PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH 360DEGREE TRUN DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH 180DEGREE TRUN TERHADAP
HASIL SMASH GULUNG SEPAK TAKRAW PADA ATLET PUTRA JUNIOR PSTI ASAHAN
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
DEDI IRAWAN
NIM. 081266210023
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudulPerbedan Pengaruh Latihan Depth Jump With 360 dan latihan Depth
Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra
Junior PSTI Asahan 2013
Selama ini penyusunan skripsi ini, tentu tidak saja terlepas dari bimbingan
dan arahan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, sebagai Dekan FIK
UNIMED,Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu I, FIK
UNIMED,Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, FIK
UNIMED, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III
FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian skripsi.
4. Bapak Bapak Drs. Ibrahim Wiyaka, M.Kes, AIFO. selaku Pembimbing
Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
arahan dan bimbingan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.
5. Dosen Pengarah I Dr, Rahma Dewi,M. Pd. dan pengarah II Bapak Ibrahim
Sembiring, S.Pd,M.Or. yang memberi arahan dan membimbing penyelesaian
skripsi ini dan seluruh dosen staf pegawai yang telah membantu.
6. Buat orang tua kandung saya Bapak Suparman dan ibu Suyanti yang telah
banyak memeberikan saya dukungan rohani dan juga moral, sehingga mampu
menyelesaikan skripsi ini.
7. Buat teman teman saya, Adi Ermanto, Daniel Arifin, M.ihtisan Arief, Rizki
Kurniawan, Ahmad Fauji, Ulfa, Abdi Sukma dan saudara yang telah
memberikan motivasi dan semangat, berbagi suka dan duka.
8. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Rusliadi selaku pelatih Club Sepak Takraw Asahan yang telah
memberikan izin Dalam Melakukan penelitian ini.
10. Seluruh rekan Atlet Sepak Takraw Asahan yang telah bersedia menjadi orang
coba dalam penelitian ini.
Medan, Maret 2013 Penulis
ABSTRAK
DEDI IRAWAN. NIM. 081266210023 Perbedaan Pengaruh latihan Depth Jump With 360 Degree Trun Dengan Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun Terhadap Hasil Smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior PSTI Asahan Tahun 2013.
(Pembimbing: IBRAHIM WIYAKA)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED. 2013.
Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam
permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus
permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu
bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan
smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin
membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power
tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan
Depth jump with 360 – Degree Turn dengan Depth jump with 180 – Degree Turn.
Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus
dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat
melakukan smash.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi mana yang lebih besar
pengaruhnya latihan Depth Jump With 360 dengan Depth Jump With 180 terhadap
hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior Psti Asahan Tahun
2013
Instrumen yang dilakukan untuk melihat perbedaan pengaruh latihan depth
jump with 360 dengan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Pada
Atlet Sepak Takraw Asahan. sebelum orang dicoba diberikan perlakuan terlebih
dahulu pengambilan data pre-test, dan di akhiri dengan post-test sebagai data
penelitian. Hasil analisis data adalah dengan perhitungan statistik uji t yakni
Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas dan variabel terikat
dipergunakan perhitungan statistik uji-t dari hasil perhitungan data hasil tes awal
dan tes akhir dengan kelompok latihan Depth Jump With 360 diperoleh �ℎ����� =
5,39 dan ������ = 2,02 dengan demikian latihan Depth Jump With 360 berpengaruh
terhadap hasil smash gulung Sepak Takraw. Sedangkan perhitungan data hasil tes
awal dan tes akhir dengan kelompok latihan Depth Jump With 180 diperoleh
�ℎ����� = 2,77 dan ������ = 2,02 dengan demikian latihan Depth Jump With 180
berpengaruh terhadap hasil smash gulung Sepak Takraw dikarenakan �ℎ����� >
������.
