• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH 360 DEGREE TRUN DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH 180 DEGREE TRUN TERHADAP HASIL SMASH GULUNG SEPAK TAKRAW PADA ATLET PUTRA JUNIOR PSTI ASAHAN TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH 360 DEGREE TRUN DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH 180 DEGREE TRUN TERHADAP HASIL SMASH GULUNG SEPAK TAKRAW PADA ATLET PUTRA JUNIOR PSTI ASAHAN TAHUN 2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH 360DEGREE TRUN DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH 180DEGREE TRUN TERHADAP

HASIL SMASH GULUNG SEPAK TAKRAW PADA ATLET PUTRA JUNIOR PSTI ASAHAN

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

DEDI IRAWAN

NIM. 081266210023

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan petunjuk-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudulPerbedan Pengaruh Latihan Depth Jump With 360 dan latihan Depth

Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra

Junior PSTI Asahan 2013

Selama ini penyusunan skripsi ini, tentu tidak saja terlepas dari bimbingan

dan arahan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, sebagai Dekan FIK

UNIMED,Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu I, FIK

UNIMED,Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, FIK

UNIMED, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III

FIK UNIMED.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Bapak Drs. Ibrahim Wiyaka, M.Kes, AIFO. selaku Pembimbing

Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

arahan dan bimbingan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Dosen Pengarah I Dr, Rahma Dewi,M. Pd. dan pengarah II Bapak Ibrahim

Sembiring, S.Pd,M.Or. yang memberi arahan dan membimbing penyelesaian

skripsi ini dan seluruh dosen staf pegawai yang telah membantu.

6. Buat orang tua kandung saya Bapak Suparman dan ibu Suyanti yang telah

banyak memeberikan saya dukungan rohani dan juga moral, sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini.

(5)

7. Buat teman teman saya, Adi Ermanto, Daniel Arifin, M.ihtisan Arief, Rizki

Kurniawan, Ahmad Fauji, Ulfa, Abdi Sukma dan saudara yang telah

memberikan motivasi dan semangat, berbagi suka dan duka.

8. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Rusliadi selaku pelatih Club Sepak Takraw Asahan yang telah

memberikan izin Dalam Melakukan penelitian ini.

10. Seluruh rekan Atlet Sepak Takraw Asahan yang telah bersedia menjadi orang

coba dalam penelitian ini.

Medan, Maret 2013 Penulis

(6)

ABSTRAK

DEDI IRAWAN. NIM. 081266210023 Perbedaan Pengaruh latihan Depth Jump With 360 Degree Trun Dengan Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun Terhadap Hasil Smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior PSTI Asahan Tahun 2013.

(Pembimbing: IBRAHIM WIYAKA)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED. 2013.

Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam

permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus

permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu

bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan

smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin

membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power

tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan

Depth jump with 360 – Degree Turn dengan Depth jump with 180 – Degree Turn.

Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus

dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat

melakukan smash.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi mana yang lebih besar

pengaruhnya latihan Depth Jump With 360 dengan Depth Jump With 180 terhadap

hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior Psti Asahan Tahun

2013

Instrumen yang dilakukan untuk melihat perbedaan pengaruh latihan depth

jump with 360 dengan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Pada

Atlet Sepak Takraw Asahan. sebelum orang dicoba diberikan perlakuan terlebih

dahulu pengambilan data pre-test, dan di akhiri dengan post-test sebagai data

penelitian. Hasil analisis data adalah dengan perhitungan statistik uji t yakni

Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas dan variabel terikat

dipergunakan perhitungan statistik uji-t dari hasil perhitungan data hasil tes awal

dan tes akhir dengan kelompok latihan Depth Jump With 360 diperoleh ℎ����� =

5,39 dan ������ = 2,02 dengan demikian latihan Depth Jump With 360 berpengaruh

(7)

terhadap hasil smash gulung Sepak Takraw. Sedangkan perhitungan data hasil tes

awal dan tes akhir dengan kelompok latihan Depth Jump With 180 diperoleh

�ℎ����� = 2,77 dan ������ = 2,02 dengan demikian latihan Depth Jump With 180

berpengaruh terhadap hasil smash gulung Sepak Takraw dikarenakan ℎ����� >

������.

