• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN SMASH KEDENGMELALUI VARIASI BOLA GANTUNG PADA ATLET JUNIOR CLUB PSTI KOTATANJUNGBALAI TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN SMASH KEDENGMELALUI VARIASI BOLA GANTUNG PADA ATLET JUNIOR CLUB PSTI KOTATANJUNGBALAI TAHUN 2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN SMASH KEDENG MELALUI VARIASI BOLA GANTUNG PADA ATLET JUNIOR CLUB PSTI

KOTA TANJUNGBALAI TAHUN2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt, karena berkat dan

rahmatnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan walaupun dalam wujud yang

sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak

mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis

sadar bahwa manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak

terhingga kepada Yth;

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

berserta staf-stafnya

2. Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dekan FIK UNIMED yang

telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu

Dekan I, Bapak Drs.Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan II, Bapak Dr.

Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu

Keolahragaan UNIMED

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga (PKO) FIK UNIMED, Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK UNIMED

4. Bapak Indra Darma Sitepu, S.Pd, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi

dan Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktunya dalam

meberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan

skripsi ini.

5. Seluruh civitas akademik FIK UNIMED yang telah membantu penulis dalam

(4)

2

menyekolahkan saya. Tanpa arahan berupa moril, materil dan non materil

skripsi ini juga tidak akan selesai dalam waktu yang telah diberikan.

7. Serta semua pihan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis

mengikuti perkuliahan.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua, khususnya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi para pembacanya.

Amiin.

Medan, Februari 2012 Penulis

NOVI ANDY

(5)

ABSTRAK

NOVI ANDY , NIM : 081266210051, "Upaya Peningkatan Smash Kedeng Melalui Variasi Bola Gantung Pada Atlet Junior Club PSTI Kota Tanjungbalai Tahun 2013", Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, Medan, 2013.

Pembimbing : INDRA DARMA SITEPU

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, Medan 2013 Sulitnya mengawali suatu lompatan saat bola berada 2 meter diatas net hingga bola turun baru melakukan smash kedeng merupakan suatu kesalahan yang selalu dialami. Atlet selalu mengalami smashan bola yang menyangkut dinet, melakukan smash kedeng akan tetapi tidak mengenai bola akibat lompatan yang terlambat untuk mengambil posisi tubuh, smasher terlambat menjemput bola pada saat berada 2 meter diatas net, banyaknya bola hasil kedeng yang keluar garis dan menyangkut di net (jaring). Untuk menyikapi hal tersebut, dalam penelitian ini akan diungkap upaya peningkatan kemampuan smash kedeng dengan menggunakan variasi bola gantung.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa teknik variasi smash kedeng bola gantung dapat meningkatkan akurasi dan ketepatan smash kedeng sehingga hasil smash kedeng sulit diantisipasi dan di blok oleh lawan.

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Olahraga. Penelitian ini dilakukan pada atlet Sepaktakraw Junior PSTI Kota Tanjungbalai Tahun 2013. Subjek dalam Penelitian ini berjumlah 5 orang yang berposisi sebagai smasher.

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa Pada tahap tes awal nilai rata-rata klasikal para atlet belum mencapai ketuntasan. Hal ini terlihat dari jumlah rata-rata yang diperoleh 20%. Dari 5 atlet hanya 1 orang saja yang memperoleh nilai 70 (kategori tuntas).

Nilai rata-rata yang diperoleh atlet pada siklus I sebesar 80%. Dari 5 atlet yang termasuk dalam kategori tuntas sebanyak 4 atlet dengan nilai tertinggi sebesar 82. Nilai klasikal yang diperoleh atlet juga telah mencapai nilai standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%.

(6)

DAFTAR ISI

Hal PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kajian Teoritis ... 8

1. HakekatSepak Takraw... 8

2. Hakekat Smash Sepak Takraw ... 9

3. Hakekat Smash Kedeng... 11

4. Hakekat Latihan ... 17

5. Hakekat Latihan Bola Gantung ... 19

6. Hakekat Peraturan Permainan Sepak Takraw ... 21

B. Kerangka Berfikir... 22

C. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Setting Penelitian... 24

1. Waktu Penelitian ... 24

2. Tempat Penelitian... 24

B. Subjek Penelitian... 24

1. Subjek Penerima Tindakan... 24

2. Subjek Pemberi Tindakan ... 25

3. Kolaboratif ... 25

C. Metode Pengumpulan Data... 25

(7)

