan empat criteria dalam menilai keamampuan berbicara yaitu : Kosakata, pengucapan, kelancaran, dan ketepatan ekspresi dan menggunakan lembar observasi berupa daftar checklist.

(7)

DAFTAR IS I

ABS TRAK... i

KAT A PENGANTAR ... ii

DAFTAR RIWAYAT HID UP... iv

DAFTAR IS I... v

DAFTAR T AB EL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR GAMB AR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang M asalah... 1

1.2 Identifikasi M asalah... 5

1.3 Pembatasan M asalah... 5

1.4 Rumusan M asalah... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 M anfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDAS AN TEORI KERANGKA B ERPIKIR ... 7

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Pendekatan Kontekstual... 8

2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual ... 8

2.1.1.2 Ciri Pendekatan Kontekstual ... 12

2.1.1.3 Komponen-Komponen Pendekatan Kontekstual ... 12

(8)

2.1.2 Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar... 19

2.1.3 Kemampuan Berbicara... 20

2.1.3.1 Pengertian Kemampuan Berbicara ... 22

2.1.3.2 Komponen-Komponen Berbicara ... 23

2.2 Kerangka Berpikir... 23

2.3 Hipotesis Tindakan ... 24

BAB III METODE PEN ELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 25

3.4 Pengertian Variabel Penelitian ... 25

3.5 Desain Penelitian ... 26

3.6 Prosedur Penelitian ... 27

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.8 Teknik Analis Data ... 39

3.9.Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 40

BAB IV HAS IL D AN PEMB AHAS AN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Deskripsi keadaan awal ... 42

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 47

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 59

4.2 Temuan Penelitian ... 69

(9)

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ...74

DAFTAR PUS TAKA ... 75

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel I Langkah-Langkah Pelaksanaan Tindakan

Kelas Siklus I... 26

Tabel 2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II... 30

Tabel I Kriteria Penilaian Tes Lisan ... 33

Tabel 2 Acuan Observasi Aktivitas Siswa... 34

Tabel 3 Acuan Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran ... 35

Tabel 4 Jadwal Penelitian ... 37

Tabel 5 Data Skor Pretes Siswa M ateri The Seasons ... 39

Tabel 6 Deskripsi Skor Pretes Berbicara ... 40

Tabel 7 Persentase Kemampuan Berbicara Cara Siswa Pra Siklus ... 42

Tabel 8 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Berbicara Selama Siklus I ... 45

Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Berbicara Siswa Pada M ateri The Seasons Selama Siklus I... 46

Tabel 10 Data Hasil Kemampuan Berbicara (Postes) Siswa Pada M ateri The Season Siklus I... 47

Tabel 11 Deskripsi Hasil Tes Siklus I Kemampuan Berbicara Siswa Dalam M ateri The Seasons ... 49

Tabel 12 Kemampuan Berbicara Siswa Dalam M ateri The Seasons Pada Siklus I ... 51

(11)

Tabel 15 Data Skor Kemampuan Berbicara (Postes) Siswa Pada

M ateri The Seasons Siklus Ii ... 56

Tabel 16 Deskripsi Skor Tes Siklus Ii Kemampuan Berbicara Siswa Pada M ateri The Seasons... 58

Tabel 17 Kemampuan Berbicara Siswa Secara Klasikal

Pada Siklus Ii ... 59

Tabel 18 Skor Rerata Kriteria Kemampuan Tes Awal,

Siklus I, Siklus Ii... 61

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I RPP Pertemuan I Dan II ... 69

Lampiran 2 RPP Pertemuan III Dan IV ... 78

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 101890 Dalu X-A Kec. Tanjung M orawa T.A 2011/2012... 87

Lampiran 4 Data Skor Pretes Berbicara Siswa ... 88

Lampiran 5 Data Skor Postes Berbicara Siklus I ... 89

Lampiran 6 Data Skor Berbicara Siswa Siklus II ... 90

Lampiran 7 Lembar Penilaian Berbicara Awal (Pretes) Siswa... 91

Lampiran 8 Lembar Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Pada M ateri The Seasons Selama Siklus I ... 92

Lampiran 9 Lembar Penilaian Kemampuan Berbicara (Postes) Siswa Pada M ateri The Seasons Selama Siklus II ... 93

Lampiran 10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 94

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Berbicara adalah salah satu aspek berbahasa yang membantu siswa untuk

berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris. Dengan berbicara, siswa

dapat menceritakan segala sesuatu yang mereka pikirkan. Tujuan mengajarkan

berbicara didalam pelajaran bahasa akan mendorong semangat berkomunikasi dan

menggerakkan kecakapan berbicara di dalam dan di luar kelas.