Selanjutnya dilakukan perhitungan uji-t antara post test latihan Depth Jump
With 360 dan latihan Depth Jump With 180. Dari hasil perhitungan di dapat �ℎ�����
= 0,489 dan ������ = 1,94 yang berarti �ℎ����� < ������. Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik
dibandingkan dengan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rancangan Penelitian Pre-Test And Post-Test Two Group Design ... 28
2. Uji Normalitas Untuk kelompok A ( Latihan Depth Jump With 360 ) ... 34
3. Uji Normalitas Untuk Kelompok B ( Latihan Depth Jump With 180 ) ... 34
4. Data hasil Pre Test Smash Gulung ... 41
5. Pembagian Kelompok ( Data Pre Test ) ... 42
6. Data Hasil Post Test Smash Gulung ... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Smash Lurus ... 9
2. Smash Telapak ... 10
3. Smash Kedeng ... 11
4. Smash Gulung ... 12
5. Penambahan Beban Latihan ... 15
6. Latihan Depth Jump With 360 Degree Trun ... 19
7. Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun ... 20
8. Latihan Depth Jump ... 21
9. Latihan Depth Jump Leap ... 23
10. Lapangan Sepak Takraw Untuk Test Smash ... 29
11. Famplet PSTI Asahan ... 60
12. Sampel Sedang Mendengarkan Pengarahan ... 60
13. Sampel Melakukan Pemanasan ... 62
14. Depth Jump With 180 Degree trun ... 62
15. Depth Jump With 360 Degree trun ... 63
16. Melakukan Smash Gulung ... 63
17. Sampel Berfoto Dengan Peneliti ... 64
18. Foto Bersama Pelatih Sepak Takraw Asahan ... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Pre Test Smash Gulung ... 41
2. Pembagian Kelompok ( Data Pre Test ) ... 42
3. Hasil Post Test Smash Gulung ... 43
4. Data Post Test ... 44
5. Beda Data Kelompok A ... 47
6. Beda Data Kelompok B ... 49
7. Program Latihan Depth Jump With 360 Degree Trun ... 52
8. Program Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun ... 56
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa
dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak Takraw adalah
salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional
masyarakat indonesia. Dalam perkembangan permainan Sepak Takraw dapat
diterima dan digemari masyarakat serta telah banyak dipertandingkan baik
dalam pertandingan tingkat daerah, nasional maupun regional. Sebagai salah
satu cabang olahraga tradisional adalah olahraga Sepak Takraw cukup
diminati masyarakat baik dari kalangan anak remaja, dewasa maupun
dikalangan orang tua, gejala ini menarik karena permainan sepak takraw
merupakan olahraga yang cukup menarik.
Permainan Sepak Takraw adalah salah satu permainan yang dilakukan
diatas lapangan yang rata, persegi panjang terbuka atau tertutup yang tidak
dihalangi oleh suatu benda apapun. Permainan Sepak Takraw merupakan
suatu permaianan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri
dari tiga pemain. Dalam permainan Sepak Takraw pemain berhak menyentuh
bola sebanyak tiga kali dan bola ketiga harus menuju ke arah lapangan lawan,
dengan kata lain sepak takraw merupakan suatu permainan yang dimainkan
dengan menyepak bola berturut-turut sebanyak tiga kali di lapangan sendiri.
Ratinus Darwis (1992:2) mengemukakan bahwa “tujuan dari setiap pemain
dalam permainan Sepak Takraw adalah memantulkan bola atau
mengembalikan bola ke lapangan lawan dengan kaki, kepala atau badan asal
dalam keadaan memantul keculai dengan tanggan.
Untuk dapat bermain Sepak Takraw maka setiap pemain harus menguasai
teknik dasar dan keterampilan khusus seperti service, mangumpan, smash, blok
(menahan). Sepak Takraw dikemukakan oleh Ratius Darwis (1992:60) yang
menyatakan bahwa “ selain teknik dasar dalam permainan sepak takraw seorang
pemain harus memiliki kemampuan keterampilan khusus yang terdiri dari sepak
mula (service), menerima sepak mula, mengumpan, smash, blok (menahan).