2

2. Observasi... 26

3. Tes ... 26

D. Desain Penelitian ... 26

1. Siklus I ... 27

2. Siklus II ... 29

E. Instrumen Penelitian... 30

F. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 34

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 38

B. Temuan Penelitian ... 38

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

A. Kesimpulan... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. Smash Kedeng Sumber... 12

Gambar 3. Variasi Smash Kedeng Ditempat... 13

Gambar 4. Variasi Smash Kedeng Berlari ... 14

Gambar 5. Variasi Smash Kedeng Menyamping ... 15

Gambar 6. Variasi Smash Kedeng Flash ... 16

Gambar 7. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 18

Gambar 8. Latihan Smash Kedeng dengan Cara Bola Gantung ... 20

Gambar 9. Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan ... 27

Gambar 10.Lapangan Sepak Takraw untuk Test Sumber... 31

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Subjek Penelitian... 44 Lampiran 2. Hasil Tes Awal Smash Kedeng Atlet Sepak Takraw

PSTI Junior Kota Tanjungbalai ... 45 Lampiran 3. Observasi Penilaian Smash Kedeng dengan Bola Gantung... 46 Lampiran 4. Rencana Program Latihan Smash Kedeng

Siklus I Bola Gantung... 51 Lampiran 5. Rencana Program Latihan Smash Kedeng

Siklus II Bola Gantung ... 53 Lampiran 6. Daftar Hadir Atlet Sepaktakraw Junior PSTI

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi dewasa ini membawa

dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak takraw adalah salah

satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional masyarakat

indonesia. Dalam perkembangan permainan sepak takraw dapat diterima dan

digemari masyarakat serta telah banyak dipertandingkan baik dalam pertandingan

tingkat daerah, nasional maupun regional.Sebagai salah satu cabang olahraga

tradisional, olahraga sepak takraw cukup diminati masyarakat baik dari kalangan

anak remaja, dewasa maupun dikalangan orang tua, gejala ini menarik karena

permainan sepak takraw merupakan olahraga yang cukup menarik.

Permainan sepak takraw adalah salah satu permainan yang dilakukan

diatas lapangan yang rata, persegi panjang terbuka atau tertutup yang tidak

dihalangi oleh suatu benda apapun. Permainan sepak takraw merupakan suatu

permaianan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari tiga

pemain. Dalam permainan sepak takraw pemain berhak menyentuh bola sebanyak

tiga kali dan bola ketiga harus menuju ke arah lapangan lawan, dengan kata lain

sepak takraw merupakan suatu permainan yang dimainkan dengan menyepak bola

berturut-turut sebanyak tiga kali di lapangan sendiri. Ratinus Darwis (1992:2)

mengemukakan bahwa “tujuan dari setiap pemain dalam permainan sepak takraw

adalah memantulkan bola atu mengembalikan bola ke lapangan lawan dengan

(11)

2

Untuk dapat bermain sepak takraw maka setiap pemain harus menguasai

teknik dasar dan keterampilan khusus seperti servis, mangumpan, smash, blok

(menahan). Sepak takraw dikemukakan oleh Ratius Darwis (1992:60) yang

menyatakan bahwa “ selain teknik dasar dalam permainan sepak takraw seorang

pemain harus memiliki kemampuan keterampilan khusus yang terdiri dari sepak

mula (servis), menerima sepak mula, mengumpan, smash, blok (menehan).

Penguasaan keterampilan pada setiap cabang berdasarkan pada

penguasaan keterampilan dasar. Keterampilan dasar ini secara umum terbagi

menjadi tiga kelompok. Sudrajat Prawirasaputra (2000:22) mengatakan bahwa,

“tiga kelompok keterampilan dasar yaitu: 1) keterampilan lokomotor, yaitu

dengan keterampilan untuk menggerakkan anggota badan dalam keadaan titik

berat badaan berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, 2) keterampilan non

lokomotor yaitu sejenis keterampilan yang dilakukan dengan menggerakkan

anggota badan yang melibatkan sendi otot dalam keadaan badan si pelaku

menetap, statis, kaki tetap menumpu pada bidang tumpu atau tangan tetap

berpegang pada pegangan, 3) keterampilan manifulatif yaitu keterampilan

menggunakan anggota badan, tangan atau kaki, untuk mengontrol bola karena

dalam sepak takraw bola terutama dimainkan dengan kaki, tidak boleh dengan

tangan, maka keterampilan manipulatif dominan adalah menyepak bola dengan

kaki. Peragaan satu teknik dasar suatu cabang olahraga, seperti dalam sepak

(12)

3

landasan yang harus dibina sejak awal. Rangkaian latihannya, secara bertahap

dalam tata urut yang logis dalam menuju pembelajaran teknik-teknik dasar

permainan sepak takraw.

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa salah satu teknik dasar yang

harus dikuasai dalam permainan sepak takraw adalah smash. Smash dalam

permainan sepak takraw sangat dominan sekali untuk menghasilkan angka.

MenurutRatinus Darwis (1991:20)Ada beberapa macam smash dalam permainan

sepak takraw, antara lain : smash gulung (salto), smash kedeng, smash gunting,

smash telapak kaki. Dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut adalah smash

kedeng.