Pada dasarnya, berbicara di fokuskan pada percakapan dua arah.

Pembicara dan pendengar mendiskusikan apa yang mereka katakan. Pembicara

dan pendengar berinteraksi di suatu tempat dan pada waktu yang tepat, kemudian

pembicara menyampaikan sesuatu yang disampaikan kemudian direspon

pendengar dan pembicara tersebut mendengarkan umpan balik yang diterima

pendengar.

M enurut Tarigan (1995 : 22) keterampilan berbahasa memiliki empat

aspek yang sangat mendasar yaitu : keterampilan mendengarkan (listening),

berbicara (speaking), menulis (writing), membaca (riding).

Namun pada kenyataannya terdapat banyak hal yang tidak mendukung

perkembangan keempat keterampilan tersebut. Faktor yang pertama berkaitan

dengan siswa itu sendiri. Siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi,

sehingga siswa menganggap Bahasa Inggris adalah pelajaran pelengkap, tidak

penting, dan bukan merupakan bahasa nasional. Akibatnya, mereka tidak

mengikuti pelajaran dengan baik di kelas. Faktor yang kedua berkaitan dengan

(14)

siswa terhadap Bahasa Inggris masih sangat kurang dan metode yang digunakan

masih terlalu monoton. Sehingga, siswa merasa tidak tertarik pada pelajaran

tersebutsiswa tidak mampu mengungkapkan Bahasa Inggris dengan benar.

Kurangnya les yang diberikan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris tersebut juga

menjadi salah satu faktor yang membuat siswa tidak mampu berbicara Bahasa

Inggris. Faktor yang ketiga berkaitan dengan media, sumber, fasilitas dan

peralatan yang ada di sekolah akibatnya aktivitas belajar siswa menjadi monoton.

M enurut Pageyasa (2004 : 25) tingkat perkembangan intelaktual siswa

yang berumur 8-9 tahun keatas sudah berada pada tingkat operasional formal yang

sangat membantu proses pembelajaran berbicara. Pada tahap ini siswa tidak

membutuhkan benda konkret utuk berfikir karena siswa dapat berfikir secara

abstrak. Akan tetapi hal tersebut tidak ditemukan pada siswa kelas IV SD Negeri

101890 Dalu X A masih sulit berbicara tanpa bantuan.

M enurut Depdiknas (2003) keterampilan berbicara diajarkan dengan

tujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam menuangkan ide, gagasan,

pendapat, gagasan untuk disampaikan kepada orang lain.

Di sekolah dasar keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang

ditekankan pembinaannya, disamping membaca, menulis dan mendengarkan.

Dalam KTSP di tegaskan bahwa siswa sekolah dasar perlu belajar untuk

meningkatkan komunikasi dengan benar, baik secara lisan maupun

tulisan.Keterampilan berbicara atau mengungkapkan pendapat ditekankan pada

kegiatan yang mengungkapkan ide secara benar.

Pada kenyataanya siswa kelas IV SD Negeri 101890 Dalu X A dalam

(15)

idenya, antara lain dikarenakan siswa takut salah pada apa yang dikatakannya,

kalaupun berani kalimat yang diungkapkan masih belum tepat terlebih lagi jika

harus kedalam Bahasa Inggris. Untuk itu, guru Bahasa Inggris harus mampu

menggali potensi siswa dengan cara memberikan penguatan-penguatan tentang

cara menyampaikan ide dan informasi dalam Bahasa Inggris.

Kemampuan berbicara adalah suatu usaha yang dilakukan siswa untuk

dapat mengungkapkan ide ataupun informasi yang telah diterima dalam bentuk

kata-kata yang mudah dipahami dan benar dalam penyusunan kalimatnya.

Sehingga tujuan pembelajaran yang diingikan dapat tercapai dengan hasil yang

memuaskan.

Berdasarkan hasil observasi penulis dikelas IV SDN 101890 Dalu X A

ditemukan bahwa siswa dalam berbicara dan mengungkapkan pendapatnya masih

belum mampu mengorganisasikan ide dalam bentuk bahasa (berbicara) dalam

Bahasa Inggris dengan tepat. Hasil ulangan siswa juga menunjukkan nilai yang

kurang memuaskan dalam setiap ulangan yang diberikan guru bidang studi

Bahasa Inggris siswa hanya memperoleh rata-rata 50-55, sedangkan Kriteria

Kelulusan M inimal (KKM ) yang harus dicapai siswa adalah 60. Hal ini tentunya

kurang memuaskan mengingat Bahasa Inggris merupakan Bahasa Internasional

yang harus dikuasai oleh setiap siswa.