Selanjutnya dilakukan perhitungan uji-t antara post test latihan Depth Jump

With 360 dan latihan Depth Jump With 180. Dari hasil perhitungan di dapat ℎ�����

= 0,489 dan ������ = 1,94 yang berarti �ℎ����� < ������. Dengan demikian dapat

diambil kesimpulan bahwa latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik

dibandingkan dengan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rancangan Penelitian Pre-Test And Post-Test Two Group Design ... 28

2. Uji Normalitas Untuk kelompok A ( Latihan Depth Jump With 360 ) ... 34

3. Uji Normalitas Untuk Kelompok B ( Latihan Depth Jump With 180 ) ... 34

4. Data hasil Pre Test Smash Gulung ... 41

5. Pembagian Kelompok ( Data Pre Test ) ... 42

6. Data Hasil Post Test Smash Gulung ... 43

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Smash Lurus ... 9

2. Smash Telapak ... 10

3. Smash Kedeng ... 11

4. Smash Gulung ... 12

5. Penambahan Beban Latihan ... 15

6. Latihan Depth Jump With 360 Degree Trun ... 19

7. Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun ... 20

8. Latihan Depth Jump ... 21

9. Latihan Depth Jump Leap ... 23

10. Lapangan Sepak Takraw Untuk Test Smash ... 29

11. Famplet PSTI Asahan ... 60

12. Sampel Sedang Mendengarkan Pengarahan ... 60

13. Sampel Melakukan Pemanasan ... 62

14. Depth Jump With 180 Degree trun ... 62

15. Depth Jump With 360 Degree trun ... 63

16. Melakukan Smash Gulung ... 63

17. Sampel Berfoto Dengan Peneliti ... 64

18. Foto Bersama Pelatih Sepak Takraw Asahan ... 64

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Pre Test Smash Gulung ... 41

2. Pembagian Kelompok ( Data Pre Test ) ... 42

3. Hasil Post Test Smash Gulung ... 43

4. Data Post Test ... 44

5. Beda Data Kelompok A ... 47

6. Beda Data Kelompok B ... 49

7. Program Latihan Depth Jump With 360 Degree Trun ... 52

8. Program Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun ... 56

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa

dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak Takraw adalah

salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

masyarakat indonesia. Dalam perkembangan permainan Sepak Takraw dapat

diterima dan digemari masyarakat serta telah banyak dipertandingkan baik

dalam pertandingan tingkat daerah, nasional maupun regional. Sebagai salah

satu cabang olahraga tradisional adalah olahraga Sepak Takraw cukup

diminati masyarakat baik dari kalangan anak remaja, dewasa maupun

dikalangan orang tua, gejala ini menarik karena permainan sepak takraw

merupakan olahraga yang cukup menarik.

Permainan Sepak Takraw adalah salah satu permainan yang dilakukan

diatas lapangan yang rata, persegi panjang terbuka atau tertutup yang tidak

dihalangi oleh suatu benda apapun. Permainan Sepak Takraw merupakan

suatu permaianan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri

dari tiga pemain. Dalam permainan Sepak Takraw pemain berhak menyentuh

bola sebanyak tiga kali dan bola ketiga harus menuju ke arah lapangan lawan,

dengan kata lain sepak takraw merupakan suatu permainan yang dimainkan

dengan menyepak bola berturut-turut sebanyak tiga kali di lapangan sendiri.

Ratinus Darwis (1992:2) mengemukakan bahwa “tujuan dari setiap pemain

dalam permainan Sepak Takraw adalah memantulkan bola atau

(12)

mengembalikan bola ke lapangan lawan dengan kaki, kepala atau badan asal

dalam keadaan memantul keculai dengan tanggan.

Untuk dapat bermain Sepak Takraw maka setiap pemain harus menguasai

teknik dasar dan keterampilan khusus seperti service, mangumpan, smash, blok

(menahan). Sepak Takraw dikemukakan oleh Ratius Darwis (1992:60) yang

menyatakan bahwa “ selain teknik dasar dalam permainan sepak takraw seorang

pemain harus memiliki kemampuan keterampilan khusus yang terdiri dari sepak

mula (service), menerima sepak mula, mengumpan, smash, blok (menahan).

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa salah satu teknik dasar yang

harus dikuasai dalam permainan Sepak Sakraw adalah smash. Smash dalam

permainan sepak takraw sangat dominan sekali untuk menghasilkan angka. Ada

beberapa macam smash dalam permainan Sepak Takraw, antara lain : smash

gulung (salto), smash kedeng, smash gunting, smash telapak kaki. Dalam

penelitian ini akan dibahas lebih lanjut adalah smash kedeng.