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa salah satu teknik dasar yang
harus dikuasai dalam permainan Sepak Sakraw adalah smash. Smash dalam
permainan sepak takraw sangat dominan sekali untuk menghasilkan angka. Ada
beberapa macam smash dalam permainan Sepak Takraw, antara lain : smash
gulung (salto), smash kedeng, smash gunting, smash telapak kaki. Dalam
penelitian ini akan dibahas lebih lanjut adalah smash kedeng.
Smash merupakan rangkaian gerak yang dinamis dan kompleks untuk
memperoleh angka dalam permainan Sepak Takraw. Dalam melakukan smash
dibutuhkan kemampuan fisik untuk melompat agar kemampuan smash dapat
memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menghasilkan smash yang maksimal
diperlukan teknik smash yang akurat dan tepat, sehingga bola yang di smash akan
sulit untuk dibendung dan diantisipasi oleh lawan. Untuk itu dalam mencapai
prestasi yang tinggi didalam olahraga dibutuhkan persiapan terpadu dan
berkesinambungan antara unsur – unsur fisik, teknik, taktik dan psikis. Sajoto
yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan
dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi’.
Di sisi lain untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga, latihan
peningkatan kondisi fisik merupakan hal yang sangat penting, karena dengan
kondisi fisik yang sangat baik akan membantu atlet untuk mempermudah
melakukan dan menguasai teknik - teknik dasar. Persiapan fisik merupakan
faktor dasar yang paling penting dalam latihan olahraga, sebab penguasaan
teknik, taktik, dan pematangan psikis akan berhasil dengan baik jika telah
dibentuk dasar fisik yang baik.
Untuk mencapai kondisi fisik yang prima diperlukan suatu cara atau metode yang
dapat meningkatkan kodisi fisik salah satunya merupakan latihan pliometrik,
Sebab latihan pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan fisik, terutama
untuk mengembangkan power. Power adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kekuatan maksimum dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu
yang sependek – pendeknya. Oleh karena latihan pliometrik dapat meningkatkan
power otot tungkai terutama dalam melakukan smash gulung dalam permainan
Sepak Takraw.
Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah Atlet Sepak Takraw
Asahan dan menurut pengamatan peneliti, pada waktu latihan maupun
pertandingan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan itu sendiri masih perlu
peningkatan terutama pada power otot tungkai pada saat melakukan smash
Sebagai Tim Sepak Takraw yang telah banyak mengikuti kejuaran baik
tingkat daerah maupun nasional, yang beberapa kali menjadi juara 2 pada tahun –
tahun sebelumnya, akan tatapi pada Kejurnas dan Andalas Cup Tahun 2007 di
Palembang secara bersamaan Atlet yang membawa Tim Sumatera Utara adalah
sebahagiannya adalah atlet Tim Sepak Takraw Asahan, yang pada saat itu tidak
mendapat juara.
Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti dengan pelatih Sepak
Takraw Asahan pada tanggal 6 Juli 2012, peneliti melakukan pengamatan di
lapangan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan kurang baik terutama pada
pembinaan kekuatan otot tungkai. Kemudian mempelajari program – program
latihan yang diutarakan oleh pelatih bahwa latihan terfokus pada latihan teknik
dan taktik saja, atau latihan fisik hampir tidak pernah diberikan. Karena
jarangnya latihan fisik dilakukan saat latihan maka atlet tidak memiliki power
tungkai yang baik sehingga saat atlet melakukan smash gulung, smash tersebut
tidak begitu akurat sehingga smash tersebut hasilnya kurang maksimal.
Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam
permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus
permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu
bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan
smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin
membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power
tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan
Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus
dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat
melakukan smash.
Berdasarkan ketetapan norma menurut Nurhasan (2001:188) kemampuan
smash gulung atlet Sepak Takraw Asahan dengan diadakanyan tes pendahuluan
dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil smash gulung yang diperoleh oleh atlet
Sepak Takraw Asahan masih dikategorikan sedang. Untuk mengatasi masalah
tersebut perlu kiranya diberikan metode latihan Depth Jump With 360 – Degree
Turn dengan Depth Jump With 180 – Degree Turn.