Selain itu proses belajar mengajar yang berlangsung dikelas masih berjalan

dengan monoton dan masih berpusat pada guru (teacher center) dimana guru

hanya membacakan materi pelajaran kemudian diikuti siswa secara serentak tanpa

memperhatikan lafal dan intonasi pengucapan siswa dan tidak memberikan

(16)

tersebut lebih mudah untuk di ingat siswa, hal ini juga di dukung oleh tidak

tersedianya media dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa malas untuk

mengulangi pelajaranya dirumah, hal ini terbukti dari 31 jumlah siswa,hanya

setengahnya yang mengerjakan tugas rumah. Banyak siswa yang bermain,

bercerita, dan mengantuk karena bosan. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa

sangat rendah pada pelajaran Bahasa Inggris.

Setelah penulis mempelajari pendekatan CTL, penulis menganggap bahwa

pendekatan ini sangat sesuai diajarkan pada siswa pada pelajaran Bahasa Inggris

untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, sehingga siswa tidak hanya

dapat menuliskan dan mendengarkanya saja dalam Bahasa Inggris, siswa dapat

berbicara kata-kata dalam Bahasa Inggris dan menerapkanya dalam kehidupan

sehari-hari.

CTL adalah sebuah metode pendidikan yang dapat meningkatkan

kemampuan berbicara khususnya bagi kelas rendah, yang mampu meningkatkan

keterampilan personal, social, dan meningkatkan nilai kebudayaan, CTL juga

mampu membantu siswa untuk mengaitkan pengalaman belajar dengan kehidupan

nyata yang dihadapi siswa dan siswa mampu untuk memotivasi dirinya membuat

suatu hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan mengaplikasikan hal

tersebut dalam kehidupan mereka sebagai bagian dari anggota keluarga,

masyarakat, dan sebagai warga Negara.

Dengan pembelajaran CTL, siswa diharapkan mampu mengutarakan

perasaanya dalam kata-kata Bahasa Inggris sehingga pembelajaran menjadi lebih

bermakna daripada mereka harus mendengarkan penjelasanguru, dengan siswa

(17)

dirumah sehingga ia menjadi aktif dan tanggap dalam keterampilan berbicara

Bahasa Inggris.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat penelitian

dengan judul “Penerapan Pendekatan CTL dalam meningkatkan kemampuan

berbicara Bahasa Inggris di kelas IV I SD Negeri 101890 Dalu X A T.A

2012/2013 Kec.Tanjung M orawa Kab.Deli Serdang.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang diatas identifikasi masalah antara lain sebagai

berikut:

1. Banyak siswa yang tidak dapat berbicara Bahasa Inggris

2. Siswa kesulitan dalam mengucapkan Bahasa Inggris dan merasa bosan

selama PBM

3. Ada dua faktor yang menjadi latarbelakang siswa sulit menerapkan Bahasa

Inggris yaitu faktor internal dan eksternal

4. Guru tidak mampu menciptakan pendekatan pembelajaran yang menarik

perhatian siswa, sehingga pembelajaran dirasakan sangat menjenuhkan

1.3. Pembatasan Masalah.

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:

“Penerapan Pendekatan CTL dalam meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa

Inggris dikelas IV SD Negeri 101890 Dalu X A T.A 2012/2013 Kec.Tanjung

(18)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas. M aka rumusan masalah

penelitian ini adalah: “Apakah Penerapan Pendekatan CTL dapat meningkatkan

kemampuan berbicara Bahasa Inggris pada siswa dikelas IV SD Negeri 101890

Dalu X A T.A 2012/2013 Kec.Tanjung M orawa Kab.Deli Serdang?”

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebaga berikut:

Untuk mengetahui apakah CTL dapat meningkatkan kemampuan berbicara

Bahasa Inggris di Kelas IV SD 101890 Dalu X A

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan pembelajaran diharapkan hasi penelitian ini

dapat bermanfaat seperti berikut:

1. M enambah wawasan penulis tentang Pendekatan CTL dalam kemampuan

berbicara Bahasa Inggris.