Smash merupakan rangkaian gerak yang dinamis dan kompleks untuk

memperoleh angka dalam permainan Sepak Takraw. Dalam melakukan smash

dibutuhkan kemampuan fisik untuk melompat agar kemampuan smash dapat

memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menghasilkan smash yang maksimal

diperlukan teknik smash yang akurat dan tepat, sehingga bola yang di smash akan

sulit untuk dibendung dan diantisipasi oleh lawan. Untuk itu dalam mencapai

prestasi yang tinggi didalam olahraga dibutuhkan persiapan terpadu dan

berkesinambungan antara unsur – unsur fisik, teknik, taktik dan psikis. Sajoto

(13)

yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan

dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi’.

Di sisi lain untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga, latihan

peningkatan kondisi fisik merupakan hal yang sangat penting, karena dengan

kondisi fisik yang sangat baik akan membantu atlet untuk mempermudah

melakukan dan menguasai teknik - teknik dasar. Persiapan fisik merupakan

faktor dasar yang paling penting dalam latihan olahraga, sebab penguasaan

teknik, taktik, dan pematangan psikis akan berhasil dengan baik jika telah

dibentuk dasar fisik yang baik.

Untuk mencapai kondisi fisik yang prima diperlukan suatu cara atau metode yang

dapat meningkatkan kodisi fisik salah satunya merupakan latihan pliometrik,

Sebab latihan pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan fisik, terutama

untuk mengembangkan power. Power adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan kekuatan maksimum dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu

yang sependek – pendeknya. Oleh karena latihan pliometrik dapat meningkatkan

power otot tungkai terutama dalam melakukan smash gulung dalam permainan

Sepak Takraw.

Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah Atlet Sepak Takraw

Asahan dan menurut pengamatan peneliti, pada waktu latihan maupun

pertandingan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan itu sendiri masih perlu

peningkatan terutama pada power otot tungkai pada saat melakukan smash

(14)

Sebagai Tim Sepak Takraw yang telah banyak mengikuti kejuaran baik

tingkat daerah maupun nasional, yang beberapa kali menjadi juara 2 pada tahun –

tahun sebelumnya, akan tatapi pada Kejurnas dan Andalas Cup Tahun 2007 di

Palembang secara bersamaan Atlet yang membawa Tim Sumatera Utara adalah

sebahagiannya adalah atlet Tim Sepak Takraw Asahan, yang pada saat itu tidak

mendapat juara.

Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti dengan pelatih Sepak

Takraw Asahan pada tanggal 6 Juli 2012, peneliti melakukan pengamatan di

lapangan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan kurang baik terutama pada

pembinaan kekuatan otot tungkai. Kemudian mempelajari program – program

latihan yang diutarakan oleh pelatih bahwa latihan terfokus pada latihan teknik

dan taktik saja, atau latihan fisik hampir tidak pernah diberikan. Karena

jarangnya latihan fisik dilakukan saat latihan maka atlet tidak memiliki power

tungkai yang baik sehingga saat atlet melakukan smash gulung, smash tersebut

tidak begitu akurat sehingga smash tersebut hasilnya kurang maksimal.

Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam

permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus

permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu

bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan

smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin

membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power

tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan

(15)

Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus

dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat

melakukan smash.

Berdasarkan ketetapan norma menurut Nurhasan (2001:188) kemampuan

smash gulung atlet Sepak Takraw Asahan dengan diadakanyan tes pendahuluan

dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil smash gulung yang diperoleh oleh atlet

Sepak Takraw Asahan masih dikategorikan sedang. Untuk mengatasi masalah

tersebut perlu kiranya diberikan metode latihan Depth Jump With 360 – Degree

Turn dengan Depth Jump With 180 – Degree Turn.