Smash merupakan rangkaian gerak yang dinamis dan kompleks untuk

memperoleh angka dalam permainan sepak takraw. Dalam melakukan smash

dibutuhkan kemampuan fisik untuk melompat agar kemampuan smash dapat

memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menghasilkan smash yang maksimal

diperlukan teknik smash yang akurat dan tepat. sehingga bola yang di smash akan

sulit untuk dibendung dan diantisipasi oleh lawan.

Salah satu club pusat pendidikan dan latihan sepak takraw di kota

tanjungbalai, yang berorientasi di bidang latihan para atlit junior merupakan

wadah pembibitan dan pengembangan olahraga yang memiliki bakat dan potensi

untuk dikembangkan baik dibidang akademis dan olahraga. Sebagai tim sepak

takraw yang selalu mengikuti kejuaran, namun masih banyak kekurangan

terutama pada smash kedeng. Pada saat mengikuti kejuaraan POPDASU 2012 di

(13)

4

tanjungbalai, regu tanjungbalai tidak dapat nomor. Hal ini terlihat disebabkan

sulitnya mengawali suatu lompatan saat bola berada diatas net hingga bola turun

baru melakukan smash kedeng. Akhirnya atlit selalu mengalami smashan bola

yang menyangkut dinet, melakukan smash kedeng akan tetapi tidak mengenai

bola akibat lompatan yang terlambat untuk mengambil posisi tubuh, smasher

terlambat menjemput bola pada saat berada diatas net, banyaknya bola hasil

kedeng yang keluar garis dan menyangkut dinet (jaring), sehingga pada saat itu

regu sepak takraw tanjungbalai tidak dapat juara.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah atlet sepak takraw junior

kota Tanjungbalai dan menurut pengamatan peneliti kondisi latihan teknik atlet

sepak takraw junior Tanjungbalai itu sendiri masih perlu ditingkatkan terutama

pada smash kedeng.

Secara umum olahraga sepak takraw adalah memainkan bola dilapangan

sendiri sebanyak tiga kali dengan memakai semua anggota tubuh kita dan bola

dalam keadaan memantul kecuali tangan.

Latihan bola gantung juga dapat meningkatkan kemampuan smash kedeng

yang akurat dalam permainan sepak takraw. Dalam melakukan smash otot-otot

yang berperan adalah otot tibialis anterior, tendon rektus femoris, patella,

sartorius, gastroknemius, peroneus langus, relinakula bawah, tendon extendor,

tendon achiles, otot paha medial, otot soleus. Gerakan terjadi karena adanya

(14)

5

Dari uraian diatas akhirnya penulis termotivasi untuk mengadakan

penelitian sepak takraw di PSTI Kota Tanjungbalai untuk mengetahui faktor apa

saja yang menyebabkan tidak maksimalnya pelaksanaan smash kedeng. Penulis

melihat kemampuan permainan sepak takraw sudah benar, akan tetapi dalam

melakukan smash kedeng dengan tenaga dan ketepatan dalam melakukan smash

kurang maksimal.

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan smash kedeng

dalam permainan sepak takraw adalah dengan latihan teknik bola gantung. Hal ini

sejalan dengan apa yang diuraikan diatas, bahwa latihan bola gantung dapat

meningkatkan kekuatan otot tungkai kaki yang diperlukan dalam melakukan

smash.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin membuktikan dalam suatu

penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan kemampuan smash kedeng sepak

takraw dapat diraih melalui latiahan teknik bola gantung. Sehingga hal tersebut

bukan teori melainkan sebuah kenyataan yang harus dibuktikan. Oleh sebab itu,

judul penelitian yang dilakukan adalah “ UPAYA PENINGKATAN SMASH

KEDENG MELALUI VARIASI BOLA GANTUNG PADA ATLET CLUB PSTI

JUNIOR KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2013”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah di

atas, maka masalah yang dapat di identifikasi adalah :Faktor-faktor apa sajakah

yang dapat meningkatkan kemampuan smash kedeng?. Faktor-faktor apa saja

(15)

6

dan Berapa besarkah manfaat bola gantung pada atlet PSTI Junior Kota

Tanjungbalai dalam upaya meningkatkan kemampuan smash kedeng tersebut

dengan efektif

C. Pembatasan Masalah

Melihat dari banyaknya identifikasi maslah di atas maka perlu kiranya

menentukan pembatasan masalah, untuk memepertegas sasaran yang akan dicapai

maka peneliti ini dibatasi pada peningkatan smash kedeng dengan menggunakan

variasi bola gantung pada atlet PSTI Junior Kota Tanjungbalai tahun 2013

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalah yang akan diteliti yaitu

apakah dengan variasi bola gantung dapat meningkatkan kemampuan smash

kedeng pada atlet club PSTI Junior kota Tanjungbalai tahun 2013?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penjelasan dari permasalah

yang dikemukakan diatas yaitu : “Untuk mengetahui peningkatan kemampuan

smash kedeng melalui variasi bola gantung pada atlet club PSTI Junior kota

Tanjungbalai tahun 2013

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi

(16)