A.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat
dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam masalah
yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi smash gulung? Dari
berbagai faktor kondisi fisik yang ada, manakah yang memiliki pengaruh
dalam melakukan smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 360 –
Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan Depth jump
with 180 – Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan
Depth jump with 360 – Degree turn lebih baik pengaruhnya dibandingkan
dengan latihan Depth jum with 180 – Degree turn dapat meningkatkan
kekuatan otot tungkai dan sekaligus baik untuk meningkatkan hasil smash
gulung, manakah diantara kedua bentuk latihan tersebut yang terbaik dalam
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindarkan penafsiran yang berbeda dan mempertegas
sasaran yang hendak diteliti, maka dalam penelitian ini masalah akan dibatasi
pada: perbedaan pengaruh latihan Depth jump with 360 – Degree turn dengan
latihan Depth jump with 180 – Degree turn terhadap hasil smash gulung Atlet
Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah
tersebut dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?
2. Apakah latihan Depth Jump With 180 – DegreeTurn memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?
3. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara Depth Jump With 360 – Degree
turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn terhadap hasil smash
gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?
E. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
dibuat tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn
memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak
Takraw Asahan ?
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik pengaruhnya Depth Jump With
360 – Degree Turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn
terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dalam usaha
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada cabang olahraga Sepak
Takraw.
2. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pembina, serta guru olahraga dalam
penyusunan program latihan.
3. Memberikan informasi tentang pentingnya latihan ini terhadap peningkatan
dalam melakukan smash gulung.
4. Sebagai bahan penelitian ilmiah bagi peneliti dan juga penelitian yang lain
BAB V
KESIIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 360 terhadap
hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 180 terhadap
hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.
3. Latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik pengaruhnya dibandingkan
latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak
Takraw Asahan Tahun 2013.
B.Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pelatih Sepak Takraw
Asahan, agar dalam meningkatkan daya ledak dan hasil smash gulung
bentuk latihan yang dapat diterapkan adalah dengan meemberikan latihan
Depth Jump With.
2. Perlu ditingkatkan pemahaman dan pengertian penggunaan latihan Depth
Jump With dalam dunia olahraga khususnya bagi pelatih yang selalu
berdampingan dengan Atlet.
3. Kepada para Atlet Sepak Takraw khususnya Atlet Asahan hendaknya dalam
pelaksaan program, diharapkan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.
4. Kepada pembaca yang berminat dengan penelitian ini, dianjurkan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,Charsian H dkk. (1999). Mari Bermain Sepak Takraw. PB. Persetasi.
Bompa, Tudor.O. (1994). Power Training For Sport, Plyometrics For Maximum Power Development. Canada,Mosaic Press.
Direktorat olahraga pelajar dan mahasiswa (2002).Instrumen pemanduan bakat, sepak takraw. Jakarta: Depdiknas.
Donald. A. Chu. (1978) Jumping Into Plyometrik.
Garuda Emas (1997 – 2007) : Rencana induk Pengenbangan Olahraga Prestasi di indonesia.
Harsono (1998). Coaching Dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching . Bandung. Tombak Kusuma
http://jejaka32.wordpress.com/2010/01/07/0lahraga/
Wiyaka Ibrahim, (2012) Diktat Sepak Takraw Ilmu Keolahragaan
James C.R. dan R.C Farentionus,(1994) Explosive Power Training. Champaign lllionis: Human Kineticks Publistour , INC.
Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Kependidikan.
Ratinus Darwis,dkk. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Sajoto, M. (1988). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize .
Sudjana, (1992). Metode Statistik. Bandung, Tarsito.
Sudrajat Prawira Saputra. (1999 – 2000) Sepak Takraw. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D – III.