2. sebagai masukan bagi kepala sekolah, guru-guru, agar dapat menerapkan

Pendekatan CTL dalam proses pembelajaran pada siswa disemua mata

pembelajaran

3. memberikan informasi kepada guru di SD Negeri 101890 Dalu X A mengenai

pembelajaran CTL

4. Sebagai bahan masukan yang releven dan bermanfaat bagi mahasiswa PGSD

(19)

DAFTAR PUS TAKA

Ahlan Husein dan Rahman. 1996. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan M enengah Proyek Penataran Guru 1996 / 1997

Ahmad Sudrajat. 2008. CTL: Mengaktifkan Siswa Belajar. Bandung : C.V Diponegoro

Bandono. 2007. Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Pertanyaan Jakarta : UNS Press

Clark H. H and Clark , E.V. 1997.Psycology and Language : an Introduction to Psycolinguistic. New York : Harcout Brace Jovanichi

Depdiknas. 2003. Pedekatan Kontekstual : Contekstual Teaching and Learning. Jakarta : Direktorat PLP

Finochiaro.M and Sako, S. 1983. Foreign Language Testing : A Practical Approach to Language Pedagogy. Sanfransisco Prentice Hall

Gino, H.J.,Suwarni ,Suripto, M aryanto, dan Sutijan .2000. Belajar dan

Pembelajaran.. Surakarta : Sebelas M aret University Press

Gino, dkk. 2000. Pembelajaran Efektif. Surakarta : UNS Press

Greene and Petty. 1971. Keterampilan Berbahasa. Jakarta :Gramedia

Johnson, E. Contextual Teaching and Learning : What’s and Why it’s here to Say. California : Corwin Press

Kemmis, S. And M c Taggart. 2005. The Action Research Planner. Third

Edition . Goonglong : Deakin University

M artinis Yamin. 2007. Profesionalisasi Gurudan Implementasi KTSP. Jakarta : Gaung Persada Press

M ichael Crawford. 1999. Contextual Teaching and Learning for Professional Teacher : Open University Press

Nida Haris, dkk. 1957. Kemampuan-Kemampuan Dasar Berbahasa : Depdiknas

Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

(20)

Predmore R Sarah. 2005. Contextual Teaching and Learning. New York : M LC

Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Angkasa

Shaw W Glyn and Linda K Winter . 2004. Action Researchfor Language

Teacher. United Kingdom : Cambridge University

Sudijono. 2008. Teknik Analisis Data. (http :// Adisaktya.blogfrienster.com)

Diakses pada tanggal 8 Februari 2011

Sudirman . 2008. Kontruktivisme: Pendekatan CTL. Jakarta : Depdkbud

Sugiharto. 2003. Inquiry ; Pendekatan Kontekstual . Bandung : ---

Sugiharto. 2007. Pelaksanaan CTL : M odelling. Jakarta

Swandono. 1995. Perencanaan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta : Bumi Aksara

Tarigan dan Akhlan Husein. 1994. Rancangan Pelaksanaan PengajaranBahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud

Wess. 1987. Perlunya Pembelajaran Bahasa Inggris di SD (http : // www.Kreativitas.net/ pembelajaran-bahasa-inggris -html )

Wina Sanjaya. 2007. Pembelajaran Kontekstual. Bandung : Rineka Cipta

http://www.ipotes.wordpress.com/2009/0423/pendekatan kontekstual. Diakses

pada tanggal 12 Desember 2011

Gambar

Tabel 15 Data Skor Kemampuan Berbicara (Postes) Siswa Pada

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan antara pengungkapan biaya atas aktivitas

Baik model pembelajaran Discovery Learning berbasis Assessment for Learning (AfL) maupun model pembelajaran Discovery Learning, siswa dengan optimisme tinggi memiliki

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan komputer untuk pendidikan, seperti yang ingin dibuat di dalam Penulisan Ilmiah ini yaitu mencoba mengetahui tree atau

Dari data-data yang didapatkan dan observasi penulis dapat diketahui bahwa Dinas Sosial Kota Makassar sangatlah berperan penting untuk memberikan penyelesaian dari

Pada awal sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tapi beberapa fungsi dasar sisitem operasi telah ada, misalnya FMS( Fortran Monitoring System ) dan IBSYS. Keduanya

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik. Penerapan pendekatan kuantitatif dengan

Kisah baginda dan Abdullah bin Abbas ini dapat dijadikan panduan pendidikan akidah kepada kanak-kanak di Malaysia. Baginda menanam benih kecintaan yang jitu

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diperiksa