7

1. Sebagai bahan pertimbangan atau bahan pemikiran bagi pelatih dan pembina

olahraga dalam proses pelatihan

2. Sebagai bahan masukan dalam memperoleh data-data tentang smash kedeng

3. Untuk menambah pengetahuan di dalam melakukan penelitian ini agar dapat

menambah masukan atau sumbangan kepada semua pihak dalam

mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga sepak takraw serta

pembuatan karya ilmiah dibidang olahraga.

4. Memberikan informasi tentang pentingnya peningkatan smash kedeng untuk

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat di ambil

kesimpulan yaitu:

1. Setelah digunakan teknik variasi bola gantung dapat meningkatkan

kemampuan smash kedeng para atlet PSTI Junior kota Tanjungbalai,

sesuai dengan hasil yang diperoleh dari siklus I.

2. Pada tahap tes awal nilai rata-rata klasikal para atlet belum mencapai

ketuntasan. Hal ini terlihat dari jumlah rata-rata yang diperoleh 20%. Dari

5 atlet hanya 1 orang saja yang memperoleh nilai 70 (kategori tuntas).

3. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 80%. Dari 5 atlet

yang termasuk dalam kategori tuntas sebanyak 4 atlet dengan nilai

tertinggi sebesar 82. Nilai klasikal yang diperoleh atlet juga telah

mencapai nilai standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%.

B. Saran

Adapun saran yang peneliti sampaikan:

1. Untuk meningkatkan kemampuan smash kedeng para atlet sepak takraw,

dapat dilakukan dengan menggunakan teknik variasi bola gantung.

(18)

42

rancangan kegiatan pembinaan, demi memaksimalkan kemampuan yang

dimiliki oleh para atlet.

3. Teknik dan variasi latihan perlu lebih diflesibelkan, sehingga ketika

dilakukannya proses penerapan teknik latihan, dapat menjadikan suasana

yang tidak membosankan bagi para atlet dan tujuan latihan dapat dicapai

(19)

43

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Surakarta : UPT

Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press)

Anwar, Charsian,dkk. (1999). Mari Bermain Sepak Takraw.PB.Persetasi

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Direktur Olahraga Pelajar dan Mahasiswa, (2002). Instrumen Pemanduan Bakat

Sepak Takraw. Jakarta: KONI Pusat

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching .

Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (P2LPTK)

http://www.scribd.com/doc/2473703/Penelitian-Tindakan-Kelas-PTK

SUHARSIMI-ARIKUNTO. 10 januari 2011

http:lionking02.wordpress.com/?s=form+of+Bola Gantung

_______, (1997). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta : KONI Pusat

Nurhasan, (2001). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta:

Departeman Pendidikan Nasional. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Proyek Tenaga Kependidikan.

Ratinus Darwis,dkk. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Departeman

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan

Wiyaka, Ibrahim, (2012), Sepak Takraw, Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

Yusup Ucup, dkk (2004) Pembelajaran Permainan Sepak Takraw, Jakarta:

Gambar

Gambar 2. SmashGambar 3. Variasi Kedeng Sumber.....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berapa persentase keberhasilan smash untuk bola smash open, smash semi, smash quick (pull) dan smash belakang (back attack) atlet bola voli putri Daerah Istimewa

Upaya Peningkatan Hasil Passing Melalui Variasi Latihan Berbalik Dan Mengoper Bola Pada Atlet Sepakbola Usia 11-12 Tahun Di SSB PTP Wilayah 1 Sumut Tahun

“ Upaya Meningkatkan Kondisi Fisik Dengan Menggunakan Metode Latihan Sirkuit Pada Atlet Junior Klub Bola Voli Putri TVRI Medan Tahun 2013 ”.. (Pembimbing Skripsi :

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa penerapan dengan menggunakan variasi pembelajaran dapat memberikan peningkatan terhadap proses belajar smash bola

Sabjek dalam penelitian ini adalah atlet bola voli junior klub Angkaspura II Medan dengan jumlah atlet 16 orang yang akan diberikan tindakan berupa latihan

Penelitian ini bertuuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih berpengaruh antara latihan bola digantung dan latihan bola diumpankan terhadap hasil smash kedeng sepak

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mengetahui konstruksi pengembangan model latihan drill smash untuk meningkatkan ketepatan smash pada atlet bola voli, (2) mengetahui

Berdasarkan dari kajian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan observasi jenis cedera olahraga yang dialami atlet junior di Club XYZ Junior Medan Labuhan