A.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam masalah

yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi smash gulung? Dari

berbagai faktor kondisi fisik yang ada, manakah yang memiliki pengaruh

dalam melakukan smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 360

Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan Depth jump

with 180 – Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan

Depth jump with 360 – Degree turn lebih baik pengaruhnya dibandingkan

dengan latihan Depth jum with 180 – Degree turn dapat meningkatkan

kekuatan otot tungkai dan sekaligus baik untuk meningkatkan hasil smash

gulung, manakah diantara kedua bentuk latihan tersebut yang terbaik dalam

(16)

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan penafsiran yang berbeda dan mempertegas

sasaran yang hendak diteliti, maka dalam penelitian ini masalah akan dibatasi

pada: perbedaan pengaruh latihan Depth jump with 360 – Degree turn dengan

latihan Depth jump with 180 – Degree turn terhadap hasil smash gulung Atlet

Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah

tersebut dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

2. Apakah latihan Depth Jump With 180 – DegreeTurn memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

3. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara Depth Jump With 360 – Degree

turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn terhadap hasil smash

gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka

dibuat tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet

(17)

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn

memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak

Takraw Asahan ?

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik pengaruhnya Depth Jump With

360 – Degree Turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn

terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dalam usaha

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada cabang olahraga Sepak

Takraw.

2. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pembina, serta guru olahraga dalam

penyusunan program latihan.

3. Memberikan informasi tentang pentingnya latihan ini terhadap peningkatan

dalam melakukan smash gulung.

4. Sebagai bahan penelitian ilmiah bagi peneliti dan juga penelitian yang lain

(18)

BAB V

KESIIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 360 terhadap

hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 180 terhadap

hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

3. Latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik pengaruhnya dibandingkan

latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak

Takraw Asahan Tahun 2013.

B.Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pelatih Sepak Takraw

Asahan, agar dalam meningkatkan daya ledak dan hasil smash gulung

bentuk latihan yang dapat diterapkan adalah dengan meemberikan latihan

Depth Jump With.

2. Perlu ditingkatkan pemahaman dan pengertian penggunaan latihan Depth

Jump With dalam dunia olahraga khususnya bagi pelatih yang selalu

berdampingan dengan Atlet.

3. Kepada para Atlet Sepak Takraw khususnya Atlet Asahan hendaknya dalam

pelaksaan program, diharapkan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.

4. Kepada pembaca yang berminat dengan penelitian ini, dianjurkan untuk

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Charsian H dkk. (1999). Mari Bermain Sepak Takraw. PB. Persetasi.

Bompa, Tudor.O. (1994). Power Training For Sport, Plyometrics For Maximum Power Development. Canada,Mosaic Press.

Direktorat olahraga pelajar dan mahasiswa (2002).Instrumen pemanduan bakat, sepak takraw. Jakarta: Depdiknas.

Donald. A. Chu. (1978) Jumping Into Plyometrik.

Garuda Emas (1997 – 2007) : Rencana induk Pengenbangan Olahraga Prestasi di indonesia.

Harsono (1998). Coaching Dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching . Bandung. Tombak Kusuma

http://jejaka32.wordpress.com/2010/01/07/0lahraga/

Wiyaka Ibrahim, (2012) Diktat Sepak Takraw Ilmu Keolahragaan

James C.R. dan R.C Farentionus,(1994) Explosive Power Training. Champaign lllionis: Human Kineticks Publistour , INC.

Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Kependidikan.

Ratinus Darwis,dkk. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sajoto, M. (1988). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize .

Sudjana, (1992). Metode Statistik. Bandung, Tarsito.

Sudrajat Prawira Saputra. (1999 – 2000) Sepak Takraw. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D – III.

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penulisan artikel ini merupakan hasil dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui model Cooperative Learning tipe Numbered Heads

skripsi yang berjudul “ Pengaruh Liquidity Ratio, Activity Ratio, dan Profitability Ratio Terhadap Dividend Policy(Studi Pada Seluruh Perusahaan yang listed di

Another feature of this input stage is that the input common mode range can include the negative supply or ground, in single supply operation, without saturating either the

[r]

Berdasarkan hasil analisis strategi bauran pemasaran dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik didapatkan bahwa Taman Anggrek Ragunan lebih memprioritaskan tujuan

Hasil analisis pada matriks QSPM menunjukkan bahwa meningkatkan kualitas pelayanan air minum yang dapat dilakukan melalui inovasi produk, mempertahankan hubungan baik dengan

Diharapkan nantinya akan mendapatkan hasil yang terbaik dari tiap– tiap jenis model penyambungan dari preheat dan PWHT, pengujian dalam penelitian ini meliputi pengujian tarik,

Misalnya, menjelaskan tentang prosedur, maka dipilih penjelasan dengan bagan dll Mampu menjelaskan, walaupun dengan strategi yang standard, seperti memberi ceramah